Bab II Struktur dan Fungsi Jaringan Struktur dan Fungsi Jaringan
D. Ket Keterka erka itan M itan Metabo etabo lism lism e e
2. Ket Ket erk erkaita aitan Metab n Metabolis olisme Karb me Karbohid ohid rat, L rat, Lema ema k, dan k, dan Protein
44
44 Metabolisme Metabolisme
D.
Biologi Kelas XII
Biologi Kelas XII 4545 protease menjadi asam
protease menjadi asam amino. Seamino. Selanjutnya, asam amino mengalamilanjutnya, asam amino mengalami reaksi deaminasi sehingga dihasilkan NH
reaksi deaminasi sehingga dihasilkan NH33 atau gugus amin dan atau gugus amin dan asam keto. Pada mamalia dan beberapa hewan pada umumnya, asam keto. Pada mamalia dan beberapa hewan pada umumnya, gugus Amin
gugus Amin atau atau NHNH33diubah menjadi urea dan dikeluarkan sebagaidiubah menjadi urea dan dikeluarkan sebagai urine. Sementara itu, asam keto dapat memasuki reaksi glikolisis urine. Sementara itu, asam keto dapat memasuki reaksi glikolisis atau daur Krebs. Pelajari bagan pada Gambar 2.22 berikut untuk atau daur Krebs. Pelajari bagan pada Gambar 2.22 berikut untuk lebih jelasnya.
lebih jelasnya.
Pada bagan tampak jelas adanya keterkaitan antara Pada bagan tampak jelas adanya keterkaitan antara metabolisme karbohidrat, lemak, dan
metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Hal lain yang dapatprotein. Hal lain yang dapat dijelaskan dari bagan tersebut yaitu bahwa lemak yang ada dijelaskan dari bagan tersebut yaitu bahwa lemak yang ada dalam tubuh kita tidak hanya berasal dari makanan yang dalam tubuh kita tidak hanya berasal dari makanan yang mengandung lemak, tetapi dapat juga berasal dari karbohidrat mengandung lemak, tetapi dapat juga berasal dari karbohidrat dan protein.
dan protein.
T
Telah dijelaskan bahwa oksidasi elah dijelaskan bahwa oksidasi karbohidrat, lemak, dan karbohidrat, lemak, dan pro-pro- tein akan menghasilkan energi. Dari ketiga jenis zat makanan tein akan menghasilkan energi. Dari ketiga jenis zat makanan tersebut, manakah yang menghasilkan energi paling banyak?
tersebut, manakah yang menghasilkan energi paling banyak?
Dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, lemak lebih Dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, lemak lebih
Gambar 2.22 Gambar 2.22
Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
Protein
Protein KarbohidratKarbohidrat LemakLemak
Asam amino
Asam amino GulaGula GliserolGliserol Asam Asam lemak lemak Glikolisis
Glikolisis
Piruvat Piruvat Gliseraldehid – Gliseraldehid –
Asetil Co-A Asetil Co-A
Siklus Siklus Krebs Krebs Glukosa Glukosa
Rantai transpor Rantai transpor
elektron elektron dan fosforilasi dan fosforilasi
oksidatif oksidatif NH
NH33 Asam keto Asam keto Deaminasi Deaminasi
Urea Urea
Dikeluarkan Dikeluarkan dalam bentuk dalam bentuk
urine urine
Beta-oksidasi Beta-oksidasi 3P
3P
Sumber:
Sumber: Biology, Solomon Biology, Solomon
46
46 Metabolisme Metabolisme
menjadi asetil Co-A melalui reaksi beta-oksidasi. Asam lemak menjadi asetil Co-A melalui reaksi beta-oksidasi. Asam lemak dengan jumlah atom C = 2n, akan menghasilkan sejumlah n dengan jumlah atom C = 2n, akan menghasilkan sejumlah n asetil Co-A. Dengan demikian, asam heksanoat (6C) asetil Co-A. Dengan demikian, asam heksanoat (6C) menghasilkan 3 molekul asetil
