• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum PT. BTN Tbk. Cabang MEDAN

a. Sejarah Singkat Perusahaan

Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897, mendirikan ‘Postpaarbank’, yang kemudian terus hidup dan berkembang serta tercatat hingga tahun 1939 telah memiliki 4 (empat) cabang, yaitu Jakarta, Medan, Surabaya dan Makasar. Pada tahun 1940, kegiatannya terganggu sebagai akibat penyerbuan Jerman atas Netherland yang mengakibatkan penarikan tabungan secara besar- besaran dalam waktu yang relatif singkat. Namun demikian, keadaan keuangan Postpaarbank pulih kembali pada tahun 1941.

Tahun 1942, Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintahan Jepang. Jepang membekukan kegiatan ‘Postpaarbank

dan mendirikan ‘Tyokin Kyoku’. Sebuah bank yang bertujuan untuk menarik dana masyarakat melalui tabungan. Usaha Pemerintah Jepang ini tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan. Tyokin Kyoku hanya mendirikan satu cabang, yaitu di Yogyakarta.

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah memberikan inspirasi kepada Bapak Darmosoetanto, untuk memprakarsai pengambilalihan Tyokin Kyoku dari Pemerintah Jepang ke Pemerintah Republik Indonesia dan terjadilah penggantian nama menjadi ‘ Kantor Tabungan Pos’. Bapak Darmosoetanto ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia menjadi direktur yang pertama. Tugas pertama Kantor Tabungan Pos adalah melakukan penukaran uang Jepang dengan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tetapi kegiatan Kantor Tabungan Pos tidak berumur panjang, karena agresi Belanda (Desember 1946) mengakibatkan didudukinya semua kantor, termasuk kantor cabang, dari Kantor Tabungan Pos hingga tahun 1949. Saat Kantor Tabungan Pos dibuka kembali (1949), nama Kantor Tabungan Pos diganti menjadi ‘Bank Tabungan RI’. Sejak kelahirannya dan sampai berubah nama Bank Tabungan Pos RI, lembaga ini bernaung di bawah Kementerian Perhubungan.

Banyak kejadian bernilai sejarah sejak tahun 1950. Tetapi, yang substantif bagi sejarah BTN adalah dikeluarkannya UU Darurat No.9 Tahun 1950 tanggal 9 Februari 1950, yang mengubah nama

Postpaarbank In Indonesia’ berdasarkan staatsblat No. 295 tahun 1941 menjadi Bank Tabungan Pos dan memindahkan induk kementrian dari Kementrian Perhubungan ke Kementrian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank Sentral. Walaupun dengan UU Darurat

tersebut masih bernama Bank Tabungan Pos, tetapi tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari dan tanggal lahir Bank Tabungan Negara.

Nama Bank Tabungan Pos menurut Undang-undang Darurat tersebut, dari nama Bank Tabungan Pos menjadi Bank Tabungan Negara didasarkan pada PERPU No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963, yang kemudian dikuatkan dengan UU No. 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964.

Penegasan status Bank Tabungan Negara sebagai bank milik negara, ditetapkan dengan UU No. 20 tahun 1968 tanggal 19 Desember 1968, yang sebelumnya (sejak tahun 1964) Bank Tabungan Negara menjadi Bank Negara Indonesia unit V, jika tugas utama saat pendirian Postpaarbank (1897) sampai dengan Bank Tabungan Negara (1968) adalah bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 Bank Tabungan Negara ditambah tugasnya, yaitu memberikan pelayanan KPR dan untuk pertama kalinya penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976. Karena itulah, tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BTN.

Bentuk hukum BTN mengalami perubahan lagi pada tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkannya PP No. 24 tahun 1992 tanggal 29 April 1992, yang merupakan pelaksanaan dari UU No. 7 tahun 1992.

Bentuk hukum BTN berubah menjadi perusahaan perseroan. Sejak saat itu, nama BTN menjadi P.T. Bank Tabungan Negara (Persero) dengan

call name BTN. Berdasakan kajian konsultan independen, Price Waterhouse Coopers, Pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat nomor S-554/M-MBU/2002 tanggal 21 Agustus 2002, memutuskan Bank BTN sebagai bank umum dengan fokus bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.

