• Tidak ada hasil yang ditemukan

perlindungan hukum bagi pekerja pembuat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "perlindungan hukum bagi pekerja pembuat"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar belakang

Dari sekian banyak karyawan yang membuat batu bata setiap hari, pengusaha perlu lebih memperhatikan karyawannya berdasarkan jam kerja atau gaji yang mereka terima setiap bulan atau untuk setiap jumlah batu bata yang mereka buat. Ketentuan tentang jam kerja yang ditetapkan oleh pemerintah agar pengusaha dapat mempekerjakan pekerja/pekerja Jam kerja diatur dalam pasal 77 UU No.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Mamfaat Penelitian

Hal ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan kebijakan untuk lebih memperhatikan pekerja/buruh konstruksi dan lebih tegas terhadap perlindungan hukum yang berlaku. Diharapkan kedepannya dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya terkait perlindungan hukum terhadap tenaga kerja.

Ruang Lingkup dan Setting penelitian

Telaah Pustaka

Nurudin Yunus dengan judul Tesis Perlindungan Hak Pekerja atas Upah Lembur yang Layak (Studi Upah di Kabupaten Klaten), tesis ini yang menjadi rumusan masalah adalah 1. Sedangkan perbedaan antara peneliti yang dilakukan oleh Nurudin Yunus dengan peneliti adalah Nurudin Yunus Tesis Yunus hanya mengkaji upah lembur.

Kerangka Teori

Menurut Satjipto Rahardjo, perlindungan hukum adalah memberikan perlindungan terhadap hak asasi manusia yang dirugikan oleh orang lain dan perlindungan ini diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak yang diberikan oleh hukum. 10 Menurut Soepomo “perlindungan hukum bagi pekerja adalah pengamanan agar pekerja dapat melakukan pekerjaan yang layak bagi kemanusiaan. Perlindungan hukum bagi pekerja ini terjadi karena adanya hubungan kerja antara pekerja dengan pemberi kerja, hubungan kerja ini lahir akibat adanya perjanjian kerja Perjanjian kerja memuat pengaturan mengenai syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban pekerja dan pemberi kerja, upah dan jaminan sosial tenaga kerja Perlindungan hukum preventif artinya masyarakat diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan atau pendapatnya sebelum keputusan pemerintah mengambil bentuk yang definitif.

Perlindungan hukum yang bersifat opresif, yaitu perlindungan hukum yang diberikan setelah terjadi sengketa. Perlindungan hukum yang represif ini bertujuan untuk menyelesaikan sengketa. Perlindungan sosial, yaitu perlindungan yang berkaitan dengan upaya masyarakat yang tujuannya agar tenaga kerja dapat menerima dan terutama sebagai anggota masyarakat dan anggota keluarga. Perlindungan sosial ini dikenal dengan kesehatan kerja. Setiap pekerja menggunakan hak istirahat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 yang menjelaskan bahwa setiap pekerja/buruh menggunakan hak istirahat, Dalam Pasal 79 ayat 2 huruf b, c, dan d, Pasal 80 dan Pasal 82, Pasal 79 ayat 2 huruf b menjelaskan bahwa istirahat mingguan adalah 1 hari selama 6 hari kerja dalam 1 minggu sedangkan dalam Pasal 79 ayat 2 huruf c yaitu cuti tahunan, paling sedikit 12 hari kerja.

Metode Penelitian

Maka kehadiran peneliti mutlak diperlukan, dalam kaitan ini peneliti akan berusaha menjalin hubungan yang erat dengan informan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari objek penelitian, baik individu, kelompok maupun organisasi. Dalam penelitian ini data primer yang disertakan adalah data yang diperoleh langsung dari pekerja/buruh dan pengusaha seperti tukang batu bata di lingkungan Leneng.

Dalam penelitian ini data sekunder diambil dari masing-masing pekerja pembuat batu bata dari 1 orang pembuat batu bata yang memiliki literatur, kitab-kitab dan hasil penelitian terkait kitab fiqih yang berbeda, dengan permasalahan dalam penelitian ini. Peneliti melakukan teknik wawancara untuk mencari data bagaimana perlindungan hukum bagi pekerja/buruh dengan mewawancarai pekerja/buruh sebagai informan dalam penelitian. Metode analisis data yang digunakan penulis adalah kualitatif-deskriptif yaitu dengan menyajikan informasi faktual yang diperoleh dari lapangan yang banyak mengandung informasi dan pernyataan, baik berupa kata-kata lisan maupun tulisan serta langkah-langkah yang dapat diamati dari orang-orang. .

