CPMKCPMK
Topik 2. F ik 2. Fase ase Empathize Empathize M Menggun enggunaka akan n E Empati mpati unt
24
24 | | PPG PPG Pra Pra Jabatan Jabatan 20222022
2.
2. Permasalahan Permasalahan apa yang Anda rapa yang Anda rasa paling menasa paling mengganggu terkaigganggu terkait bidang studit bidang studi yang Anda ampu? Jika ada kesempatan, apa yang ingin Anda tanyakan/gali yang Anda ampu? Jika ada kesempatan, apa yang ingin Anda tanyakan/gali dari peserta didik terkait bidang studi tersebut?
dari peserta didik terkait bidang studi tersebut?
Top
Topik 2. F ik 2. Fase ase Empathize Empathize M Menggun enggunaka akan n E Empati mpati
Design
Design Thinking Thinking | | 2525
jj gg gg
Mulai dari pertemuan ini hingga pertemuan 10, Anda akan mengerjakan sebuah projek Mulai dari pertemuan ini hingga pertemuan 10, Anda akan mengerjakan sebuah projek untuk mempraktikkan fase-fase
untuk mempraktikkan fase-fase Design ThinkingDesign Thinking secara langsung. Hasil akhir projek ini secara langsung. Hasil akhir projek ini adalah sebuah media pembelajaran rancangan kelompok, yang nantinya dapat Anda adalah sebuah media pembelajaran rancangan kelompok, yang nantinya dapat Anda gunakan untuk mengajar sesuai jenjang dan bidang studi yang Anda ampu. Untuk itu, gunakan untuk mengajar sesuai jenjang dan bidang studi yang Anda ampu. Untuk itu, Anda perlu
Anda perlumembentuk kmembentuk kelompok elompok beraberanggotnggotakaakan 4-5 orang dengan rekan sekelasn 4-5 orang dengan rekan sekelas yang mengampu jenjang dan bidang studi yang sama
yang mengampu jenjang dan bidang studi yang sama. Kelompok ini akan terus. Kelompok ini akan terus berkolabor
berkolaborasi hingga asi hingga akhir fase akhir fase perancanganperancangan..
A.
A. MulMul ai Darai Dar i Dii Di riri
Ketika berbicara tentang empati pada
Ketika berbicara tentang empati pada Design Thinking,Design Thinking, kita sedang bicara tentang kita sedang bicara tentang bagaimana kita dapat memahami kebutuhan dan motivasi pengguna (IDEO, 2013).
bagaimana kita dapat memahami kebutuhan dan motivasi pengguna (IDEO, 2013).
Dalam konteks pendidikan, ‘pengguna’ ialah setiap subjek di dalam lingkun Dalam konteks pendidikan, ‘pengguna’ ialah setiap subjek di dalam lingkungangan pendidikan, misalnya para peserta didik atau peserta didik, guru, kepala sekolah, orang pendidikan, misalnya para peserta didik atau peserta didik, guru, kepala sekolah, orang tua peserta didik, dan lain sebagainya. Seperti apa karakteristik subjek sasaran kita?
tua peserta didik, dan lain sebagainya. Seperti apa karakteristik subjek sasaran kita?
Apa saja yang dialami oleh subjek tersebut? Masalah apa yang dihadapinya sehari-hari Apa saja yang dialami oleh subjek tersebut? Masalah apa yang dihadapinya sehari-hari sehingga berpengaruh terhadap kualitas pendidikan? Sebelum Anda menggali lebih sehingga berpengaruh terhadap kualitas pendidikan? Sebelum Anda menggali lebih dalam, mari mengingat kembali materi sebelumnya.
dalam, mari mengingat kembali materi sebelumnya.
