• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Pada awal pendiriannya sekolah ini bernama SMA Negeri 285 Maros yang didirikan pada tanggal 1 Agustus 1964 dengan nomor pendirian 79/S/K/B/II pada tanggal 30 Juli 1964. Pada saat itu hanya terdapat 10 kelas.

Seiring berjalannya waktu sekolah nama ini menjadi SMAN 1 Maros, bertempat di Jalan Mangga No.1 Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan. SMAN 1 Maros saat ini sudah memiliki 30 Kelas diantaranya 6 kelas untuk jurusan IPA dan 4 kelas untuk jurusan IPS.

2. Visi dan Misi a. Visi

Sekolah yang unggul dalam keilmuan, berakhlak mulia, berwawasan lingkungan dan mampu menjawab tantangan global.

b. Misi

1) Membentuk stakeholder sekolah yang berakhlak mulia.

2) Mengembangkan konsep keilmuan pada setiap disiplin ilmu.

3) Menciptakan suasana pembelajaran yang bernuansa religius dan berwawasan lingkungan.

4) Meningkatkan rasa tanggungjawab, kejujuran, kerjasama, kedisiplinan, kepedulian, dan adil bagi peserta didik, pendidik dan tenaga.

5) Meningkatkan motivasi untuk berprestasi pada setiap bidang kehidupan sehingga mampu menjawab tantangan global.

3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi merupakan penyajian kerja, pengelompokkan, dan koordinasi yang disampaikan secara formal melalui digital atau gambar. Berikut struktur organisasi SMAN 1 Maros:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi KEPALA UPT SMAN 1

MAROS

WAKIL KEPALA SEKOLAH

KEPALA TATA USAHA PUSTAKAWAN

KURIKULUM KESISWAAN SARPRAS HUMAS

PENDIDIK/WALI KELAS KORDINATOR

BK

PESERTA DIDIK

B. Penyajian Data dan Pembahasan Hasil Penelitian 1. Profil Responden

Deskripsi responden perlu disajikan dalam penelitian ini guna untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian. Untuk penelitian ini responden penelitian adalah siswa kelas X IPS SMAN 1 Maros, untuk itu peneliti membaginya menjadi 2 kriteria yaitu jenis kelamin dan kelas siswa. Data identitas tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah responden

(Orang)

Presentase (%)

Laki-Laki 31 30%

Perempuan 72 70%

Total 103 100%

Sumber: Data primer yang diolah Tahun 2022

Berdasarkan data pada tabel 4.1 diperoleh informasi bahwa frekuensi responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 31 siswa (30%) dan perempuan sebanyak 72 siswa (70%) dari total sampel sebanyak 103 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berjenis kelamin

perempuan dengan presentase besar yaitu 70% atau sebanyak 72 siswa.

Tabel 4.2 Kelas Responden Kelas Jumlah responden

(Orang)

Presentase (%)

X IPS 1 25 24,2%

X IPS 2 26 25,3%

X IPS 3 25 24,3%

X IPS 4 27 26,2%

Total 103 100%

Sumber: Data primer yang diolah Tahun 2022

Berdasarkan data tabel 4.2 diperoleh informasi bahwa frekuensi responden kelas X IPS 1 sebanyak 25 siswa (24,2%), responden dari kelas X IPS 2 sebanyak 26 siswa (25,3%), responden dari kelas X IPS 3 sebanyak 25 siswa (24,3%), dan responden dari kelas X IPS 4 sebanyak 27 siswa (26,2%) dari total sampel 103 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berada di kelas X IPS 4 dengan presentase 26,2% atau 27 siswa.

2. Deskripsi Variabel Penelitian

a) Frekuensi Jawaban Variabel Literasi Keuangan (X)

Frekuensi tanggapan responden terhadap variabel literasi keuangan ditunjukkan pada Tabel 4.3, dari tabel tersebut terlihat bahwa distribusi frekuensi variabel literasi keuangan terdiri dari 6 pernyataan.

