BAB III TURUNAN
3.7. Diferensial dan Aproksimasi
74 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s d. 4π₯π₯2+ 7π₯π₯π¦π¦2= 2π¦π¦3 e. β5π₯π₯π¦π¦+ 2π¦π¦=π¦π¦2+π₯π₯π¦π¦3 f. π₯π₯π¦π¦+ sin(π₯π₯π¦π¦) = 1
2. Tentukan persamaan garis singgung sesuai dengan titik yang telah ditentukan:
a. π₯π₯3π¦π¦+π¦π¦3π₯π₯= 30 di titik (1, 3) b. sin(π₯π₯π¦π¦) =π¦π¦ di titik (ππ2, 1) c. π₯π₯23β π¦π¦23β2π¦π¦= 2 di titik (1,β1) 3. Tentukan ππππππππ
a. π¦π¦= 3π₯π₯53+βπ₯π₯ b. π¦π¦= βπ₯π₯3 +3βππ1
c. π¦π¦= β3π₯π₯3 2β4π₯π₯ d. π¦π¦= 1
(ππ3+2ππ)23
e. π¦π¦=βπ₯π₯2+ sinπ₯π₯ f. π¦π¦= 3βππ2+sin ππ1
g. π¦π¦= β1 + cos(π₯π₯4 2+ 2π₯π₯)
4. Apabila π π 2π‘π‘+ππ3= 1 maka tentukan ππππππππ ππππππ ππππππππ 5. Apabila π¦π¦= sin(π₯π₯2) + 2π₯π₯3 maka tentukan ππππππππ
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 75
1. Definisi Diferensial:
Misalkan π¦π¦=ππ(π₯π₯) adalah fungsi terdiferensiasi dari variabel bebas π₯π₯.
βπ₯π₯ adalah pertambahan sebarang dalam variabel bebas π₯π₯ πππ₯π₯ disebut diferensial variabel bebas π₯π₯, adalah sama dengan βπ₯π₯
βπ₯π₯ adalah perubahan sebenarnya dalam variabel π¦π¦ ketika π₯π₯ berubah dari π₯π₯ ππππ π₯π₯+βπ₯π₯ yaitu π¦π¦=ππ(π₯π₯+βπ₯π₯)β ππ(π₯π₯)
πππ¦π¦ disebut diferensial variabel tak bebas π¦π¦, didefinisikan oleh πππ¦π¦=ππβ²(π₯π₯)πππ₯π₯ Contoh:
Tentukan πππ¦π¦ apabila:
(1) π¦π¦=π₯π₯3β3π₯π₯+ 1 (2) π¦π¦=βπ₯π₯2+ 3π₯π₯
(3) π¦π¦= sin(π₯π₯4β3π₯π₯2+ 11) Penyelesaian:
Apabila telah mengetahui bagaimana menghitung turunan maka tahu bagaimana menghitung diferensial, sehingga cukup menghitung turunan dan mengalikannya dengan πππ₯π₯
(1) π¦π¦=π₯π₯3β3π₯π₯+ 1 maka:
πππ¦π¦= (3π₯π₯2β3)ππ (2) π¦π¦=βπ₯π₯2+ 3π₯π₯ maka:
π¦π¦= (π₯π₯2+ 3π₯π₯)12
πππ¦π¦=1
2(π₯π₯2+ 3π₯π₯)β12(2π₯π₯+ 3)πππ₯π₯ πππ¦π¦=1
2β 2π₯π₯+ 3
(π₯π₯2+ 3π₯π₯)β12πππ₯π₯= 2π₯π₯+ 3 2βπ₯π₯2+ 3π₯π₯πππ₯π₯
76 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
(3) π¦π¦= sin(π₯π₯4β3π₯π₯2+ 11) maka:
πππ¦π¦= cos(π₯π₯4β3π₯π₯2+ 11)β(4π₯π₯3β6π₯π₯)πππ₯π₯
Perhatikan bahwa dapat dikatakan:
πππ¦π¦=ππβ²(π₯π₯)πππ₯π₯
ππβ²(π₯π₯) =πππ¦π¦ πππ₯π₯
Sehingga dapat dilustrasikan aturan-aturan dalam tabel berikut:
N0 ATURAN TURUNAN ATURAN DIFERENSIAL
1 ππππ
πππ₯π₯= 0 ππππ= 0
2 ππ(ππππ)
πππ₯π₯ =ππππππ
ππππ ππ(ππππ) =ππ ππππ
3 ππ(ππ+π£π£)
πππ₯π₯ =ππππ πππ₯π₯+πππ£π£
πππ₯π₯ ππ(ππ+π£π£) =ππππ+πππ£π£
4 ππ(πππ£π£)
πππ₯π₯ =πππππ£π£ πππ₯π₯+π£π£ππππ
πππ₯π₯ ππ(πππ£π£) =ππ πππ£π£+π£π£ ππππ 5 ππ (πππ£π£)
πππ₯π₯ =π£π£ (πππππππ₯π₯) β ππ (πππ£π£ πππ₯π₯)
π£π£2 ππ (ππ
π£π£)=π£π£ ππππ β ππ πππ£π£ π£π£2
6 ππ(ππππ)
πππ₯π₯ =ππππππβ1ππππ
πππ₯π₯ ππ(ππππ) =ππππππβ1ππππ
2. Aproksimasi
Diferensial mempermainkan beberapa peranan, tetapi saat ini penggunaan utamanya yaitu dalam penyediaan aproksimasi. Misalkan, π¦π¦=ππ(π₯π₯) yang tampak dalam gambar berikut:
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 77
Pertambahan βπ₯π₯ menghasilkan pertambahan yang berkorespondensi βπ¦π¦ dalam π¦π¦ yang dapat dihampiri oleh πππ¦π¦, sehingga ππ(π₯π₯+βπ₯π₯) dihampiri oleh:
ππ(π₯π₯+βπ₯π₯) =ππ(π₯π₯) +πππ¦π¦=ππ(π₯π₯) +ππ(π₯π₯)βπ₯π₯
Rumus tersebut sebagai acuan dalam menyelesaian permaslahan yang ada.
Contoh:
(1) Misalkan Anda memmerlukan aproksimasi yang baik terhadap β4, 6 ππππππ β8, 2 tetapi kalkulutor Anda mati. Apa yang mungkin Anda kerjakan?
(2) Gunakan diferensial untuk mengaproksimasikan pertambahan luas sebuah gelombang sabun pada saat jari-jarinya bertambah dari 3 inci menjadi 3,25 inci.
Penyelesaian:
(1) Tinjau grafik π¦π¦=βπ₯π₯ yang disketsakan dalam gambar berikut:
Ketika π₯π₯ berubah dari 4 ke 4,6 maka βπ₯π₯ berubah dari β4 = 2 ke (secara aproksimasi) β4 +πππ¦π¦.
Sehingga diperoleh:
π¦π¦=βπ₯π₯=π₯π₯12 ππππππππ πππ¦π¦=1
2π₯π₯β12πππ₯π₯= 1 2βπ₯π₯πππ₯π₯
78 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
Pada saat π₯π₯= 4 ππππππ πππ₯π₯= 0,6 memiliki nilai:
ππππ= 1
2β4(0, 6) =0, 6 4 = 0,15 Sehingga diperoleh: β4, 6β β4 +ππππ= 2 + 0,15 = 2,15
Ketika π₯π₯ berubah dari 9 ke 8, 2 maka βπ₯π₯ berubah dari β9 = 3 ke (secara aproksimasi) β9 +ππππ
Pada saat π₯π₯= 9 ππππππ πππ₯π₯=β0, 8 memiliki nilai:
ππ=βπ₯π₯=π₯π₯12 ππππ=1
2π₯π₯β12πππ₯π₯= 1 2βπ₯π₯πππ₯π₯ ππππ= 1
2β9(β0, 8) =β0, 8
6 β β0,133
Sehingga diperoleh: β8, 2β β9 +ππππ β3β0, 133 = 2,867
Nilai-nilai aproksimasi 2, 15 ππππππ 2, 867 boleh dibandingkan terhadap nilai-nilai yang sebenarnya hingga empat posisi decimal yaitu 2, 1448 ππππππ 2, 8636
(2) Luas gelembung bola sabun diberikan oleh π΄π΄= 4ππππ2 maka boleh mengaproksimasi nilai sebenarnya, βπ΄π΄ ππππππππππππ ππππππππππππππππππππππ πππ΄π΄ dengan:
π΄π΄= 4ππππ2 πππ΄π΄= 8ππππ ππππ
Pada ππ= 3 dan βππ= 0,025 maka: πππ΄π΄= 8ππ(3)(0,025)β1,885 ππππππππ ππππππππππππππ
Soal Latihan:
Tentukan ππππ: (1) ππ=π₯π₯2+π₯π₯ β3 (2) ππ= (2π₯π₯+ 3)β4 (3) ππ= (sinπ₯π₯+ cosπ₯π₯)3 (4) ππ= (7π₯π₯2+ 3π₯π₯ β1)β32 (5) ππ=β(π‘π‘2βcosπ‘π‘+ 2)3
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 79 BAB IV
APLIKASI TURUNAN
4.1. Maksismum dan Minimum
Misalkan diberikan suatu fungsi ππ(π₯π₯) dengan daerah asal ππ maka ada tiga pertanyaan sebagai berikut:
(1) Apakah ππ(π₯π₯) memiliki nilai maksimum dan minimum pada ππ?
