• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. HASIL PENELITIAN

2. Hasil Analisis Data

Analisis deskripsi variabel dari 38 responden dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 1 Hasil Uji Analisis Deskriptif

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut, nilai valid menunjukan banyaknya data dalam penelitian ini sebanyak 38 responden. Dapat dilihat dari tabel tersebut rata-rata (mean) dari variabel Kinerja Karyawan sebesar 25,55, Rekrutmen sebesar 19,89, dan Seleksi sebesar 19,74.

b. Uji Kelayakan Instrumen 1) Uji Validitas

Adapun dasar pengambilan keputusan dengan membandingkan nilai r-hitung dengan r-tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini, n adalah jumlah sampel. Kuesioner dibagi dalam faktor utama.

Peneliti menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistics Version 25 untuk melakukan uji validitas. Intsrumen dikatakan valid jika rhitung >

rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05). Dimana N adalah jumlah responden, maka nilai r tabel adalah df = 38-2 = 36. Maka didapat dari r-tabel

Descriptive Statistics Mean Std.

Deviation

N Kinerja

Karyawan (Y)

25.55 3.202 38

Rekrutmen (X1) 19.89 2.037 38

Seleksi (X2) 19.74 2.413 38

0,320 dari pengujian validitas seluruh butir pernyataan yang mempunyai nilai r-hitung lebih besar dari 0,320 dinyatakan valid dan dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya. Ukuran validitas masing-masing dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas Data Variabel Rekrutmen (X1)

Hasil uji validitas pada variabel Rekrutmen (X1) menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan yang ada pada variabel tersebut adalah valid, karena nilai Sig. dari masing-masing butir pernyataan r-hitung >

r-tabel. Dapat diketahui bahwa butir-butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel Rekrutmen (X1) adalah valid, dan selanjutnya akan dilakukan pengujian dengan uji reliabilitas data.

Tabel 4. 3 Hasil Uji Validitas Data Variabel Seleksi (X2)

Hasil uji validitas pada variabel Seleksi (X2) menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan yang ada pada variabel tersebut adalah valid,

No

Butir Pernyataan

r - hitung

r -

tabel Keterangan 1 P1X1 0,384** > 0,1829 VALID 2 P2X1 0,671** > 0,1829 VALID 3 P3X1 0,768** > 0,1829 VALID 4 P4X1 0,714** > 0,1829 VALID 5 P5X1 0,690** > 0,1829 VALID 6 P6X1 0,521** > 0,1829 VALID

No

Butir Pernyataan

r - hitung

r -

tabel Keterangan 1 P1X2 0,789** > 0,1829 VALID 2 P2X2 0,790** > 0,1829 VALID 3 P3X2 0,720** > 0,1829 VALID 4 P4X2 0,824** > 0,1829 VALID 5 P5X2 0,806** > 0,1829 VALID 6 P6X2 0,719** > 0,1829 VALID

karena nilai Sig. dari masing-masing butir pernyataan r-hitung > r- tabel. Dapat diketahui bahwa butir-butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel Seleksi (X2) adalah valid, dan selanjutnya akan dilakukan pengujian dengan uji reliabilitas data.

Tabel 4. 4 Hasil Uji Validitas Data Kinerja Karyawan (Y)

Hasil uji validitas pada variabel Kinerja Karyawan (Y) menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan yang ada pada variabel tersebut adalah valid, karena nilai Sig. dari masing-masing butir pernyataan r-hitung > r-tabel. Dapat diketahui bahwa butir-butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel Kinerja Karyawan (Y) adalah valid, dan selanjutnya akan dilakukan pengujian dengan uji reliabilitas data.

2) Uji Realibilitas

Sugiyono (2010) menjelaskan bahwa suatu jawaban responden dapat dikatakan reliabel atau handal, jika hasil jawaban pernyataan atau kuesioner tersebut konsisten dalam waktu yang berbeda. Suatu konstuk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0, 50. Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner penelitian, didapatkan data sebagai berikut:

No Butir

Pernyataan r -

hitung r -

tabel Keterangan 1 P1Y 0,723** > 0,1829 VALID 2 P2Y 0,714** > 0,1829 VALID 3 P3Y 0,606** > 0,1829 VALID 4 P4Y 0,766** > 0,1829 VALID 5 P5Y 0,612** > 0,1829 VALID 6 P6Y 0,614** > 0,1829 VALID 7 P7Y 0,697** > 0,1829 VALID 8 P8Y 0,515** > 0,1829 VALID

Tabel 4. 5 Hasil Uji Reabilitas Variabel Cronbach's

Alpha N of

Item Keterangan

Rekrutmen 0,665 6 Reliabel

Seleksi 0,857 6 Reliabel

Kinerja Karyawan 0,807 6 Reliabel

Tabel 4.5 menunjukan nilai Cronbachโ€™s Alpha atas variabel Rekrutmen sebesar 0,802, variabel Seleksi sebesar 0,869, dan variabel Kinerja Karyawan sebesar 0,747. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan tiap variabel dalam kuesioner reliable, karena memiliki nilai Cronbachโ€™s Alpha lebih besar dari 0,5. Hal tersebut menunjukan bahwa setiap butir pernyataan yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten, yang berarti apabila pernyataan tersebut diajukan kembali akan memperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

c. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan metode statistik dengan melihat grafik Normal P-Plot dan nilai Kolmogorov-Smirnov test dalam program IBM SPSS Statistics V.25.

Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas P-Plot

Gambar 4. 2 Histogram

Berdasarkan gambar 4.1 P-Plot diatas menunjukan adanya garis lurus melintang dari pojok kiri bawah hingga ke kanan atas atau membentuk arah diagonal, sehingga dapat disebut sebagai garis acuan normalitas. Disekitar garis acuan normalitas tersebut, terlihat data yang diwakili dengan titik-titik tersebut disekitar garis acuan. Dapat dilihat data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, oleh karena itu model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hal ini menunjukan Residual terdistribusi normal. Maka model regresi layak digunakan.

Berdasarkan gambar 4.2 Gambar di atas merupakan grafik histogram. Grafik histogram dikatakan normal jika distribusi data membentuk lonceng (bell shaped), tidak condong ke kiri atau tidak condong ke kanan. Grafik histogram diatas membentuk lonceng dan tidak condong ke kanan atau ke kiri sehingga grafik histogram tersebut dinyatakan normal.

Tabel 4. 6 Hasil Uji Kolmogrov Smirnov

Untuk mendapatkan uji Normalitas yang telah signifikan, maka penelitian ini juga menggunakan uji Kolmogorov-Swirnov (1 sample KS). Uji Kolmogorov-Swirnov berdistribusi normal apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan lebih besar dari (> 0,05).

Pada tabel di atas di peroleh nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,86 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 38

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 1.53547197

Most Extreme Differences

Absolute .109

Positive .065

Negative -.109

Test Statistic .109

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200 dapat disimpulkan bahwa lebih dari (> 0,05) sehingga variabel residual berdistribusi normal.

2) Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Pedoman dalam model regresi dapat dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance. Regresi bebas dari multikolonieritas jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,10 (Palagan, 2018).

Tabel 4. 7 Hasil Multikolinearitas Coefficientsa

Model t Sig. Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant) -0,895 0,377

Rekrutmen 5,466 0,000 0,513 1,950

Seleksi 2,877 0,007 0,513 1,950

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: hasil olah data SPSS V. 25, 2023

Dari tabel diatas menunjukkan hasil pengujian multikolinearitas dengan hasil data yang disajikan pada tabel terlihat bahwa nilai Tolerance yang diperoleh dari masing-masing variabel bebas > 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) kurang dari 10. Dapat terlihat dari tabel diatas dengan nilai Tolerance untuk Rekrutmen sebesar 0,513 dan VIF sebesar 1,950, Seleksi dengan nilai Tolerance sebesar

0,513 dan VIF sebesar 1,950. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini terbukti terbebas dari gejala multikokinearitas.

3) Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dengan melihat, pola tertentu seperti titik- titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasi telah terjadi heterokedastisitas. Dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Gambar 4. 3 Hasil Uji Heterokedasitisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dari gambar 4.2 menunjukan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan metode grafik Scatter Plot antara SRESID dan ZPRED menunjukan pola penyebaran. Dari gambar tersebut terlihat bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah 0 (nol) pada sumbu Y. hal ini menunjukan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model layak untuk digunakan dalam pengujian. Selain itu, terlihat bahwa data yang diuji penyebarannya dari waktu ke waktu selalu konsisten atau sama.

d. Uji Struktur Model

1) Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari variabel (independen) terhadap variabel terikat (dependen). Penelitian ini telah memenuhi syarat dalam uji asumsi klasik, sehingga model persamaan regresi akan mampu mengestimasi pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4. 8 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) 2,324 2,595

Rekrutmen 0,972 0,178 0,619

Seleksil 0,432 0,150 0,326

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: hasil olah data SPSS V. 25, 2023

Berdasarkan tabel 4.8 tersebut, nilai-nilai pada output kemudian dimasukkan ke dalam persamaan regresi linier berganda sebagai

berikut:

