BAB III METODE PENELITIAN
C. Deskripsi Variabel Penelitian
Analisis indeks jawaban per variabel ini bertujuan mengetahui gambaran deskriptif mengenai responden dalam penelitian ini. Terutama mengenai variabel- variabel penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis indeks yang menggambarkan responden atas item-item pertanyaan yang diajukan. Teknik skoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan skor
maksimal 5 dan minimal 1, maka perhitungan indeks jawaban responden dengan rumus berikut :
Nilai Indeks = {(%F1 x 1) + (%F2 x 2) + (%F3 x 3) + (%F4 x 4) + (%F5 x 5)} / 5 Dimana :
F1 : adalah frekuensi responden yang menjawab 1 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F2 : adalah frekuensi responden yang menjawab 2 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F3 : adalah frekuensi responden yang menjawab 3 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F4 : adalah frekuensi responden yang menjawab 4 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
F5 : adalah frekuensi responden yang menjawab 5 dari skor yang digunakan dalam daftar pertanyaan kuesioner.
Oleh karena itu, angka jawaban responden tidak dimulai dari nol tetapi mulai dari angka 1 untuk minimal dan maksimal adalah 5. Jumlah pertanyaan dalam penelitian ini pada variabel independen masing-masing 3 pertanyaan
(Kepabilitas dosen, kecerdasan emosional mahasiswa, pemahman IFRS) dan variabel dependen terdiri dari 4 pertanyaan. Total skor untuk 4 pertanyaan adalah 20, sedangkan untuk variabel dengan 3 pertanyaan adalah 15. Total nilai indeks adalah 100 dengan menggunakan kriteria 3 kotak (Three-box Method), maka rentang 100 (10-100) akan menghasilkan rentang sebesar 30 yang akan digunakan sebagai dasar interpretasi nilai indeks. Penggunaan 3 kotak (Three-box Method)
33
terbagi sebagai berikut ( Ferdinand, 2006):
10,00 - 40,00 = Rendah 40,01 - 70,00 = Sedang 70,01 - 100 = Tinggi
Peneliti menentukan indeks persepsi responden terhadap variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
a. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kualitas Produk (X1)
Proses pembelajaran bisa dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabel kualitas pembelajaran dari dosen kepada tiap-tiap anak didik mereka. Variabel proses pembelajran pada penelitian ini diukur melalui 3 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap proses pembelajran dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 4.1
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Proses Pembelajaran (X1)
NO INDIKATOR SKOR
JUMLAH INDEKS STS TS N S ST
1 Meningkatkan performa dosen 0 1 34 57 8 372 74.4
dalam memberikan materi
2 Meningkatkan pemahaman 0 1 17 66 16 397 79.4
yang dimiliki dosen
3 Ketersediaan sarana dalam 0 1 26 62 11 383 76.6
Pembelajaran
Rata-Rata 384 76.8
Sumber: Data primer yang diolah,
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (Skor 4) pada ketiga pertanyaan variabel Proses Pembelajaran. Rata-rata indeks skor jawaban variabel Kualitas Produk diperoleh sebesar 76,8. Berdasarkan kategori indeks skore berdasarkan three box method, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan pada proses pembelajaran dipersepsikan secara positif oleh responden.
Pada pertanyaan pertama sebanyak 57 persen responden menjawab setuju didukung 8 persen responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pembelajaran dinilai positif berdasarkan kinerja para pengajar.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas proses pembelajaran dosen dinilai baik dengan tolak ukur kinerja dosen tersebut. Dapat disimpulkan bahwa ada kesesuaian antara kualitas pembelajaran dengan kinerja para pengajar (dosen).
Kebanyakan responden menyatakan bahwa kinerja dosen dalam menyampaikan materi sudah baik.
Tanggapan responden mengenai pemahaman atau keistimewaan tambahan adalah sebanyak 66 persen responden menjawab setuju ditambah 16 persen responden menjawab sangat setuju. Ini menunjukkan bahwa kualitas pemahaman dosen dinilai baik dengan tolak ukur pemahaman atau keistimewaan tambahan.
Jadi dapat disimpulkan responden sudah merasa bahwa tingkat pemahaman atau keistimewaan tambahan pada pera pengajar sudah memenuhi kebutuhan para mahasiswa.
