• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Teori Belajar Sibernetik dan Contoh Implementasi

4.5 Evaluasi dan Revisi

Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh beragam reaksidari berbagai pihak terhadap bahan ajar yang anda kembangka. Reaksi ini hendaknya dipandang sebagai masukan untuk memperbaiki bahan ajar anda, dan menjadikan bahan ajar anda lebih berkualitas.

Evaluasi sangat diperlukan untuk melihat efektivitas bahan ajar yang anda kembangan.

Apakah bahan ajar yang anda kembangkan memang dapat digunakan untuk belajar- dimengerti, dapat dibaca dengan dengan baik, dan dapat membelajarkan siswa? Disamping itu, evaluasi juga dperlukan untuk memperbaiki bahan ajar anda, sehingga menjadi bahan ajar yang baik.

Secara umum ada 4 cara untuk mengevaluasi bahan ajar anda seperti tampak pada tabel berikut

Tabel 1. tahapan evaluasi bahan ajar Telaah oleh

ahli materi

Mintalah pendapat ahli materi(pakar bidang ilmu) atau rekan sejawad, tentang bahan ajar yang sudah anda kembangkan, terutama dari sisi validitas keilmuan, serta ketetapan cakupan.

Uji coba satu- satu

Mintalah salah seorang siswa atau calon siswa yang akan menjadi sasaran untuk sebagai pemakai bahan ajar anda untuk membaca bahan ajar anda, serta belajar menggunakan bahan ajar anda. Identifikasi kesukaran yang dihadapi siswa tersebut, serta komentar siswa terhadap keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwajahan, dan tingkat kesukaran bahan ajar anda.

Uji coba kelompok kecil

Mintalah beberapa seorang siswa yang akan menjadi sasaran untuk pemakai bahan ajar anda untuk membaca bahan ajar anda, serta belajar menggunakan bahan ajar anda. Identifikasi kesukaran yang dihadapi kelompok siswa tersebut, serta komentar kelompok siswa terhadap keterbacaan, bahasa, ilustrasi, perwajahan, dan tingkat kesukaran bahan ajar anda.

Uji coba lapangan

Lakukan uji coba dengan sekelompok siswa mungkin 1 kelas untuk belajar dengan menggunakan bahan ajar yang anda kembangkan. Proses belajar dilakukan sebagaimana rancangan yang sudah anda buat. Dari uji coba ini, diharapkan anda dapat memperoleh informasi tentang hal-hal berikut.

 Apakah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan rancangan anda?

 Apakah siswa mempunyai persepsi yang positif terhadap bahan ajar anda? Terhadap proses belajar menggunakan bahan ajar?

 Apakah komponen bahan ajar dianggap memadahi oleh siswa? Apakah tes yang anda berikan sudah sahih dan terpercaya?

Dari setiap tahap evaluasi, komentar dan masukan yang diperoleh harusn segera diintegrasikan dalam proses perbaikan bahan ajar. Dengan demikian bahan ajar untuk tahap 2 merupakan perbaikan dari tahap 1, bahan ajar untuk tahap 3 merupakan perbaikan dari tahap 2, da seterusnya. Setelah tahap 4, bahan ajar diperbaiki lagi untuk terakir kalinya, sehingga diperoleh bahan ajar yang final, yang siap untuk digunkan dalam proses pembelajaran mata pelajaran anda.

Perbaikan bahan ajar yang mungkin anda lakukan berdasarkan masukan dari hasil evaluasi, antara lain:

 Menghilanhkan bagian- bagian (contoh, uraian, latihan, ilustrasi, signpost, dll) yang dianggap tidak perlu.

 Memperluas penjelasan dan uraian atas suatu konsep atau topik yang dianggap masih kurang.

 Menambah latihan dan contoh-contoh yang dianggap perlu.

 Memilih bahan ajar menjadi bagian-bagian yang lebih mudah untuk dcerna siswa(tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek).

