legal, dimana semua ini harus dipahami dan dipenuhi oleh setiap Shipper agar bisa memanfaatkan jaringan pipa transmisi tersebut.
Sebagai transporter, disepanjang tahun 2018 Pertamina Gas selalu menjaga reliability & availability dari seluruh aset utama dan aset penunjang, dan juga selalu menjaga customer satisfaction dengan melakukan sebagai berikut:
• Melakukan preventive & predictive maintenance untuk menjaga kehandalan aset utama dan aset penunjang
• Melakukan perawatan dan inspeksi berbasis resiko dengan metode risk Based Inspection & risk Assessment
• Melakukan investasi penggantian aset dan/atau pengadaan baru terhadap aset – aset yang sudah obsolete atau habis masa/waktu pakainya.
PENGEMBANGAN PIPA TRANSMISI
eksisting Pertagas, termasuk rencana pembangunan pipa distribusi di kota Semarang, Kendal, Demak, Kudus, dan Pati.
Peletakan batu pembangunan proyek pipa gas 28’’ ini dilaksanakan pada 8 Oktober 2014 dan direncanakan selesai pada triwulan kedua tahun 2019. Pasokan gas tahap awal yang dialirkan dapat berasal dari lapangan gas di Jawa Timur, misalnya wilayah kerja Brantas yang dikelola oleh Lapindo Brantas Inc, lapangan gas yang dikelola oleh Husky- CNOOC Madura Limited, atau lainnya. Selanjutnya pada tahun 2021 mendapatkan pasokan gas dari PT PEP Cepu Lapangan Tiung Biru dan Cendana sebesar 100 MMSCFD dan potensi gas lainnya dari PT PeP Cepu Lapangan Alas Tua sebesar 110 MMSCFD mulai tahun 2022 dan lapangan gas Lengo sebesar 60 MMSCFD mulai tahun 2021.
• Pipa Transmisi Ruas Grissik – Pusri
Berdasarkan permintaan dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (“PSP”) pada tanggal 23 April 2014, PSP meminta agar PT Pertamina Gas dapat melakukan pembangunan pipa dari Grissik di Musi Banyuasin sampai ke pabrik pupuk Pusri di Palembang terkait dengan adanya pasokan gas tambahan dari ConocoPhillips (“CoPi”) sebesar 126 MMSCFD. Pipa yang dibangun sepanjang 176 KM dengan diameter pipa sebesar 20”. Pembangunan pipa tersebut telah selesai gas in pada 29 November 2018 untuk siap menyalurkan gas dalam mendukung pemenuhan kebutuhan produksi pupuk nasional. Pipa Grissik – Pusri juga diharapkan dapat mendukung kebutuhan pembangkit listrik dan pengembangan niaga gas di wilayah Palembang dan wilayah Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api – Api.
distribution pipeline development plan in Semarang, Kendal, Demak, Kudus and Pati.
The groundbreaking construction of the 28'' gas pipeline project will be implemented on October 8, 2014 and is due to be completed by June 2018. The initial gas supply will be transmitted from gas field in East Java, such as Brantas working area managed by Lapindo Brantas Inc, gas field managed by Husky- CNOOC Madura Limited, or others. In 2021, further, the Company will acquire gas supply from PT PEP Cepu Lapangan Tiung Biru and Cendana of 100 MMSCFD and other gas potentials from PT PEP Cepu Lapangan Alas Tua of 110 MMSCFD starting from 2022 and Lengo gas field of 60 MMSCFD starting from 2021.
• Grissik – Pusri Transmission Pipeline
Based on request from PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (“PSP”) on April 23, 2014, PSP requested that PT Pertamina Gas to build pipeline from Grissik in Musi Banyuasin to Pusri fertilizer plant in Palembang in the event of additional gas supply from ConocoPhillips (“CoPi”) of 126 MMSCFD. The built pipeline is 176 KM with 20” pipeline diameter.
The pipeline construction has been completed gas in on November 29, 2018 and ready to transmit gas to support national fertilizer production demand fulfillment. The Grissik – Pusri pipeline is also expected to support power plant and gas commerce development needs in Palembang and Tanjung Api- Api Special Economy zone area.
• Pipa Transmisi Duri – Dumai
Pembangunan pipa Duri – Dumai sepanjang 67 km dengan diameter 24” dibangun untuk mengangkut gas dari wilayah kerja Corridor, wilayah kerja Jambi Merang, dan wilayah kerja Bentu dalam memenuhi kebutuhan gas dari refinery Unit II Dumai PT Pertamina (Persero) dan industri di Dumai. Dalam pelaksanaan pembangunannya, Perusahaan bekerja sama dengan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sekaligus memenuhi Keputusan Menteri ESDM No. 5975 K/12/MEM/2016 tanggal 27 Juni 2016.