Jika dilihat dari hasil analisis diketahui bahwa mean tertinggi adalah X.2 dengan 4,34% dan mean terendah adalah X.6 dengan 3,68%.

Tabel 4.3

Distribusi Jawaban Responden Variabel Literasi Keuangan (X1)

Indikator

Skala Pengukuran Mean

1 (STS)

2 (TS)

3 (KS)

4 (S)

5 (SS)

Persen (%)

Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. %

X.1 0 0 0 0 14 13.6% 59 57.3% 30 29.1% 103 100.0% 4.16%

X.2 0 0 2 1.9% 6 5.8% 50 48.5% 45 43.7% 103 100.0% 4.34%

X.3 0 0 3 2.9% 9 8.7% 51 49.5% 40 38.8% 103 100.0% 4.24%

X.4 0 0 7 6.8% 9 8.7% 40 38.8% 47 45.6% 103

100.0% 4.23%

X.5 8 7.8% 13 12.6% 12 11.7% 26 25.2% 44 42.7% 103

100.0% 3.83%

X.6 13 12.6% 17 16.5 4 3.9% 25 24.3% 44 42.7% 103

100.0% 3.68%

Rata-rata 4.08%

Sumber : Data diolah, 2022

b) Frekuensi Jawaban Variabel Perencanaan (Y1)

Frekuensi tanggapan responden terhadap variabel perencanaan keuangan ditunjukkan pada Tabel 4.4, dari sini terlihat bahwa distribusi frekuensi perencanaan keuangan terdiri dari 6 pernyataan. Jika melihat hasil analisisnya, diketahui bahwa mean tertinggi ialah Y1.5 dengan 4,58% sedangkan mean terendah ialah Y1.2 dengan 4,17%

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Variabel Perencanaan (Y1)

Indikator

Skala Pengukuran Mean

1 (STS)

2 (TS)

3 (KS)

4 (S)

5 (SS)

Persen (%)

Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. %

Y1.1 0 0 0 0 13 12.6% 20 19.4% 70 68.0% 103 100.0% 4.55%

Y1.2 0 0 7 6.8% 11 10.7% 43 41.7% 42 40.8% 103 100.0% 4.17%

Y1.3 0 0 3 2.9% 9 8.7% 49 47.6% 42 40.8% 103 100.0% 4.26%

Y1.4 0 0 0 0 4 3.9% 9 8.7% 90 87.4% 103 100.0% 4.83%

Y1.5 0 0 0 0 4 3.9% 35 34.0% 64 62.1% 103 100.0% 4.58%

Y1.6 0 0 3 2.9% 5 4.9% 35 34.0% 60 58.3% 103

100.0% 4.48%

Rata-rata 4.47%

Sumber : Data diolah, 2022

c) Frekuensi Jawaban Variabel Pengelolaan Keuangan (Y2)

Frekuensi jawaban responden pada variabel pengelolaan keuangan pada tabel 4.5. Dari tabel tersebut terlihat bahwa distribusi frekuensi pengelolaan keuangan terdiri dari 6 pernyataan. Jika dilihat dari hasil analisis diketahui bahwa yang memiliki mean tertinggi yaitu Y2.1 dengan angka 4.24% dan yang memiliki mean terendah yaitu Y2.2 dengan angka 4.08%.

