• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak, Kewajiban dan Larangan

Dalam dokumen Hukum Pidana Lingkungan (Halaman 120-126)

Hak

Menurut Satjipto Rahardjo76 suatu kepentingan merupakan sasaran dari hak, bukan hanya karena ia dilindungi oleh hukum, tetapi juga karena adanya pengakuan. Pengakuan ini penting dilihat sebagai ratio logis munculnya sikap bersama bahwa sesuatu hak yang melekat pada pemiliknya dipahami dan disadari dapat menghasilkan keteraturan-keteraturan.

Dalam Pasal 65 UUPPLH, Telah ditegaskan mengenai hak-hak yang melekat pada diri seseorang dalam kaitan

76 Sajipto RAHARDJO, Ilmu hukum,Bandung:Alumni, 1986, hlm.94

T

121 Hukum Pidana Lingkungan

dengan perlindungan pengelolaan lingkungan Hidup, adapun hak-hak tersebut adalah sebagai berikut :

1. Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia;

2. setiap orang berhak mendapat pendidikan lingkungan hidup akses parsitipasi, dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat;

3. Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup;

4. Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

5. Setiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan pencemaran dan/atau perusakan llingkungan hidup.

Pada dasarnya, kelima hak tersebut sangat penting dalam kaitannya dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Akan tetapi khusus, hak setiap orang atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia perlu mendapat uraian yang lebih rinci.

Hal ini perlu dilakukan karena hak tersebut selain diatur dalam pasal 28H Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahub 1945, dan Pasal 9 ayat (3) Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.

DR. SAIDAH, MH. 122

T

Hak atas lingkungan yang baik dan sehat (asri) adalah merupakan hak asasi manusia yang dimiliki manusia sejak ia dilahirkan.77 Setiap manusia yang dilahirkan ke bumi ini akan menuntut lingkungan Hidupnya yang baik,sehat dan Nyaman. untuk itu, hak atas lingkungan hidupnya atas diinterprestasikan secara luas sebagai hak untuk memperoleh mutu atau kondisi lingkungan yang baik dan sehat, dalam arti tidak dibatasi hanya menyangkut objek ruang berup bumi,air,dan udara. Namun hak atas lingkungan hidup harus menegaskan pula Jaminannya yang meliputi penghormatan, perlindungan dan , pemenuhan bagi subjek lingkungan hidup.78

Selain hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tersebut, dalam Pasal 65 UUPPLH juga diatur hak untuk mendapatkan pendidikan lingkungan hidup, akses Informasi , akses persitipasi dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Di atur pula hak untuk mengajukan usul dan/atau keberatan terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup; hak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan hak untuk melakukan pengaduan

77 Suparto Wijoyo, Sketsa Lingkungan dan Wajah Hukumnya, Surabaya:Air langgaUniversity Perss, 2005, hlm.183

78 M.Ridha Saleh, Politik Kejahatan Lingkungan dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia, Jakarta:Walhi,2005,hlm.31.

T

123 Hukum Pidana Lingkungan

akibat dugaan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

Hak atas Informasi lingkungan hidup merupakan suatu konsikuensi logis dari hak berperan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang berlandaskan pada asas keterbukaan.

Hak atas Informasi lingkungan hidup akan meningkatkan nilai dan efektivitas peran serta dalam pengelolaan lingkungan hidup, disamping itu akan membuka peluang bagi masyarakat untuk mengaktualisasikan haknya atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Kewajiban

Kewajiban Imbang dari hak yang telah diberikan kepada setiap maka setiap orang juga telah diberikan kewajiban untuk memelihara fungsi lingkungan hidup serta mengendalikan oencemaran da/atau kerusakan lingkungan hidup selanjutnya, kepada orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan dibebani kewajiban untuk :

1. Memberikan Informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan llingkungan hidup secara benar, akurat,terbuka, dan tepat waktu;

2. Menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup, dan;

3. Menaati ketentuan lingkungan baku mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.

Berbeda dnegan hak dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, kewajiban dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup merupakan

DR. SAIDAH, MH. 124

T

pembebanan, kepada setiap orang yang telah diberikan hak untuk melakukan upaya nyata dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Upaya tersebut dalam bentuk memberikan Informasi yang benar,akurat,terbuka, dan tepat waktu apabila mengetahui telah terjadi sesuatu terhadap lingkungan hidup. Upaya ini sangat penting karena dengan adanya Informasi yang,benar,akurat,dan tepat waktu, pencegahan dan penegakan hukum dapat dilakukan tanpa adanya Informasi terutama dari masyarakat aparat pemerintah termasuk penegak hukum yang berwenang dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup akan sulit untuk bertindak.

Larangan-larangan

Dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup telah ditemputh berbagai langkah menuju terwujudnya lingkungan hidup yang baik dan sehat. Satu diantranya , adalah menentukan larangan-larangan yang tidak boleh dilanggar oleh siapapun baik orang perseorangan maupun kalangan yang memiliki kegiatan dan/atau usaha yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup.

Pelanggaran terhadap larangan-larangan tersebut, dapat dikenakan sanksi pidana berupa ppidana penjara dan pidana denda.

Dalam pasal 69 UUPPLH ditentukan larangan-larangan kepada setiap orang agar tidak melakukan perbuatan sebagai berikut;

T

125 Hukum Pidana Lingkungan

1. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidiup;

2. Memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan perundang-undangan ke dalam wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia ke media Lingkungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia;

3. Memasukkan limbah yang berasal dari Luar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ke media Lingkungan hiudp Negara Kesatuan Republik Indonesia;

4. Memasukkan imbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan republik Indonesia;

5. Membuang limbah ke media Lingkungan Hidup;

6. Membuang B3 dan Limbah B3 kemedia lingkungan Hidup;

7. Melepaskan produk rekaysa genetik ke media lingkungan hidup yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau izin lingkungan;

8. Melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar;

9. Menyusun Amdal tanpa memiliki sertifikat penyusun Amdal dan/atau;

10. Memberikan Informasi palsu, menyesatkan menghilangkan Informasi, merusak Informasi , atau memberikan keterangan tidak benar.

Menyimak larangan-larangan yang ditentukan dalam Pasal 69 UUPPLH, terlihat dengan jelas bahwa larangan- larangan yang dimaksud sudah mencerminkan permasalahan lingkungan hidup yang dihadapi saat ini dan dimasa yang akan datang. Dalam ketentuan tersebut, selain larangan berupa tindakan yang mengakibatkan pencemaran

DR. SAIDAH, MH. 126

T

dan/atau kerusakan lingkungan hidup dilarang yang berkaitan dengan limbah, baik limbah biasa maupun limbah yang tergolong B3 dan larangan pembukaan lahan dengan cara membakar, Bahan bakar yang beracun yang dimaksud antaranya ,DDT,PCBs, dan Dieldrin.

Walaupun demikian, adanya larangan-larangan tersebut khususnya yang berkaitan melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar, pemerintah atau dalam hal ini instansi teknis yang berwenang harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh kearifan lokal di daerah masing- masing.

Dalam dokumen Hukum Pidana Lingkungan (Halaman 120-126)