BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kecamatan Tanjung merupakan ibu kota dari Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pusat perdagangan dan pemerintahan Kabupaten ada di Kecamatan ini. Pada tahun 2021 jumlah penduduk Kecamatan Tanjung sebanyak 54.984 jiwa, yang terdiri dari 17.797 KK. Kecamatan Tanjung memiliki 8 (delapan) desa atau kelurahan, yaitu Desa Sigar Penjalin, Desa Medana, Desa Sokong, Desa Tanjung, Desa Jenggala, Desa Tegal Maja, Desa Teniga, dan Desa Samaguna56
Kecamatan Tanjung memiliki luas 44,45 , dengan posisi sebelah Timur dibatasi oleh Kecamatan Gangga, sebelah Barat Kecamatan Pemenang, sebelah Selatan Kabupaten Lomok Barat dan sebelah Utara dibatasi oleh Laut Bali.57
2. Keadaan Sosial a. Ekonomi
Dilihat dari segi keadaan ekonomi masyarakat Kecamatan Tanjung memiliki berbagai macam sumber mata pencaharian yang terdiri dari pertanian, pedagang, pegawai negeri, pegawai swasta, buruh, perikanan dan parawisata. Untuk lebih jelasnya dapat diliihat pada tabel dibawah ini :
56http://camattanjung.lombokutarakab.go.id , diakses tanggal 27 Juni 2022
57Ibid.
Tabel 2.1 Data Penduduk Berdasarkan Pekerjaan.58
NO DESA/
KELURAHAN PEKERJAAN LK PK JUMLA
H
1 Sigar Penjalin
Pedagang 14 122 136
Petani 178 45 223
Buruh Harian 1.211 222 1.433 Karwayan Swasta 559 120 679
Wiraswasta 204 65 269
Buruh Tani 466 183 649
2 Medana
Pedagang 18 91 109
Petani 201 48 249
Buruh 436 98 534
PNS 73 39 112
Wiraswasta 159 45 204
Rumah Tangga 0 1.063 1.063
3 Sokong
Pedagang 71 272 343
Petani 545 170 715
Buruh 1.081 314 1.395
PNS 124 65 189
Wiraswasta 295 81 376
Rumah Tangga 1.784 1.783 3.567
4 Tanjung
Pedagang 86 398 484
Petani 219 60 279
Buruh 465 107 572
PNS 165 82 247
Wiraswasta 400 142 542
Rumah Tangga 1 119 120
5 Jenggala
Pedagang 27 57 84
Petani 111 50 161
Buruh 398 173 571
58Ibid.
Nelayan 53 27 80
Wiraswasta 79 23 102
Rumah Tangga 0 529 529
6 Tegal Maja
Pedagang 1 78 79
Petani 742 509 1251
Buruh 196 83 279
PNS 59 12 71
Wiraswasta 1 78 79
Rumah Tangga 0 676 676
7 Teniga
Guru 16 14 30
Petani 492 208 700
Buruh 49 18 67
PNS 13 2 15
Wiraswasta 84 7 91
Rumah Tangga 0 579 579
8 Sama Guna
Karyawan
Honorer 43 38 81
Petani 293 147 440
Buruh 498 208 706
PNS 53 13 66
Wiraswasta 126 29 155
Rumah Tangga 0 697
b. Agama
Kondisi sosial keagamaan di Kecamatan Tanjung terbagi menjadi empat (4) kelompok yaitu agama Islam, Budha, Hindu, dan Kristen. Kehidupan keempat agama ini terjalin sejak lama, bahkan hingga kini hidup rukun berdampingan dan rasa toleransi antar umat beragama. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk beragama di Kecamatan Tanjung dapat dilihat pada tebel berikut.