(2) Jika ππ(π₯π₯) mempunyai nilai maksimum atau minimum maka dimanakah nilai-nilai tersebut dicapai?
(3) Apabila nilai-nilai itu ada maka berapakah nilai-nilai maksimum dan minimum itu?
1. Definisi:
Misalkan ππ, daerah asal ππ, mengandung titik ππ. Dikatakan bahwa:
a. ππ(ππ) adalah nilai maksimum ππ pada ππ jika ππ(ππ)β₯ ππ(π₯π₯) untuk semua π₯π₯ di ππ b. ππ(ππ) adalah nilai minimum ππ pada ππ jika ππ(ππ)β€ ππ(π₯π₯) untuk semua π₯π₯ di ππ c. ππ(ππ) adalah nilai ekstrim ππ pada ππ jika ia adalah nilai maksimum atau nilai
minimum
d. Fungsi yang ingin kita maksimumkan atau minimumkan adalah fungsi objektif Apakah ππ mempunyai nilai maksimum (atau minimum) pada ππ? Jawabannya bergantung pertama-tama pada himpunan ππ tersebut dengan meninjau fungsi sebagi berikut:
a. ππ(π₯π₯) =1π₯π₯ ππππππππ ππ= (0,β); fungsi ini tidak mempunyai nilai maksimum atau minimum.
b. ππ(π₯π₯) =1π₯π₯ ππππππππ ππ= [1, 3]; fungsi ini mempunyai nilai maksimum:
ππ(1) = 1 ππππππ ππ(3) =13.
c. ππ(π₯π₯) =1π₯π₯ ππππππππ ππ= (1,3]; fungsi ini tidak mempunyai nilai maksimum dan nilai minimum ππ(3) =13
80 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
Jawaban juga tergantung pada jenis fungsi dengan meninjau fungsi diskontinu yang didefinisikan:
ππ(π₯π₯) ={ π₯π₯,ππππππππ 1β€ π₯π₯< 2 π₯π₯ β2,ππππππππ 2β€ π₯π₯ β€3
Pada ππ= [1, 3], fungsi ππ tidak mempunyai nilai maksimum (cukup dekat dengan 2 tetapi tidak pernah mencapainya) dan mempunyai nilai minimum ππ(2) = 0.
2. Teorema A (Teorema Keberadaan Maksimum-Minimum)
Apabila ππ kontinu pada interval tertutup [ππ,ππ] maka ππ mempunyai nilai maksimum dan nilai minimum disana.
Perhatikan kata-kata kunci dalam teorema A: ππ disyaratkan harus kontinu dan himpunan πΊπΊ disyaratkan harus berupa interval tertutup.
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 81 Umumnya fungsi objektif mempunyai suatu interval πΌπΌ sebagai daerah asalnya, tetapi interval ini boleh berupa sebarang dari berbagai type interval. Beberapa permasalahan yaitu:
a. Misalkan πΌπΌ= [ππ,ππ] yang memuat kedua titik ujungnya; [ππ,ππ) hanya memuat tiitk ujung kiri; (ππ,ππ) sama sekali tidak memuat titik ujung.
Nilai-nilai ekstrim dari fungsi yang didefinisikan pada interval tertutup seringkali terjadi pada titik-titik ujung yang tampak pada gambar berikut:
b. Jika ππ sebuah titik tempat ππβ²(π₯π₯) = 0 disebut titik stasioner. Nama itu dari fakta bahwa pada titik stasioner maka grafik ππ mendatar katen garis singgung mendatar.
Nilai-nilai ekstrim seringkali terjadi pada titik stasioner yang tampak pada gambar berikut:
82 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
c. Jika ππ merupakan titik dalam dari πΌπΌ dan ππβ² tidak ada maka titik ππ disebut titik singular. Pada titik singular maka ππ memiliki sudut yang tajam, garis singgung vertical, atau berupa loncatan, atau di dekatnya grafik bergoyang sangat buruk.
Nilai-nilai ekstrim dapat terjadi pada titik-titik singular yang tampak pada gambar berikut:
d. Ketiga jenis titik yaitu titik ujung, titik stasioner dan titik singular merupakan titik- titik kunci dari teori maksimum minimum. Sebarang titik dalam daerah asal fungsi ππ yang termasuk salah satu dari tiga type ini disebut titik kritis.
Contoh:
Tentukan titik-titik kritis dari ππ(π₯π₯) =β2π₯π₯3+ 3π₯π₯2 ππππππππ [β12, 2]
Penyelesaian:
Titik-titik ujung adalah β12 ππππππ 2.
Untuk mencari titik stasioner dipecahkan ππ(π₯π₯) =β6π₯π₯2+ 6π₯π₯= 0 Untuk π₯π₯ diperoleh 0 ππππππ 1. Tidak ada titik-titik singular
Jadi titik-titik kritisnya adalah β12, 0, 1 ππππππ 2
3. Teorema B (Teorema Titik Kritis)
Misalkan ππ didefinisikan pada interval πΌπΌ yang memuat titik ππ. Jika ππ(ππ) adalah nilai ekstrim maka ππ haruslah berupa satu titik kriti. Dengan kata lain, ππ adalah salah satu dari:
a. Titik ujung dari πΌπΌ
b. Titik stasioner dari ππ; yaitu titik dimana ππβ²(ππ) = 0 atau c. Titik singular dari ππ; yaitu titik dimana ππβ²(ππ) π‘π‘π‘π‘πππππ‘π‘ ππππππ
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 83 Bukti:
Perhatikan pada kasus pertama, dengan ππ(ππ) adalah nilai maksismum ππ pada πΌπΌ dan misalkan bahwa ππ bukan titik ujung ataupun titik singular maka harus dibuktikan bahwa ππ adalah titik stasioner.
Sekarang, karena ππ(ππ) adalah nilai maksimum maka ππ(π₯π₯)β€ ππ(ππ) untuk semua π₯π₯ dalam πΌπΌ yaitu:
ππ(π₯π₯)β ππ(ππ)β€0 Jika π₯π₯<ππ sehingga π₯π₯ β ππ< 0 maka:
ππ(π₯π₯)β ππ(ππ)
π₯π₯ β ππ β₯0 (1) Sedangkan jika π₯π₯>ππ maka:
ππ(π₯π₯)β ππ(ππ)
π₯π₯ β ππ β€0 (2) Tetapi ππβ²(ππ)ππππππ, karena ππ bukan titik singular.
Akibanya, ketika misalkan π₯π₯ β ππβ dalam (1) dan π₯π₯ β ππ+ dalam (2) maka diperoleh masing-masing ππβ²(ππ)β₯0 ππππππ ππβ²(ππ)β€0, sehinga disimpulkan bahwa ππβ²(ππ) = 0 (dalam pembuktian ini berarti digunakan fakta bahwa pertidaksamaan β€ tidak beribah pada operasi pengambilan limit.
4. Nilai Ekstrim
Dari teorema A dan B dapat disederhanakan saat menghitung nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi kontinu ππ pada ππππππππππππππππ πππππππππ‘π‘πππ‘π‘π‘π‘ πΌπΌ.
Langkah 1: carilah titik-titik kritis ππ pada πΌπΌ
Langkah 2: hitunglah ππ pada setiap titik kritis, yang terbesar diantara nilai-nilai adalah maksimum dan yang terkecil adalah minimum
Contoh:
Tentukan nilai-nilai maksimum dan minimum dari ππ(π₯π₯) =π₯π₯3 pada [β2, 2]
Penyelesaian:
ππβ²(π₯π₯) = 3π₯π₯2
Ketika π₯π₯= 0 maka ππβ²(π₯π₯) = 0 maka titik kritisnya adalah π₯π₯= 0 dan titik-titik ujungnya adalah π₯π₯=β2 ππππππ π₯π₯= 2.
