BAB II PROBLEMATIKA ORANG TUA DAN PENDAMPINGAN
B. Pendampingan Belajar diMasa Pandemi Covid 19
3. Fungsi Pendampingan Orang Tua
Menurut Ramli dan Sukartono berpendapat bahwa terdapat 3 fungsi pendampingan, yaitu :30
a. Fungsi pencegahan
Pada fungsi ini orang tua berupaya semaksimal mungkin mengkondisikan sedemikian rupa lingkungan belajar anak untuk mencegah segala kemungkinan hambatan, tantangan dalam pencapaian perkembangan anak.
29 Suardi, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2012), hlm. 6
30 Agus Sukartono, Pengaruh Pendampingan Orang Tua Terhadap Sikap Kemandirian
Anak Usia Dini, Jurnal Ilmiah Dosen 2008, Hlm 5.
27
b. Fungsi Pengatasan
Yang dimaksud fungsi pengatasan disini, adalah upaya orang tua dalam membantu anak mengatasi segala kesulitan, hambatan dan tantangan perkembangan anak, sekaligus mengidentifikasi berbagai penyebab dan alternatif pemecahannya.
c. Fungsi Pengembangan
Ialah segala daya upaya orang tua untuk membantu dan menstimuli berbagai aspek perkembangan anak untuk siap melanjutkan pada jenjang pendidikan selanjutnya.
4. Proses pendampingan yang di lakukan oleh orang tua
Pendampingan belajar itu sangat perlu khususnya dalam keadaan yang saat ini sedang dirasakan hampir seluruh dunia. Keberhasilan proses mengajar anak tidak hanya sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah atau lembaga pendidikan tetapi juga menjadi tanggung jawab orang tua. Ini merupakan pendidikan pertama dan terpenting bagi keberhasilan anak dalam belajar. Keluarga merupakan lingkungan yang memiliki pengaruh besar terhadap pertumbuhan dan pendampingan ini sangat dibutuhkan anak-anak disetiap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dirumah.
Pembelajaran yang dilakukan secara online dan terhubung dengan internet, dapat membuat anak mengakses apa saja. Peran orang tua dan dewasa sekitar anak sangat diperlukan, seperti pengawasan apa saja yang dibuka anak, batasan-batasan dalam mengakses fitur-fitur tertentu, jangka waktu dalam memainkan gadget dan lain sebagainya. Selain itu diperlukan pemahaman orang tua yang cukup mengenai teknologi, terutama gadget, sehingga pengawasan dan pendampingan menjadi konsisten. Jika orang tua dan orang dewasa sekitar tidak melakukan pendampingan kepada anak saat pembelajaran online, yang ditakutkan adalah anak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, seperti mengakses situs-situs porno yang dapat merusak otak anak. Apalagi diusia sekolah anak mudah meniru hal-hal yang negatif.
5. Faktor-faktor Pendampingan Orang Tua
a. Faktor pendukung proses mendampingi anak pada kegiatan pembelajaran dari rumah
Setiap orang tua dalam mendampingi anak belajar dirumah memiliki faktor pendukung yang berbeda. Menciptakan lingkungan yang nyaman sejalan dengan pandangan Raraswati, yang menyatakan bahwa peran keluarga salah satunya yaitu membuat suasana belajar yang menyenangkan selama dirumah, menumbuhkan budi pekerti, dan prestasi. Hal ini untuk tumbuh kembang anak, mempererat tali silaturrahmi antara orang tua dan anak, mendorong anak untuk percaya diri dan menciptakan tempat yang tidak hanya aman bagi anak, tetapi juga nyaman, menyenangkan dan dapat dilakukan melalui kegiatan bersama, seperti bermain. Sesuai dengan kemampuan masing-masing, lakukan pekerjaan rumah, mengobrol, dan lakukan hal yang disukai anak.
b. Faktor penghambat proses mendampingi anak pada kegiatan pembelajaran dari rumah
Setiap orang tua memiliki faktor penghambat yang berbeda.
Penghambat yang sering terjadi ialah harus membagi waktu untuk mendapingi anak, pembagian waktu dalam bekerja, dirumah, dan mendampingi anak untuk proses pembelajaran. Serta penggunaan fasilitas seperti handphone dan kuotanya. Selanjutnya yakni pemahaman materi pembelajaran yang kurang dipahami oleh orang tua, anak-anak sering melalaikan waktu belajar dan belajar anak-anak tidak teratur.