Tabel 2.2 Data Penduduk Berdasarkan Agama.59
NO DESA/
KELURAHAN AGAMA
Islam Hindu Budha Kristen Katholik
1 Sigar Penjalin 10.472 16 2 10 0
2 Medana 5.293 239 4 1 2
3 Sokong 9.917 1.563 256 4 0
4 Tanjung 6.319 2.201 429 0 0
5 Jenggala 3.753 42 31 1 0
6 Tegal Maja 2.477 17 3.824 2 0
7 Teniga 2.965 0 0 0 0
8 Sama Guna 4.272 0 873 0 0
c. Penduduk
Penduduk Kecamatan Tanjung sangat heterogen, dimana ada berbagai macam suku, adat istiadat, dan budaya. Adapun jenis suku yang ada di Kecamatan Tanjung yaitu suku Sasak, suku Jawa, suku Arab dan suku Bali. Melihat dari perkembangan penduduk Kecamatan Tanjung terus mengalami peningkatan, baik disebabkan tingginya angka kelahiran dan juga kematian serta banyaknya para pendatang baru baik dari luar daerah maupun dari daerah lain. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah penduduk yang ada di Kecamatan Tanjung, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
59Ibid.
Tabel 2.3 Data Penduduk Secara Keseluruhan.60
NO DESA/
KELURAHAN KK LK PR Jumlah
1 Sigar Penjlin 3.415 5.202 5.298 10.500
2 Medana 1.853 2.737 2.793 5.530
3 Sokong 3.736 5.864 5.876 11.740
4 Tanjung 2.796 4.332 4.645 8.977
5 Jenggala 1.212 1.903 1.923 3.826
6 Tegal Maja 2.107 3.162 3.158 6.320
7 Teniga 1.033 1.465 1.500 2.965
8 Sama Guna 1.645 2.539 2.587 5.126
JUMLAH 17.797 27.204 27.78 54.984
B. Pemetaan Potensi Wakaf Sebagai Wakaf yang Produktif Tahun 2021 di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara
Dari sepanjang fakta yang ditemui di lapangan secara langsung terkait dengan aset tanah wakaf yang dimiliki oleh Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara mencapai 7.673 Ha yang terdiri dari 151 titik yang tersebar diseluruh Desa atau Kelurahan yang ada di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
Di Desa Sigar Penjalin tanah wakaf memiliki luas 2.133Ha yang terdiri dari 37 titik. Desa Medana tanah wakaf memiliki luas 1.597Ha yang tedapat di 27 titik, kemudian Desa Sokong tanah wakafnya dengan luas 1.244Ha dengan 23 titik. Desa Tanjung tanah wakaf memiliki luas 778Ha dengan 24 titik, Desa Jenggala tanah wakaf memiliki luas 1.095Ha dengan 22 titik, Desa Tegal Maja memiliki luas
60Ibid.
tanah wakaf 325 dengan 7 titik, dan Desa Teniga memiliki lus tanah wakaf 501Ha dengan 11 titik.61
Dari uraian diatas dapat digambarkan dengan tabel sebagai berikut.
Tabel 2.4 Jumlah Tanah Wakaf di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
No
Desa/
Kelurahan Luas (Ha) Jumlah 1 Desa Sigar Penjalin 2.133 37
2 Desa Medana 1.597 27
3 Desa Sokong 1.244 23
4 Desa Tanjung 778 24
5 Desa Jenggala 1.095 22
6 Desa Tegal Maja 325 7
7 Desa Teniga 501 11
Jumlah 7.673 151
Adapun data peruntukan tanah wakaf di Kecamatan Tanjung yang terdapat pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.5 Data Peruntukan Tanah Wakaf di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.62
Desa/Kelurahan
Peruntukan Wakaf Tempat
Ibadah
Sekolah/
Madrasah Ponpes Makam Desa Sigar
Penjalin 32 0 2 3
Desa Medana 22 0 2 3
Desa Sokong 11 2 1 9
Desa Tanjung 16 1 2 5
61Dokumentasi Pengurus Wakaf Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
62Ibid.
