• Tidak ada hasil yang ditemukan

F ik 2. Fase ase Empathize Empathize M Menggun enggunaka akan n E Empati mpati unt

Dalam dokumen Buku Design Thinking Mata Kuliah Pilihan (Halaman 45-67)

CPMKCPMK

Topik 2. F ik 2. Fase ase Empathize Empathize M Menggun enggunaka akan n E Empati mpati unt

24

24 | | PPG PPG Pra Pra Jabatan Jabatan 20222022

2.

2. Permasalahan Permasalahan apa yang Anda rapa yang Anda rasa paling menasa paling mengganggu terkaigganggu terkait bidang studit bidang studi yang Anda ampu? Jika ada kesempatan, apa yang ingin Anda tanyakan/gali yang Anda ampu? Jika ada kesempatan, apa yang ingin Anda tanyakan/gali dari peserta didik terkait bidang studi tersebut?

dari peserta didik terkait bidang studi tersebut?

   

  

Top

Topik 2. F ik 2. Fase ase Empathize Empathize M Menggun enggunaka akan n E Empati mpati

Design

Design Thinking Thinking | | 2525

jj gg gg

Mulai dari pertemuan ini hingga pertemuan 10, Anda akan mengerjakan sebuah projek Mulai dari pertemuan ini hingga pertemuan 10, Anda akan mengerjakan sebuah projek untuk mempraktikkan fase-fase

untuk mempraktikkan fase-fase Design ThinkingDesign Thinking secara langsung. Hasil akhir projek ini secara langsung. Hasil akhir projek ini adalah sebuah media pembelajaran rancangan kelompok, yang nantinya dapat Anda adalah sebuah media pembelajaran rancangan kelompok, yang nantinya dapat Anda gunakan untuk mengajar sesuai jenjang dan bidang studi yang Anda ampu. Untuk itu, gunakan untuk mengajar sesuai jenjang dan bidang studi yang Anda ampu. Untuk itu, Anda perlu

Anda perlumembentuk kmembentuk kelompok elompok beraberanggotnggotakaakan 4-5 orang dengan rekan sekelasn 4-5 orang dengan rekan sekelas yang mengampu jenjang dan bidang studi yang sama

yang mengampu jenjang dan bidang studi yang sama. Kelompok ini akan terus. Kelompok ini akan terus berkolabor

berkolaborasi hingga asi hingga akhir fase akhir fase perancanganperancangan..

 A.

 A. MulMul ai Darai Dar i Dii Di riri

Ketika berbicara tentang empati pada

Ketika berbicara tentang empati pada Design Thinking,Design Thinking,  kita sedang bicara tentang  kita sedang bicara tentang bagaimana kita dapat memahami kebutuhan dan motivasi pengguna (IDEO, 2013).

bagaimana kita dapat memahami kebutuhan dan motivasi pengguna (IDEO, 2013).

Dalam konteks pendidikan, ‘pengguna’ ialah setiap subjek di dalam lingkun Dalam konteks pendidikan, ‘pengguna’ ialah setiap subjek di dalam lingkungangan pendidikan, misalnya para peserta didik atau peserta didik, guru, kepala sekolah, orang pendidikan, misalnya para peserta didik atau peserta didik, guru, kepala sekolah, orang tua peserta didik, dan lain sebagainya. Seperti apa karakteristik subjek sasaran kita?

tua peserta didik, dan lain sebagainya. Seperti apa karakteristik subjek sasaran kita?

Apa saja yang dialami oleh subjek tersebut? Masalah apa yang dihadapinya sehari-hari Apa saja yang dialami oleh subjek tersebut? Masalah apa yang dihadapinya sehari-hari sehingga berpengaruh terhadap kualitas pendidikan? Sebelum Anda menggali lebih sehingga berpengaruh terhadap kualitas pendidikan? Sebelum Anda menggali lebih dalam, mari mengingat kembali materi sebelumnya.

dalam, mari mengingat kembali materi sebelumnya.