menghasilkan 3 molekul asetil Co-A. Mula-mula, asam heksanoatCo-A. Mula-mula, asam heksanoat yang telah teraktivasi (memerlukan 2 ATP) menjadi asil Co-A yang telah teraktivasi (memerlukan 2 ATP) menjadi asil Co-A akan memasuki mitokondria. Asil Co-A dalam mitokondria akan memasuki mitokondria. Asil Co-A dalam mitokondria
mengalami beta-oksidasi
mengalami beta-oksidasi. P. Pada reaksi ini asil Co-A yang berasalada reaksi ini asil Co-A yang berasal dari asam heksanoat (C = 6) mengalami dua kali siklus dan dari asam heksanoat (C = 6) mengalami dua kali siklus dan menghasilkan 3 asetil Co-A (C =
menghasilkan 3 asetil Co-A (C = 2). Siklus pertama menghasilkan2). Siklus pertama menghasilkan 1 molekul asetil Co-A, 1 FADH, 1 NADH, dan butiril Co-A (4 1 molekul asetil Co-A, 1 FADH, 1 NADH, dan butiril Co-A (4 atom C). Pada siklus 2 butiril Co-A dioksidasi menjadi 2 molekul atom C). Pada siklus 2 butiril Co-A dioksidasi menjadi 2 molekul asetil Co-A dengan m
asetil Co-A dengan menghasilkan 1 FADHenghasilkan 1 FADH22 dan 1 NADH. Adapun dan 1 NADH. Adapun jumlah A
jumlah ATP yang dihasilkan pada beta-oksidasi dapat dihitungTP yang dihasilkan pada beta-oksidasi dapat dihitung sebagai berikut.
sebagai berikut.
2 FADH
2 FADH22→→ 2 2 × × 2 2 AATPTP = = 4 4 AATPTP 2 NADH
2 NADH →→ 2 2 × × 3 3 AATPTP = = 6 6 AATPTP –––––––––
––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– J
Juummllaahh = = 110 0 AATTPP
Oleh karena aktivasi asam heksanoat menjadi heksanoil Oleh karena aktivasi asam heksanoat menjadi heksanoil Co-Co- A memerluka
A memerlukan 2 An 2 ATPTP, maka , maka hasil behasil bersih Arsih ATP = (1TP = (10 – 2) 0 – 2) AATP = 8TP = 8 A
ATPTP. Selanjutnya. Selanjutnya, , 3 3 molekul molekul asetil asetil Co-A Co-A akan akan memasuki daur memasuki daur Krebs dan mengalami oksidasi sempurna menjadi CO
Krebs dan mengalami oksidasi sempurna menjadi CO22 dan H dan H22O.O.
Pada oksidasi 3 molekul asetil Co-A ini dihasilkan
Pada oksidasi 3 molekul asetil Co-A ini dihasilkan 3 × 12 A3 × 12 ATP =TP = 36 ATP. Jadi, oksidasi asam lemak menghasilkan 44 ATP.
36 ATP. Jadi, oksidasi asam lemak menghasilkan 44 ATP.
Hal ini juga menunjukkan bahwa makin panjang rantai karbon Hal ini juga menunjukkan bahwa makin panjang rantai karbon yang menyusun asam lemak, energi yang dihasilk
yang menyusun asam lemak, energi yang dihasilkan makin besar.an makin besar.
Misalnya pada asam palmitat yang mempunyai 15 atom C Misalnya pada asam palmitat yang mempunyai 15 atom C menghasilkan 129 A
menghasilkan 129 ATPTP. . Bukan hanya itu, Bukan hanya itu, senyawa lain hasilsenyawa lain hasil hidrolisis lemak yaitu gliserol dapat memasuki jalur glikolisis hidrolisis lemak yaitu gliserol dapat memasuki jalur glikolisis setelah diubah menjadi gliseraldehid 3-fosfat (PGAL).
setelah diubah menjadi gliseraldehid 3-fosfat (PGAL).
Selanju
Selanjutnya, PGAL akan diubah menjadi PEPtnya, PGAL akan diubah menjadi PEP. . PEP PEP harus diubahharus diubah menjadi asetil Co-A agar dapat memasuki daur Krebs. Dari reaksi menjadi asetil Co-A agar dapat memasuki daur Krebs. Dari reaksi oksidasi, gliserol juga dihasilkan cukup banyak energi yaitu oksidasi, gliserol juga dihasilkan cukup banyak energi yaitu sekitar (36 ATP). Perhatikan skema pada Gambar 2.23 berikut.
sekitar (36 ATP). Perhatikan skema pada Gambar 2.23 berikut.
