• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran umum desa tetebatu

Dalam dokumen kontribusi komunitas kampung home stay (Halaman 49-53)

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Gambaran umum desa tetebatu

Desa Tetebatu merupakan Desa yang masuk ke bagian wilayah administratif Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat dan berbatasan langsung dengan kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Dilihat dari letak geografis wilayahnya, Desa Tetebatu berada di sebelah selatan Gunung Rinjani dengan ketinggian 700 mdpl dengan topografi wilayah berbukit yang digunakan untuk areal persawahan, perkebunan dan pemukiman warga. Secara administratif, Desa Tetebatu terbagi menjadi 5 Dusun, yaitu: Lingkung Daye, Lingkung Lauk, Dusun Tetebatu, Orong Gerisak, dan Kembang Seri. Dengan luas wilayah Tetebatu 8.098,8 Ha. Desa Tetebatu memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

Utara : Taman Nasional Gunung Rinjani Selatan : Desa Tetebatu Selatan

Timur : Desa Kembang Kuning dan Jeruk Manis Barat : Desa Tetebatu Selatan.

Jarak Desa Tetebatu dari pusat pemerintah Kecamatan sekitar 12 km, dapat ditempuh sekitar 20 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Sedangkan dari Ibu Kota Kabupaten Desa Tetebatu ini berjarak sekitar 24 km dan berjarak 46 km dari pusat pemerintahan Provinsi.50

berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, penelitian melihat bahwa sebagian besar masyarakat yang ada di Desa Tetebatu dalam keseharianya mayoritas bekerja di bidang pertanian, peternakan, jasa pariwisata dan usaha dagang.51 Kondisi rumah warga Desa Tetebatu berdasarkan hasil observasi peneliti sudah tidak ada yang menggunakan atap ilalang dan untuk bagunan sendiri hanya beberapa yang masih mengunakan dinding dari anyaman bambu.52

1. Kondisi Sarana dan Prasaran Di Desa Tetebatu

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti maka adapun data hasil obervasi tersebut sebagai berikut:

a. Sarana kesehatan

Desa Tetebatu hanya terdapat 1 gedung yang melayani kesehatan masyarakat, yaitu poskesdes dengan kondisi baik yang berlokasi di Dusun Lingkung Deye.

b. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan yang terdapat di Desa Tetebatu terdapat 2 TK/PAUD, 5 SD, 1 SMP, 1 SMK dan 6 lembaga pendidikan agama.

Dari semua sarana pendidikan yang ada di Desa Tetebatu memiliki kondisi yang layak untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar namun cuma SMK Pariwisata yang masih dalam proses

50Dokumentasi, Profil Desa Tetebatu Pada Tanggal 17 Januari 2020

51Observasi, Pada Tanggal 18 Januari 2020

52 Observasi, Pada Tanggal 18 September 2019

pengembangan dan untuk saat ini SMK Pariwisata hanya memiliki 1 gedung yang terbagi menjadi 3 ruangan.

c. Sarana Transportasi

Desa Tetebatu yang memiliki luas wilayah 8.098,8 Ha memiliki memiliki jalan yang sudah beraspal sekitar 3,5 km sebagi jalan utama, jalan-jalan seperti gang yang terdapat di semua Dusun Tetebatu baru sekitar 80% yang sudah dirabat beton.

d. Akomodasi Pariwisata

Desa Tetebatu merupakan salah satu desa wisata yang telah ditetapkan oleh Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat, terdapat fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh para wisatawan seperti penginapan, tempat makan dan jasa. Di Desa Tetebatu terdapat sebanyak 21 home stay. Home stay yang ada di Desa Tetebatu tersebar di 3 dusun, yaitu: 14 home stay di Dusun Orong Gerisak, 5 di Dusun Tetebatu, 2 di Lingkung Leuk. Melihat jumlah sebaran home stay yang ada di Desa Tetebatu menunjukan tingkat antusias masyarakat dalam perkembangan pariwisata.53

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang penggiat pariwisata bapak Zinul Fadli (45 tahun) menjelaskan terkait aturan tak tertulis yang telah disepakati oleh semua pengelola home stay untuk tidak menerima tamu lokal kecuali ada rekomendasi dari instansi pemerintah, untuk menginap di home stay dan tidak menjual minuman

53Observasi, Tetebatu,Tanggal 18 Januari 2020.

beralkohol. Hal ini dilakukan untuk menjaga nama baik pariwisata Desa Tetebatu dari pandangan masyarakat sekitar.

