BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum Kabupaten Bone Keadaan Geografis.
a. Letak Dan Luas Wilayah
Kabupaten Bone merupakan salah satu Kabupaten di pesisir timur Propinsi Sulawesi selatan yang berjarak sekitar 174 km dari Kota Makassar.Mempunyai garis pantai sepanjang 138 km dari arah selatan kearah utara. Secara astronomis terletak dalam posisi 4̊13’-120040’ Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Wajo dan Soppeng b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Sinjai dan Gowa c. Sebelah timur berbatasan dengan Teluk Bone
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Maros,Pangkep, dan Barru Luas wilayah Kabupaten Bone seluruhnya berjumlah kurang lebih4.559,00 Km2. Bone terdiri atas 27 (dua puluh tujuh) kecamatan yang diperinci menjadi 333 (tiga ratus tiga puluh tiga) desa dan 39 (tiga puluh sembilan) kelurahan dengan jumlah dusun sebanyak 888 (delapan ratus delapan puluh delapan) dan lingkungan sebanyak 121 (seratus dua puluh satu). Adapun berikut merupakan Peta wilayah Kabupaten Bone :
28
Gambar 4.1 Luas Wilayah Kabupaten Bone Menurut Kecamatan
Sumber Gambar : BPS Kabupaten Bone
Adapun luas wilayah Kabupaten Bone Wilayah dirinci menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Luas Wilayah Kabupaten Bone
NO KECAMATAN DESA/KELURAHAN LUAS (KM2) PERSENTAS
E(%) 1
2 3 4 5
Bontocani Kahu Kajuara Salomekko Tonra
11 20 18 8 11
463,35 189,50 124,13 84,91 200,13
10,16 4,16 2,72 7,55 5,78
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
27
Patimpeng Libureng Mare Sibulue Cina Barebbo Ponre Lappariaja Lamuru Tellu Limpoe Bengo Ulaweng Palakka Awangpone Tellu Siattinge Amali
Ajangngale Dua BoccoE Cenrana
Tanete Riattang Barat Tanete Riattang Tanete Riattang Timur
10 20 18 20 12 18 9 9 12 11 9 15 15 18 17 15 14 22 16 8 8 8
130,47 344,25 263,50 155,80 147,50 114,20 293,00 138,00 208,00 318,10 164,00 161,67 115,32 110,70 159,30 119,13 139,00 144,90 143,60 53,68
23,79 48,88
3,42 3,24 2,50 6,43 3,03 4,56 6,98 3,03 4,56 6,98 3,60 3,55 2,53 2,43 3,49 2,61 3,05 3,18 3,15 1,18 0,52 1,07
Jumlah 4559,00 100 Sumber : Bone dalam angka tahun 2017
Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat diketahui kecamatan yang memiliki wilayah terluas dan tersempit. Kecamatan yang terluas adalah kecamatan Bontocani dengan luas 463,35 km2dengan persentase 10,6 %, sedangkan yang tersempit adalah kecamatan Tanete Riattang dengan luas wilayah 0,52 km2 dengan persentase 0,52 %.
