• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Analisis Data

Dalam dokumen pengaruh manajemen karir dan komunikasi (Halaman 84-98)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Analisis Data

Table 4.3

Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan Pendidikan Frekuensi (Orang) Persentase

(Persen)

SMA / Sederajat 5 14,29%

S1(Strata 1) 18 51,43%

S2 (Strata 2) 12 34,29%

Jumlah 35 100%

Sumber Data Primer, di oleh 2022

Berdasarkan table 4.3 diatas, menunjukkan bahwa seluruh responden pegawai yang diteliti memiliki tingkat pendidikan yang berbesa- beda di mulai dari tingkat SMA/Sederajat (14,29%) yang terdiri dari 5 orang, tingkat S1 (51,43%) yang terdiri dari 18 orang, tingkat S2 (34,29%) yang terdiri dari 12 orang pegawai.

C. Hasil Analisis Data

2 X1.2 1 0

28, 6

1 5

42, 9

8 22, 9

0 0 2 5, 7

3 5

10 0

3 X.3 1

3 37, 1

1 4

40, 0

8 22, 9

0 0 0 0 3 5

10 0 4 X1.4 1

1 31, 4

1 2

34, 3

1 2

34, 3

0 0 0 0 3 5

10 0 5 X1.5 9 25,

7 1 6

45, 7

8 22, 9

1 2, 9

1 2, 9

3 5

10 0

Berdasarkan tabel 4.4 mengenai distribusi frekuesi diatas maka dapat disimpulakn bahwa frekuensi terkait variabel X1.1 yang sangat setuju yaitu 37,1%, untuk variabel X1.2 yang sangat setuju 28,6% dan yang tidak setuju 0. Variabel X1.3 yang sangat setuju 37,1% dan yang tidak setuju 0.

Variabel X1.4 yang sangat setuju 31,4% dan tidak setuju 0. Dan untuk variabel X1.5 yang sangat setuju 25,7% dan yang tidak setuju 2,9%.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Variabel Komunikasi (X2) N

o

Indicato r

SS S KS TS STS Total

Variabel X2

F % F % F % F % F % F %

1 X2.1 1 4

40, 0

8 22, 9

1 1

31, 4

2 5, 7

0 0 3 5

10 0

2 X2.2 1 3

37, 1

1 1

31, 4

8 22, 9

2 5, 7

1 2, 9

3 5

10 0 3 X2.3 9 25,

7 1 1

31, 4

1 2

34, 3

2 5, 7

1 2, 9

3 5

10 0 4 X2.4 1

0 28, 6

1 4

40, 0

1 1

31, 4

0 0 0 0 3 5

10 0

Berdasarkan tabel 4.5 mengenai distribusi frekuensi diatas maka dapat disimpulkan bahwa frekuensi terkait variabel X2.1 yang sanagt setuju 40,0% dan yang tidak setuju 5,7%. Untuk variabel X2.2 yang sangat setuju 37,1% dan yang tidak setuju 5,7%. Variabel X2.3 yang sangat setuju 25,7%

dan yang tidak setuju 5,7%. Variabel X2.4 yang sangat setuju 28,6% dan yang tidak setuju 0.

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Variabel Efektivitas Kerja (Y) N

o

Indicato r

SS S KS TS STS Total

Variabel Y

F % F % F % F % F % F %

1 Y1 7 21,

0 1 1

31, 4

1 7

48, 6

0 0 0 0 3 5

10 0

2 Y2 7 20,

0 1 7

48, 6

1 0

28, 6

1 2, 9

0 0 3 5

10 0

3 Y3 8 22, 9

1 1

31, 4

1 6

45, 7

0 0 0 0 3 5

10 0

4 Y.4 1

0 28, 6

1 3

37, 1

1 2

34, 3

0 0 0 0 3 5

10 0

Berdasarkan tabel 4.6 mengenai distribusi frekuensi diatas maka dapat disimpulkan bahwa frekuensi terkait variabel Y1 yang sanagt setuju 21,0% dan yang tidak setuju 0. Untuk variabel Y2 yang sangat setuju 20,0% dan yang tidak setuju 2,9%. Variabel Y3 yang sangat setuju 22,9%

dan yang tidak setuju 0. Variabel Y4 yang sangat setuju 28,6% dan yang tidak setuju 0.

