• Tidak ada hasil yang ditemukan

Effective Mikroorganism (Em)

Dalam dokumen LIMBAH TANAMAN KOPI DAN HASIL OLAHANNYA (Halaman 67-75)

II. PENGOLAHAN LIMBAH KULIT BUAH KOPI UNTUK PUPUK ORGANIK

2.3. Jenis-Jenis Dekomposer

2.3.1.1. Effective Mikroorganism (Em)

Effective Mikroorganism (EM) pertama kali ditemukan oleh Prof. Teruo Higa dari Universitas Ryukyus. Jepang, dengan EM4 nya.

Dalam EM ini terdapat sekitar 80 genus jasad renik fermentor. Jasad renik ini dipilih yang dapat bekerja secara efektif dalam memfermentasikan bahan organik. Secara global terdapat 5 golongan yang pokok yaitu: Bakteri fotosintetik, Lactobacillus sp, Streptomycetes sp, Ragi (yeast), dan Actinomycetes. Teknologi EM (Effective Mikroorganism) telah digunakan dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, lingkungan, kesehatan dan industri dengan komposisi kandungan, fungsi dan jenis-jenis EM.

EM merupakan campuran dari jasad renik yang bermanfaat dengan sepuluh Genus dan 80 Spesies jasad renik yang bermanfaat. EM berformulasi sebagai larutan berwarna coklat dengan pH 3,5-4,0. Mengandung jasad renik yang bersifat Aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam tanah memberikan pengaruh banyakseperti meningkatkan mikro flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh akar tanaman.

59

Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, actinomicetes, ragi dan jamur fermentasi. Bakteri fotosintetik membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat berfungsi untuk fermentasi bahan organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan organik, lignin dan cellulose, dan menekan pathogen dengan asam laktat yang dihasilkan.

Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Ragi menghasilkan zat anti biotik, menghasilkan enzim dan hormon, sekresi ragi menjadi substrat untuk mikroorganisme effektif bakteri asam laktat actinomicetes. Jamur fermentator mampu mengurai bahan organik secara cepat yang menghasilkan alkohol ester anti mikroba, menghilangkan bau busuk, mencegah serangga yang merugikan. Fungsi EM untuk mengaktifkan bakteri pelarut, meningkat-kan kandungan humus tanah, lactobacillus sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi asam amino. Bila disemprotkan di daun mampu meningkatkan jumlah klorofil, fotosintesis dan percepat kematangan buah dan mengurangi buah busuk. Selain itu berfungsi juga untuk mengikat nitrogen dari udara, menghasilkan senyawa yang berfungsi antioksidan, menekan bau limbah, menggemburkan tanah, meningkatkan daya dukung lahan, meningkatkan cita-rasa produksi pangan, perpanjang daya simpan produksi pertanian, meningkatkan kualitas daging, meningkatkan kualitas air dan mengurangi molaritas Benur. .Jenis- jenis EM yang ada seperti EM1 yang berupa media padat berbentuk butiran yang mengandung 90% actinomicetes. Berfungsi untuk mempercepat proses pembentukan kompos dalam tanah. EM2 terdiri

60

dari 80 species jasad renik yang disusun berdasarkan perbandingan tertentu.Berbentuk kultur dalam kaldu ikan dengan pH 8,5. dalam tanah mengeluarkan antibiotik untuk menekan patogen. EM3 terdiri dari 95% bakteri fotosintetik dengan pH 8,5 dalam kaldu ikan yang berfungsi membantu tugas EM2. Sakarida dan asam amino disintesa oleh bakteri fotosintetik sehingga secara langsung dapat diserap tanaman. EM4 terdiri dari 95% lactobacillus yang berfungsi menguraikan bahan organik tanpa menimbulkan panas tinggi karena mikroorganisme anaerob bekerja dengan kekuatan enzim. EM5 berupa pestisida organik.

Gambar 31. Effective Microorganism 4 (Foto Supeno, 2017)

61 2.3.1.2. Moebillin

MOEBILLIN adalah agen biodegradasi yang terdiri dari bakteri lignochloritik yang mempunyai kemampuan tinggi dalam merombak limbah sintetis (kimia) dan limbah organik menjadi bahan organik yang sangat bermanfaat. Aplikasi MOEBILLIN pada lahan akan menjadi pencuci pestisida, bioaktivator, kondisioner lahan, dan menetralkan pH tanah.

Aplikasi MOEBILLIN pada tanah akan membersihkan lahan dari residu kimia, menetralkan pH, meningkatkan ketersediaan BO, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, sehingga menjadikan biaya produksi penanaman jauh lebih kecil dan hasil produksi optimal.