b. Keadaan Alam dan Iklim
Secara umum keadaan permukaan alam Kabupaten Bone bervariasi mulai dari landai, bergelombang hingga curam.Daerah landai dijumpai sepanjang pantai dan bagian Utara, sementara di bagian Barat dan Selatan umumnya bergelombang hingga curam.Adapun jenis tanah di daerah ini didominasi tanah Mediteran. Daerah Kabupaten Bone terletak pada ketinggian yang bervariasi mulai dari 0 meter (tepi pantai) hingga lebih dari 1.000 meter dari permukaan laut.Ketinggian daerah digolongkan sebagai berikut :
a. Ketinggian 0-25 meter seluas 81.925,2 Ha (17,97%) b. Ketinggian 25-100 meter seluas 101.620 Ha (22,29%) c. Ketinggian 100-250 meter seluas 202.237,2 Ha (44,36%) d. Ketinggian 250-750 meter seluas 62.640,6 Ha (13,74%) e. Ketinggian 750 meter keatas seluas 40.080 Ha (13,76%) f. Ketinggian 1000 meter keatas seluas 6.900 Ha (1,52%)
Wilayah Kabupaten Bone termasuk daerah beriklim sedang.Kelembaban udara berkisar antara 95% - 99% dengan temperatur berkisar 260C – 430C.Pada periode April-September, bertiup angin timur yang membawa hujan.Sebaliknya pada Bulan Oktober-Maret bertiup Angin Barat, saat dimana mengalami musim kemarau di Kabupaten Bone. Selain kedua wilayah yang terkait dengan iklim tersebut, terdapat juga wilayah peralihan, yaitu:
Kecamatan Bontocani dan Kecamatan Libureng yang sebagian mengikuti wilayah barat dan sebagian lagi mengikuti wilayah timur. Rata rata curah hujan tahunan di wilayah Bone bervariasi, yaitu: rata-rata<1.750 mm;1750-2000 mm;
2000-2500 mm dan 2500-3000 mm.
Pada wilayah Kabupaten Bone terdapat juga pegunungan dan perbukitan yang dari celah-celahnya terdapat aliran sungai.Disekitarnya terdapat lembah yang cukup dalam.Kondisi sungai yang berair pada musim hujan kurang lebih 90 buah. Namun pada musim kemarau sebagian mengalami kekeringan, kecuali sungai yang cukup besar, seperti Sungai Walanae, Cenrana, Palakka, Jaling, Bulubulu,Salomekko, Tobunne dan Sungai Lekoballo.
c. Letak dan Geografis
Kabupaten bone adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi selatan Indonesia. Kabupaten bone terdiri dari 27 kecamatan. Kabupaten Bone adalah salah satu Daerah otonom di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Watampone.Kabupaten ini terletak 174 km ke arah timur Kota Makassar, berada pada posisi 4°13'- 5°6' LS dan antara 119°42'-120°30' BT. Wilayah Kabupaten Bone termasuk daerah beriklim sedang. Kelembaban udara berkisar antara 95%-99%
dengan temperatur berkisar 26 °C – 34 °C.
Gambar 4.2Letak dan Geografis
Wilayah Kabupaten Bone termasuk daerah beriklim sedang.
Kelembaban udara berkisar antara 95%-99% dengan temperatur berkisar 26 °C – 34 °C. Selain kedua wilayah yang terkait dengan iklim tersebut, terdapat juga wilayah peralihan, yaitu: Kecamatan Bontocani dan kecamatan Libureng yang sebagian mengikuti wilayah barat dan sebagian lagi wilayah timur. Rata-rata
curah hujan tahunan di wilayah Bone bervariasi, yaitu: rata-rata < 1.750 mm;
1750 – 2000 mm; 2000 – 2500 mm dan 2500 – 3000 mm.
Pada wilayah Kabupatan Bone terdapat juga pengunungan dan perbukitan yang dari celah-celahnya terdapat aliran sungai. Disekitarnya terdapat lembah yang cukup dalam. Kondisinya sebagian ada yang berair pada musim hujan yang berjumlah sekitar 90 buah. Namun pada musim kemarau sebagian mengalami kekeringan, kecuali sungai yang cukup besar, seperti sungai Walenae, Cenrana, Palakka, Jaling, Bulubulu, Salomekko, Tobunne.