“ Semua rekan-rekan kami yang bergerak di sektor pariwisata sudah membuat kesepakatan bersama untuk tidak menerima tamu lokal untuk menginap jika belum resmi menjadi pasangan sah dan untuk tidak menjual minuman beralkohol, karena jika kami melanggar kesepakatan tersebut pandangan masyarakat akan semakin berpandangan negatif terhadap pariwisata”.54

e. Sarana Komunikasi

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti alat yang digunakan dalam melakukan komunikasi baik itu dalam melakukan promosi maupun penjualan dan lain-lain masyarakat di Desa Tetebatu sudah mengunakan smart phone pribadi namun yang masih menjadi kendala, yaitu masih lemahnya jaringan Internet yang menjangkau kewilayah Desa Tetebatu khususnya wilayah Dusun Lingkung Leuk, Lingkung Deye dan Kembang Seri.55

2. Tingkat perkembangan pendidikan

Tingkat perkembangan pendidikan warga di Desa Tetebatu dari tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami peningkatan yang cukup memuaskan, ini membuktikan bahwa tingkat kesadaran dan kemampuan warga dalam menyekolahkan anaknya mengalami peningkatan khusunya di tingkat perguruan tinggi. Hal ini bisa dilihat di (tabel 2.0)

54 Bapak Zainul Fadli, Wawancara , Tetebatu, 11 Feberuari.

55 Observasi, Tetebatu, Tanggal 26 Agustus 2019.

3. Kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat

Berdasarkan data dari frofil Desa Tetebatu terkait kondisi keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat di Desa Tetebatu dari tahun-ketahun masih normal karena jika dilihat, kasusus-kasus yang melanggar undang-undang seperti perjudian, perkelahian, konflik sara, kejahatan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, pembunuhan, kasus narkoba, pencurian dan perampokan bisa dikatakan tidak ada yang terjadi di linkungan masyarakat, hal ini bisa dilihat pada (tabel 2.1)

B. Gambaran Umum Komunitas Kampung Home Stay 1. Frofil Komunitas Kampung Home Stay

Komunitas kampung home stay merupakan sebuah kumpulan pengelola wisata yang tergabung dalam Komunitas Kampung Home Stay yang bergerak di bidang pariwisata sebagai penyedia akomodasi pariwisata dan menjadi wadah anggota masyarakat yang ingin bergerak di bidang pariwisata yang masuk ke dalam wilayah administratif Desa Tetebatu, Kecamatan. Sikur.

Pada awalnya penyedia layanan di bidang pariwisata hanya terdapat di Dusun Tetebatu dan pada tahun 2014 home stay mulai dibangun oleh masyarakat di Dusun Orong Gerisak dan jumlahnya hanya 3 home stay salah satu dari home stay tersebut adalah milik dari bapak Ramli (Pendiri Komunitas Kampung Home Stay) Komunitas Kampung Home Stay dibentuk pada bulan Mei tahun 2018 oleh salah

seorang warga Desa Tetebatu yang berlamatkan Dusun Orong Gerisak yang bernama Ramli atau biasa disapa Mr. Bram. Tujuan dari pembentukan Komunitas Kampung Home Stay adalah meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan pariwisata dan membuka lapangan pekerjaan.56 Sampai saat ini jumlah warga masyarakat yang sudah menjadi penyedia fasilitas di bidang pariwisata berjumlah 21 home stay dan 3 restaurant dari total keseluruhan tersebut, itu tersebar di Dusun Orong gerisak sebanyak 17 orang dan rata-rata memiliki home stay Sampai saat ini aturan tak tertulis yang telah disepakati oleh semua pengelola home stay masih menerapkan untuk tidak menerima tamu lokal kecuali ada rekomendasi dari instansi pemerintah, buku nikah untuk menginap di home stay dan tidak menjual minuman beralkohol.57

a) Daftar nama home stay dan pengelola lokasi wisata di Desa Tetebatu dapat dilihat di (Tabel. 2.2) dari data tersebut bahwa dari jumlah lokasi akomodasi wisata seperti home stay, restaurant dan lokasi wisata seperti air terjun tidak ada pengelola resmi.

b) Jumlah kunjungan dan tingkat hunian wisatawan di Desa Tetebatu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh oleh peneliti terkait tingkat kunjungan wisatawan di desa Tetebatu oleh salah satu pemilik home stay yang ada di Desa Tetebatu menjelaskan sebagai berikut :

