• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PAPARAN DAN TEMUAN

C. Kendala Pengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Desa Senyiur

1. Faktor Internal

a. Data yang ditemukan dilapangan antar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial(DTKS) dengan kondisi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak Balance (sinkron).

Hal ini disebabkan oleh terjadinya peniginputan data yang dilakukan secara massal (baca: perombakan ulang) antara data DTKS dengan data KPM yang murni.pada tahun 2022 proses penginputan data ini sering mengalalmi kendala sehingga untuk mengatasi kelainan data tersebut anggota PKH melakukan evalusai program pada saat pemuntakiran antara data penerima KPM dengan data DTKS. kelainan data tersebut diakibatkan karna terjadinya nama KPM yang sebelumnya sudah terakreditasi tetapi justru data tersebut mengalami pengiputan data ulang atau tidak terakses pada portal validasi data sehingga hal tersebut mengakibatkan para penerima KPM yang awalnya mendapatkan bantuan PKH justru tidak mendapatkan bantuan dikarenakan pada prroses pemutakhiran data tidak tercantum di data DKTS.

Berdasakrkan wawancara dengan Pendamping PKH Dusun Tambun Kamaruddin bahwa :

Banyak dari masyaarakat baik calon dan penerima KPM yang masih belum memahami terkait tentang masalah yang dihadapi pada saat Validasi sampai pada tahap penyaluran Bantuan, hali ini diakibatkan karna tidak adanya konfirmasi oleh para KPM kepada pendamping PKH ketika KPM mengalami masalah seperi pindah rumah, anak yang sudah tidak lagi berstatus anak sekolah (SD, SMP, SMA), dll, sehingga hal tersebut mengakibatkan tidak balance nya dengan data DTKS”55

Kurangnnya pemahaman masyarakat terkait masalah validasi sampai tahap penyalurran bantuan PKH dikarenakan dari pihak masyarakat tidak ada konfirmasii kepada pihak pendamping terkait masalah pindah rumah, anak yang sudah tidak berstatus pelajar dan lain-lain sehingga mengakibatkan tidak balance nya data dengan DTKS.

b. Terjadinya Kendala pada saat penyaluran Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang megakibatkan penyalurannya tidak tepat sesuai target.

Hal ini disebabkan karna bentuk program yang di luncurkan oleh Kementrian Sosial (Kemensos) bukan hanya sekedar bantuan sosial (Bansos) dalam bentuk program Keluarga Harapan (PKH) tetapi ada 3 jenis bantuan yang di impelmentasikan oleh kementrian sosial dalam rangka mengurangi tingkat kemiskinan ditengah-tengah masyarakat yakni bantuan dalam bentuk Bantuan Pajak Non Tunai (BPNT) sembako yakni jenis bantuan yang bersifat Komplementer, Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan bantuan PKH.56

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak toni selaku pendamping PKH yakni :

55 Kamaruddin,Wawancara, Desa Senyiur, 27 agusttus 2022.

56Maulida Rachma, Yusuf Hidayat, Laila Azkia, “Hambatan Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyakarat Di Kelurahan Pelambuan Kota Banjarmasin”, (Jurnal, Pendidikan Sosiologi Antropologi 2022), hlm 99.

“sebagian dari masyarakat belum terlalu memahami jenis-jenis program yang di terapkan oleh kementrian sosial sehingga tiga jenis bantuan ini belum di pahami secara detail oleh masyarakat penerima PKH karna mungkin dalam sepitas anggapan masyarakat beranggapan bahwa jenis bantuan tersebut semuanya sama tetapi pada hakikatnya bantuan tersebut memiliki sasaran dan tujuan yang berbeda-beda.”57

Dapat disimpulkan, kurangnya pemahaman tersebut mengakibatkan masyarakat di Desa Senyiur mengalami permasalahan karna beranggapan bahwa dirinya menerima bantuan PKH setelah mereka mendapatakan KKS dari Kementrian Sosial tetapi hal tersebut merupakan jenis bantuan dalam bentuk lain tetapi justru mengira hal tersebut merupakan bantuan dalam bentuk PKH sehingga proses penyalurannya tidak tepat sesuai target.

c. Minimnya jumlah tenaga pendamping PKH di Desa Senyiur

Tenaga pendamping PKH yakni bertugas sebagai koordinator pelaksanaan Program PKH dan juga bertugas untuk melakukan pendampingan kepada para KPM untuk tercapainya kesejahteraan keluarga, tenaga pendamping tersebut ditemaptkan di masing-masing daerah yang didalamnya terdapat komponen-komponen bantuan program PKH.58

Berdasakarkan hasil wawancara dengan kepala Desa Senyiur Bapak Muhaji Sp.t yakni “

“Jumlah pendamping Program Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa senyiur yakni berjumlah 2 orang sedangkan jumlah Keluarga Penerima Manfaat yakni berjumlah 124 orang”59

57Toni,Wawancara, Desa Senyiur, 28 agusttus 2022.