   

  

Pada pertemuan sebelumnya, Anda diminta menuliskan keprihatinan dan Pada pertemuan sebelumnya, Anda diminta menuliskan keprihatinan dan keingintah

keingintahuan Anda uan Anda tentang pengguna layanan pendidikan, dalam hal tentang pengguna layanan pendidikan, dalam hal ini pesertaini peserta didik. Silakan duduk berpasangan dengan rekan sekelas dan ceritakan secara didik. Silakan duduk berpasangan dengan rekan sekelas dan ceritakan secara singkat isi essay Anda

singkat isi essay Anda kepada rekan Anda. Simak juga cerita rekan kepada rekan Anda. Simak juga cerita rekan Anda. SetelahAnda. Setelah saling berbagi, apakah hal baru

saling berbagi, apakah hal baru yang Anda sadari/pahami? Silakan tuliskan di yang Anda sadari/pahami? Silakan tuliskan di sini.sini.

B. Eksplorasi Kose B. Eksplorasi Kose

26

26 | | PPG PPG Pra Pra Jabatan Jabatan 20222022

Gambar 2. 1 Gambar 2. 1

1.

1. Intan PIntan Pertama: ertama: Memahami Memahami MasaMasalahlah

Ada beragam masalah yang Anda temui dalam praktik pendidikan, baik itu Ada beragam masalah yang Anda temui dalam praktik pendidikan, baik itu merupakan hasil pengamatan Anda terhadap dunia pendidikan maupun merupakan hasil pengamatan Anda terhadap dunia pendidikan maupun pengalaman pribadi

pengalaman pribadi. Tak . Tak jarang, solusi untuk permasalahan tersebut tidak cukupjarang, solusi untuk permasalahan tersebut tidak cukup efektif karena sejak awal masalah tersebut sudah

efektif karena sejak awal masalah tersebut sudah biasbias  (Todd  (Todd et alet al, 2019). Bias, 2019). Bias dapat terjadi ketika pemberi solusi memiliki asumsi atau persepsi pribadi atas dapat terjadi ketika pemberi solusi memiliki asumsi atau persepsi pribadi atas masalah yang

masalah yang ditemukannya.ditemukannya.

   

  

Riset yang dilakukan oleh Todd dkk (2019) di

Riset yang dilakukan oleh Todd dkk (2019) di University of OklahomaUniversity of Oklahoma   menunjukkan bahwa

menunjukkan bahwa “bias dalam pengambilan“bias dalam pengambilan keputusan, baik yangkeputusan, baik yang sederhan

sederhana maupun yang koa maupun yang ko mpleks, dapat mengurangi orismpleks, dapat mengurangi oris inalitas, kualitasinalitas, kualitas dan keelokan solusi yang dihasilkan

dan keelokan solusi yang dihasilkan”. Karena itu penting bagi kita untuk. Karena itu penting bagi kita untuk menghindari bias dan memahami masalah sebenar-benarnya, agar dapat menghindari bias dan memahami masalah sebenar-benarnya, agar dapat menemukan pemecahan masalah yang solutif serta tepat sasaran. Apakah betul menemukan pemecahan masalah yang solutif serta tepat sasaran. Apakah betul masalah yang didefinisikan adalah masalah utama yang terjadi di sekolah?

masalah yang didefinisikan adalah masalah utama yang terjadi di sekolah?

Bagaimana jika masalah yang muncul hanya merupakan lapisan permukaan dari Bagaimana jika masalah yang muncul hanya merupakan lapisan permukaan dari masalah yang jauh lebih besar dan dalam? Bagaimana perspektif subjek dalam masalah yang jauh lebih besar dan dalam? Bagaimana perspektif subjek dalam memandang kejadian yang diasumsikan sebagai masalah?

memandang kejadian yang diasumsikan sebagai masalah?

