• Tidak ada hasil yang ditemukan

Game Edukasi Pembelajaran 1. Word guessing

5. Teori Belajar Sibernetik dan Contoh Implementasi

5.3 Game Edukasi Pembelajaran 1. Word guessing

5.3 Game Edukasi Pembelajaran

jenis shooting game. Pada jenis ini pemain akan menyelesaikan tantangan dengan menembak objek yang menjadi sasaran.

Contoh : zooba, modern ops, dan mech arena.

7. Adventure game

Game berikutnya mengajak si Kecil untuk berpetualang dan mengenal banyak hal baru. Pada jenis ini digunakan untuk menekankan masalah pemecahan misteri atau masalah pada sepanjang perjalanan tersebut.

Contoh : jungle adventures 3, adventures story 2, dan super machon run.

8. Role playing game

Permainan bermain peran ini merupakan sebuah permainan dimana pemainnya akan memainkan peran karakter dalam latar fiksi. Karakter fiksi tersebut biasanya juga akan dilengkapi dengan berbagai atribut.

Contoh : marvel strike force, Beyblade burst rivals, dan dragon ball legends.

9. Puzzle game

Jenis game ini berisikan teka teki atau bongkar pasang. Game ini sangat bermanfaat untuk perkembangan motoric dan juga psikologis dari kecerdasan anak. Game ini akan membantu si Kecil dalam melatih koordinasi gerakan, memecahkan masalah, dan melatih kemampuan sosial.

Contoh : candy crush, wood block puzzle, dan puzzle jigsaw.

10. Game gerak dan lagu

Siapa disini yang anaknya gemar bergerak, bernyanyi, dan berjoget? Maka jenis game yang satu ini wajib untuk dicoba. Guru bisa menyediakan sound dan lagu yang akan diputar, berikutnya siswa diminta untuk membuat lingkaran atau berbaris.

Contoh : guitar band battle, rhytm hive, dan ayodance mobile.

11. Game membaca jam

Membaca jam kadang masih menjadi masalah bagi anak usia sekolah dasar. Kamu bisa membantu melatih kemampuan si Kecil dalam membaca jam sekaligus pelajaran matematika melalui games edukasi yang memang ditujukan untuk anak SD.

Contoh : kids clock learning, set the clock game, dan clock challenge learning time.

12. Problem solving game

Selain tentang permainan edukasi yang berkaitan dengan mata pelajaran yang didapat di sekolah, anak SD juga boleh memainkan video game yang bersifat problem-solving atau memecahkan masalah.

Contoh : brain it on, how to loot, dan slide block puzzle.

13. Game menggambar dan mewarnai

Game selanjutnya yang bisa dicoba oleh si Kecil adalah game menggambar dan mewarnai. Jika si Kecil gemar dalam berkreasi sesuai imajinasinya, maka hal tersebut dapat ia tuangkan dengan menggambar.

Contoh : coloring game, glitter house coloring, dan bini game drawing.

14. Permainan berhitung

Apabila Mama dan Papa ingin melatih kemampuan berhitung si Kecil, maka bisa mencoba jenis game yang satu ini. Game ini dapat melatih kecepatan anak dalam melakukan perhitungan sehingga dapat menunjang nilai matematikanya di sekolah.

Contoh : todo math, angka untuk anak, dan learning numbers kids games.

15. Game menebak hewan

Jenis game edukasi yang terakhir adalah game menebak hewan. Tujuan game ini adalah agar pengetahuan anak-anak tentang hewan semakin meningkat. Selain macamnya, anak juga bisa mengetahui suara dari masing-masing hewan.

Contoh : connect animal classic travel, zoo 2, dan pet rescue saga.

BAB VI

STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN BAHAN AJAR BERBASIS TIK 6.1 Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik

Pembelajaran berpusat pada siswa atau peserta didik adalah suatu proses kegiatan yang mampu mendorong peserta didik agar bisa ikut serta secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik. Karakteristik tiap peserta didik yang unik menjadi sumber dasar dalam pertimbangan perencanaan pembelajaran dan penilaian pembelajaran. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik akan membantu agar mereka bisa mengembangkan keterampilan dalam belajar.

Keterampilan ini di antaranya adalah mengatur waktu, komunikasi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah. Dengan pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai pusatnya, akan memungkinkan mereka untuk bisa belajar secara mandiri serta ikut berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah sehingga bisa melatih kemampuan berpikir kritis. Dalam penerapan model pembelajaran ini, para guru akan mempertimbangkan kebutuhan setiap peserta didik sehingga bisa mendorong keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Para guru memiliki peran yang besar dalam pelaksanaan pembelajaran ini.

Guru akan menjadikan peserta didik sebagai pusat pembelajaran sehingga dirinya sendiri menjadi fasilitator.

Fasilitator di sini memiliki peran penting seperti membantu mengelola, membimbing, serta mengarahkan peserta didik dalam pembelajaran. Menurut European University Association di tahun 2016, ada beberapa karakteristik dari pembelajaran ini, contohnya yaitu:

Bergesernya fokus pembelajaran dari guru dan apa yang diajarkan menjadi peserta didik dan apa yang dipelajari.

Adanya hubungan berbeda antara guru dan peserta didik seperti tanggung jawab belajar dan guru yang menjadi fasilitator.