Kegiatan kelyarga dan pembelajaran anak selama pandemi menimbulkan berbagai kondisi, antara lain kejenuhan dan menurunnya minat belajar anak.
Dikarenakan pada pandemi Covid-19 membuat beberapa orang berhenti dari pekerjaannya, sehingga membuat orang tua menjadi mencari nafkah lebih ekstra. Karena orang tua fokus mencari untuk penguatan ekonomi, membuat pendampingan untuk anak menjadi tidak
29
optimal. Pengeluaran yang bertambah, karena harus membeli kuota untuk kelancaran pembelajaran online, fasilitas yang tidak memadai dalam melaksanakan pembelajaran online, sehingga ada orang tua yang bergantian memakai fasilitas dengan anak dan ada juga yang menambah gadget untuk membeli keperluan pembelajaran daring seperti android, laptop dan sebagainya, ada juga permasalahan mengenai anak yang lebih suka bermain dari pada belajar karena atmosfer sekolah tidak terasa dirumah, dan pemahaman orang tua mengenai pengoperasian teknologi yang masih minim.
Sehingga jelas bahwa peran orang tua dalam membimbing dan memotivasi anaknya agar tetap semangat dalam mengerjakan sesuatu di rumah itu penting. Pada dasarnya jika didorong oleh orang tua dan kerabat lainnya maka anak akan memiliki motivasi untuk melakukan sesuatu. Motivasi sendiri artinya adalah rangkaian upaya untuk menciptakan kondisi tertentu untuk merangsang seseorang melakukan sesuatu. 31
6. Definisi Pandemi Covid-19
Menurut WHO (World Healty Organization) Pandemi adalah penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia.32Dalam sejarah ada salah satu kasus virus yang pernah terjadi di tahun 2009 di mana WHO mengumumkan status virus menjadi pandemic.Pandmei telah muncul dnegan sebutan influenza A (HINI), hal yang demikian telah terjadinya penularan influenza di semua daerah secara terus menerus di beberapa negri.33
Pandemi adalah menyebarnya penyakit dari orang ke orang dengan pesat.Pandmei di definisikan bagaikan epidemic yang terjadi di semua
31Nia Ulfasari, Pendampingan Orang Tua pada Pendidikan Anak di Masa Pandemi Covid- 19 Berdasarkan Profesi Orang Tua, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 6 No. 2 Th. 2021, hlm 939-942
32 Rina Tri Handayani, dkk, Pandemi Covid 19, Respon Imun Tubuh, dan Herd Immunity, Jurnal Ilmiah Permas, Vol. 10, No. 3, Juli 2020, Hlm. 374
33 Masrul, Leon A, Tasnim, dkk, Pandmeik COVID 19; Persoalan dan Refleksi di Indonesia, (Online Cet 1: Yayasan Kita Menulis 2020), hlm. 1-2
daerah di dunia, ataupun ditempat yang maat luas, melintas batasan internasional.Definisi klasik meliputi imunitas populasi, virology maupun keparahan penyakit.Dnegan definisi ini, pandmei dapat di katakana dengan menyebarnya penaykit dengan jumlah yang sangat besar dibelahan dunia.34
Munculnya virus covid 19 yang semula dikenal dengan virus corona, ini menandai bangkitnya berbagai teori yang memberi makna dan mengulas kemunculan virus tersebut.
