Residu tanaman kopi tersebut antara lain pucuk dan daun wiwilan, mahkota bunga kopi, serta olahan kulit buah kopi yang dikeringkan. Kopi teh merupakan salah satu produk yang mempunyai manfaat bagi kesehatan tubuh yang diolah dari bahan baku limbah tanaman kopi berupa daun kopi muda dari wiwilan, kulit buah kopi dan bunga kopi.
TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH TANAMAN KOPI UNTUK TEH
PengertianTeh Dalam Perkembangan Zaman
Di era modern sekarang ini, teh mempunyai arti yang lebih luas, tidak hanya berasal dari daun teh (Camellia sinensis) tetapi juga dari berbagai organ tanaman lain selain tanaman teh. Di Indonesia banyak sekali jenis-jenis teh yang berasal dari berbagai jenis tanaman dan mempunyai nama yang berbeda-beda, beberapa di antaranya seperti berikut ini :.
Teh Daun Jati cina
Teh Daun Kopi (kawa)
Teh Daun Salam
Manfaat teh daun salam adalah membantu menurunkan kadar gula darah serta membantu menurunkan kolesterol dan asam urat (Palupi dan Widyaningsih 2015; Lajuck 2012).
Teh Asam Gelugur
Teh bunga kopi
Teh bunga rosella (Hibiscus sabdariffa) mempunyai warna merah cerah dan rasa segar, merupakan minuman kesehatan yang terbuat dari bahan alami yang dapat membantu melindungi sistem kekebalan tubuh manusia dari serangan penyakit (Marwati 2010). Khasiat bunga rosela tidak lepas dari kandungan kimianya. Komposisi kelopak Rosella antara lain campuran asam sitrat dan malat 13%, antosianin (Gossipetin dan hibiscine 2%, vitamin C 14 mg/100 g, betakaroten 285/ 100 g , serat 2,5% (Maryani dan Kristiana, 2005) .
Teh Melati
Teh Binahong
Teh Gurah
Teh Herbal
Teh Daun Kakao
Teh Mawar
Teh Daun Sirsak
Oriental Java Jasmine Tea
Teh asi atau daun katuk
Silver Needles White Tea
Premium Green
Oriental Red Tea Gunung Halimun
Teh Daun Kelor
Terbuat dari daun sukun yang dipadukan dengan daun teh pilihan sehingga memberikan cita rasa yang khas dan penuh manfaat bagi kesehatan.
Teh Naga Malang
Teh Sereh
Teh Cascara
Teh Oolong
Teh Hijau
Teh Herbal Dari Seledri (Apium graveolens L.)
Teh Putih
Teh Kuning
Teh daun insulin
Teh daun Tin
- PENGOLAHAN LIMBAH DAUN KOPI UNTUK TEH KAWA (KAWA TEA)
- Proses Pengolahan Teh Daun Kopi (Kawa)
- Penyajian minuman teh daun kopi (kopi kawa)
- Contoh Produk dalam Kemasan
- PENGOLAHAN LIMBAH BUNGA KOPI UNTUK TEH BUNGA KOPI (COFFEA BLOSOOM TEA)
- ANALISIS EKONOMI TEH BUNGA KOPI Tabel 4. Analisis Usaha Teh Bunga Kopi
- PENGOLAHAN LIMBAH KULIT BUAH KOPI UNTUK TEH CASCARA (CASCARA TEA)
- Proses pengolahan Cascara
- Beberapa contoh produksi Teh Cascara
PENGOLAHAN LIMBAH BUNGA KOPI UNTUK TEH BUNGA KOPI. Oleh karena itu, bunga kopi tergolong berkelamin dua (hermafrodit), yaitu bunga yang mengandung benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina). Proses pengolahan bunga kopi secara alami dimulai dari pemilihan bunga kopi siap panen, waktu panen, cara pemanenan (panen) dan proses pengeringan.
Proses pemetikan bunga kopi dan pengolahannya menjadi minuman serta buah kopi yang dihasilkan disajikan pada Gambar 16 di bawah ini. Produk dan kemasan bunga kopi dan teh buatan kelompok mahasiswa KKN-PPM Angkatan 2017 di Desa Sambik Bangkol, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, NTB (foto; Supeno, 2017). Produk dan kemasan bunga kopi, teh buatan kelompok mahasiswa KKN-PPM 2017 desa Genggelang.
