• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Diskripsi Data Hasil Penelitian

heteroskedastis.atau model dinyatakan terbebas dari masalah heterokedastis (homogeny).

D. DISKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN

tertinggi yaitu 85 yang berjumlah 1 responden (14,3%). Adapun skor yang paling banyak diperolah adalah 85 (28,6 %)sebanyak 1 responden.

Gambar 2. Chart

2. Data tentang Motivasi Belajar(X2)

Data tentang variabellingkungan belajar dalam penelitian ini diperoleh melalui angket yang dijawab oleh responden atas angket yang diberikan.

Dimana angket tersebut mempunyai jawaban yang diberi skor yang berjumlah 20 pertanyaan yang mempunyai skor antara 1 sampai dengan 4. Sehingga dapat diketahui bahwa skor minimal sebesar 20 dan skor maksimal sebesar 80. Adapun data hasil angket sebagaimana terlampir. Agar lebih mudah dibaca maka akan ditampilkan didtribusi frekuensi dari data yang telah diperoleh berikut ini:

Tabel 4.18. Distribusi frekuensi Motivasibelajar

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 72 1 14.3 14.3 14.3

74 1 14.3 14.3 28.6

80 1 14.3 14.3 42.9

81 2 28.6 28.6 71.4

82 1 14.3 14.3 85.7

84 1 14.3 14.3 100.0

Total 7 100.0 100.0

Sumber:Olah Data SPSS FebruariTahun 2018

Berdasarkan tabel Distribusi frekuensi dapat diketahui skor terendah yang diperoleh responden yaitu 72 (14,3%) berjumlah 1 responden, dan skor tertinggi yaitu 84 yang berjumlah 1 responden (14,3%). Adapun skor yang paling banyak diperolah adalah 81 (28,6 %) sebanyak 2 responden.

Gambar 3. Chart

3. Data tentang Hasil Belajar (Y)

Data tentang variabel Hasil Belajar dalam penelitian ini diperoleh melalui angket yang dijawab oleh responden atas angket yang diberikan. Dimana

angket tersebut mempunyai jawaban yang diberi skor yang berjumlah 30 pernyataan yang mempunyai skor antara 1 sampai dengan 4. Sehingga dapat diketahui bahwa skor minimal sebesar 20 dan skor maksimal sebesar 120.

Adapun data hasil angket sebagaimana terlampir. Agar lebih mudah dibaca maka akan ditampilkan didtribusi frekuensi dari data yang telah diperoleh berikut ini:

Tabel 4.19 . Distribusi frekuensiVariabel HasilBelajar

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 95 1 14.3 14.3 14.3

97 1 14.3 14.3 28.6

99 2 28.6 28.6 57.1

101 1 14.3 14.3 71.4

102 1 14.3 14.3 85.7

110 1 14.3 14.3 100.0

Total 7 100.0 100.0

Sumber:Olah Data SPSS FebruariTahun 2018

Berdasarkan tabel Distribusi frekuensi dapat diketahui skor terendah yang diperoleh responden yaitu 95 (14,3%) berjumlah 1 responden, dan skor tertinggi yaitu 110 yang berjumlah 1 responden (14,3%). Adapun skor yang paling banyak diperolah adalah 99 (28,6 %)sebanyak 2 responden.

Gambar 4. Chart

E. PENGUJIAN HIPOTESIS

Hasil pengujian persyaratan analisis menunjukkan bahwa skor setiap variabel penelitian telah memenuhi syarat untuk dilakukan pengujian statistik lebih lanjut, yaitu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dalam penelitian bertujuan untuk menguji tiga hipotesis yang telah dirumuskan di bab sebelumnya.

Tabel4.20. Correlations

Control Variables

Lingkungan belajar

Motivasi belajar

Hasil Belajar -

none-

a

Lingkunganbelajar Correlation 1.000 .603 .945

Significance (2-

tailed) . .151 .001

Df 0 5 5

Motivasibelajar Correlation .603 1.000 .670

Significance (2-

tailed) .151 . .000

Df 5 0 5

HasilBelajar Correlation .945 .670 1.000

Significance (2-

tailed) .001 .100 .

Df 5 5 0 Hasil

Belaj ar

Lingkunganbelajar Correlation 1.000 -.122 Significance (2-

tailed) . .817

Df 0 4

Motivasibelajar Correlation -.122 1.000

Significance (2-

tailed) .817 .

Df 4 0

a. Cells contain zero-order (Pearson) correlations.

