PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manajemen karir yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi yang bersangkutan akan menimbulkan keyakinan para karyawan bahwa organisasi tersebut berkomitmen terhadap pengembangan karir, yang pada akhirnya akan mempengaruhi efektivitas karir karyawan tersebut. Komunikasi merupakan faktor penting munculnya aktivitas baik antar kelompok individu maupun organisasi, maupun dalam organisasi formal dan informal, komunikasi yang baik sangat mendukung. Komunikasi merupakan bagian integral dari suatu proses manajemen. Melalui komunikasi yang efektif, kerjasama yang harmonis dapat dikembangkan untuk mencapai tujuan (Robert Bacal, 2005).
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Zweig dalam Prawisetono, menyatakan bahwa efisiensi kerja adalah suatu proses penilaian hasil kerja, yang akan digunakan oleh manajemen untuk memberikan informasi kepada individu karyawan tentang kualitas hasil kerjanya dari sudut pandang kepentingan. Untuk mengetahui pengaruh manajemen karir dan komunikasi terhadap efisiensi kerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa. Untuk mengetahui pengaruh manajemen karir dan komunikasi sekaligus terhadap efisiensi kerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa.
Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
- Manfaat Praktis
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Manajemen Sumber Daya Manusia
- Pengertian Mabajemen Sumber Daya Manusia
- Ruang Lingkup Dan Fungsi MSDM
Manajemen Karir
- Pengertian Karir
- Pengembangan Karir
- Tujuan Pengembangan karir
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Karir
- Indikator Manajemen karir
Komunikasi
- Pengertian Komunikasi
- Unsur-unsur Komunikasi
- Manfaat Komunikasi
- Indikator Komunikasi
Arni Muhammad mengartikan komunikasi sebagai pertukaran pesan verbal dan nonverbal antara pengirim dan penerima pesan untuk mengubah perilaku. Pesan adalah segala sesuatu yang masuk akal bagi penerima pesan dan merupakan hasil akhir dari proses pengkodean. Lengkap (Completeness), pesan atau informasi yang disampaikan harus lengkap, memuat semua materi yang diperlukan untuk memuaskan keingintahuan penerima pesan dan memberikan respon sesuai dengan harapan pengirim pesan.
Efektivitas Kerja
- Pengerian Efektivitas Kerja Pegawai
- Manfaat Efektivitas Kerja Pegawai
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja Pegawai
- Indicator Efektivitas Kerja Pegawai
Menurut Sarwanto manfaat efisiensi kerja adalah “berhasil atau efektif adalah pelayanan yang gaya dan kualitasnya memenuhi kebutuhan untuk mencapai tujuan organisasi”. Menurut Gie, efektivitas kerja berguna dalam memberikan pelayanan kepada orang lain atau organisasi yang menggunakan produknya, seperti halnya organisasi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi menyusun program organisasi terkait. Kemampuan-kemampuan yang dimaksud di atas merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki pegawai atau pegawai dalam dirinya, baik kemampuan teknis maupun kemampuan umum.Koordinasi memerlukan kemampuan tersebut terutama kemampuan atasan dalam mengarahkan anggotanya untuk mencapai hal yang diinginkan.
Keahlian merupakan kemampuan khusus dan menangani permasalahan teknis tertentu dalam pekerjaan, keterampilan koordinasi merupakan hal yang penting bagi seorang koordinator sebagai seorang manajer. Sikap merupakan kepribadian yang tercermin dari tingkah laku seseorang, dengan sikap yang baik maka koordinasi dapat terlaksana dengan baik. Sters merupakan tekanan-tekanan yang terjadi akibat tekanan lingkungan di luar diri manusia, misalnya pekerjaan yang dilakukan.
Mutu kerja merupakan sikap yang ditunjukkan pegawai dalam bentuk hasil kerja berupa keteraturan, ketelitian, dan kesesuaian hasil, dengan tidak mengabaikan ruang lingkup pekerjaan pada saat melaksanakan pekerjaan. Pemanfaatan waktu adalah penggunaan jangka waktu kerja yang disesuaikan dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat waktu.
