BAB IV PENUTUP
K. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Usaha Ternak Itik Petelur di Desa Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Mataram
K. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Usaha Ternak Itik
Seperti wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan pak Wartan selaku wakil ketua kelompok ternak itik Mongglemong
“Telur merupakan makanan pokok. Jadi akan selalu dibutuhkan setiap harinya. Rasanya pun enak dan bisa dimasak dengan berbagai cara. Untuk itu, jika kita berbisnis itik petelur maka akan bisa berkembang pesat” (wawancara yang dilakukan pada tanggal 27 september 2019).63
b) Semangat Kebersamaan Anggota Untuk Maju
Setiap orang yang memulai usaha tentu menginginkan usaha yang dijalaninya berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan apapun, terutama untuk pebisnis ternak itik petelur. Setiap anggota harus bekerja sama dan melakukan yang terbaik untuk kelangsungan usahanya. Baik dalam hal promosi, pemasaran, perawatan, distribusi, dan sebagainya memerlukan tekad dan kemauan yang besar.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pak Wartan selaku wakil ketua kelompok ternak itik Mongglemong
“Kami ini memulai usaha dari nol. Dari semenjak itik-itik ini masih kecil hingga bisa menghasilkan telur sebanyak ini. Ini semua karna kami tekun merawat itik-itik ini sampai bisa menghasilkan keuntungan. ” (wawancara yang dilakukan pada tanggal 27 september 2019).64
63Pak Wartan, Wakil Ketua Kelompok Ternak Itik Mongglemong, Wawancara, Desa Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Mataram, tanggal 27 September 2019.
64Pak Wartan, Wakil Ketua Kelompok Ternak Itik Mongglemong, Wawancara, Desa Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Mataram, tanggal 27 September 2019.
4. Faktor Penghambat Pengembangan Usaha Ternak Itik Petelur a) Sistem Pengolahan yang Masih Sangat Tradisional
Sistem pengolahan ternak itik petelur di Desa Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya terbilang masih sangat tradisional terlihat dari bagaimana cara para peternak mengolah ternak mereka, hampir semua pekerjaan mereka dilakukan dengan menggunakan tenaga mereka masing-masing.
Di satu sisi para peternak itik di Desa Dasan Cermen memiliki pengetahuan yang minim tentang bagaimana cara memasarkan produk mereka.
b) Keterbatasan Modal Usaha
Keterbatasan modal yang dimiliki oleh para peternak itik di Desa Dasan Cermen menjadi kendala untuk mengembangkan usaha mereka, ini disebabkan karena para peternak itik disana hanya mampu memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dengan hasil yang mereka dapatkan saat ini.
Ketika peneliti mencoba bertanya pada pak Nursidi selaku peternak disana.
“Seandainya kita punya modal untuk membeli itik yang sudah siap untuk bertelur mungkin kita bisa dengan cara perlahan untuk mengembangkan usaha ini namun karna membeli itik yang sudah siap bertelur membutuhkan modal besar akhirnya para peternak disini lebih memilih untuk membeli bibit itik yang modalnya tidak terlalu besar. Namun kelemahan memelihara dari mulai bibit ialah selama 5 sampai 6 bulan umur itik tersebut disini kita akan selalu mengeluarkan biaya untuk pakan dan obat-obatan sampai itik tersebut mulai bertelur dan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengembalikan
modal. Berbeda dengan jika kita memiliki modal untuk membeli itik yang sudah siap untuk bertelur maka dari hasil produksi telur tersebut kita bisa membeli pakan itik dan obat-obatannya”
(wawancara yang dilakukan pada tanggal 27 september 2019).65 c) Harga Pakan yang Terus Meningkat dan Terkadang Langka
Para peternak di Desa Dasan Cermen menggunakan bahan dasar untuk pakan itik adalah dedak namun seringkali dedak menjadi langka jika belum musim panen padi tiba, dan walaupun dedak ada pasti harga dedak tersebut melambung tinggi dan seringkali harga dedak naik tidak dibarengi dengan kenaikan harga telur, sehingga membuat para peternak mengganti pakan dengan pakan yang lebih murah seperti roti Bs atau roti yang sudah tidak layak konsumsi.
Itulah salah satu penyebab produksi telur itik di Desa Dasan Cermen seringkali menurun, karna para peternak tidak menggunakan pakan yang seharusnya digunakan.
Menurut pak Sabar selaku ketua Kelompok Ternak Itik Mongglemong
“Produksi telur itik akan stabil jika pakan yang digunakan tidak diganti dengan berbagai jenis pakan, namun jika kita tidak mengganti pakannya maka itik para peternak akan kelaparan karna dedak yang terkadang langka” (wawancara yang dilakukan pada tanggal 27 september 2019).66
65Pak Nursidi, anggota Kelompok Ternak Itik Mongglemong, Wawancara, Desa Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Mataram, tanggal 27 September 2019.
66Pak Sabar, Ketua Kelompok Ternak Itik Mongglemong, Wawancara, Desa Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Mataram, tanggal 26 September 2019.
d) Kurangnya Pendamping dari Instansi Terkait
Kelompok Ternak Itik Petelur Mongglemong merupakan usaha yang berdiri sendiri tanpa ada campur tangan dari pihak atau instansi manapun yang terkait. Jika kelompok ternak itik ini bisa bekerja sama dengan berbagai instansi terkait maka akan memudahkan dalam berbagai hal baik perawatan produk, promosi atau pemasaran, distribusi, serta saran tata cara perawatan ternak.
Penelitii melakukan wawancara dengan salah satu anggota Kelompok Ternak Itik Petelur
“Dari dulu hingga sekarang kami menjalankan usaha ini, kami melakukan segala sesuatunya secara mandiri dalam segala hal. Tidak bekerja sama dengan pihak manapun. Padahal jika dipikirkan, jika ada pendampingan dari beberapa instansi, saya yakin usaha ini akan berkembang pesat seiring berjalannya waktu. Apalagi telur ini merupakan salah satu makanan pokok yang akan selalu dibutuhkan.
Walaupun tidak sama dengan telur ayam, namun kontribusi telur itik ini terbilang besar”. (wawancara yang dilakukan pada tanggal 27 september 2019).67
67Pak Sabar, Ketua Kelompok Ternak Itik Mongglemong, Wawancara, Desa Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Mataram, tanggal 26 September 2019.
BAB III PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini, peneliti akan memfokuskan pada strategi pengembangan usaha ternak itik petelur di Desa Dasan Cermen Kecamatan Sandubaya Kota Mataram, sesuai dengan rumusan masalah sebagi berikut :
A. Analisis Pengembangan Usaha Kelompok Ternak Itik Mongglemong di