Sumber:Olah Data SPSS FebruariTahun 2018

1. Hubungan Lingkungan Belajar dengan Hasil Belajar

Hasil pengujian hipotesis pertama untuk variabel bebas pertama (lingkungan belajar) dengan variabel terikat hasil belajar diperoleh korelasi sebesar 0,945. Artinya hubungan positif dan kuat karena 0,945> 0,5. Besarnya tingkat hubungan antara variabel bebas lingkungan belajar dengan variabel terikat hasil belajar sebesar 0,945, tingkat hubungan yang ada antar variabel masuk kategori sedang. Jika dilihat dari taraf signifikansi koefisien antara variabel lingkungan belajar sebesar 0,001. Hal ini berarti nilainya jauh dibawah 0,05 ( 5 % ). Artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel lingkungan belajar dengan hasil belajar. Jika lingkungan belajar ditingkatkan maka hasil belajar juga meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima atau dapat dinyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara lingkungan belajar dengan hasil belajar siswa.

2. Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar

Hasil pengujian hipotesis kedua untuk variabel bebas kedua (motivasi belajar ) dengan variabel terikat hasil belajar diperoleh korelasi sebesar 0.670.Artinya hubungan positif dan kuat karena 0.670> 0,5. Besarnya tingkat hubungan antara variabel bebas motivasi belajar dengan variabel terikat hasil belajar sebesar 0.670 tingkat hubungan yang ada antar variabel masuk kategori sedang. Jika dilihat dari taraf signifikansi koefisien antara variabelmotivasi belajar sebesar 0,000. Hal ini berarti nilainya jauh dibawah 0,05 ( 5 % ).

Artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel motivasi belajar dengan hasil belajar. Jika motivasi belajar ditingkatkan maka hasil belajar juga meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima atau dapat dinyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa .

3. Hubungan Lingkungan Belajar dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar

Hipotesis ketiga merupakan hipotesis yang berusaha untuk mencari apakah ada hubungan positif antara variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama-sama mempunyai hubungan yang nyata atau tidak terhadap variabel terikat. Dalam hal ini menggunakan derajat keyakinan 95% (α=5%). Pada tingkat signifikan 5% dengan derajat kebebasan 6 diperoleh niai F tabel adalah 4.87. Sedangkan kriteria pengujiannya adalahapabila F hitung ≤ F tabel, makaartinyavariabel bebas secara bersama- sama tidakmempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Dan apabila F

hitung ≥ F tabel, maka artinya variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

Dari perhitungan menggunakan SPSS diketahui nilai F hitung sebagai berikut:

Tabel 4.21. ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 126.999 2 63.499 19.975 .000a

Residual 12.716 4 3.179

Total 139.714 6

a. Predictors: (Constant), lingkunganbelajar, motivasibelajar b. Dependent Variable: HasilBelajar

Sumber:Olah Data SPSS FebruariTahun 2018

Dari tabel anova di atas diketahui bahwa nilai F sebesar 19.975. hal ini berarti bahwa nilai F hitung jauh lebih besar jika dibandingkan dengan F tabel (19.975>4.387). Artinya bahwa ada hubungan positif secara bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jika semakin tinggi lingkungan belajardan motivasi belajar yang dimiliki maka semakin tinggi pula hasil belajar siswa yang dihasilkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima atau dapat dinyatakan bahwa ada hubungan yang positif antaralingkungan belajar dan motivasi belajar dengan hasil belajar.

4. Uji Sumbangan Relatif (Uji R2 / Determinasi)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui atau mengukur seberapa besar variasi dari variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Nilai dari koefesien determinasi (R2) antara 0 sampai 1. Apabila nilai koefesien

determinasi semakin mendekati nilai 1 maka semakin baik, artinya variabel bebas semakin besar menjelaskan variabel terikat.Dari olah data SPSS didapatkan data sebagai berikut:

Tabel 4.22.Model Summaryb

Model R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Durbin- Watson R Square

Change F

Change df1 df2 Sig.

F Change

1 .953a .909 .863 1.78296 .909 19.975 2 4 .008 3.086

a. Predictors: (Constant), lingkunganbelajar, motivasibelajar

b. Dependent Variable: HasilBelajar

Sumber:Olah Data SPSS FebruariTahun 2018

Dari tabel di atas diketahui bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar 0,909 memberi pengertian bahwa 90,9%, variasi hasil belajar siswa di MTs Al- Mubarok ditentukan oleh lingkungan belajar dan motivasi belajar, sedangkan sisanya sebesar 0,99%, ditentukan oleh faktor lain diluar model ini.