e. Packing
Tahap akhir dari produksi ini adalah proses packing atau penyimpanan hasil produk. Ini dimaksudkan agar produk tersebut lebih muda diangkut dan dipasarkan.
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah (Karyawan) Presentase (%)
1 < 25 Tahun 13 20.6 %
2 25 – 35 Tahun 18 28.6 %
3 35 – 45 Tahun 24 38.1 %
4 45 – 55 Tahun 7 11.1 %
5 > 55 Tahun 1 1.76%
Jumlah 63 100 %
Sumber : hasil olah data primer tahun 2020
Dari table 4.1 menunjukkan bahwa dari 63 responden yang dijadikan sampel, responden yang berusia < 25 tahun berjumlah 13 orang karyawan dengan persentase 20,6%, responden yang berusia 25 – 35 tahun berjumlah 18 karyawan dengan persentase 28,6%, responden yang berusia 35 – 45 tahun berjumlah 24 karyawan dengan persentase 38,1%, responden yang berusia 45 -55 tahun berjumlah 7 karyawan dengan persentase 11,1 %, responden > 55 tahun berjumlah 1 orang dengan persentase 1,6%. Hal ini menunjukkan bahwa yang lebih dominan adalah karyawan yang berusia 35 – 45 tahun.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Setelah melihat hasil pengumpulan kuesioner sebanyak 63 orang responden, maka dapat diketahui gambaran responden berdasarkan jenis kelamin (gender) dibawah ini.
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah (karyawan) Persentase (%)
1 Laki – Laki 57 90.5 %
2 Perempuan 6 9.5%
Jumlah 63 100 %
Sumber : hasil olah data primer tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 63 orang, responden laki–laki sebesar 54 atau 90.5% dan perempuan sebesar 6 orang atau 9.5%. Ini menunjukkan bahwa PT. Sermani Steel Makassar karyawannya dominan laki-laki karena pekerjaan yang mereka lakukan adalah pekerjaan yang begitu berat, sehingga tidak diperbolehkan untuk perempuan. Jumlah responden perempuan hanya enam orang karena dia sebagai staf atau sekretaris pada perusahaan tersebut.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan lama bekerja
Hasil penelitian mengenai data pribadi responden berdasarkan lama bekerja akan diperlihatkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan lama kerja
No Lama Bekerja Jumlah Responden Persentase %
1 < 5 Tahun 27 42.9 %
2 5 -15 Tahun 20 31.7 %
3 15 – 25 Tahun 12 19.0 %
4 25 – 35 Tahun 3 4.8 %
5 > 35 Tahun 1 1.6 %
Jumlah 63 100 %
Sumber : hasil olah data primer tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, lama bekerja responden pada penelitian ini di dominasikan oleh responden dengan lama bekerja < 5 tahun dengan jumlah persentase sebanyak 42,9%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja di PT. Sermani Steel Makassar di dominasikan oleh karyawan lama bekerja selama < 5 tahun.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Hasil penelitian mengenai data pribadi responden berdasarkan status pekerjaan akan diperlihatkan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah (karyawan) Persentase (%)
1 Sma 56 88,9 %
2 S1 7 11,1 %
Jumlah 63 100 %
Sumber : hasil olah data primer tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dalam penelitian ini di dominasikan oleh responden dengan pendidikan SMA yaitu sebesar 56 orang atau 88,9%. Hal ini disebabkan karena dalam perusahaan tersebut memilih tingkat pendidikan yang umur dan tenaganya bisa digunakan untuk bekerja dengan maksimal.