b. Struktur Organisasi

Penetapan Struktur organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan, dimana struktur organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selain itu juga untuk memperlancar dan mempermudah pimpinan untuk mengadakan kontrol demi memperlancar usaha yang dikelolanya begitu juga dengan dunia perbankan, oleh sebab itu penyusunan struktur organisasi merupakan syarat mutlak, karena hal ini akan mencerminkan dan memberikan keterangan dan ketegasan tentang beban kerja, batas dan ruang tanggung jawab dari masing-masing petugas maupun staf melakukan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya. Bagan struktur organisasi PT. BTN. Tbk Cabang Medan tercantum pada lampiran

Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada setiap bagian berdasarkan struktur organisasi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang MEDAN adalah sebagai berikut :

1. Unit Kerja Manajemen Cabang

Unit kerja manajemen cabang PT. Bank Tabungan Negara MEDAN meliputi :

a. Kepala Cabang (Branch Manager)

Adapun tugas dan tanggung jawab Kepala cabang (Branch Manager) adalah :

1) Menyiapkan rencana bisnis untuk cabang

2) Menyususn kebijakan cabang sesuai dengan petunjuk kantor pusat

3) Memotivasi bawahan dan rekan kerja 4) Mengambil keputusan bisnis

5) Mengelola keuangan, kekayaan bank dan kepegawaian di kantor cabang menurut peraturan direksi.

6) Menghimpun dana melalui produk tabungan, deposito berjangka, giro, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit lainnya sesuai target yang telah ditetapkan berdasarkan ketetapan Direksi yang berlaku.

b. Wakil Kepala Cabang (Deputy Branch Manager)

Adapun tugas dan tanggung jawab Wakil Kepala Cabang adalah membantu Kepala Cabang dalam pengelolaan kegiatan

usaha bank khususnya mengenai tugas-tugas yang dilaksanakan oleh unit kerja atau seksi yang menurut struktur organisasi termasuk dalam lingkup pengelolahan dan pengawasan.

c. Pembantu Pimpinan Cabang (Assistant Branch Manager) Tugas dan tanggung jawab Pembantu Pimpinan Cabang untuk mengkoordinasi pelaksanaan tugas dan pekerja dalam berbagai unit kerja di Kantor Cabang dan pelaksanaan tugas khusus yang diberikan oleh Pimpinan Cabang.

2. Unit Retail Service

Unit Retail Service PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Medan meliputi :

a. Teller Service

Tugas dan tanggung jawab Teller Service adalah :

1) Menerima setoran tunai rekening tabungan, deposito, giro dan angsuran kredit

2) Menerima setoran tunai untuk pembayaran pajak, rekening listrik dan telepon serta kiriman uang

3) Melakukan pembayaran tunai kepada nasabah tabungan, deposito dan giro

4) Melakukan pembayaran tunai kepada penerima kiriman uang.

5) Mengelola kebutuhan likuiditas kantor cabang.

b. Customer Service

Tugas dan tanggung jawab Customer Service adalah :

1) Memberikan informasi tentang produk BTN kepada nasabah /masyarakat umum.

2) Memberikan informasi tentang rekening (saldo, transaksi, dan lain-lain) kepada pemilik rekening.

3) Melayani pembukuan rekening baru (tabungan, deposito dan giro).

4) Melayani konfirmasi saldo dari cabang lain.

5) Melayani percetakan saldo tabungan pada buku tabungan.

6) Melayani pencairan deposito dan penutup rekening tabungan/giro.

7) Melayani penggantian buku tabungan atau percetakan buku tabungan baru.

8) Melayani komplain (keluhan) mengenai tabungan, giro, deposito, dan transfer uang.

9) Melayani aplikasi ATM, menyerahkan kartu ATM dan mengaktifkan kartu ATM.

10) Memberikan layanan atau informasi lain kepada nasabah.

c. Loan Service

Tugas dan tanggung jawab Loan Service adalah : 1) Memproses permohonan kredit

2) Melakukan wawancara kepada Calon Debitur.

3) Melakukan peninjauan untuk melakukan kelayakan Calon Debitur.

4) Menyusun daftar usulan permohonan kepada Komite Penuntas Kredit.

5) Menyampaikan hasil keputusan Rapat Komite Penuntas Kredit (berupa SP3K) kepada Calon Debitur.

6) Menyusun perjanjian kredit dan melaksanakan Akad Kredit (bersama Loan Administration).

7) Melayani dan menyelesaikan klaim debitur.

8) Melayani dan memproses permohonan alih debitur.

9) Melayani administrasi perlunasan kredit dan penyerahan dokumen pokok.

3. Unit Operation

Unit Operation PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Medan meliputi :

a. Transaction Processing

Tugas dan tanggung jawab adalah :

1) Menyelenggarakan administrasi dan transaksi kantor pos.