Produk dan kemasan teh bunga kopi hasil produksi kelompok mahasiswa KKN-PPM tahun 2017 di desa Rempek, kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, NTB (Foto; Supeno, 2017). Buah kopi berkualitas untuk cascara (C) dan buah kopi yang tidak baik untuk cascara (A dan B).
PENGOLAHAN LIMBAH KULIT BUAH KOPI UNTUK PUPUK ORGANIK
Kandungan Pupuk Organik Limbah Kulit Kopi
Hasil analisis pengomposan kulit biji kopi di laboratorium tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (2016), menunjukkan kandungan C organik kulit biji kopi adalah N, bahan organik 21,54%, 5,96 C/N dan Kadar Air 18,74%, sehingga kompos limbah sekam biji dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan organik. Sunjoto dkk. (2014) melaporkan hasil analisis laboratorium kompos organik dari sisa kulit kopi (kadar air, kadar C organik, N-Total, rasio C/N, P-Total dan K-Total) yang dilakukan pada umur 10, 20 dan 30 hari. setelah inokulasi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan warna serasah kulit coklat secara bertahap menjadi hitam atau gelap berdasarkan lama inkubasi yaitu pada inkubasi 30 hari hampir semua perlakuan kecuali K0P0 (tanpa Trichoderma spp dan Pseudomonas sp dan batuan fosfat) dan K0P1 (tanpa Trichoderma spp dan Pseudomonas sp).
Nilai C/N limbah sekam kopi ini tergolong rendah sehingga dapat diaplikasikan langsung ke tanah tanpa harus khawatir pada proses imobilisasi. Selain itu kulit buah kopi juga mengandung unsur Ca, Mg, Mn, Fe, Cu dan Zn. Hasil analisis kompos kulit kopi di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura (2013) menunjukkan kandungan C organik kulit kopi sebesar 10,80%, kandungan nitrogen 4,73%, fosfor 0,21% dan kalium 2, 89%.
Peran Mikroorganisme Dalam Pembuatan Pupuk Organik Proses pembuatan pupuk organik tidak terlepas dari peran
Mikrofauna ini berperan dalam melunakkan atau mengunyah bahan organik atau sampah menjadi ukuran yang lebih kecil. Beberapa contoh mikroorganisme tersebut antara lain Trichoderma reesei, Trichodermaharzianum, Trichodermakoningii, Phanerochaeta crysosporium, Cellulomonas, Pseudomonas, Thermospora, Aspergillus niger, A. Aktivitas fauna tanah memungkinkan mikroorganisme tersebut lebih mudah memanfaatkan bahan organik, sehingga terjadi proses mineralisasi. lebih cepat dan penyediaan unsur hara pada tanaman lebih baik. 1989), secara umum kelompok jamur menunjukkan aktivitas biodegradasi yang paling penting karena dapat segera menguraikan bahan organik tanah menjadi senyawa organik sederhana yang berperan sebagai penukar ion basa yang menyimpan dan melepaskan unsur hara di sekitar tanaman. Mutia (2010) melaporkan bahwa tanah yang diberi kompos mengandung tiga marga jamur yaitu Chytridium sp., Aspergillus sp. dan Fusarium sp.
Triesty (2012) menemukan empat marga jamur yang teridentifikasi pada ekstrak campuran bahan organik dan limbah agroindustri, seperti Chytridium sp., Tricoderma sp., Rhizopus sp., dan Fusarium sp. Bahan organik atau bahan dasar kompos yang terurai pada proses pengomposan dapat mendukung kehidupan mikroba lain di dalam kompos. Bahan organik dikenal sebagai bahan pembenah tanah yang paling baik dibandingkan bahan pembenah tanah (sintetis) lainnya.