2. Deskripsi Variabel penelitian
Berikut ini dijelaskan tentang item yang terdiri dari variabel pelaksanaan kesehatan kerja (X1), pelaksanaan keamanan kerja (X2), pelaksanaan keselamatan kerja (X3) serta item variabel produktivitas karyawan (Y)
1. Variabel Independen
a. Pelaksanaan Kesehatan Kerja
Variabel pelaksanaan Kesehatan Kerja pada penelitian ini diukur melalui 7 pertanyaan yang mempresentasikan Indikator dari variabel tersebut. Banyaknya debu di tempat kerja dapat menganggu fungsi paru (X1p1), cara kerja dan posisi kerja yang salah dapat menyebabkan keluhan berupa gangguan nyeri otot dan kelelahan fisik (X1p2), setiap karyawan yang bekerja berada dalam kondisi lingkungan kerja yang aman dan bersih (X1p3), perusahaan memiliki petugas yang mengurusi kebersihan lingkungan kerja (X1p4), karyawan yang tidak menggunakan sarung tangan saat bekerja dapat mengakibatkan goresan tangan pada seng (X1p5), kebisingan mesin dapat menyebabkan tuli permanen (X1p6), fasilitas dan kelengkapan isi kotak pertolongan pertama pada kesehatan P3K sangat penting (X1p7). Hasil tanggapan dapat dijelaskan pada tabel 4.5
Tabel 4. 5 Frekuensi item variabel Pelaksanaan Kesehatan Kerja
Item SS (5)
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
TOTAL
F F F F F Nilai Rata2
X1.1 10 17 17 12 7 200 3,174
X1.2 30 26 3 2 2 269 4,269
X1.3 30 23 8 2 - 270 4,285
X1.4 30 16 10 6 1 257 4,079
X1.5 18 24 16 3 2 242 3,841
X1.6
35 16 10 1 1 272 4,317
X1.7 9 15 18 12 9 192 3,047
Total 3,242
Sumber: Data diolah SPSS (2020)
Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P1 rata-rata 3,174 yang berarti berada di antara setuju dengan netral, penilaian terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P2 rata-rata 4,269 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P3 rata-rata 4,285 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P4 rata-rata 4,079 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P5 rata-rata 3,841 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P6 rata-rata 4,317 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap pelaksanaan kesehatan kerja kategori X1P7 rata-rata 3,047 yang berarti berada di antara setuju dengan netral.
Dari tujuh pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan kesehatan kerja diperoleh rata-rata jawaban sebesar 3,242 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju.
b. Pelaksanaan Keamanan Kerja
Variabel pelaksanaan Keamanan Kerja pada penelitian ini diukur melalui 6 pertanyaan yang mempresentasikan Indikator dari variabel tersebut. Tempat kerja menyediakan perlengkapan kerja seperti helm, sarung tangan, masker DLL yang menghindari saya dari kecelakaan kerja (X2p1), Semua perlengkapan kerja dalam kondisi baik dan layak pakai (X2p2), Arti dari setiap rambu-rambu keselamatan yang dipasang di
tempat kerja (X2p3), Poster-poster K3 dan rambu-rambu K3 dilingkungan kerja membantu mengingatkan pekerja untuk bekerja secara aman (X2p4), Tempat kerja memiliki petugas keamanan terhadap pelaksanaan pekerjaan saya (X2p5), Tempat kerja melakukan pengawasan secara lebih intensif terhadap pelaksanaan pekerjaan saya (X2p6). Hasil tanggapan dapat dijelaskan pada tabel 4.6
Tabel 4. 6 Frekuensi item variabel Pelaksanaan Keamanan Kerja
Item SS (5)
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
TOTAL
F F F F F Nilai Rata2
X2.1 28 21 10 4 - 262 4,158
X2.2 15 20 22 4 2 231 3,666
X2.3 21 22 13 4 3 243 3,857
X2.4 28 21 10 4 - 262 4,158
X2.5 15 25 17 4 2 236 3,746
X2.6 21 22 13 4 3 243 3,857
Total 3,907
Sumber: Data diolah SPSS (2020)
Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap pelaksanaan keamanaan kerja kategori X2P1 rata-rata 4,158 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap pelaksanaan keamanaan kerja kategori X2P2 rata-rata 3,666 yang berarti berada di antara setuju dengan netral, penilaian terhadap pelaksanaan keamanaan kerja kategori X2P3 rata-rata 3,857 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap pelaksanaan keamanaan kerja kategori X2P4 rata-rata 4,158 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap pelaksanaan keamanaan kerja kategori X2P5 rata-rata 3,746
yang berarti berada di antara setuju dengan netral, penilaian terhadap pelaksanaan keamanaan kerja kategori X2P6 rata-rata 3,857 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju.
