• Tidak ada hasil yang ditemukan

manajemen pengelolaan program keluarga harapan (pkh)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "manajemen pengelolaan program keluarga harapan (pkh)"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PENGELOLAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PADA MASYARAKAT MISKIN DI DESA SENYIUR KECAMATAN KERUAK

KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Oleh : RIZKI RAHMAN

NIM : 180501167

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM 2022

(2)

MANAJEMEN PENGELOLAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PADAMASYARAKAT MISKIN DI DESA SENYIUR KECAMATAN KERUAK

KABUPATEN LOMBOK TIMUR SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : RIZKI RAHMAN

NIM : 180501167

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

MATARAM 2022

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

MOTTO

”Jikakamu tidak ingin merasakan pahitnya belajar maka kamu akan merasakn pahitnya kebodohan”

(Imam Syafi’i)

(8)

PERSEMBAHAN

“ Kupersembahkan Skripsi ini untuk kedua orang tercinta

segenap keluarga besarku, teman-teman ku yang senantiasa memberikan dukungan serta motifasinya dan keluarga besarku

di HMI UIN MATARAM yang telah memberikan pengalaman serta ilmu pengetahuan selama menunjang pendidikan di UIN MATARAM”

(9)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, tuhan semesta alam dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya, Amin. Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian proposal skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantua dan keterlibatan dari berbagai pihak. Oleh karna itu, penulis memberikan penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan kepada pihak-pihak yang telah membantu sebagai berikut. :

1. Dr. Zulfawati, M.A sebagai dosen pembimbing I dan Salwa Hayati, ME sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan , motivasi, dan koreksi secara mendetail, terus menerus dan tanpa bosan ditengah kesibukannya sehingga menjadikan Proposal Skripsi ini menjadi lebih matang dan terarah.

2. Muh. Baihaqi, S,H,I, sebagai dosen wali dari semester awal sampai akhir yang sudah banyak memberikan edukasi serta motivasi kepada peneliti sehingga proposal skripsi ini bisa selesai.

3. Dr. Ridwan Mas’ud, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam.

4. Prof. Dr. H. Masnun, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Islam yang telah memberikan bimbingan kepada peneliti selama menimba ilmu di Universitas Islam Negeri Mataram.

6. Kamaruddin S,Pd pendamping PKH di Desa Senyiur yang telah memberikan arahan serta bimbingan mengenai data-data yang peneliti butuhkan.

(10)

Semoga amal kebaikan dari semua pihak tersebut mendapat pahala yang berlifat ganda dari Allah SWT, dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semesta alam. Amin.

Mataram, 14 September 2022 Penulis

Rizki Rahman

(11)

DAFTARISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN PEMBIMBING ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

ABSTRAK ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Dan Manfaat ... 5

1. Tujuan Penelitian ... 5

2. Manfaat Penelitian ... 6

D. Ruang Lingkup Dan setting Penelitian ... 6

1. Ruang Lingkup Penelitian ... 6

2. Settimg Penelitian ... 6

E. Telaah Pustaka ... 7

F. Kerangka Teori ... 11

1. Manajemen ... 11

2. Program Keluarga Harapan (PKH) ... 14

3. Kemiskinan ... 18

G. Metode Penelitian ... 18

1. Pendekatan Penelitian ... 18

(12)

2. Kehadiran Peneliti ... 19

3. Sumber Dan Jenis Data ... 20

4. Teknik Pengumpulan Data ... 21

5. Analisis Data ... 24

6. Validitas Data ... 26

H. Sistematika Pembahasan ... 27

BAB II PAPARAN DAN TEMUAN ... 28

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 28

1. Sejarah Desa Senyiur ... 28

2. Geografis Desa Senyiur ... 29

3. Keadaan Sosial ... 30

4. Kondisi Pemerintah Desa ... 32

B. Manajemen Pengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Desa Senyiur ... 35

1. Perencanaan (Planning) ... 35

2. Pelaksanaan (Actuating) ... 38

3. Pengawasan (Controling)... 43

C. Kendala Pengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Desa Senyiur ... 46

1. Faktor Internal ... 46

2. Faktor External ... 59

BAB III PEMBAHASAN ... 52

A. Analisis Manajemen Pengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Desa Senyiur Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur ... 52

B. Analisis Kendala Dalam Pengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Desa Senyiur Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur ... 55

BAB IV PENUTUP ... 58

1. Kesimpulan ... 58

2. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Jumlah Penduduk Desa Senyiur ... 32

Tabel 1. 2 Struktur Pengurus Desa ... 33

Tabel 1. 3 Jumlah Masyarakat Penerima Bantuan PKH Di Desa Senyiur ... 34

Tabel 1. 4 Indeks Bantuan KPM Program Keluarga Harapan ... 40

Tabel 1. 5 Skema & Gambaran Hasil Penemuan Kendala Dalam Pelaksanaan PKH ... 51

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara ... 64 Lampiran 2 Wawancara Dan Observasi ... 65

(15)

MANAJEMEN PENGELOLAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) PADA MASYARAKAT MISKIN DI DESA SENYIUR KECAMATAN KERUAK

KABUPATEN LOMBOK TIMUR Oleh

Rizki Rahman NIM: 180501167

ABSTRAK

Program Keluarga Harapan merupakan salah satu program yang memberikan bantuan langsung tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), apabila masyarakat tersebut memiliki komponen-komponen yang sudah ditentukan oleh program PKH.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Manajemen pengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH) dan apa saja kendala yang di hadapi dalam pengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana stratretgi pengeloaan yang di lakukan oleh program PKH pada ekonomi masyarakat penerima PKH Di Desa Senyiur Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Jenis penelitaian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode pendekatan Kualitatif Deskriptif dengan teknik wawancara dan dokumentasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perencanaan masih kurang maksimal karna proses validasi yang dilakukan antara data Data Terpadu Keluarga Sejahtera (DTKS) dengan Data Keluaga Penerima Manfaat (KPM) tidak sinkron yang mengakibatkan KPM yang awalnya mendapat bantuan kemudian mereka tidak dapat karna di sebabkan oleh data nya tidak bisa di infut oleh DKTS, kemudian pada tahap pelaksanaan pendamping PKH memberikan pengarahan kepada KPM terkait tentang masalah atau hal-hal yang masih belum di pahami di dalam Program PKH. kemudian pengawasan kepada para KPM di Desa Senyiur oleh pendamping PKH yang dimana hal tersebut dilakukan dengan cara melakukan pengecekan ke fasilitas pendidikan dan kesehatan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang dialami oleh KPM. Kendala-kendala yang dialami dalam pengelolaan Program yakni Data yang ditemukan dilapangan antar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan kondisi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tidak Balance (sinkron), selanjutnya Terjadinya Kendala pada saat penyaluran Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang megakibatkan penyalurannya tidak tepat sesuai target, kemudian mimimnya jumlah pendamping PKH yang mengakibatkan tenaga pendamping kewalahan dalam melaksanakan tugas-tugas nya, dan Minimnya partisipasi KPM dalam keberlangsungan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk di ajak sosialisasi.

Kata Kunci : Manajemen, Program Keluarga Harapan (PKH), Kesejahteraan.

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Masalah kemiskinan yang ada di Indonesia merupakan masalah yang serius untuk di cari penyelesaiaanya. Kemiskinan merupakan salah satu aspek dalam bidang sosial yang sampai saat ini masih mencari cara untuk menemukan solusinya sehingga harus di kaji oleh semua pihak secara terus-menerus.Masalah kemiskinan merupakan sesuatu yang bersifat kompleks, disebabkan Indonesia memiliki siklus penduduk yang terus melonjak setiap tahunnya sehingga pemerataan kesejahteraan sosial masih terbilang jauh dari harapan sebagaimana yang telah dilakukan olehnegara-negara maju, seperti Amerika dan Jerman dan sebagainya.