Tabel 4.2
Luas Kabupaten Bone Berdasarkan Kecamatan
KECAMATAN LUAS AREA (KM2) PERSENTASE (%)
BONTO CANI 463,35 10,16
KAHU 189,50 4,16
KAJUARA 124,13 2,72
SALOMEKKO 84,91 1,86
TONRA 200,32 4,39
PATIMPENG 130,47 2,86
LIBURENG 344,25 7,55
MARE 263,50 5,78
SIBULUE 155,80 3,42
CINA 147,50 3,24
BAREBBO 114,20 2,5
PONRE 293,00 6,43
LAPPARIAJA 138,00 3,03
LAMURU 208,00 4,56
TELLU LIMPOE 318,10 6,98
BENGO 164,00 3,6
ULAWENG 161,67 3,55
PALAKKA 115,32 2,53
AWANGPONE 110,70 2,43
TELLU SIATTINGE 159,30 3,49
AMALI 119,13 2,61
AJANGALE 139,00 3,05
DUA BOCCOE 144,90 3,18
CENRANA 143,60 3,15
Sumber : Kabupaten Bone Dalam Angka, 2018
d. Pemerintahan dan kependudukan Kabupaten Bone
Kabupaten bone terdiri atas 27 kecamatan yang diperinci menjadi 331 desa dan 41 kelurahan dengan jumlah dusun sebanyak 1.110 dan lingkungan sebanyak. Kabupaten bone merupakan salah satu kabupaten dipesisir timur provinsi Sulawesi selatan.
Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan sebagaimana tentang dalam GBHN. Pembangunan yang dilaksanakan adalah dalam rangka membentuk manusia Indonesia. Untuk itu pemerintah telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan masalah kependudukan seperti program keluarga berencana yang terbukti dapat menekan laju pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk kabupaten bone tahun 2018. 863.654,jiwa terdiri dari 422,818 jiwa laki-laki dan 441,236 jiwa perempuan.
Jumlah penduduk terbesar terletak dikecamatan tanete riattang sebanyak 48,532 jiwa,sedangkan jumlah penduduk terkecil terdapat dikecamatan tonra sebanyak 12.830 jiwa.
Adapun sasaran yang ingin dicapai Dikabupaten Bone didominasi sector pertanian, khususnya sub sektor pertanian tanaman dan pangan.
Pembangunan pertanian khususnya tanaman pangan diarahkan untuk meningkatkan produksi padi,palawija dan holtikoltura. Peningkatan produksi padi
T.R BARAT 53,68 1,18
TANETE RIATTANG 23,79 0,52
T. R TIMUR 48,88 1,07
JUMLAH 4.559.00 100
dilakukakan melalui program dalam bentuk bentuk insus dab inmum serta ditunjang dengan percetakan sawah baru dan peralatan yang memadai.
Secara umum perekonomian daerah kabupaten bone di dominasi sektor pertanian, khususnya sub sektor pertanian tanaman dan pangan selanjutnya sub sektor perkebunan, sub sektor peternakan dan sub sector perikanan. Luas panen tanaman padi di kabupaten bone akhir tahun 2017 sebesar 141.931 hektar sedangkan produksinya tercatat 832.507 gabah kering giling.
e. Keadaan Demografi
Adapun Keadaan Demografi Kabupoten Bone Akan diuraikan Sebagai berikut :
1. Penduduk
Kondisi kependudukan di kabupaten Bone berdasarkan jumlah penduduk berdasarkan Kecamatan dan jenis kelamin adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan Dan Jenis Kelamin
No Kecamatan Laki laki Perempuan Jumlah
1 2 3 4 5 6 7
Bontocani Kahu Kajuara Salomekko Tonra Patimpeng Libureng
7.511 16.604 14.934 6.397 5.292 6.862
8.170 19.514 17.299 7.500 6.342 7.902
15.681 36.118 32.233 13.897 11.634 14.764
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Mare Sibulue Cina Barebbo Ponre Lappariaja Lamuru Tellu Limpoe Bengo Ulaweng Palakka Awangpone Tellu Siattinge Amali
Ajangngale Dua BoccoE Cenrana
Tanete Riattang Barat Tanete Riattang Tanete Riattang Timur
13.943 11.007 13.700 11.542 11.387 6.153 10.504 11.594 6.196 12.251 11.971 9.632 12.883 19.151 9.839 12.937 13.799 11.509
15.425 12.513 17.157 13.668 14.035 6.977 12.115 13.737 6.921 13.999 14.330 11.995 16.347 23.284 12.400 16.158 17.733 13.459
29.368 23.520 30.857 25.210 25.422 13.130 22.619 25.331 13.117 26.250 26.301 21.627 29.230 42.435 22.239 29.095 31.532 24.968
17.416 19.857 17.853
20.178 23.936 19.899
37.594 43.793 37.752
JUMLAH 322.724 382.993 705.717
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa jumlah penduduk dikabupaten tahun 2010 sebanyak 705.717 jiwa yang terdiri dari laki-laki 322.724 jiwa dan perempuan 382.993 jiwa dengan rasio jenis kelamin 84,26. Hal ini menunjukkan bahwa dalam seratus perempuan terdapat 84 penduduk laki-laki. Adapun jumlah penduduk terbesar berada di kecamatan Tanete Riattang sebanyak 43.793 jiwa.