Desa Tegal
Maja 7 0 0 0
Desa Jenggala 16 0 3 3
Desa Teniga 11 0 0 0
Jumlah 115 3 10 23
Sampai dengan dewasa ini, pengelolaan tanah wakaf yang ada di Kecamatan Tanjung ini masih konsumtif, dalam artian bahwa tanah wakaf yang ada hanya dikelola dalam bentuk ibadah dan sosial belaka. Akan tetapi, ada tanah wakaf yang sangat berpotensi untuk dijadikan wakaf yang produktif yang bisa membantu prekonomian masyarakat setempat. Untuk lebih jelasnya terdapat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.6 Potensi Tanah Wakaf Produktif Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.63
No Alamat Luas Bentuknya Nazhir
1
Batu Rakit Desa Sama
Guna 470.269 Pekebunan Raden Supartono
2
Batu Rakit Desa Sama
Guna 472.235 Pekebunan Rahmat S
3
Batu Rakit Desa Sama
Guna 470.274 Pekebunan Melti
4
Batu Rakit Desa Sama
Guna 470.144 Pekebunan H. Bakti Ketayadi 5
Batu Rakit Desa Sama
Guna 418.418 Pekebunan H. Johdi
6
Batu Rakit Desa Sama
Guna 522.358 Pekebunan
Raden Sumawadi, S.Pd
7
Batu Rakit Desa Sama
Guna 470.235 Pekebunan Ingersah
8
Batu Rakit Desa Sama
Guna 209.724 Pekebunan
63Ibid.
9 Desa Tanjung 4.423
Lahan Masjid
M. Ali. S/ R.H.
Zaenudin 10
Dusun Jambianom Desa
Medana 1852
Lahan
Masjid A. Subuh 11
Dusun Teluk Dalam
Desa Medana 4801 Persawahan Mahmud
12
Dusun Langgar Sari Tanak Song Desa
Jenggala 4801 Persawahan Azhar Arif 13
Tanak Song Barat Jalan
Desa Jenggala 4801 Persawahan Azhar Arif 14
Tanak Song Timur
Jalan Desa Jenggala 4801 Persawahan Azhar Arif 15
Tanak Song Timur
Jalan Desa Jenggala 4801 Persawahan Azhar Arif 16
Tanak Song Barat Jalan
Desa Jenggala 4801 Persawahan Azhar Arif 17 Tanak Song Timur Jalan 1765 Persawahan Azhar Arif
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala KUA Kecamatan Tanjung, Bapak Lalu Sukri mengatakan bahwa tanah wakaf yang ada di Kecamatan Tanjung pada umumnya sudah digunakan sesuai dengan kehendak wakif ketika pertama kali mewakafkan tanahnya. Dan rata-rata tanah- tanah wakaf yang ada hanya dimanfaatkan untuk pembuatan Masjid, Musholla, Madrasah, Makam dan Pondok Pesantren.
Selain itu, bapak Lalu Sukri juga mengatakan tanah wakaf yang ada jika dilihat dari segi ekonomi ada sebagian yang berpotensi untuk dijadikan kegiatan ekonomi, seperti tanah wakaf masjid yang ada di pinggir jalan raya, lahan depan masjid bisa dijadikan untuk pembuatan ruko.64
Hal ini juga dijelaskan oleh bapak Zul selaku anggota BWI Kabupaten dan staf KUA menjelaskan, tanah
64Lalu Sukri, Wawancara, Tanjung, 19 Mei 2022
wakaf di Kecamatan Tanjung itu sangat berpotensi untuk dijadikan tanah wakaf produktif, yang dimana ada sebagian tanah wakaf ini dalam bentuk perkebunan dan sawah akan tetapi hasilnya masih digunakan untuk keperluan masjid dan belum memberikan kontribusi kepada prekonomian masyarakat.65