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Variabel Pengelolaan Keuangan (Y2)

Indikator

Skala Pengukuran Mean

1 (STS)

2 (TS)

3 (KS)

4 (S)

5 (SS)

Persen (%)

Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. % Frek. %

Y2.1 0 0 0 0 19 18.4% 40 38.8% 44 42.7% 103 100.0% 4.24%

Y2.2 0 0 5 4.9% 11 10.7% 58 56.3% 29 28.2% 103

100.0% 4.08%

Y2.3 0 0 0 0 7 6.8% 65 63.1% 31 30.1% 103

100.0% 4.23%

Y2.4 0 0 0 0 10 9.7% 66 64.1% 27 26.2% 103 100.0% 4.17%

Y2.5 0 0 0 0 15 14.6% 54 52.4% 34 33.0% 103 100.0% 4.18%

Y2.6 0 0 0 0 5 4.9% 65 63.1% 33 32.0% 103 100.0% 4.27%

Rata-rata 4.19%

Sumber : Data diolah, 2022

3. Analisis dan Pembahasan c. Uji Instrumen Penelitian 1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur validitas suatu kuesioner.

Jika Corected Item-Total yang disesuaikan lebih besar dari r-tabel atau df = (N-2) = 0.193, maka kriteria yang digunakan untuk menyatakan instrument tersebut valid atau layak dalam pengujian hipotesis.

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas

Variabel Item Corrected item-

total correlation r-tabel Ket.

Literasi Keuangan

(X)

X.1 0.339 0.193 Valid

X.2 0.504 0.193 Valid

X.3 0.552 0.193 Valid

X.4 0.496 0.193 Valid

X.5 0.678 0.193 Valid

X.6 0.549 0.193 Valid

Perencanaan Keuangan

(Y1)

Y1.1 0.479 0.193 Valid

Y1.2 0.438 0.193 Valid

Y1.3 0.358 0.193 Valid

Y1.4 0.468 0.193 Valid

Y1.5 0.400 0.193 Valid

Y1.6 0.492 0.193 Valid

Pengelolan Keuangan

(Y2)

Y2.1 0.780 0.193 Valid

Y2.2 0.808 0.193 Valid

Y2.3 0.892 0.193 Valid

Y2.4 0.817 0.193 Valid

Y2.5 0.878 0.193 Valid

Y2.6 0.754 0.193 Valid

Sumber : Data diolah, 2022

2) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Reliabilitas diukur dengan uji statistik cronbach’s alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha (α) > 0.60. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat paa tabel berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Reliabilitas Literasi Keuangan (X) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.690 7

Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel X di atas, nilai cronbach’s alpha (α) keenam pernyataan tersebut lebih besar dari 0.60 yaitu sebesar 0.690. Berdasarkan ketentuan di atas maka indikator atau pernyataan dalam penelitian ini dikatakan reliabel.

Tabel 4.8

Hasil Uji Reliabilitas Perencanaan (Y1) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.613 7

Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel Y1 di atas, nilai cronbach’s alpha (α) keenam pernyataan tersebut lebih besar dari 0.60 yaitu sebesar 0.613. Berdasarkan ketentuan di atas maka indikator atau pernyataan dalam penelitian ini dikatakan reliabel.

Tabel 4.9

Hasil Uji Reliabilitas Pengelolaan Keuangan (Y2) Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.801 7

Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas variabel Y2 di atas, 6 pernyataan memiliki nilai cronbach’s alpha (α) yang lebih besar dari 0.60 yaitu sebesar 0.801. Berdasarkan ketentuan di atas maka indikator atau pernyataan dalam penelitian ini dikatakan reliabel.

d. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel terikat dan variabel bebas dalam analisis regresi memenuhi distribusi normal.

Analisis regresi yang baik adalah yang berdistribusi normal atau mendekati normal. Pengujian ini dilakukan dengan melihat sebaran data (titik) pada sumbu diagonal atau grafik. Model regresi memenuhi asumsi normalitas jika data menyebar disekitar diagonal dan mengikuti arah diagonal. Jika data menyebar menjauhi diagonal dan tidak mengikuti arah diagonal, model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan gambar di atas, diketahui data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Uji Multikolinearitas

Tujuan dari uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel bebas dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel bebas. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat nilai faktor inflasi varians (VIF) dan nilai toleransi. Jika tidak ada variabel independen yang memiliki VIF < 10 atau tolerance> 0,10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

Tabel 4.10

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standar dized Coeffici

ents

T Sig.