Sedangkan Jumlah penduduk terkecil berada di kecamatan Tonra sebanyak 11.643 jiwa.
Berdasarkan data BPS 2010 Kepadatan penduduk yang terjadi Kabupaten Bone tahun 2008 rata rata 155 jiwa/km² .Kepadatan penduduk terbesar berada di kecamatan Tanete Riattang dengan 1.841 jiwa/km² dan terkecil berada di kecamatan Bontocani sebesar 34 jiwa/km². Rata-rata kepadatan penduduk terkecil tersebut berada di daerah pegunungan.
2. Sosial Budaya dan Agama
Dimasa lalu, Kabupaten Bone merupakan pusat kebudayaan bugis yang maju terutama dibidang perdagangan dan kelautan, ditandai dengan adanya jalur pelayaran dan perdagangan lintas nusantara bahkan lintas benua.Masyarakat dengan budaya wiraswasta yang kental telah banyak yang menjadi “pedagang”
yang sukses baik di dalam maupun di luar Sulawesi.
Adapun kehidupan sosial budaya dan agama yang berkembang dalam masyarakat Kabupaten Bone di uraikan sebagai berikut :
Tabel 4.4. Keadaan Sosial Budaya Dan Agama
No Variabel Jumlah 1.
2.
3.
4 5 6
Penduduk - Islam - Protestan - Katolik - Hindu - Budha Tempat Ibadah
- Mesjid/Mushallah - Gereja Kristen - Gereja Katolik - Pura
- Vihara Puskesmas Induk Puskesmas Pembantu Rumah sakit
Balai Pengobatan
694.828 2.944
541 596 565
1.175 2 1 1 - 36 65 2 107
Sumber data : BPS Kabupaten Bone
Dari gambaran diatas keadaan keagaaman dalam masyarakat kabupaten Bone bahwa pemeluk agama terbesar adalah Islam sebanyak
694.828 orang (99,34%), disusul Protestan sebanyak 2.944 orang ( 0,41%), Katolik 541 orang (0,08%), Hindu 596 orang ( 0,09%) dan Budha sebanyak 565 orang (0,08%). Dalam hal mengamalkan ibadahnya kemudian didukung oleh tempat ibadah diantaranya 1.175 Mesjid/mushallah, 3 gereja,dan 1 pura.
Sektor Kesehatan merupakan bagian penting dan diharapkan dapat menghasilkan derajat kesehatan yang lebih tinggi dan memungkinkan setiap orang hidup proaktif secara sosial maupun ekonomis. Pembangunan Bidang kesehatan tentunya sangat diharapkan meningkat lebih luas utamanya dalam hal pelayanan kesehatan. Dalam tahun 2010 sarana pelayanan kesehatan tersedia berupa rumah sakitar sebanyak 2 buah, Puskesmas Induk dan pembantu sebanyak 101 unit, Adapun tenaga kesehatan yang ada sebanyak 61 Orang dokter praktek, 136 bidan Desa. Adapun Jumlah Apotik dan toko obat sebanyak 56 Buah.
3. Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Visi dan Misi
Adapun visi dan misi dinas pendidikan kabupaten bone adalah sebagi berikut :
1. Visi
“ Terwujudnya Pendidikan Yang Bermutu Dan Terjangkau Dalam Satu Keatuan Budaya “
2. Misi
Untuk mewujudkan visi tersebut maka diupayakan perwujudan melalui misi sebagai berikut :
a. Menciptakan pelayanan pendidikan yang merata, berkeadilan, terjangkaudari aspek sasaran, biaya, dan kesempatan.
b. Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu sesuai denga standar Operasional, standar pelayanan minimal ( SPM ), dan berorientasi pada standar nasional pendidikan ( SNP ).
c. Mewujudkan penyelenggaraan muatan lokal pada satuan pendidikan yang mengarah pada pelestarian nilai-nilai moral dan budaya.
d. mengoptimalkan kegiatan monitoring, evaluasi dan supervisi penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar pada satuan pendidikan.
e. meningkatkan managemen Dinas Pendidikan, Unit pelaksana tekhnis pendidikan kecamatan dan sekolah dengan menerapkan standar pelayanan minimal.
f. Memberikan pelayanan terhadap penyelenggaraan pendidikan formal, non formal, dan in formal.
g. memberikan pembinaan dan pengembangan kreatifitas di sekolah sekolah pada bidang seni dan budaya
4. Struktur Organisasi Dan Kepegawaian
Semua susunan struktur Dinas Pendidikan Kabupaten Bone dibuat berdasarkan Peraturan Daerah dengan Nomor 53 Tahun 2008 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Dinas Pendidikan Kabupaten Bone.
Adapun struktur Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, yakni sebagai berikut :
a. Kepala Dinas Pendidikan b. Sekretarsi Dinas Pendidikan
c. Kelompok Jabatan Fungsional d. Sub Bagian Umum
e. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan f. Sub Bagian Kepegawaian
g. Bidang Program Dan Kebudayaan h. Seksi Program
i. Seksi Data dan Informasi j. Seksi Pendidikan Kebudayaan k. Bidang TK, RA, dan SD
l. Seksi Kurikulum TK, RA, dan SD m. Seksi Tenaga Tekhnis TK, RA, dan SD n. Seksi Sarana dan Prasana TK, RA, dan SD o. Bidang SMP/MTs
p. Seksi Kurikulum SMP/MTs q. Seksi Tenaga Tekhnis SMP/MTs r. Seksi Sarana dan Prasarana SMP/MTs s. Bidang SMA/MA/SMK
t. Seksi Kurikulum SMA/MA/SMK u. Seksi Tenaga Tekhnis SMA/MA/SMK v. Seksi Sarana dan Prasana SMA/MA/SMK w. Bidang Pendidikan Luar Sekolah
x. Seksi Pendidikan Pemuda Dan Olahraga y. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini
z. Seksi Kesetaraan aa. UPTD
Adapun susunan kepegawaian dalam lingkup Dinas Pendidikan berdasarkan Nama dan jabatannya adalah sebagai berikut dalam bentuk tabel
NO NAMA JABATAN
1.