Dari keenam pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan keamanan kerja diperoleh rata-rata jawaban sebesar 4,365 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju.
c. Pelaksanaan Keselamatan Kerja
Variabel pelaksanaan keselamatan kerja pada penelitian ini diukur melalui 6 pertanyaan yang mempresentasikan indicator dari variabel tersebut. Pentingnya pencahayaan ditempat kerja (X3P1), pentingnya ventilasi atau sirkulasi udara yang baik ditempat kerja (X3P2), menempatkan material atau alat pada tempatnya (X3p3), semua alat dan mesin dalam kondisi baik dan layak pakai (X3p4), memperbaiki peralatan dalam kondisi alat atau mesin yang telah mati merupakan tindakan yang harus (X3p5), stress kerja dapat mempengaruhi kesehatan atau kecelakaan kerja pada karyawan (X3p6). Hasil tanggapan dapat dijelaskan pada tabel 4.7
Tabel 4. 7 Frekuensi item variabel Pelaksanaan Kesehatan Kerja
Item SS (5)
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
TOTAL
F F F F F Nilai Rata2
X3.1 30 22 9 2 - 269 4,269
X3.2 35 19 7 1 1 275 4,365
X3.3 15 25 17 4 2 236 3,746
X3.4 49 13 1 - - 300 4,761
X3.5 45 16 - - 2 291 4,619
X3.6 34 19 8 1 1 273 4,333
Total 4.348,8
Sumber: Data diolah SPSS (2020)
Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap pelaksanaan keselamatan kerja kategori X3P1 rata- rata 4,269 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap pelaksanaan keselamatan kerja kategori X3P2 rata- rata 4,365 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap pelaksanaan keselamatan kerja kategori X3P3 rata- rata 3,746 yang berarti berada di antara setuju dengan netral, penilaian terhadap pelaksanaan keselamatan kerja kategori X3P4 rata-rata 4,761 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap pelaksanaan keselamatan kerja kategori X3P5 rata-rata 4,619 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap pelaksanaan keselamatan kerja kategori X3P6 rata-rata 4,333 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju.
Dari keenam pertanyaan yang berkaitan dengan pelaksanaan keselamatan kerja diperoleh rata-rata jawaban 4.348,8 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju.
2. Variabel Dependen a. Produktivitas Karyawan
Variabel produktivitas karyawan pada penelitian ini diukur melalui 7 pertanyaan yang mempresentasikan Indikator dari variabel tersebut.
Pekerjaan yang saya tekuni dapat meningkatkan produktivitas yang dicapai (Yp1), saya mampu menyelesaikan pekerjaan saya dengan baik (Yp2), dengan program-program yang di sediakan saya dapat meningkatkan semangat dan kualitas kerja saya (Yp3), saya selalu masuk kerja dengan tepat waktu (Yp4), saya bertanggung jawab dengan pekerjaan saya (Yp5), saya jarang pulang terlambat (Yp6), dalam bekerja saya membangun rasa percaya diri (Yp7). Hasil tanggapan dapat dijelaskan pada tabel 4.8
Tabel 4. 8 Frekuensi item variabel produktivitas karyawan
Item SS (5)
S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
TOTAL
F F F F F Nilai Rata2
Y1 38 23 1 - 1 286 4,539
Y2 29 22 10 2 - 267 4,238
Y3 15 20 22 4 2 231 3,666
Y4 21 22 13 4 3 243 3,857
Y5 35 19 7 1 1 275 4,365
Y6 15 25 17 4 1 235 3,730
Y7 31 18 12 1 1 266 4,222
Total 4,088
Sumber: Data diolah SPSS (2020)
Tabel tersebut menunjukkan bahwa responden yang memberikan penilaian terhadap produktivitas karyawan kategori YP1 rata-rata 4,539 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian
terhadap produktivitas karyawan kategori YP2 rata-rata 4,238 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap produktivitas karyawan kategori YP3 rata-rata 3,666 yang berarti berada di antara setuju dengan netral, penilaian terhadap produktivitas karyawan kategori YP4 rata-rata 3,857yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap produktivitas karyawan kategori YP5 rata-rata 4,365 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju, penilaian terhadap produktivitas karyawan kategori YP6 rata-rata 3,730 yang berarti berada di antara setuju dengan netral, penilaian terhadap produktivitas karyawan kategori YP7 rata-rata 4,222 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju.
Dari keenam pertanyaan yang berkaitan dengan produktivitas karyawan diperoleh rata-rata jawaban 4.088 yang berarti berada di antara setuju dengan sangat setuju.