Sistematika Pembahasan

29. data dari buku, foto dan berbagai sumber lainnya untuk mengetahui perlindungan apa saja yang diberikan pemerintah kepada pekerja/pekerja. Pada Bab II, diuraikan tentang data dan temuan peneliti selama proses penelitian berupa gambaran umum hasil observasi penelitian mengenai waktu kerja dan pendapatan yang diperoleh pekerja/buruh pabrik batu bata. Pada bab III yaitu uraian hasil analisis penelitian, peneliti akan memaparkan jawaban terkait dengan masalah penelitian ini.

Bagian ini berisi kesimpulan beserta saran dan daftar pustaka yang digunakan peneliti selama proses penelitian dan lampiran berupa izin penelitian dan dokumentasi penelitian.

PAPARAN DAN TEMUAN DATA

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah pengusaha batu bata di Desa Leneng Lombok Tengah, terdapat 3 orang pengusaha yang diwawancarai tentang bagaimana awal mula usaha pembuatan batu bata ini. Samsul Hak, salah satu pengusaha batu bata di Desa Leneng, Lombok Tengah mengatakan, awal mula bisnis batu bata ini dimulai pada awal tahun 2019 atau sekitar 3 tahun lalu. Dalam produksi batu bata ini, menurut hasil wawancara dengan responden terdapat keuntungan dan kerugian dalam menjalankan usaha ini yaitu jika bahan utama pembuatan batu bata tersebut tidak tersedia.

Selain itu, pengusaha batu bata lain di Desa Leneng bernama Ulfas Hadi dari hasil wawancara yang dilakukan mengatakan bahwa awalnya responden ini memulai usaha batu bata pada tahun 2018 dimana responden pertama kali belajar membuat batu bata tersebut sesuai dengan pengakuan terdakwa bahwa dirinya. Ia mempelajarinya dengan belajar bersama teman-temannya yang kebetulan juga menjadi subjek pembuat batu bata. Dengan modal yang kecil, Ulfas Hadi memberanikan diri untuk membangun usaha pembuatan batu bata ini dan dengan pengalaman yang telah dipelajarinya. Untuk kapasitas pengrajin kecil, produksi batu bata dikerjakan sepenuhnya oleh tenaga manusia dengan bantuan cetakan sederhana.

PEMBAHASAN

Perlindungan Hukum Bagi Pekerja/Buruh Pembuat Batako

Pasal 77 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Hak Cipta atas Ciptaan yang berbunyi: ayat (1), mewajibkan setiap pengusaha untuk melaksanakan ketentuan waktu kerja. Kesadaran pengusaha akan jam kerja yang diberikan pengusaha kepada tukang/pekerja batu bata harus benar-benar diperhatikan, terbukti dengan pernyataan salah satu tukang batu bata Dika Mahardika bahwa waktu yang dibutuhkan oleh pemilik batu bata untuk menyelesaikan pekerjaan di Leneng lingkungan sedikit lebih lama dari karyawan lain, tetapi dengan ketentuan waktu yang diberikan oleh pemilik perusahaan kami, itu tidak masuk akal dan Anda hanya mengikuti aturan. Namun di sini pun para pengusaha tidak mengetahui adanya undang-undang yang dibuat oleh pemerintah untuk para pekerja kerah biru, sehingga para pemilik pabrik batu bata di Kelurahan tersebut.

Dari segi sosial ekonomi, pekerja memerlukan perlindungan hukum dari Negara atas kemungkinan terjadinya tindakan sewenang-wenang oleh pengusaha.44 Bentuk perlindungan yang diberikan oleh pemerintah adalah dengan membuat peraturan yang mengikat pekerja/buruh dan pengusaha, pembinaan untuk memberikan dan melaksanakan proses hubungan industrial, hubungan industrial pada. Minimnya kesempatan kerja menyebabkan banyak pengangguran sehingga para pekerja rela bekerja tanpa mengetahui dengan jelas apa hak dan kewajibannya. Dalam hal ini juga peran pemerintah daerah untuk memaksimalkan pekerja/buruh pada usaha-usaha tertentu walaupun pada usaha mikro dan menengah hal ini harus benar-benar diperhatikan dan sudah ada peraturan pemerintah yang berlaku, namun sebenarnya disini pemerintah daerah dalam menciptakan ruang kerja bagi masyarakat dan kurangnya sosialisasi pemerintah kepada pengusaha mikro kelas menengah sehingga pengusaha tidak mengetahui atau sama sekali tidak mengetahui hukum yang berlaku bagi pekerja/buruh.

