BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RKPD DAN CAPAIAN KINERJA
2.2. Capaian Kinerja Pemerintah Daerah
2.2.2 Aspek Pelayanan Umum
2.2.2.1 Fokus Layanan Urusan Wajib
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2016 28 Grafik II.5
Perkembangan Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Agam Tahun 2010 s/d 2014
Berdasarkan tabel diatas terlihat Angka Rata-Rata Lama Sekolah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dari 2010 sebesar 8,5 tahun, sampai tahun 2014 telah mencapai 8,76 tahun artinya penduduk kabupaten Agam rata-rata lama sekolahnya baru setingkat SLTP.
d. Pengeluaran Riil per Kapita
Komponen IPM selanjutnya adalah pengeluaran ril perkapita, pada Tahun 2010 mencapai Rp. 629.650,- hingga tahun 2014 telah mencapai Rp.641.830,- atau meningkat sebesar Rp. 12.180,-
2.2.2 Aspek Pelayanan Umum
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2016 29 Tabel II.15
Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni
NO Tahun
Tingkat SD Tingkat SLTP Tingkat SLTA
APK APM APK APM APK APM
1 2010 103,87 91,54 95,00 76,14 83,07 64,24
2 2011 103,92 91,37 96.30 78,52 84,20 71,98
3 2012 105,07 91,47 97,03 80,78 85,60 72,67
4 2013 105,87 92,71 98,04 81,05 87,43 73,03
5. 2014 105,91 92,18 98,12 81,36 87,44 73,18
Sumber : Data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Tahun 2014.
Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah
Pembangunan pendidikan ditinjau dari ketersedian sekolah terlihat bahwa pada tingkat Sekolah Dasar/MI dari jumlah penduduk kelompok usia 7- 12 tahun pada Tahun 2014 sebanyak 52.935 orang dengan jumlah sekolah 454 unit, hal ini menunjukan rata-rata satu SD menampung 117 murid. Rasio murid per kelas diketahui perbanding jumlah kelas dengan jumlah murid yaitu jumlah kelas sebanyak 3,132 sedang jumlah murid sebanyak 62,418 orang berarti satu kelas menampung rata-rata 20 murid, merupakan kondisi yang ideal, menunjukkan bahwa untuk tingkat SD tidak diperlukan lagi penambahan sarana pendidikan.
Sementara untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama pada Tahun 2014 dari jumlah penduduk kelompok usia 13-15 tahun sebanyak 15.152 orang dengan jumlah sekolah 120 unit, hal ini menunjukan satu sekolah menampung 223 siswa dengan rasio murid per kelas mencapai 24 orang. Selanjutnya untuk tingkat pendidikan Sekolah Menengah Tingkat Atas tidak jauh beda dengan kondisi Sekolah Menengah Pertama, dimana Rasio murid per kelas merupakan indikator yang menunjukkan banyaknya murid yang mengikuti pendidikan untuk setiap kelas mencapai 23 orang.
Lebih jelasnya perkembangan rasio ketersedian sekolah dengan penduduk usia sekolah dan rasio murid dengan ketersedian jumlah kelas per jenjang pendidikan tahun 2010-2014 tergambar pada tabel berikut:
Tabel II.16
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2010-2014
No Jenjang Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014 1 SD/MI
1.1. Jumlah gedung sekolah 455 453 454 454 454
1.2. jumlah penduduk kelompok usia
7-12 tahun 53.885 54.072 54.333 58.004 52.935
1.3. Rasio 118,43 119,36 119,68 127,76 116,60
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah gedung sekolah 120 118 119 120 120
2.2. jumlah penduduk kelompok usia
13-15 tahun 20.413 20.510 21.421 27.224 22.462
2.3. Rasio 170,108 173,81 180,01 226,87 187,18 3 SLTA
3.1 Jumlah gedung sekolah 61 64 65 67 68
3.2 jumlah penduduk kelompok usia
16-18 tahun 11,437 13,933 14.344 20,445 15,152
3.3 Rasio 187,498 217,70 220,68 305,15 222,82
Sumber : Profil pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2014