Glukosa
Glukosa Asil Co-A Asil Co-A
Piruvat Piruvat
3 3 A A
2 FAD 2 FAD
+ +
2 FADH 2 FADH22
2 NAD 2 NAD++
2 NADH
2 NADH22 Beta-oksidasi Beta-oksidasi Asam heksanoat Asam heksanoat 2 ATP
2 ATP 2 ADP 2 ADP
Biologi Kelas XII
Biologi Kelas XII 4747
STE STE
Sumber:
Sumber: Dokumentasi Penerbit Dokumentasi Penerbit
Gambar 2.23 Gambar 2.23
Jalur beta-oksidasi asam lemak Jalur beta-oksidasi asam lemak
3
3. . T Tekno eknologi y logi yang Ber ang Ber kait kaitan den an dengan Met gan Metabol abolism isme e Makanan
Makanan
Saat ini, teknologi di bidang pengolahan makanan telah Saat ini, teknologi di bidang pengolahan makanan telah berkemban
berkembang pesat. g pesat. Para produsen telah menemukan celah pasar Para produsen telah menemukan celah pasar yang luar biasa di bidang ini. Terbukti dengan beredarnya yang luar biasa di bidang ini. Terbukti dengan beredarnya makanan-makanan substitusi dan suplemen bagi orang-orang makanan-makanan substitusi dan suplemen bagi orang-orang yang mempunyai masalah dengan metabolisme.
yang mempunyai masalah dengan metabolisme.
a.
a. MaMakakananan Bn Berkerkadadar Gar Gulula Ra Renendadahh
Telah dijelaskan di depan bahwa tujuan utama Telah dijelaskan di depan bahwa tujuan utama metabolisme dalam tubuh untuk memperoleh energi. Kita metabolisme dalam tubuh untuk memperoleh energi. Kita ambil contoh saat kita makan sepiring nasi. Nasi yang kita ambil contoh saat kita makan sepiring nasi. Nasi yang kita kunyah dalam mulut, segera mengalami pencernaan kunyah dalam mulut, segera mengalami pencernaan enzimatis oleh ptialin. Pada saat itu, nasi (karbohidrat) enzimatis oleh ptialin. Pada saat itu, nasi (karbohidrat) dipecah menjadi glukosa dan maltosa
dipecah menjadi glukosa dan maltosa. Selanjutnya, maltosa. Selanjutnya, maltosa mengalami pencernaan lanjutan dalam
mengalami pencernaan lanjutan dalam usus halus. usus halus. MaltosaMaltosa tersebut kemudian dipecah oleh enzim maltase sehingga tersebut kemudian dipecah oleh enzim maltase sehingga menghasilkan 2 molekul glukosa. Glukosa yang dihasilkan menghasilkan 2 molekul glukosa. Glukosa yang dihasilkan terlarut dalam darah dan diangkut menuju sel-sel tubuh.
terlarut dalam darah dan diangkut menuju sel-sel tubuh.
Pada tubuh kita terdapat hormon insulin yang bertugas Pada tubuh kita terdapat hormon insulin yang bertugas mengendali
mengendalikan kadar gula kan kadar gula dalam darah. dalam darah. Pada Pada orang dewasaorang dewasa normal, kadar gula dalam darah berkisar antara 110 mg/
normal, kadar gula dalam darah berkisar antara 110 mg/
dL–200 mg/dL. Jika gula dalam darah kadarnya melebihi dL–200 mg/dL. Jika gula dalam darah kadarnya melebihi angka tersebut (misalnya > 300 mg/dL), aktivitas tubuh akan angka tersebut (misalnya > 300 mg/dL), aktivitas tubuh akan terganggu. Seseorang yang kadar gulanya melebihi normal terganggu. Seseorang yang kadar gulanya melebihi normal dikatakan orang tersebut menderita
dikatakan orang tersebut menderita diabetes millitus diabetes millitus (DM). (DM).