58 Maulida Rachma, Yusuf Hidayat, Laila Azkia “ Hambatan Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Peningkatan Kesejahteraan Social Masyarakat Di Keluarahan Pelambuan Kota Banjarmasin”, ( Jurnal, Pendidikan Sosiologi Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat), Vol. 4 No. 2 Mei 2022, Hlm. 98

59Muhaji Sp.t Wawancara, Desa Senyiur, 25 Agustus 2022

Untuk menambah informasi mengenani jumlah pendamping di Desa Senyiur peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Kamaruddin selaku pendamping PKH di Desa Senyiur.

“Minimnya jumlah pendamping di Desa Senyiur mengakibatkan kinerja-kinerja selama kegiatan PKH berlangsung, pendmaping PKH seidkit kewalahan untuk melakukan tugas-tugas yang telah di amanahkan oleh program PKH baik dari segi pelaksanaan Program PKH maupun pendmapingan selanjutnya kepada para penerima PKH.60

2. Faktor Exsternal

a. Minimnya partisipasi KPM dalam keberlangsungan Program Keluarga Harapan (PKH)

Hal tersebut disebabkan karna kurangnya keikutsertaan atau kerjasama yang terjalin antara penerima KPM dengan para pendamping PKH untuk melakukan pertemuan (sosialsisasi) dalam rangka memberikan edukasi atau informasi-informasi penting mengenai PKH. hal ini disebabkan karna sebagian besar dari masyarakat memberikanan alasan seperti sibuk bekerja, sakit dan lain sebagainya tetapi pada saat proses penyaluran bantuan mereka berbondong-bondong dateng ke lokasi untuk mengambil bantuan yang akan di berikan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Abdul Hanan selaku Kepala Dusun Tambun Desa Senyiur yakni :

ketika akan tiba jadwal penyaluran bantuan PKH pendamping PKH selalu memberikan informasi terlebih dahulu ke pada Kadus se Desa Senyiur paling lambat satu minngu sebelum bantuan tersebut akan di salurkan kepada KPM, tetapi kehidupan rata-rata kalau masyarakat di bagian dusun Tambun sebagian besar masayaraktnya

60Kamaruddin, Wawancara, Desa Senyiur, 23 Agustus 2022

menjadi buruh tani sehingga lumayan sulit untuk mengkonfirmasikan kepada mereka ketika akan melakukan pertemuan dengan pendamping PKH, karna di sebabkan oleh kesibukan pekerjaannya di sawah ”.61

Sebelum jadwal penyaluran bantuan PKH disalurkan, pihak penndamping PKH akan mengkonfirmasikan kepada kepala dusun satu minggu sebelum hari H, akan tetapi dikarenakan pekerjaan masyarakat yang sebagian besar menjadi buruh tani mengakibatkan informasi menjadi terhambat atau sulit disampaikan.

b. Kendala teknis pada saat pencairan bantuan PKH

Terjadinya penginputan data Disdukcspil dengan data DTKS, proses penginputan data sering kali berlangsung lama, terjadinya sistem eror pada saat penginputan data administrasi karna tidak adanya perbaharuan sistem, mesin gesek untuk pencairan data rusak dan bahkan ada juga dari KPM yang kartu ATM nya hilang.62

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Kamaruddin selaku pendamping PKH yakni :

“Kendala yang sering di alami dalam pelaksanaan pecairan bantuan PKH yakni sering terjadinya saldo kosong yang awalnya merupakan bantuan dari PKH sehingga mengakibatkan rekening yang dimiliki oleh KPM sebagai objek dalam penerimaan PKH malah kosong (tidak masuk)”63

Adapun kendala yang sering dijumpai pada saat penyaluran bantuan PKH seperti kendala teknis yakni terdapat saldo kosong yang mana akan menyebabkan pentyaluran bantuan tersebut terhambat dan tidak serentak.

61Abdul Hanan, Wawancara, Dusun Tambun, 21 Agustus 2022.

62Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesi, Program Keluarga Harapan Lembaran Negara Republik Indonesia, Tahun 2018. Jakarta

63Kamaruddin, Wawancara, Desa Senyiur, 21 Agustus 2022

A. Kendala Pelaksanaan PKH

1. Faktor Internal

a. Data yang ditemukan dilapangan antara data DTKS dengan kondisi KPM tidak Balance (sinkron)

b. Terjadinya Kendalapada saat penyaluran KKS yang megakibatkan penyalurannya tidak tepat sesuai target.

c. Minimnya jumlah pendmaping PKH

Dokumen terkait