Pada pertemuan sebelumnya, Anda diminta menuliskan keprihatinan dan Pada pertemuan sebelumnya, Anda diminta menuliskan keprihatinan dan keingintah
keingintahuan Anda uan Anda tentang pengguna layanan pendidikan, dalam hal tentang pengguna layanan pendidikan, dalam hal ini pesertaini peserta didik. Silakan duduk berpasangan dengan rekan sekelas dan ceritakan secara didik. Silakan duduk berpasangan dengan rekan sekelas dan ceritakan secara singkat isi essay Anda
singkat isi essay Anda kepada rekan Anda. Simak juga cerita rekan kepada rekan Anda. Simak juga cerita rekan Anda. SetelahAnda. Setelah saling berbagi, apakah hal baru
saling berbagi, apakah hal baru yang Anda sadari/pahami? Silakan tuliskan di yang Anda sadari/pahami? Silakan tuliskan di sini.sini.
B. Eksplorasi Kose B. Eksplorasi Kose
26
26 | | PPG PPG Pra Pra Jabatan Jabatan 20222022
Gambar 2. 1 Gambar 2. 1
1.
1. Intan PIntan Pertama: ertama: Memahami Memahami MasaMasalahlah
Ada beragam masalah yang Anda temui dalam praktik pendidikan, baik itu Ada beragam masalah yang Anda temui dalam praktik pendidikan, baik itu merupakan hasil pengamatan Anda terhadap dunia pendidikan maupun merupakan hasil pengamatan Anda terhadap dunia pendidikan maupun pengalaman pribadi
pengalaman pribadi. Tak . Tak jarang, solusi untuk permasalahan tersebut tidak cukupjarang, solusi untuk permasalahan tersebut tidak cukup efektif karena sejak awal masalah tersebut sudah
efektif karena sejak awal masalah tersebut sudah biasbias (Todd (Todd et alet al, 2019). Bias, 2019). Bias dapat terjadi ketika pemberi solusi memiliki asumsi atau persepsi pribadi atas dapat terjadi ketika pemberi solusi memiliki asumsi atau persepsi pribadi atas masalah yang
masalah yang ditemukannya.ditemukannya.
Riset yang dilakukan oleh Todd dkk (2019) di
Riset yang dilakukan oleh Todd dkk (2019) di University of OklahomaUniversity of Oklahoma menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa “bias dalam pengambilan“bias dalam pengambilan keputusan, baik yangkeputusan, baik yang sederhan
sederhana maupun yang koa maupun yang ko mpleks, dapat mengurangi orismpleks, dapat mengurangi oris inalitas, kualitasinalitas, kualitas dan keelokan solusi yang dihasilkan
dan keelokan solusi yang dihasilkan””. Karena itu penting bagi kita untuk. Karena itu penting bagi kita untuk menghindari bias dan memahami masalah sebenar-benarnya, agar dapat menghindari bias dan memahami masalah sebenar-benarnya, agar dapat menemukan pemecahan masalah yang solutif serta tepat sasaran. Apakah betul menemukan pemecahan masalah yang solutif serta tepat sasaran. Apakah betul masalah yang didefinisikan adalah masalah utama yang terjadi di sekolah?
masalah yang didefinisikan adalah masalah utama yang terjadi di sekolah?
Bagaimana jika masalah yang muncul hanya merupakan lapisan permukaan dari Bagaimana jika masalah yang muncul hanya merupakan lapisan permukaan dari masalah yang jauh lebih besar dan dalam? Bagaimana perspektif subjek dalam masalah yang jauh lebih besar dan dalam? Bagaimana perspektif subjek dalam memandang kejadian yang diasumsikan sebagai masalah?
memandang kejadian yang diasumsikan sebagai masalah?
“Jika saya memiliki waktu satu jam untuk menyelesaikan sebuah masalah, saya
“Jika saya memiliki waktu satu jam untuk menyelesaikan sebuah masalah, saya akan menghabiskan 55 menit untuk memahami masalah tersebut dan 5 menit akan menghabiskan 55 menit untuk memahami masalah tersebut dan 5 menit untuk memikirkan solusinya.”
untuk memikirkan solusinya.” -- Al Al berber t Eit Ei nsns teitei nn
Design
Design Thinking Thinking | | 2727 Pengayaan:
Pengayaan:
Untuk memperdalam pemahaman Anda terkait bias dalam memahami masalah, Anda Untuk memperdalam pemahaman Anda terkait bias dalam memahami masalah, Anda dapat mengakses tautan berikut sebagai bahan bacaan:
dapat mengakses tautan berikut sebagai bahan bacaan:
1.
