BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
G. Teknik Analisis Data
Setelah data dari semua responden sudah terkumpul maka selanjutnya akan dilakukan analisis data. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, lalu mentabulasi dan menyajikan data berdasarkan variabel dari semua responden, kemudian menyajikan data tiap variabel yang diteliti, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
1. Analisis Deskriptif
Menurut Priyatno (2016) pengertian analisis deskriptif menurut beberapa ahli sebagai berikut:
a. Menurut Sugiyono (2004:169) Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang menggambarkan data yang dikumpulkan apa adanya, tanpa bermaksud menarik kesimpulan yang berlaku untuk masyarakat umum atau generalisasi statistik (Priyatno, 2016).
b. Iqbal Hasan (2001:7) menjelaskan bahwa konsep statistik deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari bagaimana data dikumpulkan dan disajikan dengan cara yang mudah dipahami. Menggambarkan atau memberikan informasi tentang data atau kondisi, statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan suatu kondisi, gejala atau masalah. (Priyatno, 2016).
c. Bambang Suryoatmono (2004:18) mengatakan bahwa statistika deskriptif adalah statistika yang menggunakan data untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai suatu kelompok. (Priyatno, 2016).
2. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kesimpulan penelitian yang berupa jawaban permasalahan penelitian, dibuat berdasarkan hasil proses pengujian data yang meliputi : pemilihan, pengumpulan dan analisis data. Oleh karena itu, kesimpulan tergantung pada kualitas data yang dianalisis dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian.Dua alat untuk mengukur kualitas data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Menurut Ancok dan Singarimbun (2009), menerangkan bahwa validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur (instrumen) itu mengukur apa yang ingin diukur. Kuesioner penelitian ini terbentuk dari empat konsep teoritis.
Keempat konsep tersebut adalah : gaya kepemimpinan, kompensasi dan motivasi, serta kinerja. Instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat dikatakan valid atau sahih apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tetap. Bila signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 5%, maka item tersebut dinyatakan valid atau sahih (Tiro dan Sukarnma, 2010).
b. Uji reliabilitas
Suatu instrumen dapat dikatakan (reliabel) bila alat ukur tersebut mengarah pada keajegan atau konsisten, dimana tingkat reliabilitasnya memperlihatkan sejauh mana alat ukur dapat diandalkan dan dipercaya sehingga hasil pengukuran tetap konsisten jika dilakukan pengukuran berulang-ulang terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama pula. Suatu instrumen dikatakan andal, bila memiliki koefisien keandalan atau reliabilitas sebesar 0.60 atau lebih (Tiro dan Sukarna, 2010). Nasution (2011:77), menjelaskan bahwa suatu alat pengukur dikatakan reliabel bila alat itu dalam mengukur suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang sama. Jadi alat yang reliabel secara konsisten memberi hasil ukuran yang sama.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji normalitas
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai
residu yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.
b. Uji Multikolinearitas
Wulan Savitri (2018:76-77) mengatakan bahwa untuk mengetahui ada atau tidaknya keterkaitan atau hubungan yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda maka digunakan uji multikolinearitas. Alat statistik untuk menguji ada atau tidaknya gangguan multikolinearitas adalah Variance Inflation Factor (VIF). Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat nilai VIF. Data akan dikatakan terbebas dari multikolinearitas jika memiliki VIF tidak lebih dari 10. VIF merupakan suatu estimasi berapa besar multikolinearitas meningkatkan varian pada suatu koefisien estimasi sebuah variabel penjelas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Kurniawan (2014:158) heteroskedastisitas merupakan uji untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan yang lain. Metode scatterplot digunakan untuk mendeteksi gejala heteroskedastisitas dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya), Data yang tidak terdapat heteroskedastisitas ditandai dengan titik-titik data yang tidak membentuk pola tertentu dan data menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Selain dengan cara tersebut deteksi heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansinya.
Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terdapat heteroskedastisitas. Begitu pula sebaliknya jika nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka terdapat heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah pengaruh variabel
bebas Modal Usaha (X1), dan Kualitas sumber daya manusia (X2),dengan Omset penjualan UMKM Jagung Rebus di Panaikang Kabupaten Takalar (Y) sebagai variabel terikat.
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Romelah & Wijayanti (2014:2) menyatakan bahwa analisis regresi adalah analisis ketergantungan satu atau lebih variabel bebas/independen (X) terhadap variabel terikat/dependen (Y). Analisis regresi memiliki beberapa tujuan seperti untuk mendapatkan pola hubungan matematis antara variabel bebas/independen (X) dengan variabel terikat/dependen (Y), kemudian untuk melihat besarnya perubahan variabel bebas/independen (X) terhadap variabel terikat/dependen (Y), dan untuk memprediksi nilai Y saat nilai X telah diketahui.
Menurut Romelah & Wijayanti (2014:8) analisis regresi linier ganda digunakan untuk meramal variabel dependen (Y) yang dipengaruhi oleh dua atau lebih variabel independen (X). Dalam artian lain analisis regresi linier ganda digunakan untuk mencari pengaruh (hubungan fungsional) dua variabel independen (X) atau lebih terhadap variabel dependen (Y). Berikut ini merupakan persamaan umum regresi linier berganda:
Keterangan:
Y = Variabel terikat ( Omset Penjualan)
X1 = Variabel bebas pertama ( Modal Usaha ) X2 = Variabel bebas kedua ( Kualitas SDM) Xn = Variabel bebas ke-n
a, b1, b2 = Konstanta
Y= a+b
1x
1+b
2x
2+….+b
nx
nb. Uji t(t-test)
Menurut Wulan Savitri (2018:78) uji T digunakan untuk membuktikan pengaruh signifikan antara variabel bebas (independen) terhadap variabel tetap (dependen), di mana jika nilai thitung > ttabel maka hipotesis yang diajukan diterima. Nilai thitung dapat dilihat pada hasil regresi dan nilai ttabel diperoleh melalui sig.Alpha = 0.05 dengan df = n-k.
c. Uji F
Menurut Nugroho dalam Wahyudiati (2017:49-50) untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat maka digunakan uji F. Dalam penelitian ini uji F dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh modal usaha (X1), kualitas sumber daya manusia(X2), secara bersama-sama dalam meningkatkan omset penjualan (Y) pada UMKM jagung rebus di Panaikang Kabupaten Takalar. Apabila hasil uji F menunjukkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka Ha diterima atau Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya apabila hasil uji F menunjukkan nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 maka Ha ditolak atau Ho diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
d. Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2012: 97) koefisien determinasi (R2) merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol atau satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya
jika nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel- variabel dependen.
42