“Jika saya memiliki waktu satu jam untuk menyelesaikan sebuah masalah, saya

“Jika saya memiliki waktu satu jam untuk menyelesaikan sebuah masalah, saya akan menghabiskan 55 menit untuk memahami masalah tersebut dan 5 menit akan menghabiskan 55 menit untuk memahami masalah tersebut dan 5 menit untuk memikirkan solusinya.”

untuk memikirkan solusinya.” -- Al Al berber t Eit Ei nsns teitei nn

       

Design

Design Thinking Thinking | | 2727 Pengayaan:

Pengayaan:

Untuk memperdalam pemahaman Anda terkait bias dalam memahami masalah, Anda Untuk memperdalam pemahaman Anda terkait bias dalam memahami masalah, Anda dapat mengakses tautan berikut sebagai bahan bacaan:

dapat mengakses tautan berikut sebagai bahan bacaan:

1.

1. What is Bias?What is Bias?

https://www.interaction-design.org/literature/topics/bias https://www.interaction-design.org/literature/topics/bias 2.

2. Bias and Bias Remediation in Creative Problem-SolvingBias and Bias Remediation in Creative Problem-Solving https://doi.org/10.1080/10400419.2018.1532268

https://doi.org/10.1080/10400419.2018.1532268

Bagian pertama dari

Bagian pertama dari Double DiamondDouble Diamond  yaitu memahami masalah, termasuk ke  yaitu memahami masalah, termasuk ke dalam fase

dalam faseEmpathizeEmpathize. Anda diajak mengasah kemampuan observasi, intuisi, dan. Anda diajak mengasah kemampuan observasi, intuisi, dan kemampuan menggali lebih dalam untuk mengembangkan empati dan kemampuan menggali lebih dalam untuk mengembangkan empati dan pemahaman terhadap pengguna. Ada berbagai teknik dalam

pemahaman terhadap pengguna. Ada berbagai teknik dalamEmpathizeEmpathize, misalnya, misalnya menjalani kehidupan yang dialami oleh subjek sehari-hari (penghayatan menjalani kehidupan yang dialami oleh subjek sehari-hari (penghayatan mendalam/

mendalam/immerseimmerse), mendokumentasikan kehidupan pengguna dengan), mendokumentasikan kehidupan pengguna dengan foto/video, dan lain sebagainya. Namun pada pertemuan ini, Anda akan fokus foto/video, dan lain sebagainya. Namun pada pertemuan ini, Anda akan fokus pada teknik

pada teknik in-depth interviewin-depth interview. Perlu diketahui bahwa teknik. Perlu diketahui bahwa teknik in-depth interviewin-depth interview

   

  

bukanlah teknik yang spesifik dimiliki oleh

bukanlah teknik yang spesifik dimiliki oleh Design ThinkingDesign Thinking.. In-depth interviewIn-depth interview   adalah metode pengambilan data kualitatif yang kerap digunakan pada berbagai adalah metode pengambilan data kualitatif yang kerap digunakan pada berbagai riset sosial, namun dalam

riset sosial, namun dalamDesign ThinkingDesign Thinking terdapat  terdapat pengembangapengembangan pada n pada prosedurprosedur wawancara sehingga hasil yang didapat benar-benar dapat membangun empati wawancara sehingga hasil yang didapat benar-benar dapat membangun empati kepada pengg

kepada pengguna (Both, Utley & una (Both, Utley & Doorley, …).Doorley, …).  

Untuk mengeksplorasi berbagai teknik

Untuk mengeksplorasi berbagai teknik EmpathizeEmpathize, silakan pelajari tautan , silakan pelajari tautan berikut:berikut:

https://www.interacti

https://www.interaction-design.oron-design.org/literature/topig/literature/topics/empathizecs/empathize https://dschool.stanf

https://dschool.stanford.edu/resourord.edu/resources/design-thinkices/design-thinking-bootlegng-bootleg

   

2.

2. Mengapa Mengapa inin -depth intervi-depth intervi ew ew (IDI(IDI)?)?

Tidak seperti

Tidak seperti survey interviewsurvey interview yang melibatkan puluhan bahkan ratusan orang yang melibatkan puluhan bahkan ratusan orang dengan rumusan pertanyaan yang sama untuk

dengan rumusan pertanyaan yang sama untuk semuanya,semuanya,In-depth interviewIn-depth interview (IDI) (IDI) merupakan salah satu metode riset kualitatif yang hanya memerlukan sedikit merupakan salah satu metode riset kualitatif yang hanya memerlukan sedikit sampel disesuaikan dengan kebutuhan (Rutledge dkk 2020) Rumusan sampel disesuaikan dengan kebutuhan (Rutledge dkk 2020) Rumusan