84 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
Perhitungan ππ pada titik-titik kritis menghasilkan:
ππ(β2) =β8,ππ(0) = 0 ππππππ ππ(2) = 8
Jadi nilai maksimum ππ adalah 8 (tercapai di π₯π₯= 2) dan nilai minimum adalah β8 (tercapai di π₯π₯=β2).
Perhatikan pada contoh di atas, tampak bahwa ππβ²(0) = 0 tetapi ππ tidak mencapai suatu minimum ataupun maksimum di π₯π₯= 0. Hal ini tidak bertentangan dengan teorema B karena teorema B menyatakan bahwa jika ππ adalah titik kritis maka ππ(ππ) adalah suatu minimum atau maksimum dan teprema B menyatakan bahwa jika ππ(ππ) adalah minimum atau maksimum maka ππ adalah titik kritis.
Contoh:
(1) Tentukan nilai-nilai maksimum dan minimum dari:ππ(π₯π₯) = β2π₯π₯3+ 3π₯π₯2 pada [β12, 2]
(2) Fungsi πΉπΉ(π₯π₯) =π₯π₯23 kontinu dimana-mana. Tentukan nilai-nilai maksimum dan minimumnya pada [β1,2]
(3) Tentukan nilai maksimum dan minimum dari ππ(π₯π₯) =π₯π₯+ 2 cosπ₯π₯ pada [βππ, 2ππ]
Penyelesaian:
(1) ππ(π₯π₯) = β2π₯π₯3+ 3π₯π₯2 pada [β12, 2], maka:
ππβ²(π₯π₯) =β6π₯π₯2+ 6π₯π₯ Titik-titik ujung adalah β12 ππππππ 2.
Untuk mencari titik stasioner dipecahkan ππβ²(π₯π₯) =β6π₯π₯2+ 6π₯π₯= 0 Untuk π₯π₯ diperoleh 0 ππππππ 1. Tidak ada titik-titik singular
Diperoleh titik-titik kritisnya adalah β12, 0, 1 ππππππ 2, sehingga:
ππ (β1 2)= 1 ππ(0) = 0 ππ(1) = 1 ππ(2) =β4
Jadi nilai maksimum adalah 1 (dicapai di β12 ππππππ 1) dan nilai minimum adalah
β4 (dicapai di 2).
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 85 (2) Fungsi πΉπΉ(π₯π₯) =π₯π₯23 pada [β1,2], maka:
πΉπΉβ²(π₯π₯) =2 3π₯π₯β13 sehingga diperoleh:
πΉπΉβ²(π₯π₯) =23π₯π₯β13 tidak pernah nol, tetapi πΉπΉβ²(π₯π₯) tidak ada dan 0 ππππππππππβ π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ π‘π‘πππ‘π‘π‘π‘π‘π‘ππ.
Titik-titik ujungnya β1 ππππππ 2
πΉπΉ(β1) = 1 πΉπΉ(0) = 0 πΉπΉ(2) =β43
Jadi nilai maksimum adalah β43 dan nilai minimum adalah 0
86 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
(3) Fungsi ππ(π₯π₯) =π₯π₯+ 2 cosπ₯π₯ pada [βππ, 2ππ], maka:
ππβ²(π₯π₯) = 1β2 sinπ₯π₯ Yang terdefinisi pada (βππ, 2ππ) dan ππππππ ππππππππππππsinπ₯π₯=12.
Satu-satunya dalam interval [βππ, 2ππ] yang memenuhi sinπ₯π₯=12 adalah:
π₯π₯=ππ
6 ππππππ π₯π₯=5ππ 6 Sehingga diperoleh titik-titik kritis adalah βππ,ππ6,5ππ6 , 2ππ Nilai fungsi pada titik-titik kritis:
ππ(βππ) =β2β ππ β β5,14 ππ (ππ
6)=β3 +ππ
6β2,26 ππ (5ππ
6)=ββ3 +5ππ
6 β0,89 ππ(2ππ) = 2 + 2ππ β8,28
Jadi nilai maksimum adalah 2 + 2ππ (tercapai di π₯π₯= 2ππ) dan nilai minimum adalah β2β2ππ (tercapai di π₯π₯=βππ).
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 87 Soal-soal latihan:
1. Telaah Konsep:
a. Suatu fungsi β¦β¦β¦. pada suatu interval β¦β¦β¦ akan selalu mempunyai nilai maksimum dan nilai minimum pada interval tersebut.
b. Istilah nilai β¦β¦.. menyatakan suatu nilai maksimum dan minimum
c. Suatu fungsi dapat mencapai nilai ekstrim hanya pada titik kritis. Titik-titik kritis ada tiga tipe yaitu : β¦β¦β¦, β¦β¦β¦.. dan β¦β¦β¦.
d. Titik stasioner untuk ππ adalah sebuah nilai ππ sedemikian hingga β¦β¦β¦. dan titik singular untuk ππ adalah sebuah nilai ππ sehingga β¦β¦β¦
2. Tentukan titik-titik kritis, nilai maksimum dan nilai minimum pada interval yang diberikan:
a. ππ(π₯π₯) =π₯π₯2+ 4π₯π₯+ 4 ππππππππ πΌπΌ= [β4,0]
b. β(π₯π₯) =π₯π₯2+ 3π₯π₯ ππππππππ πΌπΌ= [β2,1]
c. ππ(π₯π₯) =1π₯π₯ ππππππππ πΌπΌ= [β1,3]
d. β(π₯π₯) =π₯π₯4β2π₯π₯2+ 2 ππππππππ πΌπΌ= [β2,2]
e. ππ(ππ) = sinππ ππππππππ πΌπΌ=[βππ4,ππ4] f. ππ(π₯π₯) = βπ₯π₯ 3 ππππππππ πΌπΌ= [β1, 27]
g. β(π‘π‘) = cosπ‘π‘ ππππππππ πΌπΌ= [0, 8ππ]
h. ππ(π₯π₯) =ππ2secππ ππππππππ πΌπΌ=[βππ4,ππ4]
3. Tentukan titik-titik kritis dan nilai ekstrim pada [β1,5] untuk masing-masing fungsi:
a. ππ(π₯π₯) =π₯π₯3β6π₯π₯2+π₯π₯+ 2 b. ππ(π₯π₯) = |ππ(π₯π₯)|
88 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s 4.2. Kemonotonan dan kecekungan
Sebagai ilustrasi untuk memahami grafik naik dan grafik turun, maka perhatikan gambar berikut:
Dari gambar tersebut dapat dikatakan bahwa ππ turun di kiri ππ dan naik di kanan ππ.
