• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, menunjukkan hasil mengenai gambaran Fear OF Missing Out (FOMO) pada 253 Remaja yang ada di kota makassar terdapat lima kategorisasi yaitu Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi. Adapun pada kategori tersebut yang berdasarkan hasil data diagram diatas, didapatkan bahwa terdapat 10 Remaja (4,0%) memiliki tingkat FoMO

209 193

163

75

7 26

I N S T A G R A M T I K T O K Y O U T U B E T W I T T E R F A C E B O O K W H A T S A P P

MEDIA SOSIAL YANG SERING DIGUNAKAN

Instagram Tiktok YouTube Twitter Facebook Whatsapp

kateogori Sangat Rendah dapat diketahui bahwa sebagaian remaja tidak ada dampak atau pengaruhnya dari FoMO.

Pada responden dengan 48 Remaja (19,0%) memiliki tingkat FoMO kategori Rendah yang berarti bahwa subjek penelitian tidak merasakan kecemasan akan tertinggal informasi terbaru dan tidak merasa cemas ketika tidak mengalami pengalaman berharga sebagaimana yang dialami oleh remaja lainnya. Kategori rendah artinya Individu tidak terlalu mengalami rasa takut dan cemas apabila tertinggal mengenai informasi di media sosial.

Pada 104 Remaja (41,0%) yang memiliki tingkat FoMO kategori Sedang artinya bahwa individu cukup mengontorol perasaan cemas dan takut kehilangan momen berharga tanpa keterlibatan individu tersebut. Hal ini berarti bahwa masih bisa mengontrol diri dalam penggunaan mendia sosial. Hasil penlitian ini didukung oleh Dossey (2014) bahwa dampak lainnya dari adanya fear of missing out dalam kategori sedang individu cukup mampu untuk mengontrol diri sehingga tidak maladaptif dalam menggunakan media sosial.

Pada 62 Remaja (24,5%) tingkat FoMO kategori Tinggi Individu yang mengalami FOMO dengan level terparah mencerminkan bagaimana menghabiskan waktu dan uangnya yang dinyatakan dalam aktivitas- aktivitas, minat dan opini-opininya. Keinginan yang ingin terus terhubung dalam media sosial agar tidak tertinggal informasi dengan orang lain menjadi gaya hidup pada remaja. Sebagaimana pendapat dari Przyblylski

dkk. (2013) menjelaskan bahwa FOMO merupakan ketakutan akan kehilangan momen berharga individu atau kelompok lain di mana individu tersebut tidak dapat hadir di dalamnya dan ditandai dengan keinginan untuk tetap terus terhubung dengan apa yang orang lain lakukan melalui internet atau media sosial. Sehingga disimpulkan bahwa pada aspek dari Trait-FoMO mengacu pada karakteristik individu yang kurang stabil, dari rasa takut teringgal peristiwa, aktivitas, pengalaman, ataupun percakapan berharga yang terjadi pada orang lain sehingga bertindak dan beralih ke dunia virtual.

Hal ini juga didukung oleh peneilitian Masyitoh dkk. (2020) bahwa FoMO yang berada pada tahapan yang kronis dapat membuat individu akan selalu mencari informasi terbaru dan ter-update dan ingin selalu terlibat dalam media sosial bahkan ketika individu berada pada situasi yang berbahaya, selain itu individu akan bersikap berlebihan dalam menggunakan media sosial sehingga tidak mampu untuk menetapkan suatu hal yang tepat dan pantas untuk dirinya. Semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek terhadap skala FOMO, berarti semakin sering dan tinggi individu mengecek telepon genggam untuk mengetahui apa yang dilakukan rekan individu. Mereka akan cemas atau gelisah jika tidak terhubung dengan akun media sosialnya walaupun hanya beberapa menit.

Dan 29 Remaja (11,5%) memiliki tingkat FoMO Sangat Tinggi berarti sangat merasa cemas dan takut kehilangan momen berharga yang dimana ini juga termasksud pada level terparah karna sudah melewati

batas akan dalam bermedia sosial dan selalu mengecek media sosialnya setiap menit agar mendapatkan informasi yang di dapatkan tidak tertinggal dan selalu ter-update terus menerus. Seperti juga pada aspek trait-FOMO yang mejelaskan merasa cemas jika tertinggal.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa tingkat FoMO yang dimiliki Remaja di Kota Makassar bervariasi atau berbeda- beda. Adanya kebervariasian ini dapat dilihat dari tingkat skor Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi. Remaja di Makassar menunjukan tingkat FoMO pada kategori sedang. Di suatu era jaman sekarang pasti banyak anak–anak Remaja hampir rata-rata menggunakan media social di Handphone-nya. Kemungkinan terdapat beberapa orang yang cenderung memiliki FoMO karna takut akan ketinggalan informasi di media sosial meskipun banyak yang belum mengetahuinya.

Hal ini di dukung oleh teori yang dijelaskan oleh Wegman et al.

(2017) dimana dalam hal ini ada ketakutan pada diri masyarakat muda yaitu remaja yang khawatair akan kehilangan pada aktivitas, pengalaman dan interaksi dengan teman sekelompoknya. Pada era gen-Z yang berada pada era teknologi yang berkembang secara signifikan di masa sekarang informasi secara pesat, tentunya akan dipengaruhi oleh hal-hal tersebut, namun rasa takut dan khawatir akan tersingkirkan dari teman kelompok sosialnya karna semakin kuat dengan kepopuleran aplikasi di media sosial saat ini.

Hasil penelitian menunjukkan remaja di kota makassar yang berada dalam kategori tingkat “sedang” dalam penggunaan media sosial yang

telah di jelaskan di atas bahwa kondisi ini terkait dengan tidak terpenuhinya kebutuhan psikologi akan relatedness akan ditunjukan dari keinginan individu untuk merasakan perasaan terhubung atau rasa kebersamaan dengan orang lain yang dimana telah di ungkapkan oleh Ryan & Deci (2000) yang menjelaskan bahwa fokus utama dari self determination theory adalah motivasi instrinsik yang berkembang saat kebutuhan psikologisnya terpenuhi dimana komponenn dari kebutuhan psikologi ini terkait dengan autonomy (otonomi), competence (kompetensi), dan relatdness (relasi).

Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka individu akan merasa cemas dan terdorong untuk mencari tahu kabar atau kejadian apa saja yang telah dilakukan oleh orang lain, salah satunya lewat media sosial yang ia punya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa remaja di kota makassar masih cukup merasa cemas jikan ketinggalan updute-an dari media sosial yang ia punya.

Dokumen terkait