56 Ramli, Wawancara, Ketua Komunitas Kampung Home Stay, Tetebatu, 18 Januari 2020.

57 Tomi Warasaki, Wawancara, Tetebatu, 19 Januari 2020.

“Jumlah kunjungan dan hunian pada tahun-tahun sebelumnya sebelum corona biasanya ramai pada bulan Mei, Juni, Juli dan puncaknya pada bulan Agustus. Dimana pada bulan tersebut semua home stay yang ada di tetebatu terisi penuh, sedangkan pada bulan yang lainya memang tetap ada namun tidak seramai bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus. Untuk harga penginapan di semua home stay yang ada Desa Tetebatu bervariasi tergantung dari fasilitas yang dimiliki, harga mulai dari Rp.117.000-1.300.000. Harga penginapan permalam biasa berubah tergantung pada musim ramai dan sepi seperti di home stay milik saya Satu Lingkung Bungalow dengan jumlah kamar sebanyak 4 kamar pada saat musim ramai seperti bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus harga permalam satu kamar Rp.270.000 pendapatan saya bisa mencapai Rp.32.000.000 dalam sebulan sedangkan pada bulan lain seperti bulan Januari, Februari, Maret, April, September, Oktober November dan Desember

dalam sebulan biasanya kosong 1 sampai 2 minggu dengan harga permalam Rp.220.000/malam” pedapatan bisa mencapai Rp.12.000.000”.58

Informasi yang sama juga di kemukakan oleh salah satu pemilik home stay yang tergabung dalam komunitas kampung home stay Desa Tetebatu yang bernama Tomi Warasaki. Home Stay yang dikelola oleh Tomi Warasaki bernama Tomy Bungalow, dengan jumlah kamar yang dimiliki sebanyak 1 kamar, menjelaskan terkait pendapatan perbulan dari home stay yang dimilikinya sebagai berikut :

“pada musim ramai home stay yang saya kelola ini dalam sebulan tetap ada yang menginap selama sebulan penuh. Untuk tarif permalam Rp.225000 dengan pendapatan rata-rata Rp.6.750.000 sedangkan pada musim sepi kadang kosong 1 minggu sampai 2 minggu harga perkamar hanya Rp.180.000”.59

Data jumlah hunian dan pendapatan di beberapa home stay yang ada di Desa Tetebatu salah satunya pada home stay yang di kelola oleh

58Abdul Aziz, Wawancara, (Pengelola Satu Lingkung Bungalow), Tetebatu 29 Juli 2020.

59Tomi Warasaki, Wawancara,(Pengelola Tomy Bungalow), Tetebatu 29 Juli 2020.

anggota Komunitas Kampung Home Stay, yaitu : Satu Lingkung Bungalow bisa di lihat pada (Tabel 2.3) dan (Tabel 2.4) Untuk Tomy Bungalow .

2. Kotribusi komunitas kampung home stay dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Tetebatu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan pengurus Komunitas Kampung Home Stay dan warga Desa Tetebatu, adapun data yang diproleh dari hasil wawancara tersebut adalah sebagai berikut :

a. Melakukan kegiatan go green (penanaman seribu pohon) b. Melakukan sosialisasi terkait dampak positif pariwisata

c. Memberikan fasilitas dan pembinaan kepada masyarakat yang ingin belajar tentang ilmu pariwisata seperti belajar bahasa inggris, pelayanan tamu yang menginap

d. Memberikan motivasi kepada masyarakat terkait potensi ekonomi di bidang pariwisata

e. Menyediakan fasilitas jasa penyewaan kendaraan bagi wisatawan asing yang berkunjung

f. Melakukan gerakan menabung sampah

g. Membuat awik-awik atau membuat aturan kepada guide yang bukan berasal dari wilayah Desa Tetebatu tidak boleh membawa tamu keliling Desa Tetebatu.

h. Melakukan pendampingan ke warga ketika ada investor yang mau melakukan investasi.

i. Memfasilitasi warga dalam belajar mengolah sampah organik dan non organik.

Bentuk kontribusi komunitas kampung home stay di atas dijelaskan Berdasarkan hasil wawancara peneliti bersama Warga Desa Tetebatu, yaitu :

1. Amak Tomi bekerja sebagai petani dan peternak dengan pendapatan yang tidak menentu, oleh Komunitas Kampung Home Stay, memberikan pemahaman, motivasi, pembinaan bahkan dukungan berupa pinjaman uang dari pengurus Komuitas Kampung Home Stay yang digunakan untuk membangun home stay di lahan miliknya.

Dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti, peneliti mendapatkan informasi mengenai kontribusi yang dilakukan oleh Komunitas Kampung Home Stay dalam melakukan pembinaan di bidang pariwisata.

“Dulu saya hanya penonoton karena tidak memiliki keahlian di bidang pariwisata dan tidak tau menau terkait potensi ekonomi di bidang pariwisata dan tidak memiliki pekerjaan tetap dengan penghasilan tidak tetap, namun setelah saya diberikan motivasi, pembinaan sehingga saya berani untuk membangun home stay di tanah milik peribadi”.60

2. Ibu Sri memberikan informasi kepada peneliti mengenai keterlibatan dari Komunitas Kampung Home Stay dalam menjaga kebersihan

60Amak Tomi ,Wawancara, Tetebatu, 19 Januari 2020.

lingkungan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, melakukan pembinaan terkait pengolahan sangat ia rasakan.

“komunitas kampung home stay mengajak masyarakat mengelola sampah dengan melakukan gerakan menabung sampah, yaitu dengan mengumpulkan sampah dan memilah berdasarkan jenisnya dan menukar dengan sembako maupun uang. Sampah kemudian diolah menjadi berbagai macam kerajinan seperti kursi, bantal dan lainnya. Kemudian hasil kerajinan tersebut di dijual ke para pengelola home stay yang ada di Desa Tetebatu”.61

3. Bapak Zianul warga Dusun Orong Gerisak, peneliti mendapatkan informasi terkait kontribusi komunitas kampung home stay, melakukukan berbagi upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat mulai dari melakukan pembinaan kepada warga dalam meningkatkan skill di bidang pariwisata, menjaga kebersihan lingkungan dan pemodalan.

“Untuk mendukung perekonomian masyarakat sekitar, Komunitas Kampung Home Stay melakukan cooking class untuk ibu-ibu di Dusun Orong Gerisak kemudian memberikan bibit sayur untuk dibudidayakan di masing-masing rumah, kemudian hasil budidaya tersebut bisa dikonsumsi dan sebagianya juga bisa dijual ke home stay-home stay yang ada”. 62

4. Bapak Zainudin berprofesi sebagai penggiat wisata memberikan informasi terkait faktor yang menjadi faktor pendukung perkembangan pariwisata di tingkat desa adalah keterbukaan dan kekompakan masyarakat.

“Yang menjadi penunjang sehingga pariwisata bisa berkembang pesat di Dusun Orong Gerisak adalah kekompakan masyarakat itu

61Ibu Sri, Wawancara , Tetebatu, 1 maret 2020.

62 Bapak Zainul, Wawancara , Tetebatu18 Januari 2020.

sendiri dan bisa dikatakan warga Dusun Orong Gerisak sudah menerima 100% kehadiran pariwisata dengan dampak positif dan negatif. Walaupun masyarakat sudah menerima kehadiran pariwisata di Dusun Orong Gerisak komunitas kampung home stay tetap bersosialisasi dengan masyarakat, merangkul dalam segala bentuk kegiatan”.63

5. ferizal anwar (17 tahun) berprofesi sebagai guide di Desa Tetebatu memberikan informasi tekait dengan adanya Komunitas Kampung Home Stay bukan hanya dirasakan oleh pemilik Home Stay saja namun para pemuda desa yang tertarik menjadi guide juga akan diberikan pembinaan secara gratis, dengan harapan angka penganguran di tingkat desa mengalami penurunan, ferizal anwar adalah salah satu guide yang diberikan pembinaan dan sudah mendapatkan pendapatan tambahan setelah menjadi guide binaan.

“Dengan adanya para pengelola wisata yang tergabung kedalam Komunitas Kampung Home Stay jika ada tamu yang menginap di home stay miliknya, mereka selalu memanggil teman-teman pemandu wisata yang dari Desa Tetebatu salah satunya saya sendiri, saya selalu dihubungi untuk memandu para tamunya mengelilingi destinasi-destinasi wisata yang ada di Desa Tetebatu.

