BAB III METODE PENELITIAN
G. Pembahasan
Uji Reliabilitas menunjukkan bahwa nilai Cronbach Alpha dari tiap-tiap konstruk atau variabel lebih besar dari 0,60 yang berarti bahwa kuesioner yang merupakan indikator-indikator dari variabel tersebut adalah reliabel atau handal.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil pengujian yang telah dilakukan sebagai berikut: variabel Proses Pembelajaran (X1) nilai Cronbach Alpha sebesar 0,638, Kecerdasan Emosional (X2) sebesar 0,623, Kompetensi Dosen (X3) sebesar 0,719, Konsep pembelajaran (X4) sebesar 0,669, Kepercayaan (X5) sebesar 0,679 dan Kepahaman IFRS (Y) sebesar 0,665. Uji Validitas menunjukkan bahwa nilai r hitung dari masing-masing variabel lebih besar dari r tabel sebesar 0,198 dan tingkat signifikansi dari masing-masing variabel kurang dari 0,05. dengan hasil pengujian yang telah dilakukan sebagai berikut:
1. Untuk variable Proses Pembelajaran (X1)
Indikator dengan kode Q1 r hitungnya sebesar 0,731, Q2 sebesar 0,777, dan Q3 sebesar 0,777 dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar 0,000.
55
2. Untuk variable Kecerdasan Emosional (X2)
Indikator dengan kode Q4 r hitungnya sebesar 0,653, Q5 sebesar 0,601, Q6 sebesar 0,657, Q7 sebesar 0,624 dan Q8 sebesar 0,621 dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar 0,000.
3. Untuk variabel Kompetensi Dosen (X3)
Indikator dengan kode Q9 r hitungnya sebesar 0,744, Q10 sebesar 0,865, dan Q11 sebesar 0,791, dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar 0,000.
4. Untuk variabel Konsep Pembelajaran Dosen (X4)
Indikator dengan kode Q12 r hitungnya sebesar 0,812, Q13 sebesar 0,737, dan Q14 sebesar 0,776 dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar 0,000.
5. Untuk variabel Kepercayaan (X5)
Indikator dengan kode Q15 r hitungnya sebesar 0,753, Q16 sebesar 0,736, Q17 sebesar 0,691 dan Q18 sebesar 0,673 dengan tingkat signifikansi masing- masing sebesar 0,000.
6. Untuk variabel Kepahaman IFRS (Y)
Indikator dengan kode Q19 r hitungnya sebesar 0,764, Q20 sebesar 0,833, dan Q21 sebesar 0,724 dengan tingkat signifikansi masing-masing sebesar 0,000.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid.
Kelima variabel independen yang diuji secara individual yang dominan dalam mempengaruhi kepahaman IFRS pada mahasiswa akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar adalah proses pembelajaran (dengan koefisien 0,274). Variabel berikutnya yang memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruh kepahaman IFRS pada mahasiswa di Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Makassar adalah Kecerdasan Emosional (dengan koefisien 0,270).
Variabel berikutnya yang memiliki peran yang cukup besar dalam mempengaruhi kepahaman IFRS pada mahasiswa akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas DNegeri Makassar adalah kompetensi dosen (dengan koefisien 0,238). Sedangkan Konsep Pembelajaran dosen dan kepercayaan hanya mempengaruhi kepahaman IFRS pada mahasiswa akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassarsebesar 0,218 dan 0,207. Semua variabel independen penelitian berpengaruh positif terhadap kepahaman IFRS pada mahasiswa akuntansi di Fakultas Ekonomi Unversitas Negeri Makassar.
Hasil dari uji t menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai signifikansi kurang dari 0,05. Dari variabel-variabel independen pada penelitian ini, pengaruh yang dominan terhadap variabel dependen adalah proses pembelajaran, berarti variabel ini adalah paling penting dalam menentukan kepahaman IFRS pada mahasiswa akuntansi. Hal ini juga terlihat pada hasil tanggapan responden terhadap variabel kompetensi dosen yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan setuju (skor 4) terhadap pertanyaan-pertanyaan variabelkompetensi dosen. Rata-rata indeks skor jawaban diperoleh sebesar 76,8 dimana berada pada tingkatan skor tinggi. Kondisi ini memberikan kesan bahwa mahasiswa akuntansi dipersepsikan responden mempunyai pemahaman yang baik. Diantara ketiga indikator dari variable, indikator fitur atau keistimewaan tambahan yang memenuhi kebutuhan mahasiswa mendapatkan indeks yang paling besar yakni 79,4. Hal ini menunjukkan sebagian besar responden menyatakan setuju dan sangat setuju
57
bahwa mahasiswa akuntansi memiliki kualitas dalam mempelajari IFRS dengandibantu oleh para dosen yang berkompeten.
