BAB I PENDAHULUAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41
a. Analisis hasil Belajar Pretest dan Posttest kelas kontrol
Berikut ini merupakan data hasil pretest dan posttest pada siswa kelas X MIA 4 yang berjumlah 35 siswa sebagai kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran biologi pada materi virus, disajikan dalam tabel 4.1 :
Table 4.1 Statistik Deskriptif Pretest dan Posttest Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol
Statistik PreTest PostTest
Ukuran Sampel 35 35
Skor Ideal 100 100
Skor Maksimun 67 87
Skor Minimun 30 30
Standar Deviasi 7,388 12,519
Skor Rata-Rata 39,94 64,97
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pretest dan posttest hasil belajar biologi pada materi virus siswa kelas X MIA 4 sebagai kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran didapatkan skor rata-rata untuk pretest sebanyak 39,94 dan untuk posttest 64,97.
.Adapun distribusi dan frekuensi hasil belajar biologi pada kelas kontrol ditunjukkan pada table 4.2 :
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar Biologi Kelas Kontrol.
No Interval
PreTest PostTest
Keterangan Frekuensi Presentase
(%)
Frekuensi Presentase (%)
1 93-100 0 0 0 0 Sangat Baik
2 84-92 0 0 2 5,71 Baik
3 75-83 0 0 9 25,72 Cukup
4 < 75 35 100 24 68,57 Kurang
Jumlah 35 100 35 100
Sumber : Lampiran
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi dan presentase skor hasil belajar biologi X MIA 4 berjumlah 35 siswa sebagai kelas kontrol yang pada tahap pretest sebanyak 100% siswa yang mendapat kategori yang kurang sedangkan hasil yang didapatkan pada tahap posttest atau setelah tahap pembelajaran menggunakan metode ceramah sebanyak 68,57% siswa yang mendapatkan nilai kurang, sehingga dengan melihat dari hasil presentasi yang ada, maka dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar siswa kelas kontrol X MIA 4 dengan menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran biologi pada materi virus tergolong rendah.
Adapun deskripsi ketuntasan atau standar ketuntasan minimal (KKM) hasil belajar biologi siswa kelas kontrol diperoleh data seperti pada tabel 4.3 :
43
Tabel 4.3 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol
Nilai Kategori
Pre-Test Post-Test
Frekuensi Presentase (%)
Frekuensi Presentase (%)
≥ 75 Tidak Tuntas 35 100 24 68,57
< 75 Tuntas 0 0 11 31,43
Jumlah 35 100 35 100
Sumber : kemendikbud (2017)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil belajar pada kelas X MIA 4 sebagai kelas kontrol pada tahap awal atau pretest sebanyak 100%
siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar ketuntasan minimal (KKM) sedangkan pada tahap posttest atau setelah pembelajaran biologi dengan menggunakan metode ceramah pada materi virus didapatkan hasil sebanyak 31,43% siswa yang memilki nilai diatas kriteria ketuntasan minimal (KKM).
Adapun kategorisasi hasil belajar siswa pada kelas kontrol pada tahap awal atau pretets dan pada tahap posttest atau tahap setelah menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran biologi pada materi virus mendapatkan hasil yang sedikit berbeda untuk lebih jelasnya perbedaan hasil belajar pretets dan posttest pada kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini :
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Frekuensi
Kategorisasi Hasil Belajar
Pretest Kontrol Posttest Kontrol
Gambar 4.1 Grafik Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Kontrol
Berdasarkan grafik pada gambar 4.1 dapat dilihat bahwa kategorisasi hasil belajar siswa kelas X MIA 4 sebagai kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah pada saat proses pembelajaran biologi pada materi virus, saat pemberian pretets seluruh siswa memiliki nilai dibawah standar kriteria ketuntasan minimal (KKM), sedangkan pada saat pemberian posttest setelah menggunakan metode ceramah pada proses pembelajaran biologi pada materi virus siswa hanya sibuk dengan teman sebangkunya dan bercerita dengan teman lainnya tanpa focus pada materi yang diajarkan oleh guru sehingga hasil belajar yang didapatkan siswa kurang atau masih belu memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75 yang telah diterapkan pada pembelajaran biologi disekolah SMAN 19 Makassar.
45
b. Hasil Pretest Kelas Eksperimen
Berikut ini merupakan data hasil pretets dan posttest pada kelas X MIA 1 yang berjumlah 35 siswa sebagai kelas eksperimen yang menggunakan media game kahoot pada proses pembelajaran biologi pada materi disajikan dalam tabel 4.4 :
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Pretest dan Posttest Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen
Statistik Pre-Test Post-Test
Ukuran Sampel 35 35
Skor Ideal 100 100
Skor Maksimun 67 93
Skor Minimun 27 53
Standar Deviasi 16,418 9,391
Skor Rata-Rata 45,06 78,60
Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa pada kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen yang memiliki jumlah sampel sebanyak 35 siswa, diperoleh data pretets dengan skor rata-rata sebanyak 45,06 dan pada data posttest setelah menggunakan media game kahoot dalam proses pembelajaran biologi pada materi virus didapatkan skor rata-rata sebanyak 78,60 dengan melihat nilai atau hasil belajar yang didapatkan siswa pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa menggunakan media game kahoot pada proses pembelajaran biologi pada materi virus dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah diterapkan oleh sekolah pada pembelajaran biologi.