3. Metode Pengelolaan Data a. Uji Validitas
Tabel 4. 9 Uji Validitas Kesehatan Kerja
Item X1 r hitung r tabel Keterangan
X1.1 0.499 0.2480 Valid
X1.2 0.421 0.2480 Valid
X1.3 0.623 0.2480 Valid
X1.4 0.605 0.2480 Valid
X1.5 0.658 0.2480 Valid
X1.6 0.306 0.2480 Valid
X1.7 0.633 0.2480 Valid
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Pada tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa hasil uji validitas kesehatan kerja, menghasilkan nilai r hitung > 0.2480. Hal ini berarti indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini layak atau valid digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.
Tabel 4. 10 Uji Validitas Keamanan Kerja
Item X2 r hitung r tabel Keterangan
X2.1 0.655 0.2480 Valid
X2.2 0.394 0.2480 Valid
X2.3 0.842 0.2480 Valid
X2.4 0.655 0.2480 Valid
X2.5 0.537 0.2480 Valid
X2.6 0.842 0.2480 Valid
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Pada tabel 4.10 di atas, menunjukkan bahwa hasil uji validitas keamanan kerja, menghasilkan nilai r hitung > 0.2480. Hal ini berarti indikator-indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini layak atau valid digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.
Tabel 4. 11 Uji Validitas Keselamatan Kerja
Item X3 r hitung r tabel Keterangan
X3.1 0.700 0.2480 Valid
X3.2 0.678 0.2480 Valid
X3.3 0.728 0.2480 Valid
X3.4 0.258 0.2480 Valid
X3.5 0.515 0.2480 Valid
X3.6 0.361 0.2480 Valid
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Pada tabel 4.11 diatas, menunjukkan bahwa hasil uji validitas keselamatan kerja, menghasilkan nilai r hitung > 0.2480. Hal ini berarti indikator-indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini layak atau valid digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.
Tabel 4. 12 Uji Validitas Produktivitas Karyawan
Item Y r hitung r tabel Keterangan
Y1 0.588 0.2480 Valid
Y2 0.551 0.2480 Valid
Y3 0.337 0.2480 Valid
Y4 0.613 0.2480 Valid
Y5 0.713 0.2480 Valid
Y6 0.676 0.2480 Valid
Y7 0.297 0.2480 Valid
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Pada tabel 4.12 diatas, menunjukkan bahwa hasil uji validitas produktivitas karyawan, menghasilkan nilai r hitung > 0.2480. Hal ini berarti indikator-indikator yang digunakan dalam variabel penelitian ini layak atau valid digunakan dalam pengolahan data selanjutnya.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4. 13 Uji Reliabilitas Kesehatan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach
Alpha N of Items
0.582 7
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Dalam penelitian ini untuk menguji Instrumen Reliabilitas menggunakan Koefisien reliabilitas Alfa Cronbach. Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa variabel dinyatakan reliable karena nilai Alfa Cronbach rHitung 0,582 > dari rTabel 0,2480 dari 7 item.
Tabel 4. 14 Uji Reliabilitas Keamanan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach
Alpha N of Items
0.738 6
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Dalam penelitian ini untuk menguji Instrumen Reliabilitas menggunakan Koefisien reliabilitas Alfa Cronbach. Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa variabel dinyatakan reliable karena nilai Alfa Cronbach rHitung 0,738 > dari rTabel 0,2480 dari 7 item.
Tabel 4. 15 Uji Reliabilitas Keselamatan Kerja
Reliability Statistics
Cronbach
Alpha N of Items
0.552 6
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Dalam penelitian ini untuk menguji Instrumen Reliabilitas menggunakan Koefisien reliabilitas Alfa Cronbach. Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa variabel dinyatakan reliable karena nilai Alfa Cronbach rHitung 0,552 > dari rTabel 0,2480 dari 6 item.
Tabel 4. 16 Uji Reliabilitas produktivitas karyawan
Reliability Statistics
Cronbach
Alpha N of Items
0.578 7
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Dalam penelitian ini untuk menguji Instrumen Reliabilitas menggunakan Koefisien reliabilitas Alfa Cronbach. Hasil uji reliabilitas pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa variabel dinyatakan reliable karena nilai Alfa Cronbach rHitung 0,578 > dari rTabel 0,2480 dari 7 item.