1. What is Bias?What is Bias?
https://www.interaction-design.org/literature/topics/bias https://www.interaction-design.org/literature/topics/bias 2.
2. Bias and Bias Remediation in Creative Problem-SolvingBias and Bias Remediation in Creative Problem-Solving https://doi.org/10.1080/10400419.2018.1532268
https://doi.org/10.1080/10400419.2018.1532268
Bagian pertama dari
Bagian pertama dari Double DiamondDouble Diamond yaitu memahami masalah, termasuk ke yaitu memahami masalah, termasuk ke dalam fase
dalam faseEmpathizeEmpathize. Anda diajak mengasah kemampuan observasi, intuisi, dan. Anda diajak mengasah kemampuan observasi, intuisi, dan kemampuan menggali lebih dalam untuk mengembangkan empati dan kemampuan menggali lebih dalam untuk mengembangkan empati dan pemahaman terhadap pengguna. Ada berbagai teknik dalam
pemahaman terhadap pengguna. Ada berbagai teknik dalamEmpathizeEmpathize, misalnya, misalnya menjalani kehidupan yang dialami oleh subjek sehari-hari (penghayatan menjalani kehidupan yang dialami oleh subjek sehari-hari (penghayatan mendalam/
mendalam/immerseimmerse), mendokumentasikan kehidupan pengguna dengan), mendokumentasikan kehidupan pengguna dengan foto/video, dan lain sebagainya. Namun pada pertemuan ini, Anda akan fokus foto/video, dan lain sebagainya. Namun pada pertemuan ini, Anda akan fokus pada teknik
pada teknik in-depth interviewin-depth interview. Perlu diketahui bahwa teknik. Perlu diketahui bahwa teknik in-depth interviewin-depth interview
bukanlah teknik yang spesifik dimiliki oleh
bukanlah teknik yang spesifik dimiliki oleh Design ThinkingDesign Thinking.. In-depth interviewIn-depth interview adalah metode pengambilan data kualitatif yang kerap digunakan pada berbagai adalah metode pengambilan data kualitatif yang kerap digunakan pada berbagai riset sosial, namun dalam
riset sosial, namun dalamDesign ThinkingDesign Thinking terdapat terdapat pengembangapengembangan pada n pada prosedurprosedur wawancara sehingga hasil yang didapat benar-benar dapat membangun empati wawancara sehingga hasil yang didapat benar-benar dapat membangun empati kepada pengg
kepada pengguna (Both, Utley & una (Both, Utley & Doorley, …).Doorley, …).
Untuk mengeksplorasi berbagai teknik
Untuk mengeksplorasi berbagai teknik EmpathizeEmpathize, silakan pelajari tautan , silakan pelajari tautan berikut:berikut:
https://www.interacti
https://www.interaction-design.oron-design.org/literature/topig/literature/topics/empathizecs/empathize https://dschool.stanf
https://dschool.stanford.edu/resourord.edu/resources/design-thinkices/design-thinking-bootlegng-bootleg
2.