2. Uji Validitas

Uji validitas diterapkan untuk mengetahui kelayakan setiap pernyataan pada kuesioner dalam mendefinisikan suatu variabel, indicator (pernyataan) dalam kuesioner dapat dikatakan valid apabila nilai π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” hasilnya lebih besar dari π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ dengan nilai signifikan 0,05 atau 5%. Sebaliknya, pernyataan pada kuesioner dalam uji validitas dikatakan tidak valid π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” kurang dari π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ dengan nilai signifikan 0,05 atau 5%.

Tabel 4.7

Variabel Manajemen Karier (X1.1)

Variabel Nilai π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” Nilai π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ Keterangan

X1.1 0,452 0,344 Valid

X1.2 0,488 0,344 Valid

X1.3 0,612 0,344 Valid

X1.4 0,430 0,344 Valid

X1.5 0,448 0,344 Valid

Berdasarkan tabel 4.7 terkait variabel manajemen karier hasil diperoleh dari uji validasi dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25 yaitu dari variabel X1.1 sampai variabel X1.5 dengan melihat nilai rhitung dan rtabel dapat dikatakan bahwa semua variabel yang digunakan bersifat valid dengan kata lain variabel yang digunakan diterima.

Tabel 4.8

Variabel Komunikasi (X2.1)

Variabel Nilai π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” Nilai π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ Keterangan

X2.1 0,565 0,344 Valid

X2.2 0,587 0,344 Valid

X2.3 0,567 0,344 Valid

X2.4 0,499 0,344 Valid

Berdasarkan tabel 4.8 terkait variabel manajemen karier hasil diperoleh dari uji validasi dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25 yaitu dari variabel X2.1 sampai variabel X2.4 dengan melihat nilai rhitung dan rtabel dapat dikatakan bahwa semua variabel yang digunakan bersifat valid dengan kata lain variabel yang digunakan diterima.

Tabel 4.9

Variabel Efektivitas Kerja (Y)

Variabel Nilai π‘Ÿβ„Žπ‘–π‘‘π‘’π‘›π‘” Nilai π‘Ÿπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ Keterangan

Y.1 0,439 0,344 Valid

Y.2 0,665 0,344 Valid

Y.3 0,575 0,344 Valid

Y.4 0,663 0,344 Valid

Berdasarkan tabel 4.9 terkait variabel manajemen karier hasil diperoleh dari uji validasi dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25 yaitu dari variabel Y1 sampai variabel Y4dengan melihat nilai rhitung dan rtabel dapat dikatakan bahwa semua variabel yang digunakan bersifat valid dengan kata lain variabel yang digunakan diterima.

3. Uji Asumsi Klasik

Tabel 4.10 Standar Regresions

Indikator residenst

Mean (rata-rata) 0,000

Standar Devisition 1,703

Positive 0,108

Negative 0,77

Dilihat dari tabel 4.10 mengenai standar regresions uji asumsi klasik hasil yang diperoleh dari olah data menggunakan aplikasi SPSS versi 25 yaitu nilai rata-rata 0.000 dengan standar devisitions 1,703, nilai positif 0,108 dan nilai nrgatif 0,77.

a. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dapat dilihat dari output dan hasil SPSS 25 berikut ini:

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

Dari gambar 4.1 diatas menunjukkan bentuk garis diagonal dan mmengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya yang menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi terbentuk berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari output residuals statistic dari hasil regresi berganda SPSS 25 berikut ini:

Tabel 4.11 Uji Multikolinearitas

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig Collinearity Statistics B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

(Costant) 21,202 3,652 5,805 ,000

X1.TOT ,080 ,185 ,099 ,433 ,669 ,833 1,201 X2. TOT ,105 ,182 ,132 ,574 ,572 ,833 1,201

Berdasarkan uji multikolinearitas pada tabel 4.11 diatas dapat dilihat nilai tolerance untuk manajemen karier (X1) adalah 0.833 dan nilai tolerance untuk komunikasi adalah 0.833 dan semua > 0.100.