Collinearity Statistics B

Std.

Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) 2.345 4.473 .524 .601

Y1 .437 .152 .249 2.879 .005 .995 1.005

Y2 .412 .085 .421 4.868 .000 .995 1.005

a. Dependent Variable: X

Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan tabel hasil uji multikolineraritas di atas, nilai tolerance variabel Y1 adalah 0.995> 0.10 dan nilai VIF 1.005< 10.Nilai tolerance variabel Y2 adalah 0.995> 0.10 dan nilai VIF 1.005< 10.

Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antara variabel Y1 dan Y2.

3) Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dirancang untuk menguji ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan beberapa cara. Salah satunya dengan melihat apakah ada pola tertentu pada scatter plot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah prediksi Y dan sumbuh X adalah residual (prediksi Y – sebenarnya Y), jika ada pola tertentu. Suatu pola (bergelombang, lebar, lalu menyempit) menunjukkan heteroskedastisitas, sedangkan jika terdapat pola yang jelas dan titik-

titik tersebar di atas dan dibawah angkah 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Sumber: Output SPSS, 2022

Berdasarkan gambar hasil uji heterokedastisitas di atas, diketahui bahwa ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

e. Uji Hipotesis

1) Uji Koefisien Determinasi (R2) Model I Tabel 4.11

Uji Koefisien Determinasi Model I

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .363a .132 .123 2.468

a. Predictors: (Constant), X

Sumber : Data Primer yang diolah, 2022

Nilai koefisien determinasi (Adjusted R) dalam model regresi ini adalah 0,132 atau 13,2%. Artinya variabel bebas dalam penelitian ini yaitu tingkat literasi keuangan mampu menggambarkan variabel terikat yaitu perencanaan keuangan 13,2% dan sisanya 86,8% dipengaruhi oleh variabel lain.

Tabel 4.12

Uji Koefisien Determinasi Model II

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .505a .255 .240 2.782

a. Predictors: (Constant), Y1, X Dependent Variable: Y2

Sumber : Data Primer yang diolah, 2022

Nilai koefisien determinasi (Adjusted R) dalam model regresi ini adalah 0.255 atau 25.5%. Artinya variabel bebas dalam penelitian ini yaitu literasi keuangan dan perencanaan keuangan mampu menggambarkan variabel terikat yakni pengelolaan keuangan sebesar 25.5% dan sisanya sebesar 74.5%.

2) Uji t

Adapun langkah-langkah pengujian analisis regresi adalah sebagai berikut:

Pengujian X terhadap Y

• Hipotesis H0 : Artinya tidak terdapat pengaruh X terhadap Y Ha : Artinya terdapat pengaruh X terhadap Y

• Menentukan level significance (α) = 0,05

• H0 Diterima jika probabilitas > 0,05

H0 Ditolak jika probabilitas < 0,05. Nilai probabilitas diambil dari nilai signifikansi pada kolom coefficien di model regresi.

a) Uji t Model I

Tabel 4.13 Uji t Model I

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 18.267 1.972 9.261 .000

Literasi

Keuangan (X) .313 .080 .363 3.916 .000

a. Dependent Variable: Perencanaan Keuangan (Y1)

Sumber : Data Primer yang diolah, 2022

Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi variabel literasi keuangan adalah sebesar 0,313 yang bernilai positif, nilai t- hitung sebesar 3,916 > t-tabel 1,660 dan nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05 yang artinya bahwa literasi keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap perencanaan keuangan. Hal tersebut berarti bahwa:

H0: Literasi keuangan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan, ditolak.