Penelitian Terdahulu
Dampak pengembangan karir individu dan organisasi terhadap kinerja pegawai (Perusahaan Daerah Air Minum) PDAM Kabupaten Malang. Pertama, perbedaannya terletak pada objek penelitiannya, objek penelitiannya adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa. Kedua, perbedaannya terletak pada variabel penelitian, penelitian Rizky (2014) menunjukkan pengembangan karir pada variabel independen; Penelitian Armawati (2016) menunjukkan bahwa pengembangan karir merupakan variabel independen; Penelitian Prima (2016) memuat dua variabel yaitu perencanaan karir dan manajemen pada variabel independen; Penelitian Nurhajat (2014) menunjukkan dua variabel yaitu pengembangan karir individu dan organisasi.
Kerangka Pikir
Hipotesis
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Definisi Operasioanal dan Pengukuran Variabel
- Populasi dan Sampel
- Teknik Pengumlan Data
- Teknik Analisis Data
Apabila Ho diterima dan Ha ditolak maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas penerapan manajemen karir secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap efektivitas kerja pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten. Jika Ho ditolak dan Ha diterima maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas penerapan manajemen karir secara parsial berpengaruh positif terhadap efektivitas kerja pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten. Berdasarkan uji t parsial pada tabel 4.13 diatas terlihat nilai signifikansi untuk variabel manajemen karir (X1) t-angka 1,781 < t-tabel 3,28 tidak berpengaruh signifikan dan komunikasi (X2) t-angka 0,790 t-tabel < 3,28, jadi bisa saja demikian. Disimpulkan berdasarkan skor manajemen karir (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa, sedangkan komunikasi (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja pada dinas industri dan komersial. kantor kabupaten Gowa.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa, terdapat temuan penelitian yang dituangkan dalam bab ini yang terdiri dari 3 variabel yaitu manajemen karir (X1), komunikasi (X2) dan efisiensi kerja pegawai (Y). Hasil kuesioner bagian pertama berkaitan dengan manajemen karir dan bagian kedua berkaitan dengan komunikasi yang diberikan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa berada pada kategori baik dimana pernyataan yang dijawab oleh responden atau pegawai kantor berada pada klasifikasi baik. 1,201 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi manajemen karir dan komunikasi tidak mempunyai gejala multikolinearitas, dan model regresi layak digunakan.
Sedangkan pengujian hipotesisnya sendiri terdiri dari uji T parsial yang dilihat dari output residual statistik hasil regresi berganda untuk variabel manajemen karir (X1), maka dapat disimpulkan bahwa manajemen karir mempunyai kontribusi terhadap efisiensi kerja. variabel memiliki. (Y) sedangkan F-value hitung dapat disimpulkan variabel tersebut. 0,274 artinya jika manajemen karir berkembang maka kemajuan karir akan meningkat diikuti dengan peningkatan efektivitas kerja, b2X2=(.122) yang berarti jika nilai komunikasi menurun maka akan terjadi pemerataan kegiatan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa. Oleh karena itu dapat dijelaskan bahwa manajemen karir X1 dan komunikasi X2 tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa.
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen karir tidak mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Objek Penelitian
Kinerja observasi, laporan pelaksanaan dan penyajian informasi yang dilakukan harus mendaftarkan perusahaan skala daerah; Menyiapkan bahan kerangka pengaturan pengawasan teknis terhadap pengembangan fasilitas perdagangan dan usaha, peningkatan kerja sama dunia usaha mengenai pemanfaatan dan pengembangan fasilitas perdagangan dan usaha, serta penguatan hal-hal terkait di dunia usaha dan antar sektor; Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan tinjauan teknis pengembangan sarana dan usaha perdagangan, mempererat hubungan sesama pelaku usaha dalam pemanfaatan dan pengembangan sarana dan usaha perdagangan;
Mengolah, menyiapkan dan menganalisis data izin perdagangan dalam rangka pengelolaan, pengembangan dan pengembangan sarana usaha dan perdagangan; Mengumpulkan, mengolah dan menyusun bahan pedoman dan petunjuk teknis dalam rangka pemajuan dan peningkatan kerja sama dan kemitraan usaha; Mempromosikan administrasi organisasi dan bisnis dalam bentuk bimbingan, konsultasi dan pelatihan bagi pengolah usaha mikro;
Karakteristik Responden
Perilaku pegawai dalam menyikapi dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang diberikan kepada pegawainya. Berdasarkan jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 35 orang dan seluruhnya bertugas di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gowa. Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa seluruh responden pegawai yang diteliti mempunyai tingkat pendidikan yang berbeda-beda, mulai dari jenjang SMA/sederajat (14,29%) yang berjumlah 5 orang, jenjang sarjana (51,43%) yang berjumlah 18 orang. orang, jenjang Magister (34,29%) terdiri dari 12 orang pegawai.