Selanjutnya untuk nilai VIP pada variabel manajemen karier adalah 1.201 dan nilai VIP pada variabel komunikasi adalah 1.201 dan semua

< 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi untuk manajemen karier dan komunikasi tidak ada gejala multikolinearitas dan model regresi layak digunakan.

c. Uji Heterokedastisita

Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat dari output residuals statistic dari hasilregresi berganda SPSS 25 berikut ini:

Gambar 4.3

Hasil Uji Heterokedastisitas

Berdasarkan uji heterokedastisitas pada gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas (bergelombang, melebar, kemudian menyemoit) pada scatterplots, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan dalam uji ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas dalam model regresi berganda.

4. Uji Regresi Linear Berganda

Tabel 4.12 Coefficients

Model Unstandar Coefficients

(Constant)

B Sig

7,934 0,013

X1. TOT ,274 ,084

X2. TOT ,122 ,435

dari tabel 4.12 maka hasil yang diperoleh dimasukkan kedalam persamaan sebagai berikut:

Y= A+b1X1+b2X2+e

Y=7.934X1+0.274X2+-0.122X2 Dimana:

Y = Efektivitas Kerja a = Konstanta

b1X1= Manajemen Krier b2X2= Komunikasi 5. Uji Hipotesis

a. Uji T

Hasil uji T dapat dilihat dari output residuals statistic dari regresi berganda berikut ini:

Tabel 4.13

Coefficients Variabel Independen (X) dan Dependen (Y)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardiz ed Coefficient

s

T Sig.

B

Std.

Error Beta

1(Constant) X1 Total X2 Total

7,934 ,274 ,122

3,018 ,154 ,154

,318 -,141

2,629 1,781 ,790

,013 ,084 ,435 a. Dependen Variabel: Efektivitas Kerja

Berdasarkan uji t parsial pada tabel 4.13 di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikan untuk variabel manajemen karier (X1) t hitung 1.781 < t table 3,28 tidak berpengaruh secara signifikan dan komunikasi (X2) t hitung 0.790 t tabel < 3,28 sehingga dapat disimpulkan berdasarkan nilai manajemen karier (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai di kantor dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten gowa, sedangkan untuk komunikasi (X2) tidak berpengaruh signifikannya terhadap efektivitas kerja di kantor dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten gowa.

Tabel 4.14

Uji t parsial Nilai Hitung dan Tabel Coefficienst Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed T Sig.

Model

Coefficient s

B

Std.

Error Beta

1(Constant) X1 Total X2 Total

7,934 ,274 ,122

3,018 ,154 ,154

,318 -,141

2,629 1,781 ,790

,013 ,084 ,435

b. - Uji F simultan (Gabungan) berdasarkan nilai signifikan Tabel 4.15

Hasil Uji F

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig

Regression 18,526 2 9,263 3,006 ,064b

1 Residual 98,616 32 3,082

Total 117,143 34

a. Dependent Variabel: Y. TOT

b. Predictors: (Contant), X2.TOT, X1.TOT

Jika nilai Sig. < 0.05 maka variabel independen (X) secara simultan terhadap variabel dependen (Y) kesimpulan hasil penlitian.Kedua variabel independen (X) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel (Y) karena nilai Sig lebih besar dari 0.05.

D. Pembahasan

Berdasrkan hasil penelitian yang dilakukan Pada Kantor Dinas Prindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa, terdapat hasil penelitian yang dituangkan dalam bab ini, yang terdiri dari 3 variabel yaitu manajemen karier (X1), komunikasi (X2) dan efektivitas kerja pegawai (Y).

Hasil angket bagian pertama tentang manajemen karier dan bagian kedua tentang komunikasi yang diberikan oleh kantor dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten gowa termasuk kategori yang baik terhadap pernyataan yang dijawab oleh para responden atau pegawai kantor berada pada klatrifikasi baik. Hal ini berarti adanya manajemen karier dan komunikasi pada kantor tersebut mendapatkan tanggapan yang cukup baik dari para pegawai kantor.

Menentukan persamaan analisis linear berganda terlebih dahulu di lakukan uji asumsi klasik di mana uji normalitas di olah menggunakan SPSS 25 yang hasilnya variabel manajemen karier (X1), komunikasi (X2) dan efektivitas kerja (Y) berdistribusi normal. Multikolinearitas dimana nilai > 0.833 dan VIP <

1.201, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi untuk manajemen karier dan komunikasi tidak ada gejala multikolinearitas dan model regresi layak di gunakan.

