BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Analisis
4.1.1 Deskriptif Variabel Penelitian Berdasarkan Tingkat Skor
Analisis deskriptif variabel dalam penelitian ini terbagi atas tiga variabel, yakni Resiliensi Akademik, Dukungan Sosial dan Optimisme.
Analisis deskriptif dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 25 dan Microsoft excel dengan jumlah responden sebanyak 404.
Berikut disajikan tabel rangkuman statistik:
1. Resiliensi Akademik
Tabel 4.1 Rangkuman statistik Resiliensi Akademik
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Resiliensi
Akademik 404 77 130 105,89 11,188 Berdasarkan hasil analisis diatas terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa Resiliensi Akademik memiliki maksimum sebesar 130, nilai minimum sebesar 77, nilai mean sebesar 105,89 dan standar deviasi sebesar 11,188.
Dari nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh diatas digunakan sebagai dasar dalam penyusunan 5 kategorisasi skor yakni kategorisasi sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Berikut disajikan distribusi skor Resiliensi Akademik berdasarkan tingkat skor.
Tabel 4.2 Kategorisasi skor Resiliensi Akademik Tingkat
Kategori Kriteria Kategorisasi Hasil Kategorisasi Sangat
Tinggi X > X + 1,5 SD X > 122,67 Tinggi X + 0,5 SD < X < X + 1,5
SD 111,48 < X ≤ 122,67 Sedang X - 0,5 SD < X < X + 0,5 SD 100,29 < X ≤ 111,48 Rendah X - 1,5 SD < X < X - 0,5 SD 89,11 < X ≤ 100,29
Sangat
Rendah X < X - 1,5 SD 89,11 ≤ X
Keterangan:
SD=Standar Deviasi, X=Skor Total Responden, X=Nilai rata- rata
Berdasarkan kategorisasi skor diatas, peneliti kemudian melakukan analisis frekuensi untuk mengetahui seberapa banyak responden di masing-masing tingkat kategorisasi. Berikut hasil analisis frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3Frekuensi skor Resiliensi Akademik Tingkat
Kategori Hasil Kategorisasi N Persen (%)
Sangat Tinggi X > 122,67 10 2.5
Tinggi 111,48 < X ≤ 122,67 157 38.9 Sedang 100,29 < X ≤ 111,48 100 24.8 Rendah 89,11 < X ≤ 100,29 106 26.2
Sangat Rendah 89,11 ≤ X 31 7.7
Dari hasil analisis data diatas terhadap 404 responden diperoleh hasil bahwa terdapat 10 responden (2,5%) yang berada dalam
kategori sangat tinggi, terdapat 157 responden (38,9%) kategori tinggi, terdapat 100 responden (24,8%) kategori sedang, terdapat 106 responden (26,2%) kategori rendah, dan terdapat 31 responden (7,7%) berada dalam kategori sangat rendah.
2. Dukungan Sosial
Tabel 4.4 Rangkuman statistik Dukungan Sosial
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Dukungan
Sosial 404 57 100 82,77 9,018
Berdasarkan hasil analisis diatas terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa Dukungan Sosial memiliki nilai minimum sebesar 57 dan maksimum sebesar 100, nilai mean sebesar 82,77 dan standar deviasi sebesar 9,018.
Dari nilai standar deviasi dan mean yang diperoleh diatas digunakan sebagai dasar dalam penyusunan 5 skor kategorisasi yakni kategorisasi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Berikut disajikan distribusi skor Dukungan Sosial berdasarkan tingkat skor.