Padaumumnya penduduk miskin diidentikkan dengan suatu masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan pokoknya, baik itu dari segi sandang, pangan dan papan. Disebabakan karna pendapatan yang kurang menyebabkan sangat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat.Sehingga masyarakat miskin mengalami kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan yang mencukupi untuk mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang layak.1Permasalahan kemiskinan ini membutuhkan intervensi dari semua pihak yang harus dilakukan secara bersamaan dan terkoordinasi.

Namun penanganannya sejauh ini cendrung parsial dan kurang produktif untuk mencari formulasi, penduduk miskin dari tahun-ketahun mengalami peningakatan yakni dapat dilihat dari sisi kuantitasnya atau jumlah masyarakatnya, baik didesa ataupun di kota.

1Desvita.“Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) Di kota Pekanbaru JOM FISIP”, 2017 ,hlm.2

(17)

Sehingga kemiskinan merupakan salah satu problematika yang serius karena mampu menghambat dalam pembangunan suatu negara yang ditandai dengan tidak optimalnya pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan berimbas pada tidak optimalnya pengembangan Sumber Daya Alam (SDA) sehingga berujung menjadikeresahan dan beban bagi masyarakat.

Masyarakat miskin umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas aksesnya dalam melakukan kegiatan ekonomi, hal tersebut jauhtertinggal dari pada masyarakat yang mempunyai potensi lebih tinggi.Dengan menggunakan perspektif yang lebih luas lagi kemisikinan di akibatkan oleh beberapa hal yakni kemisikinan yang di sebabkan oleh globalisasi, kemisikinan yangdiakibatkan oleh pembangunan, kemisikinan sosial dan kemiskinan konsekuensial2.

Salah satu manajemen pemerintah dalam mengetaskan kemiskinan adalah dengan digalakkannya Program Keluarga Harapan (PKH). Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu jenis kebijakan yang di terapkan oleh pemerintah dalam rangka untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang memiliki perekonomian rendah, dilain sisi bantuan ini tidak hanya diberikan kepada masyarakat miskin tetapi juga diberikan kepada masyarakat yang sudah memiliki keluarga dan memilki seorang anak yang berstatus masih sekolah. Dengan di terapkannya kebijakan Program Keluarga harapan (PKH) ini memberikan banyak kemanfaatan yang dirasakan oleh masyarakat .

Program Keluarga Harapan (PKH) bertujuan untuk memberikan bantuan kepada dua komponen yang berhubungan untuk meningkatkan kualiatas Sumber daya

2Umara, S.S. Efektivitas Program Keluarga harapan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan MasyarakatDi Desa Kupu Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal, (2018). Govermental Studies,hlm.2

(18)

Manusia (SDM) yakni pada sektor kesehatan dan pendidikan. Kesehatan merupakan hal yang vital bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas sosial dengan baik, karna apabila kesehatan jasmani sudah terpenuhi maka jiwa masyarakat juga akanmembaik sehingga hal tersebut memberikan pengaruh positif pada sektor pendidikan seoarang menjadi lebih giat lagi, sehingga bisa membawa perubahan pada sektor pendidikan (baca: memperoleh pendidikan yang lebih baik) dalam rangka menopang keunggulan SDM masyarakat.

Dalam hal ini program PKH bisa menjadi solusi bagi msyarakat untuk meningkatkan SDM-nya melalui pendidikan yang notabene-nya solusi cerdas dalam menanggulangi kebokbrokan intelektual terutama bagi anak-anak yang baru mengenal dunia pendidikan di awal perkembangannya.Jika hal ini tercapai besar kemungkinan, secara kompetensi dan kapabiliti SDM bisa mencuat sehingga bisa mandiri dalam menyelesaikan permaslahannya di tengah-tengah zaman milenial sekarang ini.Sehingga dimungkinkan terwujudnya Masyarakat berkompeten danlebih aktif lagi untuk melakukan aktivitasnyadan memungkinkan untuk meretas rantai kemiskinan nya.Dari dua kompoen tersebut Program Keluarga Harapan (PKH) membuat program untuk kesehatan terdapat jaminan Kesehatan Nasional Dan Beras Untuk Masyarakat Sejahtera (RASTRA) sedangkan untuk Pendidikan Terdapat Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan juga untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dibuatkan kelompok usaha bersama (KUBE).3

3Kartiwati. Analisis Efektifitas Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Pengentasan Kemiskinan Ditinjau dari Perspektif Ekonomi islam. (2017). hlm,10-11.

(19)

Tujuan utama diselenggarakannya program keluarga harapan (PKH) ditujukan untuk masyarakat dengan katagori Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dengan indikator (paling tidak memiliki anak usia 0-15 tahun, ibu hamil, masa nifas dan orang tua renta).Diusungnya program PKH ini dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan untuk meningkatkan kualitas Sumber daya Manusia (SDM) terutama pada kelompok-kelompok keluarga miskin guna untuk memutus rantai kemisikinan masyarakat.

Senada dengan hal di atas, di Desa Senyiur, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur masih terbilang (rata-rata keluarga kurang mampu) sehingga membutuhkan bantuan dari program PKH. Dari hasil studi awal yang peneliti lakukan pada latar penelitian ditemukan bahwa masyarakat di Desa Senyiur rata-rata memiliki tingkat pendapatan yang masih terbilang rendah karena disebabkan oleh mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai buruh tani bahkan sebagiannya bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW).4

Sehingga dalam hal ini yang menjadi objek penelitian ataupun sampel penelitian adalah masyarakat penerima manfaat Program Keluarga Harapan di Desa Senyiur kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. maka sebagaimana data yang dihimpun dari Desa Senyiur, diperoleh data bahwa jumlah keseluruhan masyarakat yang menerima bantuan dari program keluarga harapan (PKH) ini berjumlah 124 orang.

Akan tetapi, tidak semua masyarakat miskin di Desa Senyiur ini menerima bantuan Program Keluarga Harapan, hal ini dikarenakan Pemerintah memiliki

4Observasi, Desa Senyiur, 29 september 2021.

(20)

indikator dalam menentukan keluarga mana yang kemudian berhak menerima manfaat Program Keluarga Harapan tersebut. Dari hasil temuan yang diperoleh diDesa Senyiurtercatat jumlah penerima Program Keluarga Harapan ini sebanyak 124orang, yang terbagi atas 7 dusun di Desa Senyiur kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur.

Berdasarkan paparan latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisis tentang bagaimana manajemen pengelolaan PKH untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui Program Keluarga harapan (PKH) diDesa Senyiur Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur. Oleh karna itu penulis mengambil penelitian yang berjudul: “Manajemen PengelolaanProgram Keluarga Harapan (PKH) Pada Masyarakat Miskin DiDesa Senyiur Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas, maka dalam penelitian ini peneliti akan membahas beberapa masalah yakni sebagai berikut :

1. Bagaimana ManajemenPengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH) Pada Masyarakat Miskin di Desa Senyiur?

2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH) Pada masyarakat miskin di Desa Senyiur?

C. Tujuan Dan Maanfaat 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini sebagai berikut :

a) Untuk mengetahui dan mendeskripsikan Manajemen pengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH) Pada Masyarakat Miskin.

(21)

b) Untuk mengetahui Apa saja kendala yang dihadapi dalam pengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH) Pada masyarakat Miskin.

2. Manfaat Penelitian a) Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru mengenai program keluarga harapan khususnya mengenai efektivitas manajemen pengelolaan program keluarga harapan (PKH) Di Desa Senyiur, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur

b) Manfaat Praktisi

Dapat dijadikan masukan untuk membantu pihak manajemen terutama melihat efektivitas manajemen pengelolaan program keluarga harapan (PKH).