H1: Literasi keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaa, diterima.

b) Uji t Model II

Tabel 4.14 Uji t Model II

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 8.273 2.983 2.773 .007

Literasi Keuangan (X)

.357 .097 .342 3.670 .000

Perencanaa n Keuangan (Y1)

.316 .111 .264 2.835 .006

a. Dependent Variable: Pengelolaan Keuangan Y2

Sumber : Data Primer yang diolah, 2022

Berdasarkan hasil tersebut, dapat dilihat bahwa variabel literasi keuangan memiliki nilai koefisien regresi yaitu sebesar 0.357 bernilai positif dan memiliki nilai t-hitung sebesar 3.670 > t-tabel 1.660 serta memiliki nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05 yang artinya literasi keuangan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengelolaan keuangan. Hal tersebut berarti bahwa:

H0 : Literasi Keuangan Tidak Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Pengelolaan Keuangan, Ditolak.

H1 : Literasi Keuangan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Pengelolaan Keuangan, Diterima.

Selanjutnya berdasarkan hasil dari tabel 4.14, dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi perencanaan keuangan adalah sebesar 0,316 yang bernilai positif dan nilai t-hitung sebesar 2,835 > t-tabel 1,660 dan nilai signifikansi sebesar 0,006 < 0,05 yang artinya

perencanaan keuangan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap pengelolaan keuangan. Ini berarti :

H1 : Perencanaan Keuangan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Pengelolaan Keuangan, Diterima.

4. Koefisien Jalur Model I

Mengacu pada output regresi model I, terlihat bahwa nilai R’Square pada tabel Model Summary adalah sebesar 0.132. Hal ini menunjukkan X (literasi keuangan) memberikan kontribusi 13,2%

terhadap Y1 (perencanaan keuangan), sedangkan sisanya 86,8%

dikontribusi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian.

Selain itu, untuk mendapatkan nilai e1 dapat dicari menggunakan rumus e1= √(1-0,132) = 0.931. Dengan demikian gambar diagram jalur Model I sebagai berikut :

0.313

Sumber : Data Primer yang diolah, 2022

Gambar 4.4 Diagram Jalur Model I

5. Koefisien Jalur Model II

Mengacu pada output regresi model II diketahui bahwa besarnya nilai R’Square pada tabel Model Summary adalah sebesar 0.255. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi pengaruh X (literasi keuangan) dan Y1 (perencanaan keuangan) terhadap Y2 (pengelolaan keuangan adalah sebesar 25.5% sementara sisanya 74.5% merupakan kontribusi dari variabel

Literasi Keuangan (X)

Perencanaan Keuangan (Y1)

e1= 0.931

– variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Lalu, untuk mendapatkan nilai e2 dapat dicari dengan menggunakan rumus e2=√(1- 0,255)= 0.863. Dengan demikian diagram jalur Model II sebagai berikut:

0.3570.316

e2=0.863 Sumber : Data Primer yang diolah, 2022

Gambar 4.5 Diagram Jalur Model II

Hasil diagram jalur diatas menunjukkan bahwa literasi keuangan (X) dapat berdampak langsung pada pengelolaan keuangan (Y2) maupun dampak tidak langsung, yaitu dari literasi keuangan (X) hingga perencanaan keuangan (Y1) hingga pengelolaan keuangan (Y2). Besarnya pengaruh langsung adalah 0.357 sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung harus dihitung dengan koefisien tidak langsung yaitu: (0.357) x (0.316) = 0.112 sehingga diperoleh pengaruh total sebesar 0.357 + 0.112 = 0.469.

4. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dibahas mengenai pengaruh literasi keuangan terhadap perencanaan dan pengelolaan keuangan siswa SMAN 1 Maros. Berikut penjelasan pengaruh antar variabel:

Literasi Keuangan (X)

Perencanaan Keuangan (Y1)

Pengelolaan Keuangan (Y2)

a. Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perencanaan Keuangan Berdasarkan output coefficient, diperoleh nilai t-hitung sebesar 3.916 > t-tabel 1.660 dan nilai signifikan 0.000 < 0.05, dan β = 0.313 bernilai positif, yang menunjukkan bahwa literasi keuangan (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap perencanaan keuangan (Y1).

