BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Interkorelasi.
3) Uji heteroskedastisitas
Sumber : Hasil olah data, 2021
Gambar 4.1 Uji Multikolinearitas
Pada scatterplot di atas tidak adanya pola tertentu yang terlihat dan titik menyebar acak di atas dan dibawah sekitar angka 0 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
4. Uji Regresi Linear Berganda
Setelah dilakukan uji asumsi klasik, tidak adanya pelanggaran asumsi yang ditemui sehingga dapat dilanjutkan untuk menganalisis model regresi.Adapun hasil analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS versi 26 dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .241 .885 .273 .788
Modal Usaha (X1) .421 .196 .362 2.145 .043
Kualitas SDM (X2) .531 .193 .465 2.754 .012
Sumber : Hasil olah data, 2021
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas dapat dirumuskan persamaan model regresi sebagai berikut
Y = a + b1X1 + b2X2 Y = 0,241+0,421X1 + 0,531 X2
dimana Y merupakan variabel omset penjualan, X1 merupakan variabel modal usaha dan X2 merupakan variabel kualitas sumber daya manusia. Dari model regresi yang diperoleh dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1) Nilai konstanta sebesar 0,241 yang artinya jika diasumsikan semua variabel independen (modal usaha dan reputasi kualitas sumber daya manusia) bernilai nol maka nilai variabel omset penjualan bernilai positif sebesar 0,241.
2) Nilai variabel modal usaha (X1) sebesar 0,421 artinya jika diasumsikan variabel kualitas sumber daya manusia (X2) bernilai konstan maka setiap peningkatan modal usaha sebanyak 1 satuan akan meningkatkan omset penjualan sebesar 0,421.
3) Nilai variabel kualitas sumber daya manusia (X2) sebesar 0,531 artinya jika diasumsikan variabel modal usaha (X1) bernilai konstan maka setiap peningkatan kualitas sumber daya manusia sebanyak 1 satuan akan meningkatkan omset penjualan sebesar 0,531.
3. Uji Hipotesis 1) Uji t
Uji t bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh parsial (sendiri) yang diberikan oleh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) yang hasil ujinya dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.10 Hasil Uji t
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .241 .885 .273 .788
Modal Usaha (X1) .421 .196 .362 2.145 .043
Kualitas SDM (X2)
.531 .193 .465 2.754 .012
Sumber : Hasil olah data, 2021
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yaitu Variabel modal usaha (X1) memiliki nilai thitung sebesar 2,145 dengan tingkat signifikansi 0,043. Nilai positif pada thitung menandakan adanya pengaruh positif. Nilai ttabel dengan df=0,025;22 yaitu sebesar 2,07387 untuk α = 5% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa thitung> ttabel dan nilai signifikansi 0,043< 0,05 sehingga untuk variabel modal usaha secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap omset penjualan. Hal ini sesuai dengan hipotesis pertama (H1) : Diduga modal usaha berpengaruh positif terhadap penjualan UMKM Jagung Rebus di Panaikang Kabupaten Takalar. Sehingga H1 diterima.
Variabel kualitas sumber daya manusia (X2) memiliki nilai thitung sebesar 2,754 dengan tingkat signifikansi 0,012. Nilai positif pada thitung menandakan adanya pengaruh positif. Nilai ttabel dengan df=0,025;22 yaitu sebesar 2,07387 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa thitung> ttabel dan nilai signifikansi 0,012< 0,05 sehingga untuk variabel kualitas sumber daya manusia secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap omset penjualan. Hal ini sesuai dengan hipotesis kedua (H2) : Diduga kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap penjualan UMKM Jagung Rebus di Panaikang Kabupaten Takalar.Sehingga H2 diterima.
2) Uji F
Uji F bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh simultan (bersama-sama) yang diberikan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) yang hasil ujinya dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.11 Hasil Uji F
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.078 2 .539 11.003 .000b
Residual 1.078 22 .049
Total 2.156 24
Sumber : Hasil olah data, 2021
Berdasarkan output diatas diketahui nilai signifikansi untuk pengaruh variabel (X1) dan variabel (X2) secara simultan terhadap variabel (Y) adalah memiliki nilai Fhitung sebesar 11,003. . Nilai Ftabel dengan df1=25-3=22 ;df2=3- 1=2 yaitu sebesar 3,44 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Fhitung>Ftabel dan nilai signifikansi 0,000< 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh modal usaha (X1) dan kualitas sumber daya (X2) secara simultan terhadap omset penjualan (Y).
3) Koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi berfungsi untuk mengetahui berapa persen pengaruh yang diberikan variabel (X) secara simultan terhadap variabel (Y) yang hasil ujinya dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.12
koefisien determinasi (R2)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .707a .500 .455 .22136
Sumber : Hasil olah data, 2021
Berdasarkan Nilai koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar 0,5 hal ini mengandung arti bahwa pengaruh variabel modal usaha (X1) dan variabel kualitas sumber daya (X2) terhadap variabel omset penjualan (Y) adalah sebesar 50% dan sisanya 50% dipengaruhi oleh variabel lain.
pendapatan pedagang ikut meningkat sesuai dengan apa yang diharapkan, karena dalam bisnis semakin banyak modal maka produktivitas perusahaan semakin meningkat, sehingga tingkat penjualan pun tinggi dan akhirnya menambah omset.
2. Pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap omset penjualan UMKM Jagung Rebus di Panaikang Kabupaten Takalar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap omset penjualan pada UMKM Jagung rebus di Panaikang kabupaten takalar.Hal ini berarti semakin baik kualitas sumber daya manusia para pelaku UMKM Jagung Rebus di Panaikang Kabupaten Takalar, maka akan semakin besar pula omset penjualan para pedagang tersebut.
Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa kualitas sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap omset penjualan pada UMKM Jagung rebus di Panaikang kabupaten takalar.
Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Oktaviana (2017)bahwa terdapat pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja usaha kecil dan menengah (UKM) di Kecamatan Rimbo Kabupaten Tebo, penelitian Saragih
& Nasution (2014) bahwa kualitas sumber daya berpengaruh signifikan terhadap omset penjualan UMKM di Kabupaten Toba Samosir.
Kualitas sumber daya manusia benar-benar menjadi faktor penting dalam pengembangan UMKM terutama dibidang pengetahuan, keterampilan dan kemampuan. Ketika kualitas sumber daya manusia ditingkatkan, proses produksi, pemasaran dan manajemen bisnis akan berjalan lebih baik dan dengan demikian pertumbuhan atau pendapatan bisnis akan lebih meningkat, peningkatan pendapatan
UMKM juga harus dibarengi dengan pengembangan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
59 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Modal usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap omset penjualan pada UMKM Jagung rebus di panaikang kabupaten takalar 2. Kualitas Sumber daya berpengaruh positif dan signifikan terhadap
omset penjualan pada UMKM Jagung rebus di panaikang kabupaten takalar
3. Modal Usaha dan kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap omset penjualan jagung rebus di panaikang kabupaten takalar