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Drs. H Taswin Arifin Drs. H Bustan Ramli , M.Si Drs. Haidar, M.Si
Dahri, SH
A. Nurlaela, S.Pd
Drs. Ibrahim Yukkas, M.Si Ir. M Risaluddin
Sudirman, S.Sos A. Nilawati
Drs. H.A Ishanda, M.Si Hj. Aisyah Panca Abd. Rasyid
Hj. Nurmiati. P, S.Sos Drs. Anwar
H.A Muh Anas, SH, SPd, M.Si Dra Hj. A Darniati, M.Si Drs Nurhayati
Drs Nursalam, M.Pd Dra. St Rahmah , M.Pd A. St Parlina , AM, SH Suradi , S.Pd
Drs. Hj. Riani Bakri, M.Si
Kepala Dinas Pendidikan Sekretaris
Sub Bagian Umum
Sub Bagian Keuangan Dan Perlengkapan
Sub Bagian Kepegawaian
Ka. Bid Program Dan Kebudayaan Seksi Program
Seksi Data dan Infokom Seksi Pendidikan Kebudayaan Ka. Bid TK/RA/SD/MI
Seksi Kurikulum Seksi Tenaga Tekhnis Seksi Sarana dan Prasarana Ka. Bid SMP/Mts
Seksi Kurikulum Seksi Tenaga Tekhnis Seksi Sarana dan Prasarana Ka. Bid SMA/MA/SMK Seksi Kurikulum Seksi Tenaga Tekhnis Seksi Sarana dan Prasarana Ka. Bid Pendidikan Luar Sekolah
23 24 25
Drs. H syarifuddin, M.Si Drs. H.M Ridwan, M.Pd Hj. Taswina Arifin
Seksi Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Seksi pendidikan Anak Usia Dini Seksi Kesetaraan
Sumber Dinas Pendidikan Kabupaten Bone Tugas Pokok Dan Fungsi
Sesuai dengan Perda no.15 tahun 2008 tentang susunan dan tata kerja dinas pendidikan kabupaten Bone, maka tuga pokok dan fungsi untuk semua struktur dalam lingkup dinas pendidikan Kabupaten Bone. Untuk menjalankan tugas pokok tersebut struktur yang ada dalam organisasi Dinas pendidikan Kabupaten Bone mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Kepala Dinas mempunyai tugas :
a. Menetapkan program kerja dinas pendidikan berdasarakan rencana kegiatan masing masing sub bidang dan rencana kegaiatan bagian sekretariat;
b. Membuat rumusan kebijakan tekhnis bidang pendidikan berdasarkan kewenangan yang ada;
c. Memberikan pelayanan perijinan di bidang;
d. Memberikan pelayanan umum kepada masyarakat sesuai bidang tugasnya;
2. Sekretaris Dinas Pendidikan mempunyai tugas :
a. Melaksanakan urusan surat menyurat, rumah tangga, dan memberikan penerangan, pelaksanaan kegiatan di lingkungan dinas pendidikan;
b. Melaksanakan urusan keuangan dan perlengkapan di lingkungan dinas;
c. Melaksanakan urusan mutasi, kenaikan pangkat dan gaji berkala lingkungan dinas;
d. Pengadaan buku pelajaran modul pendidikan untuk TK/RA, SD/MI, SMP/Mts, SMA/MA/SMK dan PLS
e. Menyusun program kerja sekretariat sebagai bahan program kerja dinas pendidikan berdasarkan rencana kegiatan masing masing sub bagian;
f. sarana dan prasarana kecamatan Bengo 1. sarana keagamaan
mengingat masyarakat Kecamatan Bengo adalah 100% pemeluk Agama Islam maka tempat ibadah terdiri dari setiap Dusun .
kondisi masyarakat di Kecamatn Bengo dari segi spiritual terbilang sangat baik meskipun profesinya sebagian besar adalah petani tidak menyurutkan semangatnya dalam menjalankan ibadah shalat lima waktu dimesjid secara berjamaah dan jenis kegiatan ibadah lainnya.
Kesibukan masyarakat di Kecamatan Ulujangang dalam mencari nafkah terbilang tinggi dan termasuk masyarakat dengan karakter pekerja keras, namun karena kesadaran akan pentingnya ibadah maka tidak lantas pekerjaan dikebun dinomor satukan.
Dari beberapa sarana dan prasarana yang disebutkan diatas maka masyarakat dapat melakukan kegiatan keagamaan dengan baik seperti halnya dengan memperingati hari-hari besar Islam.