Bapak Hamdun, selaku sekertaris BWI Kabupaten menjelaskan juga bahwa di Kecamatan Tanjung terdapat banyak sekali tanah wakaf, akan tetapi sayangnya tanah wakaf tersebut belum dikelola dengan baik. Beliau juga menjelaskan ada banyak tanah wakaf di Kecamatan Tanjung berpotensi untuk dijadikan wakaf produktif, dan pihak BWI yang ada di Kabupaten sudah melakukan sosialisasi tentang wakaf produktif ini, namun kendalanya tidak adanya partisipasi pemerintah untuk memberdayakan wakaf di Kecamatan Tanjung dan minimnya sumber daya manusia yang menguasai bidang dalam mengelola wakaf prroduktif.66
Hal yang sama juga dijelaskan oleh ketua ta‟mir tanah wakaf Dusun Telok Dalam Desa Bapak H. Mahmud menyampaikan bahwa tanah yang ada di Telok Dalam Desa ini berbentuk tanah sawah, tanah sawah tersebut dikelola oleh petani dan hasilnya dibagi 70% ke petani dan 30% ke masjid yang ada di Dusun Telok Dalam Desa,dan untuk biaya pengolahan tanah sawah dari petani sendiri dikarenakan dari pihak ta‟mir tidak ada biaya. Namun akhir- akhir ini tanah sawah disewakan kepada kebun binatang untuk menaman rumput, hasil sewa tanah sawah ini masih digunakan untuk pembangunan masjid Telok Dalem Desa.67
Hal senada juga disampaikan oleh bapak Seriadip selaku ta‟mir tanah wakaf Dusun Tanak Song Desa Jenggala,
65Zul, Wawancara, Tanjung, 18 Mei 2022
66Hamdun, Wawancara, Tanjung, 24 Mei 2022
67H. Mahmud, Wawancara, Tanjung, 24 Mei 2022
bahwa tanah wakaf yang ada di Tanak Song memiliki luas sekitar 2Ha dalam bentuk persawahan. Sawah yang ada digarap oleh petani dengan biaya dari kas masjid. Selama ini hasil dari penggarapan sawah tersebut dikelola untuk pembangunan masjid, dan kedepannya ta‟mir tanah wakaf bapak Seriadip menuturkan setelah melakukan pembangunan masjid beliau berharap hasil tanah wakaf ini bisa memberikan manfaat untuk masyarakat dalam bentuk bantuan tunai sekolah, bantuan untuk lansia yang ada di Tanak Song dan orang-orang yang membutuhkan. Sehingga hasil dari tanah wakaf tersebut tidak hanya dirasakan oleh masyarakat dalam bentuk tempat ibadah namun juga dalam bentuk bantuan lainnya.68
Bapak R. Sumawadi selaku nadzir tanah wakaf Desa Samaguna menuturkan bahwa tanah wakaf yang berbentuk perkebunan digarap oleh petani dengan biaya dari petani juga. Dalam pembagian hasil perkebunan ini sesuai dengan hasil yang didapatkan oleh petani, terkadang dalam satu tahun nadzir hanya menerima hasil kebun satu kali saja, hasil kebun yang diberikan kepada nadzir berbentuk uang tunai, dan dimasukkan sebagai uang kas masjid.69
Adapun hasil wawancara dengan bapak Zulfahrudin sebagai Nadzir tanah wakaf yang ada di Dusun Jambianom mengatakan bahwa tanah wakaf yang ada di Dusun Jambianom berupa perkebunan belakang masjid yang ditanami dengan pohon pisang dan pohon kelapa, dengan luas sekitaran 8 are, hasil daripada perkebunan tersebut dialokasikan kepada gaji marbot masjid Jambianom dan sebagai kas masjid.70
68Seriadip, Wawancara, Tanjung, 29 Mei 2022
69 R. Sumawadi, Wawancara, Tanjung, 25 Mei 2022
70 Zulfahrudin, Wawancara, Tanjung, 1 Oktober 2022
Hal yang sama juga dikatakan oleh bapak R.H.