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2016 30 Tabel II.17
Rasio Murid Terhadap Jumlah Kelas per Jenjang Pendidikan Tahun 2010-2014
No Jenjang Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014 1 SD/MI
1.1. Kelas/Rombel 3,052 3,085 3,180 3,132 3.005
1.2. Jumlah Murid 62,932 62,176 62,418 61,410 60.129
1.3. Rasio 20,62 20,15 19,63 19,61 20,01
2 SMP/MTs
2.1. Kelas/Rombel 881 1,112 990 1,099 1.106
2.2. Jumlah Murid 25.132 25.100 25.805 26.571 27.025
2.3. Rasio 28,58 22,57 26,07 24,18 24,43
3 SLTA
3.1 Kelas/Rombel 566 594 670 700 771
3.2 Jumlah Murid 15,535 16,345 17,035 17,748 17.996
3.3 Rasio 27,45 27,52 25,43 25,35 23,34
Sumber : Profil pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2014
Rasio Guru/Murid
Disamping faktor ketersediaan sarana gedung sekolah, faktor lain yang sangat menentukan dalam pembangunan bidang pendidikan adalah ketersediaan guru untuk masing-masing jenjang pendidikan. Rasio guru dengan murid untuk jenjang pendidikan SD/MI mengalami perkembangan yang berfluktuasi. Pada Tahun 2014 rasionya 13.52. Sementara itu rasio guru terhadap murid untuk jenjang pendidikan SMP/MTs tahun 2014 rasionya mencapai 9,18 selanjutnya untuk Jenjang pendidikan SLTA/MA rasionya 7,77.
Secara keseluruhan kebutuhan guru dibandingkan dengan jumlah murid masih ideal namun demikian kebutuhan guru untuk bidang tertentu dirasakan masih kurang seperti guru bidang IPA, Bahasa Ingris, dan matematika. Untuk lebih mengetahui rasio guru dan murid untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel II.18
Rasio Jumlah Murid terhadap Jumlah Guru per Jenjang Pendidikan Tahun 2010-2014
No Jenjang Pendidikan 2010 2011 2012 2013 2014 1 SD/MI
1.1. Jumlah Guru 4,320 4,238 4,690 4,173 4.447
1.2. Jumlah Murid 62,932 62,176 62,418 61,410 60.129
1.3. Rasio 14,57 14,67 13,31 14,72 13,52
2 SMP/MTs
2.1. Jumlah Guru 2.973 2.933 3.084 2,988 2.943
2.2. Jumlah Murid 25.132 25.100 25.805 26.571 27.025
2.3. Rasio 8,45 8,56 8,37 8,89 9,18
3 SLTA/MA
3.1 Jumlah Guru 2,021 2,181 2,283 2,270 2.318
3.2 Jumlah Murid 15,535 16,345 17,035 17,748 17.996
3.3 Rasio 7,88 7,49 7,46 7,82 7,77
Sumber : Profil pendidikan Kabupaten Agam Tahun 2014
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2016 31 Angka Putus Sekolah
1. Angka Putus Sekolah ( APS) SD/MI
Dari jumlah siswa SD/MI Tahun 2014 sebanyak 60.129 orang diantaranya 49 orang putus sekolah atau 0.08 %. Angka ini dibandingkan Angka putus sekolah SD/MI pada Tahun 2013 terdapat penurunan dimana jumlah siswa sebesar 61.410 orang diantaranya 64 orang mengalami putus sekolah atau sekitar 0,11% dari total siswa SD/MI.
2. Angka Putus Sekolah ( APS) SMP/MTs
Pada tingkat SLTP jumlah siswa tahun 2014 sebesar 27.025 orang sebanyak 22 orang putus sekolah atau 0.08 %. Dibandingkan Tahun 2013 terdapat penurunan dimana jumlah siswa sebesar 2.988 orang, sebanyak 22 orang mengalami putus sekolah atau sekitar 0,09%..
3. Angka Putus Sekolah ( APS) SMA/SMK/MA
Angka Putus Sekolah tingkat SLTA pada Tahun 2014 juga mengalami menurun dibandingkan tahun 2013. Dimana Jumlah siswa SMA/SMK/MA pada Tahun 2014 sebanyak 17.996 orang yang putus sekolah sebanyak 50 orang atau 0,28 % sedangkan pada tahun 2013 sebesar 17.748 orang.
sebanyak 100 orang mengalami putus sekolah atau sekitar 0,57% . Angka Kelulusan Tahun 2014
1. Angka Kelulusan SD/MI
Jumlah siswa SD/MI yang lulus adalah sebanyak 9.127 orang siswa dari sebanyak 9.127 orang siswa yang berada pada tingkat tertinggi dari siswa SD/MI atau sekitar 100 % angka kelulusan.