4. Uji Asumsi klasik a. Uji Multikolinearitas
Tabel 4. 17 Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)
X1 0.545 1.836
X2 0.780 1.282
X3 0.599 1.668
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Berdasarkan pada tabel 4.17 diatas hasil pengujian multikolinearitas diketahui nilai Variance Inflation Factor (VIF) variabel kesehatan kerja 1.836, nilai VIF keamanan kerja 1.282, dan nilai VIF keselamatan kerja 1.668. Nilai VIF untuk semua variabel tersebut < dari 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi gangguan multikolinearitas atau
dengan kata lain model regresi ini terbebas dari gejalah multikolonieritas.
b. Uji Normalitas
Tabel 4. 18 Uji Normalitas
Keterangan Asymp. Sig (2-tailed) Keterangan
Kolmogrov smirnov 0.882 Normal
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Berdasarkan tabel 4.18 diperoleh nilai signifikan 0.882 > 0.05 yang artinya data tersebut signifikan normal.
5. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis korelasi dan regresi berganda ini adalah analisis tentang hubungan antara satu dependen variabel dengan dua atau lebih independent variabel. Untuk mengetahui hasil analisis regresi berganda dalam penelitian ini dapat kita lihat sebagai berikut:
Tabel 4. 19 Uji Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized Coefficient
Standardized coefficients
T Sig B Std. Error Beta
1 (constant) 2.091 2.242 .933 .355
X1 .287 .078 .322 3.675 001
X2 .420 .064 .482 6.579 000
X3 .341 .106 .268 3.208 002
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Berdasarkan pada tabel 4.19 diatas hasil pengujian regresi linear berganda diketahui bahwa:
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Y = 2.091+0.287x1+0.420x2+0.341x3+2.242+e Keterangan :
Y = Produktivitas Karyawan B1-B3 = Koefisien Regresi X1 = Kesehatan Kerja X2 = Keamanan Kerja X3 =Keselamatan Kerja e = error
a. Konstanta sebesar 2.091 yang artinya apabila seluruh variabel X nilainya 0, maka nilai Y adalah 2.091
b. Koefisien regresi Kesehatan Kerja (X1) sebesar 0.287 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Kesehatan Kerja mengalami kenaikan 1% maka Produktivitas Karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.287. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara kesehatan kerja dengan produktivitas karyawan. Dan berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh dari tabel diatas sebesar 0.001 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kesehatan kerja (X1) berpengaruh terhadap produktivitas karyawan (Y).
c. Koefisien regresi Keamanan Kerja (X2) sebesar 0.420 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Keamanan Kerja mengalami kenaikan 1% maka Produktivitas Karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.420. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara keamanan kerja dengan produktivitas karyawan. Dan berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh dari tabel diatas sebesar 0.000 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keamanan kerja (X2) berpengaruh terhadap produktivitas karyawan (Y).
d. Koefisien regresi Keselamatan Kerja (X3) sebesar 0.341 artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan Keselamatan Kerja mengalami kenaikan 1% maka Produktivitas Karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.341. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara keselamatan kerja dengan produktivitas karyawan. Dan berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh dari tabel diatas sebesar 0.002 < 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keselamatan kerja (X3) berpengaruh terhadap produktivitas karyawan (Y).
b. Uji T
Tabel 4. 20 Hasil Uji T
Variabel Bebas t hitung t tabel Sig t < 0.05 Kesehatan kerja 3.675 1.99834 0.001 Keamanan kerja 6.579 1.99834 0.000 Keselamatan kerja 3.208 1.99834 0.002 Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
1. Variabel Kesehatan Kerja
Berdasarkan tabel 4.20 diatas output coefficient diperoleh nilai t hitung sebesar 3.675 > t tabel 1,99834 dan nilai signifikansi 0,001 <
0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H1 diterima yang artinya kesehatan kerja berpengaruh positif nyata terhadap produktivitas karyawan .
2. Variabel Keamanan Kerja
Berdasarkan tabel 4.20 diatas output coefficient diperoleh nilai t hitung sebesar 6.579 > t tabel 1,99834 dan nilai signifikansi 0,000 <
0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H2 diterima yang artinya keamanan kerja berpengaruh positif nyata terhadap produktivitas karyawan
3. Variabel Keselamatan Kerja
Berdasarkan tabel 4.20 diatas output coefficient diperoleh nilai t hitung sebesar 3.208 > t tabel 1,99834 dan nilai signifikansi 0,002 <
0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak dan H3 diterima yang artinya keselamatan kerja berpengaruh positif nyata terhadap produktivitas karyawan .
c. Uji F
Tabel 4. 21 Hasil uji F
ANOVA
Model Sum of
squares
Df Mean
Square
f Sig.