Tabel 4.5 Kategorisasi skor Dukungan Sosial Tingkat
Kategori Kriteria Kategorisasi Hasil Kategorisasi Sangat
Tinggi X > X + 1,5 SD X > 96,30 Tinggi X + 0,5 SD < X < X + 1,5
SD 87,28 < X ≤ 96,30 Sedang X - 0,5 SD < X < X + 0,5 SD 78,26 < X ≤ 87,28 Rendah X - 1,5 SD < X < X - 0,5 SD 69,24 < X ≤ 78,26
Sangat
Rendah X < X - 1,5 SD 69,24 ≤ X
Keterangan:
SD=Standar Deviasi, X=Skor Total Responden, X=Nilai rata- rata
Dari hasil kategorisasi skor diatas, peneliti kemudian melakukan analisis frekuensi untuk mengetahui seberapa banyak responden di masing-masing tingkat kategorisasi. Hasil analisis frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6Frekuensi skor Dukungan Sosial Tingkat
Kategori Hasil Kategorisasi N Persen (%)
Sangat Tinggi X > 96,30 15 2.5
Tinggi 87,28 < X ≤ 96,30 154 38.1 Sedang 78,26 < X ≤ 87,28 117 29.0 Rendah 69,24 < X ≤ 78,26 77 19.1
Sangat Rendah 69,24 ≤ X 41 10.1
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa terdapat 15 responden (3,7%) yang termasuk kategori sangat tinggi, terdapat 154 responden (38,1%) termasuk kategori tinggi, terdapat 117 responden (29,0%) termasuk kategori sedang, terdapat 77 responden (19,1%) termasuk kategori rendah, dan terdapat 41 responden (10,1%) termasuk kategori sangat rendah.
3. Optimisme
Tabel 4.7 Rangkuman statistik Optimisme
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Optimisme 404 28 70 52,98 9,453
Dari tabel hasil analisis diatas terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa total skor minimum Optimisme sebesar 28, maksimum sebesar 70, nilai mean sebesar 52,98 dan standar deviasi sebesar 9,453.
Dari nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh diatas, digunakan sebagai dasar dalam penyusunan 5 kategorisasi skor yakni kategorisasi sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Berikut disajikan distribusi skor Optimisme berdasarkan tingkat skor.
Tabel 4.8 Kategorisasi skor Optimisme Tingkat
Kategori Kriteria Kategorisasi Hasil Kategorisasi Sangat Tinggi X > X + 1,5 SD X > 67,16
Tinggi X + 0,5 SD < X < X + 1,5
SD 57,70 < X ≤ 67,16 Sedang X - 0,5 SD < X < X + 0,5
SD 48,25 < X ≤ 57,70 Rendah X - 1,5 SD < X < X - 0,5
SD 38,80 < X ≤ 48,25 Sangat Rendah X < X - 1,5 SD 38,80 ≤ X Keterangan:
SD=Standar Deviasi, X=Skor Total Responden, X=Nilai rata- rata
Dari hasil kategorisasi skor diatas, peneliti kemudian melakukan analisis frekuensi untuk mengetahui seberapa banyak responden di masing-masing tingkat kategorisasi. Hasil analisis frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Frekuensi skor Optimisme Tingkat
Kategori Hasil Kategorisasi N Persen (%)
Sangat Tinggi X > 67,16 2 0.5
Tinggi 57,70 < X ≤ 67,16 156 38.6 Sedang 48,25 < X ≤ 57,70 119 29.5 Rendah 38,80 < X ≤ 48,25 101 25.0
Sangat Rendah 38,80 ≤ X 26 6.4
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden diperoleh bahwa terdapat 2 responden (0,5%) dalam kategori sangat tinggi, terdapat 156 responden (38,6%) yang termasuk kategori tinggi, terdapat 119 responden (29,5%) yang termasuk kategori sedang, terdapat 101 responden (25,0%) yang termasuk kategori rendah, dan terdapat 26 responden (6,4%) yang termasuk kategori sangat rendah.
