• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Desa Montong Ajan

Dalam dokumen Multazam - etheses UIN Mataram (Halaman 56-66)

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran Umum Desa Montong Ajan

1. Sejarah Desa Montong Ajan

Desa Montong Ajan merupakan desa pemekaran dari Desa Montong Sapah yang ada di Kecamatan Praya Barat Daya, diantaranya, Desa Batu Jangkih dan desa induk yaitu Desa Montong Sapah. Sejak dahulu Desa Montong Ajan terkenal akan potensi wisata diantaranya kawasan wisata pantai torok aik belek, air terjun rumpang remeneng, dan kawasan wisata goang gue. Selain itu Desa Montong Ajan juga memiliki potensi lain seperti pertanian, perkebunan, peternakan, kerajinan, kesenian, perikanan dll.

Desa Montong Ajan pertama kali dipimpin oleh H. Muh Suahimin Ismi dari tahun 2003-2008 kemudian estafet kepemimpinan dilanjutkan oleh Ilham Nasrullah, SP dari 2009-2015,kemudian pada pemilihan kepala desa pada tahun 2016 yang diikuti oleh 3 (tiga) orang kandidat termasuk pertahanan namun yang terpilih sebagai pemenang pilkades adalah Bapak Enduddi Yadi yang menjabat sebagai kepala Desa Montong Ajan yang ke 3 dari tahun 2017 – 2022.59

59Dokumentasi, Data Masyarakat Desa Montong Ajan,13 November 2019

2. Letak Geografis

Secara geografis wilayah Desa Montong Ajan Kecamatan Praya Barat Daya terletak disebelah Barat Daya dari pusat Kabupaten Lombok Tengah dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

Sebelah Utara : Desa Batu Jangkih Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : Desa Buwun Mas Sebelah Timur : Desa Selong Belanak

Kantor Kepala Desa berada di wilayah Dusun Montong Ajan sekaligus sebagai pusat Pemerintahan. Desa Montong Ajan memiliki luas 19.200 Ha yang terdiri dari:

a. Luas Pemukiman : 7,4 Ha b. Luas Areal Pertanian : 19.171,3 Ha c. Luas pekarangan : 7,1 Ha

d. Luas kuburan : 6,0 Ha

e. Perkantoran : 0,5 Ha

f. Prasarana umum : 7,7 Ha

Wilayah Desa Montong Ajan dengan Desa Batu Jangkih dibatasi oleh batas alam berupa sungai, kemudian ditengah-tengah desa Montong Ajan juga terdapat beberapa aliran sungai yang oleh masyakat sekitar aliran sungai tersebut dimanfaatkan untuk membuat embung yang berskala kecil dengan kapasitas penampungan air yang kecil pula, dimana pada musim kemarau persediaan air embung-embung tersebut

sangat sedikit dan bahkan tidak ada sehingga Desa Montong Ajan sering kali dilanda kekeringan.

Kondisi iklim di sebagian besar desa Montong Ajan tidak jauh beda dengan kondisi iklim wilayah kecamatan yang lain di Lombok Tengah dan bahkan Desa Montong Ajan secara umum mengalami dua musim, yaitu musim kemarau yang berlangsung antara bulan Juni hingga Nopember dan musim hujan antara bulan Desember hingga Mei dengan temperatur / suhu udara rata - rata berkisar antara 22,22 ºc sampai 32,46 ºc dan suhu maksimum terjadi pada bulan Oktober dengan suhu 32,10 ºc serta suhu minimum 20,70 ºc terjadi pada bulan Juni. Kelembaban udara berkisar antara 81,58 %, kelembaban udara maksimum terjadi pada bulan Maret dan Nopember sebesar 86,00 % sedangkan kelembaban minimum terjadi pada bulan September dan Agustus sebesar 77,00 %.60 3. Keadaan Sosial

a. Sumber daya alam

Potensi sumberdaya alam di Desa Montong Ajan meliputi sumberdaya alam non hayati yaitu : air, lahan, udara dan bahan galian, sedangkan sumber daya alam hayati yaitu perkebunan, flora dan fauna.