Serta menambah informasi bagi pelaku atau pihak yang membutuhkan . D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam sebuah ruang lingkup penelitian pasti ada batasan dan cakupan yang harus di minimalisir dalam penelitian tersebut.Batasan dari penelitian ini adalah untuk membahas terkait Kebijakan Program Keluarga Harapan (PKH).Sedangkan untuk cakupannya hanya memfokuskan mekanisme kebijakan dan permasalahan- permasalahan yang dialami Program Keluarga Harapan (PKH) pada masyarakat miskin di Desa Senyiur, Kecamatan Keruak.

2. Setting Penelitian a. Lokasi Penelitian

Lokasi yang di teliti yaitu di Di Desa Senyiur, Kecamatan keruak, Kabupaten Lombok Timur. Karna daerah tersebut terletak pada sebuah pedesaan

(22)

yang dimana mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai buruh tani bahkan ada sebagian dari masyarakat memilih untuk menjadi Tenaga Kerja Asing (TKA) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang di akibatkan karna mata pencahariian di daerah tersbut masih kurang sehingga pendapatan yang dapatkan oleh suatu masyarakat terbilang sedikit. peneliti juga pernah berkecimpung di lapangan pada tanggal 28 September 2021 untuk membantu pendamping Program Keluarga harapan (PKH)5 untuk mensosialisakan kepada masyarakat penerima bantuan PKH mengenai syarat dan aturan yang harus dilaksananakan selama mereka mendapatkan bantuan dan juga peneliti sering ikut membantu para pendamping PKH dalam rangka memberikan segala macam bentuk bantuan seperti sembakau, uang dan sebagainya. dari hasil yang pernah dilakukan oleh peneliti tersebut dari sana peneliti tertarik untuk mengangkat judul tentang

“Manajemen Program keluarga Harapan (PKH) Pada Masyarakat Miskin Di Desa Senyiur Kecamatan keruak Kabuaten Lombok Timur.”

b. Subjek penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah masyarakat yang mendapkan bantuan Program Keluarga harapan (PKH), baik itu masyarakat Miskin, Anak Sekolah, dan Orang tua renta.

E. Telaah Pustaka

Berdasarkan yang telah dijabarkan pada pembahasan diatas, maka dalam telaah pustaka ada keterkaitan antar peneliti yang sekarang dengan penelitian terdahulu, dengan ini peneliti akan menjabarkan berbagai hasil penelitian terdahulu guna untuk mendukung penelitianini :

50bservasi, Desa Senyiur, 28 September 2021.

(23)

1. Skripsi oleh Dewi Ratna Sari yang berjudul: Pelayanan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Mambi Kabupaten Mamasa.6 penelitian ini menunjukkan bahwa pelayanan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Mambi Kabupaten Mamasa, dapat dilihat dari proses sosialiasasi yang dilaksanakan oleh agent (Pendamping) PKH dalam memberikan bantuan pada masyarakat dan akan lebih baik lagi kalau masyarakat di daerah tersebut juga memberikan kontribusi atau membantu agent PKH dalam pencaiaran dana pada masyarakat yang sudah terpilih menerima bantuan PKH. Dalam konteks ini hal tersebutmemiliki persamaan antara yang sudah dipaparkan diatas dengan penelitian yang akan peneliti geluti adalah sama-sama akan menerpakan startegi atau metode dalam memberikan bantuan yakni bahwa masyarakat penerima bantuan PKH juga sedikit ikut andil untukmembantu para agent (pendamping) PKH dalam memberikan bantuan baik berupa uang, sembakau dan lain sebagainya guna untuk bersama-sama menyukeseskan program tersebut demi meretaskan rantai kemiskinan untuk menuju masyarakat yang sejahtera.Kemudian perbedaan yang akan peneliti akan fokuskan dalam penelitian ini hanya di sektor pendidikan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

2. Skripsi oleh Syahriani yang berjudul:Tujuan Program PKH Untuk Meningkatkan Taraf Pendidikan Anak Sekolah Yang MemilikiPerekonomian Rendah Di Desa Harjosari Kabupaten Pekanbaru Riau, Universitas Islam Riau (UIR) 2016.7Dalam penelitianya memaparkan tentang perlunya memberikan edukasi pada masyarakat

6Dewi Ratna Sari, “Pelayanan Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kecamatan Mambi Kabupaten Mamasa”. Vol 6 Nomor 1, 2005. hlm. 51.

7Syahriani,“Tujuan Program PKH Untuk Meningkatkan Taraf Pendidikan Anak sekolah Yang MemilikiPerekonomian Rendah Di Desa Harjosari Kabupaten Pekanbaru Riau”, (Skripsi, Universitas Islam Riau (UIR) 2016)”.

(24)

menegenai maksud pemerintah mengeluarkan bantuan Program Keluarga harapan (PKH) pada Masyarakat yang tergolong Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), memaparkan tentang sangat pentingnnya sebuah pendidikan bagi anak untuk menghadapi perkembangan zaman dan memberikan sedikit kemudahan bagi masyarakat miskin dan anak masih sekolah untuk memenuhi kebutuhan/keperluanyang sedang di alami.Persamaan yang akan peneliti lakukkan dengan penelitian diatas yakni target atau sasaran mengenai bantuan yang di gelontarkan oleh pemerintah dalam Perogram PKH yakni dimanpaatkan dibidang kesehatan, pendidikan dan untuk membantu orang tua renta. Adapun perbedannya yakni peneliti akan memfokuskan untuk mengkaji terkait tentang Manajemen yang akan di lakukan oleh pemerintah dan juga agent PKH dalam rangka tercapainya kesuksesan Program Keluarga Harapan (PKH).

3. Skripsi oleh Erni Risnawati yang berjudul : Problematika Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Di NTB (Studi Kasus Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat).8 Tujuan dari penelitian tersebut yakni peneliti ingin mendeskripsikan lebih detail tentang Problematika dalam tahap pelaksanaan PKH di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB. Kemudian dalam penelitian ini peneliti menggunankan metode penelitian Kualitatif, hasil dalam penelitian ini yakni bahwa hadirnya Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat belum mampu memecahkan Problematika kemiskinan secara ekonomi di tengah-tengah

8Erni Risnawati, “Problematika Program Keluarga Harapan Dalam Pembangunan Ekonomi Masyarakat Miskin Di NTB (Skripsi,Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019.

(25)

masyarakat. Persamaannya ialah sama-sama fokus pada pembahasan terkait tentang Program Keluarga Harapan (PKH). Perbedaanya ialah pada fokus Kajiannya.

4. Jurnal khairuman Satriawan yang berjudul : Upaya Untuk Menigkatkan Perekonmiaan Dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Program Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Di Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat.9 Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana metode/usaha BUMDES untuk meningkatkan prekonomian di masyarakat Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Metode Penelitan yang digunakan dalam peneliitan ini yakni menggunakan Metode penelitian Kualitatif dengan pendekatan deskriftif. Hasil dalam penelitian ini yakni keberadaan BUMDES telah memberikan kontrribusi yang signifikan dalam membantu meningkatkan taraf perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Persamaan dalam penelitian ini fokus penelitiannya sama-sama akan membahas metode/upaya dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Perbedaanya yakni terkait pada tempat/wadah lembaga dalam menerpakan metode dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

5. Jurnal Nurkhairiyah Dan Kunarti yang berjudul : Pemberdayaaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kabupaten Patih.Tujuan dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui situasi serta kondisi masyarakat penerima KPM dari sebelum dan sesudah mendapatkan bantuan PKH, kemudian untuk mengetahi bagaiamana metode pemberdayaan yang di laksanakan

9Khairuman Setiawan, “Upaya Untuk Meningkatkan Perekonomian Dan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Program Badan Usaha Milik Desa(BUMDES”). Vol.10 No 2,Desember 2019 (Jurnal, Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Mataram).

(26)

oleh PKH pada para KPM.10 Metode Penelitian yang di guunakan dalam penlitian ini yakni menggunakan Metode Penlitian Kualitatif Deskriftif. Hasil dalam penelitian ini ialah metode pemberdayaan yang di lakukan oleh pendamping PKH yakni dengan mengajak semua KPM untuk melasanakan pertemuan rutin setiap bulan guna untuk mengetahui perkembanngan yang di rasakan oleh KPM setelah mendapatkan bantuan PKH. Persamaan dalam penelitian ini sama-sama akan fokus untuk membahas terkait tentang Program Keluarga Harapan (PKH).