28

28 | | PPG PPG Pra Pra Jabatan Jabatan 20222022

sampel disesuaikan dengan kebutuhan (Rutledge dkk, 2020). Rumusan sampel disesuaikan dengan kebutuhan (Rutledge dkk, 2020). Rumusan pertanyaan yang disiapkan sebelumnya akan menjadi acuan awal,

pertanyaan yang disiapkan sebelumnya akan menjadi acuan awal, tetapi jawabantetapi jawaban subjek wawancara dapat memantik munculnya pertanyaan baru untuk menggali subjek wawancara dapat memantik munculnya pertanyaan baru untuk menggali lebih dalam temuan tersebut.

lebih dalam temuan tersebut.

IDI juga dilakukan secara personal, artinya Anda akan melakukan wawancara IDI juga dilakukan secara personal, artinya Anda akan melakukan wawancara dengan subjek satu per satu sehingga subjek lebih nyaman dan bebas dengan subjek satu per satu sehingga subjek lebih nyaman dan bebas menyampaikan pendapat pribadinya dibanding jika pengambilan temuan menyampaikan pendapat pribadinya dibanding jika pengambilan temuan dilakukan di depan banyak orang seperti sebuah FGD. Akan lebih baik lagi jika dilakukan di depan banyak orang seperti sebuah FGD. Akan lebih baik lagi jika wawancara diadakan di tempat subjek tinggal, agar Anda dapat merasakan wawancara diadakan di tempat subjek tinggal, agar Anda dapat merasakan langsung bagaimana kondisi lingkungan yang turut mempengaruhi subjek dalam langsung bagaimana kondisi lingkungan yang turut mempengaruhi subjek dalam menjalani kehidupannya (bagian dari penghayatan mendalam/

menjalani kehidupannya (bagian dari penghayatan mendalam/immerseimmerse). Oleh). Oleh karena itu, metode IDI

karena itu, metode IDI akan menghasilkan pemahamakan menghasilkan pemahaman yang mendalam terhadapan yang mendalam terhadap subjek dan temuan-temuan bernilai dapat muncul ke

subjek dan temuan-temuan bernilai dapat muncul ke permukaapermukaan.n.

   

  

Berikut beberapa sumber bacaan tentang

Berikut beberapa sumber bacaan tentang in-depth interviewin-depth interview::

https://dschool.stanf

https://dschool.stanford.edu/resourord.edu/resources/chart-a-new-coces/chart-a-new-course-put-design-urse-put-design-thinking-thinking-

   

to-work to-work

https://onlinelibr

https://onlinelibrary.wiley.coary.wiley.com/doi/abs/10.100m/doi/abs/10.1002/978111902/9781119011071.iemp11071.iemp00190019  

  

https://www.wall

https://www.wallacefoundatiacefoundation.org/knowleon.org/knowledge-center/Documentdge-center/Documents/Workbook-E-s/Workbook-E-

  

Indepth-Interviews.pdf Indepth-Interviews.pdf

   

https://qmc.binus.a

https://qmc.binus.ac.id/2014/10/28/c.id/2014/10/28/in-depth-interin-depth-interview-wawancarview-wawancara-mendalam/a-mendalam/

3.

3. Tahapan Tahapan inin -depth -depth inin tervitervi ew ew (ID(IDI)I)

Strategi Strategi Pengembangan Pengembangan

Pembuatan Pembuatan Rumusan Rumusan

In-depth In-depth Interviews Interviews  

Analisis Analisis Data Data  

Design

Design Thinking Thinking | | 2929 Gambar 2. 2

Gambar 2. 2

(Disadur dari: Wallace Foundation, Conducting In-depth Interview) (Disadur dari: Wallace Foundation, Conducting In-depth Interview)

a.

a. Strategi PStrategi Pengembangengembang an an SaSampmpel el ((Extremes and LensesExtremes and Lenses))

Seperti telah Anda ketahui bahwa sampel yang diambil pada IDI hanya Seperti telah Anda ketahui bahwa sampel yang diambil pada IDI hanya beberapa orang saja, untuk itu ketepatan pemilihan sampel (subjek yang dapat beberapa orang saja, untuk itu ketepatan pemilihan sampel (subjek yang dapat memberikan pemaham

memberikan pemahaman bermakna pada riset Anda) an bermakna pada riset Anda) adalah prioritas utama.adalah prioritas utama.