Uji heterkedistisitas dapat dilihat dari output residuals statistic dan hasil regresi berganda SPSS 25 dapat disimpulakn bahwa tidak ada gejala heterokedistisitas dalam model regresi berganda. Sedangkan pengujian hipotesis itu sendiri terdiri dari Uji T parsial dapat dilihat dari output residuals statistic dari hasil regresi berganda untuk variabel manajemen karier (X1), dapat di simpulkan bahwa manajemen karier memiliki kontribusi terhadap variabel efektivitas kerja (Y) sedangkan nilai F hitung dapat di simpulkan bahwa variabel

manajemen karier (X1), dan variabel komunikasi (X2) secara simultan berpengaruh terhadap variabel efektivitas kerja (Y).

Hasil regresi berganda yang di olah menggunakan metode SPSS 25 di peroleh persamaan a = 7.934 artinya angka tersebut menunjukkan bahwa manajmen karier dan komunikasi sangat berpengaruh terhadap efektivitas kerja pada kantor dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten gowa. b1X1=

0.274 artinya jika manajemen karier berkembang maka peningkatan karir akan meningkat di ikuti oleh efektivitas kerja yang semakin meningkat, b2X2=(,122) yang artinya jika nilai komunikasi menurun maka akan terjadi pemerataan kegiatan pada kantor dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten gowa.

Sehingga dapat di jelaskan bahwa manajemen karier X1 dan komunikasi X2 tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja pada kantor dinas perindustrian dan perdagangan kabupaten gowa.

80 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan antara lain:

1. Berdasarkan uji t menunjukkan bahwa manajemen karier tidak berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen karier tidak memenuhi secara positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangna Kabupaten.

2. Berdasarkan uji t menunjukkan bahwa komunikasi tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja. Hal ini terbukti dalam perhitungan SPSS 25 yaitu (X2) mempunyai

t hitung 0,790 dengan t tabel 3.28 jadi nilai t hitung 0,790 < t tabel 3,28 dapat di simpulkan bahwa variabel komunikasi (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja (Y).

B. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan serta kesimpulan dari penelitian tersebut, maka dapat diberikan beberapa saran terhadap pimpinan instansi atau Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa sebagai berikut:

1. Instansi diharapkan untuk memperhatikan manajemen karier dan komunikasi siatiap pegawainya. Dalam hal ini, atasan memiliki peran penting dalam memberikan penjelasan, bimbingan dan arahan yang labih intensif kepada pegawai tentang jenjang karier yang dapat dicapainnya.

Dengan demikian pemahaman dan kemampuan pegawai akan meningkat mengenai alur atau urutan karier yang harus ditempuh oleh pegawai untuk mencapai tujuan karier yang telah ditentukan.

2. Dalam meningkatkan komitmen organisasi didalam diri pegawai diharapkan agar dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi pegawai ikut dilibatkan, sehingga akan meningkatkan kedekatan emosional pegawai dengan perusahaan atau organisasi dan akan membuat pegawai meraa dihargai dan mendapatkan perhatian dari perusahaan atau organisasi.

82

DAFTAR PUSTAKA

Darmawanty, Fqa. 2017. Perilaku Kepemimpinan, Komunikasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Tesis tidak diterbitkan. Medan:

Pascasarjana Universitas Sumatra Utara.

Mas’ud,Moh., 1994 Manajemen Personalia, penerbit Erlangga, Jakarta Orpen, Christopher, 1994, β€œThe Effects of Organizational and Individual Carerr Manajement on Career Success”, International Journal of Manpower, Vol 15 No 1, 1994 pp.27-37

Febrianto,A dan Triana E.S.2015. Pengantar Manajemen (3in1). Yogyakarta : Mediatera.

Fathoni, Abdulrahmat, 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia.

Jakarta : Rineka Cipta.

Hasibuan, Melayu S.P, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi , Jakarta : PT Bumi Aksara

Hardjana, Andre. 2016. Komunikasi organisasi Strategi dan Kompetensi. Jakarta:

PT. Kompas Media Nusantara.

Iskandar. 2019. Pengaruh Manajemen Karir Organisasi Dan Individu Terhadap Kepuasan Karyawan Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Karyawan Pt.