1 Regression 568.279 3 189.426 59.901 000 Residual 186.578 59 3.162
Total 754.857 62 Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS, diperoleh F hitung sebesar 59.901, karena nilai F hitung > F tabel ( 59.901 > 2.75), dengan demikian terbukti bahwa ada pengaruh yang positif dari pelaksanaan kesehatan kerja, keamanan kerja dan keselamatan kerja terhadap produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar.
d. Uji Determinasi R2
Tabel 4. 22 Hasil Uji Determinasi R2
Model Summary Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimasi
1 .868 .753 .740 1.778
Sumber : Hasil output SPSS Statistics 20
Besarnya angka R square (r2) adalah 0.753 hal ini menunjukkan bahwa 75.3 % artinya variabel dependen memberikan kontribusi sebesar 75.3 % terhadap produktivitas karyawan. Adapun sisanya 24.7
% dipengaruhi oleh variabel lain diluar persamaan regresi ini atau variabel yang tidak diteliti.
C. Pembahasan
Dalam penelitian ini terdapat 63 responden sedangkan instrument pengolahan data pada variabel X1 terdapat 7 item, X2 terdapat 6 item , X3 terdapat 6 item dan Y terdapat 7 item, seperti yang telah diuraikan dalam bab 1 penelitian ini bertujuan untuk menguji kesehatan, keamanan dan keselamatan kerja terhadap produktivitas karyawan. Apakah terdapat pengaruh positif signifikan antara variabel dependen dan independen.
Setelah melewati beberapa tahap pengujian dalam penelitian ini salah satunya yaitu hasil uji t yang dapat dilihat sebagai berikut:
1. Pengaruh pelaksanaan kesehatan kerja terhadap produktivitas karyawan Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa variabel bebas kesehatan kerja (X1) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dan dapat dilihat melalui t hitung > t tabel (3.675 > 1,99834). Dengan demikian terbukti bahwa ada pengaruh positif dari pelaksanaan kesehatan kerja terhadap produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar. Hal ini dikarenakan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya pencegahan dari penyakit akibat kerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan dari pekerjaan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Renaldo Andreyanto (2018) berjudul Pengaruh program K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) terhadap produktivitas kerja karyawan (studi kasus PT. Telkom Kandatel
Bantul. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa kesehatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas karyawan.
2. Pengaruh pelaksanaan keamanan kerja terhadap produktivitas karyawan Keamanan kerja adalah suatu usaha untuk menjaga dan melindungi pekerja, adapun unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, seperti saat bekerja karyawan menggunakan alat pelindung diri misalnya baju, helm, kacamata dan sarung tangan. Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa variabel bebas keamanan kerja (X2) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dan dapat dilihat melalui t hitung > t tabel (6.579 > 1,99834). Dengan demikian terbukti bahwa ada pengaruh positif dari pelaksanaan keamanan kerja terhadap produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andi Adam Saputra (2017) yang berjudul Kesehatan keamanan dan keselamatan kerja terhadap Produktivitas kerja Karyawan pada PT.PLN (Persero) Cabang Pinrang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keamanan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan.
3. Pengaruh pelaksanaan keselamatan kerja terhadap produktivitas karyawan
Berdasarkan hasil uji t dapat dilihat bahwa variabel bebas keselamatan kerja (X3) mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dan dapat dilihat melalui t hitung > t tabel (3.208 > 1,99834). Dengan demikian terbukti bahwa ada pengaruh positif dari pelaksanaan kesehatan kerja terhadap produktivitas karyawan pada PT. Sermani Steel Makassar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Aji Pangestu (2016) yang berjudul Pengaruh Program dan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan disiplin kerja karyawan terhadap produktivitas kerja karyawan PT.
Wika Realty proyek pembangunan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keselamatan kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas karyawan. Hal ini dikarenakan Keselamatan kerja merupakan suatu keadaan yang aman dan selamat dari penderitaan dan kerusakan serta kerugian ditempat kerja, baik pada saat memakai alat, bahan, mesin- mesin dalam proses pengelolaan maupun menjaga dan mengamankan tempat kerja serta lingkungan kerja.
66 BAB V