Virus covid 19 adalah senjata biologis yang dibuat manusia disebuah lab dan perusahaan farmasi(tertentu) telah mencoba memblokis berbagai pengobatan tradisional demi mempromosikan gerakan antivaksin yang berusaha menghalangi pemberian massal vaksin covid 19 jika vaksim itu ditemukan.35
Dalam pendidikan di tengah pandemic seperti sekarang ini dibutuhkan keselarasan antara manusia dan teknologi informasi dalam rangka menemukan solusi yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai persoalan yang timbul, serta menciptakan peluang-peluang terkini dnegan kreatif dan inovatif ditunjukan untuk memperbaiki seluruh sector kehidupan manusia modern sebagai respons yang muncul terhadap adanya pandemic covid 19.36
Pada pendidikan di tengah pandemic ini banyak ide atau tren yang muncul yaitu sebagai berikut :37
a. Fleksibilitas ruang dan waktu belajar, yaitu eserta didik akan memiliki kesempatan untuk belajar pada ruang dan waktu yang berbeda,
34 Masrul, Leon A, Tasnim, dkk, Pandmeik COVID 19; Persoalan dan Refleksi di Indonesia, (Online Cet 1: Yayasan Kita Menulis 2020), hlm. 1-2
35 Endah Christina, “Pandemi Covid-19 adalah 666?”, Jurnal Teologi Pentakosta, Vol. 1, No. 2, Juni 2020, hlm. 2-12
36 Sri Gusty, Nurmati, Muliana, dkk, Belajar Mandiri Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi COVID 19; Konsep, Strategi, Dampak dan Tantangan, (Online Cetakan 1: Yayasan Kita Menulis, 2020), hlm. 8-12
37 Sri Gusty, Nurmati, Muliana, dkk, Belajar Mandiri Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi COVID 19; Konsep, Strategi, Dampak dan Tantangan, (Online Cetakan 1: Yayasan Kita Menulis, 2020), hlm. 8-12
31
pembelajaran dapat dilakukan dengan jarak jauh seperti kebijakan saat ini yang sedang dijalankan.
b. Pembelajaran mandiri yaitu peserta didik berusaha mengikuti pembelajaran secara mandiri dengan menggunakan fasilitas pembelajaran yang adaptif sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, peserta didik akan menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memahami setiap pembelajaran dan dapat menjadi pengalaman belajar sendiri untuk peserta didik. Untuk jenjang SD/MI biasanya masih didampingi oleh orang tua, maka tugas orang tua bertambah untuk menjadi guru dirumah.
c. Fleksibilitas metode pembelajaran
Peserta didik dan guru memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan metode pembelajaran yang digunakan karena sifatnya individual atau belajar secara sendiri-sendiri.
d. Pembelajaran berbasis proyek
Peserta didik akan mengembangkan keterampilan yang mereka miliki serta mengembangkan kemampuan menejerialnya mulai dari merencanakan, mengorganisasikan, membangun kolaborasi serta kemampuan dalam mengelola waktu penyelesaian sebuah proyek.
e. Pengalaman lapangan
Model pembelajaran di tengah pandmei covid 19 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan praktek langsung di lapangan.
f. Interpretasi data
Model pembelajaran di masa pandemic ini sangat didukung dan tergantung pada teknologi computer
g. Penilaian beragam
Penentuan nilai bagi peserta didik harus beragam, missal pemberian soal-soal.Teknik penilaian perlu diubah, pengetahuan secara faktual yang ditunjukkan oleh peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung menjadi alternatif penilaian.
h. Keterlibatan peserta didik
Peserta didik dapat diberikan kesempatan untuk terlibat dan ikut serta dalam mendesaian dan menyusun materi pelajaran.
i. Pergeseran peran dan tanggung jawab tenaga pendidik
Peran dan tanggung jawab tenaga pendidik lebih ditingkatkan baik sebagai mentoring maupun fasilitator.Tenaga pendidik lebih berperan dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran daring sehingga diperlukan adaptasi bagi tengaa pendidik untuk meningkatkan berbagai pengetahuan, keterampilan dan kompetensi.
33 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.1 Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
Pada uji kredibiltas data, triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu. Pada teknik pengumpulan data triangulasi terdapat wawancara- observasi-kuesioner/dokumen.2
Penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian lapangan dengan metide deskriptif kualitatif yaitu hanya menggambarkan apa adanya
1Albi Anggito & Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), hlm. 8.
2Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm 241 dan 273
tentang problematika orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di masa pandemic covid 19 pada kelas 3 Mi Ma’arif Nu 01 Krajan.
B. Setting Penelitan 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di desa Krajan pada wali siswa kelas 3 dari Mi Ma’arif Nu 01 Krajan yang beralamat di Jalan Gunung Anyar, Krajan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester Gasal 2021-2022.