Zaenudin selaku Nadzir tanah wakaf masjid Islamic Center Baiturrahman Tanjung mengatakan bahwa tanah wakaf yang dikelola berupa kebun pohon kelapa, hasil panen dari pohon kelapa dialokasikan kepada kas masjid untuk perbaikan masjid bila ada yang rusak dan hal lainnya. Untuk potensi tanah wakaf ini sangat besar untuk dijadikan tanah wakaf yang produktif jika dikelola dengan baik.71
Bapak Idris selaku pengelola tanah wakaf yang ada di Dusun Gromo menuturkan bahwa tanah wakaf yang luas mencapai 5,5 Ha ini merupakan tanah wakaf berbentuk perkebunan pohon kelapa. Panen pohon kelapa ini dalam waktu tiga bulan sekali mendapatkan kurang lebih 2.000 biji kelapa dalam sekali panen. Hasil penjualan biji kelapa dialokasikan sebagai kas masjid untuk perbaikan dan gaji marbot masjid Al-Istiqomah Krg.Kaum dan Pondok Pesantren Al-Hikmah Pemenang.72
Bapak Miftahuddin selaku Nadzir tanah wakaf Dusun Penjalin mengatakan bahwa tanah wakaf yang memiliki luas 10 are tempat berdirinya Pondok Pesantren Asy-Sya‟diah Penjalin merupakan wakaf keluarga. Pondok Pesantren yang berdiri sejak tahun 2017 ini memiliki 90 siswa/siswi, didalam pengelolaannya beliau mengatakan terkendala dalam bangunan pondok tersebut.73
Bapak Sumadip selaku Nadzir tanah wakaf Dusun Telotok menuturkan bahwa tanah wakaf yang dikelola berbentuk tanah wakaf masjid dan kuburan, dengan luas tanah 10 are. Tanah wakaf bermula untuk pembangunan musholla, akan tetapi sejak tahun 2018 Dusun Telotok mekar dari Dusun Pelawira sehingga mengharuskan adanya masjid
71 R.H. Zaenudin, Wawancara, Tanjung, 1 Oktober 2022
72 Idris, Wawancara, Tanjung, 1 Oktober 2022
73 Miftahuddin, Wawancara, Tanjung, 1 Oktober 2022
tersendiri, dan sekarang tanah wakaf yang ada untuk pembangunan masjid sekitar 3 are dan sisa 7 are untuk tempat kuburan umum Dusun Telotok. Adapun tanah wakaf tempat kuburan ini dikelola oleh marbot masjid Dusun Telotok dengan menanam pisang, pohon kelapa, dan hasil dari tanaman itu dijadikan sebagai kas masjid.74
74 Sumadip, Wawancara, Tanjung, 3 Oktober 2022
42 BAB III PEMBAHASAN
A. Analisis Pemetaan Potensi Tanah Wakaf Sebagai Wakaf yang P roduktif Tahun 2021 di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa tanah wakaf yang ada di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara rata-rata telah dimanfaatkan sesuai dengan tujuan diwakafkan tanahnya oleh wakif ketika pertama kali mewakafkan tanahnya. Tanah- tanah yang telah diwakafkan oleh para wakif di Kecamatan Tanjung dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Secara garis besar sesuai dengan ketentuan KHI pasal 216 yang berbunyi bahwa fungsi wakaf adalah mengekalkan manfaat benda wakaf sesuai dengan tujuan wakaf,75 dan sesuai dengan UU Wakaf no. 41 Tahun 2004 yaituwakif mewakafkan tanah untuk keperluan ibadah atau untuk kesejahteraan umum menurut syariah.76
Tanah-tanah wakaf yang ada di Kecamatan Tanjung melihat dari aspek penerimaan manfaatnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu :
1. Wakaf Khairi yaitu yang manfaatnya diterima oleh masyarakat umum. 77 Dimana Kecamatan Tanjung terdapat wakaf Khairi yang berupa tanah wakaf untuk masjid, musholla, madrasah, dan pondok pesantren.