4.1.2 Deskriptif Variabel berdasarkan Demografi 1. Resiliensi Akademik
Tabel 4.10 Deskriptif tingkat skor Resiliensi Akademik berdasarkan Demografi
Demografi Tingkat Kategori
ST T S R SR
Jenis Kelamin
Laki-laki F 4 60 25 29 14
% 1 14,9 6,2 7,2 3,5
Perempuan F 6 97 75 77 17
% 1,5 24 18,6 19,1 4,2 Usia
20-21 Tahun F 2 53 33 32 11
% 0,5 13,1 8,2 7,9 2,7 22-23 Tahun F 8 87 60 68 17
% 2 21,5 14,9 16,8 4,2
Demografi Tingkat Kategori
ST T S R SR
24-25 Tahun F 0 17 7 6 3
% 0 4,2 1,7 1,5 0,7
Suku
Makassar F 4 93 38 28 14
% 1 23 9,4 6,9 3,5
Bugis F 1 28 36 43 12
% 0,2 6,9 8,9 10,6 3
Toraja F 2 16 10 16 2
% 0,5 4 2,5 4 0,5
Mandar F 0 12 6 7 1
% 0 3 1,5 1,7 0,2
Lainnya F 3 8 10 12 2
% 0,7 2 2,5 3 0,5
Universitas
Unibos F 3 52 32 31 8
% 0,7 12,9 7,9 7,7 2
Unhas F 3 54 19 23 9
% 0,7 13,4 4,7 5,7 2,2
UNM F 3 36 21 21 3
% 0,7 8,9 5,2 5,2 0,7 UIN
Alauddin
F 0 5 8 16 5
% 0 1,2 2 4 1,2
Lainnya F 1 10 20 15 6
% 0,2 2,5 5 3,7 1,5
Jurusan
Psikologi F 1 9 29 27 5
% 0,2 2,2 7,2 6,7 1,2
Teknik F 2 16 8 14 4
% 0,5 4 2 3,5 1
Hukum F 0 24 1 2 3
% 0 5,9 0,2 0,5 0,7
Manajemen F 1 43 10 6 1
% 0,2 10,6 2,5 1,5 0,2
Lainnya F 6 65 52 57 18
% 1,5 16,1 12,9 14,1 4,5
Semester
Semester 6 F 1 5 4 6 3
% 0,2 1,2 1 1,5 0,7 Semester 8 F 8 85 84 80 20
% 2,0 21 20,8 19,8 5
Demografi Tingkat Kategori
ST T S R SR
Semester 10 F 1 51 11 17 5
% 0,2 12,6 2,7 4,2 1,2
Semester 12 F 0 16 1 2 3
% 0 4 0,2 0,5 0,7
Semester 14 F 0 0 0 1 0
% 0 0 0 0,2 0
Keterangan:
ST= Sangat Tinggi, T=Tinggi, S=Sedang, R=Rendah, SR=Sangat Rendah
a. Deskriptif Resiliensi Akademik berdasarkan Jenis Kelamin Dari hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa tingkat skor Resiliensi akademik sebagian besar responden berada pada tingkat tinggi, yakni laki-laki (14,9%), dan perempuan (24%). Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.10.
b. Deskriptif Resiliensi Akademik berdasarkan Usia
Dari hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa tingkat skor Resiliensi akademik sebagian besar responden berada pada tingkat tinggi yakni mahasiswa yang berusia 20-21 tahun (13,1%), usia 22-23 tahun (21,5), dan usia 24-25 tahun (4,2%). Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.10.
c. Deskriptif Resiliensi Akademik berdasarkan Suku
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa mayoritas responden memiliki tingkat skor Resiliensi Akademik berkategori tinggi yakni mahasiswa yang bersuku Makassar (23%), Toraja (4%), dan Mandar (3%). Sedangkan sebagian besar mahasiswa yang bersuku Bugis (10,6%) dan Suku lainnya yang tidak disebutkan sebelumnya (3%) berada pada kategori rendah. Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.10.
d. Deskriptif Resiliensi Akademik berdasarkan Universitas Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa tingkat skor Resiliensi Akademik sebagian besar responden berada pada kategori tinggi yakni responden yang menempuh pendidikan di Universitas Bosowa (12,9%), Universitas Hasanuddin (13,4%), dan Universitas Negeri Makassar (8,9%). Sedangkan sebagian besar responden yang menempuh Pendidikan di Universitas Islam Negeri Alauddin (4,0%) berada pada kategori rendah, dan Universitas lainnya (5%) yang tidak disebutkan diatas berada pada kategori sedang. Distribusi frekuensi dan persentase
responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.10.