Hasil ini disesuaikan dengan teori penelitian yang relevan menyatakan semakin baik literasi keuangan maka semakin baik tingkat perencanaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dahlia Bonang (2019) dengan judul

“Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perencanaan Keuangan Keluarga Di Kota Mataram”. Dengan hasil Literasi keuangan berpengaruh positif terhadap perencanaan keuangan keluarga di Kota Mataram sesuai dengan analisis regresi sederhana dengan persamaan regresinya adalah Y=66,74+0,194X.

b. Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan Berdasarkan output coefficient, diperoleh nilai t-hitung sebesar 3.916 > t-tabel 1.660 dan nilai signifikan 0.000 < 0.05, dan β = 0.357 bernilai positif, yang menunjukkan bahwa literasi keuangan (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengelolaan keuangan (Y2).

Hasil ini disesuaikan dengan teori penelitian yang relevan menyatakan semakin baik literasi keuangan maka semakin baik tingkat pengelolaan keuangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Silviana Veriwati, Dessy Triana

Relita dan Emilia Dewiwati Pelipa (2021) dengan judul “Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi”. Dengan hasil Literasi keuangan berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan mahasiswa program studi pendidikan ekonomi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, dengan hasil uji t, diperoleh nilai thitung 5,119 lebih besar dari (>) ttabel 1,988 dan nilai nilai sig.

0,000 < 0,05.

c. Pengaruh Perencanaan Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan

Perencanaan keuangan (Y1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengelolaan keuangan (Y2) ini dilihat dari output coefficient, yang memperoleh nilai t-hitung sebesar 2.835 t- tabel 1.660 dan nilai signifikan 0.006 < 0.05, dan β = 0.316 bernilai positif.

Ini artinya apabila seseorang memiliki perencanaan keuangan yang baik maka akan memiliki tingkat pengelolaan keuangan yang baik pula. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Novi Rianty, Jurnawan Jasman, Muchtar Surullah (2021) dengan judul “Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Palopo”. Perencanaan keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengelolaan keuangan mahasiswa.

d. Pengaruh Literasi Keuangan Melalui Perencanaan Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan

Pengaruh langsung literasi keuangan (X) terhadap pengelolaan keuangan (Y2) diketahui sebesar 0,357, sedangkan pengaruh tidak langsung literasi keuangan (X) terhadap pengelolaan keuangan (Y2) melalui perencanaan (Y1) merupakan hasil kali nilai beta dari masing-masing variabel yaitu 0,313 x 0,316 = 0,098. Maka total dampak literasi keuangan (X) terhadap pengelolaan keuangan (Y2) adalah dampak langsung ditambah dampak tidak langsung, yaitu: 0,357 + 0,098 = 0,455.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui nilai dampak langsung sebesar 0,313 dan nilai dampak tidak langsung sebesar 0,098 artinya nilai dampak langsung lebih besar dari nilai dampak tidak langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel literasi keuangan (X) berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan keuangan (Y2) tanpa perencanaan (Y1).

Artinya, jika seseorang memiliki pengetahuan keuangan yang baik, maka dapat membuat pengelolaan keuangan yang baik pula tanpa melalui perencanaan terlebih dahulu.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat diringkas pada tabel berikut:

Tabel 4.15

Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung Variabel Pengaruh

Langsung Variabel Pengaruh Tidak Langsung

X terhadap Y1 0.313 X terhadap Y2 0.098

X terhadap Y2 0.357 Y1 terhadap Y2 0.316

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh literasi keuangan terhadap perencanaan keuangan dan pengelolaan keuangan mahasiswa, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Literasi keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap perencanaan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi literasi keuangan maka semakin tinggi pula tingkat perencanaannya.

b. Literasi keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap pengelolaan keuangan. Hal ini menunjukkan bahawa semakin tinggi tingkat literasi keuangan, maka semakin tinggi pula tingkat pengelolaan keuangannya

c. Perencanaan keuangan berpengaruh positif signifikan terhadap pengelolaan keuangan. Artinya semakin tinggi tingkat perencanaan siswa maka semakin tinggi pula tingkat pengelolaan keuangannya d. Literasi keuangan dapat berdampak langsung pada pengelolaan

keuangan tanpa perencanaan keuangan.