Mengapa kadar gulanya dapat melebihi angka normal? Salah Mengapa kadar gulanya dapat melebihi angka normal? Salah satu sebabnya kelenjar penghasil insulin tidak dapat bekerja satu sebabnya kelenjar penghasil insulin tidak dapat bekerja dengan baik. Bagi penderita DM tidak dianjurkan me- dengan baik. Bagi penderita DM tidak dianjurkan me- ngonsumsi makanan yang mengandung banyak gula. Hal ngonsumsi makanan yang mengandung banyak gula. Hal ini bertujuan agar kadar gulanya terkendali. Oleh karena itu ini bertujuan agar kadar gulanya terkendali. Oleh karena itu diperlukan terapi makanan khusus untuk membantu diperlukan terapi makanan khusus untuk membantu penderita DM.
penderita DM.
Lain halnya jika penderita DM mengonsumsi gula rendah Lain halnya jika penderita DM mengonsumsi gula rendah kalori, misalnya
kalori, misalnya dengan pemanis bdengan pemanis buatan (aspartam dan sor-uatan (aspartam dan sor- bitol), ia akan baik-baik saja. Mengapa demikian? Bahan bitol), ia akan baik-baik saja. Mengapa demikian? Bahan pemanis buatan, seperti aspartam dan sorbitol tidak pemanis buatan, seperti aspartam dan sorbitol tidak mengalami metabolisme dalam sel-s
mengalami metabolisme dalam sel-sel tubuh sehingga tidakel tubuh sehingga tidak menambah kadar gula dalam darah. Meskipun demikian menambah kadar gula dalam darah. Meskipun demikian makanan maupun minuman yang diberi pemanis buatan makanan maupun minuman yang diberi pemanis buatan tetap terasa manis. Bahkan pemanis buatan ini rasa tetap terasa manis. Bahkan pemanis buatan ini rasa
Macam-Macam
Macam-Macam Diabetes Diabetes Millitus
Millitus Diabetes militus
Diabetes militus diklasifikasikan diklasifikasikan dalam 4 kelompok berikut.
dalam 4 kelompok berikut.
1.
1. DiaDiabetbetes Tes Tipe Iipe I
Penderita mengalami kerusakan Penderita mengalami kerusakan pada sel b pankreasnya.
pada sel b pankreasnya.
2.
2. DiaDiabetbetes Ties Tipe IIpe II
Kemampuan insulin penderita Kemampuan insulin penderita menurun dan terjadi disfungsi sel menurun dan terjadi disfungsi sel beta. Akibatnya, pankreas tidak beta. Akibatnya, pankreas tidak mampu memproduksi insulin mampu memproduksi insulin yang cukup.
yang cukup.
3.
3. Diabetes Militus Diabetes Militus dalam Kehamilan dalam Kehamilan Terjadi peningkatan
Terjadi peningkataninsulin resis- insulin resis- tance
tance pada ibu hamil. Hal ini pada ibu hamil. Hal ini terjadi karena bayi mensekresi terjadi karena bayi mensekresi insulin lebih besar daripada ibu.
insulin lebih besar daripada ibu.
4.
4. DiabeDiabetes tes Tipe Tipe LainLain Pen
Penderita derita mengalammengalami i hiperglikemiahiperglikemia akibat kelainan genetik fungsi sel akibat kelainan genetik fungsi sel beta, endokrinopati, penggunaan beta, endokrinopati, penggunaan obat yang menggangu fungsi sel obat yang menggangu fungsi sel beta, penggunaan obat yang beta, penggunaan obat yang mengganggu kerja insulin, dan mengganggu kerja insulin, dan sindroma genetik.
sindroma genetik.
48
48 Metabolisme Metabolisme
Kumpulkan beberapa kemasan produk makanan dan minuman Kumpulkan beberapa kemasan produk makanan dan minuman yang menjanjikan adanya rendah kalor
yang menjanjikan adanya rendah kalori. Amati bahan pemanis yangi. Amati bahan pemanis yang tercantum dalam label pada kemasannya. Catatlah nama produk, tercantum dalam label pada kemasannya. Catatlah nama produk, jenis p
jenis produk, droduk, dan peman pemanis yaanis yang digng digunakan. unakan. SelanjuSelanjutnyatnya, masukk, masukkanan data yang diperoleh dalam tabel berikut.
data yang diperoleh dalam tabel berikut.