Definisi:
Misalkan ππ terdefinisi pada interval πΌπΌ (terbuka, atau tak satupun). Dikatakan bahwa:
a. ππ ππππππππ ππππππππ πΌπΌ, jika untuk setiap pasangan bilangan π₯π₯1 ππππππ π₯π₯2 dalam πΌπΌ maka:
π₯π₯1<π₯π₯2βΉ ππ(π₯π₯1) <ππ(π₯π₯2)
b. ππ π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ππ ππππππππ πΌπΌ, jika untuk setiap pasangan bilangan π₯π₯1 ππππππ π₯π₯2 dalam πΌπΌ maka:
π₯π₯1<π₯π₯2βΉ ππ(π₯π₯1) >ππ(π₯π₯2)
c. ππ πππππππππ‘π‘ππππ πππ‘π‘π‘π‘ππππ ππππππππ πΌπΌ, jika ππ naik pada πΌπΌ atau turun pada πΌπΌ
1. Turunan Pertama dan Kemonotonan Perhatikan untuk diingat kembali bahwa:
a. Turunan pertama ππβ²(π₯π₯) memberikan kemiringan dari garis singgung pada grafik ππ di titik π₯π₯, sehingga ππβ²(π₯π₯) > 0 maka garis singgung menaik ke kanan yang berarti bahwa ππ menaik
b. Turunan pertama ππβ²(π₯π₯) memberikan kemiringan dari garis singgung pada grafik ππ di titik π₯π₯, sehingga ππβ²(π₯π₯) < 0 maka garis singgung menurun ke kanan yang berarti bahwa ππ menurun
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 89 Teorema A (Teorema Kemonotonan):
Misalkan ππ kontinu ada interval πΌπΌ dan terdefinisikan pada setiap titik dalam dari πΌπΌ maka:
a. Jika ππβ²(π₯π₯) > 0 untuk semua titik-dalam πΌπΌ maka ππ ππππππππ ππππππππ πΌπΌ b. Jika ππβ²(π₯π₯) < 0 untuk semua titik-dalam πΌπΌ maka ππ π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ππ ππππππππ πΌπΌ
Contoh:
(1) Jika ππ(π₯π₯) = 2π₯π₯3β3π₯π₯2β12π₯π₯+ 7, tentukan dimana ππ naik dan dimana ππ turun (2) Tentukan dimana ππ(π₯π₯) =(1+π₯π₯π₯π₯2) menaik dan menurun
Penyelesaian:
(1) Diawali dengan mencari turunan ππ
ππ(π₯π₯) = 2π₯π₯3β3π₯π₯2β12π₯π₯+ 7 ππβ²(π₯π₯) = 6π₯π₯2β6π₯π₯ β12 = 6(π₯π₯2β π₯π₯ β2)
ππβ²(π₯π₯) = 6(π₯π₯+ 1)(π₯π₯ β2) Selanjutnya mencari nilai π₯π₯ yang memenuhi:
(π₯π₯+ 1)(π₯π₯ β2) > 0 Dan juga yang memenuhi:
(π₯π₯+ 1)(π₯π₯ β2) < 0 Sehingga diperoleh:
π₯π₯=β1 ππππππ π₯π₯= 2
90 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
Dengan interval yaitu: (ββ,β1), (β1, 2), (2,β), yang dilakukan titik-titik uji, maka:
+ - +
-1 2
Menurut teorema A diperoleh kesimpulan bahwa:
a. Fungsi naik pada (ββ,β1) ππππππ (2,β) b. Fungsi turun pada (β1, 2)
(2) Diawali dengan mencari turunan ππ
ππ(π₯π₯) =(1+π₯π₯π₯π₯2) ππβ²(π₯π₯) =(1 +π₯π₯2)β π₯π₯(2π₯π₯)
(1 +π₯π₯2)2 = 1β π₯π₯2
(1 +π₯π₯2)2=(1β π₯π₯)(1 +π₯π₯) (1 +π₯π₯2)2
Karena penyebut harus selalu positif maka maka ππβ²(π₯π₯) mempunyai tanda sama yaitu (1β π₯π₯)(1 +π₯π₯), sehingga diperoleh:
π₯π₯=β1 ππππππ π₯π₯= 1
Dengan interval yaitu: (ββ,β1), (β1,1), (1,β), yang dilakukan titik-titik uji, maka:
- + -
-1 1
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 91 Menurut teorema A diperoleh kesimpulan bahwa:
a. Fungsi turun pada (ββ,β1) ππππππ (1,β) b. Fungsi naik pada (β1, 1)
2. Turunan Kedua dan Kecekungan
Suatu fungsib mungkin menaik dan tetp mempunyai grafik yag sangat bergoyang dengan analisa yaitu:
a. Jika garis singgung berbelok secara tetap dalam arah yang berlawanan arah putaran jarum jam maka dikatakan grafik cekung ke atas
b. Jika garis singgung berbelok secara tetap dalam arah yang searah putaran jarum jam maka dikatakan grafik cekung ke bawah
Definisi:
Misalkan ππ terdefinisi pada interval terbuka maka dikatakan bahwa ππ (dan grafiknya) cenderung ke atas pada πΌπΌ jika ππβ² menaik pada πΌπΌ dan ππ (dan grafiknya) cenderung ke bawah pada πΌπΌ jika ππβ² turun pada πΌπΌ.
Keterkaitan dengan teorema A maka dapat dikatakan bahwa turunan kedua dari ππ adalah turunan pertama dari ππβ², sehingga ππβ²ππππππππ ππππππππ ππβ²β²ππππππππππππππ ππππππ ππβ²πππ‘π‘π‘π‘π‘π‘ππ ππππππππ ππβ²β²ππππππππππππππ.
Teorema B (Teorema Kecekungan):
Misalkan ππ terdefinisikan dua kali pada interval terbuka πΌπΌ maka:
a. Jika ππβ²β²(π₯π₯) > 0 untuk semua π₯π₯ dalam πΌπΌ maka ππ cekung ke atas pada πΌπΌ b. Jika ππβ²β²(π₯π₯) < 0 untuk semua π₯π₯ dalam πΌπΌ maka ππ cekung ke bawah pada πΌπΌ
92 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s Contoh:
(1) Dimana ππ(π₯π₯) =13π₯π₯3β π₯π₯2β3π₯π₯+ 4 menaik, menurun, cekung ke atas dan cekung ke bawah?
(2) Dimana ππ(π₯π₯) =(1+π₯π₯π₯π₯2) cekung ke atas dan dimana cekung ke bawah? Sketsalah grafiknya ππ.
Penyelesaian:
(1) Fungsi ππ(π₯π₯) =13π₯π₯3β π₯π₯2β3π₯π₯+ 4 dengan turunan:
ππβ²(π₯π₯) =π₯π₯2β2π₯π₯ β3 = (π₯π₯+ 1)(π₯π₯ β3) ππβ²β²(π₯π₯) = 2π₯π₯ β2 = 2(π₯π₯ β1)
Untuk ππβ²(π₯π₯) =π₯π₯2β2π₯π₯ β3 = (π₯π₯+ 1)(π₯π₯ β3) maka mencari nilai π₯π₯ yaitu:
(π₯π₯+ 1)(π₯π₯ β3) > 0 Dan
(π₯π₯+ 1)(π₯π₯ β3) < 0 Sehingga diperoleh:
π₯π₯=β1 ππππππ π₯π₯= 3 Sehingga intervalnya:
(ββ, 1], (β1, 3), [3,β)
+ - +
-1 3
Diperoleh kesimpulan bahwa:
a. Fungsi ππ menaik pada (ββ, 1]ππππππ [3,β) b. Fungsi ππ turun pada (β1, 3)
Untuk ππβ²β²(π₯π₯) = 2π₯π₯ β2 = 2(π₯π₯ β1) maka mencari nilai π₯π₯ yaitu:
2(π₯π₯ β1) > 0 Dan
2(π₯π₯ β1) < 0 Sehingga diperoleh: π₯π₯= 1
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 93 Dengan intervalnya:
(ββ, 1)ππππππ (1,β)
+ - 1
Diperoleh kesimpulan bahwa:
a. Fungsi ππ cekung ke bawah pada (-β, 1) b. Fungsi ππ cekung ke atas pada (1,β)
(2) Fungsi ππ(π₯π₯) =(1+π₯π₯π₯π₯2)
ππ(π₯π₯) =(1+π₯π₯π₯π₯2) ππβ²(π₯π₯) =(1 +π₯π₯2)β π₯π₯(2π₯π₯)
(1 +π₯π₯2)2 = 1β π₯π₯2
(1 +π₯π₯2)2=(1β π₯π₯)(1 +π₯π₯) (1 +π₯π₯2)2
Karena penyebut harus selalu positif maka ππβ²(π₯π₯) mempunyai tanda sama yaitu (1β π₯π₯)(1 +π₯π₯), sehingga diperoleh:
π₯π₯=β1 ππππππ π₯π₯= 1
94 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
Dengan interval yaitu: (ββ,β1), (β1,1), (1,β), yang dilakukan titik-titik uji, maka:
- + -
-1 1
Menurut teorema A diperoleh kesimpulan bahwa:
a. Fungsi turun pada (ββ,β1) ππππππ (1,β) b. Fungsi naik pada (β1, 1)
Untuk turunan kedua:
ππβ²(π₯π₯) = 1β π₯π₯2 (1 +π₯π₯2)2
ππβ²β²(π₯π₯) =(1 +π₯π₯2)2(β2π₯π₯)β(1β π₯π₯2)(2)(1 +π₯π₯2)(2π₯π₯) (1 +π₯π₯2)4
=(1 +π₯π₯2)[(1 +π₯π₯2)(β2π₯π₯)β(1β π₯π₯2)(1 +π₯π₯2)(2π₯π₯)]
(1 +π₯π₯2)4
=2π₯π₯3β6π₯π₯
(1 +π₯π₯2)3=2π₯π₯(π₯π₯2β3) (1 +π₯π₯2)3
Karena penyebut selalu positif maka hanya perlu menyelesaikan:
2π₯π₯(π₯π₯2β3) > 0 Sehingga diperoleh:
π₯π₯=ββ3,π₯π₯= 0 ππππππ π₯π₯=β3
Dengan interval (ββ,ββ3),(ββ3, 0),(0,β3), (β3,β) dengan dilakukan titik-titik uji:
- + - + -β3 0 β3
Diperoleh kesimpulan bahwa:
a. Fungsi ππ cekung ke bawah pada (ββ,ββ3) ππππππ (0,β3) b. Fungsi ππ cekung ke atas pada (ββ3, 0) ππππππ (β3,β)
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 95 Sketsa grafik:
3. Titik Belok
Misalkan ππ kontinu di ππ, maka (ππ,ππ(ππ)) merupakan suatu titik belok (inflection point) dari grafik ππ jika ππ cekung ke atas pada suatu sisi dan cekung ke bawah pada sisi lainnya dari ππ, dengan beberapa kemungkinan:
Titik-titik dimana ππβ²β²β²(π₯π₯) = 0 atau dimana ππβ²β²β²(π₯π₯) π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ π‘π‘π‘π‘π‘π‘ merupakan calon-calon titik belok. Kata calon berarti ada kemungkinan berhasil atau gagal sebagai ttitik belok, misalnya titik dengan ππβ²β²β²(π₯π₯) = 0 mungkin gagal menjadi suatu titik belok.