Sumberdaya air di Desa Montong Ajan terdiri dari air tanah (akuifer) termasuk mata air dan air permukaan. Berdasarkan atas besaran curah hujan pertahun, hujan lebih dan evapotranspirasi tahunan yang

60Dokumentasi, Data Masyarakat Desa Montong Ajan,13 November 2019

akan berpengaruh terhadap air meteorologis sesuai dengan gradasi sebaran curah hujan.

b. Sumber daya manusia

Secara keseluruhan jumlah dusun yang ada di Desa Montong Ajan terdiri dari 18 dusun yaitu :

1) Dusun Montong Ajan 2) Dusun Aik Kerit I 3) Dusun Aik Kerit II 4) Dusun Rentung 5) Dusun Aik Ngembul 6) Dusun Pondok Dalam 7) Dusun Bintaur

8) Dusun Aik Muan 9) Dusun Mensimbur 10)Dusun Suare

11)Dusun Batu Bangke 12)Dusun Sombeng 13)Dusun Batun Dace

14)Dusun Torok Aik Belek I, dan 15)Dusun Torok Aik Belek II 16)Dusun Apit Aik

17)Dusun Mengkarun 18)Dusun Gong Blate

Adapun kondisi sumber daya manusia secara umum menurut latar belakang pendidikan masih rendah. Untuk lebih akuratnya kondisi potensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki oleh Desa Montong Ajan sesuai data bulan Oktober tahun 2017 sampai dengan Juli 2019 adalah sebagai berikut:61

a) Jumlah Penduduk

1) Jumlah Keseluruhan : 5.845 Jiwa 2) Laki-laki : 2.796 Jiwa 3) Perempuan : 3.171Jiwa 4) Jumlah KK : 1.796 KK b) Penduduk Menurut Strata Pendidikan

1) Sarjana (S1,S2,S3) : 120 Orang 2) Diploma (D1,D2,D3) : 68 Orang 3) SLTA/Sederajat : 675 Orang 4) SLTP/Sederajat : 1.605 Orang 5) SD Sederajat : 2.283 Orang 6) Buta aksara : 1.283Orang 7) Usia 07-15 th : 407Orang 8) Usia 15 – 45 th : 375Orang 9) Usia 45 th keatas : 501Orang

Adapun dalam data dan temuan ini di Dusnu Batun Dacae Desa Montong Ajan terdapat juga jumlah anak secara keseluruhan

61Dokumentasi, Data Masyarakat Desa Montong Ajan,13 November 2019

mulai dari usia 7-15 tahun sejumlah 407 orang secara umum namun peneliti disini lebih fokus membahas mengenai anak-anak remaja.

Berdasarkan data di atas yang peneliti temukan di lapangan, batas-batas wilayah dan jumlah penduduk, sarana dan prasarana serta jumlah usia anak-anak sampai remaja menunjukkan bagaimana gambaran umum dari desa Montong Ajan sebagai lokasi peneliti melakukan penelitian.

B. Proses Pagelaran Kecimol di Dusun Batun Dace Desa Montong Ajan Kecamatan Praya Barat Daya

Untuk mengetahui proses pagelaran kecimol di Dusun Batun Dace Desa Montong Ajan Kecamatan Praya Barat Daya, peneliti melakukan wawancara dengan masayarakat yang ada di Dusun Batun Dace Desa Montong Ajan salah satunya adalah Hartawan, salah seorang Tokoh Adat Desa Montong Ajan dengan menanyakan proses pagelaran kecimol, beliau menjelaskan sebagai berikut:

Proses pagelaran kecimol, kecimol biasanya didegelar pada saat acara begawe untuk memeriahkan acara atau hiburan, biasanya masyarakat yang ada di Desa Montong Ajan ini, merayakan begawe, ada yang merayakan begawe dengan sebutan istilah bekemalam (begawe dimulai dari malam hari selesai sampai sore hari). Biasanyan kalau istilah bekemalam proses pagelaran kecimol itu digelar pada malam hari, dimulai dari jam 10 malam samapai jam 3 pagi kemudian istirahat dan di lanjutkan lagi sore hari untuk pergi nyongkolan ngiring pengantin (mengantarkan pengantin kerumah ibuk dari pengantin wanita). Di dalam pagelaran kecimol itu disana ada joget (penari) pada saat dimulai pegelaran kecimol, disini kemudian anak-anak remaja berdatangan berkumpul untuk ikut menyaksikan dan bejogetan (goyang bersama penari kecimol) secara bergantian satu persatu. Bagi anak-anak yang senang berjoget, dengan aturan siapa yang tepek (dipilih) oleh joget tersebut itu yang maju bergoyang bersama joget (penari). Selain bekemalam ada juga masyarakat yang tingal di Desa