75Aries Mufti dan Muhammad Syakir Sula, Amanah Bagi Bangsa..., hlm. 213
76Rachmadi Usman, Hukum Perwakafan..., hlm. 153
77Hamdan Firmansyah, “Penafsiran Ayat-Ayat Ahkam Tentang Wakaf..., hlm. 16
2. Wakaf Musytarak yaitu yang manfaatnya untuk keluarga dan umum secara bersamaan.78 Hal ini di Kecamatan Tanjung terdapat makam umum dan keluarga secara bersamaan.
Berdasarkan dari data pada bab sebelumnya, terlihat mayoritas peruntukan tanah wakaf tertumpu pada tempat ibadah sebanyak 115 dengan luas 5.610Ha, dan diikuti dengan mayoritas kedua yakni makam sebanyak 23 dengan luas 975Ha, kemuadian peruntukan wakaf untuk pondok pesantren sebanyak 10 dengan luas 950Ha dan peruntukan untuk sekolah atau madrasah sebanyak 3 dengan luas 138Ha.
Jika rata-rata harga tanah 5jt/1 are maka harga tanah wakaf untuk peruntukan tempat ibadah sebanyak 5.610Ha mencapai harga ≥28.050.000.000 miliar, kemudian untuk peruntukan makam dengan luas 975Ha mencapai harga ≥ 4.875.000.000 miliar, dan peruntukan tanah wakaf untuk pondok pesantren dengan luas 950Ha mencapai harga
≥4.750.000.000 miliar, dan juga peruntukan tanah wakaf untuk madrasah dengan luas 138Ha mencapai harga
≥690.000.000 miliar.
Tanah wakaf terluas di Kecamatan Tanjung terdapat di Desa Sigar Penjalin dengan luas 2.133Ha sebanyak 37 lokasi dan di Desa Tegal Maja dengan luas 325 sebanyak 7 lokasi. Untuk lebih jelasnya terdapat pada tabel grafik dibawah ini.
78Nur Azizah Latifah, “Analisis Pelaksanaan Wakaf..., hlm. 10
Gambar 3.1 Luas Tanah Wakaf Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara
Dari jumlah tanah wakaf sebanyak 7.673Ha belum memberikan kontribusi kepada prekonomian masyarakat yang ada di Kecamatan Tanjung,seperti yang dikatakan oleh bapak Hamdun selaku sekertaris BWI Kabupaten bahwa tanah wakaf yang ada di Kecamatan Tanjung secara pengelolaan masih konsumtif akan tetapi berpotensi untuk dijadikan tanah wakaf yang produktif seperti tanah wakaf yang berupa persawahan dan perkebunan.79
Potensi tanah wakaf produktif yang ada di Kecamatan Tanjung memiliki jumlah 3.593Ha dalam bentuk perkebunan, persawahan, lahan masjid pinggir jalan raya yang bisa dijadikan sebuah ruko. Sebagaimana pengertian dari wakaf produktif itu adalah harta yang dapat digunakan untuk kepentingan produksi baik dibidang pertanian, perindustrian, perdagangan, dan jasa yang manfaatnya bukan pada benda wakaf secara langsung, tetapi dari keuntungan
79 Hamdun, Wawancara, Tanjung, 24 Mei 2022
bersih dari hasil pengembangan wakaf yang diberikan kepada orang-orang yang berhak sesuai dengan tujuan wakaf.80
Tanah wakaf yang berupa persawahan dan perkebunan hasilnya masih dipergunakan untuk pembangunan masjid, dan membiayai aktivitas pemeliharaan masjid. Dalam artian bahwa tanah wakaf yang berupa persawahan dan perkebunan masih dimanfaatkan kedalam bentuk wakaf konsumtif belum dimanfaatkan ke dalam wakaf yang produktif.
Dapat kita lihat dari tabel Pemanfaatan wakaf pada bab sebelumnya bahwa pelaksanaan wakaf produktif yang telah terlaksana baru ada 10 pondok pesantren dan 3 madrasah, dimana wakaf tersebut dapat dikategorikan sebagai wakaf yang produktif. Makna produktif adalah menghasilkan, akan tetapi tidak semua yang menghasilkan haruslah berupa finansial. Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang baik juga dapat disebut suatu bentuk keproduktifan.