Perbedaannya yakni terletak pada fokus kajian yang akan di gunakanan oleh peneliti.

F. Kerangka Teori 1. Manajemen

a. PengertianManajemen

Manajemenadalah seni untuk mencapai tujuan melalui tangan orang lainpengertian Manajemen yang lain adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumber daya organisasi untuk mecapai tujuan organisasi, suatu organisasi terdiri dari kelompok orang yang bekerja sama.organisasi tersebut tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai.Dalam organisasi bisnis,laba biasanya merupakan tujuan utama

Manajemen sering didefinisikan sebagai “pencapaian tujuan melalui orang lain”. Kedengarannya memang terlalu sederhana, akan tetapi memberi kita gambaran tentang beberapa hal mendasar. Yang pertama berkaitan dengan

“pencapaian tujuan”. Manajemen selalu berkaitan dengan sebuah usaha untuk

10Nurkhairiyah, kunarti, ” Pemberdayaan Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) Di Kabupaten Patih” Pengembangan Masyarakat Islam,Vol.10 No 2,Desember 2019 Hlm.143 (Jurnal, Jurusan Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Mataram).

(27)

mencapai tujuan tertentu dan bukan semata-mata sebuah posisi atau jabatan di dalam perusahaan.11

Manajemen menurut Solihin, dapat di defenisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian dari berbagai sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien.

Defenisi Manajemen tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

1). Manajemen merupakan sebuah proses. Artinya seluruh kegiatan Manajemenyang dijabarkan kedalam empat fungsi menajemen dilakukan secara berkesinambungan dan semuanya bermuara pada pencapaian dan tujuan perusahaan.

2) Pencapaian tujuan dan perusahaan di lakukan melalui serangkaian aktivitas yang dikelompokan ke dalam fungsi-fungsi Manajemen dan menyangkut fungsi perencanaan, pengorganisasian,kepemimpinan, serta pengendalian.

3) Pencapaian tujuan yang dilakuakan secara efektif dan efesien. Efektif menujukan tercapainya tujuan yang diiginkan melalui serangkaian tindakan yang dilakukan oleh perusahaan. Sedangkan efesien menunjukan pencapain tujuan secara optimal dengan menggunakan sumber daya organisasi

4) Pencapaian tujuan perusahaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya organisasi yang dimiliki oleh perusahaan.12

11Himyar, Pasrizal, “Pengantar ManajemenBatu sangkar”: (Jurnal, STAIN Batu sangkar Press.), 2015, hlm.1

12 Solihin. Pengantar Manajemen, Jakarta: Erlangga,2009, hlm. 3

(28)

b. Fungsi Manajemen 1) Perencanaan (planning)

Perencanaan yang kata dasarnya “rencana”pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumber dayayang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan,bagaimana melakukannya dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut secara maksimal.13

Perencanaan merupakan hal yang penting bagi suksesnya sebuah tujuan, program dan proyek dalam sebuah organisasi. Perencanaan adalah sebuah proses penyusunan Manajemen , program, dan aktivitas penggunaan sumber daya organisasi dimasa yang akan datang. Perencanaan yang baik adalah setengah dari kesuksesan organisasi.14

2) Pengarahan (Actuating)

Pengarahan/pelaksanaan adalah proses implementasi program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi/ perusahaan, serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang tinggi.

Kegiatan-kegiatan actuating/directing ini adalah:

a. Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kpada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan

13Ibid, hlm, 5

14 Rafiie, Said Achmad Kabiru, Manajemen Teori dan Aplikasi. (Jurnal, Bandung) . 2017, hlm. 37

(29)

b. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan c. Menjelaskan pekerjaan yang ditetapkan.15

3) Pengawasan (Controling)

Pengawasan merupakan fungsi Manajemen berkaitan dengan proses dilaksnakan secara terukur untuk memastikan perencanaan, kepemimpinan mampu mencapai target, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi. Oleh karena itu, penegndalian menjadi penting bagi sebuah organisasi. Kurangnya pengawasan tehadap organisasi akan berdampak pada rusaknya reputasi dan kepercayaan masyarakat, konsumen pada organisasi tersebut.16

2. Program Keluarga Harapan (PKH)

a. PengertianProgram Keluarga Harapan (PKH)

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program penanggulangan kemisikinan.Kedudukan PKH yakni Merupakan bagian dari program-program penanggulangan kemiskinan lainya, PKH berada di bawah koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemisikinan (TKPK) .baik dipusat maupun di daerah. Oleh sebab itu akan segera dibentuk Tim pengendalian PKH dalam TKPK agar terjadi koordinasi dan sinergi yang baik.

Bantuan Sosial adalah bantuan berupa uang, barang, dan jasa kepada keluarga dan/atau seseorang miskin, tidak mampu, dan/atau rentan pada risikosocial.Pemberi Bantuan Sosial adalah satuan kerja pada kementerian/lembaga pada Pemerintah Pusat dan/atau satuan kerja perangkat

15Suhardi,Pengantar Manajemen dan aplikasinya. Yogyakarta: gava media, 2018., Hlm. 32

16Ibid, hlm, 48

(30)

daerah pada pemerintah daerah yang tugas dan fungsinya melaksanakan program penanggulangan kemiskinan yang meliput

1) perlindungan sosial 2) jaminan social 3) pemberdayaan social 4) rehabilitasi social 5) pelayanan dasar.17

Program ini dibuat oleh pemerintah atas dasar ingin memberikan sedikit keringanan yang dirasakan oleh masyarakat, Diakibatkan mata pecahariaanya yang terbilang sedikit sehinggapemerintah mengularkan kebijakan untuk membantu masyarakat dalam kebutuhan pokok, karna dari itu masyarakat yang memerlukan bantuan sedikit kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya akan terealisasi karna kategori yang mendapatkatan bantuan ini adalah Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan Keluarga Sangat Miskin (KSM), anak yang bertastus masih sekolah, ibu hamil atau nifas dan orang tua renta.

b. Sasaran Program Keluarga Harapan(PKH)

Program PKH ini merupakan salah satu kebijakan yang di terpakan oleh pemerintah yang belandaskan pada kategori (Sasaran) yang dimana bantuan tersebut akan di kontribusikan kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang memiliki anak berstatus masih sekolah, ibu yang sedang hamil atau nifas dan orang tua yang sudah renta.

17Kadek Dina Indrianii, ”Analisis Pemanfaatan Program Keluaga Harapan (PKH) Pada Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Misikn Di Kecamatan Buleleng Tahun 2015”, (e, journal Juusan Ekonomi Vo: 10 No : 2t tahun: 2017), hlm.3

(31)

c. TujuanProgram keluarga Harapan (PKH)

Tujuan utama dari Program Keluarga Harapan (PKH) adalah untuk mengurangi dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pada kelompok masyarakat Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM).Tujuan tersebut sekaligus sebagai upaya untuk memaksimalkan pencapaian target.

Secara khusus tujuan PKH terdiri atas :

a) Meningkatkan kondisi Sosial ekonomi RTSM b) Meningkatkan Taraf Pendidkan Anak-Anak RTSM

c) Meningkatkan akses kesehatan yang di alami oleh ibu yang sedang hamil atau nifas dan anak yang berusia enam tahun yang tergolong dari RTSM d) Meningkatkan proses dalam sektor pendidikan dan memudahkan masyarakat

dalam memenuhi akes kesehatannya yang terdiri dari masyarakat RTSM e) Meningkatkan kesejahteraan pada orang tua renta yang tergolong dari

masyarakat RTSM

d. Indikator Masyarakat Miskin

Telah banyak program dari pemerintah untuk penanggulangan kemiskinan.