Untuk tujuan itu, Anda dapat menggunakan strategi

Untuk tujuan itu, Anda dapat menggunakan strategi Extremes and LensesExtremes and Lenses   dalam memilih serta

dalam memilih serta mengumpulmengumpulkan sampel.kan sampel.

Extremes and Lenses

Extremes and Lenses  termasuk strategi pengambilan sampel untuk tujuan  termasuk strategi pengambilan sampel untuk tujuan spesifik (

spesifik (purposive samplingpurposive sampling). Strategi ini berdasar pada asumsi bahwa). Strategi ini berdasar pada asumsi bahwa mayoritas populasi memiliki kebutuhan yang serupa (

mayoritas populasi memiliki kebutuhan yang serupa (mainstreammainstream), namun), namun pencilan populasi (

pencilan populasi (extremesextremes) memiliki kebutuhan yang paling berbeda. Jika) memiliki kebutuhan yang paling berbeda. Jika kita mewawancarai subjek yang berasal dari pencilan populasi, dan mereka kita mewawancarai subjek yang berasal dari pencilan populasi, dan mereka

Sampel

Sampel   PertanyaanPertanyaan  

   

  

Gambar 2. 3 Gambar 2. 3

ternyata memiliki kesamaan pola kebutuhan, maka dapat diasumsikan bahwa ternyata memiliki kesamaan pola kebutuhan, maka dapat diasumsikan bahwa kebutuhan tersebut mewakili kebutuhan seluruh populasi.

kebutuhan tersebut mewakili kebutuhan seluruh populasi.

extreme extreme  

extreme extreme  

mainstream mainstream  

30

30 | | PPG PPG Pra Pra Jabatan Jabatan 20222022

Kurva di samping ini merupakan sebuah kurva normal yang menggambarkan Kurva di samping ini merupakan sebuah kurva normal yang menggambarkan populasi. Sekitar 90% masyarakat berada pada area mainstream, 5%

populasi. Sekitar 90% masyarakat berada pada area mainstream, 5% beradaberada pada extreme kanan dan 5% lainnya berada pada extreme kiri. Area pada extreme kanan dan 5% lainnya berada pada extreme kiri. Area mainstream menggambarkan perilaku masyarakat pada

mainstream menggambarkan perilaku masyarakat pada umumnya, sedangkanumumnya, sedangkan area extreme menggambarkan perilaku masyarakat yang sangat berbeda, area extreme menggambarkan perilaku masyarakat yang sangat berbeda, lebih spesifik, dan hanya sedikit orang yang melakukannya. Hal ini kemudian lebih spesifik, dan hanya sedikit orang yang melakukannya. Hal ini kemudian yang menjadi dasar mengapa pengambilan sampel menyasar bagian dari yang menjadi dasar mengapa pengambilan sampel menyasar bagian dari populasi pada area extreme, karena jika mereka yang berada pada area populasi pada area extreme, karena jika mereka yang berada pada area extreme memiliki kebutuhan spesifik akan sesuatu, maka

extreme memiliki kebutuhan spesifik akan sesuatu, maka biasanya hal tersebutbiasanya hal tersebut mewakili kebutuhan populasi yang lebih luas

mewakili kebutuhan populasi yang lebih luas (d.school, Bootleg Deck, 2018).(d.school, Bootleg Deck, 2018).