2. Angka Kelulusan SMP/MTs
Jumlah siswa SMP/MTs yang lulus adalah sebanyak 5.734 orang siswa dari sebanyak 6.939 orang siswa yang berada pada tingkat tertinggi dari siswa SMP/MTs atau sekitar 99,95 % angka kelulusan.
3. Angka Kelulusan SMA/SMK/MA
Jumlah siswa SMA/SMK/MA yang lulus adalah sebanyak 5.385 orang siswa dari sebanyak 54,07 orang siswa yang berada pada tingkat tertinggi dari siswa SMA/SMK/MA atau sekitar 99,59 % angka kelulusan.
B. Kesehatan
Rasio Puskesmas, Poliklinik dan Pustu per satuan Penduduk
Berdasarkan rasio Puskesmas terhadap penduduk, jumlah Puskesmas di Kabupaten Agam sudah mencukupi. Artinya dengan jumlah penduduk sebanyak 471,564 jiwa dengan jumlah Puskesmas sebanyak 22 unit, maka 1 Puskesmas akan melayani sebanyak 21,435 jiwa penduduk, sedangkan standar nasional 1 Puskesmas idealnya melayani sebanyak 25.000 jiwa penduduk. Namun demikian masih perlu dipertimbangkan untuk membangun Puskesmas pada daerah-daerah tertentu dengan pertimbangan di Kabupaten Agam seperti : daerah yang terisolir sehingga sulit diakses dengan transportasi umum, dan daerah perkebunan.
Selanjutnya berdasarkan rasio jumlah Puskesmas Pembantu terhadap jumlah penduduk dapat disimpulkan bahwa jumlah Puskesmas Pembantu sudah mencukupi. Dengan jumlah Puskesmas Pembantu sebanyak 120 unit dan jumlah penduduk sebanyak 471,564 jiwa, maka 1 Puskesmas Pembantu melayani sebanyak 3,930 jiwa, sedangkan standar nasional 1 unit Puskesmas Pembantu idealnya melayani 5.000 jiwa. Sama halnya dengan Puskesmas, maka penambahan Puskesmas Pembantu dapat dilakukan untuk daerah yang sulit dan daerah pemukiman baru.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2016 32 Rasio Dokter per Satuan Penduduk
Perkembangan jumlah dokter selama 5 tahun terakhir cenderung menurun, pada Tahun 2010 jumlah dokter hanya sebanyak 66 orang, pada Tahun 2011 menjadi 59 orang, kemudian Tahun 2012 berkurang menjadi 47 orang. Kekurangan tersebut disebabkan 16 orang dokter melanjutkan pendidikan spesialisasi dan mengambil program S2. Pada tahun 2013 jumlah dokter meningkat Lagi menjadi 60 orang. Sedangkan pada tahun 2014 jumlah dokter turun lagi sebanyak 65 orang. Berdasarkan Standar Pelayanan Kesehatan Terpadu, idealnya 1 (satu) orang dokter melayani 2.500 jiwa penduduk. Berdasarkan kondisi tersebut maka dengan jumlah penduduk pada Tahun 2014 sebesar 471.564 jiwa seharusnya memiliki dokter sebanyak 189 orang. Tabel II.19 menunjukkan data Jumlah Dokter Tahun 2010-2014 di Kabupaten Agam.
Tabel II.19
Jumlah Dokter Puskesmas di Kabupaten Agam Tahun 2010 - 2014
No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014
1. Dokter Spesialis 4 4 7 19 15
2. Dokter Umum 62 55 40 41 50
Jumlah 66 59 47 60 65
Jumlah Penduduk 455.484 459.155 463.719 467.564 471,564 Rasio/100.000 pddk 14.49 12.85 10.14 12.83 13,78 Sumber : Profil Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2014
Cakupan Petolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
Pada Tahun 2013 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan sudah mencapai 82.48%, sampai tahun 2014 meningkat menjadi 89,3%. Capai tersebut melebih target RPJMD 2010-2015 sebesar 80%.