e. Deskriptif Resiliensi Akademik berdasarkan Jurusan
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa tingkat skor Resiliensi Akademik sebagian besar responden berada pada kategori tinggi yakni reponden yang menempuh pendidikan di jurusan Teknik (4%), Hukum (5,9%), Manajemen (10,6%) dan jurusan lainnya yang tidak disebutkan diatas (16,1%). Sedangkan sebagian responden yang menempuh pendidikan di jurusan Psikologi (7,2%) berada pada kategori sedang. Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.10.
f. Deskriptif Resiliensi Akademik berdasarkan Semester
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden diperoleh hasil bahwa tingkat skor Resiliensi Akademik sebagian besar responden berada pada tingkat tinggi yakni responden yang menempuh pendidikan di semester 8 (21%), semester 10 (12,6%), dan semester 12 (4%). Sedangkan responden yang menempuh pendidikan di semester 6 (1,5%) dan semester 14 (0,2%) berada pada tingkat rendah. Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi,
tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.10.
2. Dukungan Sosial
Tabel 4.11 Deskriptif tingkat skor Dukungan Sosial berdasarkan Demografi
Demografi Tingkat Kategori
ST T S R SR
Jenis Kelamin
Laki-laki F 5 66 20 20 21
% 1,2 16,3 5 5 5,2 Perempuan F 10 88 97 57 20
% 2,5 21,8 24 14,1 5
Usia
20-21 Tahun F 2 48 44 22 15
% 0,5 11,9 10,9 5,4 3,7 22-23 Tahun F 13 87 66 50 24
% 3,2 21,5 16,3 12,4 5,9
24-25 Tahun F 0 19 7 5 2
% 0 4,7 1,7 1,2 0,5
Suku
Makassar F 5 79 56 25 12
% 1,2 19,6 13,9 6,2 3
Bugis F 4 34 32 33 17
% 1 8,4 7,9 8,2 4,2
Toraja F 2 19 15 4 6
% 0,5 4,7 3,7 1 1,5
Mandar F 1 12 4 6 3
% 0,2 3 1 1,5 0,7
Lainnya F 3 10 10 9 3
% 0,7 2,5 2,5 2,2 0,7
Universitas
Unibos F 2 57 31 24 12
% 0,5 14,1 7,7 5,9 3
Unhas F 5 47 32 15 9
% 1,2 11.6 7,9 3,7 2,2
UNM F 4 31 29 11 9
% 1 7,7 7,2 2,7 2,2 UIN
Alauddin
F 1 7 10 13 3
% 0,2 1,7 2,5 3,2 0,7
Lainnya F 3 12 15 14 8
Demografi Tingkat Kategori
ST T S R SR
% 0,7 3 3,7 3,5 2
Jurusan
Psikologi F 3 12 29 19 8
% 0,7 3 7,2 4,7 2
Teknik F 1 17 13 9 4
% 0,2 4,2 3,2 2,2 1
Hukum F 0 21 4 1 4
% 0 5,2 1 0,2 1
Manajemen F 2 39 13 5 2
% 0,5 9,7 3,2 1,2 0,5
Lainnya F 9 65 58 43 23
% 2,2 16,1 14,4 10,6 5,7
Semester
Semester 6 F 1 4 7 3 4
% 0,2 1 1,7 0,7 1 Semester 8 F 12 93 84 65 23
% 3 23 20,8 16,1 5,7
Semester 10 F 2 41 23 8 11
% 0,5 10,1 5,7 2 2,7
Semester 12 F 0 16 2 1 3
% 0 4 0,5 0,2 0,7
Semester 14 F 0 0 1 0 0
% 0 0 0,2 0 0
Keterangan:
ST= Sangat Tinggi, T=Tinggi, S=Sedang, R=Rendah, SR=Sangat Rendah
a. Deskriptif Dukungan Sosial berdasarkan Jenis kelamin Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa tingkat skor Dukungan Sosial responden Laki-laki (16,3%) berada pada tingkat tinggi, sedangkan Perempuan (24%) berada pada tingkat sedang.
Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.11.
b. Deskriptif Dukungan Sosial berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa tingkat skor Dukungan Sosial sebagian besar responden berada pada tingkat tinggi yakni mahasiswa yang berusia 20-21 tahun (11,9%), usia 22-23 tahun (21,5), dan usia 24-25 tahun (4,7%). Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.11.
c. Deskriptif Dukungan Sosial berdasarkan Suku
Dari hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa mayoritas responden memiliki tingkat skor Dukungan Sosial di kategori tinggi yakni mahasiswa yang bersuku Makassar (19,6%), Bugis (8,4%), Toraja (4,7%), dan Mandar (3%). dan Suku lainnya yang tidak disebutkan sebelumnya (2,5%). Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.11.
d. Deskriptif Dukungan Sosial berdasarkan Universitas
Dari hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa mayoritas responden memiliki tingkat skor
Dukungan Sosial di kategori tinggi yakni responden yang menempuh pendidikan di Universitas Bosowa (14,1%), Universitas Hasanuddin (11,6%), dan Universitas Negeri Makassar (7,7%). Sedangkan sebagian besar responden yang menempuh Pendidikan di Universitas Islam Negeri Alauddin (3,2%) berada pada kategori rendah, dan Universitas lainnya (3,7%) yang tidak disebutkan diatas berada pada kategori sedang. Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.11.
e. Deskriptif Dukungan Sosial berdasarkan Jurusan
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa tingkat skor Dukungan Sosial sebagian besar responden berada pada kategori tinggi yakni reponden yang menempuh pendidikan di jurusan Teknik (4,2%), Hukum (5,2%), Manajemen (9,7%) dan jurusan lainnya yang tidak disebutkan diatas (16,1%). Sedangkan sebagian responden yang menempuh pendidikan di jurusan Psikologi (7,2%) berada pada kategori sedang. Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.11.
f. Deskriptif Dukungan Sosial berdasarkan Semester
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden diperoleh hasil bahwa tingkat skor Dukungan Sosial sebagian besar responden berada pada tingkat tinggi yakni responden yang menempuh pendidikan di semester 8 (23%), semester 10 (10,1%), dan semester 12 (4%). Sedangkan responden yang menempuh pendidikan di semester 6 (1,7%) dan semester 14 (0,2%) berada pada tingkat sedang. Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.11.
3. Optimisme
Tabel 4.12 Deskriptif tingkat skor Optimisme berdasarkan Demografi
Demografi Tingkat Kategori
ST T S R SR
Jenis Kelamin
Laki-laki F 0 70 27 27 8
% 0 17,3 6,7 6,7 2
Perempuan F 2 86 92 14 18
% 0,5 21,3 22,8 18,3 4,5
Usia
20-21 Tahun F 1 53 39 30 9
% 0,2 12,9 9,7 7,4 2,2 22-23 Tahun F 1 87 73 65 14
% 0,2 21,5 18,1 16,1 3,5
24-25 Tahun F 0 17 7 6 3
% 0 4,2 1,7 1,5 0,7
Suku
Makassar F 1 97 38 28 13
% 0,2 24 9,4 6,9 3,2
Bugis F 0 22 48 42 8
% 0 5,4 11,9 10,4 2
Toraja F 1 15 14 14 2
% 0,2 3,7 3,5 3,5 0,5
Mandar F 0 13 5 7 1
Demografi Tingkat Kategori
ST T S R SR
% 0 3,2 1,2 1,7 0,2
Lainnya F 0 9 14 10 2
% 0 2,2 3,5 2,5 0,5
Universitas
Unibos F 1 50 37 32 6
% 0,2 12,4 9,2 7,9 1,5
Unhas F 0 60 24 21 3
% 0 14.9 5,9 5,2 0,7
UNM F 1 35 27 17 4
% 0,2 8,7 6,7 4,2 1 UIN
Alauddin
F 0 4 11 11 8
% 0 1 2,7 2,7 2
Lainnya F 0 7 20 20 5
% 0 1,7 5 5 1,2
Jurusan
Psikologi F 1 6 28 31 5
% 0,2 1,5 6,9 7,7 1,2
Teknik F 0 18 12 13 1
% 0 4,5 3 3,2 0,2