Montong Ajan ini begawe (bekejelo) pesta pada siang hari saja, biasanya pada saat begawe kejelo mengunakan kecimol, kecimolpun digelar pada siang hari saja, dan digunakan untuk ngiring penganten atau yang biasa disebut di desa ini dengan sebutan nyongkolan.62 Tokoh adat Desa Montang Ajan di atas menjelaskan bahwa proses pegelaran kecimol di Desa Montong Ajan Kecamatan Paraya Barat Daya pada saat merayakan acara “baegawe”, dalam perayaan acara begawe ada yang disebut bekemalam (kecimol yang di gelar pada malam hari) dan ada juga yang di sebut bekejelo (kecimol yang digelar pada siang hari), dan yang dijelaskan oleh tokoh adat tersebut mulai dari kapan mulai acara itu di gelar, kemudian proses pagelaran itu sendiri, dan aturan main dalam pagelaran tersebut. Selain itu beliau juga menjelaskan aturan dalam pagelaran kecimol tersebut.

Tokoh adat Desa Montong Ajan Menjelaskan juga menjelaskan bahwa pagelaran kecimol yang digelar pada malam hari biasanya di mulai dari jam 10 malam sampai jam 3 pagi, dan pagelaran kecimol yang di gelar pada siag hari atau bekejelo bisanya pada saat pagelaran kecimol beke jelo atau siang hari biasnay kecimol digelar pada saat nyongkolan atau mengiringi pengatin kerumah pengantin perempuan.

Selain tokoh adat Desa Montong Ajan peneliti juga mewawancarai Zulkifli anak muda atau remaja yang ada di Dusun Batun Dace, yang pernah mengikuti acara pagelaran kecimol pada siang hari. Kemudian peneliti menanyakan mengenai kebiasaan yang pernah ia lakukan pada saat pagelaran kecimol tersebut. Berikut penjelasanya:

62Hartawan, Wawancara, Montong Ajan 14 Nopember 2019

Kebiasaan kami sama teman-teman kelompok remaja, pada saat mengadakan pagelaran kecimol yang digelar pada siang hari untuk pergi nyongkolan kami bersama teman-teman mengatur barisan pada saat mengiring pengantin di belakan pengantin kemudian ada juga sebagian teman-teman yang bergoyang sambil jalan sambil menikmati nyanyian dimainkan oleh musik kecimol.63

Zulkifli di atas menjelaskan bahwa kebiasaan yang ia lakukan dengan teman-teman remaja pada saat melaksanakan nyongkolan yang di gelar pada siang hari ia bersama teman-temanya mengambil barisan di belakang pengantin untuk mengigiringi kedua penganti kerumah pengantin perempuan dan ada juga sebagaian teman-temanya yang bergoyang sambil menikmati lagu yang dinyanyikan oleh musik kecimol.

Keterangan yang dijelaskan di atas susuai dengan hasil observasi yang peneliti lakukan di Dusun Batun Dace, setelah peneliti melakukan observasi pada saat ada masyarakat mengadakan acara begawe peneliti melihat warga yang ada di dusun batun dace desa montong ajan mengadakan pagelaran kecimol pada malam sebagai hiburan dan ada juga yang mengadakan pagelaran kecimol pada siang hari yang di gunakan sebagai hiburan untuk nyongkolan atau mengiringgi pengantin kerumah pengantin perempuan.64

Selain pagelaran kecimol pada malam hari peneliti juga menanyakan kebiasaan yang dilakukan anak-anak remaja yang ada di Dusun Batun Dace pada saat pagelaran kecimol disiang hari sebelum pergi nyongkolan berikut penjelasan ketua remaja yang ada disana:

Sebelum berangkat nyongkolan yang biasa dilakukan anak-anak remaja disini adalah memastikan teman-teman remaja disni yang bisa

63Zulkifli, Wawancara, Batun Dace 14 November 2019

64 Observasi, Batun Dace 13 November 2019

ikut pergi nyongkolan atau tidak, karna semakin banyak teman-teman yang ikut pergi nyongkolan maka akan semakin seru dan kompak yang dilihat orang banyak pada saat jalan menuju rumah dari orang tua pengantin wanita.65

Ketua remaja Dusun Batun Dace menjelaskan bahwa sebelum berangkat pergi nyongkolan teman-teman remaja disana saling memastikan satu sama lain yang bisa ikut untuk pergi nyongkolan supaya lebih kelihatan seru dan kompak pada saat dilihat sama orang-orang yang ada disana.