Bio Farma (Persero). Vol.I no0, 196214

Mangkuprawira, 2014 Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta : PT.Ghalia Indonesia.

Mangkunegara ,A.P.2017. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyadi. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Bogor :ini Media.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2016. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT. Refika Aditama.

Maulana, F.H., Hamid, D. dan Mayoan. Y. 2015. Pengaruh Motivasi Intrinsik, Motivasi Ekstrinsik dan Komunikasi Organisasi terhadap Kinerja Karyawan.

Marwansyah. 2015. Perencanaan Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press.

Mathis, R Jackson, W. 2015. Human Resources Development (Track MBA Series/Terjemahan). Jakarta. Prestasi Pustaka.

Muallif, F.2017. Peran Manajemen Karir Terhadap Efektivitas Karir Pegawai Pada Kantor Camat Gomo. Emba, 9 no., 1038-1050.

Pringadi, E 2018. Analisis Pengaruh Manajemen Karir Organisasi, Manajemen Karier Individu dan Kompetensi Terhadap Efektivitas Karir Karyawan (studi kusus pada PT. Pertamina (persero) perkapalan direktorat pemasaran dan niaga Jakarta). Universitas Diponegoro Semarang Rivai Viethzal, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Jakarta: PT

Bumi Aksara

Suryadi, 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :Cv. Andi Offset.

Tommy. 2016. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Widyanti, R. 2018 Manajemen Karir. Rezky Artha Mulia.

Yusuf, Byrhanuddin dan Al-Arif.Nuryanto. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia Keuangan Syariah. Depok : PT. Rajagrafindo Perseda.

84

L

A

M

P

I

R

A

N

Lampiran 1:

KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh Manajemen Karir dan Komunikasi Terhadap Efektivitas Kerja Pada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kabupaten Gowa

Petunjuk pengisisan kuesioner

1. Mohon diberi tanda (√) pada kolom jawaban Bapak/Ibu yang dinggap paling sesuai. Pendapat Anda dinyatakan dalam skala 1 s/d 5 yang memiliki makna:

Sangat setuju (SS) = 5 Setuju (S) = 4

Kurang setuju (KS) = 3 Tidak setuju (TS) = 2

Sangat tidak setuju (STS) = 1

2. Setiap jawaban hanya membutuhkan satu jawaban saja

3. Mohon memberikan jawaban yang sebenarnya karena tidak akan mempengaruhi pekerjaan anda

4. Setelah mengisi kuesioner mohon Bapak/Ibu berikan kepada yang menyerahkan kuesioner

5. Terima kasih atas partisipasi Bapak/Ibu

IDENTITAS RESPONDEN

Nama responden :

Usia :

Alamat :

Jenis kelamin : Tingkat pendidikan :

1. VARIABEL MANAJEMEN KARIR

NO Indikator Variabel SS S KS TS STS

1. Perencanaan dan

pengembangn karir yang saya terima membantu saya merasa puas, bangga, dan membuat pengetahuan saya semakin tinggi.

2. Pelatihan yang saya peroleh bermanfaat dalam

mengembangkan karir saya

3. Pegawai memiliki keinginan untuk berkontribusi yang berguna bagi organisasi

4. Karir saya bias meningkat apabila saya rajin

meningkatkan hasil pengetahuan saya 5.

Pendidikan yang saya peroleh mampu

mengembangkan karir saya

2. Variabel Komunikasi

NO Indikator Variabel SS S KS TS STS

1. Saya dapat memahami pesan dan melakukan tindakan sesuai dengan isi pesan yang dikomunikasikan oleh pemimpin atau pegawai lainnya

2. Proses komunikasi saya

yang terjadi sehari-hari

berlangsung dalam suasana yang menyenangkan

3. Proses komunikasi yang terjadi saat ini

mempengaruhi sikap pegawai ke pegawai lain dalam bekerja

4.