C. Sumber Data
Sumber data penelitian meliputi obyek penelitian dan subjek penelitian. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
1. Obyek Penelitian
Obyek penelitian dalam skripsi ini adalah data atau informasi terkait dengan “Problematika Orang Tua dalam Pendampingan Belajar Anak di Masa Pandemi pada Kelas 3 MI Ma’arif Nu 01 Krajan”
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam skripsi ini merupakan orang yang memberikan informasi kepada peneliti tentang apa yang diperlukannya.
Berdasarkan judul yang telah dipilih, maka yang akan peneliti jadikan responden dalam penelitian ini adalah:
a. 19 Orang Tua Siswa Kelas 3 MI Ma’arif Nu 01 Krajan
Informasi pada penelitian ini dikhususkan pada orang tua sebagai sumber informasi yang paling besar dan otoritas untuk mencapai tujuan penelitian yang telah di tetapkan. Penelitian ini membutuhkan informasi dari orang tua mengenai pentingnya menanamkan disiplin pada anak terutama disiplin dalam belajar. Selain itu, orang tua diharapkan dapat memberi informasi mengenai proses
35
dan kendala apa saja dalam meningkatkannya kedisiplinan dalam belajar pada masa pandemi yang sedang terjadi sekarang ini.
Orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu ayah dan ibu atau salah satu dari mereka yang mempunyai anak kelas 3 yang bersekolah Mi Ma’arif Nu 01 Krajan.Data yang didapat adalah tentang problematika orang tau dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di masa pandemi pada kelas 3 Mi Ma’arif Nu 01 Krajan.
b. 2 Guru Mi Ma’arif Nu 01 Krajan
Guru diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hasil belajar muridnya, selama proses kegiatan pembelajaran daring (dalam jaringan). Peneliti juga akan menggali informasi secara mendalam tentang kinerja guru dalam menilai muridnya, terutama pada hasil akhir pembelajaran.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi (Pengamatan)
Observasi merupakan langkah awal menuju fokus perhatian lebih luas yaitu observasi partisipan, hingga observasi hasil praktis sebagai sebuah metode dalam kapasitasnya sendiri-sendiri.3 Teknik observasi juga sebuah pengamatan secara langsung maupun tidak langsung untuk melihat problematika orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di masa pandemi covid 19 pada kelas 3 Mi Ma’arif Nu 01 Krajan. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan objek penelitian, tetapi dengan adanya kebijakan pemerintah untuk membatasi interaksi dengan orang lain maka observasi dilakukan dengan kurang maksimal. Peneliti mencatat, menganalisis, dan menyimpulkan apa saja problematika orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di masa pandemi covid 19 pada kelas 3 Mi Ma’arif Nu 01 Krajan dari bagaimana sikap orang tua dalam membimbing anak untuk mau belajar dan mengerjakan tugas. Data
3Albi Anggito & Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), hlm. 109-110
digunakan untuk membandingkan data observasi dengan data hasil wawancara.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara dan sumber informasi atau orang yang di wawancarai melalui komunikasi langsung. Peneliti menggunakan metode wawancara dalam penelitian ini karena ingin mendapatkan data atau informasi yang jelas dan sedalam-dalamnya juga faktual, dengan menggunakan metode wawancara peneliti banyak mendapatkan hasil yang tidak disangka sebelumnya. Teknik wawancara sampel penelitiannya lebih sesuai dengan rencana karena semua sumber informasi akan dapat ditemui, kalau peneliti dapat menunggu kapan sumber informasi mau dan siap memberikan informasi.4
Wawancara ini membutuhkan beberapa pihak untuk diwawancarai guna mendapat data yang mendalam terkait dengan penelitian yang terfokus pada kebutuhan dalam penelitian.Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara sangat memudahkan peneliti karena ada bukti yang kuat yaitu rekaman ketika kita melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur, dimana dalam wawancara peneliti telah menyiapkan terlebih dahulu alat bantu berupa pedoman wawancara atau instrument pertanyaan. Teknik pengumpulan data dengan cara peneliti telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang diperoleh.
Wawancara dilakukan bersama orang tua, beberapa siswa, dan guru kelas 3. Wawancara untuk orang tua berisikan tentang apa saja kendala orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar. Wawancara kepada siswa kelas 3 bertujuan untuk membandingkan antara hasil dari wawancara dengan orang tua dan hasil dari wawancara dengan siswa apakah dari hasil tersebut sudah singkron atau belum.Wawancara kepada
4 Muri Yusuf, METODE PENELITIAN KUANTITATIF, KUALITATIF, DAN PENELITIAN GABUNGAN, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 372-382.