Cakupan Nagari/ Universal Child Immunization (UCI)
Cakupan Nagari dengan Universal Child Immunization (UCI) Tahun 2013 mencapai 72,6%, meningkat menjadi 79,1% pada tahun 2014 berarti telah
melebih target RPJMD 2010-2015 sebesar 75%
Cakupan Gizi Buruk Mendapat Perawatan
Terkait dengan penanganan dan perawatan balita yang menderita gizi buruk dapat ditangani dengan baik. Hal ini terlihat dari cakupan penanganan dan perawatan balita penderita gizi buruk selama 5 tahun adalah semua balita yang menderita gizi buruk mendapat perawatan yang intensif (100% Balita Gizi Buruk mendapat perawatan setiap tahunnya).
Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit TBC/BTA
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TB TBA (+) tahun 2014 sebanyak 56,8% angka ini masih dibawah target RPJMD 2010-2015 sebesar 70%.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2016 33 Cakupan Penemuan Dan Penanganan Penderita Penyakit DBD
Penemuan dan penanganan penderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) juga cukup menggembirakan. Artinya semua penderita penyakit DBD dapat ditangani setiap tahunnya (100%).
Cakupan Kunjungan Bayi
Jumlah kunjungan bayi minimal 8 kali, selama tahun 2014 mencapai 92,9%, Cakupan ini mengalami peningkatan yang signifikan dibanding tahun 2013 yang hanya sebesar 82,7%. Bila dibandingkan dengan target RPJMD 2010-2015 telah melampai target yaitu sebesar 80%.
C. Pekerjaan Umum
Pembangunan Infrastruktur merupakan rangkaian pembangunan berkesinambungan yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan salah satu kebutuhan dasar sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.
Dinamika aktifitas masyarakat yang semakin beragam dan pertumbuhan ekonomi kian meningkat membutuhkan sarana jalan dan jembatan untuk kelancaran perhubungan. Jaringan irigasi diabnguan dan dipelihara untuk mencukuoi ketersediaan air sawah dalam pengelolaan areal pertanian, menjaga suplai dan stabilitas bahan pokok untuk mendukung ketahanan pangan.
Penataan dan penanganan aju pembangunan dipacu seiiring percepatan pembangunan sarana dan prasrana infrastruktur, infrastruktur yang dibangun meliputi pembangunan ‘Infrastruktur dasar’ sebagai komponen utama lancarnya perhubungan untuk meningkatkan perekonomian dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam penyelenggaraan urusan wajib Dinas Pekerjaan Umum telah melaksanakan program/kegiatan berupa pembangunan dan pemeliharaan jalan sepanjang 249 Km dengan capaian kinerja 166%. Peningkatan jalan 58,7 Km capaian kinerja 391% dari target yang ditetapkan, pembangunan jembatan sebanyak 23 unit capaian kinerja 460%, pemeliharaan jembatan sebanyak 10 unit capaian kinerja 130 % dari target yang ditetapkan. Total panjang jalan 1.668,48 Km dalam kondisi baik 352,96 Km, kondisi sedang 457,21 Km, kondisi rusak ringan 561,36 Km dan rusak berat 296,95 Km.
Rehabilitasi/pemeliharaan sarana prasarana jaringan irigasi sebanyak 63 unit dengan capaian kinerja 252 % dari target yang telah ditetapkan, peningkatan saranan dan prasarana irigasi sebanyak 25 unit capaian keinerja 100%. Total daerah Irigasi 53,883.48 ha dengan rincian saluran primer 612.548,00 m, sekunder 554.713,00 m dan tersier 44.178,00 m, kondisi baik 50,60%, kondisi sedang 20,48
% dan kondisi rusak berat/tidak berfungsi.
D. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan pembangunan sebagai proses manajemen maupun sebagai suatu kebijakan adalah merupakan tahapan awal dari proses pembangunan yang sangat penting dalam menentukan arah pembangunan daerah. Sebagai SKPD
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2016 34 pelaksana penyusunan perencanaan pembangunan daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Agam berkomitmen untuk mewujudkan sistem perencanaan daerah yang partisipatif, koordinatif, sinergi dan komprehensif yang disusun secara sistematis dalam rangka mendukung pencapaian RPJMD Kabupaten Agam Tahun 2010-2015.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), mengamanatkan bahwa Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional adalah satu kesatuan tata cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana-rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat Pusat dan Daerah. Sebagai petunjuk pelaksanaannya, diatur melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, pada tahun 2014 Bappeda Kabupaten Agam menghasilkan Produk perencanaan pembangunan, yaitu;
1) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015, 2) Kebijakan Umum APBD tahun 2015 (KUA),
3) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2015,
4) Rencana Kerja Pembangunan Daerah Perubahan (RKPD-P) tahun 2014 5) Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) Tahun 2014,
6) Prioritan dan Plafon Anggaran Sementara Prubahan (PPAS-P) Tahun 2014, 7) Buku Agam Dalam Angka Tahun 2014 dan Kecamatan Dalam Angka 2014;
8) PDRB Kabupaten Agam Tahun 2014;
9) Incremental Capital Output Racio (ICOR )Tahun 2013;
10) Kajian Ketimpangan Pembangunan Tahun 2013;
11) Shift Share dan Location Quatient Tahun 2013;
12) Buku Agam Outlook Tahun 2014;
13) RPJM Teknokratik;
14) Rencana Induk Sistem Penyediaan Pengembangan Air Minum ( RISPAM) Kabupaten Agam.
E. Lingkungan Hidup
Upaya pelestarian lingkungan hidup sangat dipengaruhi oleh perubahan prilaku masyarakat yang cenderung materialis dan individualis sebagai konsekwensi perkembangan pembangunan suatu wilayah. Hal ini akan memperbesar peluang timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan ditambah lagi dengan issue global warning yang semakin mengancam.
Untuk mengantisipasi hal tersebut pada tahun 2014 diterbitkan SPPL (Surat Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan) sebanyak 320 buah, sedangkan tahun 2013 diterbitkan 101 buah SPPL dan 1 buah izin PPLH.
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup, dengan enam kegiatan diharapkan menghasilkan tingkat pencemaran dan
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2016 35 pengrusakan lingkungan hidup turun dari tahun sebelumnya atau terkendali, dengan pencapaian hasil berupa dilakukannya pengawasan terhadap 30 usaha atau kegiatan dari target semula hanya 30 usaha, sejalan dengan itu peningkatan kualitas dan akses informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan dengan kegiatan pengembangan data dan informasi lingkungan hidup dalam bentuk laporan dan buku data status lingkungan hidup Kabupaten Agam.
F. PENANAMAN MODAL
Untuk meningkatkan iklim investasi, telah dilakukan penyederhanaan prosedur perizinan investasi dengan menerapkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) menyusun beberapa peraturan yang mendukung pengembangan investasi di daerah yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Agam Nomor 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum, Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Usaha, Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Retribusi Perizinan Tertentu, serta Peraturan Bupati Agam Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pendelegasian Wewenang Penerbitan Perizinan dan Non Perizinan kepada Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu.
Terkait dengan promosi, potensi dan peluang investasi telah dilakukan sinergi, koordinasi, dan kerjasama dengan Pemerintah Propinsi melalui BKPM Propinsi Sumatera Barat. Pada tahun 2014 tercatat 312 investor yang berinvestasi di Kabupaten Agam, sementara pada tahun 2013 tercatat 369 investor.
Dari 28 izin yang dilayani di KPMPT selama tahun 2014, izin yang diterbitkan sebanyak 3.225 perizinan dan non perizinan, terjadi penurunan dari tahun 2013 sebanyak 7.142 buah izin dari 28 jenis izin. Sementara itu dari 28 jenis izin tersebut ada 11 jenis izin yang memiliki potensi PAD, selama tahun 2014, PAD yang terkumpul dari 11 jenis izin ini berjumlah Rp.2.137.792.958,-, terjadi penurunan dari tahun 2013 sejumlah Rp.3.212.561.041,- pada tahun 2014 terjadi penurunan baik jumlah izin maupun PAD, hal ini disebabkan karena bebrapa pengurusan izin sudah dilimpahkan ke kecamatan.
G. KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH
Perkembangan koperasi usaha kecil dan menengah di Kabupaten Agam dapat menjadi pilar utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Hal ini dapat dilihat dari potensi sumber daya manusia yang dimiliki dan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti civil society, yakni sebuah masyarakat yang mandiri, partisipatif serta menuju pada terciptanya kesadaran untuk mampu menolong dirinya sendiri. Tantangan ke depan adalah mewujudkan profesionalitas dan sikap business like; artinya mampu mengelola Koperasi dengan manajemen yang profesional sehingga koperasi tidak semata-mata hanya menjadi alat sosial, namun yang lebih penting adalah agar mampu menjaga kelangsungan hidupnya (viability) di masa yang akan datang.
Salah satu usaha industri yang menonjool di Kabupaten Agam adalah usaha industri rumah tangga seperti usaha pengolahan makanan ringan, kuliner, cendra mata, dan sulaman. Beberapa Usaha Kecil Menengah (UKM) maupun Industri
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2016 36 Kecil Menengah (IKM) Kabupaten Agam mendapatkan prestasi dalam ajang kompetensi baik secara regional (propinsi) maupun secara nasional.
Penghargaan yang diperoleh pada Tahun 2014 berupa UPAKARTI yang diterima oleh Bupati Agam dan penghargaan DEKRANAS AWARD Tahun 2014 yang diterima oleh Dekranasda Kabupaten Agam .
Hasil yang dicapai pada tahun 2014 sebagai berikut:
1. Berdirinya 5 buah koperasi baru yang berasal dari kelompok masyarakat (POKMAS).
2. Aktifknya 10 koperasi dari 104 koperasi yang tidak aktif.
3. Pelatihan kewirausahaan bagi 30 orang UMKM.
Terlaksanya promosi dan pameran UMKM keluar daerah yang bertujuan untuk meningkatkan permintaan dan pendapatan UMKM.
H. KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL
Aspek administrasi kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan hal penting dalam mendukung perencanaan pembangunan, baik di Tingkat Nasional maupun Daerah. Kinerja kependudukan secara makro dapat dilihat dari jumlah penduduk yang mengurus dokumen Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Kinerja dimaksud dapat dilihat dari kesuksesan Pelaksanaan Program Nasional KTP Elekronik, dimana telah dilakukan perekaman Penduduk Wajib KTP sebanyak 314.885 orang dengan jumlah wajib KTP sebanyak 366.821 orang dengan persentase 85,85%. Selanjutnya akte kelahiran yang diterbitkan tahun 2014 sebanyak 15.153 kutipan akta, akta kelahiran mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 sebanyak 23.143 kutipan akta kelahiran. Sedangkan penerbitan KK sebanyak 17.042, mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya sebanyak 13.779, sementara surat pindah datang yang dikeluarkan sebanyak 3.345 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2013 sebanyak 9.197 surat pindah.
I. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Sesuai dengan Inpres Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional yang menyatakan bahwa seluruh Departemen maupun Lembaga Pemerintahan non Departemen di Pemerintahan Nasional Propinsi maupun Kabupaten/Kota harus melakukan Pengarusutamaan Gender dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pada kebijakan Program Pembangunan.
Selama ini pendekatan pembangunan belum secara khusus mempertimbangkan manfaat pembangunan secara adil terhadap perempuan dan laki-laki sehingga hal tersebut turut memberi kontribusi terhadap timbulnya ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender. Bentuk-bentuk ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender dikenal dengan kesenjangan gender (gender gap) yang pada gilirannya menimbulkan permasalahan gender (gender issues).
Berkaitan dengan hal diatas, anak juga merupakan kelompok masyarakat yang belum memperoleh kesempatan dan keadilan dalam melaksanakan dan memanfaatkan hasil pembangunan. Hal ini memunculkan berbagai permasalahan anak, seperti kasus kekerasan pada anak, eksploitasi anak, kenakalan anak, anak sebagai korban pelaku kriminal dan bahaya pornografi, belum meratanya
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2016 37 kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan kesehatan serta tempat tinggal yang layak bagi anak-anak, juga persoalan kesejahteraan anak lainnya yang harus menjadi perhatian pemerintah, masyarakat, LSM, keluarga, orang tua dan seluruh komponen bangsa.