96 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s Contoh:
(1) Untuk ππ(π₯π₯) =π₯π₯4 dengan gambar berikut:
Diperoleh bahwa benar ππβ²β²β²(π₯π₯) = 0 ππππππππ ππβ²β²β²(0) = 0, tetapi titik asal bukan titik belok. Hal ini karena dalam mencar titik belok, diawali dengan mengenali apakah titik-titik dengan sifat ππβ²β²β²(π₯π₯) = 0 (dan titik dimana ππβ²β²β²(π₯π₯) π‘π‘π‘π‘π‘π‘ππππ πππ‘π‘ππ), selanjutnya memeriksa apakah titik-titik tersebut benar-benar merupakan titik-titik belok.
(2) Perhatikan saat grafik ππ(π₯π₯) =13π₯π₯3β π₯π₯2β3π₯π₯+ 4 (contoh seselumnya)
Tampak terlihat bahwa fungsi tersebut memiliki tiga titik belok yaitu (ββ3,ββ34), (0,0)π‘π‘ππππ (β3,β34)
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 97 (3) Tentukan semua titik belok untuk ππ(π₯π₯) =π₯π₯13+ 2
Penyelesaian:
ππβ²(π₯π₯) = 1 3π₯π₯23 ππβ²β²(π₯π₯) =β 2
9π₯π₯53
Turunan kedua, ππβ²β²(π₯π₯) tidak pernah nol tetapi gagal untuk ada di π₯π₯= 0. Titik (0, 2) merupakan titik belok karena ππβ²β²β²(π₯π₯) > 0 untuk π₯π₯< 0 dan ππβ²β²β²(π₯π₯) untuk π₯π₯> 0. Fungsi tergambar sebagai berikut:
Soal-soal latihan:
1. Telaah konsep:
a. Jika ππβ²(π₯π₯) > 0 dimana-mana maka ππ adalah β¦β¦β¦.., dimana-mana;
jikaππβ²(π₯π₯) > 0 dimana-mana maka ππ adalah β¦β¦β¦.
b. Jika β¦β¦β¦β¦ dan β¦β¦β¦β¦.. pada interval terbuka πΌπΌ maka ππ menaik dan cekung ke bawah pada πΌπΌ.
c. Sebuah titik ada grafik suatu fungsi kontinu tempat kecekungan berubah arah disebut β¦β¦β¦.
d. Dalam mencoba melokasikan titik-titi belok untuk grafik suatu fungsi ππ, seharusnya mencari bilangan ππ yang atau β¦β¦β¦β¦ atau β¦β¦β¦.
98 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
2. Gunakan teorema kemonotonan untuk mencari dimana fungsi yang diberikan naik dan dimana turun:
a. ππ(π₯π₯) = 3π₯π₯+ 3 b. ππ(π‘π‘) = π‘π‘2+ 2π‘π‘ β3 c. ππ(π₯π₯) = 2π₯π₯3β9π₯π₯2+ 12π₯π₯ d. β(π§π§) =π§π§44β4π§π§63
e. β(π‘π‘) = sinπ‘π‘, 0β€ π‘π‘ β€2ππ
3. Gunakan teorema kecekungan untuk menentukan dimana fungsi yang diberikan cekung ke atas dan dimana cekung ke bawah. Tentukan titik belok:
a. ππ(π₯π₯) = (π₯π₯ β1)2 b. ππ(π‘π‘) = 3π‘π‘3β18π‘π‘
c. ππ(π₯π₯) =π₯π₯4β6π₯π₯3β24π₯π₯2+ 3π₯π₯+ 1 d. ππ(π₯π₯) = 2π₯π₯2+ππππππ2π₯π₯
4. Tentukan dimana fungsi naik, turun, cekung ke atas dan cekung ke bawah:
e. ππ(π₯π₯) =π₯π₯3β12π₯π₯+ 1 f. ππ(π₯π₯) = 3π₯π₯4β4π₯π₯3+ 2 g. ππ(π₯π₯) = 3π₯π₯5β5π₯π₯3+ 1 h. ππ(π₯π₯) =βsinπ₯π₯ ππππ [0,ππ]
i. ππ(π₯π₯) =π₯π₯23(1β π₯π₯)
5. Pada interval [0, 6] sketsalah grafik suatu fungsi ππ yang memenuhi semua syarat yang dinyatakan:
a. ππ(0) = 1;ππ(6) = 3; menaik dan cekung ke bawah pada (0,6)
b. ππ(0) = 3;ππ(3) = 0;ππ(6) = 4;ππ(π₯π₯) < 0 ππππππππ (0,3);ππβ²(π₯π₯) > 0 ππππππππ (3,6);
ππβ²β²(π₯π₯) > 0 ππππππππ (0,5);ππβ²β²(π₯π₯) > 0 ππππππππ (5,6)
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 99 4.3. Teorema Nilai Rataan untuk Turunan
Teorema nilai rataan mudah dinyatakan dan dipahami. Teorema mengatakan bahwa jika grafik sebuah fungsi kontinu mempunyai garis singgung tegak pada setiap titik antar π΄π΄ dan π΅π΅, maka terdapat paling sedikit satu titik πΆπΆ pada grafik di antara π΄π΄ dan π΅π΅ sehingga garis singgung di titik πΆπΆ sejajar tali busur π΄π΄π΅π΅.
1. Teorema A (Teorema Nilai Rataan untuk Turunan)
Jika ππ kontinu pada interval tertutup [ππ,ππ] dan terdefinisikan pada titik dalamnya (ππ,ππ) maka terdapat paling sedikit satu bilangan ππ dalam (ππ,ππ) dengan:
ππ(ππ)β ππ(ππ)
ππ β ππ =ππβ²(ππ) Atau secara setara:
ππ(ππ)β ππ(ππ) =ππβ²(ππ)(ππ β ππ) Bukti:
Analisis skema fungsi π π (π₯π₯) =ππ(π₯π₯)β ππ(π₯π₯) yang tampak pada gambar berikut:
100 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
Tampak bahwa π¦π¦=ππ(π₯π₯) merupakan persamaan garis yang melalui (ππ,ππ(ππ))ππππππ (ππ,ππ(ππ)). Garis ini memiliki kemiringan [ππ(ππ)βππ(ππ)]
(ππβππ) dan melalui titik (ππ,ππ(ππ)), bentuk kemiringan β titik untuk persamaannya adalah:
ππ(π₯π₯)β ππ(ππ) =ππ(ππ)β ππ(ππ)
ππ β ππ (π₯π₯ β ππ)
Kemudian menghasilkan rumus untuk π π (π₯π₯):
π π (π₯π₯) =ππ(π₯π₯)β ππ(π₯π₯) =ππ(π₯π₯)β ππ(ππ)βππ(ππ)β ππ(ππ)
ππ β ππ (π₯π₯ β ππ)
Perhatikan bahwa π π (ππ) =π π (ππ) = 0 dan untuk π₯π₯ dalam (ππ,ππ) maka:
π π β²(π₯π₯) =ππβ²(π₯π₯)βππ(ππ)β ππ(ππ) ππ β ππ
Perhatikan, apabila terdapat suatu bilangan ππ dalam (ππ,ππ) yang memnuhui π π β²(ππ) = 0 maka akan selesai, karena persamaan terakhir menyatakan bahwa:
0 =ππβ²(ππ) =ππ(ππ)β ππ(ππ) ππ β ππ Yang setara dengan kesimpulan teorema tersebut.
Untuk melihat bahwa π π β²(ππ) = 0 untuk suatu ππ dalam (ππ,ππ) dengan alasan yaitu:
a. π π kontinu pada [ππ,ππ] karena merupakan selisih dua fungsi kontinu, sehingga menurut teorema maksimum minimum maka π π harus mencapai baik nilai maksimum ataupun minimum pada [ππ,ππ].