Tabel 3.7 Pemanfaatan Aset Tanah Wakaf Produktif di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara.
No Alamat Peruntukan Luas (M2) Nadzir 1
Sigar
Penjalin Pesantren 800 Mahsan Hasyim 2
Sigar
Penjalin Pesantren 750 Miftahuddin, M.Pd.I
3 Sokong Pesantren 3558 Mohamad
Wildah
4 Sokong Sekolah 5.03 Drs. H. Muhajir
5 Sokong Sekolah 281 Misbah
80Veithzal Rival Zainal, “Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf..., hlm. 6
6 Tanjung Sekolah 998 Mahsun As-ad 7 Tanjung Pesantren 1100 Arif Maulana 8 Tanjung Pesantren 148 Arif Maulana 9 Jenggala Pesantren 1794 Johardi 10 Jenggala Pesantren 425 Johardi
11 Jenggala Pesantren 933 Dedi Rahmadi Maka dapat disimpulkan bahwa wakaf produktif di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara belum optimal karena kurangnya masyarakat dalam berwakaf secara produktif serta partisipasi pemerintah untuk lebih mengoptimalkan pemberdayaan wakaf di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara pada umumnya.
Adapun hambatan dan kendala Badan Wakaf Indonesi (BWI) tingkat Kabupaten dalam proses pengawasan lembaga wakaf di Kecamatan Tanjung yang dituturkan oleh Bapak Hamdun selaku sekertaris dari BWI Kabupaten yaitu:81
1. Minimnya anggaran sosialisasi untuk wakaf khususnya wakaf produktif.
2. Minimnya Sumber Daya Manusia yang menguasai bidang dalam mengelola wakaf produktif.
3. Masyarakat masih berfikir konsumtif untuk berwakaf Beberapa hambatan dan kendala yang telah dipaparkan sebelumnya, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan yakni.
1. Membenahi sistem kemampuan SDM nadzir, seperti menambah wawasan dan pengetahuan nadzir-nadzir wakaf yang ada. Dengan hal ini diharapkan nadzir menjadi lebih profesional, amanah, dan tanggung jawab.
81 Hamdun, Wawancara, Tanjung, 24 Mei 2022
2. Memberikan wawasan kepada masyarakat agar lebih dapat mengerti bahwa wakaf tidak hanya dimanfaatkan sebagai tempat ibadah saja.
Selain dari hambatan-hambatan dan kendala yang ada tersebut, adapun cara pemetaannya sebagai berikut : 1. Pengumpulan data
Dalam hal pengumpulan data, peneliti mengumpulkan data tanah wakaf yang terdaftar di SIWAK Kementerian Agama Kabupaten Lombok Utara melalui KUA Kecamatan Tanjung, lalu melakukan wawancara ke beberapa nadhir untuk mengetahui pengelolaan dan pemanfaatan tanah wakaf yang dikelola nadzir tersebut.
2. Penyajian data
Peneliti melakukan penyajian data dengan mengelompokkan data tanah wakaf sesuai dengan alamat Desa masing-masing, kemudian mengelompokkannya kedalam data potensi tanah wakaf produktif dengan melihat letak geografis tanah wakaf yang ada.
48 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Dari seluruh pembahasan yang telah peneliti uraikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan wakaf di Kecamatan Tanjung masih bersifat konsumtif ketimbang produktif. Pelaksanaan wakaf produktif sudah terlaksana yakni memiliki luas 1.079Ha sedangkan potensi tanah wakaf produktif memiliki luas 3.593Ha dari jumlah tanah wakaf secara keseluruhan yang ada di Kecamatan Tanjung. Maka dapat disimpulkan bahwa wakaf produktif di Kecamatan Tanjung belum optimal karena kurangnya masyarakat dalam berwakaf secara produktif serta pasrtisipasi pemerintah untuk lebih mengoptimalkan pemberdayaan wakaf di Kecamatan Tanjung pada umumnya.