 Memperbaiki kalimat, istilah, serta bahasa yang digunakan untukn meningkatkan keterbacaan.

 Menambah analogi, ilustrasi, dan contoh kasus yang dianggap lebih efektif.

 Menambah penggunaan media lain yang dianggap dapat memperjelas dan membantu siswa belajar.

BAB V

CONTOH BAHAN AJAR PKN BERBASIS TIK 5.1 Presentasi Interaktif

Belajar tidak harus membosankan dan kaku. Dalam proses pembelajaran, metode presentasi yang kreatif dan menarik dapat menjadi kuncinya. Metode presentasi tidak hanya sekedar menyampaikan informasi, tetapi juga membawa pesan dan membangkitkan minat belajar siswa. Peserta didik cenderung lebih terlibat dan tertarik dengan pembelajaran jika metode presentasi yang digunakan sesuai dengan gaya mereka. Oleh karena itu, guru perlu mencari beberapa strategi kreatif agar metode presentasi dapat meningkatkan daya tarik dan efektivitas proses pembelajaran.

Salah satu metode presentasi yang menarik adalah menggunakan multimedia.

Pemanfaatan teknologi seperti video, gambar, atau audio dapat memberikan variasi dan kehidupan dalam pembelajaran. Misalnya, guru dapat menggunakan video pendek yang menggambarkan konsep yang kompleks dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.

Selain itu, metode presentasi yang melibatkan partisipasi aktif siswa juga sangat efektif. Guru dapat menggunakan permainan atau simulasi dalam pembelajaran untuk membangkitkan semangat siswa dan memberikan pengalaman langsung. Bermain peran atau membuat projek kolaboratif dapat membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan.

Metode presentasi yang melibatkan aspek emosional juga bisa meningkatkan ketertarikan siswa. Penggunaan humor, cerita inspiratif, atau bahkan musik dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan relaks dalam kelas. Saat siswa merasa nyaman dan terhibur, mereka akan lebih mudah menerima informasi dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

Selain itu, dalam metode presentasi, penting untuk mengatur waktu dengan baik. Presentasi yang terlalu panjang dan bertele-tele dapat membuat peserta didik kehilangan fokus dan minat mereka. Oleh karena itu, adopsi metode presentasi yang padat dan singkat akan membantu mempertahankan konsentrasi serta memungkinkan siswa untuk mengasimilasi informasi dengan lebih baik.

Terakhir, metode presentasi yang relevan dengan kehidupan nyata akan memberikan dampak yang lebih besar pada peserta didik. Guru dapat mengaitkan materi pembelajaran dengan contoh sehari-hari atau isu-isu aktual yang sedang terjadi. Hal ini akan memotivasi siswa untuk belajar lebih lanjut dan melihat relevansi antara pembelajaran dengan dunia nyata.

Dalam menjalankan proses pembelajaran, penting bagi guru untuk memilih metode presentasi yang tepat dan kreatif. Dengan demikian, metode presentasi akan menjadi alat yang efektif

dalam menyampaikan informasi, membantu meningkatkan minat belajar siswa, dan berkontribusi pada kesuksesan pembelajaran secara keseluruhan.

Tips Menggunakan Metode Presentasi

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda dalam menggunakan metode presentasi dalam pembelajaran:

Pastikan materi presentasi memiliki struktur yang jelas dan terorganisir dengan baik.

Gunakan grafik, gambar, atau video pendukung untuk memperjelas materi yang disampaikan.

Maintain kontak mata dengan siswa untuk menciptakan keterlibatan yang lebih baik.

Berikan waktu kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan atau menuangkan pendapat setelah presentasi selesai.

Jaga volume suara dan tempo bicara agar mudah dipahami oleh siswa.

Gunakan bahasa tubuh yang menggambarkan kepercayaan diri dan ketertarikan pada materi yang disampaikan.

Yakinkan diri Anda dalam menyampaikan presentasi dan tunjukkan semangat serta antusiasme yang positif.

Dokumen terkait