Apabila kedua nilai kebetulan adalah nol maka π π (π₯π₯) secara identik adalah 0 pada [ππ,ππ] akibatnya π π β²(π₯π₯) = 0 untuk semua π₯π₯ dalam (ππ,ππ), jauh lebih banyak dari yang diperlukan.
b. Jika salah satu nilai maksimum atau nilai minimum berlainan dengan 0 maka nilai tersebut dicapai pada sebuah titik dalam ππ, karena π π (ππ) =π π (ππ) = 0. Sekarang π π mempunyai turunan di setiap titik dari (ππ,ππ) sehingga menurut teorema kritis maka π π β²(ππ) = 0.
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 101 Contoh:
(1) Tentukan bilangan ππ dengan teorema nilai rataan untuk ππ(π₯π₯) = 2βπ₯π₯ ππππππππ [1, 4]
(2) Misalkan ππ(π₯π₯) =π₯π₯3β π₯π₯2β π₯π₯+ 1 ππππππππ [β1,2]. Tentukan semua bilangan yang memenuhi kesimpulan terhadap teorema nilai rataan.
(3) Misalkan ππ(π₯π₯) =π₯π₯23 ππππππππ [β8, 27] maka perlihatkan bahwa kesimpulan terhadap teorema nilai rataan gagal dan jelaskan mengapa demikian.
Penyelesaian:
(1) ππ(π₯π₯) = 2βπ₯π₯ ππππππππ [1, 4]
Maka:
ππβ²(π₯π₯) = 2β1
2π₯π₯β12= 1
βπ₯π₯ Dan
ππ(4)β ππ(1)
4β1 =4β2 3 =
2 3 Sehingga:
1
βππ=2 3 Penyelesaian tunggalnya yaitu:
ππ=9 4 Tampak pada gambar berikut:
102 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
(2) ππ(π₯π₯) =π₯π₯3β π₯π₯2β π₯π₯+ 1 ππππππππ [β1,2]
Maka:
ππβ²(π₯π₯) = 3π₯π₯2β2π₯π₯ β1 Dan:
ππ(2)β ππ(β1) 2β(β1) =
3β0 3 = 1 Sehingga:
3ππ2β2ππ β1 = 1 Atau secara setara:
3ππ2β2ππ β2 = 0 Penyelesaian ada dua yaitu:
ππ=2 Β±β4 + 24 6
ππ1β β0,55 ππππππ ππ2β1,22
Kedua bilangan tersebut berada dalam interval (β1, 2) Tampak pada gambar berikut:
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 103 (3) ππ(π₯π₯) =π₯π₯23 ππππππππ [β8, 27]
Maka:
ππβ²(π₯π₯) =2
3π₯π₯β13 ππππππππππππ π₯π₯ β 0 Dan:
ππ(27)β ππ(β8) 27β(β8) =
9β4 35 =
1 7 Sehingga:
2
3ππβ13=1 7 ππ=(14
3)3β102
Tetapi ππ= 102 π‘π‘π‘π‘πππππ‘π‘ ππππππππ π‘π‘ππππππππππππ (β8, 27) seperti yang diisyaratkan dan tampak pada grafik bahwa ππβ²(0)ππππππππππ ππππππ, sehingga ππ(π₯π₯) tidak terdefinisikan dimana-mana pada (β8, 27)
104 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s 2. Teorema B
Jika πΉπΉβ²(π₯π₯) =πΊπΊβ²(π₯π₯) untuk semua π₯π₯ dalam (ππ,ππ) maka terdapat konstanta ππ sedemikian rupa sehingga:
πΉπΉ(π₯π₯) =πΊπΊ(π₯π₯) +ππ Untuk semua π₯π₯ dalam (ππ,ππ).
Bukti:
Misalkan π»π»(π₯π₯) =πΉπΉ(π₯π₯)β πΊπΊ(π₯π₯) maka:
π»π»β²(π₯π₯) =πΉπΉβ²(π₯π₯)β πΊπΊβ²(π₯π₯) Untuk semua π₯π₯ dalam (ππ,ππ).
Pilih π₯π₯1 sebagai suatu titik (tetap) dalam (ππ,ππ) dan misalkan π₯π₯ sebarang titik lain disana. Fungsi π»π» memenuhui hipotesis teorema nilai rataan pada interval tertutup dengan titik-titik ujung π₯π₯1 ππππππ π₯π₯. Jadi terdapat bilangan ππ sedemikian rupa sehingga:
π»π»(π₯π₯)β π»π»(π₯π₯1) =π»π»β²(ππ)(π₯π₯ β π₯π₯1)
Tetapi menurut hipotesis π»π»β²(ππ) = 0, sehingga π»π»(π₯π₯)β π»π»(π₯π₯1) = 0 Atau π»π»(π₯π₯)β π»π»(π₯π₯1) untuk semua π₯π₯ dalam (ππ,ππ).
Karena π»π»(π₯π₯) =πΉπΉ(π₯π₯)β πΊπΊ(π₯π₯) dapat disimpulkan bahwa πΉπΉ(π₯π₯)β πΊπΊ(π₯π₯) =π»π»(π₯π₯1) Misalkan ππ=π»π»(π₯π₯1) maka disimpulkan bahwa πΉπΉ(π₯π₯) =πΊπΊ(π₯π₯) +ππ
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 105 Soal-soal latihan:
1. Telaah konsep:
a. Teorema nilai rataan untuk turunan menyatakan bahwa jika ππ β¦β¦β¦β¦. pada (ππ,ππ) dan terdiferensiasikan pada β¦β¦β¦ maka terdapat suatu titik ππ dalam (ππ,ππ) sedemikian rupa sehingga β¦β¦β¦..
b. Fungsi ππ(π₯π₯) = |sinπ₯π₯| akan memenuhui hipotesis teorema nilai rataan pada interval [0,1] tetapi tidak memenuhuinya pada interval [β1, 1] karena
β¦β¦β¦
c. Jika dua fungsi πΉπΉ ππππππ πΊπΊ mempunya turunan yang sama pada interval (ππ,ππ) maka terdapat kontanta πΆπΆ sedemikian rupa sehingga β¦β¦β¦
d. Karena π·π·π₯π₯(π₯π₯4) = 4π₯π₯3 maka jelas bahwa fungsi πΉπΉ yang memenuhui πΉπΉβ²(π₯π₯) = 4π₯π₯3 mempunyai bentuk πΉπΉ(π₯π₯) = β¦β¦β¦
2. Didefinisikan sebuah fungsi dan diketahui sebuah interval tertutup. Putuskan apakah teorema nilai rataan dapat diberikan terhadap fungsi yang diketahui pada interval yang diberikan? Jika demikian, cari semua nilai ππ yang mungkin dan sketsalah grafik fungsi yang diketahui dengan interval yang diberikan!
a. ππ(π₯π₯) =π₯π₯2+π₯π₯ ; [β2, 2]
b. π»π»(π π ) =π π 2+ 3π π β1 ; [β3, 1]
c. ππ(π§π§) =13(π§π§2+π§π§ β4) ; [β1, 2]
d. β(π₯π₯) =π₯π₯β3π₯π₯ ; [0, 2]
e. β(π‘π‘) =π‘π‘23 ; [0, 2]
f. πΊπΊ(ππ) = sinππ ; [βππ,ππ]
g. ππ(π₯π₯) =π₯π₯+1π₯π₯ ; [1, 2]
3. Gunakan teorema nilai rataan untuk memperlihatkan bahwa π π =1π‘π‘ menurun pada sebarang interval dimana didefinisikan.
106 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s 4.4. Anti-Turunan
Matematika mempunyai banyak pasangan operasi balikan, diantaranya penambahan dan pengurangan, perkalian dan pembagian, pemangkatan dan penarikan akar. Apabila memecahkan persamaan yang melibatkan turunan maka memerlukan balikannya yaitu anti- turunan atau anti-diferensiasi atau integrasi (integral).