Lakukan analisis pada setiap jenis produk yang berhasil Lakukan analisis pada setiap jenis produk yang berhasil diidentifikasi mengenai keamanan produk tersebut bagi kesehatan diidentifikasi mengenai keamanan produk tersebut bagi kesehatan sehubungan dengan jenis bahan pemanis yang digunakan dan dosis sehubungan dengan jenis bahan pemanis yang digunakan dan dosis yang tercantum. Carilah data pendukung (batas aman penggunaan yang tercantum. Carilah data pendukung (batas aman penggunaan bahan pemanis dan efek bagi kesehatan) dari majalah sains, buku bahan pemanis dan efek bagi kesehatan) dari majalah sains, buku pelajaran, atau
pelajaran, atau internet internet . Presentasikan hasil laporan Anda di kelas. Presentasikan hasil laporan Anda di kelas pada pertemuan berikutnya.
pada pertemuan berikutnya.
b.
b. TTekneknoloologi gi PePengangawetwetan an MakMakanaanann
Pada awalnya manusia kebingungan mencari cara Pada awalnya manusia kebingungan mencari cara menyimpan makanan. Hal ini karena beberapa jenis menyimpan makanan. Hal ini karena beberapa jenis makanan akan menjadi busuk atau rusak jika lama tidak makanan akan menjadi busuk atau rusak jika lama tidak dimanfaatkan. Akhirnya ditemukanlah beberapa cara dimanfaatkan. Akhirnya ditemukanlah beberapa cara mengawetkan makanan, misalnya dengan pemanasan mengawetkan makanan, misalnya dengan pemanasan (
(pasteurisasi pasteurisasi dan dan sterilisasi sterilisasi ), penambahan bahan kimia,), penambahan bahan kimia, pendinginan, dan dengan pengolahan tertentu.
pendinginan, dan dengan pengolahan tertentu.
Pengawetan dengan pemanasan, seperti pasteurisasi Pengawetan dengan pemanasan, seperti pasteurisasi dan sterilisasi, terbukti efektif membunuh berbagai bakteri dan sterilisasi, terbukti efektif membunuh berbagai bakteri pembusuk. Bahkan beberapa jenis racun yang terkandung pembusuk. Bahkan beberapa jenis racun yang terkandung dalam makanan dapat dihilangkan dengan pemanasan.
dalam makanan dapat dihilangkan dengan pemanasan.
Akan tetap
Akan tetapi, akibat pemanai, akibat pemanasan itu zat gizi dalam makanasan itu zat gizi dalam makanann menjadi rusak, misalnya vitamin dan protein.
menjadi rusak, misalnya vitamin dan protein.
Selain pemanasan, pembekuan juga banyak dipakai Selain pemanasan, pembekuan juga banyak dipakai dalam mengawetkan makanan. Perhatikan Gambar 2.24.
dalam mengawetkan makanan. Perhatikan Gambar 2.24.
Pembekuan merupakan cara pengawetan yang paling baik.
Pembekuan merupakan cara pengawetan yang paling baik.
N
Noo.. NNaamma a PPrroodduukk JJeenniiss PPeemmaanniiss KKeetteerraannggaann 1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
dst.
dst.
Sumber:
Sumber: Dokumentasi Dokumentasi PenerbiPenerbit t
Gambar 2.24 Gambar 2.24
Pengawetan makanan dengan Pengawetan makanan dengan pendinginan
pendinginan
Biologi Kelas XII
Biologi Kelas XII 4949 untuk mengawetkan bahan makanan, yaitu fermentasi.
untuk mengawetkan bahan makanan, yaitu fermentasi.
Apakah
Apakah dengan dengan cara cara fermentafermentasi si suatu suatu bahan bahan makanan makanan jugajuga akan mengalami susut gizi selama pengolahan?
akan mengalami susut gizi selama pengolahan?
Tentu Anda mengenal makanan hasil fermentasi pada Tentu Anda mengenal makanan hasil fermentasi pada Gambar 2.25 ber
Gambar 2.25 berikut. ikut. TTempe, yoghurt, empe, yoghurt, dan asinan merdan asinan merupakanupakan makanan hasil fermentasi.
makanan hasil fermentasi.
Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa makanan dan Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa makanan dan minuman hasil fermentasi nilai gizi
minuman hasil fermentasi nilai gizinya lebih tinggi daripada bahannya lebih tinggi daripada bahan mentahnya. Selain itu, juga memiliki sifat sebagai antibiotika.
mentahnya. Selain itu, juga memiliki sifat sebagai antibiotika.
Kita ambil contoh makanan dan minuman yang difermentasi Kita ambil contoh makanan dan minuman yang difermentasi menggunakan jasa bakteri laktat. Aktivitas bakteri asam laktat menggunakan jasa bakteri laktat. Aktivitas bakteri asam laktat selama fermentasi mengakibatk
selama fermentasi mengakibatkan pH bahan makanan di bawahan pH bahan makanan di bawah 5. Bakteri fekal (bakteri
5. Bakteri fekal (bakteri Coli Coli dalam usus) dalam kondisi ini tidak dalam usus) dalam kondisi ini tidak dapat hidup sehingga makanan menjadi awet (tidak cepat r dapat hidup sehingga makanan menjadi awet (tidak cepat rusakusak atau membusuk). Selain itu, bakteri tersebut juga menghasilkan atau membusuk). Selain itu, bakteri tersebut juga menghasilkan metabolit yang berupa antibiotik, yaitu laktobasilin dan senyawa metabolit yang berupa antibiotik, yaitu laktobasilin dan senyawa NI
NI ((Not yet Idential Not yet Idential atau belum di atau belum diketahui). Senyawketahui). Senyawa ini dipera ini dipercayacaya dapat mencegah timbulnya kanker.
dapat mencegah timbulnya kanker.
c.
c. TTekneknoloologi Subgi Substistitustusi Eneri Energi (Magi (Makankanan Supan Suplemlemen)en) Pada keadaan tertentu, misalnya sedang sakit, manusia Pada keadaan tertentu, misalnya sedang sakit, manusia membutuhkan makanan yang siap diserap tanpa melalui membutuhkan makanan yang siap diserap tanpa melalui proses pencernaan. Kondisi ini tentu saja tidak ber
proses pencernaan. Kondisi ini tentu saja tidak berlaku bagilaku bagi orang sehat. Sebagai contoh, seorang pasien di rumah saki orang sehat. Sebagai contoh, seorang pasien di rumah sakitt di mana kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk di mana kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk mengunyah makanan, ia sangat perlu mendapatkan mengunyah makanan, ia sangat perlu mendapatkan masukan zat-zat makanan untuk
masukan zat-zat makanan untuk menjaga kondisi tubuhnya.menjaga kondisi tubuhnya.
Pasien itu biasanya diberi cairan infus (Gambar 2.26).
Pasien itu biasanya diberi cairan infus (Gambar 2.26).
Dengan memasukkan infus k
Dengan memasukkan infus ke e tubuh pasien tubuh pasien kebutuhan zatkebutuhan zat makanannya akan terpenuhi, terutama glukosa sebagai makanannya akan terpenuhi, terutama glukosa sebagai sumber energi dan ion-ion dalam bentuk garam mineral, sumber energi dan ion-ion dalam bentuk garam mineral, seperti Na
seperti Na++, K, K++, Ca, Ca2+2+, Cl, Cl--, dan laktat., dan laktat.
Sumber:
Sumber: Dokumentasi Penerbit Dokumentasi Penerbit
Gambar 2.26 Gambar 2.26 Cairan infus Cairan infus
T
Teemmppee YYoogghhuurrtt AAssiinnaann Gambar 2.25
Gambar 2.25
Makanan hasil fermentasi Makanan hasil fermentasi
Sumber:
Sumber: 109 Jus untuk Terapi 109 Jus untuk Terapi Sumber:Sumber: www.biwa.ne.jp www.biwa.ne.jp Sumber:
Sumber: Dokumentasi Dokumentasi PenerbiPenerbit t
Dengan melihat contoh di atas tampak bahwa pemberian Dengan melihat contoh di atas tampak bahwa pemberian infus sangat
infus sangat membantu membantu pasien dalam pasien dalam memperoleh energi,memperoleh energi, khususnya cairan infus yang mengandung glukosa. Cairan khususnya cairan infus yang mengandung glukosa. Cairan infus diberikan sesuai petunjuk dokter atau dalam infus diberikan sesuai petunjuk dokter atau dalam pengawasan dokter karena setiap pasien memerlukan jenis pengawasan dokter karena setiap pasien memerlukan jenis infus yang berbeda. Hal ini tergantung pada kondisi pasien infus yang berbeda. Hal ini tergantung pada kondisi pasien dan penyakit yang dideritanya.
dan penyakit yang dideritanya.