Hukum F 0 25 1 4 0
% 0 6,2 0,2 1 0
Manajemen F 0 38 8 12 3
% 0 9,4 2 3 0,7
Lainnya F 1 69 70 41 17
% 0,2 17,1 17,3 10,1 4,2
Semester
Semester 6 F 0 3 6 9 1
% 0 0,7 1,5 2,2 0,2 Semester 8 F 2 86 96 73 20
% 0,5 21,3 23,8 18,1 5 Semester 10 F 0 51 13 17 4
% 0 12,6 3,2 4,2 1
Semester 12 F 0 16 4 2 0
% 0 4 1 0,5 0
Semester 14 F 0 0 0 0 1
% 0 0 0 0 0,2
Keterangan:
ST= Sangat Tinggi, T=Tinggi, S=Sedang, R=Rendah, SR=Sangat Rendah
a. Deskriptif Optimisme berdasarkan Jenis kelamin
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa tingkat skor Optimisme responden
Laki-laki (17,3%) berada pada tingkat tinggi, sedangkan Perempuan (22,8%) berada pada tingkat sedang. Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.12.
b. Deskriptif Optimisme berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa tingkat skor Optimisme sebagian besar responden berada pada tingkat tinggi yakni mahasiswa yang berusia 20-21 tahun (12,9%), usia 22-23 tahun (21,5%), dan usia 24-25 tahun (4,2%). Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.12.
c. Deskriptif Optimisme berdasarkan Suku
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa tingkat skor Optimisme sebagian besar responden berada pada kategori tinggi yakni mahasiswa yang bersuku Makassar (24%), Toraja (3,7%), dan Mandar (3,2%).
Sedangkan mahasiswa yang bersuku Bugis (11,9%) dan Suku lainnya yang tidak disebutkan sebelumnya (3,5%) berada di kategori sedang. Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.12.
d. Deskriptif Optimisme berdasarkan Universitas
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa tingkat skor Optimisme sebagian besar responden berada pada kategori tinggi yakni responden yang menempuh pendidikan di Universitas Bosowa (12,4%), Universitas Hasanuddin (14,9%), dan Universitas Negeri Makassar (8,7%). Sedangkan sebagian besar responden yang menempuh Pendidikan di Universitas Islam Negeri Alauddin (2,7%) dan Universitas lainnya (5%) yang tidak disebutkan diatas berada pada kategori sedang. Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.12.
e. Deskriptif Optimisme berdasarkan Jurusan
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden didapatkan hasil bahwa tingkat skor Optimisme sebagian besar responden berada pada kategori tinggi yakni reponden yang menempuh pendidikan di jurusan Teknik (4,5%), Hukum (6,2%), dan Manajemen (9,4%). Sedangkan sebagian responden yang menempuh pendidikan di jurusan Psikologi (7,7%) berada pada kategori rendah dan Jurusan lainnya yang tidak disebutkan sebelumnya (17,3%) berada pada kategori sedang. Distribusi frekuensi dan persentase responden pada
tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.12.
f. Deskriptif Optimisme berdasarkan Semester
Berdasarkan hasil analisis data terhadap 404 responden diperoleh hasil bahwa tingkat skor Optimisme beragam yakni responden yang menempuh pendidikan di semester 10 (12,6%), dan semester 12 (4%) berada pada kategori tinggi, responden yang menempuh pendidikan di semester 8 (23,8%) berada pada kategori sedang, responden yang menempuh Pendidikan di semester 6 (2,2%) berada pada tingkat rendah, dan responden yang menempuh Pendidikan di semester 14 (0,2%) berada pada kategori sangat rendah. Distribusi frekuensi dan persentase responden pada tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah secara detail dapat dilihat pada tabel 4.12.