Selanjutnya setelah mendapat keterangan dari ketua remaja Batun Dace peneliti juga meminta keterangan dari salah seorang anak remaji, mengaenai kebiasaan yang pernah ia lakukan pada saat pagelaran kecimol tersebut. Anak remaji tersebut menjelaskan sebagai berikut:

Teman-teman para remaji disini biasanya, ikut dalam pagelaran kecimol pada saat pergi nyongkolan sebagai pendamping dari pengantin wanita, biasanya pendamping pengantin wanita pada saat nyongkolan berjumlah dua yaitu, pendamping dari sebelah kanan, dan pendamping dari sebelah kiri kalau pengiring dari belakang kadang 6 sampai 10 orang dan bisa juga lebih dari itu, tergantung dari teman- teman yang bisa ikut.66

Keteranagan hasil wawancara dari anak remaji yang ada di Dusun Batun Dace di atas menjelakan bahwa, anak-anak remaji disana biasanya ikut pada saat pergi nyongkolan, sebagai pendamping. Anak remaji diatas juga menjelaskan jumlah pendamping yang ada disebelah kiri satu orang, dan di sebelah kanan juga satu oranag. kemudian di belakang pengantin wanita bisa samapai 6 atau 10 orang anak-anak para remaji ikut sebagai pendamping dan pengiring pengantin pada saat nyongokalan.

65Sunardi Efendi, Wawancara, Batun Dace 18 November 2019

66Ana Safitri, Wawancara, Batun Dace 27 November 2019

Selain anak-anak remaja yang ada di Dusun Batun Dace Desa Montong Ajan, peneliti juga mewawancarai anak remaja yang berasal dari Desa Batu Jangkih yang berada di sebelah utara Desa Montong Ajan mengenai kebiasaan anak-anak remaja pada saat pagelaran kecimol. Berikut penjelasanya:

Kebiasaan teman-teman remaja yang ada di Desa Batu Jangkih ini pada saat pagelaran kecimol biasanya anak-anak remaja seperti yang anak remaja lainya lakukan seperti, bejogetan, ngiring pengantin, dan sebagainya. Kadang juga ada yang minum tuak dan sebagainya tergantung dari yang punya acara biasanya epen gawe (yang punya acara) yang menyiapkan minuman-minuman keras tapi tidak semuanya epen gawe (yang punya acara) menyiapkan minuman tuak.67

Kebiasaan remaja yang ada di Desa Batu Jangkih pada saat pagelaran kecimol sesuai yang di jelaskan oleh salah seorang remaja yang tingal disana sama seperti remaja lainya lakukan sperti bejogetan dan sebagainya.

Dari pernyataan-pernyataan di atas yang peneliti lakukan dengan masyarkat yang ada di Dusun Batun Dace Desa Montong Ajan melalui proses wawancara, dari sekian yang sudah di wawancara oleh peneliti, ternyata peneliti menemukan bragam penjelasan mengenai dampak dari pagelaran kecimol itu sendiri. Ada penjelasan dampak positifnya, dan ada juga penjelasan dampak negatifnya. Namaun dalam penjelasan-penjelasan di atas lebih banyak menjelaskan dampak negatif di bandingkan dengan dampak postif.

Setelah peneliti observasi di dusun batun dace peneliti melihat proses pagelaran kecimol yang di gelar pada siang hari pada saat nyongkolan yang di

67 Kiman,Wawancara,Batu Jangkih 28 November 2019

dalamnya ada pendamping perempuan dan ada juga pengiring dari anak-anak remaja laki-laki.68

C. Pendidikan Akhlak Remaja Dusun Batun Dace Desa Montong Ajan

Dalam dokumen Multazam - etheses UIN Mataram (Halaman 56-66)

Dokumen terkait