2. Mengapa Mengapa inin -depth intervi-depth intervi ew ew (IDI(IDI)?)?
Tidak seperti
Tidak seperti survey interviewsurvey interview yang melibatkan puluhan bahkan ratusan orang yang melibatkan puluhan bahkan ratusan orang dengan rumusan pertanyaan yang sama untuk
dengan rumusan pertanyaan yang sama untuk semuanya,semuanya,In-depth interviewIn-depth interview (IDI) (IDI) merupakan salah satu metode riset kualitatif yang hanya memerlukan sedikit merupakan salah satu metode riset kualitatif yang hanya memerlukan sedikit sampel disesuaikan dengan kebutuhan (Rutledge dkk 2020) Rumusan sampel disesuaikan dengan kebutuhan (Rutledge dkk 2020) Rumusan
28
28 | | PPG PPG Pra Pra Jabatan Jabatan 20222022
sampel disesuaikan dengan kebutuhan (Rutledge dkk, 2020). Rumusan sampel disesuaikan dengan kebutuhan (Rutledge dkk, 2020). Rumusan pertanyaan yang disiapkan sebelumnya akan menjadi acuan awal,
pertanyaan yang disiapkan sebelumnya akan menjadi acuan awal, tetapi jawabantetapi jawaban subjek wawancara dapat memantik munculnya pertanyaan baru untuk menggali subjek wawancara dapat memantik munculnya pertanyaan baru untuk menggali lebih dalam temuan tersebut.
lebih dalam temuan tersebut.
IDI juga dilakukan secara personal, artinya Anda akan melakukan wawancara IDI juga dilakukan secara personal, artinya Anda akan melakukan wawancara dengan subjek satu per satu sehingga subjek lebih nyaman dan bebas dengan subjek satu per satu sehingga subjek lebih nyaman dan bebas menyampaikan pendapat pribadinya dibanding jika pengambilan temuan menyampaikan pendapat pribadinya dibanding jika pengambilan temuan dilakukan di depan banyak orang seperti sebuah FGD. Akan lebih baik lagi jika dilakukan di depan banyak orang seperti sebuah FGD. Akan lebih baik lagi jika wawancara diadakan di tempat subjek tinggal, agar Anda dapat merasakan wawancara diadakan di tempat subjek tinggal, agar Anda dapat merasakan langsung bagaimana kondisi lingkungan yang turut mempengaruhi subjek dalam langsung bagaimana kondisi lingkungan yang turut mempengaruhi subjek dalam menjalani kehidupannya (bagian dari penghayatan mendalam/
menjalani kehidupannya (bagian dari penghayatan mendalam/immerseimmerse). Oleh). Oleh karena itu, metode IDI
karena itu, metode IDI akan menghasilkan pemahamakan menghasilkan pemahaman yang mendalam terhadapan yang mendalam terhadap subjek dan temuan-temuan bernilai dapat muncul ke
subjek dan temuan-temuan bernilai dapat muncul ke permukaapermukaan.n.
Berikut beberapa sumber bacaan tentang
Berikut beberapa sumber bacaan tentang in-depth interviewin-depth interview::
https://dschool.stanf
https://dschool.stanford.edu/resourord.edu/resources/chart-a-new-coces/chart-a-new-course-put-design-urse-put-design-thinking-thinking-
to-work to-work
https://onlinelibr
https://onlinelibrary.wiley.coary.wiley.com/doi/abs/10.100m/doi/abs/10.1002/978111902/9781119011071.iemp11071.iemp00190019
https://www.wall
https://www.wallacefoundatiacefoundation.org/knowleon.org/knowledge-center/Documentdge-center/Documents/Workbook-E-s/Workbook-E-
Indepth-Interviews.pdf Indepth-Interviews.pdf
https://qmc.binus.a
https://qmc.binus.ac.id/2014/10/28/c.id/2014/10/28/in-depth-interin-depth-interview-wawancarview-wawancara-mendalam/a-mendalam/
3.
3. Tahapan Tahapan inin -depth -depth inin tervitervi ew ew (ID(IDI)I)
Strategi Strategi Pengembangan Pengembangan
Pembuatan Pembuatan Rumusan Rumusan
In-depth In-depth Interviews Interviews
Analisis Analisis Data Data
Design
Design Thinking Thinking | | 2929 Gambar 2. 2
Gambar 2. 2
(Disadur dari: Wallace Foundation, Conducting In-depth Interview) (Disadur dari: Wallace Foundation, Conducting In-depth Interview)
a.
a. Strategi PStrategi Pengembangengembang an an SaSampmpel el ((Extremes and LensesExtremes and Lenses))
Seperti telah Anda ketahui bahwa sampel yang diambil pada IDI hanya Seperti telah Anda ketahui bahwa sampel yang diambil pada IDI hanya beberapa orang saja, untuk itu ketepatan pemilihan sampel (subjek yang dapat beberapa orang saja, untuk itu ketepatan pemilihan sampel (subjek yang dapat memberikan pemaham
memberikan pemahaman bermakna pada riset Anda) an bermakna pada riset Anda) adalah prioritas utama.adalah prioritas utama.