Hasil Analisis Data
Berdasarkan tabel 4.5 mengenai distribusi frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa frekuensi terkait variabel X2.1 yang sangat setuju sebesar 40,0% dan yang tidak setuju sebesar 5,7%. Berdasarkan tabel 4.6 mengenai distribusi frekuensi di atas dapat disimpulkan bahwa frekuensi terkait variabel Y1 yang sangat setuju sebesar 21,0% dan yang tidak setuju sebesar 0. Berdasarkan tabel 4.7 mengenai variabel manajemen karir diperoleh hasil uji validasi dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25 yaitu dari variabel X1.1 ke variabel X1.5 dengan melihat nilai rhitung dan rtabel maka dapat dikatakan seluruh variabel yang digunakan valid dengan kata lain variabel yang digunakan diterima.
Berdasarkan tabel 4.8 mengenai variabel manajemen karir diperoleh hasil uji validasi dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 25 yaitu dari variabel X2.1 ke variabel diterima. Berdasarkan tabel 4.9 mengenai variabel manajemen karir, hasil yang diperoleh dari uji validasi menggunakan aplikasi SPSS versi 25 yaitu dari variabel Y1 ke variabel Y4, dengan melihat nilai rhitung dan rtabel maka dapat dikatakan seluruh variabel yang digunakan valid. dengan kata lain: variabel yang digunakan diterima. Berdasarkan uji multikolinearitas pada tabel 4.11 di atas terlihat nilai toleransi manajemen karir (X1) sebesar 0,833 dan nilai toleransi komunikasi sebesar 0,833 dan semuanya > 0,100.
Selanjutnya nilai PDB variabel manajemen karir sebesar 1,201 dan nilai PDB variabel komunikasi sebesar 1,201 dan al. Artinya manajemen karir dan komunikasi di kantor mendapat respon yang cukup baik dari para pegawai kantoran. Untuk mengetahui persamaan analisis linier berganda terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik dimana uji normalitas diolah dengan SPSS 25, sehingga diperoleh hasil bahwa variabel manajemen karir (X1), komunikasi (X2) dan efektivitas kerja (Y) berdistribusi normal. .
Analisis pengaruh manajemen karir organisasi, manajemen karir individu dan kompetensi terhadap efektivitas karir karyawan (studi khusus pada PT.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Untuk meningkatkan komitmen organisasi pada para pegawai diharapkan para pegawai ikut terlibat dalam aktivitas yang dilakukan perusahaan atau organisasi, sehingga meningkatkan kedekatan emosional pegawai terhadap perusahaan atau organisasi dan menjadikan para pegawai merasa dihargai. dan mendapat perhatian dari para karyawan. perusahaan atau organisasi. Pengaruh manajemen karir organisasi dan individu terhadap kepuasan karyawan dan konsekuensinya terhadap kinerja karyawan oleh Pt. Perencanaan dan. Perkembangan karir yang saya terima membuat saya merasa puas, bangga dan membuat ilmu saya semakin tinggi.
Komunikasi yang terjadi saat ini mampu menciptakan... hubungan yang semakin baik antara karyawan dan atasan. Dasar pengambilan keputusan adalah tidak terjadi gejala multikolinearitas, jika nilai toleransi > 0,100 dan nilai VIF ˂ 10,00. Dasar pengambilan keputusan adalah tidak terjadi gejala heteroskedastisitas, apabila tidak terdapat pola yang jelas pada scatterplot, serta titik-titik di atas dan di bawah angka 0 tersebar pada sumbu Y.
Kesimpulan hasil penelitian: kedua variabel bebas (X) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel (Y), karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. Dasar pengambilan keputusan Uji t Parsial didasarkan pada nilai CALCULATE dan TABLE yaitu tHitung > tTabel yang artinya variabel bebas (X) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat (Y). Kesimpulan hasil penelitian: kedua variabel independen (X) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Y), karena nilai tHitung lebih kecil dari nilai tTabel.
Kesimpulan hasil penelitian: kedua variabel independen (X) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel (Y) karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. Dasar pengambilan keputusan Uji F Simultan didasarkan pada nilai CALCULATE dan TABLE yaitu FCcount > FTable yang artinya variabel independen (X) secara simultan mempengaruhi variabel dependen (Y).