Pembangunan pipa ini ditargetkan selesai untuk dapat commissioning hingga ke refinery Unit II Dumai pada triwulan kesatu tahun 2019. Namun, proses gas-in tahap pertama hingga KP-62 dan pipa distribusi PGN telah dilakukan pada tanggal 28 November 2018. Pada akhir tahun 2018, Perusahaan dan PGN berencana mengalihkan porsi kepemilikan pipa Duri – Dumai dari PGN kepada Perusahaan, sehingga pipa Duri – Dumai dimiliki sepenuhnya oleh Perusahaan.
Berikut ini disampaikan realisasi pencapaian volume dan pendapatan transportasi gas dari tahun 2016 sampai tahun 2018 dari masing – masing area operasi
• Duri - Dumai Transmission Pipeline
The construction of the 67-km Dumai pipeline with a diameter of 24 "was built to transport gas from the Corridor Block, Jambi Merang Block and Bentu Block to meet the needs of Dumai Refinery Unit II PT Pertamina (Persero) and industry in Dumai. In its implementation, the Company cooperates with PT Perusahaan Gas Negara (PGN) as well as fulfilling the Ministerial Decree No. 5975 K/12/MEM/2016 dated June 27, 2016. This pipe is targeted for commissioning up to the Refinery Unit II Dumai by the first quarter of 2019. However, the first phase gas-in process up to KP-62 and PGN distribution pipeline has been completed on November 28, 2018.
By the end of 2018, the Company and PGN plans to transfer ownership portion in Duri – Dumai pipeline from PGN to the Company, where the Duri – Dumai pipeline is fully owned by the Company.
Realization of gas transportation volume and revenues from 2016 until 2018 by each operation area are as follows:
KINERJA OPERASIONAL PER SEGMEN USAHA TAHUN 2018 realization of Gas Transportation Volume 2018
AREA SATUAN
units 2018 2017 2016 Perbandingan
2017-2018 (%)
Perbandingan 2016-2017
(%) Northern Sumatera
Area (NSA)
Northern Sumatera Area (NSA)
MMSCF
54.751 50.282 48.132 108,89% 104,47%
Southern Sumatera Area (SSA)
Southern Sumatera
Area (SSA) 109.966 115.584 118.882 95,14% 97,23%
Western Java Area (WJA)
Western Java Area
(WJA) 104.219 105.335 102.925 98,94% 102,34%
Eastern Java Area (EJA)
Eastern Java Area
(EJA) 96.346 93.294 102.920 103,27% 90,65%
Kalimantan Area (KAL)
Kalimantan Area
(KAL) 146.989 137.548 141.355 106,86% 97,31%
Total Realisasi Volume Transportasi Gas
Total Realisasi Volume Transportasi Gas
512.271 502.043 514.214 102,04% 97,63%
Pada segmen usaha transportasi gas, Pertamina Gas berhasil menyalurkan gas pada tahun 2018 sebesar 512.271 MMSCF, realisasi ini naik 2,04% dari tahun 2017 yaitu 502.043 MMSCF. Peningkatan ini disebabkan oleh
• Peningkatan serapan volume PLN di Sumatera Utara terutama untuk PLN Paya Pasir yang telah mengalir selama setahun peniuhuntuk menjamin ketersediaan pasokan listrik.
• Rencana Turn Around Time di Pupuk Kalimantan Timur tahun 2018 dimundurkan pelaksanaanya ke tahun 2019.
• Untuk area Jawa Bagian Timur, terjadi peningkatan penyerapan gas untuk shipper Pertagas Niaga, Inti Alasindo Energi seiring dengan telah beroperasinya pipa Semare – Porti pada akhir 2017.
In gas transportation business segment, Pertamina Gas successfully transmitted gas of 512,271 MMSCF in 2018, this realization increased 2.04% from 502,043 MMSCF in 2017. The increase was driven by:
• Increasing absorption of PLN volume in North Sumatera, primarily for PLN Paya Pasir that has been transmitted along the year to guarantee availability of electricity supply.
• Implementation of Turn Around plan in Pupuk Kalimantan Timur in 2018 is delayed to 2019.
• For East Java area, there was an increasing gas absorption for shipper of Pertagas Niaga, Inti Alasindo Energi in line with the operation of Semare – Porti pipeline by the end of 2017.