2) Melayani transaksi pemindah bukuan.

3) Melayani transaksi kiriman uang.

4) Melaksanakan transaksi kliring dan inkaso.

5) Menyelenggarakan administrasi dan penyetoran pajak.

6) Menyelenggarakan pembukuan angsuran KPR melalui kantor pos dan bank lain.

7) Melakukan pembukuan semua transaksi non tunai.

8) Mengelola komputerisasi dan teknologi informasi (ATM, Internet, dan sebagainya).

9) Mengelola rekening BTN, BI, dan bank lain.

10) Melakukan pengelolahan dan posting semua data transaksi.

b. Loan Administration

Tugas dan tanggung jawab Loan Administrasi adalah : 1) Melakukan analisa kredit umum.

2) Mengajukan usulan atau rekomendasi kelayakan permohonan kredit.

3) Melakukan taksasi agunan.

4) Menyimpan dan memelihara dokumen-dokumen agunan kredit.

5) Menilai kelayakan obyek agunan.

6) Melakukan pembinaan terhadap debitur kredit umum.

7) Menyiapkan laporan-laporan (intern dan ekstern) yang berkaitan kredit.

8) Menyelenggarakan administrasi kredit umum.

c. General Branch Administration

Tugas dan tanggung jawab General Branch Administration (GBA) adalah :

1) Menyiapkan kebutuhan alat, sarana, dan prasarana operasional kantor cabang.

2) Memelihara aset tetap (seperti : gedung, rumah dinas, kenderaan dan sebagainya).

3) Menyelenggarakan urusan-urusan kepegawaian.

4) Menyelenggarakan urusan umum lainnya.

4. Collection dan Workout

Collection dan Workout adalah bagian yang mengatur tentang pembinaan, penyelamatan dan penagihan kredit. Collection dan Workout PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Medan meliputi :

a. Workout Staff

Tugas dan tanggung jawab Workout Staff adalah :

1) Memastikan pembayaran kembali kredit yang bermasalah dengan melakukan tindakan penyelesaian.

2) Melakukan proses restrukturisasi kredit retail dan kredit umum.

3) Melakukan proses penyelesaian kredit retail dan kredit umum.

4) Menyelesaikan permasalahan hukum yang berkaitan dengan aset kredit yang bermasalah.

5) Membuat laporan rutin kekantor pusat yang terkait dengan tindakan penyelesaian kredit.

b. Collection Staff

Tugas dan tanggung jawab Collection Staff adalah : 1) Melakukan identifikasi terjadinya tunggakan.

2) Melakukan pembinaan kredit retail.

3) Memantau kelancaran pembayaran kredit.

4) Melakukan pemantauan data KPR untuk kebutuhan pembinaan debitur.

5) Memberikan alternatif pembinaan kredit agar kredit kembali lancar.

6) Melakukan pelayanan, pembinaan, dan pemantauan pembayaran debitur kolektif.

7) Melayani debitur yang memerlukan tindakan penyelesaian khusus kredit dengan pembinaan kredit.

8) Melakukan pencetakan laporan-laporan KPR yang berhubungan dengan kebutuhan pembinaan.

9) Melakukan tata laksana administrasi dokumen yang terkait dengan unit kerja Loan Collection dan Workout.

5) Unit Accounting Control

Tugas dan tanggung jawab Unit Accounting Control adalah:

1) Menyiapkan laporan-laporan keuangan Bank (Neraca, R/L).

2) Melakukan pengawasan (control) terhadap pos-pos yang terdapat pada laporan-laporan keuangan.

3) Menyimpan dan memelihara file-file (arsip) bukti-bukti transaksi.

4) Melakukan pengawasan secara intern (internal control).

5) Menyiapkan laporan-laporan untuk kebutuhan internal maupun eksternal.

6) Sebagai koordinator dalam rangka pemeriksaan audit pihak eksternal dan internal.

6. Staff Internal Auditor

Ikhtisar pekerjaan Internal Auditor meliputi :

1) Melakukan pemeriksaan atas kebenaran semua transaksi operasional bank.

2) Melakukan koordinator dengan unit kerja lain dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan baik pihak intern dan extern.

3) Memastikan suspense (termasuk suspense forced balance) dan rekening selisih lainnya sudah diselesaikan.

