BAB I PENDAHULUAN
B. Pembahasan
Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji hipotesis yang didapatkan setelah melakukan uji-t (Independet Sampel T-Tes) program SPSS versi 25 terhadap hasil belajar biologi yaitu 0,002. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan jika signifikansi 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, dimana hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penggunaan media game kahoot terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 19 Makassar pada materi virus.
55
memahami materi virus, bertukar pikiran dan saling bekerja sama dalam memilih jawaban yang telah disiapkan dalam aplikasi game kahoot tersebut.
Selain memudahkan siswa dalam memahami dan mengingat materi virus yang diajarkan, dimana pada media pembelajaran ini siswa dituntut untuk memperhatikan setiap gambar maupun video yang ada pada tampilan aplikasi game kahoot kemudian setelah siswa memperhatikan soal, gambar maupun video dan setiap kelompok telah menyelesaikan soal yang ada pada aplikasi game kahoot siswa akan melihat langsung nilai yang telah didapatkan setiap kelompok. Dengan begitu, siswa dapat lebih semangat untuk mendapatkan nilai yang tertinggi, lebih mempelajari dan mengingat banyak informasi atau materi virus dalam waktu yang singkat dan lebih mudah dengan adanya tampilan gambar maupun video dalam aplikasi game kahoot .
Untuk membuktikan kebenaran dari ada tidaknya pengaruh media Game Kahoot terhadap hasil belajar biologi siswa pada materi virus, maka dilakukan uji hipotesis. Akan tetapi, sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas untuk membuktikan apakah sampel yang digunakan berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak, uji homogenitas untuk membuktikan apakah sampel yang di gunakan homogen atau tidak dan uji N-Gain untuk membuktikan apakah ada selisih antara nilai pretest dan posttest kelas kontrol dengan pretets dan posttest kelas eksperimen.
Berdasarkan uji prasyarat yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang
berdistribusi normal dan kedua kelompok tersebut berasal dari varians yang homogen. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh media Game kahoot terhadap hasil belajar siswa kelas X SMAN 19 Makassar pada materi virus.
Media pembelajaran game kahoot memiliki pengaruh terhadap hasil belajar dapat dilihat melalui hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu pada kelas X MIA 1. Pada kelas X MIA 1 yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran game kahoot memiliki hasil belajar yang tinggi dibandingkan dengan kelas yang hanya diajar menggunakan metode ceramah.
Hal ini disebabkan karena dalam proses belajar menggunakan media game kahoot siswa lebih mudah memahami dan mengingat materi virus melalui tahap-tahap dalam proses pembelajarannya. Contohnya pada tahap pembuatan pembelajaran menggunakan media game kahoot, pada tahap ini siswa akan menyusun melihat soal, gambar maupun video yang ada pada aplikasi tersebut pada hasil akhir siswa akan langsung melihat hasil atau skor yang didapatkan.
Dengan mengetahui gambar dan video yang ada siswa akan lebih mudah memahami dan mengingat apa yang telah siswa pelajari.
Peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan media game kahoot tersebut juga didukung dengan data hasil observasi aktivitas siswa. Adapun hasil observasi aktivitas siswa selama 3 kali pertemuan pembelajaran dikelas, menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan media Game Kahoot pada materi virus efektif untuk digunakan. Hal ini dapat dilihat dari ketercapaian persentase rata-rata keseluruhan yang di peroleh mencapai 82%, yang
57
menunjukkan bahwa kategori keaktifan siswa dengan menggunakan media Game Kahoot, termasuk dalam kategori aktif. Hal ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam belajar sangat terlihat, dari awal hingga akhir pembelajaran. Sehingga secara keseluruhan penggunaan media Game Kahoot dapat dilaksanakan dengan baik oleh siswa, jadi dapat dinyatakan bahwa penggunaan media Game Kahoot pada materi virus dapat diterima oleh siswa.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran game kahoot dalam kegiatan belajar mengajar dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengatasi masalah-masalah pendidikan seperti hasil belajar rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Firdianti (2015), dimana penerapan media pembelajaran kahoot menunjukkan hasil yang positif atau dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena dalam media game kahoot siswa tidak lagi disulitkan dengan mencatat keseluruhan pembahasan pembelajaran. Dengan begitu, siswa lebih mudah mengingat dan memahami pembelajaran sehingga media pembelajaran game kahoot yang diterapkan dengan baik dan benar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Meskipun media game kahoot lebih berpengaruh pada hasil belajar siswa, tetapi pada saat pelaksanaan proses belajar mengajar masih mengalami sedikit kendala diantaranya beberapa siswa yang masih sulit untuk diatur, rebut didalam kelas saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Untuk membawa suasana lebih nyaman, guru memberikan penghargaan bagi siswa yang
menjawab sebagai salah satu bentuk siswa sedang belajar dan bisa berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
Selain itu, penggunaan media game kahoot dapat membuat pembelajaran menjadi lebih efektif. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang mampu menyeimbangkan seluruh potensi berpikir siswa, dengan kata lain adalah pembelajaran yang menyeimbangkan antara potensi otak kiri dan otak kanan siswa. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Agustin (2018), bahwa Media Kahoot adalah upaya untuk mengoptimalkan fungsi otak kiri dan otak kanan yang kemudian aplikasinya sangat membantu untuk memahami masalah dengan cepat karena telah terpetakan. Dengan demikian, penerapan metode Mind Mapping dapat menjadi alternatif dalam pemilihan metode pembelajaran yang dapat menyeimbangkan potensi otak siswa. Selain itu, metode ini pun dapat mempengaruhi hasil belajar.
59
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN