• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dalam dokumen perlindungan hukum bagi pekerja pembuat (Halaman 44-54)

BAB II PAPARAN DAN TEMUAN DATA

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Leneng adalah sebuah Kelurahan di wilayah Kecamatan Praya Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kelaurahn tersebut berada dekat dengan dengan ibu kota Praya. Leneng memilki penduduk dengan berbagai profesi yang beragam mula daripedagang,pengusaha,pegawai negeri, polisi, tentara sampai dengan petani.

Kelurahan Leneng dikenal juga dengan banyaknya terdapat tempat usaha kecil ataupun menengah. Di sepanjang jalan Kelurahan Leneng ini ada beberapa tempat usaha pembuatan batako yang dimana usaha pembuatan batako ini dikenal cukup ramai pembeli karna kualitas yang dihasilkan para pengusaha batako ini sudah terjamin sehingga pembeli banyak berdatangan untuk membeli batako tersebut.

Kondisi wilayah juga sangat berperan penting bagi berlangsungnya usaha batako ini, karna Kelurahan Leneng ini juga berada di wilayah pusat kota Praya dan mudah dijangkau. Dengan adanya tempat usaha batako ini juga memungkinkan para warga atau masyarakat setempat untuk ikut untuk mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.36

2. Berdirinya usaha pembuatan batako di Kelurahan Leneng Lombok Tengah

36 Dokumentasi, Kelurahan Leneng, Kecamatan Praya 22 Maret 2022

32

Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa pengusaha batako yang terdapat di Kelurahan Leneng Lombok Tengah, ada 3 pengusaha yang diwawancarai tentang awal mula mereka membangun usaha pembuatan batako ini. Dari hasil wawancara tersebut adalah:

Samsul Hak yaitu salah satu pengusaha batako yang terdapat di Keluarahan Leneng Lombok Tengah mengatakan bahwa awal mula berdirinya usaha batako ini dari awal tahun 2019 atau sekitar 3 tahun yang lalu. Dimana awal mula berdirinya usaha ini meneurut responden dia mempelajarinya dengan cara otodidak atau belajar sendiri dan dari hasil pengalaman yang responden miliki. Dari hasil wawancara dengan pengusaha batako ini bahwa modal awal dari usaha batako ini bahwa responden memulai usahanya hanya bermodalkan uang 700.000 dan memulai usahanya dengan menjual pasir.

Akhirnya dengan berjalannya waktu responden bisa menambah moda untuk membeli bahan dan alat-alat untuk membuat batako tersebut. Dari wawancara yang dilakukan oleh penulis juga di dapatkan bahwa jumlah karyawan nya saat ini berjumlah 6 orang karyawan yang setiap karyawan memiliki tugasnya masing-masing tidak hanya membuat batako saja. Namun disini juga yang dijelaskan oleh responden bahwa 1 buah batako ini berharga Rp. 1.800 per 1 buah batako itu sesuai jarak pengantaran batako tersebut apabila pengantaran cukup jauh maka harga akan ana namun sebaliknya apabila pembeli mengambil sendiri batako tersebut maka harganya jauh lebih murah. Dalam pembuatan batako ini menurut hasil wawancara responden bahwa ada untung dan rugi dalam menjalankan usaha ini yaitu apabila bahan-bahan utama dalam membuat batako ini tidak tersedia

33

seperti yang sering terjadi yaitu tanah maka pengusaha akan mencari jalan keluar agar bagaimana bahan ini di dapatkan.

tidak hanya kekurangan bahan saja kerugian yang dialami oleh responden ini namun juga kerugian materi yaitu seperti batako yang tiba-tiba pecah atau rusak itu yang membuat pengusaha menjadi rugi.37

Selanjutnya dari pengusaha batako lainnya di Kelurahan Leneng yang bernama Ulfas Hadi dari hasil wawancara yang sudah di lakukan mengatakan bahwa awal mula responden ini memulai usaha batako pada tahun 2018 dimana awal mula responden mempelajari pembuatan batako ini menurut pengakuan responden bahwa dia mempelajarinya dengan cara belajar dengan temannya yang kebetulan temanya tersebut adalah pengusaha batako juga. dari hasil wawancara yang didapat modal awal pembuatan batako dari keseluruhan bahan dan alat yaitu modal awal yang dikeluarkan kurang lebih sekitar Rp. 5.000.000. Dengan modal yang begitu kecil tersebut saudara Ulfas Hadi memberanikan diri untuk membangun usaha pembuatan batako ini dan dengan pengalaman yang sudah dipelajari. Awal mula saudara Ulfas Hadi ini membua usaha tidak adanya karyawan menurut pengakuan saudara Ulfas Hadi dia hanya bekerja sendiri belum ada pegawai yang bekerja disana. selain tempat usahanya yang masih terbilang usaha kecil dan keterbatasan dana yang didapat tersebut sehingga saudara ulfas hadi belum ingin menerima pekerja/pembuat batako di tempatnya.