B. Saran
Untuk pengelolaan potensi tanah wakaf produktif yang ada di Kecamatan Tanjung peneliti mengajukan atau menyampaikan beberapa saran sebagai beikut :
1. Adakan pelatihan untuk para nadzir dalam mengelola tanah wakaf produktif.
2. Kepada pihak BWI Kabupaten untuk selalu adakan sosialisasi ke setiap Desa atau Kelurahan tentang wakaf produktif agar masyarakat paham apa itu wakaf produktif.
3. Perlunya adanya partisipasi pemerintah setempat untuk lebih mengoptialkan pemberdayaan wakaf di Kecamatan Tanjung maupun di seluruh Kabupaten Lombok Utara umumnya.
49
DAFTAR PUSTAKA
Al-Nawawi al-Syafi‟i Imam Abi Zakaria bin Syaraf, Riyadus Al- Shalihin (Beirut: Dar Al-Kutub Al-Islami, 2010).
Abdul Nasir Khoerudin, “Tujuan dan Fungsi Wakaf Menurut Para Ulama dan Undang-Undang di Indonesia”, Tazkia, Vol. 19, Nomor 2, Desember
Aries Mufti dan Muhammad Syakir Sula, Amanah Bagi Bangsa, Konsep Sistem Ekonomi Syariah, (Jakarta: MES, 2009).
Amelia Fauzi.dkk, Filantropi Islam dan Keadilan Sosial, Studi Tentang Potensi, dan Pemanfaatan Filantropi Islam di Indonesia, (Jakarta: CSRC,2006).
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2012)
.Aditya Nugroho & Wahyu Andhyka K, “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lokasi Bird Contesr Kota Malang Berbasis Android”, SISTEMASI, Vol. 7, Nomor 3, September 2018.
Achmad Dzikri Rajuli. Dkk, “Studi Analisis Ayat-Ayat Wakaf dalam Tafsir Al-Azhar”, Ekonomi Islam, Vol. 1, Nomor 13
Ahmad Djunaidi, Menuju Era Wakaf Produktif, (Jakarta: Mumtaz Publishing, 2007).
Depag RI, Fiqih Wakaf, (Jakarta: Direktoat Pemberdayaan Wakaf Dirjen BIMAS Islam Depatemen Agama RI, 2007).
--- , Al-Qur‟anul Karim Tafsir Perkata Tajwid Kode, terj.
Muhamad Shohib, (Jakarta: Al-Fatih, 2009).
--- , Panduan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif Strategis di Indonesia, (Jakarta: Direktoat Pemberdayaan Wakaf Dirjen BIMAS Islam Depatemen Agama RI, 2007).
Djam‟an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung: ALFABETA cv, 2014).
Dhevia Nursafitri, “Praktik Tukar Tambah Tanah Wakaf Persfektip Hukum Ekonomi Syaiah”,(Skripsi: UIN Mataram,2020).
Daryanto, Kamus Indonesia Lengkap, (Surabaya: Apollo, 1997).
Daharmi Astuti.dkk, “Pemetaan Potensi Wakaf di Koa Pekanbaru”,Agama dan Ilmu Pengetahuan, Vol.18, Nomor 2, Oktober 2021.
Devi & Megawati, “Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf Produktif di Kota Pekanbaru”, Hukum Islam, Vol. XIV, Nomor 1, November 2014.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008).
Erni Tisnawati Sule, Pengantar Manajemen, (Jakarta: Kencana Perdana Media Group, 2009).
Elvinaro Ardianto, metodologi Penelitian untuk Public relations Kuantitatif dan Kualitatif, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014).
Fakhruddin M, “Pemetaan Tanah Wakaf di Kabupaten Karawang” Multikultural dan Multireligius, Vol. 17, Nomor 1, Juni 2018.