REALISASI PENDAPATAN TRANSPORTASI GAS Realization Of Gas Transportation Revenues
AREA SATUAN
units 2018 2017 2016
Perbandingan Comparative 2017-2018
(%)
Perbandingan Comparative 2016-2017
(%) Northern Sumatera
Area (NSA)
Northern Sumatera Area (NSA)
Ribu USD Thousand
62.290 71.382 83.401 87,26% 85,59%
Southern Sumatera Area (SSA)
Southern Sumatera
Area (SSA) 52.318 55.560 83.330 94,17% 66,67%
Western Java Area (WJA)
Western Java Area
(WJA) 53.836 50.202 56.435 107,24% 88,96%
Eastern Java Area (EJA)
Eastern Java Area
(EJA) 70.944 68.753 83.330 103,19% 82,51%
Kalimantan Area (KAL)
Kalimantan Area
(KAL) 11.546 9.894 10.179 116,69% 97,20%
Total Realisasi Pendapatan Transportasi Gas
Gas Transportation Total Revenues Realization
250.934 254.559* 316.675 98,58% 80,38%
* terdapat selisih sebesar USD1.231 ribu yang merupakan eliminasi dengan anak perusahaan
• Walaupun terjadi peningkatan volume transportasi gas di tahun 2018, pendapatan dari segmen usaha transportasi gas tahun 2018 mengalami penurunan 1,42% jika dibandingkan dengan pendapatan tahun 2017. Hal ini disebabkan karena adanya penyesuaian tarif toll fee untuk beberapa ruas pipa transmisi gas milik Pertamina Gas terutama di Sumatera bagian Utara.
REALISASI PROfITABILITAS TRANSPORTASI GAS realization Of Gas Transportation Profitability KETERANGAN
description SATUAN
units 2018 2017 2016
Pendapatan Income
Ribu USD Thousand
241.025 248.497 280.588
Beban Segmen Segment Loads 59.934 72.806 72.267
Laba Segmen Segment Profit 181.090 175.691 208.321
* there is a difference of uSd1,231 thousand which is an elimination with a subsidiary
• Despite increasing gas transportation volume in 2018, revenues from gas transportation segment in 2018 decreased by 1.42% if compared to revenues in 2017. This was due to adjustment of toll fee tariff for some gas transmission pipeline owned by Pertamina Gas, mainly in Northern Sumatera.
TiNJauaN SEGMEN uSaHa NiaGa GaS
Review of Gas Commerce Business Segment
Kegiatan utama dalam segmen usaha niaga gas adalah penjualan gas (gas pipa, LNG & CNG) yang diperuntukkan kepada industri, rumah tangga dan komersial lainnya. Dari segmen usaha niaga gas Pertamina Gas mendapatkan pendapatan berupa margin penjualan.
Dalam mengembangkan kegiatan usaha niaga gas, Perusahaan juga menugaskan anak perusahaan, PT Pertagas Niaga sebagai perusahaan yang bergerak dalam kegiatan niaga gas. Hal ini dilakukan sebagai pelaksanaan Peraturan Menteri ESDM No. 19 Tahun 2009 tentang Kegiatan Gas Bumi Melalui Pipa, yang mengatur pemisahan bisnis usaha transportasi gas dan bisnis usaha niaga gas.
• Fasilitas Pengisian LNG Bontang
Pembangunan fasilitas pengisian LNG ke isotank yang berlokasi di Bontang (area PT Badak NGL) dilakukan untuk memenuhi peningkatan permintaan LNG di wilayah Kalimantan Timur khususnya kebutuhan pembangkit listrik Sambera milik PT PLN (Persero) di Kabupaten Kutai Kartanegara. Kapasitas fasilitas sebesar 30 isotank per hari atau setara 11.4 MMSCFD. Fasilitas ini telah selesai dibangun pada akhir bulan Juli 2018. Fasilitas pengisian LNG tersebut sangat mendukung Perusahaan sebagai pioneer dalam pengembangan pasar LNG retail di Indonesia setelah sebelumnya juga telah dibangun fasilitas pengisian LNG di Arun. Pasar LNG retail dari Perusahaan telah masuk ke beberapa lokasi yakni, Bontang, Balikpapan, Samarinda, Kuala Tanjung, Dumai, Bandung, dan Bali.
The main activities in the gas trading business segment are the sales of gas (gas pipelines, LNG & CNG) for industries, households and other. In the gas commerce business segment, Pertamina Gas earned revenues in form of sales margin.
In developing the gas commerce business activity, the Company also assigned PT Pertagas Niaga, a subsidiary, as a Company operated in the gas commerce activity.
This is done as the implementation of Minister of Energy and Mineral Resources Regulation no. 19 Year 2009 on Gas Gas Activities Through Pipeline, which regulates the separation between gas transportation and gas commerce businesses.