B. Saran

Terdapat beberapa saran yang perlu diperimbangkan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menyempurnakan atau meneliti kembali setiap item pernyataan kuesioner yang mencerminkan setiap variabel agar lebih sesuai dengan apa yang akan diteliti. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperluas jumlah populasi maupun sampel dalam penelitian agar lebih memahami perilaku keuangan siswa secara keseluruhan.

Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain dari faktor internal maupun eksternal sebagai variabel independen untuk mempelajari lebih lanjut tentang variabel-variabel yang dapat mempengaruhi variabel dependen.

2. Bagi Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi tambahan bagi kampus dan mahasiswa jika melakukan penelitian serupa dan dapat mengembangkannya di masa mendatang.

57

DAFTAR PUSTAKA

Ade M. S., Arif W. N. 2021. Perencanaan Keuangan Dan Pengelolaan Keuangan Generasi Z Di Masa Pandemi Covid-19 melalui Penguatan Literasi Keuangan. Jurnal Warta LPM, Volume 24, Nomor 2, 309-318.

https://journals.ums.ac.id/index.php/warta

Anugrah, R. 2018. Pengaruh Literasi Keuangan Dan Sikap Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Masyarakat Dengan Niat Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.

Carolynne L J Mason & Richard M S Wilson. 2000. Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan Keuangan Pribadi. Jurnal Nominal/ Volume 6 Nomor 1.

Creswell, J. W. 2010. Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.

Dahlia Bonang. 2019. Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perencanaan Keuangan Keluarga Di Kota Mataram. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, Volume 4, Nomor 2. https://doi.org/10.32505/v4i2.1256.

Darmawan, A., & Pratiwi, F. A. 2020. Pengaruh Pendidikan Keuangan Keluarga, Pembelajaran Keuangan di Perguruan Tinggi, Sikap Keuangan dan Teman Sebaya Terhadap Literasi Keuangan Mahasiswa. Fokus Bisnis : Media Pengkajian Manajemen Dan Akuntansi, 19(1), 27-37.

https://doi.org/10.32639/fokusbisnis.v19i1.499.

Eka D. P. & Fetrik E. S. 2021. Efek Lifestyle Dalam Memoderasi Pengaruh Pengetahuan Keuangan Dan Literasi Keuangan Terhadap Perencanaan Keuangan. Jurnal Inovasi Penelitian, Volume 1, Nomor 8.

https://doi.org/10.47492/jip.v1i8.322.

Ghozali, I., & Latan, H. 2013. Partial Least Square Konsep Aplikasi Path Modelling. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.

Margaretha, F. & Pambudhi, R. A. 2015. Tingkat Literasi Keuangan Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Volume 17, Nomor I, 76-85.

Mohamad Nur Utomo & Kaujan. 2019. Peran Literasi Keuangan Dalam Meningkatkan Kinerja UKM Di Kota Tarakan. Jurnal Manajemen Indonesia, Volume 19, Nomor 2, 139-148.

Ningrum. 2017. Pengaruh Penggunaan Metode Berbasis Pemecahan Masalah (Problem Solving) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap MAN 1 Metro Tahun Pelajaran 2016/2017.

Novi Rianty, Jumawan J., & Muchtar S. 2021. Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perencanaan Dan Pengelolaan Keuangan Mahasiswa

Universiras Muhammadiyah Palopo

http://repository.umpalopo.ac.id/id/eprint/169.