Jenis-Jenis Dekomposer
- Effective Mikroorganism (Em)
Bakteri asam laktat bekerja dengan cara memfermentasi bahan organik menjadi asam laktat, mempercepat pemecahan bahan organik, lignin dan selulosa, serta menekan patogen dengan asam laktat yang dihasilkan. Fermentor jamur mampu dengan cepat menguraikan bahan organik, sehingga menghasilkan ester alkohol antimikroba, menghilangkan bau tak sedap, dan mencegah serangga berbahaya. Fungsi EM adalah mengaktifkan bakteri pelarut, meningkatkan kandungan humus tanah, laktobasilus, sehingga mampu memfermentasi bahan organik menjadi asam amino.
EM4 terdiri dari 95% laktobasilus yang berfungsi menguraikan bahan organik tanpa menghasilkan panas tinggi karena mikroorganisme anaerobik bekerja dengan kekuatan enzim. MOEBILLIN merupakan biodegrader yang terdiri dari bakteri lignoklorit yang mempunyai kemampuan tinggi dalam menguraikan sampah sintetik (kimia) dan sampah organik menjadi bahan organik yang sangat bermanfaat. M21 dibuat dengan formula organisme berbahaya yang menguraikan bahan organik dengan cepat dan efisien sehingga menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi, yang mengandung unsur hara lengkap dan: Accinomytes, Psedomonas, Lacto, Trichoderma, Acetobacter dan Rhizobium.
Proses Pembuatan Pupuk Organik Limbah Kulit Kopi
Proses pencampuran bahan padat untuk membuat pupuk organik dari limbah kulit buah kopi (foto: Zaenul Kabir dkk. 2017). Larutan campuran tersebut dituangkan secara merata di atas tumpukan sekam kopi hingga kadar air berkisar ± 30-40%. Mengencerkan bahan penghancur dan mengaplikasikannya pada bahan siap diolah untuk menghasilkan pupuk organik dari limbah kulit buah kopi (foto: Zaenul Kabir dkk., 2017).
Proses pencampuran bahan-bahan yang digunakan sebagai bahan dalam proses pembuatan pupuk organik dari limbah kulit buah kopi (foto: Zaenul Kabir dkk. 2017). Pengendalian dan pembalikan proses fermentasi produksi pupuk organik dari limbah kulit buah kopi (Foto: Supeno 2017). Pada akhir proses fermentasi dihasilkan pupuk organik dari limbah kulit buah kopi dan siap dikemas dengan label (Foto: Supeno, 2017).
Analisis Ekonomi Usaha Pupuk Organik Limbah Kulit Kopi Analisis ekonomis yang dapat dilakukan adalah dengan
- CONTOH KEMASAN PRODUK PUPUK ORGANIK
Analisa Ekonomi Pupuk Organik Dari Limbah Kulit Kopi Analisa ekonomi usaha yang dapat dilakukan adalah dengan cara. Hasil pengolahan limbah kulit buah kopi banyak dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang mempunyai banyak manfaat dalam meningkatkan produksi tanaman. Penelitian Simanjuntak dkk (2013) menunjukkan bahwa kompos kulit kopi berpengaruh nyata terhadap produksi bawang merah per petak.
Penelitian lain menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik 400 gram dari limbah kulit kopi menjamin pertumbuhan tanaman kopi maksimal. Pemberian kompos sekam kopi sebanyak 10 ton/ha dapat meningkatkan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) sebesar 10,26% dibandingkan tanpa kompos (Simanjuntak dkk melaporkan bahwa pemberian kompos sekam kopi berpengaruh nyata terhadap berat segar brokoli). pada perlakuan kompos 10 ton/ha dengan nilai 526,57 g/tanaman dibandingkan dengan perlakuan kontrol (tanpa kompos sekam kopi) yaitu 264,89 g/tanaman Contoh kemasan pupuk organik desa Genggelang produk masyarakat dengan KKN 2017 - Mahasiswa PPM (Supeno Foto, 2017).
PENGOLAHAN LIMBAH KULIT BUAH KOPI UNTUK PUPUK PAKAN TERNAK
KOMPOSISI NUTRISI KULIT BUAH KOPI
Hasil analisa laboratorium fermentasi kulit kopi, jerami padi dan rumput gajah (Sumber Efendi dan Harta, 2013). Hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan nutrisi dan tingkat kecernaan kulit kopi yang telah melalui proses pemasakan mengalami peningkatan. Dilihat dari teknik penggunaannya sebagai komponen pakan ternak ruminansia kecil, beberapa peneliti mempunyai pendapat berbeda.