Komunikasi yang terjad saat ini mampu menciptkan

hubungan yang semakin baik antar pegawai dan atasan

3. Variabel Efektivitas Kerja Pegawai

NO Indikator Variabel SS S KS TS STS

1. Secara kuantitas pekerjaan

yang anda lakukan telah baik

dan menguntungkan bagi

kantor anda

2. Anda konsisten dan sabar dalam melaksanakan setiap tugas dan pekerjaan anda

3. Anda dalam melakukan pekerjaan memahami sasaran yang diinginkan organisasi tempat anda bekerja

4. Materi yang diberikan dalam

pelatihan sudah sesuai

dengan kebutuhan

pekerjaan.

Lampiran 2:

Lampiran 3: Persuratan

Lampiran 4

1. ANALISIS DESKRIPTIF

Tabel Analisi Deskriptif Variabel Independent X1, X2, dan Variabel

Dependent Y

X1.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 1 2,9 2,9 2,9

KS 11 31,4 31,4 34,3

S 10 28,6 28,6 62,9

SS 13 37,1 37,1 100,0

Total 35 100,0 100,0

X1.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 2 5,7 5,7 5,7

KS 8 22,9 22,9 28,6

S 15 42,9 42,9 71,4

SS 10 28,6 28,6 100,0

Total 35 100,0 100,0

X1.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KS 8 22,9 22,9 22,9

S 14 40,0 40,0 62,9

SS 13 37,1 37,1 100,0

Total 35 100,0 100,0

X1.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KS 12 34,3 34,3 34,3

S 12 34,3 34,3 68,6

SS 11 31,4 31,4 100,0

Total 35 100,0 100,0

X1.5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 1 2,9 2,9 2,9

TS 1 2,9 2,9 5,7

KS 8 22,9 22,9 28,6

S 16 45,7 45,7 74,3

SS 9 25,7 25,7 100,0

Total 35 100,0 100,0

X1.TOT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 14 1 2,9 2,9 2,9

17 5 14,3 14,3 17,1

18 2 5,7 5,7 22,9

19 3 8,6 8,6 31,4

20 13 37,1 37,1 68,6

21 4 11,4 11,4 80,0

22 3 8,6 8,6 88,6

23 2 5,7 5,7 94,3

24 2 5,7 5,7 100,0

Total 35 100,0 100,0

X2.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 2 5,7 5,7 5,7

KS 11 31,4 31,4 37,1

S 8 22,9 22,9 60,0

SS 14 40,0 40,0 100,0

Total 35 100,0 100,0

X2.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 1 2,9 2,9 2,9

TS 2 5,7 5,7 8,6

KS 8 22,9 22,9 31,4

S 11 31,4 31,4 62,9

SS 13 37,1 37,1 100,0

Total 35 100,0 100,0

X2.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid STS 1 2,9 2,9 2,9

TS 2 5,7 5,7 8,6

KS 12 34,3 34,3 42,9

S 11 31,4 31,4 74,3

SS 9 25,7 25,7 100,0

Total 35 100,0 100,0

X2.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KS 11 31,4 31,4 31,4

S 14 40,0 40,0 71,4

SS 10 28,6 28,6 100,0

Total 35 100,0 100,0

X2.TOT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 10 1 2,9 2,9 2,9

12 1 2,9 2,9 5,7

13 4 11,4 11,4 17,1

14 3 8,6 8,6 25,7

15 8 22,9 22,9 48,6

16 5 14,3 14,3 62,9

17 9 25,7 25,7 88,6

18 1 2,9 2,9 91,4

19 1 2,9 2,9 94,3

20 2 5,7 5,7 100,0

Total 35 100,0 100,0

Y.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KS 17 48,6 48,6 48,6

S 11 31,4 31,4 80,0

SS 7 20,0 20,0 100,0

Total 35 100,0 100,0

Y.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid TS 1 2,9 2,9 2,9

KS 10 28,6 28,6 31,4

S 17 48,6 48,6 80,0

SS 7 20,0 20,0 100,0

Total 35 100,0 100,0

Y.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KS 16 45,7 45,7 45,7

S 11 31,4 31,4 77,1

SS 8 22,9 22,9 100,0

Total 35 100,0 100,0

Y.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid KS 12 34,3 34,3 34,3

S 13 37,1 37,1 71,4

SS 10 28,6 28,6 100,0

Total 35 100,0 100,0

Y.TOT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 12 1 2,9 2,9 2,9

13 2 5,7 5,7 8,6

14 11 31,4 31,4 40,0

15 9 25,7 25,7 65,7

16 5 14,3 14,3 80,0

17 3 8,6 8,6 88,6

18 1 2,9 2,9 91,4

19 1 2,9 2,9 94,3

20 2 5,7 5,7 100,0

Total 35 100,0 100,0

Lampiran 5

2. UJI VALIDITAS

DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN

a) Jika rhitung positif, serta rhitung > rtabel maka variabel tersebut

valid.

b) Jika rhitung positif, serta rhitung < rtabel maka variabel tersebut

tidak valid.

r-tabel dapat dihitung dengan Df=N-2. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 25, sehingga Df = 25 – 2 = 23, r (23) = 0,413.