Untuk tujuan itu, Anda dapat menggunakan strategi
Untuk tujuan itu, Anda dapat menggunakan strategi Extremes and LensesExtremes and Lenses dalam memilih serta
dalam memilih serta mengumpulmengumpulkan sampel.kan sampel.
Extremes and Lenses
Extremes and Lenses termasuk strategi pengambilan sampel untuk tujuan termasuk strategi pengambilan sampel untuk tujuan spesifik (
spesifik (purposive samplingpurposive sampling). Strategi ini berdasar pada asumsi bahwa). Strategi ini berdasar pada asumsi bahwa mayoritas populasi memiliki kebutuhan yang serupa (
mayoritas populasi memiliki kebutuhan yang serupa (mainstreammainstream), namun), namun pencilan populasi (
pencilan populasi (extremesextremes) memiliki kebutuhan yang paling berbeda. Jika) memiliki kebutuhan yang paling berbeda. Jika kita mewawancarai subjek yang berasal dari pencilan populasi, dan mereka kita mewawancarai subjek yang berasal dari pencilan populasi, dan mereka
Sampel
Sampel PertanyaanPertanyaan
Gambar 2. 3 Gambar 2. 3
ternyata memiliki kesamaan pola kebutuhan, maka dapat diasumsikan bahwa ternyata memiliki kesamaan pola kebutuhan, maka dapat diasumsikan bahwa kebutuhan tersebut mewakili kebutuhan seluruh populasi.
kebutuhan tersebut mewakili kebutuhan seluruh populasi.
extreme extreme
extreme extreme
mainstream mainstream
30
30 | | PPG PPG Pra Pra Jabatan Jabatan 20222022
Kurva di samping ini merupakan sebuah kurva normal yang menggambarkan Kurva di samping ini merupakan sebuah kurva normal yang menggambarkan populasi. Sekitar 90% masyarakat berada pada area mainstream, 5%
populasi. Sekitar 90% masyarakat berada pada area mainstream, 5% beradaberada pada extreme kanan dan 5% lainnya berada pada extreme kiri. Area pada extreme kanan dan 5% lainnya berada pada extreme kiri. Area mainstream menggambarkan perilaku masyarakat pada
mainstream menggambarkan perilaku masyarakat pada umumnya, sedangkanumumnya, sedangkan area extreme menggambarkan perilaku masyarakat yang sangat berbeda, area extreme menggambarkan perilaku masyarakat yang sangat berbeda, lebih spesifik, dan hanya sedikit orang yang melakukannya. Hal ini kemudian lebih spesifik, dan hanya sedikit orang yang melakukannya. Hal ini kemudian yang menjadi dasar mengapa pengambilan sampel menyasar bagian dari yang menjadi dasar mengapa pengambilan sampel menyasar bagian dari populasi pada area extreme, karena jika mereka yang berada pada area populasi pada area extreme, karena jika mereka yang berada pada area extreme memiliki kebutuhan spesifik akan sesuatu, maka
extreme memiliki kebutuhan spesifik akan sesuatu, maka biasanya hal tersebutbiasanya hal tersebut mewakili kebutuhan populasi yang lebih luas
mewakili kebutuhan populasi yang lebih luas (d.school, Bootleg Deck, 2018).(d.school, Bootleg Deck, 2018).