Lalu siapakah yang disebut pencilan populasi atau Extremes? Jawabannya Lalu siapakah yang disebut pencilan populasi atau Extremes? Jawabannya tergantung sudut pandang dan lingkup populasi yang kita tentukan. Sebagai tergantung sudut pandang dan lingkup populasi yang kita tentukan. Sebagai contoh, seorang vegetarian dan seorang pemakan daging adalah extreme contoh, seorang vegetarian dan seorang pemakan daging adalah extreme

dalam hal “pilihan menu makanan”. Namun, seorang vegetarian adalah dalam hal “pilihan menu makanan”. Namun, seorang vegetarian adalah mainstream dalam populasi “penyuka sayuran”. Cara kita membingkai sudut mainstream dalam populasi “penyuka sayuran”. Cara kita membingkai sudut

pandang dan lingkup populasi tersebut dikenal sebagai Lenses.

pandang dan lingkup populasi tersebut dikenal sebagai Lenses.

Lenses atau lensa dapat digambarkan sebagai poin indikator, dan dapat Lenses atau lensa dapat digambarkan sebagai poin indikator, dan dapat ditentukan sesuai kebutuhan pengambilan sampel. Contohnya jika

ditentukan sesuai kebutuhan pengambilan sampel. Contohnya jika AndaAnda

   

  

Gambar 2. 4 Gambar 2. 4

sedang melakukan riset untuk mengembangkan produk kasur yang nyaman, sedang melakukan riset untuk mengembangkan produk kasur yang nyaman, lensa pilihan Anda mungkin adalah

lensa pilihan Anda mungkin adalah “waktu yang dihabiskan di kasur”. Pada“waktu yang dihabiskan di kasur”. Pada

area mainstream, rata-rata orang dewasa mungkin berad

area mainstream, rata-rata orang dewasa mungkin berada di kasur a di kasur sekitar 6-8sekitar 6-8  jam sehari. Maka,

 jam sehari. Maka, extremes adalah mereka yang extremes adalah mereka yang hanya menggunakhanya menggunakan kasuran kasur 2-3 jam sehari, atau orang yang berbaring lebih dari 10

2-3 jam sehari, atau orang yang berbaring lebih dari 10 jam sehari.jam sehari.

Pada konteks pendidikan,

Pada konteks pendidikan, lenseslenses  dapat berupa (misalnya) interaksi dengan  dapat berupa (misalnya) interaksi dengan

Design

Design Thinking Thinking | | 3131

guru, interaksi dengan teman, kecocokan gaya belajar, sistem belajar guru, interaksi dengan teman, kecocokan gaya belajar, sistem belajar mengajar, bahkan juga bisa menyasar orang tua misalnya dukungan orang tua mengajar, bahkan juga bisa menyasar orang tua misalnya dukungan orang tua terhadap anak, tingkat kepedulian orang tua terhadap anak, dan lain terhadap anak, tingkat kepedulian orang tua terhadap anak, dan lain sebagainya, tergantung lensa yang Anda gunakan. Siapakah para

sebagainya, tergantung lensa yang Anda gunakan. Siapakah para extremesextremes   dalam lensa Anda? Bagaimana karakteristiknya? Peran apa yang ia lakukan dalam lensa Anda? Bagaimana karakteristiknya? Peran apa yang ia lakukan pada kesehariannya? Siapapun subjek wawancara Anda, jika mereka adalah pada kesehariannya? Siapapun subjek wawancara Anda, jika mereka adalah bagian dari

bagian dari extremesextremes, mereka akan memberikan pemahaman yang bernilai, mereka akan memberikan pemahaman yang bernilai dan menambah perspektif baru dalam riset Anda.

dan menambah perspektif baru dalam riset Anda.

b.

b. PePembuatan Rmbuatan Rumuumu san san PePertanyaanrtanyaan Langkah ini adalah waktu

Langkah ini adalah waktu yang tepat yang tepat untuk mengejawantahkuntuk mengejawantahkan seluruh asumsian seluruh asumsi Anda terhadap masalah yang ingin divalidasi, ataupun seluruh pertanyaan Anda terhadap masalah yang ingin divalidasi, ataupun seluruh pertanyaan yang Anda ingin ketahui jawabannya. Teknik terbaik untuk merumuskan yang Anda ingin ketahui jawabannya. Teknik terbaik untuk merumuskan pertanyaan adalah melalui

pertanyaan adalah melalui diverge-convergediverge-converge::

1)

1) Diverge - tuliskaDiverge - tuliskan semua pertanyn semua pertanyaan/keingintaaan/keingintahuan yang munhuan yang muncul di benakcul di benak Anda. Gunakan essay dari pertemuan 1 untuk membantu Anda Anda. Gunakan essay dari pertemuan 1 untuk membantu Anda menghasilka

menghasilkan n pertanyaan.pertanyaan.