37
guru untuk mengetahui hasil belajar siswa dan membandingkan dengan jawab an orang tua dan siswa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan kumpulan atau jumlah signifikan dari bahan tertulis ataupun film (berbeda dari catatan), berupa data yang akan ditulis, disimpan dan digulirkan dalam penelitian, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang peneliti yang rinci dan mencakup segala keperluan data yang diteliti. Istilah dokumen merujuk pada materi seperti foto, video, film, memo, surat, catatan harian, catatan kasus klinis, dan segala macam yang bisa digunakan sebagai informasi.5Dokumen juga merupakan catatan karya seseorang yang sudah brerlalu.
Metode ini peneliti gunakan untuk memndapatkan data berupa arsip tentan sejarah berdirinya MI Ma’arif Nu 01 Krajan, letak geografis, visi dan misi, tujuan madrasah, jumlah guru, jumlah siswa, maupun dokumen mengenai gambaran pelaksanaan selama penelitian tentang problematika orang tua dalam meningkatkan kedisiplinan belajar di masa pandemic covid 19 di kelas 3 Mi Ma’arif Nu 01 Krajan.
4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan merupakan catatan mengenai segala hal yang ada dan terjadi pada saat tindakan berlangsung.Dalam penelitian ini, catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala hal yang dilakukan ketika melakukan observasi maupun wawancara.Catatan lapangan ini bertujuan untuk mendukung dan memperkuat data.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data berarti menganalisa data dimana peneliti akan menyusun data-data yang di peroleh dari hasil wawancara, observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan ke dalam suatu bagian yang utuh dan mengorganisasikannya ke dalam beberapa kategori melakukan sintesa, menyusun pola, memilih mana
5Albi Anggito & Johan Setiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018), hlm. 146.
yang paling penting, dan yang akan di pelajari, dan membuat kesimpulan sehingga hasil penelitian tersebut mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain yang akan mempelajarinya.6
Dalam penelitian ini peneliti mengguanakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Analisis deskriptif yaitu dengan menggunakan keterangan yang apa adanya dari data atau informasi yang diperoleh dari lapangan. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling mendasar. Diajukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena- fenomena yang ada.7
Adapun analisis data menurut model Miles and Hubberman yang dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data meliputi:8
1. Data Reduction (Reduksi Data)
Reduksi data berarti merangkum, memilih, hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti computer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
2. Data Display (penyajian data)
Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah difahami.
6Sugiono, METODE PENELITIAN (Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D), (Bandung:
Alfabeta, 2016), hlm. 244.
7Nana Syaodih Sukamdinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 72.
8Sugiono, METODE PENELITIAN (Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D), (Bandung:
Alfabeta, 2016), hlm. 246-252.
39
3. Conclusion Drawing/Verification
Pada tahap ini kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti- bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
40 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
1. Profil Mi Ma’arif NU 01 Krajan