Lalu siapakah yang disebut pencilan populasi atau Extremes? Jawabannya Lalu siapakah yang disebut pencilan populasi atau Extremes? Jawabannya tergantung sudut pandang dan lingkup populasi yang kita tentukan. Sebagai tergantung sudut pandang dan lingkup populasi yang kita tentukan. Sebagai contoh, seorang vegetarian dan seorang pemakan daging adalah extreme contoh, seorang vegetarian dan seorang pemakan daging adalah extreme
dalam hal “pilihan menu makanan”. Namun, seorang vegetarian adalah dalam hal “pilihan menu makanan”. Namun, seorang vegetarian adalah mainstream dalam populasi “penyuka sayuran”. Cara kita membingkai sudut mainstream dalam populasi “penyuka sayuran”. Cara kita membingkai sudut
pandang dan lingkup populasi tersebut dikenal sebagai Lenses.
pandang dan lingkup populasi tersebut dikenal sebagai Lenses.
Lenses atau lensa dapat digambarkan sebagai poin indikator, dan dapat Lenses atau lensa dapat digambarkan sebagai poin indikator, dan dapat ditentukan sesuai kebutuhan pengambilan sampel. Contohnya jika
ditentukan sesuai kebutuhan pengambilan sampel. Contohnya jika AndaAnda
Gambar 2. 4 Gambar 2. 4
sedang melakukan riset untuk mengembangkan produk kasur yang nyaman, sedang melakukan riset untuk mengembangkan produk kasur yang nyaman, lensa pilihan Anda mungkin adalah
lensa pilihan Anda mungkin adalah “waktu yang dihabiskan di kasur”. Pada“waktu yang dihabiskan di kasur”. Pada
area mainstream, rata-rata orang dewasa mungkin berad
area mainstream, rata-rata orang dewasa mungkin berada di kasur a di kasur sekitar 6-8sekitar 6-8 jam sehari. Maka,
jam sehari. Maka, extremes adalah mereka yang extremes adalah mereka yang hanya menggunakhanya menggunakan kasuran kasur 2-3 jam sehari, atau orang yang berbaring lebih dari 10
2-3 jam sehari, atau orang yang berbaring lebih dari 10 jam sehari.jam sehari.
Pada konteks pendidikan,
Pada konteks pendidikan, lenseslenses dapat berupa (misalnya) interaksi dengan dapat berupa (misalnya) interaksi dengan
Design
Design Thinking Thinking | | 3131
guru, interaksi dengan teman, kecocokan gaya belajar, sistem belajar guru, interaksi dengan teman, kecocokan gaya belajar, sistem belajar mengajar, bahkan juga bisa menyasar orang tua misalnya dukungan orang tua mengajar, bahkan juga bisa menyasar orang tua misalnya dukungan orang tua terhadap anak, tingkat kepedulian orang tua terhadap anak, dan lain terhadap anak, tingkat kepedulian orang tua terhadap anak, dan lain sebagainya, tergantung lensa yang Anda gunakan. Siapakah para
sebagainya, tergantung lensa yang Anda gunakan. Siapakah para extremesextremes dalam lensa Anda? Bagaimana karakteristiknya? Peran apa yang ia lakukan dalam lensa Anda? Bagaimana karakteristiknya? Peran apa yang ia lakukan pada kesehariannya? Siapapun subjek wawancara Anda, jika mereka adalah pada kesehariannya? Siapapun subjek wawancara Anda, jika mereka adalah bagian dari
bagian dari extremesextremes, mereka akan memberikan pemahaman yang bernilai, mereka akan memberikan pemahaman yang bernilai dan menambah perspektif baru dalam riset Anda.
dan menambah perspektif baru dalam riset Anda.
b.
b. PePembuatan Rmbuatan Rumuumu san san PePertanyaanrtanyaan Langkah ini adalah waktu
Langkah ini adalah waktu yang tepat yang tepat untuk mengejawantahkuntuk mengejawantahkan seluruh asumsian seluruh asumsi Anda terhadap masalah yang ingin divalidasi, ataupun seluruh pertanyaan Anda terhadap masalah yang ingin divalidasi, ataupun seluruh pertanyaan yang Anda ingin ketahui jawabannya. Teknik terbaik untuk merumuskan yang Anda ingin ketahui jawabannya. Teknik terbaik untuk merumuskan pertanyaan adalah melalui
pertanyaan adalah melalui diverge-convergediverge-converge::
1)
1) Diverge - tuliskaDiverge - tuliskan semua pertanyn semua pertanyaan/keingintaaan/keingintahuan yang munhuan yang muncul di benakcul di benak Anda. Gunakan essay dari pertemuan 1 untuk membantu Anda Anda. Gunakan essay dari pertemuan 1 untuk membantu Anda menghasilka
menghasilkan n pertanyaan.pertanyaan.