• Bontang LNG Filling Stations
The construction of LNG filling station to isotank located in Bontang (PT Badak NGL area) is carried out to fulfill the LNG demand in East Kalimantan especially the demand of of PT PLN (Persero) in Kutai Kartanegara Regency. Capacity of the station is 30 isotank per day or 11.4 MMSCFD equivalent.
The station is targeted for commissioning in April 2018. Construction of this station has been completed by end of July 2018. The LNG filling stations is higly supported the Company as pioneer in retail LNG market development in Indonesia after the construction of LNG Filling Stations at Arun.
The Company's retail LNG market has penetrated several locations such as Bontang, Balikpapan, Samarinda, Kuala Tanjung, Dumai, Bandung and Bali.
• Fasilitas Distribusi Gas Jawa Barat
Perusahaan melakukan pembangunan beberapa fasilitas distribusi gas di Jawa Barat yakni fasilitas metering Muara Tawar, pipa jumperline PDT(A) – PDT(I), jumperline dan fasilitas metering untuk PT Polytama. Pembangunan fasilitas tersebut di Jawa Barat untuk meningkatkan penyerapan niaga gas, baik yang bersumber dari sumur gas (wellhead) maupun hasil regasifikasi LNG domestik bagi kebutuhan industri di Jawa Barat. Fasilitas meter Muara Tawar telah diselesaikan pada 27 Agustus 2017. Fasilitas pipa jumperline PDT(A) – PDT(I) telah selesai dibangun pada Desember 2018. Fasilitas jumperline dan metering untuk PT Polytama telah selesai dibangun pada 25 Juli 2018.
• Jaringan Gas Prabumulih dan Jambi
Untuk mengembangkan pengelolaan jaringan gas distribusi ke rumah tangga dan pelanggan kecil, Perusahaan membangun jaringan gas (jargas) di dua kota yakni kota Prabumulih dan kota Jambi.
Jaringan gas Prabumulih yang mencakup 8 sektor telah dilaksanakan gas in pada tanggal 29 Maret 2017 sedangkan jaringan gas Jambi yang mencakup 4 sektor telah dilaksanakan penyelesaian akhir pada akhir Februari 2018.
• Fasilitas Distribusi Gas Sumatera dan Jawa
Perusahaan berencana akan melakukan pembangunan fasilitas distribusi gas di beberapa wilayah yakni Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan dan Jawa untuk mendukung pengembangan kawasan industri pengguna gas dengan mempertimbangkan Rencana Induk Jaringan Transmisi & Distribusi Gas Bumi Nasional (RIJTDGBN) dan Neraca Gas Bumi Indonesia.
• West Java Gas Distribution Facility
The Company has built several gas distribution facilities in West Java such as Muara Tawar metering facility, jumperline pipe PDT(A) – PDT(I), jumperline and metering facility for PT Polytama. Construction of those facilities in West Java aims to increase gas commerce absorption, either from gas well (wellhead) source or domestic LNG regasification output for industry demands in West Java. The Muara Tawar meter facility has been completed on August 27, 2017. The PDT(A) – PDT(I) jumperline pipeline facility construction has been completed in December 2018. The jumperline and metering facility for PT Polytama construction has been completed on July 25, 2018.
• Prabumulih and Jambi Gas Network
To develop distribution gas network management covering the household and small customers, the Company built gas network (jargas) in two cities, Prabumulih and Jambi. Prabumulih gas network covers 8 sectors and has executed gas in on March 29, 2017, meanwhile, Jambi gas network covers 4 sectors and the final stage has been completed by end of February 2018.
• Sumatera and Java Gas Distribution Facility The Company plans to build gas distribution facility in several area such as North Sumatera, Riau, South Sumatera and Java to support development of gas user industrial zone by considering National Natural Gas Transmission & Distribution Network Master Plan (RIJTDGBN) and Indonesia Natural Gas Balance Sheet.
Sejumlah strategi telah dilakukan Perusahaan selama tahun 2018, dalam upaya mengembangkan niaga, meliputi:
1. Pemetaan (mapping) potensi pengembangan pasar niaga dan infrastruktur gas bersama PGN sebagai upaya untuk mendapatkan hak khusus pengelolaan Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) dari pemerintah.
2. Melakukan PJBG dengan beberapa konsumen baru termasuk dengan upaya pemenuhan kebutuhan gas melalui moda CNG atau LNG retail.
3. Mencari alokasi gas dan potensi sumber-sumber gas baru yang berasal dari KKKS, sinergi anak perusahaan PT Pertamina (Persero), dan PGN untuk memenuhi permintaan gas domestik, misalnya lapangan gas Jambi Merang.
4. Investasi infrastruktur distribusi langsung ke end user.