Hasil pengujian hipotesis dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh proses pembelajaran terhadap Kepahaman IFRS Hasil pengujian hipotesis 1 mendapatkan bahwa variabel proses pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepahaman IFRS. Hal ini berarti bahwa mahasiswa akan memilih proses pembelajaran yang baik. Dalam penelitian ini mahasiswa yang menilai bahwa proses pembelajaran memiliki peranan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Hipotesis 1 menunjukkan adanya pengaruh proses pembelajaran yang positif dan signifikan terhadap kepahaman IFRS yang dapat didukung oleh hasil penelitian. Hasil ini menunjukkan proses pembelajaran yang ditentukan dalam proses pembelajaran akan menentukan tingkat kepahaman mahasiswa materi tersebut. Mahasiswa akan membandingkan kualitas pembelajaran dosen satu dan dosen lainnta sehingga mahasiswa dapat menentukan siapa yang memiliki cara pembelajaran yang mereka sukai.. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa dalam banyak hal karakteristrik mahasiswa dalam menaanggapi proses pembelajaran yang sudah sesuai dengan kriteria sebagaimana yang diharapkan oleh mahasiswa, dimana dalam hal ini mahasiswa atau dosen akan mengharapkan materi tambahan yang ada utnuk mendukung proses pembelajaran baik sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
2. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap kepahaman IFRS Pengujian hipotesis 2 menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada
variabel kecerdasan emosional terhadapkepahaman IFRS pada mahasiswa akuntansi. Hasil ini menunjukkan bahwa penilaian yang baik mengenai materi yang sesuai dengan tingkat baik atau tidaknya kualitas pembelajaran yang diberikan mendorong mahasiswa untuk tetapmengendalikan emosi dalam melaksanakan tugas apapun.
Hasil ini menjelaskan bahwa hasil pengalaman mahasiswa dalam mengendalikan emosi akan menghasilkan penilaian baik terhadap pemahaman mereka. Apabila materi tersebut dapat memuaskan keinginan mahasiswa maka mahaisiswa akan memberikan penilaian positif terhadap pembelajaran yang diberikan dosen. Dengan penilaian tersebut maka mahasiswa akan tetap akan tetap berkeinginan untuk mempelajari mengenai IFRS. Hasil ini menjelaskan bahwa pada umumnya mahaisswa akan memperhitungkan kualitas mengajar seorang dosen untuk mengetahui nayaman tidaknya mereka mengikuti proses pembelajaran tersebut.
59 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas hasil analisis persyaratan dan analisis komparatif serta berdasarkan tinjauan pustaka dan metodologi penelitian dalam skripsi ini dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima, hal tersebut didasarkan pada hasil kuisioner yang disebar ke bebrapa mahasiswa, hasil kuisioner tersebut menunjukan bahwa peran dosen dalam memberikan pemahaman dan pengertian dalam mendidik mempengaruhi mahasiswa dalam tingkat konsentrasi dalam belajar.
B. Saran
Pada prinsipnya dosen sangat inin memberikan yang terbaik bagi anak didiknya, baik dalam sistem pengajaran atau pendekatan sevcara emosional terhadap anak didiknya. Seorang mahasiswa juga ingin memberikan yang terbaik bagi hidupnya dalam menjalankan pendidikan terkhusus dalam materi IFRS. penelitian berikutnya sebaiknya:
1. Pengaruh Kecerdasan Intelektual terhadap pemahaman IFRS.
2. Pengaruh kecerdasan emosional dan spiritual dalam pemahaman Akuntansi 3. Pengaruh kepercayaan diri dalam melakukan hubungan sosial dalam
meningkatkan pemahaman mengenai akuntansi.