Nurul A. P., & Diyan Lestari. 2019. Pengaruh Gaya Hidup Dan Literasi Keuangan Terhadap Pengelolaan Keuangan Tenaga Kerja Muda Di Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, Volume 1, Nomor 1, 31- 42. https://ejournal.imperiuminstitute.org/index.php/AKURASI.

Otoritas Jasa Keuangan. 2017. Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia. Revisit 2017. In Otoritas Jasa Keuangan.

Palameta, B., Nguyen, C., Hui, T. S., Gyarmati, D., Wagner, R. A., Rose, N., &

Llp, F. 2016. The Link Between Financial Confidence And Financial Outcomes Among Working-aged Canadians..

Perry, VG & Morris, M. G. 2015. “Who Is In Control? The Role and Income In Explaining Consumer Financial Behavior”. The Journal of Consumer Affairs, Vol. 39, No 2, 299-313.

Putra, L.V., Khoiriyah, I. S. A., & Sacipto, R 2020. Penerapan Financial Literacy dalam Pengelolaan Keuangan Siswa. Jurna Karya Abadi, 4(1), 132-135.

Pusparani, Krisnawati. 2019. Analisis Pengaruh Financial Literacy dan Financial Attitude Terhadap Financial Behavior Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Di Kota Bandung. Jurnal Mitra Manajemen, Volume 3, No 1, 72-83. https://e-jurnalmitramanajemen.com.

Putri, N.A., Lestari, D., Bisnis F., & Teknologi, I. 2019. Pengaruh Gaya Hidup dan Literasi Keuangan Muda di Jakarta. Akurasi: Jurnal Riset Akuntansi Dan Keuangan, 1(1), 31-42.

Remund, D. 2010. Financial Literacy Expliced, The Case For A Clearer Defenition In A Increasingly Complex Economy. Journal Of Consumer Affair Summer.

Safitri, Ronny M. M., & Fahrurrozi R. 2022. Pengaruh Literasi Keuangan Dan Uang Saku Terhadap Pengelolaan Keuangan Mahasiswa S1 Prodi Manajemen Angkatan Tahun 2018 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (Studi

Pada Mahasiswa Universitas Islam Malang). Jurnal Riset Manajemen, Volume 11, Nomor 2.

Sani dan Masyhuri M. 2010. Metodologi Riset Manajemen Sumber Daya Manusia. UIN Press. Malang.

Sarwono, Jonathan. 2007. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS.

Yogyakarta: Andi Offset.

Silviana V., Dessy T. R., & Emilia D. P. 2021. Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi. Jurnal Pendidikan Ekonomi, Volume 6, Nomor 1.

http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/JPE.

Soulthan S. B., Delyana R. P., & Musfa Yenty. 2020. Analisis Determinan Minat Mahasiswa Dalam Menggunakan Lembaga Keuangan Syariah.

Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, Volume 20, Nomor 1, 23-27.

http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/akuntan.

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.

Tiana F., Tiara P., & Vicky F., S. 2022. Pengaruh Gaya Hidup Serta Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Konsumtif Generasi Z Pada Masa Pandemi.

Jurnal Ilmiah Ilmu Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 2, Nomor 1.

https://doi.org/10.4306/vls/v2i1.71.

Tutik Siswanti. 2022. Pengaruh Literasi Keuangan Dan Pola Konsumsi Terhadap Pengelolaan Keuangan Keluarga Masa Pandemi Covid 19 Warga Perumahan Bekasi Permai, Bekasi, Jawa Barat. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi Unsurya, Volume 7, Nomor 1.

Wahyi Busyro. 2019. Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan Mahasiswa (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau). Jurnal Islamika, Volume 2, Nomor 1, 34-37.

Warsono. 2010. Prinsip – Prinsip dan Praktik Keuangan Pribadi. Volume 13, No.2.

Zahriyan, Moch. Zakki. 2016. Pengaruh Literasi Keuangan dan Sikap Terhadap Uang Pada Perilaku Pengelolaan Keuangan Keluarga. STIE Perbanas. Surabaya.

Dokumen terkait