Namun dengan berjalannya waktu akhirnya tempat usahanya

37 Wawancara Awal Mula Berdirinya Usaha Pembuatan Batako Oleh Samsul Hak di Kelurahan Leneng Kecamatan Praya, 22 Maret 2022

34

sedikit-sedikit berkembang dan bisa menerima beberapa karyawan di tempat usaha batako tersebut.38

3. Alat dan Bahan membuat batako

Batako merupakan material bangunan yang terbuat dari campuran pasi kasar, semen dan air. material-material ini dicetak padatdengan metode press memakai alat press khusus. beberapa pengrajin batako juga sering kali menggunakan bahan tambahan seperti batu tras, batu bara atau kapur. dalam pendirian bangunan batako biasanya dimamfaatkan sebagai material pembentuk dinding dan lantai. Batako ialah material alternative dari batu bata maupun bata ringan (hebel). kelebihan utamanya yaitu memiliki harga yang cukup terjangkau dan dimensinya pun lebih besar daripada bata merah.

Untuk kapasitas pengrajin kecil pembuatan batako ini seluruhnya dikerjakan oleh tenaga manusia dengan bantuan cetakan sederhana. cetakan ini terbuat dari besi yang kokoh dengan ukuran bervariasi sesuai spesifikasi batako yang ingin dihasilkan. 39

1. Alat dan Bahan - pasir

- semen - air - ember - cangkul

38 Wawancara Awal Mula Berdirinya Usaha Pembuatan Batako Oleh Ulfas

Hadi di Kelurahan Leneng Kecamatan Praya, 22 Maret 2022

39 Wawancara Alat dan Bahan Pembuatan Batako, Kelurahan Leneng, 22 Maret 2022

35 - sekop

- plat besi - palu - kayu

- cetakan batako

B. Upaya Pemerintah Dalam Memberikan Perlindungan Hukum Bagi Para Pekerja/Buruh

1. Memberikan Perlindungan Hukum yang lebih tegas terhadap pekerja/buruh

Sebagai upaya dalam memberikan perlindungan hukum yang lebih maksimal lagi terhadap pekerja/buruh terutama di bidang usaha mikro kecil disini pemerintah lebih tepatnya pemerintah daerah harus lebih banyak lagi mengunjungi tempat usaha-usaha kecil dimana disana banyak sekali para pekerja/buruh yang ada di dalamnya yang sama sekali belum diberikan perlindungan yang lebih baik dari pada instansi-instansi pemerintahan lainnya.

Dengan adanya perlindungan ini memungkinkan bahwa pekerja/buruh akan sangat dilindungi keamanan serta kesejahteraan dan keselamatan para pekerja/buruh usaha mikro kecil.

Perlu dilakukan perlindungan hukum bagi para pekerja/buruh khususnya disini bagi pengrajin batako karna mengingat pekerjaan yang mereka lakukan sedikit berbahaya dan sangat beresiko sekali dalam proses pembuatannya mengingat di kalangan masyarakat saat ini banyak sekali yang memakai batako sebagai bahan utama untuk pembuatan rumah dan bangunan lainnya sehingga

36

disini di sini para pengrajin batako harus bekerja ekstra agar pesanan-pesanan tersebut sudah siap dan diantarkan ke pemiliknya. seperti kasus yang pernah terjadi dalam pembuatan batako di Kelurahan Leneng. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada saudara Humaidi sebagai berikut:

Ada beberapa kejadian yang tidak terduga dalam proses pembuatan batako ini kemarin saya dan kawan-kawan saya sedang membuat batako disana ada tumpukan batako yang sudah tersusun rapi namun tiba-tiba batako terebut ambruk dan hampir mengenai salah satu teman saya yang ada di sebelah batako tersebut.untungnya teman saya tersebut tidak mengalami luka. Ini yang kami khawatirkan sebagai pekerja/buruh pembuat batako ada banyak sekali kejadian- kejadian yang tidak terduga yang kami alami.40

Dengan adanya usaha batako ini maka terciptanya peluang usaha yang menjanjikan bagi para pengusaha karna dengan mereka menjual batako ini maka usaha mereka akan berjalan lancer mengingat sekarang lebih banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan batako untuk dijadikan bahan utama pembuatan rumah dan bangunan lainnya.