Variabel Indikator

Rhitung Rtabel Keterangan

(X1)

X1.1 0,452 0,413 Valid

X1.2 0,488 0,413 Valid

X1.3 0,413 Valid

X1.4 0,413 Valid

X1.5 0,413 Valid

(X2)

X2.1 0,413 Valid

X2.2 0,413 Valid

X2.3 0,413 Valid

X2.4 0,413 Valid

(Y)

Y.1 0,413 Valid

Y.2 0,413 Valid

Y.3 0,413 Valid

Y.4 0,413 Valid

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.TOT

X1.1 Pearson Correlation 1 -,063 ,210 -,158 ,104 ,452**

Sig. (2-tailed) ,717 ,226 ,366 ,551 ,006

N 35 35 35 35 35 35

X1.2 Pearson Correlation -,063 1 ,096 ,206 -,168 ,488**

Sig. (2-tailed) ,717 ,584 ,235 ,334 ,003

N 35 35 35 35 35 35

X1.3 Pearson Correlation ,210 ,096 1 ,099 ,187 ,612**

Sig. (2-tailed) ,226 ,584 ,570 ,283 ,000

N 35 35 35 35 35 35

X1.4 Pearson Correlation -,158 ,206 ,099 1 -,043 ,430**

Sig. (2-tailed) ,366 ,235 ,570 ,807 ,010

N 35 35 35 35 35 35

X1.5 Pearson Correlation ,104 -,168 ,187 -,043 1 ,448**

Sig. (2-tailed) ,551 ,334 ,283 ,807 ,007

N 35 35 35 35 35 35

X1.TOT Pearson Correlation ,452** ,488** ,612** ,430** ,448** 1

Sig. (2-tailed) ,006 ,003 ,000 ,010 ,007

N 35 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.TOT

X2.1 Pearson Correlation 1 ,055 ,109 ,075 ,565**

Sig. (2-tailed) ,754 ,533 ,669 ,000

N 35 35 35 35 35

X2.2 Pearson Correlation ,055 1 ,039 ,140 ,587**

Sig. (2-tailed) ,754 ,823 ,423 ,000

N 35 35 35 35 35

X2.3 Pearson Correlation ,109 ,039 1 ,063 ,567**

Sig. (2-tailed) ,533 ,823 ,719 ,000

N 35 35 35 35 35

X2.4 Pearson Correlation ,075 ,140 ,063 1 ,499**

Sig. (2-tailed) ,669 ,423 ,719 ,002

N 35 35 35 35 35

X2.TOT Pearson Correlation ,565** ,587** ,567** ,499** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002

N 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Correlations

Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.TOT

Y.1 Pearson Correlation 1 -,021 -,106 ,159 ,439**

Sig. (2-tailed) ,906 ,546 ,360 ,008

N 35 35 35 35 35

Y.2 Pearson Correlation -,021 1 ,323 ,271 ,665**

Sig. (2-tailed) ,906 ,058 ,115 ,000

N 35 35 35 35 35

Y.3 Pearson Correlation -,106 ,323 1 ,115 ,575**

Sig. (2-tailed) ,546 ,058 ,509 ,000

N 35 35 35 35 35

Y.4 Pearson Correlation ,159 ,271 ,115 1 ,663**

Sig. (2-tailed) ,360 ,115 ,509 ,000

N 35 35 35 35 35

Y.TOT Pearson Correlation ,439** ,665** ,575** ,663** 1

Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,000 ,000

N 35 35 35 35 35

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 6

3. UJI ASUMSI KLASIK

1. Normalitas

- P-P Plot

Dasar pengambilan keputusan dikatakan berdistribusi normal jika data ploting (titik-titik) mengikuti garis diagonal.