   

  

2)

2) Converge - kelompokkaConverge - kelompokkan pertanyaan yang serun pertanyaan yang serupa/satu tema. Pisahkanpa/satu tema. Pisahkan antara pertanyaan ringan (misal: apa kegiatan sehari-hari Anda?), antara pertanyaan ringan (misal: apa kegiatan sehari-hari Anda?),

pertanyaan menengah (misal: apa pendapat Anda tentang…?), dan pertanyaan menengah (misal: apa pendapat Anda tentang…?), dan

pertanyaan kunci (misal: apa

pertanyaan kunci (misal: apa yang paling Anda takutkan jika…?). Hal iniyang paling Anda takutkan jika…?). Hal ini

dilakukan agar subjek tidak merasa terintimidasi akibat pertanyaan yang dilakukan agar subjek tidak merasa terintimidasi akibat pertanyaan yang terlalu sulit di

terlalu sulit di awal wawancara.awal wawancara.

3)

3) Susun perSusun pertanyaan daltanyaan dalam seam sebuah alur buah alur wawancara.wawancara.

Kesiapan subjek dalam menjawab pertanyaan akan menentukan respon Kesiapan subjek dalam menjawab pertanyaan akan menentukan respon subjek dalam mengungkapkan jawaban. Untuk itu, alur sesi wawancara perlu subjek dalam mengungkapkan jawaban. Untuk itu, alur sesi wawancara perlu dirancang agar subjek merasa nyaman dan dapat lebih terbuka. Di bawah ini dirancang agar subjek merasa nyaman dan dapat lebih terbuka. Di bawah ini adalah ilustrasi bagaimana koneksi emosional dibangun secara bertahap adalah ilustrasi bagaimana koneksi emosional dibangun secara bertahap melalui alur wawancara.

melalui alur wawancara.

32

32 | | PPG PPG Pra Pra Jabatan Jabatan 20222022

Gambar 2. 5 Gambar 2. 5  

(Grafik diambil dari “Understand Mixtape”, d.school,) (Grafik diambil dari “Understand Mixtape”, d.school,)  

   

  

Tahapan

Tahapan wawancwawanc ara ara IDI IDI KeteranKeteran gan gan TahapanTahapan

Introduce Yourself

Introduce Yourself Perkenalkan diri Anda.Perkenalkan diri Anda.

Introduce Project Introduce Project

Sampaikan gambaran singkat mengapa wawancara Sampaikan gambaran singkat mengapa wawancara ini diadakan dengan pemilihan bahasa disesuaikan ini diadakan dengan pemilihan bahasa disesuaikan dengan kategori usia subjek. Pastikan

dengan kategori usia subjek. Pastikan kembalikembali apakah subjek menyetujui wawancara yang akan apakah subjek menyetujui wawancara yang akan dilakukan setelah mengetahui gambaran singkat dilakukan setelah mengetahui gambaran singkat wawancara ini.

wawancara ini.

Build Rapport Build Rapport

Tanyakan hal-hal sederhana terkait latar belakang Tanyakan hal-hal sederhana terkait latar belakang subjek yang telah Anda ketahui sebelumnya, subjek yang telah Anda ketahui sebelumnya,

misalnya: “Andi sekarang kelas 4 SD, ya?” dlsb.

misalnya: “Andi sekarang kelas 4 SD, ya?” dlsb.  

Mulai bangun alur emosi dengan pertanyaan Mulai bangun alur emosi dengan pertanyaan sederhana yang akan membuka alur wawancara sederhana yang akan membuka alur wawancara

Dalam dokumen Buku Design Thinking Mata Kuliah Pilihan (Halaman 45-67)

Dokumen terkait