Definisi:
πΉπΉ merupakan suatu anti turunan ππ pada interval πΌπΌ jika π·π·π₯π₯πΉπΉ(π₯π₯) =ππ(π₯π₯) pada πΌπΌ yaitu jika πΉπΉβ²(π₯π₯) =ππ(π₯π₯) untuk semua π₯π₯ dalam πΌπΌ
Notasi anti-turunan merupakan notasi asal Leibviz dengan menggunakan lambing β«β¦πππ₯π₯, sehingga:
π·π·π₯π₯β« ππ(π₯π₯)πππ₯π₯=ππ(π₯π₯) ππππππ β« π·π·π₯π₯ππ(π₯π₯)πππ₯π₯=ππ(π₯π₯) +πΆπΆ
Teorema A (Teorema Aturan Pangkat)
Jika ππ adalah sebarang bilangan rasional kecuali β1 maka:
β« π₯π₯πππππ₯π₯= π₯π₯ππ+1
ππ+ 1 +πΆπΆ= 1
ππ+ 1π₯π₯ππ+1+πΆπΆ Bukti:
Turunan ruas kanan adalah:
π·π·π₯π₯[π₯π₯ππ+1
ππ+ 1 +πΆπΆ]= 1
ππ+ 1(ππ+ 1)π₯π₯ππ+πΆπΆ
Teorema ini mencakup ππ= 0 yaitu:
β«1 πππ₯π₯=π₯π₯+πΆπΆ
Teorema ini tidak ada interval πΌπΌ yang dirinci, maka dipahami hanya untuk interval tempat π₯π₯ππ terdefinisi. Secara khusus, yang mengecualikan interval yang mengandung titik asal jika ππ< 0.
Anti-turunan merupakan integral tak tentu. Anti-diferensiasi juga berarti integrasi.
Lambang β« ππ(π₯π₯) πππ₯π₯, lambing β« ππππππππππππππ ππππππππππ ππππππππππππππππ dan ππ(π₯π₯) ππππππππππππππ ππππππππππππππππ.
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 107 Leibniz menggunakan kata sifat tak-tentu (indefinite) untuk menyatakan secara tidak langsung bahwa integral tak-tentu selalu melibatkan konstanta sebarang.
Contoh:
(1) Tentukan anti-turunan fungsi ππ(π₯π₯) =π₯π₯2 (2) Tentukan anti-turunan fungsi ππ(π₯π₯) = 4π₯π₯3 Penyelesaian:
(1) Anti-turunan ππ(π₯π₯) =π₯π₯2
β« π₯π₯2 πππ₯π₯= π₯π₯3 13
+πΆπΆ=1 3π₯π₯3+πΆπΆ (2) Anti-turunan ππ(π₯π₯) =π₯π₯43
β« π₯π₯43 πππ₯π₯= π₯π₯73 73
+πΆπΆ=3 7π₯π₯73+πΆπΆ
Teorema B
β«sinπ₯π₯ πππ₯π₯=βcosπ₯π₯+πΆπΆ
β«cosπ₯π₯ πππ₯π₯= sinπ₯π₯+πΆπΆ Bukti:
Cukup lihat bahwa π·π·π₯π₯(βcosπ₯π₯+πΆπΆ) = sinπ₯π₯ dan π·π·π₯π₯(sinπ₯π₯+πΆπΆ) = cosπ₯π₯
4.5. Integral Tak-Tentu adalah Linear
Perhatikan bahwa pada turunan, π·π·π₯π₯ merupakan suatu operator linear, yang memiliki dua sifat yaitu:
π·π·π₯π₯[ππ ππ(π₯π₯)] =πππ·π·π₯π₯ππ(π₯π₯) π·π·π₯π₯[ππ(π₯π₯) +ππ(π₯π₯)] =π·π·π₯π₯ ππ(π₯π₯) +π·π·π₯π₯ ππ(π₯π₯) Dari dua sifat tersebut maka menyusul sifat ketiga secara otomatis yaitu:
π·π·π₯π₯[ππ(π₯π₯)β ππ(π₯π₯)] =π·π·π₯π₯ ππ(π₯π₯)β π·π·π₯π₯ ππ(π₯π₯) Ternyata bahwa β«β¦πππ₯π₯ juga memiliki sifat-sifat operator linear.
108 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
Teorema C (Integral Tak-Tentu adalah Operator Linear)
Misalkan ππ ππππππ ππ mempunyai anti-turunan (integral tak-tentu) dan misalkan ππ suatu konstanta, maka:
β« ππ ππ(π₯π₯) πππ₯π₯=ππ β« ππ(π₯π₯) πππ₯π₯
β«[ππ(π₯π₯) +ππ(π₯π₯)] πππ₯π₯=β« ππ(π₯π₯) πππ₯π₯+β« ππ(π₯π₯) πππ₯π₯
β«[ππ(π₯π₯)β ππ(π₯π₯)] πππ₯π₯=β« ππ(π₯π₯) πππ₯π₯ β β« ππ(π₯π₯) πππ₯π₯ Bukti:
Untuk memperlihatkan sifat yang pertama dan kedua, cukup mendiferensiasikan ruas kanan dan perhatikan bahwa diperoleh integran dari ruas kiri:
π·π·π₯π₯[ππ β« ππ(π₯π₯)πππ₯π₯]=πππ·π·π₯π₯β« ππ(π₯π₯)πππ₯π₯=ππ ππ(π₯π₯)
π·π·π₯π₯[β« ππ(π₯π₯) πππ₯π₯+β« ππ(π₯π₯)πππ₯π₯]=π·π·π₯π₯ β« ππ(π₯π₯) πππ₯π₯+π·π·π₯π₯ β« ππ(π₯π₯) πππ₯π₯=ππ(π₯π₯) +ππ(π₯π₯)
Sifat yang ketiga diperoleh dari sifat pertama dan kedua.
Contoh:
Menggunakan kelinearan β«, hitunglah:
(1) β«(3π₯π₯2+ 4π₯π₯) πππ₯π₯ (2) β« (π’π’32β3π’π’+ 14) πππ’π’ (3) β« (π‘π‘12+βπ‘π‘) πππ‘π‘ Penyelesaian:
(1) β«(3π₯π₯2+ 4π₯π₯) πππ₯π₯
β«(3π₯π₯2+ 4π₯π₯) πππ₯π₯=β«3π₯π₯2 πππ₯π₯+β«4π₯π₯ πππ₯π₯
= 3β« π₯π₯2 πππ₯π₯+ 4β« π₯π₯ πππ₯π₯
= 3(π₯π₯3
3 +πΆπΆ1)+ 4(π₯π₯2 3 +πΆπΆ2)
=π₯π₯3+ 2π₯π₯2+ (3πΆπΆ1+ 4πΆπΆ2)
=π₯π₯3+ 2π₯π₯2+πΆπΆ
Dua konstanta πΆπΆ1 ππππππ πΆπΆ2 digabunga dalam sautu konstanta πΆπΆ merupakan suatu hal yang secara konsisten selalu diikuti.
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 109 (2) β« (π’π’32β3π’π’+ 14) πππ’π’
β« (π’π’32β3π’π’+ 14) πππ’π’=β« π’π’32 πππ’π’ β3β« π’π’ πππ’π’+ 14β«1 πππ’π’
=2 5π’π’52β3
2π’π’2+ 14π’π’+πΆπΆ (3) β« (π‘π‘12+βπ‘π‘) πππ‘π‘
β« (1
π‘π‘2+βπ‘π‘) πππ‘π‘=β« (π‘π‘β2+π‘π‘12) πππ‘π‘=β« π‘π‘β2 πππ‘π‘+β« π‘π‘12 πππ‘π‘
=π‘π‘β2
β1 + π‘π‘32
32
+πΆπΆ=β1 π‘π‘+2
3π‘π‘32+πΆπΆ
4.6. Aturan Pangkat yang Digeneralisir
Perhatikan ketika aturan rantai diterapkan pada pangkat suatu fungsi. Jika π’π’=ππ(π₯π₯) merupakan fungsi yang dapat didiferensiasi dan ππ suatu bilangan rasional (ππ β β1), maka:
π·π·π₯π₯[π’π’ππ+1
ππ+ 1]=π’π’ππβ π·π·π₯π₯π’π’ Atau dengan cara penulisan fungsional:
π·π·π₯π₯[[ππ(π₯π₯)]ππ+1
ππ+ 1 ]= [ππ(π₯π₯)]ππβ ππβ²(π₯π₯) Akibatnya diperoleh suatu aturan penting untuk integral tak-tentu.
Teorema D (Aturan Pangkat yang Digeneralisir)
Misalkan ππ suatu fungsi yang dapat didiferensiasi dan ππ suatu bilangan rasional yang bukan β1 maka:
β«[ππ(π₯π₯)]ππβ ππβ²(π₯π₯) πππ₯π₯=[[ππ(π₯π₯)]ππ+1
ππ+ 1 ]+πΆπΆ ππππππππππππ ππ β β1
Atau jika dimisalkan:
π’π’=ππ(π₯π₯) ππππππππ πππ’π’=ππβ²(π₯π₯)πππ₯π₯ Sehingga diperoleh:
β« π’π’ππ πππ’π’= π’π’ππ+1
ππ+ 1 +πΆπΆ ππππππππππππ ππ β β1
110 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
Jadi aturan pangkat yang digeneralisir hanyalah aturan pangkat biasa yang diterapkan pada fungsi, tetapi dalam menerapkannya harus selalu yakin mempunyai ππππ bersama-sama dengan ππππ.