35
Pertanyaan tentang ketersediaan sarana pembelajaran dijawab sebanyak 62 persen setuju, didukung jawaban sangat setuju oleh 11 persen responden. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden mengakui ketersediaan sarana pembelajaran dan pertanyaan tersebut memiliki kesesuaian terhadap variabel proses pembelajaran.
b. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kecerdasan Emosional (X2)
Tanggapan responden terhadap Kecerdasan Emosional mungkin saja berbeda pada setiap orang. Kadang orang merasa bisa mengendalikan emosi dalam proses pembelajaran. Kadang juga orang merasa tidak dapat mengendalikan emosinya dalam proses pembelajaran. Hasil tanggapan responden mengenai produk seluler IM3 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Hasil tanggapan responden terhadap variabel Kecerdasan Emosional (X2)
NO INDIKATOR SKOR
JUMLAH INDEKS STS TS N S ST
1 Kecerdasan emosional 0 1 27 56 22 399 79.8
penting bagi mahasiswa
2 Pendekatan emosional 0 0 25 58 17 392 78.4
pengajar ke mahasiswa
3 Tingkat pemahaman 0 2 13 67 18 401 80.2
mahasiswa
4 Dosen senantiasa 0 1 26 53 20 392 78.4
memberikan informasi
yang dibutuhkan
5 Mampu memberikan 0 1 18 58 23 403 80.6
isu-isu tambahan
Rata-Rata 397 79.5
Sumber : Data premier yang diolah
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (Skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan variabel Kecerdasan Emosional. Rata-rata Indeks skor jawaban diperoleh sebesar 79,5. Berdasarkan kategori rentang indeks skor tersebut, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kecerdasan emosional sangat dibutuhkan oleh para pengaran ataupun anak didik. Pertanyaan pertama mengenai kecerdasan emosional penting bagi mahasiswa, sebanyak 56 persen responden setuju dan 22 persen responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa responden merasakan kecerdasan dalam mengendalikan emosi sangat beik buat responden.
Tanggapan responden terhadap pendekatan emosional pengajar ke mahasiswa, sebanyak 58 persen menjawab setuju dan 17 persen menjawab sangat setuju. Dalam penelitian menunjukkan bahwa responden telah merasakan bahwa pendekatan emosional dosen sudah sangat baik kepada mahasiswa. Hal ini menunjukkan nilai positif antara kualitas pengajaran dengan pemahaman mahasiswa dengan cepat.
Pertanyaan selanjutnya mengenai tingkat pemahaman mahasiswa, sebanyak 67 persen responden menjawab setuju dan didukung 18 persen responden menjawab sangat setuju. Penelitian ini menunjukkan bahwa responden mendapatkan kepahaman yang baik. dapat disimpulkan bahwa ada kesesuaian antara kualitas pembelajaran dengan layakualitas pemahaman yang diberikan dosen.
37
Pertanyaan mengenai apakah dosen senantiasa memberikan informasi yang dibutuhkan, oleh sebanyak 53 persen responden menjawab setuju dan 20 persen responden menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kesesuaian antara pemberian informasi-informasi kepada mahasiswa terhadap informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa..
Tanggapan responden terhadap kemempuan dosen dalam memberikan informasi mengenai isu-isu terbaru mampu memberikan informasi yang cukup bagi pelanggan dijawab responden sebanyak 58 persen setuju dan didukung 23 persen menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan adanya nilai positif antara kualitas dosen terhadap mahasiswa yang ingin diberikan informasi lengkap terhadap isu-isu terbaru
c. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kompetensi dosen (X3)
Kompetensi dosen akan mempengaruhi minat mahasiswa dalam memahami pembelajaran serta minat mahasiswa untuk lebih mengetahui isi pembahasan yang telah disampaikan oleh dosen yang bersangkutan. Penelitian ini menggunakan 3 buah pertanyaan untuk mengukur variabel Kompetensi Dosen untuk mengukur sejauh mana penilaian mahasiswa mengenai kompetensi yang dimiliki oleh dosen mereka dalam menyampaikan informasi ataupun berita terbaru mengenai semua yang mereka ingin ketahui. Hasil tanggapan responden mengenai Kompetensi dosen adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Hasil tanggapan responden terhadap variabel Kecerdasan Emosional (X3)
NO INDIKATOR SKOR
JUMLAH INDEKS STS TS N S ST
1 Kemampuan dosen dalam 0 1 26 62 11 383 76.6
penguasaan materi
2 Pemberian pembelajaran 0 0 22 57 21 399 79.8
dengan tepat
3 Teknik pengajaran dosen 0 0 24 44 32 408 81.6
pada setiap mahasiswa
Rata-Rata 397 79.4
Sumber : Data premier yang diolah
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (Skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan variabel Kompetensi Dosen. Rata-rata Indeks skor jawaban diperoleh sebesar 79,4. Berdasarkan kategori rentang indeks skor tersebut, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kompetensi dosen sangat berpengaruh terhadap pemahamahan responden..