4.1.3 Hasil Uji Hipotesis
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui seberapa besar sumbangan efektif yang diberikan Dukungan Sosial dan Optimisme terhadap Resiliensi Akademik dengan bantuan aplikasi IBM Statistik SPSS 25. Penentuan hipotesis ditolak atau diterima dengan melihat nilai signifikansi, bila nilai signifikansi < 0,05 menandakan H0 ditolak dan H1 diterima,
begitupun sebaliknya. Adapun hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. H0 = Dukungan sosial tidak dapat menjadi prediktor terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi di Kota Makassar
H1 = Dukungan sosial dapat menjadi prediktor terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi di Kota Makassar
b. H0 = Optimisme tidak dapat menjadi prediktor terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi di Kota Makassar
H1 = Optimisme dapat menjadi prediktor terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi di Kota Makassar
c. H0 = Dukungan Sosial dan Optimisme secara bersama-sama tidak dapat menjadi prediktor terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi di Kota Makassar
H1 = Dukungan Sosial dan Optimisme secara bersama-sama dapat menjadi prediktor terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan skripsi di Kota Makassar
Adapun uraian Hasil Uji Hipotesis variabel Dukungan Sosial dan Optimisme terhadap variabel Resiliensi Akademik sebagai berikut:
1. Dukungan Sosial sebagai predictor Resiliensi Akademik
Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Dukungan Sosial sebagai prediktor Resiliensi Akademik
Keterangan:
*R Square = Koefisien Determinan
**F = Nilai uji koefisien regresi secara stimultant
***p = Nilai signifikansi F, p < 0,05
Dari hasil analisis data diatas yakni Dukungan Sosial sebagai predictor Resiliensi Akademik diperoleh nilai R Square sebesar 0,578, yang artinya besar kontribusi Dukungan Sosial terhadap Resiliensi Akademik yaitu sebesar 57,8%. Dari nilai kontribusi tersebut juga diperoleh nilai F sebesar 550,488 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang diperoleh menunjukkan nilai lebih kecil dari 5% (p < 0,05), sehingga hipotesis null (H0) yang menyatakan bahwa Dukungan Sosial tidak dapat menjadi predictor terhadap Resiliensi Akademik pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan Skripsi di Kota Makassar, ditolak.
Variabel R
Square* Kontribusi F** p*** Ket Dukungan
Sosial terhadap Resiliensi Akademik
0,578 57,8% 550,488 0,000 Sig
Dengan demikian hipotesis penelitian (H1) yang menyatakan Dukungan Sosial dapat menjadi predictor terhadap Resiliensi Akademik pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan Skripsi di Kota Makassar, diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Dukungan Sosial dapat menjadi prediktor Resiliensi Akademik pada mahasiswa akhir yang mengerjakan Skripsi di Kota Makassar.
2. Optimisme sebagai predictor Resiliensi Akademik
Tabel 4.14Hasil Analisis Regresi Optimisme terhadap Resiliensi Akademik
Keterangan:
*R Square = Koefisien Determinan
**F = Nilai uji koefisien regresi secara stimultant
***p = Nilai signifikansi F, p < 0,05
Dari hasil analisis data diatas yakni Optimisme sebagai predictor Resiliensi Akademik diperoleh nilai R Square sebesar 0,700, yang artinya besar kontribusi Optimisme terhadap Resiliensi Akademik yaitu sebesar 70%. Dari nilai kontribusi tersebut juga diperoleh nilai F sebesar 162,796 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang diperoleh menunjukkan nilai lebih kecil dari 5% (p
< 0,05), sehingga hipotesis null (H0) yang menyatakan bahwa Variabel R
Square* Kontribusi F** p*** Ket Dukungan
Sosial terhadap Resiliensi Akademik
0,700 70% 162,796 0,000 Sig
Optimisme tidak dapat menjadi predictor terhadap Resiliensi Akademik pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan Skripsi di Kota Makassar, ditolak.