2. Sarana kesehatan
Tabel 4.5 Sarana Kesehatan
No Jenis sarana kesehatan Jumlah sarana kesehatan
1 Puskesmas 1 unit
2 Posyandu 8
3 Pustu 8
Sumber: profil kecamatan Bengo 2017
salah seorang warga Desa Tungke, yaitu andi Mattaliu
“dulu jika ada orang yang sedang sakit maka ditandu kedaerah yang bisa diakses mobil, tapi sekarang sudah berbeda karena sudah banyak tenaga medis (wawncara DM 10 april 2018)
Melihat dari penuturan warga tersebut diatas menunjukkan dibidang pelayanan kesehatan sudah ada kemajuan, masyarakat idak perlu lagi susah payah pergi ke Desa lain untuk memriksakan kesehatannya karena di Desa pun saat ini sudah ada bidan tetap yang tinggal di posyandu. merata.
1. Sarana olahraga
Kegiatan olahraga belakangan ini cukup aktif karena di dukung oleh fasilitas yang memadai seperti sarana olahraga yang terdapat pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Sarana Olahraga Disetiap Desa No Jenis sarana olahraga
1 Lapangan sepak bola 2 Lapangan bola volley 3 Lapangan sepak takraw
4 Meja tenis
Sarana yang tersedia ini sangat menjanjikan untuk kemajuan olahraga, didukung dengan minat masyarakat untuk berolahraga sangat tinggi. Bukan hanya itu ada lapangan sepak bola di Melihat dari penuturan warga tersebut diatas menunjukkan dibidang pelayanan kesehatan sudah ada kemajuan, masyarakat idak perlu lagi susah payah pergi ke sapaya untuk memriksakan kesehatannya karena di Desa pun saat ini sudah ada bidan tetap yang tinggal di posyandu.
Ditambah lagi dengan program pelayanan kesehatan gratis oleh Pemerintah Kabupaten Gowa maka diharapkan seluruh masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan secara merata.
2. Sarana olahraga
Kegiatan olahraga di Desa Kecamatan Bengo belakangan ini cukup aktif karena di dukung oleh fasilitas yang memadai seperti sarana olahraga yang terdapat pada tabel berikut:
Tabel 4.7 Sarana Olahraga
No Jenis sarana olahraga Jumlah sarana olahraga
1 Lapangan sepak bola 1
2 Lapangan bola volley 1
3 Lapangan sepak takraw 1
4 Meja tenis 1
Sarana yang tersedia ini sangat menjanjikan untuk kemajuan olahraga, didukung dengan minat masyarakat untuk berolahraga sangat tinggi. Bukan hanya itu ada lapangan sepak bola di Desa Ulujangang terkadang membawa keuntungan tersendiri bagi masyarakat Ulujangang khususnya yang berprofesi sebagai penjual, hal ini terjadi karena turnamen sepak bola antar Kecamatan sering dilaksanakan di Desa Ulujangang seperti pada perayaan 17 agustus. Sehingga ini bisa membawa keuntungan bagi masyarakat secara tidak langsung meningkatkan pendapatan masyarakat yang mau kreatif memanfaatkan moment tersebut.
3. Sarana Perhubungan
Tabel 4.8. Sarana Perhubungan
No Jenis sarana perhubungan Jumlah sarana perhubungan
1 Jalan Dusun 4 buah
2 Jalan Desa 2 Buah
3 Jembatan 8 buah
4. Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi terbilang cukup mendukung karena jaringan telepon seluler cukup memadai juga didukung oleh unit telepon umum.
Hanya saja sarana telepon umum jarang dimanfaatkan oleh masyarakat semenjak adanya telepon seluler yang sudah populer di masyarakat
terkadang membawa keuntungan tersendiri bagi masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai penjual, hal ini terjadi karena turnamen sepak bola antar Kecamatan sering dilaksanakan seperti pada perayaan 17 agustus. Sehingga ini bisa membawa keuntungan bagi masyarakat secara tidak langsung meningkatkan pendapatan masyarakat yang mau kreatif memanfaatkan moment tersebut.
5. Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi terbilang cukup mendukung karena jaringan telepon seluler cukup memadai juga didukung oleh unit telepon umum.