Pertanyaan pertama mengenai kemampuan dosen dalam penguasaan materi menunjukkan sebanyak 62 persen responden menyatakan setuju dan 11 persen responden sangat setuju bahwa kemampuan dosen dalam penguasaan materi sudah baik. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara kemampuan dosen dengan tingkat kepahaman mahasiswa.
Pertanyaan selanjutnya mengenai pemberian pelajaran yang tepat kepada mahasiswa, ditanggapi responden sebanyak 57 persen setuju dan 21 persen sangat
39
setuju. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara pemberian pembejaran yang tepat dengan tingkat pemahaman mahasiswa.
Tanggapan responden terhadap teknik pemberian materi kepada mahasiswa, sebanyak 44 persen menjawab setuju dan 32 persen menjawab sangat setuju. Dalam penelitian ini menunjukkan adanya peranan penting dalam penyampaian materi dengan teknik-teknik tersendiri yang berbeda setiap para pengajar.
d. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Konsep Pembelajaran Dosen (X4)
Penelitian ini mengukur variabel Konsep Pembelajaran Dosen berdasarkan penilaian dari responden mengenai metode pembelajaran dosen. Variabel Konsep Pembelajaran Dosen pada penelitian ini diukur melalui 3 buah item pertanyaan.
Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel Konsep Pembelajaran Dosen dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 4.4
Hasil tanggapan responden terhadap variabel Konsep Pembelajaran Dosen (X4)
NO INDIKATOR SKOR
JUMLAH INDEKS STS TS N S ST
1 Memberi pemebelajaran 0 1 19 63 17 396 79.2
dengan metode tersendiri
2
Memberi pengetahuan
tambahan 0 0 31 50 19 388 77.6
yang bersangkutan dengan
materi
3 Tingkat penguasaan materi 0 0 10 60 30 420 84
yang baik
Rata-Rata 401 80.3
Sumber : Data premier yang diolah
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (skor 4) terhadap ketiga indikator variabel Harga. Rata-rata indeks skor jawaban diperoleh sebesar 80,3.
Berdasarkan kategori rentang skor indeks, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa konsep pembelajaran dosen dipersepsikan secara cukup baik oleh responden.
Pertanyaan mengenai bahwa konsep pembelajaran dosen sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam memahami materi tersebut yang telah ditanggapi respondens sebanyak 63 persen setuju dan 17 persen sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa ada kesesuaian antara konsep pembelajaran dengan pemahaman materi sangat berkesinambungan.
Pertanyaan selanjutnya mengenai pemberian informasi tambahan, sebanyak 50 persen menjawab setuju dan 19 persen sangat setuju. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara variabel konsep pembelajaran dosen dengan pemberian informasi tambahan berkesinambung..
Tanggapan responden terhadap tingkat pemahaman materi, sebanyak 60 persen menjawab setuju dan 30 persen menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan adanya nilai positif antaratingkat pemahaman materi oleh dosen kepada para responden.
41
e. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepercayaan Mahasiswa Kepada Dosen (X5)
Kepercayaan mahasiswa terhadap dosen dipersepsikan secara berbeda oleh orang yang berbeda. Penelitian ini mengukur variabel kepercayaan berdasarkan penilaian dari responden mengenai kepercayaan pelanggan terhadap kemampuan dosen. Variabel kepercayaan pada penelitian ini diukur melalui 4 buah item pertanyaan. Hasil jawaban dan analisis indeks skor jawaban terhadap variabel harga dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 4.5
Hasil tanggapan responden terhadap
variabel Kepercayaan mahasiswa terhadap dosen (X5)
NO INDIKATOR SKOR
JUMLAH INDEKS STS TS N S ST
1
Mahasiswa
mempercayai kempuan
dosen 0 1 30 56 13 381 76.2
dalam penguasaan
materi
2
Mahasiswa
mempercayai dosen
memiliki 0 0 17 70 13 396 79.2
etika yang baik
3
Mahasiswa
mempercayai kualitas
pembelajaran 0 0 16 64 20 404 80.8
yang baik
4
Mahasiswa
mempercayai semua
informasi 0 0 17 61 22 405 81
yang dibutuhkan dapat
diberikan oleh dosen
Rata-Rata 396 79.3
Sumber : Data premier yang diolah
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (skor 4) terhadap ketiga indikator variabel Kepercayaan. Rata-rata indeks skor jawaban diperoleh sebesar 79,3. Berdasarkan kategori rentang skor indeks, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa kepercayaan mahasiswa kepada dosen dipersepsikan secara cukup baik oleh responden.