๐‘Œ = (๐›ผ) + ๐›ฝ1๐‘‹1 + ๐›ฝ2๐‘‹2 + ๐‘’ PDA = 2,324 + 0,972 X1 + 0,432 X2 + e

Dapat diinterpretasikan dari hasil persamaaan diatas sebagai berikut:

a) Nilai konstan sebesar 2,324 mempunyai arti jika nilai X = 0, maka nilai Y akan menunjukakan tingkat sebesar 2,324 atau dalam arti lain jika tidak ada variabel X maka variabel Y sebesar 2,324.

b) Koefisien regresi pada variabel Rekrutmen (X1) menunjukkan nilai positif sebesar 0,972, maka setiap peningkatan Rekrutmen sebesar 1 satuan akan meningkatkan variabel Kinerja Karyawan sebesar 0,972.

c) Koefisien regresi pada variabel Seleksi (X2) menunjukkan nilai positif sebesar 0,432, maka setiap peningkatan Seleksi (X2) sebesar 1 satuan akan meningkatkan variabel Kinerja Karyawan sebesar 0,432.

2) Uji Determinasi R2

Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dala menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Untuk regresi linier berganda, sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau Adjusted R Square.

Tabel 4. 9 Hasil Uji Determinasi (R2) Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics R Square Change

1 .878a 0,770 0,757 1,579 0,770

a. Predictors: (Constant), Rekrutmen, Seleksi b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan

Sumber: hasil olah data SPSS V. 25, 2023

Dari hasil tabel 4.9 diperoleh nilai Adjusted R-Square sebesar 0,757 atau 75,7%, hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel independen (Rekrutmen, dan Seleksi) mampu menjelaskan sebesar 75,7% terhadap variasi variabel dependen (Kinerja Karyawan), dan sisanya 24,3% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

e. Uji Hipotesis

1) Hasil Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji Statistik t)

Uji t atau uji secara parsial digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen yaitu Rekrutmen (X1), Seleksi (X2), terhadap Kinerja Karyawan (Y). Untuk menentukan nilai t tabel ditentukan tingkat signifikansi 0,05 atau 5%

dengan menentukan degree of freedom atau derajat kebebasan:

df = (n โ€“ k โ€“ 1) df = (38 โ€“ 3 โ€“ 1)

df = 34 Dimana:

n = Jumlah Observasi

k = Jumlah Variabel (Variabel Bebas dan Terikat)

Dengan tingkat signifikan 0,05 atau 5% dan df = 34, maka t tabel adalah 0,68177. Jika t hitung < t tabel, maka Ha ditolak, dimana, tidak ada pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan memiliki pengaruh antara variabel independen (X) dengan variabel depeden (Y). Apabila variabel yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 atau 5%

dengan kriteria tingkat signifikan > 0,05 maka Ho diterima, dimana variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak, dimana variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hasil uji t (uji secara parsial) menggunakan software SPSS 25 Version dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Tabel 4. 10 Hasil Uji t Coefficientsa

Model t Sig.

Collinearity Statistics Tolerance VIF

1

(Constant) 2,324 2,595

Rekrutmen 0,972 0,178 0,513 1,950

Seleksi 0,432 0,150 0,513 1,950

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan Sumber: hasil olah data SPSS V. 25, 2023

Berdasarkan tabel 4.10, maka dapat diketahui pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen

sebagai berikut:

a) Pengaruh Rekrutmen (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Dari hasil perhitungan uji t, diketahui bahwa thitung > ttabel

(0,972 > 0,681) dengan nilai signifikan dari variabel Rekrutmen (X1) sebesar 0,178 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H1

diterima dan Ho diterima, artinya bahwa variabel Rekrutmen (X1) berpengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).

b) Pengaruh Seleksi (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Dari hasil perhitungan uji t, diketahui bahwa thitung > ttabel

(0,432 < 0,681) dengan nilai signifikan dari variabel Seleksi (X2) sebesar 0,150 > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak dan Ho diterima, artinya bahwa variabel Seleksi (X2) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).

2) Hasil Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji Statistik f)

Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel bebas atau independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau dependen dengan diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Untuk menentukan apakah hipotesis dapat diterima atau ditolak, terdapat kriteria pengambilan keputusan terhadap suatu hipotesis, yaitu:

Tabel 4. 11 Hasil Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regre

ssion

292,161 2 146.080 58.610 .000b

Resid ual

87,234 35 2.492

Total 379,375 37

a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan b. Predictors: (Constant), Rekrutmen, Seleksi

Sumber: hasil olah data SPSS V. 25, 2023

Dari hasil pengujian hipotesis simultan diatas terlihat bahwa nilai Fhitung > Ftabel yang diperoleh sebesar 58,610 > 2,72 dan nilai signifikan (sig.) yang diperoleh sebesar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel Rekrutmen (X1), Seleksi (X2secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis ke- 3 (H3) diterima, dengan, Rekrutmen, dan Seleksi secara bersama-sama terhadap Kinerja Karyawan

Dokumen terkait