Kesimpulan berdasarkan uji normlalits P-P Plot data berdistribusi

normal.

- KOLMOGOROV-SIMIRNOV

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 35

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,70308111

Most Extreme Differences Absolute ,108

Positive ,108

Negative -,077

Test Statistic ,108

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

2. Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF

1 X1.TOT ,826 1,210

X2.TOT ,826 1,210

a. Dependent Variable: Y.TOT

Dasar pengambilan keputusan yaitu tidak terjadi gejala multikolinearitas, jika nilai tolerance > 0,100 dan nilai VIF Λ‚ 10,00.

Kesimpulan yaitu tidak ada gejala multikolinearitas.

3. Heteroskedastisitas

- scatter plot

Dasar pengambilan keputusan yaitu tidak terjadi gejala heteroskedastisitas, jika tidak ada pola yang jelas pada gambar scatterplots, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y

Kesimpulan yaitu tidak ada gejala heteroskedastisitas.

Lampiran 7

1. UJI REGRESI LINEAR BERGANDA

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

B Sig.

1 (Constant) 7,934 0,013

X1.TOT ,274 ,084

X2.TOT ,122 ,435

a. Dependent Variable: Y.TOT

Lampiran 8

4. UJI HIPOTESIS

1. Uji t parsial (masing-masing) berdasarkan nilai signifikansi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,934 3,018 2,629 ,013

X1.TOT ,274 ,154 ,318 1,781 ,084

X2.TOT ,122 ,154 ,141 ,790 ,435

a. Dependent Variable: Y.TOT

Jika nilai sig. Λ‚ 0.05 maka variabel independent (X) berpengaruh terhadap variabel dependent (Y)

Kesimpulan hasil penelitian: kedua variabel independent (X) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel (Y) karena nilai signifikansinnya lebih besar dari 0.05.

Uji t parsial (masing-masing) berdasarkan nilai HITUNG dan TABEL

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,934 3,018 2,629 ,013

X1.TOT ,274 ,154 ,318 1,781 ,084

X2.TOT ,122 ,154 ,141 ,790 ,435

a. Dependent Variable: Y.TOT

Dasar pengambilan keputusan Uji t Parsial berdasarkan nilai HITUNG dan

TABEL yaitu tHitung > tTabel maka artinya variabel independent (X)

berpengaruh terhadap variabel dependent (Y).

Rumus mencari tTabel = Ξ±/2; n-k-1 n = jumlah responden

k = jumlah variabel independent

= 0.05/2; 25-2-1

= 0,025; 22 =

= 2,037

Kesimpulan hasil penelitian: kedua variabel independent (X) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependent (Y) karena nilai tHitung lebih kecil dari nilai tTabel.

2. Uji F simultan (Gabungan) berdasarkan nilai signifikansi

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 18,526 2 9,263 3,006 ,064b

Residual 98,616 32 3,082

Total 117,143 34

a. Dependent Variable: Y.TOT

b. Predictors: (Constant), X2.TOT, X1.TOT

Jika nilai sig. Λ‚ 0.05 maka variabel independent (X) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependent (Y)

Kesimpulan hasil penelitian: kedua variabel independent (X)

secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel (Y) karena

nilai signifikansinnya lebih besar dari 0.05.

Uji F simultan (Gabungan) berdasarkan nilai HITUNG dan TABEL

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 18,526 2 9,263 3,006 ,064b

Residual 98,616 32 3,082

Total 117,143 34

a. Dependent Variable: Y.TOT

b. Predictors: (Constant), X2.TOT, X1.TOT

Dasar pengambilan keputusan Uji F Simultan berdasarkan nilai HITUNG dan TABEL yaitu FHitung > FTabel maka artinya variabel independent (X) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependent (Y).

Rumus mencari FTabel = k; n-k

n = jumlah responden

k = jumlah variabel independent

= 2; 25-2

= 2; 23

= 3,28

Kesimpulan hasil penelitian: kedua variabel independent (X) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependent (Y)

karena nilai tHitung lebih kecil dari nilai tTabel.

Dalam dokumen pengaruh manajemen karir dan komunikasi (Halaman 84-98)

Dokumen terkait