Pertanyaan pertama mengenai mahasiswa mempercayai kemampuan dosen dalam penguasaan materi, sebanyak 56 persen menjawab setuju dan 13 persen menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa ada nilai positif antarapenguasaan materi dengan kepercayaan mahasiswa terhadap dosen.
Pertanyaan selanjutnya mengenai etika yang baik di mata mahasiswa, sebanyak 70 persen menyatakan setuju dan 13 persen menjawab sangat setuju.
Penelitian tersebut menunjukkan adanya kesesuaian antara etika yang baik di mata mahasiswa dengan tingkat kepercayaan mahasiswa.
Tanggapan responden terhadap kualitas pembelajaran yang memuaskan, sebanyak 64 persen menjawab setuju dan 20 persen menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara tingkat kepercayaan mahasiswa dengan kualitas pembelajaran yang memuaskan.
Tanggapan responden atas pertanyaan hasil keseluruhan manfaat dari kepahaman dosen dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi mahasiswa, sebanyak 61 persen menjawab setuju dan 22 persen menjawab sangat setuju. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara variabel kepercayaan dan hasil keseluruhan manfaat kepahaman materi yang baik oleh dosen.
43
f. Analisis Indeks Jawaban Responden Terhadap Variabel Terhadap Pemahaman IFRS (Y)
Pemahaman IFRS sangat dibutuhkan oleh mahasiswa akuntansi. Materi yang diteliti dalam penelitian ini adalah materi yang bersangkutan dengan IFRS serta kepahaman dosen dan juga tingkat kecerdasan mahasiswa. Berikut ini merupakan pernyataan mengenai kepahaman IFRS pada mahasiswa yang terdiri dari 3 item:
Tabel 4.6
Hasil tanggapan responden terhadap variabel Terhadap Pemahaman IFRS (Y)
NO INDIKATOR SKOR
JUMLAH INDEKS STS TS N S ST
1
Mahasiswa ingin
mengetahui 0 3 24 58 15 358 77
lebih banyak lagi
mengenai IFRS
2
Mahasiswa
mengatahui kegunaan 0 2 21 49 28 403 80.6
IFRS dengan baik
3
Mahasiswa dapat memberikan
pemhaman 0 1 16 52 31 413 82.6
kepada mahasiswa
lain mengenai IFRS
Rata-Rata 400 80
Sumber : Data premier yang diolah
Tanggapan responden sebagaimana pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan Setuju (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan variabel Pemahaman IFRS yaitu dengan rata-rata indeks
skor sebesar 80. Berdasarkan kategori rentang skor, maka rata-rata tersebut berada pada tingkatan skor Tinggi.
Tanggapan responden terhadap pertanyaan minat mahasiswa untuk mempelajari IFRS secara terus menerus, sebanyak 58 persen menjawab setuju dan 15 persen sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa ada kesesuaian antara variabel pemahaman IFRS dengan keingitahuan mahasiswa tentang IFRS.
Pertanyaan mengenai pengetahuan IFRS dengan baik di bandingkan dnegan pemahaman materi lain ditanggapi responden sebanyak 49 persen setuju dan 28 persen sangat setuju. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara variabel kepahaman IFRS pada mahasiswa dengan prioritas mahasiswa memilih materi IFRS.
Tanggapan responden mengenai pelanggan akan memberikan pengetahuan mereka kepada orang lain mendapatkan respon sebanyak 52 persen menyatakan setuju dan 31 persen sangat setuju. Hal ini menunjukkan adanya kesesuaian antara loyalitas mahasiswa yang memiliki kepahaman mengenai IFRS dengan pemberian materi terhadap orang lain yang belum menguasai dengan baik meteri tersebut.