Dalam satu kali memandu tamu mengelilingi Desa Tetebatu diberikan upah sebanyak Rp. 300.000 dalam 1 kali perjalan keliling Desa Tetebatu oleh pengelola kadang bisa lebih”.64

3. Kendala yang dihadapi oleh Komunitas Kampung Home Stay dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Tetebatu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur. Berdasarkan hasil wawancara peneliti

63 Bapak Zainuddinl, Wawancara , Tetebatu 18 Januari 2020.

64Feriza anwar, wawancara, Tetebatu 18 Januari 2020.

bersama warga di Desa Tetebatu peneliti mendapatkan data sebagai berikut :

a. SDM di bidang pariwisata masih minim

b. Kentalnya sosial keagamaan di lingkungan masyarakat c. Pola fikir masyarakat

Kendala yang dihadapi Komunitas Kampung Home Stay dalam meningkatkan kesejahteraan di atas berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan warga desa tetebatu, yaitu :

1. Mahsan mejelaskan terkait dengan adanya pariwisata, ia belum merasakan manfaat dari kehadiran parwisatawan karena yang mendapatkan keuntungan dengan hadirnya para wisatawan hanya orang-orang yang bergerak di bidang pariwisata.

“ Untuk saat ini warga didusun tetebatu belum merasakan keuntungan dari adanya wisatawan karena yang mendapatkan keuntungan Cuma orang-orang yang bergelut di bidang pariwisata”.65

d. Martini, warga Dusun Kembang Seri mengatakan bahwa kurangnya SDM warga di bidang pariwisata dan masih minim minat warga untuk melajutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

“Saya rasa SDM di bidang pariwisata masih minim karena anak- anak disini setelah SMA banyak yang langsung menikah dan memilih merantau keluar negeri sehingga tidak melanjutkan ke perguruan tinggi”.66

e. Guru Benur menjelaskan terkait kondisi masyarakat di desa tetebatu khusunya di Dusun Lingkung Leuk, Lingkung Deye dan Kembang Seri

65 Mahsan, Wawancara, Tetebatu, 18 Januari 2020.

66Martini , wawancara, Tetebatu, 18 Januari 2020.

disebabkan karena pola fikir masyarakat terkait pariwisata akan menimbulkan dampak negatif.

“Pola pikir warga dan kondisi sosial agama yang masih kental menimbulkan, persepsi masyarakat, mengenai pariwisata akan membawa dampak negatif bagi warga seperti, banyak yang melakukan kegiatan yang melanggar Syariat Islam dan bencana alam”.67

f. Bapak saiful, Manager Taman Edukasi Islami Koftofa Saman Now dalam wawancara yang dilakukan oleh peneliti menjelaskan terkait kondisi masyarakat di desa yang berprofesi sebagai petani banyak yang memiliki sawah tidak mau berpindah ke komoditas lain seperti padi walapun letak geografis Desa Tetebatu di bawah di ketinggian 700 mdpl dengan sumber air yang melimpah. Warga Desa Tetebatu yang memiliki sawah sepanjang tahun hanya menanam padi tanpa diselingi oleh komoditas lain walaupun hasil tidak maksimal.

“lahan sawah di desa tetebatu sepanjang tahun hanya ditanamin padi tanpa selingan waktu sehingga menyebabkan hasil panen tidak maksimal, walapun hasil tidak maksimal warga tetap menanam padi tanpa ada selingan waku, karena warga di sini punya prinsip lebih baik menanam padi walaupun hasil tidak maksimal dari pada harus membeli beras dari orang”. 68

67 Guru Benur, Wawancara, Tetebatu, 19 Januari 2020 .

68Bapak Saiful, Wawancara , Tetebatu, 1 Maret 2020

50 BAB III

KONTRIBUSI KOMUNITAS KAMPUNG HOME STAY DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA

TETEBATU

A. Bentuk Kontribusi Komunitas Kampung Home Stay Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Berdasarkan rumusan masalah dan temuan data pada saat penelitian terkait Kontribusi Komunitas Kampung Home Stay Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tetebatu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur. Berikut ini peneliti akan memaparkan hasil penelitian berdasarkan hasil observasi, wawancara dan data dokumentasi sesuai dengan kondisi di lapangan.

Untuk bisa mencapai kesejahtraan tentu banyak indikator yang harus dipenuhi seperti kurangnya angka kemiskinan, banyaknya lapangan pekerjaan, kesehatan masyarakat, pendidikan terjamin, masyarakat hidup dengan rukun, rasa aman terjamin, kebutuhan dasar terpenuhi dan pembangunan ekonomi bisa dirasakan oleh masyarakat.

Dalam kesejahteraan tentu pembanguan ekonomi masyarakat sangatlah berpengaruh dalam proses pertumbuhan ekonomi, kemajuan ekonomi karena kesejahteraan tidak bisa terlepas dari kegiatan ekonomi.