Meskipun bantuan itu tidak mendidik, karena berupa cash money, namun sangat membantu supaya dapur tetap bisa mengepul. Program tersebut bernama Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan saat ini dilanjutkan dengan program bantuan yang sedang berjalan yaitu PKH. Dalam penetapan keluarga miskin yang berhak menerima bantuan ini, pemerintah menggunakan acuan dari BPS tentang 14 (empat belas).

Indikator-indikator penerima bantuan PKH sebagai berikut:

1) Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang

(32)

2) Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah/ bambu / kayu murahan

3) Jenis dinding tempat tinggal dari bambu / rumbia / kayu berkualitas rendah / tembok tanpa diplester

4) Tidak memiliki fasilitas buang air besar / bersama-sama dengan rumah tangga lain

5) Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik

6) Sumber air minum berasal dari sumur / mata air tidak terlindung / sungai / air hujanBahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar / arang / minyak tanah

7) Hanya mengkonsumsi daging / susu / ayam satu kali dalam seminggu 8) Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun

9) Hanya sanggup makan sebanyak satu / dua kali dalam sehari

10)Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas / poliklinik

11) Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah : petani dengan luas lahan 500 m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan dan atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan dibawah Rp. 600.000,- per bulan 12)Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga, tidak sekolah / tidak tamat SD/

hanya SD

13)Tidak memiliki tabungan / barang yang mudah dijual dengan minimal Rp.

500.000,- seperti sepeda motor kredit / non kredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya18

18Permensos. jobloang. Dipetik maret 05, 2018,

(33)

3. Kemiskinan

a. Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan adalah suatu fenomena atau proses multi dimensi yang artinya kemiskinan disebabkan oleh banyak faktor. Nmaun, di Indonesia kemiskinan merupakan suatu fenomena yang erat kaitannya dengan kondisi sosial ekonomia di pedesaan pada umumnya dan disektor pertanian pada khusnya.19

b. Ciri-Ciri Kemiskinan

Ciri-ciri rumah tangga miskin di Indonesia pernah dilakukan oleh Staf World Bank dengan menggunakan data hasil Susenas 1978. Hasil penelitian ini mengmukakan bahwa rumah tangga miskin pada umumnya adalah:

1) Rumah tangga yang mempunyai anggota rumah tangga banyak 2) Kepala rumah tangganya merupakan pekerja rumah tangga

3) Tingkat pendidikan kepala rumah tangganya maupun anggotanya rendah 4) Sering berubah pekerjaan

5) Sebagian besar mereka yang telah bekerja masih mau menerima tambahan bekerja lagi bila ditawarkan

6) Sebagaian besar sumber pendapatannya adalah dari sektor pertanian.20 G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Dalam hal ini Lexi J. Moleong memaparkan yaitu: “penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

19Tambunan, Tulus T.H,Transformasi Ekonomi di Indonesia: Teori dan Penemuan Empiris. Edisi Pertama. Jakarta: 2001salemba 4, h;m. 176

20 Tjiptoherijanto, Prospek Perekonomian Indonesia Dalam Rangka Globalisasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 1997, hlm. 75

(34)

dialami subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”.21

Adapun terkait konteks tersebut Sujdana & Ibrahim mengemukakan:

“Metode kualitatif sering digunakan untuk menghasilkan grounded theory, yakni teori yang timbul dari kata bukan dari hipotesis-hipotesis seperti dalam metode kuantitatif”.22Sedangkan Margono secara apik menjelaskan, “Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.23

Berdasarkan pemaparan di atas, diketahui bahwa, penelitian kualitatif didasarkan pada hal-hal yang bersifat alami atau dengan kata lain naturalistik.

Karena penelitian ini bersifat naturalistik maka penelitian ini akan dilakukan di lapangan bukan dalam bentuk penelitian eksperimen dan atau bukan di laboratorium.

Karena data-data yang akan diperoleh pada latar penelitian berupa kata-kata, tindakan dan opini, maka penulis memilih pendekatan kualitiatif sehingga penulis bisa lebih dekat dengan responden dan menemukan data yang lebih valid.

2. Kehadiran Peneliti

Penelitian kualitatif mengahruskan peneliti menjadi pelaku utama dalam setiap proses penelitian. Karena data-data yang akan diperoleh pada latar penelitian

21Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif.(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.

6

22Nana Sujdana, Ibrahim, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001), hlm. 195

23Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), hlm. 36.

(35)

tidak bisa diwakilkan oleh orang lain, atau dengan kata lain peneliti menjadi key instrumet yaitu penliti menjadi perancang dan mengarahkan objek penelitian untuk mengungkapkan informasi yang ingin peneliti peroleh.

Adapun cara yang harus ditempuh pada penelitian ini, peneliti lebih dahulu memeprsipakan beberapa hal yaitu: surat izin penelitian, insrtument penelitian, alat perekam dan lainnya.

Oleh karena itu, peneliti dalam konteks ini berperan sebagai peneliti, pengumpul data sampai pada menganalisis data yang diperoleh pada latar penelitian sehingga sampai pada kredibilitas data.

3. Sumber Dan Jenis Data

Menurut Lofland dan Lofland (dalam Moleong) mengungkapkan bahwa,

“sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.24

1) Data Primer

Data-data (baca: data primer) pada konteks ini merupakan data yang akan diperoleh dari invidu atau seseorang yang sangat kompeten untuk memberikan data terkait dengan objek penelitian, dan biasanya data dalam hal ini berupa hasil wawancara dan obeservasi alih-alih dokumentasi (jika itu diperlukan) untuk menjawab permasalahan penelitian.

2) Data Sekunder

Dalam peneitian ini peneliti akan menguraikan lebih lanjut data yang diperoleh pada latar penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan kadus, kades, pendamping PKH, Guru, komponen Penerima Keluarga Manfaat (KPM)dan

24Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 157.

(36)

peneliti juga akan memperoleh data-data melalui, jurnal,skipsi dan buku-buku yang dibutuhkan oleh penelti tentang Program Keluarga Harapan(PKH).

Oleh karena itu maka, tujuan penelitimelaksanakan penelitian pada latar penelitian dimaksudkan untuk mencari seseorang yang berkompeten sebagai responden yang akan menjawab permasalahan penelitian, guna memperoleh data yang valid dan soheh. Sehingga untuk memperoleh data dan informasi yang valid, maka peneiliti menggali informsi dari Kades, Kadus, pendamping PKH, Guru dan komponen Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Senyiuryang menjadi instrument kunci.

Teknik yang digunakan dalam pemilihan responden pada penelitian ini yaitu dengan carapurposivesampling. Suharsimi Arikunto menjelaskan, “Purposive Sampling dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”.25

4. Teknik Pengumpulan Data a) Pengamatan (Observasi)

Dalam hal ini Sugiyono memeparkan, “Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.”26

1) Pengamatan (Observasi) Partisipan.

Dalam proses pengamatan ini peneliti ikut serta dalam setiap kegiatan yang terjadi pada latar penelitan sehingga setiap detail perilaku yang terjadi di

25Ibid., hlm. 183

26Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D).

(Bandung: ALFABETA, 2010), hlm. 203.

(37)

lapangan bisa di ketahui. Selain itu tidak ada celah responden untuk melakukan hal-hal di luar konteks penelitian.

2) Pengamatan (Observasi) Non Partisipan

Pada pengamatan ini, peneliti murni berkedukan sebagai pengamat semata.Peneliti tidak ikut serta dalam setiap kegiatan yang terjadi pada latar penelitian.27

Pada konteks ini peneliti memilih metode pengamatan (Observasi) partisipan guna memperoleh data-data terkait objek penelitian mengenai peranan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) untuk pelaksanaam pemeberian bantuan pada masyarakat penerima bantuan PKH.