Hasil dari kegiatan ini adalah :
a. Terfasilitasinya Pertemuan Forum Anak Daerah Kabupaten Agam, Tk Propinsi.
b. Terfasilitasinya Kasus Permasalahan Perlindungan Anak dengan SKPD terkait.
c. Kecamatan Sayang Ibu Tingkat Kabupaten Agam dan Juara II pada Tingkat Propinsi Sumatera Barat , PT KAMU sebagai Juara I Tingkat Kabupaten Agam dan Juara II Tingkat Propinsi Sumatera Barat sebagai Perusahaan Pengelola Tenaga Kerja Perempuan dan terlaksananya sosialisasi Percepatan Pengarusutamaan Gender melalui PPRG (Perencanaan Penganggaran yang Responsif Gender) bagi SKPD.
d. terfasilitasinya korban tindak Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sebanyak 9 Kasus baik berupa Kekerasan fisik maupun Psikis dan Korban Pelecehan Seksual, tersosialisakannya Undang-Undang tentang KDRT ke sebagian lapisan Masyarakat di Kabupaten Agam.
e. tersedianya Buku Data Gender Terpilah sebanyak 75 Exemplar, terfasilitasinya 16 Organisasi Perempuan Kabupaten Agam.
f. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya keterampilan perempuan dalam bidang membuat Assesoris Rumah Tangga berupa Bros Jilbab, Tempat Aqua, tas dll diikuti sebanyak 20 orang
J. KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
Program Keluarga Berencana mempunyai peranan yang sangat penting dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia, melalui Pembangunan Keluarga Kecil Berkualitas. Dengan Keluarga Berencana setiap keluarga dapat merencanakan kehidupannya menjadi lebih berkualitas dan sejahtera.
Keberhasilan yang telah dicapai pada tahun 2014 antara lain:
1. Meningkatnya jumlah pasangan usia subur yang difasilitasi dalam mengunakan alat kontraspsi dari 62.828 pasang pada tahun 2013 menjadi 63.953 pasang pada tahun2014,dan Pasangan Usia Subur yang aktif pada tahun 2013 sebanyak 43.376 pasang menjadi 43.170 pasang pada tahun 2014 dengan persentase pada tahun 2013 sebesar69,04 persen menjadi 67.50 persen.
pada tahun 2014
2. Peserta KB Baru pada tahun 2014 dengan target 10.230 Akseptor dan terealisasi 9.597 (93.81 persen )
3. Meningkatnya rata-rata usia pernikahan pertama pasangan usia subur dari rata- rata 20,5 tahun pada tahun 2013 menjadi 23 tahun pada tahun 2014.
4. Penggunaan alat kontrasepsi oleh laki-laki yang pada tahun 2014 dengan target 1.215 Peserta dan pencapaian sebanyak 875 ( 72,02 ) peserta .
5. Masih tingginya Un Meet Need dari 9.397 pasang atau 14,96 persen pada tahun 2013 menjadi 9.489 pasang atau 14,83 persen pada tahun 2014.
6. Jumlah klinik KB yang memberikan pelayanan KB pada tahun 2014 sebanyak 121 klinik.
Dalam Melaksanakan Pendataan Keluarga dan berdasarkan Pendataan Keluarga pada tahun 2014 sebanyak 114.549 KK dengan jumlah KK Laki – laki sebanyak
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Agam Tahun 2016 38 95.526 KK ( 83,39 persen ) sedangkan KK Perempuan sebanyak 19.023 KK ( 16,61 persen ) dengan tingkat pendidikan KK tertinggi adalah SD dan SLTP sebanyak 53.499 KK ( 46,70 persen
Dengan pengelompokkan menurut status keluarga yang terdata pada tahun 2014 sebagai berikut :
a. Keluarga Pra Sejahtera sebanyak 2.181 KK (1,90 persen) b. Keluarga Sejahtera I sebanyak 22.206 KK (19,38 persen) c. Keluarga Sejahtera II sebanyak 42.795 KK (37,35 persen)
d. Keluarga Sejahtera III dan III Plus sebanyak 47.367 (41,35 persen)
Rata-rata status Keluarga di kabupaten Agam pada tahun 2014 berada pada status keluarga Sejahtera II dan III.
2.2.2.2 Pelayanan Penunjang Urusan Pilihan