Contoh:
Hitunglah:
(1) β«(π₯π₯4+ 3π₯π₯)30 (4π₯π₯3+ 3) πππ₯π₯ (2) β«sin10π₯π₯cosπ₯π₯ πππ₯π₯
(3) β«(π₯π₯3+ 6π₯π₯)5(6π₯π₯2+ 12) πππ₯π₯ (4) β«(π₯π₯2+ 4)10π₯π₯ πππ₯π₯
Penyelesaian:
(1) β«(π₯π₯4+ 3π₯π₯)30 (4π₯π₯3+ 3) πππ₯π₯ Misalkan:
ππ(π₯π₯) =π₯π₯4+ 3π₯π₯ Maka:
ππβ²(π₯π₯) = 4π₯π₯3+ 3 Menurut teorema D:
β«(π₯π₯4+ 3π₯π₯)30 (4π₯π₯3+ 3) πππ₯π₯=β«[ππ(π₯π₯)]30 ππβ²(π₯π₯) πππ₯π₯
=[ππ(π₯π₯)]31
31 +πΆπΆ=[π₯π₯4+ 3π₯π₯]31 31 +πΆπΆ (2) β«sin10π₯π₯cosπ₯π₯ πππ₯π₯
Misalkan:
ππ(π₯π₯) = sinπ₯π₯ Maka:
ππβ²(π₯π₯) = cosπ₯π₯ Menurut teorema D:
β«sin10π₯π₯cosπ₯π₯ πππ₯π₯=β«[ππ(π₯π₯)]30 ππβ²(π₯π₯) πππ₯π₯
=[ππ(π₯π₯)]11
11 +πΆπΆ=sin11π₯π₯ 11 +πΆπΆ (3) β«(π₯π₯3+ 6π₯π₯)5(6π₯π₯2+ 12) πππ₯π₯
Misalkan:
ππ=π₯π₯3+ 6π₯π₯
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 111 Maka:
ππππ= (3π₯π₯2+ 6) πππ₯π₯ Dan:
(6π₯π₯2+ 12) πππ₯π₯= 2(3π₯π₯2+ 6) πππ₯π₯= 2 ππππ Sehingga diperoleh:
β«(π₯π₯3+ 6π₯π₯)5(6π₯π₯2+ 12) πππ₯π₯=β« ππ5 2 ππππ= 2β« ππ5 ππππ= 2[ππ6
6 +πΆπΆ]=ππ6 3 + 2πΆπΆ
=(π₯π₯3+ 6π₯π₯)6 3 +πΎπΎ (4) β«(π₯π₯2+ 4)10π₯π₯ πππ₯π₯
Misalkan:
ππ=π₯π₯2+ 4 Maka:
ππππ= 2π₯π₯ πππ₯π₯ Sehingga diperoleh:
β«(π₯π₯2+ 4)10π₯π₯ πππ₯π₯=β«(π₯π₯2+ 4)10β1
2β2π₯π₯ πππ₯π₯=1
2β« ππ10 ππππ=1 2(ππ11
11 +πΆπΆ)
=(π₯π₯2+ 4)11 11 +πΎπΎ
Soal-soal latihan:
1. Tentukan anti-turunan umum πΉπΉ(π₯π₯) +πΆπΆ a. ππ(π₯π₯) = 5
b. ππ(π₯π₯) =π₯π₯2+ππ c. ππ(π₯π₯) =π₯π₯54 d. ππ(π₯π₯) =3βπ₯π₯12
e. ππ(π₯π₯) =π₯π₯2β π₯π₯ f. ππ(π₯π₯) = 4π₯π₯5β π₯π₯3
g. ππ(π₯π₯) = 27π₯π₯7+ 3π₯π₯5β24π₯π₯3+β2π₯π₯ h. ππ(π₯π₯) =π₯π₯32βπ₯π₯23
i. ππ(π₯π₯) =4π₯π₯6π₯π₯+3π₯π₯3 4
112 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
2. Tentukan integral tak-tentu yang ditunjuk:
a. β«(π₯π₯2+π₯π₯) πππ₯π₯ b. β«(π₯π₯+ 1)2 πππ₯π₯ c. β«(π§π§2βπ§π§+1)2 πππ§π§ d. β«(sinππ βcosππ) ππππ
3. Gunakan aturan pangkat yang digeneralisir dengan π’π’ sebagai variabel pada integral tak-tentu berikut:
a. β«(β2π₯π₯+ 1)3 β2 πππ₯π₯
b. β«(5π₯π₯2+ 1) (5π₯π₯3+ 3π₯π₯ β8)6 πππ₯π₯ c. β«(πππ₯π₯3+ 1)4 3πππ₯π₯2 πππ₯π₯
d. β«(5π₯π₯2+ 1)β(5π₯π₯3+ 3π₯π₯ β2) πππ₯π₯ e. β«3π‘π‘ β2π‘π‘3 2β11 πππ‘π‘
f. β«β2π¦π¦3π¦π¦2+5 ππππ g. β« π₯π₯2 βπ₯π₯3+ 4 πππ₯π₯ h. (π₯π₯3+π₯π₯)βπ₯π₯4+ 2π₯π₯2 πππ₯π₯ i. β«sinπ₯π₯ (1 + cosπ₯π₯)4 πππ₯π₯
4. Tentukn β« ππβ²β²(π₯π₯) πππ₯π₯ ππππππππ ππ(π₯π₯) =π₯π₯ βπ₯π₯3+ 1
5. Misalkan π’π’= sin(π₯π₯2+ 4)4 maka tentukan β«sin2π₯π₯ πππ₯π₯
D a s a r - d a s a r K a l k u l u s | 113 BAB V
INTEGRAL TENTU
5.1. Jumlah Rienmann
Newton dan Leibniz keduanya memperkenalkan versi awal tentang konsep ini, tetapi Georg Friedrich Bernhard Reinmann (1826-1866) yang memberikn definisi modern dengan gagasan pertama yaitu jumlah Riemann.
Definisi:
Misalkan sebuah fungsi ππ didefinisikan pada interval tertutup [ππ,ππ]. Fungsi ini bisa bernilai positif ataupun negative pada interval tersebut dan bahkan tidak perlu kontinu. Grafik tampak berikut:
Misalkan suatu patisi ππ membagi interval [ππ,ππ] menjadi ππ interval-bagian (tidak perlu sama panjang) dengan menggunakan titik-titik ππ=π₯π₯1<π₯π₯2<β―<π₯π₯ππβ1<π₯π₯ππ=ππ dan misalkan βπ₯π₯ππ=π₯π₯ππβ π₯π₯ππβ1. Pada interval bagian [π₯π₯ππβ1,π₯π₯ππ], ambil sebuah titik sebarang π₯π₯Μ ππ (yang mungkin saja sebuah titik ujung) yang disebut sebagai titik sampel untuk interval bagian ke-ππ.
Sebuah contoh dari konstruksi ini diperlihatkan dalam gambar berikut untuk ππ= 6.
Disebut jumlah:
π π ππ=β ππ(π₯π₯Μ ππ) βπ₯π₯ππ
ππ
ππ=1
114 | D a s a r - d a s a r K a l k u l u s
Jumlah Rienmann untuk ππ yang berpadanan terhadap partisi ππ. Tafsiran (interpretasi) geometrinya diperlihatkan dalam gambar berikut:
Contoh:
Hitung jumlah Rienmann untuk ππ(π₯π₯) =π₯π₯2+ 1 ππππππππ ππππππππππππππππ [β1, 2] dengan menggunakan titik-titik partisi berjarak sama β1 <β0,5 < 0 < 0,5 < 1 < 1,5 < 2 dengan titik sampel π₯π₯Μ ππ berupa titik tengah dari interval bagian ke-ππ.
Penyelesaian:
ππ(π₯π₯) =π₯π₯2+ 1 ππππππππ ππππππππππππππππ [β1, 2] yang tampak pada gambar berikut:
π π ππ=β ππ(π₯π₯Μ ππ) βπ₯π₯ππ
ππ
ππ=1
π π ππ= [ππ(β0,75) +ππ(β0,25) +ππ(0,25) +ππ(0,75) +ππ(1,25) +ππ(1,75)](0,5)
= [1,5625 + 1,0625 + 1,0625 + 1,5625 + 2,5625 + 4,0625](0,5)
= 5,9375