Margono menjelaskan, “metode observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik pada gejala yang tanpak pada objek penelitian.Pengamatan tersebut dilakukan secara langsung maupun tidak langsung”.28

Dengan demikian bisa dikatakan bahwa pengamatan merupakan suatu kegiatan yang mengharuskan peneliti untuk konsen dan cermat melihat tingkah laku atau perilaku pada objek penelitian dengan menggunakan semua panca indra agar memperoleh gambaran secara utuh terkait masalah yang diteliti pada latar penelitian.

b) Metode Wawancara (Interview)

Metode WawancaraMargono memaparkan: “metode wawancara yaitu alat pengumpul informasi dengan cara mengumpulkan sejumlah pertanyaan secara

27Ibid,hlm. 310

28Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, hlm. 165.

(38)

lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama dari wawancara ini adalah kontak langsung dengan tatap muka anata pencari informasi (interviewer) dengan sumber informasi (interviewoe)”.29

Wawancara (Interview) memiliki dua bentuk yang biasa digunakan dalam penelitian yaitu:

1) Wawancara (Interview) terstruktur

Wawancara jenis ini menggunakan teknik yaitu peneliti sebelum terjun ke lapangan terlebih dahulu pada instrumen penelitian sudah menyiapkan item-item pertanyaan sekaligus jawaban yang kemungkinan besar akan dijawab oleh responden.

2) Wawancara (Interview) tak terstruktur

wawancara jenis ini peneliti dalam latar penelitian ketika melakukan wawancara tidak mempersiapkan atau menyiapkan item-item jawaban yang kemungkinan akan dijawab oleh responden atau dengan kata lain wawancara yang bersifat bebas tapi terarah. Yang dalam hal ini ditujukan untuk masyarakat yang menerima bantuan Program keluarga Harapan (PKH).

Dalam hal ini peneliti menggunakan metode wawancara (Interview) tidak terstruktur, karna peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang sudah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan data. Peneliti hanya membuat pertanyaan-pertanyaan terkait pokok permasalahan sehinhgga dalam proses wawancara penelitian mengajukan pertanyaan bebas. Dengan carademikian peneliti lebih leluasa untuk bertanya dan mendalami permasalahan

29Ibid., hlm. 165

(39)

yang akan diteliti, tidak mengharuskan menggunakan metode pertanyaan- pertanyaan yang bersifat terstruktur.

Oleh karena itu, pada konteks inipeneliti menetapkan respoden (terwawancara) yaitu: Kadus, kades, pendamping PKH, Guru dan Komponen Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Senyiur, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur.

c) Metode Dokumentasi

Suharsimi Arikunto menjelaskan,“Metode dokumentasi adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapat, agenda dan sebagainya”.30

Maksud peneliti menggunakan metode dokumentasi yakni ini bertujuan untuk mengetahui sumber-sumber yang akan dijadikan sebagai data yang valid seperti berkas-berkas penerimaan bantuan Program keluarga harapan (PKH).

5. Analisis Data

Bogdan (dalam Sugiyono) menyatakan, “Analisis data adalah proses mencari dan menysun secara sistematis data yang diperoleh dari hail wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain”.31

Selanjutnya Bogdan dan Biklen (dalam J. Moleong) memaparkan: “Analisis data kualitatif adalah upaya untuk menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain”.32

30Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hlm. 274.

31Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,dan R&D), hlm. 334.

32Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hlm. 248.

(40)

Berdasarkan pemaparan para ahli diatas proses analisis penelitian kualitiatif dilakukan dengan cara cara memilah-memilah, mendeskripsikan sampai pengumpulan data (melalui metode wawancara, observasi dan dokumentasi) yang telah terkumpul. Berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pada pola hubungan tertentu.33

Dengan demikian dapat dirasionalisasikanyaitu semua data-data yang diperoleh akan diperoses dan ditelaah kemudian dikembangkan untuk mencapai suatu kesimpulan yang lebih umum gunamemperoleh gambaran jawaban atas pertanyaan dalam permasalahan penelitian.

Ada beberpa cara yang digunakan untuk mengetahui tingkat validitas data yang telah diperoleh dilatar penelitian dengan menggunakan beberpa teknik yaitu:

1. Perpanjangan Keikutsertaan

J. Lexy Moleong dalam hal ini menyebutkan bahwa, “perpanjangan keikutsertaan yaitu peneliti daalam proses penelitian menetap dan tingal pada latar penelitian guna mengetahui valid atau tidaknya data yang telah terkumpul atau dengan kata lain sampai kejenuhan data tercapai. Hal ini dilakukan untuk : a) Mengurangi adanya gangguan dari dampak peneliti dalam konteks b) Mengurangi biases

c) Mengurangi kebingungan dan kekeliruan pada suatu kejadian.34

Oleh sebab itu peneliti akan menyaring sumber-sumber data atau infiormasi yang akan peneliti dapatkan di lapangan baik itu diperoleh dalam bentuk wawancara atau observasi, dimana yang menjadi instrumen kunci dalam

33Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D), hlm. 245.

34Ibid., hlm. 327.

(41)

penelitian ini adalah Kadus, Kades, Pendamping PKH, Guru Dan Komponen Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Di Desa Senyiur Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur.

2. Ketekunan/ Pengamatan

Moleong, memaparkan bahwa “ketekunan pengamatan bermaksud menemukakan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal- hal tersebut secara rinci”.

6. Validitas Data

Menurut Creswell dalam Emzir mengungkapkan bahwa melalui proses pengumpulan dan analisis data, peneliti perlu menjamin bahwa temuan dan interpretasi akurat. Validasi temuan berarti bahwa peneliti menentukan keakuratan dari dari temuan tersebut melalui Manajemen-Manajemen seperti triagulasi, pemeriksaan sejawat melalui diskusi, dan kecukupan referensi.35

1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji keabsahan data dilakukan dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh peneliti dengan wawancara, lalu dicek dengan teknik observasi dan dokumentasi.

35Emzir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), hlm. 81-82.

(42)

H. Sistematika Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif, adapun penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi Universitas Islam Negeri Mataram tahun 2021. Adapun sistematika pembahasan penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I merupakan pendahuluan yang berisi tentang Latar Belakang Maslah, Rumusan Masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian. di sisi lain penulis juga akan membahas tentang telaan pustaka, kerangka teori dan metode penelitian.

BAB II merupakan paparan data dan temuan yang berisisi tentang semua data- data yang diperoleh pada latar penelitian dalam bentuk hasil temuan penelitian berupa gambaran umum lokasi penelitian dan data tentang objek penelitian (rumusan masalah) penelitian.

BAB III merupakan pembahasan yang berisi tentang jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan penelitian yang dilakukan dengan cara menganalisis hasil penelitian (berupa data-data) yang diperoleh melalui metode wawancara, observasi dan dokumentasi yang sebelumnya sudah dikumpulkan dan dianalisis secara mendalam.

BAB IV merupakan penutup yang berisi tentang tentang kesimpulan dari penelitian yang telah peneliti lakukan pada latar penelitian yang sebelumnya sudah dibahas secara menyeluruh pada bab pembahasan. Selain itu penulis juga akan membahas tentang saran yang ditujukan kepada peneliti sendiri, dan semua komponen- komponen yang concen dalam bidang PKH.