Pada sistem waktu yang diberikan oleh pengusaha kepada pekerja/buruh pembuat batako disini agaknya sedikit di luar dari jam kerja yang diberikan sesungguhnya oleh pemerintah maka dengan hal itu peneliti mewawancarai beberapa pekerja atau pembuat batako di Kelurahan Leneng.

40 Humaidi (Pekerja Pembuat Batako di Kelurahan Leneng Kecamatan

Praya) wawancara, 15 Maret 2022

37

Hasil dari wawancara peneliti kepada saudara Saipul sebagai berikut:

kami disini membuat beberapa batako dalam per hari itu di tentukan oleh pengusaha jika pesanan banyak kami bisa membuat sekitar 300 buah batako dan itu di kerjakan sampai malam hari dan apabila sedikit pesanan maka kami hanya membuat 200 buah batako setiap harinya dengan batas ja waktu kerja sampai jam 5 sore.41

Dengan sudah diaturnya waktu kerja pekerja atau buruh batako ini sehingga memungkinkan para pengusaha dapat mengetahui apa saja hal-hal yang harus diperhatikan demi kenyaman dan keamanan dalam dunia bekerja dan perlu diketahui juga bahwa pengusaha harus faham betul bagaimana selayaknya mempekerjakan pekerja/buruh pembuat batako lebih utamanya dalam hal waktu kerja danupah pekerja dimana yang sudah diatur oleh pemerintah itu sendiri.

Hal mengenai upah juga sudah dijelaskan dalam peraturan undang-undang yang berlaku namun di tempat usaha pembuatan batako ini yang terbilang sebagai usaha mikro kecil yang dimana penghasilan perbulannya tidak bisa ditentukan. Maka pengusaha tidak memberikan upah yang semestinya diberikan oleh pengusaha. Dari hasil wawancara peneliti terhadap saudara Rahman sebagai berikut:

Disini kami bekerja dari 1 bulan kerja mendapatkan upah dihitung dengan beberapa buah batako yang kami buat

41 Saipul (Pekerja Pembuat Batako di Kelurahan Leneng Kecamatan Praya) Wawancara senin 14 Maret 2022

38

setiap harinya namun bila kami dapat pesanan yang banyak terus membutuhkan waktu yang lebih lama lagi untuk membuat batako upah yang diberikan bos kami tidak termasuk upah lembur atau dengan kata lain tidak uang lembur dan hanya gaji yang diberikan setiap bulannya.42

Adapun hak-hak pekerja/buruh yang termuat dalam dalam UU No. 11 Tahun 2020 tentang cipta kerja yaitu sebagai berikut:

a. Hak dasar untuk memperoleh upah yang layak. Setiap pekerja/buruh berhak atas penghidupan yang layak bagi kemanusiaan dan berhak memperoleh upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya, oleh karena itu pengusaha wajib membayar upah kepada pekerja/buruh sesuai dengan kesepakatan yang berdasarkan pada PP No.

36 tahun 2021 tentang pengupahan. Hak yang diperoleh oleh karyawan pekerja pembuat batako tidak sepenuhnya memenuhi hak yang diberikan karena dari segi pekerjaan nya pun ini bukan termasuk dalam wilayah kerja yang besar atau sebuah perusahaan melainkan sebuah usaha kecil atau menengah yang di dalamnya hanya terdepat beberapa orang yang bekerja disana. Namun perlu diketahui juga apabila walaupun usaha batako terbilang kecil namun memiliki dampak yang besar bagi sekelilingnya. Upah yang didapat oleh pekerja pembuat batako disini terbilang sedikit karna seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa usaha ini termasuk usaha yang terbilang kecil jadinya tidak berlakunya hak untuk mendapatkan upah yang semestinya

42 Feri (Pekerja Pembuat Batako di Kelurahan Leneng Kecamatan Praya) Wawancara Selasa 15 Maret 2022

39

melainkan dengan penghasilan yang di dapat setiap bulannya.

b. Hak untuk melaksankan kerja sesuai waktu yang ditentukan: tujuh jam dalm satu hari untuk enam hari kerja dalam satu minggu atau delapan jam dalam satu hari untuk lima hari kerja dalam satu minggu. hak untuk melaksanakan kerja sesuai waktu kerja di pembuatan batako ini tidak berlaku bagi para pembuat batako karena setiap hari waktu kerja mereka kerja dari jam 07.00 sampai jam 17.00 itu telah ditentukan oleh pengusaha itu sendiri.

c. Hak untuk mendapatkan perlindungan atas kesehatan dan keselamatan kerja.

setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat martabat manusia serta nilai-nilai agama.

40

41

Dalam dokumen perlindungan hukum bagi pekerja pembuat (Halaman 44-54)

Dokumen terkait