Misalnya, Guntoro dkk. 2004) buah kopi disangrai dengan jamur Aspergillus niger terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam campuran pakan kambing. Kandungan buah kopi untuk pakan ternak fermentasi adalah bahan kering 95.
BEBERAPA UJI COBA PAKAN TERNAK
Kulit kopi, baik yang belum diolah maupun difermentasi, cocok digunakan sebagai komponen pakan penggemukan domba (Prawirodigdo et al., 2005). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 200 g residu kulit kopi kering pada komposisi pakan tidak memberikan pengaruh negatif terhadap pertambahan bobot hidup domba. Hal ini menunjukkan bahwa sisa kulit kopi yang dikeringkan dapat dimanfaatkan untuk membantu mengatasi masalah pemberian makan domba.
Pemberian kulit kopi sebagai sumber serat termofilik dapat menggantikan rumput gajah hingga 20% dari ransum BK. Hal ini menunjukkan bahwa beternak sapi dengan dedak kopi dimungkinkan untuk dikembangkan. 2005) melaporkan bahwa penggunaan kulit kopi 6% pada pakan ternak tidak mempengaruhi kecernaan bahan kering dan bahan organik. Penelitian yang membahas tentang potensi limbah kulit kopi sebagai pakan ayam dilakukan oleh Muryanto dkk.
PROSES PEMBUATAN PAKAN TERNAK DARI KULIT BUAH KOPI
85. Pemberian pakan tanpa menggunakan kulit kopi memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan pakan yang dibuat dengan limbah kulit 5%. Teknik pencampuran molase pada limbah kulit buah kopi (Foto: Kabir et al., 2017). e) Buah kopi yang dicampur molase, EM-4 dan air dimasukkan ke dalam kantong plastik seperti terlihat pada Gambar 45. Proses memasukkan limbah kulit kopi yang siap difermentasi ke dalam kantong plastik (Foto: .. f) Setelah kantong plastik penuh, ikat bagian ujungnya dan jangan sampai ada udara di dalamnya, lalu simpan di ruangan yang terlindung. dari sinar matahari.
Proses akhir fermentasi dalam kantong plastik limbah kulit buah kopi siap diuji atau dikemas untuk diperdagangkan (Foto: Supeno, 2017) h) Proses untuk menguji palatabilitas pakan ternak yang dihasilkan dari limbah. Bahan dan alat yang dibutuhkan dalam proses pembuatan pakan ternak dari limbah kulit kopi antara lain sekam kopi (20 kg), pupuk urea (1 kg), air (14 liter), timbangan kapasitas 100 kg, gelas takar, terpal, kantong plastik, ember dan pengaduk serta alat tulis lainnya. Setelah itu masukkan buah kopi ke dalam kantong plastik hingga padat lalu ikat rapat.
ANALISIS EKONOMI PAKAN TERNAK
Pemanfaatan kapang Aspergillus niger sebagai inokulum fermentasi kulit kopi menggunakan media cair dan pengaruhnya terhadap produktivitas ayam broiler. Jurnal Ilmiah Ilmu Peternakan. Baon (2001) Laju penguraian kulit kopi, jerami dan serpihan kayu oleh perlakuan mikroba dan kualitas kompos yang dihasilkan. Respon Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap pemberian pupuk NPK dan kompos kulit buah kopi.
Kegunaan protein pada sapi perah Holstein Friesian yang diberi ransum kulit kopi sebagai sumber serat yang diolah menggunakan teknologi fermentasi amonia (Amofer) Laporan Penelitian. Sunjoto, W.D, Setiawati T.C., Winarso S., 2014. Meningkatkan kecepatan penguraian limbah kulit kopi dengan menambahkan Tricoderma spp sebagai pengurai dan Pseudomonas sp untuk memperkaya kandungan fosfat. Penerapan kompos kulit kopi dapat memperbaiki sifat kimia dan fisik tanah inceptisol serta meningkatkan produksi brokoli.