Gambar 32. Dekomposer dengan merek dagang Moebillin (Foto: PT Agro BioTeknologi)

62 2.3.1.3. M-21 DECOMPOSER

M21 Decomposer adalah formula untuk membuat fermentasi pupuk organik alami. M21 decomposer berfungsi sebagai pengurai dalam pembuatan fermentasi pupuk alami. M21 dibuat dengan Formula organisme detritivor sebagai pengurai bahan-bahan organik secara cepat dan efektif untuk membuat pupuk organik kualitas tinggi, yang mengandung Zat hara komplit dan: Accinomytes, Psedomonas, Lacto, Trichoderma, Acetobacter dan Rhizobium. (Agroprobiotik, 2017)

Dengan kandungan yang terdapat dalam M21 decomposertersebut makapembuatan pupuk organik alami/fermentasi organik akan lebih cepat dengan hasil yang lebih maksimal, karena bakteri-bakteri yang terkandung M21 decomposer bisa lebih cepat mengurai bahan-bahan organik dan mampu merubah bahan-bahan organik menjadi unsur hara/anorganik yang sangat penting bagi ekosistem tanah ,juga perkembangan tumbuhan. Maka sangat tepat apabila M21 decomposer dipakai untuk bahan utama fermentasi dalam pembuatan pupuk organik alami.

Manfaat M-21 decomposer antara lain: 1. Mempercepat pembuatan pupuk kompos, pupuk kandang atau limbah fermentasi.

2. Mempercepat dan meningkatkan kualitas pembuatan pupuk cair dari urine. 3. Mempercepat dan meningkatkan fermentasi jerami dan daun/batang jagung (atau bahan lain untuk pakan ternak).

4.Pemberian pakan fermentasi akan membantu menghilangkan bau busuk pada kotoran ternak. 5.Menghilangkan bau busuk pada limbah atau kotoran. 6.Mengurai kotoran pada septictank /WC.

63

Gambar 33. Decomposer merek dagang M-21 Decomposer (Foto:

Agroprobiotik, 2017) 2.3.2. Dekomposer Lokal

Dekomposer lokal merupakan decomposer yang diproduksi atau dibuat secara mandiri di berbagai daerah dengan memanfaatkan perombak-perombak lokal yang telah eksis atau beradaptasi di suatu daerah. Atas pertimbangan dekomposer komersial yang banyak beredar di toko mahal harganya dan ketersediaannya belum tentu ada sehingga dapat dicarikan solusinya, yaitu pembuatan larutan

64

mikroorganisme lokal atau disingkat dengan istilah MOL.

(mikroorganisme lokal). Larutan mikroorganisme lokal (MOL) merupakan suatu larutan atau cairan yang terbuat dari bahan-bahan alami sebagai media hidup atau berkembangnya. Sumber bahan MOL antara lain: (1) Karbohidrat (sumber C): air cucian beras, singkong, kentang, nasi dll, (2) Glukosa (sumber C dan N) berasal dari air gula merah, gula pasir, molases dan urin sapi dan (3) vitamin dan mineral: air kelapa dan susu bekas

KEUNGGULAN UTAMA PENGGUNAAN MOL

Beberapa keunggulan dari pemanfaatan yang didapatkan dari MOL antara lain :

1. Pembuatan MOL sederhana dan mudah dengan waktu yang relatif singkat.

2. Biaya pembuatan murah, karena menggunakan bahan-bahan yang kurang dimanfaatkan dan tersedia di sekitar.

3. Pupuk organik yang dihasilkan mengandung unsur kompleks baik makro maupun mikro serta mengandung mikroba yang bermanfaat.

4. Ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu.

5. Biota tanah terlindungi sehingga dapat

memperbaiki/mempertahankan kualitas tanah.

6. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk hasil tanam 2.3.2.1.Cara pembuatan MOL

Mikroorganisme Lokal dapat dibuat dengan berbagai bahan dasar yang umumnya tidak termanfaatkan, seperti limbah sayuran,

65

bonggol pisang dan bahan-bahan lainnya yang tersedia berlimpah di pedesaan atau perumahan. Proses pembuatan Mol pada dasarnya sama, seperti dalam pembuatan MOL dari bahan dasar Bonggol Pisang berikut: penggunaan bonggol pisang sebagai bahan dasar pembuatan MOL didasarkan pada pertimbangan bahwa hormon pertumbuhan yaitu :giberelin dan sitokinin terkandung pada bonggol pisang. Selain itu, bonggol pisang juga mengandung mikro organisme yang berguna bagi tanaman diantaranya adalah pelarut phospat, aspergilus, azospirillium.

Bahan :

1. Bonggol pisang 5 kg 2. Gula merah 1 kg

3. Air cucian beras 10 liter

Cara Pembuatan

1. Lumatkan bonggol pisang atau di blender.

2. Larutkan gula merah dengan air cucian beras.

3. Masukkan semua bahan ke dalam jerigen, tutup rapat beri lubang udara dengan cara memasukkan selang yang dihubungkan dengan botol yang sudah diisi air, ujung selang plastik harus terendam dalam air.

4. Diamkan selama 7-14 hari secara anaerob.

5. Saring larutan kemudian masukkan dalam wadah penyimpanan (jerigen) dan Mol siap diaplikasikan. Untuk pembuatan pupuk organik Mol harus diencerkan lagi dengan air sebanyak 5 liter MOL + 9 liter air

66

Dalam dokumen LIMBAH TANAMAN KOPI DAN HASIL OLAHANNYA (Halaman 67-75)

Dokumen terkait