Aktivitas Utama Internal Auditor meliputi :

1) Melakukan pemeriksaan atas kebenaran semua transaksi operasional bank, meliputi :

a. Memeriksa / mencocokkan validasi koreksi transaksi yang salah.

b. Memeriksa / mencocokkan bukti dasar dan bukti transaksi operasional bank di koncapem telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

c. Memeriksa / mencocokkan bukti dasar dan bukti transaksi operasional bank di teller service telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

d. Memeriksa / mencocokkan bukti dasar dan bukti transaksi operasional bank di transaction processing telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.

e. Memproses pemeriksaaan atas kebenaran proses pengisian kas pada mesin ATM.

f. Memproses rekonsilIasi atas kas ATM dan GL.

g. Memeriksa / mencocokkan budgeting report dengan kartu pengawas anggaran (KPA).

h. Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan SPM tunai / non tunai dan bukti setoran dari GBA.

i. Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan dana jaminan yang ditahan lainnya.

j. Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan kredit keperorangan / lembaga.

k. Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan dana notaris dan appraisal.

l. Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan dana bapertarum dan asabri.

m. Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan bank garansi.

n. Memastikan kebenaran proses transaksi pencairan letter of credit (L/C).

2) Melakukan koordinator dalam rangka pemeriksaan pihak intern dan extern, meliputi :

a. Memproses permintaan data-data dalam rangka pemeriksaan intern maupun extern.

b. Memproses tindak lanjut atas temuan-temuan pemeriksaan intern maupun ekstern

c. Memproses jawaban atas hasil pemeriksaan, baik intern maupun extern.

3) Melakukan pemeriksaan atas penyelesaian suspense dan rekening selisih lainnya sudah diselesaikan meliputi :

a. Memeriksa / mencocokkan penyelesaian selisih akibat sistem (suspense forced balance).

b. Memeriksa / mencocokkan penyelesaian suspense dan rekening selisih lainnya.

c. Melakukan / mencocokkan penyelesaian selisih kas teller.

4) Melakukan laporan atas penyelesaian klaim nasabah, meliputi :

a. Memproses laporan serta control atas penanganan dan penyelesaian pengaduan nasabah dengan melakukan koordinasi dan unit kerja terkait.

7. Unit Kantor Cabang Pembantu

Tugas dan tanggung jawab Kantor Kas adalah :

1. Penghimpunan dana melalui produk Tabungan, Deposito, Angsuran KPR dan lainnya.

2. Melayani proses kredit dari pemohon.

3. Merupakan ujung tombak pemasaran produk-produk bank.

4. Menunjang likuiditas kantor cabang.

c. Aktivitas Perusahaan

PT. Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang Medan sebagai mana dengan Bank umum lainnya, dalam melaksanakan aktivitas usahanya selalu berusaha mengumpulkan dana sebanyak-banyaknya dari masyarakat. Aktivitas yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Bidang Operasional Dana

Bidang ini berfungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat atau dari pihak ketiga. Dalam menghimpun dana-dana tersebut PT. Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang Medan mengeluarkan berbagai jenis produknya, yaitu :

1. Tabungan Batara

Tabungan Batara adalah jenis simpanan bebas yang diselenggarakan oleh Bank Tabungan Negara yang diperuntukan bagi seluruh masyarakat Indonesia dengan maksud untuk membudayakan kebiasaan untuk menabung.

2. e’Batara Pos

Tabungan e’Batara Pos adalah jenis simpanan bebas yang dikelolah oleh PT. Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang MEDAN melalui loket-loket kantor pos dan giro di seluruh wilayah Indonesia.

3. Tabungan Batara Prima.

Tabungan Batara Prima adalah jenis simpanan bebas yang dikelolah oleh Bank Tabungan Negara dimana penabung memperoleh asuransi jiwa bebas premi.

4. Tabungan Haji Nawaitu

Tabungan Haji Nawaitu adalah jenis simpanan yang dikelolah oleh Bank Tabungan Negara yang terhubung dengan Siskohat Departemen Agama.

5. Deposito

Deposito adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian bank dengan pihak ketiga baik dalam rupiah atau dalam valuta asing.

6. Giro

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau pemindahbukuan.

7. Sertifikat Deposito

Sertifikat Deposito adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah atau valas yang dapat di perjualbelikan.

b. Bidang Operasional Kredit

Bidang operasional aktif ini berfungsi untuk menyalurkan kembali dana-dana yang telah berhasil dihimpun oleh PT. Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang MEDAN kepada masyarakat melalui fasilitas pinjaman atau kredit. Adapun fasilitas kredit yang ditawarkan kepada masyarakat antara lain adalah sebagai berikut : a. Kredit Swadana

Yaitu diberikan kepada nasabah yang memerlukan dana segera dengan jaminan tabungan atau deposito yang ditempatkan di Bank BTN.

Syarat-syarat dan ketentuannya Perorangan atau lembaga

1. Telah berusia 21 tahun atau telah menikah.

2. Memiliki simpanan dalam bentuk tabungan/deposito dan memenuhi syarat untuk dijadikan jaminan kredit.

3. Jangka waktu kredit minimal 3 (tiga) bulan maksimal 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang atas persetujuan Bank BTN.

b. Kredit Perumahan Perusahaan (KPP)

Yaitu kredit yang diberikan kepada perusahaan untuk menyediakan fasilitas perumahan dinas perusahaan ataupun fasilitas pemilikan rumah pegawai yang didasarkan pada kerjasama antara BTN dengan perusahaan dalam mendukung program perumahan.

Syarat-syarat dan ketentuannya :

1. Permohonan adalah perusahaan atau badan usaha.

2. Memiliki rekening Giro di Bank BTN.

3. Ada company guarantee dari perusahaan.

Ketentuan kreditnya :

1. Maksimal kredit sebesar 75% s/d 90% dari biaya pembangunan atau harga pembelian rumah.

2. Jaminan kredit adalah rumah dan tanah yang dibiayai dari KPP.

3. Jangka waktu kredit sampai dengan 15 tahun.

c. Real Cash

Yaitu penyediaan dana tunai bagi nasabah untuk berbagai keperluan dan dapat ditarik sewaktu-waktu (stand by loan).

Syarat dan ketentuannya :

a. Pemohon adalah WNI, usia minimal 21 tahun atau telah menikah serta pada usia 65 tahun kreditnya telah lunas.

b. Memiliki KPR atau kredit perorangan lain di Bank BTN.

c. Dana dapat ditarik diseluruh jaringan ATM Bank BTN menggunakan kartu Real Cash atau di loket-loket Bank BTN.

Keunggulan :

1. Diberikan atas kelebihan agunan kredit, karena adanya penurunan oustanding kredit.

2. Jangka waktu 12 bulan dapat diperpanjang.

3. Suku bunga lebih rendah dibanding produk sejenis di Bank lain.

4. Bebas biaya proses.

d. KMK – Housing Related

Yaitu kredit modal kerja, diberikan untuk pembiayaan kebutuhan modal kerja, khususnya sektor industri yang terkait dengan perumahan, termasuk usaha-usaha penunjangnya.

Syarat dan ketentuan :

4) Pemohon adalah badan usaha yang berbentuk perseorangan terbatas (PT), Koperasi, Yayasan, Perseroan Komanditer (CV), dan Peroranga.

5) Berkedudukan dalam wilayah RI.

6) Memiliki perizinan untuk melakukan kegiatan usaha.

7) Telah menjadi pemegang rekening giro di Bank BTN.

8) Agunan pokok berupa proyek/usaha yang dibiayai dan agunan tambahan yang ditentukan oleh Bank.

Keunggulan :

1. KMK diberika maksimal 70% dari kebutuhan modal kerja.

2. Khusus untuk permohonan CV/perorangan maksimal kredit Rp. 500.000,-

3. Jangka waktu maksimal kredit 18 bulan.

e. Kredit Usaha Mikro dan Kecil

Tujuan KMK untuk meningkatkan akses usaha mikro dan kecil terhadap dana pinjaman yang berasal dari Surat Utang Pemerintah (SUP) untuk pembiayaan investasi dan modal kerja dengan persyaratan yang relatif ringan dan terjangkau.

Jenis usaha : 1. Usaha Mikro

a. Usaha Kecil Maksimal Kredit :

1. Usaha Mikro, sampai dengan Rp. 50.000.000 2. Usaha kecil, sampai dengan Rp. 50.000.000 Pembiayaan sendiri (share)

1. Minimal 20% dari kebutuhan modal kerja, untuk KUMK modal kerja.

2. Minimal 25% dari kebutuhan modal kerja, untuk KUMK investasi.

Jangka Waktu Kredit :

1. Jangka waktu KUMK modal kerja maksimal (satu) tahun dan dapat diperpanjang maksimal (dua) kali dengan mempertimbangkan kondisi usaha dan performance debitur.

2. Jangka waktu KUMK investasi maksimal (lima) tahun termaksud tenggang waktu pembayaran angsuran (graceperiod), jangka waktu masa tenggang maksimal (satu) tahun.

Dokumen terkait