(43)

BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Desa Senyiur

Sebelumnya DesaSenyiur dulunya tergabung dengan desa Sepit namun Pada tanggal 01 desember 2009 berdasarkan peraturan Bupati Lombok Timur nomor 21 tahun 2009 dimekarkan dari desa induk (Desa Sepit) menjadi desa definitif yang terdiri dari 3 (tiga) Dusun yakni : Dusun Senyiur, Dusun Penendem dan Dusun Tambun, namun mengacu pada Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 2005 dan Perda Kabupaten Lombok Timur Nomor 3 Tahun 2007, maka pada tanggal5 April 2019 berdasarkanKeputusanBupati Lombok Timur Nomor: 188.45/188/PMD/2019 dusun Penendem di mekarkan menjadi 2 (dua) dusun definitif yaitu Dusun Penendem Timur dan Dusun Bagek Kambut , pada tanggal 26 Juni 2019 berdasarkan Keputusan Bupati Lombok Timur Nomor : 188.45/322/PMD/2019 Dusun Tambun dimekarkan menjadi 1 (satu) dusun definitif yaitu Dusun Jangkrung, pada tanggal 9 Januari 2020 berdasarkan Keptusan Bupati Lombok Timur Nomor : 188.45/61/PMD/2020 Dusun Senyiur dimekarkan menjadi 1 (satu) dusun definitif yaitu Dusun Dasan Baru Bengkel, sehingga Jumlah Dusun di Desa Senyiur bertambah menjadi 7 (tujuh36

Maksud pemekaran ini adalah untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat, pelaksanaan pembangunan serta untuk mempercepat lajunya roda pembangunan, perekonomian dan pelayanan kepada masyarakat secara dinamis dan

36https://www.senyiur.desa.id/

(44)

efektif, merata sesuai dengan UU No.14 tahun 2000.Sejak tahun 2009 sampai sekarang Kepala Desa Senyiur menjalankan pemerintahan yang di bantu oleh 1 (satu) orang juru tulis (Sekretaris Desa) dan 12 (Dua Belas) orang Perangkat Desa (Kasi, Kaur dan Kawil), 1 (satu) orang Staf Kaur/Kasi dan 1 (satu) orang Operator.

2. GeografisDesa Senyiur

Letak Geografis Desa Senyiur termasuk beriklim tropis dan terdapat duamusim yaitu : Musim Hujan dan Musim kemarau Biasanya musim kemarau lebih panjang dari musim penghujan yaitu kemarau Januari - April dan penghujan Mei - Desember. Suhu Udara Desa Sepit berkisar antara 28º s/d 30º C, curah hujan antara 200mm/tahun. Desa Senyiur tidak mempunyai sumber air yang cukup untuk mengairi /irigasi lahan pertanian, kecuali hanya untuk kebutuhan masyarakat yang berupa air minum.Adapun pengairan / irigasi pertanian di dapat dari kali atau embung dan sumber mata air lainnya. Secara geografis letak Desa Senyiur antara lain: Sebelah Utara berbatasan degan Desa Sepit dan Desa Mendana Raya

1) Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sepapan

2) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Selebung Ketangga dan 3) Sebelah Barat berbetasan dengan Desa Batu Putik37

Desa Senyiur terletak dalam wilayah dusun atau kekadusan Senyiur yang menjadi pusat ibu kota desa,dengan orbitasi atau jarak sebagai berikut:

1) Jarak dari kota Kecamatan yaitu 4,5 Km.

2) Jarak dari kota Kabupaten 18 Km.

3) Jarak dari kota Provinsi 77 Km

37Ibid

(45)

3. Keadaan Sosial

A.Sumber Daya Alam

Potensi sumber daya alam Desa Senyiur meliputi sumber daya Hayati (pertanian, perkebunan, peternakan sapi dan kambing, budidaya ikan) dan Non Hayati meliputi (persawahan tanah, air, udara).

Khususnya tata guna dan intensifikasi lahan yang ada di desa sepit sebagai berikut:

1) Persawahan seluas : 387 Ha 2) Perkebunan seluas : 9 Ha 3) Permukiman seluas : 28 Ha

4) Perkantoran/pasilitas umum : 6 Ha 5) Fasilitas dan sarana air bersih : 6) Sumur galian : 931

7) buah PDAM : 28 buah 8) Sumur Bor : 3 buah

B.Sumber Daya Manusia Sebagai mana telah di jelaskan bahwa Desa Senyiur terdiri dari 7 kewilayahan yaitu.

1) Wilayah Senyiur 2) Wilayah Penendem 3) Wilayah Tambun

4) Wilayah Penendem Timur 5) Wilayah Bagek Kambut 6) Wilayah Jangkrung

7) Wilayah Dasan Baru Bengkel

(46)

Adapun kondisi sumber daya manusia secara umum menurut latar belakang pendidikan relatif sedang, sesuai dengan rekap penduduk 2021 bahwa angka buta aksara dari usia belum sekolah sampai usia 55 tahun keatas tercatat sekitar 120 jiwa yang tidak mampu membaca dan menulis (buta aksara) dan kondisi tersebut rata-rata disemua wilayah yang ada. untuk lebih akuratnya kondisi potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh desa senyiur sebagai berikut :

a) Jumlah penduduk : 4,183 b) Jiwa. - Laki-laki : 2,026 Jiwa.

c) Perempuan : 2,157 Jiwa.38

38Ibid

(47)

C.Kondisi Pemerintah Desa

Tabel 1. 1

Jumlah Penduduk Desa Senyiur

NO. Nama Wilayah Jumlah penduduk

Jenis kelamin

Jumlah KK Laki-

Laki

Perempuan

1. Senyiur 1064 510 554 324

2. Penendem 620 300 320 219

3. Tambun 950 462 488 268

4. Penendem Timur 314 156 158 109

5. Bagek Kambut 305 139 166 101

6. Jangkrung 390 197 193 127

7. Dasan Baru Bengkel 540 262 278 200

JUMLAH 4183 2026 2157 1348

Sumber :Profil Desa Senyiur

(48)

Masban Abdul Azis P

Muhamad Yusuf

Syamsuddin

Abdul Hannan Gupran Jayadi

Anwar

Kepala Kewilayahan

Dasan Baru Bengkel Kepala

Kewilayaha n Jangkrung Kepala

Kewilayahan Bagek Kambut Kepala

Kewilayahan Penendem Timur Kepala

Kewilayaha n Tambun Kepala

Kewilayaha n Penendem Kepala

Kewilayaha n Senyiur

H.Munawir Hid

Kamarudin Harwani

KepalaSeksi Pelayanan Kepala Seksi

Kesejahteraa Kepala Seksi

Pemerintaha n

Muhamad Subki Misbun Sidik

Muhibullah

Kaur Program

&Perencanaa n

Kaur Keuanga Kaur Tata

Usaha dan

LUKMANUL HADI Sekretaris Desa MUHAJI,S.P

t KepalaDesa BPD

Tabel 1. 3.

Struktural Pengurus Desa Sumber : Profil Desa Senyiur

(49)

Tabel 1.2

Jumlah masyarakat penerima bantuan PKH di Desa Senyiur timur

No Nama dusun Jumlah penerima

1 Dusun Senyiur 37 orang

2 Dusun Tambun 16 orang

3 Dusun Penendem Timur 17 orang

4 Dusun Bagek Kambut 16 orang

5 Dusun Penendem 14 orang

6 Dusun Jangkrung 10 orang

7 Dusun Dasan Baru Bengkel 14orang Jumlah keseluruhan 124 orang Sumber : Profil Desa senyiur

(50)

B. Data Temuan

1. Manajemen Pengelolaan Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Senyiur ProgramKeluarga Harapan (PKH) ini merupakan salah satu perogram yang di terpakan oleh Kementrian Sosial Republik Indonesia (KEMENSOS RI) sehingga pada tahap pelaksanaan sampai dengan tahap penyalurannya program PKH ini di lakukan melalui jalur Dinas Sosial (DINSOS) di masing-masing Kabupaten yang bertujuan untuk meretas faktor kemiskinan ditengah-tengah masyarakat dan diaolaksikan pada sektor pendidikan dan kesehatan.39

Manajemen yang di lakukan oleh PKH untuk memberikan bantuan pada masyarakat miskin atau yang tergolong Rumah Tangga Kurang Mampu (RTSM) di Dusun Tambun dalam rangka untuk memutus rantai kemiskinan yang dialami oleh masayarakat. Dalam hal ini ada bebarapa Manajemen yang dilakukan yakni:40

1) Prencanaan (Plenning)

Perencanaan merupakan langkah awal dalam panduan pelaksanaan dan evaluasi program pelatihan, karna prencanaan yang tepat akan berpengaruh pada evektifitas penyelenggaraan pelatihan.41

Tahap perencanaan yang dimplementasikan dalam program PKH yakni merupakan tahap dasar yang akan di lakukan secara observasi ditengah-tengah masyarakat untuk mengetahui kategeori dan hal tersebut harus sesuai dengan

39Edi Suharto, Juni Thamrin, “Program Keluarga Harapan,: Memotong Rantai Kemiskinan Anak Bangsa”, Jurnal Aspirasi, Vol. 3 No. 1 (Juni 2012), hlm. 16.