a. Nama dan Alamat : MI Ma’arif NU 01 Krajan Jalan Gunung Anyar Rt.03/07 Desa Krajan
Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas Propinsi Jawa Tengah
b. NSM : 111 233 020 101
c. NPSN : 20337866 (Dindik)
d. NPSN : 60710431 (Kemenag)
e. NSB : 101627.140388
f. Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A g. Tahun Akreditasi A : Tahun 2019 h. Tahun didirikan : 16 Juli 1990 i. Status Tanah : Wakaf j. Luas Tanah/Bangunan :
k. Luas Bangunan : 950 M2 l. Luas tanah : 1.600 M2 m. Jumlah siswa selama 5 Tahun Pelajaran
Tabel 4.1 Jumlah siswa selama 5 tahun pelajaran
No TP Jml
Rombel
Jml. Ruang Kelas
Jml. Siswa Jumlah Total
L P
1 2017/2018 6 6 78 62 140
2 2018/2019 6 6 78 57 135
3 2019/2020 6 6 73 53 126
4 2020/2021 6 6 72 60 132
5 2021/2022 6 6 86 60 146
41
2. Profil Siswa Kelas III MI Ma’arif Nu 01 Krajan
Berikut adalah data siswa kelas III MI Ma’arif Nu 01 Krajan Kecamatan Pekuncen Tahun Pelajaran 2020/2021
Tabel 4.2 Data siswa kelas III tahun pelajaran 2020/2021
No Nama Jenis
Kelamin Tempat, Tanggal Lahir 1. Ahmad Ardana
Imansyah L Banyumas, 2 Maret 2012
2. Akhmad Syahril
Hidayatullah L Banyumas, 30 Maret 2012 3. Alathiful Khalim
Antha Sori P L Banyumas, 16 Juli 2012
4. Al Mayda P Banyumas, 17 Mei 2011
5. Balqis Najiatul Akula P Banyumas, 30 Mei 2012 6. Febriana Fajri Husna P Banyumas, 2 Februari 2012 7. Galang Pramudya
Hafizh F L Banyumas, 4 Desember 2011
8. Juna Rahes Saputra L Banyumas, 15 Juli 2011 9. Kartika Indah Awalia P Banyumas, 23 Juni 2011 10. Muhammad Faiq
Izuddin L Banyumas, 12 Juni 2011
11. Muhammad Fajri
Maulid L Banyumas, 16 Februari 2011
12. Muhammad Nazril
Irkham L
13. Muhammad Khilmi L Brebes, 17 Mei 2011 14. Muhammad Khoiril
Fakhri L Banyumas, 17 Desember 2012
15. Muhammad Sahrul
Usromi L Banyumas, 28 Juni 2011
16. Mutiara Salsa
Firdasia Putri P Banyumas, 9 Oktober 2012 17. Rafael Rizki Al
Zuhair L Banyumas, 2 Oktober 2011
18. Reskian Langit Al
Zazuli L Banyumas, 15 Juli 2012
19. Wahyu Azki Al Farih L Banyumas, 8 April 2012
3. Profil Orang Tua Siswa Kelas III MI Ma’arif Nu 01 Krajan
Berikut data Orang tua siswa kelas III MI Ma’arif Nu 01 Krajan tahun Pelajaran 2020/2021
Tabel 4.3 Data orang tua siswa kelas III tahun pelajaran 2020/2021 No Nama Siswa Nama Orang Tua
Alamat
Ayah Ibu
1. Ahmad Ardana Imansyah
Saliman Anisah Krajan, Rt 01 Rw 06 2. Akhmad Syahril
Hidayatullah
Catim Susilowati Krajan, Rt 03 Rw 07 3. Alathiful Khalim
Antha S.P
Nasori Munipah Krajan, Rt 01 Rw 07 4. Al Mayda Slamet A Sairah Krajan, Rt 01 Rw 08 5. Balqis Najiatul
Akula
Saifudin Khuryani Krajan, Rt 03 Rw 07 6. Febriana Fajri
Husna
Saparudin Anteng W Krajan, Rt 01 Rw 07 7. Galang Pramudya
Hafizh F
Saefudin Kuswati Krajan, Rt 03 Rw 07 8. Juna Rahes
Saputra
Narsim Julastri Krajan, Rt 04 Rw 06 9. Kartika Indah
Awalia
Khafudin Deviyanti Krajan, Rt 04 Rw 06 10. Muhammad Faiq
Izuddin
Muflikhudin Muharoh Krajan, Rt 01 Rw 06 11. Muhammad Fajri
Maulid
Khariri Istianah F
Krajan, Rt 02 Rw 02 12. Muhammad
Nazril Irkham
Mudrikah Krajan, Rt 03 Rw 08 13. Muhammad
Khilmi
M Khafid Siti A Krajan, Rt 02 Rw 07 14. Muhammad
Khoiril Fakhri
Salamun Anip M Krajan, Rt 01 Rw 08 15. Muhammad
Sahrul Usromi
Soim Sumiarti Krajan, Rt 04 Rw 06 16. Mutiara Salsa
Firdasia Putri
F Agung Putri R.T Krajan, Rt 01 Rw 08 17. Rafael Rizki Al
Zuhair
Sahrudin Dini M Krajan, Rt 03 Rw 06 18. Reskian Langit
Al Zazuli
Rokhim Yuli A Krajan, Rt 01 Rw 07 19. Wahyu Azki Al
Farih
Masruri Musiroh Krajan, Rt 01 Rw 08