2)
2) Converge - kelompokkaConverge - kelompokkan pertanyaan yang serun pertanyaan yang serupa/satu tema. Pisahkanpa/satu tema. Pisahkan antara pertanyaan ringan (misal: apa kegiatan sehari-hari Anda?), antara pertanyaan ringan (misal: apa kegiatan sehari-hari Anda?),
pertanyaan menengah (misal: apa pendapat Anda tentang…?), dan pertanyaan menengah (misal: apa pendapat Anda tentang…?), dan
pertanyaan kunci (misal: apa
pertanyaan kunci (misal: apa yang paling Anda takutkan jika…?). Hal iniyang paling Anda takutkan jika…?). Hal ini
dilakukan agar subjek tidak merasa terintimidasi akibat pertanyaan yang dilakukan agar subjek tidak merasa terintimidasi akibat pertanyaan yang terlalu sulit di
terlalu sulit di awal wawancara.awal wawancara.
3)
3) Susun perSusun pertanyaan daltanyaan dalam seam sebuah alur buah alur wawancara.wawancara.
Kesiapan subjek dalam menjawab pertanyaan akan menentukan respon Kesiapan subjek dalam menjawab pertanyaan akan menentukan respon subjek dalam mengungkapkan jawaban. Untuk itu, alur sesi wawancara perlu subjek dalam mengungkapkan jawaban. Untuk itu, alur sesi wawancara perlu dirancang agar subjek merasa nyaman dan dapat lebih terbuka. Di bawah ini dirancang agar subjek merasa nyaman dan dapat lebih terbuka. Di bawah ini adalah ilustrasi bagaimana koneksi emosional dibangun secara bertahap adalah ilustrasi bagaimana koneksi emosional dibangun secara bertahap melalui alur wawancara.
melalui alur wawancara.
32
32 | | PPG PPG Pra Pra Jabatan Jabatan 20222022
Gambar 2. 5 Gambar 2. 5
(Grafik diambil dari “Understand Mixtape”, d.school,) (Grafik diambil dari “Understand Mixtape”, d.school,)
Tahapan
Tahapan wawancwawanc ara ara IDI IDI KeteranKeteran gan gan TahapanTahapan
Introduce Yourself
Introduce Yourself Perkenalkan diri Anda.Perkenalkan diri Anda.
Introduce Project Introduce Project
Sampaikan gambaran singkat mengapa wawancara Sampaikan gambaran singkat mengapa wawancara ini diadakan dengan pemilihan bahasa disesuaikan ini diadakan dengan pemilihan bahasa disesuaikan dengan kategori usia subjek. Pastikan
dengan kategori usia subjek. Pastikan kembalikembali apakah subjek menyetujui wawancara yang akan apakah subjek menyetujui wawancara yang akan dilakukan setelah mengetahui gambaran singkat dilakukan setelah mengetahui gambaran singkat wawancara ini.
wawancara ini.
Build Rapport Build Rapport
Tanyakan hal-hal sederhana terkait latar belakang Tanyakan hal-hal sederhana terkait latar belakang subjek yang telah Anda ketahui sebelumnya, subjek yang telah Anda ketahui sebelumnya,
misalnya: “Andi sekarang kelas 4 SD, ya?” dlsb.
misalnya: “Andi sekarang kelas 4 SD, ya?” dlsb.
Mulai bangun alur emosi dengan pertanyaan Mulai bangun alur emosi dengan pertanyaan sederhana yang akan membuka alur wawancara sederhana yang akan membuka alur wawancara