40 Soehartono, ManajemenManajemen. (Jakarta: PT .Bumi Aksara, 2008), hlm. 6.

41Upi Rahmawati, “Perencanaan Pelatihan Pencegahan Dan Penanganan Stunting Berbasis E- Learning Bagi Pendamping PKH Di BBPPKS Regional II Bandung”, (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2021), hlm. 3.

(51)

pedoman yang tertera dalam PKH yakni dengan melakukan Validasi, verifikasi, dan sampai pada tahap penyluran bantuan.

Validasi ini dilakukan selama satu kali satu tahun, dimana validasi ini wajib dilakukan oleh pendamping PKH untuk mengetahui calon Kelurga Penerima Manpaat (KPM) tersebut berhak mendapatakan bantuan PKH atau tidak. Selanjutnya apabila data yang diperoleh tersebut sudah valid kemudian akan di validasi oleh Agent (Pendamping) PKH di yang berada di bawah naungan Dinas Sosial dan juga dibantu oleh kepala Desa Senyiur, dalam hal ini validasi tersebut harus sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Karna dalam hal ini banyak dari masyarakat yang notebane nya penerima PKH lama harus melakukan tahapan validasi ulang dengan cara men survei kembali untuk mengetahui apakah Penerima PKH lama tersebut masih berhak mendapatkan bantuan atau tidak, alternatif tersebut dilakukan untuk menjaga dan memastikan data yang diperoleh dilapangan sesuai dengan DTKS.

Berdasarkan hasil Wawancara dengan Pendamping PKH Bapak Toni memapaprkan bahwa:

“Pada tahapan validasi ini bertujuan untuk memastikan terkait tentang data yang dimiliki oleh KPM benar-benar ril dengan data yang sudah di tentukan oleh data pusat, kemudian pada tahap pelaksanaanya yakni untuk mengumpulkan data-data yang di miliki oleh KPM tersebut pendamping PKH bekerja sama dengan Kadus/kades untuk menginformasikan kepada masyarakat untuk segera di lakukan Validasi”42

42 Toni, Wawancara, Desa Senyiur, 27 Agustus 2022.

(52)

Untuk menambah informasi menganenai proses yang dilakukan pada tahap Validasi ini maka peneliti melakukan wawancara dengan Bapak Kamaruddin selaku Pendamping PKH di Desa Senyiur memaprkan bahwa :

“Penetapan calon KPM/penerima KPM yang awalnya ditentukan oleh Data Terpadu Keluarga Sejahtera (DTKS) sebgaai pegangan informasi jumlah kemiskinan pada setiap lokasi dan kemudian data tersebut akan dikirim pada setiap daerah untuk dilakukan validasi ulang disebabkan karna bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) ini merupakan jenis bantuan tuani bersayarat, sehingga dalam tahapan pendataannya pendamping PKH hanya bisa menginfut bagaimana kondisi yang terjadi dimasyarakat seperti, anak sekolah, pendapatan, dan kehidupan masyarakat, kemudian yang menetukan peserta yang bakalan dapat bantuan PKH tersebut ditentukan oleh Kementrian Sosial (KEMENSOS)”43.

Berdasarkan wawancara dengan pendamping PKH dapat diketahui bahwa penetapan penerimaan bantuan PKH, kondisi yang di alami oleh masing-masing komoponen harus sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Program PKH sehingga data yang di miliki oleh penerima bantuan tersebut akan di infut oleh pendamping untuk di lakukan validasi, kemudian apabila data yang ditemukan oleh pendamping tersebut sudah tepat maka yang menetukan masyarakat tersesbut terpilih sebagai penerima bantuan PKH yakni ditentukan oleh KEMENSOS.

2) Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan merupakan suatu usaha ataupun kegiatan yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok untuk memaksimalkan pencapaian target, dalam hal ini pelaksanaan harus dilakukan dengan memiliki perencanaan yang sudah

43Kamaruddin, Wawancara, PKH Desa Senyiur, 21 Agustus 2022.

(53)

terartur dan teraarah sehingga dalam tahap pelaksaanaan nya menghasilkan pencapaian yang maksimal.44

Salah satu peran yang sangat penting dalam pelaksanaan yakni adalah pengarahan, pengarahan sering dilakukan oleh pemimpin di suatu organisasi atau kelompok dalam rangka memberikan edukasi serta tujuan dalam pencapaian suatu target.Dalam melakukan pelaksaanan PKH pengarahan yang harus dilakukan kepada pegawai PKH yakni dengan memberikan motivasi yang baik supaya lebih giat lagi dalam bekerja. Kemudian Proses pelaksanaan yang harus dilakoni oleh pendamping kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yakni harus memberikan pelayanan yang terbaik, komunikasi yang bagus dan memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya proram PKH ini, kemudian pendamping harus melakukan pertemuan yang dihadiri oleh para penerima KPM guna untuk menindaklanjuti sejauh mana perkembangan KPM selama mereka mendapatan bantuan dari program PKH.

Berdasarkan hasil Wawancara dengan Pendamping PKH (Bapak Toni) memapaprkan bahwa :

“Setiap pelaksanaan yang di lakukan dalam kegiatan PKH selalu diberikan pengarahan begitu juga apabila terjadi permasalahan mengenai pelaksanaan PKH. Pengarahan ini di lakukan oleh koordinator Kabupaten (KORKAP), Korkap akan menyampaikan informasi-informasi penting mengenai pelaksanaan program PKH seperti kapan akan melakukan validasi, verifikasi dan penyaluran bantuan kepada semua pendamping PKH di desa Senyiur, kemudian selanjutnya pendamping PKH bertugas untuk memberikan pengarahan kepada semua peserta PKH Di desa Senyiur yang di

44Sosial, D. J.Pedoman Pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH)Tahun 2021 - 2024. Jakarta:

Keluarga Kementrian Sosial RI.(2021)

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari hasil wawancara yang dilakukan mengenai staffing adalah dalam pelaksanaan PKH dibentuk Unit Pelaksana sebagai wadah berkumpulnya SDM pelaksana yang

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa koordinator dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Manyampa Kecamatan Ujung Loe telah melaksanakan

Saya sebagai ketua paguyuban mengayomi 12 Desa mbak di Kecamatan Plantungan, dan jumlah ketua kelompok PKH ada 15 orang di Desa Wonodadi, dan juga jumlah pendamping di

1 2 3 4 Memberikan pelayanan pendidikan bagi anak peserta PKH (SD, SMP sederajat dan kesetaraan) Bersama Pendamping PKH memotivasi peserta PKH agar anak- anaknya memenuhi

SINERGI PKSA DAN PKH , KEMENTERIAN SOSIAL UPPKH Kemsos Kemensos Kegiatan Validasi PKH Ibu hamil Anak balita Anak 6-18 tahun Di sekolah Anak 6-18 tahun Anak Jalanan Anak 6-18

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pendamping PKH Faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap kinerja pendamping PKH di Kota Bandar Lampung adalah tingkat pendidikan non formal

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Pendamping Program Keluarga Harapan PKH dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Bukit Bestari Kota

berikut ini adalah keterangan dari bapak Handri Suwarta selaku lurah Surade terkait dengan bentuk akuntabilitas pengelolaan BPNT dan PKH yang dilakukan oleh petugas Kelurahan Surade