Membuat Yoghurt Membuat Yoghurt
Cairkan susu bubuk atau susu skim sesuai Cairkan susu bubuk atau susu skim sesuai anjuran pada kemasan dalam panci
anjuran pada kemasan dalam panci stainless stainless steel
steel . Panaskan dengan api sedang hingga 50°–. Panaskan dengan api sedang hingga 50°–
60°C selama 1–2 menit, sampai susu beruap 60°C selama 1–2 menit, sampai susu beruap tetapi jangan sampai mendidih. Bila ingin yoghurt tetapi jangan sampai mendidih. Bila ingin yoghurt dengan tekstur lebih padat, maka pada saat dengan tekstur lebih padat, maka pada saat pemanasan volume susu disisakan hingga
pemanasan volume susu disisakan hingga 4433-nya-nya atau dapat melarutkan susu 3–4% lebih banyak atau dapat melarutkan susu 3–4% lebih banyak dari anjuran pada kemasan. Aduk dengan sendok dari anjuran pada kemasan. Aduk dengan sendok
Tuang susu ke dalam gelas-gelas plastik, tutup Tuang susu ke dalam gelas-gelas plastik, tutup dengan plastik lengket atau lembaran plastik yang dengan plastik lengket atau lembaran plastik yang diberi karet. Diamkan sekitar 8
diberi karet. Diamkan sekitar 8 jam pada suhu kamar,jam pada suhu kamar, kemudian simpan dalam lemari es sampai dikonsumsi.
kemudian simpan dalam lemari es sampai dikonsumsi.
Catatan:
Catatan:
•
• BiBibit bit yoyoghghurt urt dadapapat dt dibeibeli li di di lalaboboratratorioriumum mikrobiologi dan sebaiknya disimpan dalam mikrobiologi dan sebaiknya disimpan dalam lemari es.
lemari es.
•
• PPadada saa saat mat mererebebus sus samampapai mei mencncamampupur bir bibibitt yoghurt pada susu, sebaiknya jangan yoghurt pada susu, sebaiknya jangan
Produk
Produk GlukosaGlukosa (g/L) (g/L)
Komposisi dalam Satuan mEq/L Komposisi dalam Satuan mEq/L N
Naa KK CCaa CCll LLaakkttaatt
Kalori Kalori Kkal/L Kkal/L
Osmolaritas Osmolaritas (mOsm/L) (mOsm/L) WIDA D10
WIDA D10TMTM (Glukosa 10%) (Glukosa 10%) WIDA D5 WIDA D5TMTM (Glukosa 5%) (Glukosa 5%) WIDA D5 -NS WIDA D5 -NSTMTM
(Glukosa 5% dan Natrium Klorida (Glukosa 5% dan Natrium Klorida 0,9%)
0,9%) WIDA NS WIDA NSTMTM
(Natrium Klorida 0,9%) (Natrium Klorida 0,9%) WIDA RS
WIDA RSTMTM (Ringer’s Solution) (Ringer’s Solution) WIDA RD
WIDA RDTMTM
(5% Dextrose in Ringer’s Solution) (5% Dextrose in Ringer’s Solution)
1
10000 -- -- -- -- -- 440000 555555
5
555 -- -- -- -- -- 220000 227777
5
555 115544 -- -- 115544 -- 220000 558855
-
- 115544 -- -- 115544 -- -- 330088
-
- 114477,,11 44 44,,55 115555,,66 -- -- 331111
5
555 114477,,55 44 44,,55 115555,,66 -- 220000 558888 Tabel 2.1
Tabel 2.1Komposisi Zat dalam Cairan InfusKomposisi Zat dalam Cairan Infus