Dengan demikian hipotesis penelitian (H1) yang menyatakan Optimisme dapat menjadi predictor terhadap Resiliensi Akademik pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan Skripsi di Kota Makassar, diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Optimisme dapat menjadi prediktor Resiliensi Akademik pada mahasiswa akhir yang mengerjakan Skripsi di Kota Makassar.
3. Dukungan Sosial dan Optimisme sebagai predictor Resiliensi Akademik
Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi Berganda Dukungan Sosial dan Optimisme terhadap Resiliensi Akademik
Keterangan:
*R Square = Koefisien Determinan
**F = Nilai uji koefisien regresi secara stimultant
***p = Nilai signifikansi F, p < 0,05
Dari hasil analisis data diatas yakni Dukungan Sosial dan Optimisme sebagai predictor Resiliensi Akademik diperoleh nilai R Square sebesar 0,700, yang artinya besar kontribusi Dukungan Sosial dan Optimisme terhadap Resiliensi Akademik yaitu sebesar
Variabel R
Square* Kontribusi F** p*** Ket Dukungan
Sosial dan Optimisme
terhadap Resiliensi Akademik
0,700 70% 467,422 0,000 Sig
70%. Dari nilai kontribusi tersebut juga diperoleh nilai F sebesar 467,422 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi yang diperoleh menunjukkan nilai lebih kecil dari 5% (p < 0,05), sehingga hipotesis null (H0) yang menyatakan bahwa Dukungan Sosial dan Optimisme secara bersama-sama tidak dapat menjadi predictor terhadap Resiliensi Akademik pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan Skripsi di Kota Makassar, ditolak.
Dengan demikian hipotesis penelitian (H1) yang menyatakan Dukungan Sosial dan Optimisme secara bersama-sama dapat menjadi predictor terhadap Resiliensi Akademik pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan Skripsi di Kota Makassar, diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Dukungan Sosial dan Optimisme secara bersama-sama dapat menjadi prediktor Resiliensi Akademik pada mahasiswa akhir yang mengerjakan Skripsi di Kota Makassar.
4. Koefisien Konstanta Dukungan Sosial dan Optimisme sebagai predictor Resiliensi Akademik
Tabel 4.16 Koefisien Konstanta Dukungan Sosial dan Optimisme terhadap Resiliensi Akademik
Keterangan:
*Constant = Nilai koefisien
**B = Koefisien pengaruh
Variabel Constant B** Nilai T Sig*** Ket Dukungan
Sosial 0,084 0,519 16,443 0,000 Sig
Optimisme 0,447 12,759 0,000 Sig
Berdasarkan hasil analisis mengenai koefisien pengaruh dan arah pengaruh, Dukungan Sosial dan Optimisme terhadap Resiliensi Akademik diperoleh nilai konstanta sebesar 0,084. Pada Dukungan Sosial terhadap Resiliensi Akademik didapatkan nilai koefisien regresi sebesar 0.519 dengan arah pengaruh positif, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi Dukungan Sosial maka semakin tinggi pula Resiliensi Akademik pada mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan Skripsi di kota Makassar.
Selain itu, berdasarkan hasil analisis diatas pada Optimisme terhadap Resiliensi Akademik didapatkan nilai koefiesien regresi sebesar 0.447 dengan arah pengaruh positif, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi Optimisme maka semakin tinggi pula Resiliensi Akademik pada mahasiswa akhir yang sedang mengerjakan Skripsi di kota Makassar. Berdasarkan nilai konstanta tersebut, diperoleh bentuk persamaan regresi linear sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Resiliensi Akademik = 0.084 + 0.519 (dukungan sosial) + 0.447 (optimisme)