Perlindungan Hukum Bagi Pekerja/Buruh Pembuat Batako

Kecukupan upah merupakan masalah yang juga menimbulkan hubungan antagonistik antara pekerja dan pengusaha.

Perlindungan Terhadap Pekerja/Buruh Menurut Hukum

Cara penghitungan upah ini sering digunakan untuk suatu pekerjaan yang diselesaikan oleh sekelompok pekerja. Dan dalam sistem waktu kerja telah dijelaskan bahwa waktu yang diberikan pengusaha kepada karyawannya tidak boleh lebih dari yang telah ditetapkan. Bagaimana dengan waktu yang dialokasikan pemberi kerja untuk karyawan, apakah Anda keberatan jika menganggap Anda bekerja dari jam 7 sampai jam 6 sore?

Jawab: sebenarnya saya tidak mempermasalahkan waktu yang diberikan oleh atasan kami, saya setuju dengan waktu kerja yang diberikan. Bagaimana dengan waktu yang ditentukan pemberi kerja untuk para pekerja, apakah mengganggu Anda mengingat Anda bekerja dari jam 8 sampai jam 5 sore? Bagaimana jika sewaktu-waktu pesanan terlalu banyak dan pembuatan batu bata menjadi lebih lama dan menyebabkan para pembuat batu bata harus bekerja lembur terlepas dari apakah pemberi kerja memberikan uang lembur atau tidak.

PENUTUP

Kesimpulan

Praktek sistem waktu dan pengupahan buruh batu bata di Desa Leneng Kecamatan Praya adalah sistem waktu kerja yang digunakan oleh pengusaha tidak teratur dan tidak sesuai dengan peraturan pemerintah, meskipun usaha ini tergolong usaha yang relatif kecil. , pengusaha disini harus lebih terorganisir dan untuk pemerintah harus ada kebijakan untuk semua sektor usaha meskipun termasuk usaha kecil. Sedangkan dalam sistem pembayaran upah, seharusnya pengusaha memberikan penghasilan yang baik dan besar kepada para tukang batu bata yang bekerja di tempat usahanya, meskipun usaha kecil tetapi penghasilan bulanan mereka cukup besar, apalagi sekarang banyak orang. . beralih menggunakan batu bata sebagai bahan bangunan. Mereka dan pengrajin batu bata di kelurahan leneng bisa dikatakan cukup terkenal dan banyak pembeli yang datang untuk membeli batu bata sehingga para pembuat batu bata harus bekerja lebih lama lagi. Pembelaan hukum dalam hukum Islam di sini adalah bahwa masalah perburuhan dan ketenagakerjaan diatur dalam hukum kontrak perburuhan.

Saran

Jawab: Sebenarnya saya pribadi agak keberatan menurut saya karena jam kerja yang diberikan bos kami cukup panjang dan kami istirahat sejenak. Jawab : Untuk tugas banyak kita diberikan oleh atasan kita untuk lembur dan untuk lembur kita tidak hanya mendapatkan gaji bulanan seperti biasanya dari atasan kita. Jawab: Biasanya kami membuat batu bata dari 1 batu bata dengan waktu sekitar 2 menit tergantung pasir yang digunakan.

Jawaban: untuk pesanan besar, kami biasanya bekerja lembur dan membuat batu bata sampai malam, dan untuk uang lembur, kami tidak dibayar seperti biasanya. Jawab: sebenarnya kita tidak tahu waktunya, tapi untuk membuat 1 bata membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sekitar 1 menit, itu 7. Jawab: sendiri, saya tidak tahu pasti berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk membuat satu bata, tapi kurang lebih 2 menitan itupun tergantung orangnya, ada yang lama, ada yang cepat dalam pembuatan bricks ini.

Referensi

Dokumen terkait

 Bagaimana perlindungan hokum bagi tenaga kerja Indonesia dalam praktik perkawinan campuran perspektif hukum Islam