Dalam pembelajaran membutuhkan perhitungan tentang latar belakang, pengalaman, kerangka persepsi, gaya belajar dan kebutuhan tiap peserta didik.

Setiap peserta didik bisa membangun makna menurut mereka sendiri dengan pembelajaran yang proaktif.

Peserta didik terlibat dalam memilih pembelajaran.

Proses pembelajaran tidak hanya tentang transfer ilmu saja, tetapi juga tentang pemahaman mendalam serta berpikir kritis yang tidak hanya fokus pada hasil atau input.

Penilaian bersifat formatif dan pemberian umpan balik terlaksana terus menerus.

Tujuan Dilaksanakannya Pembelajaran Berpusat pada Siswa. Pelaksanaan pembelajaran dengan model ini tentunya memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan akademik dan meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, ada beberapa tujuan lain yang bisa menjadi patokan dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Membantu peserta didik jadi lebih aktif: Proses pembelajaran ini akan membantu mendorong peserta didik agar bisa secara mandiri menemukan makna dan memahami suatu permasalahan. Hal ini akan membantu mereka agar bisa lebih aktif dan terlibat di kelas.

Membantu melatih kemampuan berpikir kritis: Jenis pembelajaran ini akan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis sehingga bisa menemukan solusi suatu permasalahan. Kegiatan ini nantinya akan menumbuhkan kemampuan berpikir kritis yang peserta didik butuhkan di masa depan.

Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah peserta didik: Peserta didik akan lebih aktif dalam pelaksanaan pembelajaran secara mandiri dengan guru sebagai fasilitator. Dengan hal ini peserta didik akan mampu meningkatkan kemampuan mereka memahami konsep serta memecahkan suatu permasalahan.

Meningkatkan kemampuan berkomunikasi peserta didik: Pembelajaran ini juga akan dapat meningkatkan kemampuan komunikasi peserta didik. Dengan begitu, kemampuan bersosialisasi dan menjalin kerja sama jadi lebih mudah.

Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah: Dengan penggunaan jenis pembelajaran ini, nantinya akan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah sehingga peserta didik bisa menorehkan hasil akademik yang maksimal.

Mencapai tujuan pembelajaran sesuai ketentuan: Tujuan lain dari pelaksanaan pembelajaran ini yaitu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang menjadi ketentuan sehingga peserta didik bisa memberikan hasil belajar positif yang bisa mereka banggakan.

Kelebihan Pembelajaran Berpusat pada Siswa. Ada beberapa kelebihan yang akan guru dan peserta didik terima ketika melaksanakan pembelajaran berpusat pada siswa, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

Peserta didik bisa mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Peserta didik jadi lebih aktif.

Peserta didik bisa berpikir kritis.

Peserta didik bisa meningkatkan kemampuan mengungkapkan pendapat karena adanya interaksi antara peserta didik.

Peserta didik dapat termotivasi untuk belajar.

Peserta didik dapat dengan aktif menemukan gaya belajar sehingga bisa membantu pembelajaran agar lebih efektif.

Peserta didik akan dapat secara aktif melakukan kerja sama serta membantu peserta didik lain sehingga bisa termotivasi dalam belajar.

Peserta didik bisa melatih diri dalam kerja sama dengan teman satu kelas sehingga bisa meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.

Kekurangan Pembelajaran Berpusat pada Siswa. Selain kelebihan, jenis pembelajaran berpusat pada siswa ini juga memiliki beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya.

Ketahui secara detail sehingga bisa memberikan pembelajaran yang bermanfaat bagi peserta didik.

Perlu waktu lama agar bisa mencapai target kurikulum yang ada.

Guru memerlukan waktu yang lama dalam perencanaan pembelajaran dan pelaksanaannya.

Perlu keterampilan guru dalam menerapkan pembelajaran yang kondusif.

Tidak semua guru memiliki kemampuan untuk mengelola pembelajaran ini.

Tidak semua peserta didik mampu bekerja sama dalam pelaksanaannya.

Terdapat peserta didik yang tidak aktif dalam pembelajaran.

Adanya kemungkinan peserta didik tidak memahami konsep materi pembelajaran.

Prinsip Pembelajaran Berpusat pada Siswa

Terdapat berbagai prinsip yang menentukan jenis pembelajaran berpusat pada siswa. Hal ini juga dikemukakan oleh Neill dan McMahon (2005).

Prinsip pembelajaran tersebut yaitu:

Peserta didik aktif dalam pembelajaran.

Adanya penekanan pada pembelajaran dan pemahaman yang mendalam.

Meningkatnya tanggung jawab dan akuntabilitas peserta didik.

Meningkatkan otonomi peserta didik.

Adanya rasa ketergantungan antara peserta didik dan guru.

Memperkenalkan koneksi antara pengetahuan dan dunia nyata.

Munculnya suasana demokratis dalam pembelajaran sehingga akan ada dialog dan diskusi pada peserta didik.

Adanya pendekatan reflektif pada proses pembelajaran antara guru dan peserta didik.

Munculnya sikap saling menghormati dalam hubungan guru dan peserta didik.

Adanya perhatian akan kebutuhan dan latar belakang peserta didik.

Dokumen terkait