Ketika pembanguan ekonomi bisa terwujud secara nyata dan berlangsung secara terus-menerus sehingga kesejahteraan bisa tercapai.

berkaitan dengan pembangunan ekonomi tentu ada persyaratan kaitanya dengan pembangunan ekonomi, yaitu : 69

1. Atas dasar kekuatan sendiri

Dalam hal ini, komunitas kampung home stay berdasarkan data yang diperoleh peneliti, menunjukan, bahwa dalam peroses pembangunan, tentu hasrat untuk memperbaiki nasib untuk menciptakan kemajuan materil harus muncul dari warga itu sendiri.

Untuk bisa menciptakan hasrat masyarakat, Komunitas Kampung Home Stay selalu memberikan pemahaman terkait potensi ekonomi di bidang pariwisata dengan memberikan bukti dan melakukan pembinaan bagi masyarakat yang ingin bergerak di bidang pariwisata.

2. Menghilangkan ketidaksempurnaan pasar

Dalam menghilangkan ketidaksempurnaan pasar, Komunitas Kampung Home Stay memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan dengan mendatangkan pelatih yang sudah berkompeten di bidangnya seperti kelas memasak untuk ibu-ibu, pembuatan kerajinan dari limbah plastic dan budidaya sayur-sayuran kepada warga.

3. Pembentukan modal

Dalam proses pembentukan modal, Komunitas Kampung Home Stay, memberikan fasilitas bagi masyarakat yang baru memulai atau masyarakat tidak mampu yang mau bergerak di bidang pariwisata diusulkan untuk mendapatkan bantuan program rumah kumuh, namun

69 Ibid,. hlm 82-84.

akan dimodifikasi satu ruangan untuk mereka dan satu ruangan lagi untuk disewakan.

4. Kriteria investasi yang tepat

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti, Komunitas Kampung Home Stay dalam menentukan pola investasi agar masyarakat bisa menikmati hasil dan bisa berlangsung secara berkelanjutan, mereka memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak menjual tanahnya ke orang asing namun memberikan kesempatan bagi investor asing untuk melakukan investasi.

5. Persyaratan sosial budaya

Kekompakan dan keterbukaan masyarakat dalam beradaptasi dalam menerima perubahan kondisi sosial di lingkungan masyarakat tentu akan menjadi tolak ukur dalam proses pembangunan ekonomi.

Hal-hal yang dilakukan Komunitas Kampung Home Stay selama ini agar pandangan negatif masyarakat terhadap kehadiran wisatawan asing, sehingga masyarakat menerima sepenuhnya kehadiran wisatawan hanya baru di Dusun Orong Gerisak dan Dusun Tetebatu.

6. Administrasi

Bagian yang paling utama dalam suatu pembangunan atau pengembangan adalah dengan memiliki administrasi yang rapi dan lengkap. Namun di sini menjadi kendala dalam proses pegembangan dan pengelolaan potensi wisata alam yang ada di Desa Tetebatu belum dikelola secara maksimal hal ini bisa dilihat dari table akibat

dari budaya masyarakat disebabkan juga karena belum adanya peraturan yang dibuat dari pihak pemerintah desa terkait pengelolaan destinasi wisata yang ada.

Berdasarkan penjelasan di atas dan data yang di temukan di lapangan jadi Kontribusi komunitas kampung Home Stay dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Tetebatu, Komunitas kampung home stay dengan dengan jumlah destinasi wisata yang terdapat di Desa Tetebatu. Komunitas kampong home stay melakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Membuat awik-awik

Komunitas Kampung Home Stay membuat awik-awik atau peraturan bagi pemandu wisata yang berasal dari luar Desa Tetebatu tidak boleh membawa pengunjung mancanegara mengelilingi Desa kecuali ada pemandu lokal yang menemani.

Dengan adanya awik-awik (aturan) tersebut membuat warga lokal yang menjadi pemandu wisata dan warga desa mendapatkan lapangan pekerjaan baru. Pendapatan yang didapatkan oleh para pemandu wisata dalam sekali perjalanan sebanyak Rp. 300.000/ 1 kali perjalanan.

2. Melakukan pembinaan

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan warga desa Tetebatu atas nama Amak Toni yang awalnya berprofesi sebagai petani dan beternak sapi, setelah diberikan motivasi dan pembinnaan

Dalam dokumen kontribusi komunitas kampung home stay (Halaman 49-53)

Dokumen terkait