Adapun distribusi frekuensi dan presentase skor hasil belajar biologi kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.5 :
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Presentase Skor Hasil Belajar Biologi Kelas Eksperimen
No Interval
Pre-Test Post-Test
Keterangan Frekuensi Presentase
(%)
Frekuensi Presentase (%)
1 93-100 0 0 2 5,72 Sangat Baik
2 84-92 0 0 9 25,71 Baik
3 75-83 0 0 13 37,14 Cukup
4 < 75 35 100 11 31,43 Kurang
Jumlah 35 100 35 100
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat hasil belajar biologi X MIA 1 sebagai kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan (pretest) didapatkan presentase sebanyak 100% siswa yang memiliki nilai kurang, berbeda dengan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan (posttest) atau setelah menggunakan media game kahoot pada proses pembelajaran biologi pada materi virus presentase yang didapatkan yaitu sebanyak 31,43% siswa yang memiliki nilai kurang, sehingga dengan melihat hasil belajar siswa saat sebelum diberikan perlakuan (pretest) dan sesudah diberikan perlakuan (posttest) nilai yang didapatkan siswa meningkat.maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa meningkat dengan menggunakan media game kahoot pada proses pembelajaran biologi pada materi virus.
47
Adapun deskripsi ketuntasan pretets dan posttest hasil belajar biologi pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.6 :
Tabel 4.6 Deskripsi Ketuntasan Pretest dan Posttest Hasil Belajar Biologi pada Kelas Eksperimen
Nilai Kategori Pre-Test Post-Test
Frekuensi Presentase (%)
Frekuensi Presentase (%) 0 – 74 Tidak
Tuntas
35 100 11 31,43
75 – 100 Tuntas 0 0 24 68,57
Jumlah 35 100 35 100
Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa presentase hasil belajar siswa X MIA 1 sebagai kelas eksperimen pada saat pemberian pretest sebanyak 100% siswa yang memiliki hasil belajar dibawah standar kriteria ketuntasan minimal (KKM) sedangkan pada saat pemberian posttest atau setelah penggunaan media game kahoot pada proses pembelajaran biologi pada materi virus presentas hasil belajar siswa sebanyak 68,57% siswa yang tuntas dalam proses pembelajaran atau hasil belajar siswa memenuhi standar kriteria ketuntasan (KKM
Adapun grafik peningkatan atau perbedaan hasil belajar siswa pada saat pemberian pretetst dan posttest pada kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan media game kahoot pada proses pembelajaran biologi pada materi virus dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini :
Gambar 4.2 Grafik Kategorisasi Interval dan Frekuensi Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Eksperimen
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat perbedaan hasil belajar siswa kelas X MIA 4 sebagai kelas eksperimen pada saat pemberian pretets dan posttest terdapat peninggkatan hasil belajar siswa yang awalnya pada pemberian pretest seluruh siswa mendapatkan nilai dibawah standar Kriteria ketuntasan minimal berbeda pada saat siswa diberikan posttest setelah penggunaan media game kahoot pada proses pembelajaran biologi pada materi virus sebanyak dari 35 jumlah siswa sebanyak 24 siswa yang mendapatkan hasil belajar diatas standar kriteria ketuntasan minimal yang telah diterapkan oleh sekolah pada pembelajaran biologi.
c. Hasil Analisis Data Observasi Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan penggunaan media game kahoot sebagaimana pada tabel deskriptif, juga didukung dengan data hasil obeservasi aktivitas siswa. Adapun hasil observasi siswa selama 3 kali pertemuan pembelajaran menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan
49
media game kahoot pada materi virus cukup efektif, hal ini dapat dilihat dari ketercapaian presentase rata-rata aktivitas siswa yang diperoleh selama pembelajaran. Berikut ini tabel presentase aktivitas belajar siswa pada materi virus dengan menggunakan media game kahoot pada tabel 4.7 dibawah ini :
Tabel 4.7 Deskriptif Hasil Presentase Data Observasi Siswa Kelas X MIA 1 Sebagai Kelas Kontrol
Pertemuan Persentase (%)
Kriteria
I 79 Aktif
II 82 Sangat Aktif
III 86 Sangat Aktif
Rata-rata 82 Sangat Aktif
Sumber : lampiran
Berdasarkan hasil observasi mengenai aktivitas siswa dengan menggunakan media game kahoot dalam proses pembelajaran menunjukkan bahwa siswa mampu melaksanakan setiap tahapan dalam pembelajaran dengan menggunakan media game kahoot. Proses pembelajaran ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan data yang didapatkan pada pertemuan pertama, kedua dan ketiga mengenai aktivitas siswa dengan menggunakan media game kahoot dalam proses pembelajaran biologi pada materi virus didapatkan skor rata-rata sebanyak 82% dengan melihat kriteria atau nilai yang didapatkan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kategori siswa Sangat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran biologi pada materi virus dengan menggunakan media game kahoot.