Hanya saja sarana telepon umum jarang dimanfaatkan oleh masyarakat semenjak adanya telepon seluler yang sudah populer di masyarakat
6. Jenis sembilan bahan pokok a. Beras
b. Gula pasir
c. Minyak goreng dan mentega d. Daging
e. Telur f. Susu g. Jagung h. Minyak tanah
Apakah kenaikan harga Sembilan bahan pokok (sembako) berpengaruh terhadap daya beli masyarakat di Kecamatan Bengo Kabupaten Bone
Kenaikan sembilan bahan pokok sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Dari hasil wawancara oleh beberapa warga salah satunya dari ibu ira yang menyatakan bahwa:
Kami masyarakat petani keuangannya sangat terbatas apa lagi sekarang BBM naik yang secara otomatis mempengaruhi harga komoditi dipasar
Dari pemaparan ibu ira diatas yang menyatakan bahwa keuangannya sangat terbatas serta harga BBM sudah mulai naik sehingga ditakutkan harga komoditi pun ikut terlampau mahal. Sama halnya yang dirasakan oleh bapak Amiruddin yang berprofesi sebagai tukan bangunan, menyatakan bahwa
Gaji setiap hari saya bekeerja sebagai tukang itu masih sangat kurang apalagi ia memiliki 3 orang anak yang masih dibiayai apa lagi dipasar lippujangnge harga sembako sangat tinggi
Lain halnya dengan pernyataan ibu ani yang mengatakan bahwa
Dengan melihat kenaikan harga bahan pokok maka kita harus belajar cara untuk mengatur kebutuhan dan pengeluaran dengan sebaik mungkin supaya semua tercukupi
Saat peneliti melakukan wawancara langsung dengan ibu fifi dengan pertanyaan apakah kenaikan harga sembako berpengaruh terhadap kesejahteraan msyarakat
Kenaikan harga sembako jelas sangat berampak pada kesejahteraan masyarakat karena uang yang seharusnya menjadi tabungan itu malah dipakai untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari sehingga kita masyarakat yang hanya bekerja sebagai petani harus mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan.
Demikian pernyataan dari ibu fifi yang bekerja sebagai seorang petani jagung. Lain halnya dengan yang dikatakan oleh bapak husain bahwa
Saya ini bekerja sebagai seorang sopir penghasilan saya perhari itu maksimal seratus ribu tetapi istri saya membuka warung sehingga bisa menambah penghasilan, karena saya juga tidak memiliki anak jadi belum ada yang saya biayai. Sebagaian masyarakat memang sangat kesulitan dengan kenaikan harga sembako dipasar apa lagi yang memiliki dua sampai tiga orang anak yang masih ditanggung kebutuhannya oleh orang tua dan pasti pengeluarannya dua kali lipat dari yang tidak memiliki anak seperti saya ini.
Pernyataan berbeda dipaparkan oleh bapak Husain yang pekerjaan sehari harinya sebagai seorang sopir. Tetapi saat ditanya apakah masyarakat tetap membeli sembako meskipun harganya tinggi maka pak Husain mmaparkan bahwa
Tentu kami masayarakat akan tetap membeli sembako meskipun harganya mahal karena ini adalah kebutuhan pokok jadi semahal apapun itu pasti kami tetap membelinya meskipun kami harus mengutang dulu diwarung warung, tetapi ketika kita punya hutang itu artinya penghasilan besok akan dipakai lagi membayar hutang sehingga sebagian masyarakat menutupi utang dengan utang jadi bagaimana bisa menabung kalau begitu
Pendapat dari ibu lia tidak jauh berbeda dengan yang lainnya, meskipun dalam satu keluarganya semua bekeerja tetapi beliau juga msih merasakan dampak dari kenaikan harga
Berdasarkan hasil wawancara oleh ibu lia, bahwa kenaikan harga sembako sangat mununjangi pada daya beli masyarakat karena, pendapatan saya sekeluarga hanya paspasan sementara harga bahan-bahan terus melonjak , biasanya dlu kalau saya kepasar bawa uang seratus ribu keranjang saya agak berat tapi sekakarang sudah berbeda sementara kami ini bukan pegawai yang digaji tiap bulan