BAB II KAJIAN TEORITIK12
B. Konsep model yang dikembangkan
3. Hasil belajar
Papan pengumuman, papan tempel. Alat ini merupakan alat klasik yang tak pernah dilupakan orang dalam proses belajar mengajar. Peranan papan tulis dan papan lainya masih tetap digunakan guru sebab merupakan alat yang praktis dan ekonomis.
C. Kerangka Teoretik
Penelitian ini menggunakan pengembangan ( research and depelovment ), dengan alasan karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu mengembangkan sebuah media pembelajaran berupa alat peraga sistem peredaran darah manusia . Sedangkan model pengembangan penelitian yang akan digunakan yaitu model pengembangan yang dikembangkan oleh Borg And Gell(1983 : 772 ).
Menurut Borg And Gell, educational research and development ( R & D ) is a process used to deplop and validate education production. Dengan pengertian tersebut maka rangkaian langkah-langkah penelitian dan pengembangan dilakukan secara siklis, dan pada setiap langkah yang akan dilalui atau dilakukan selalu mengacu pada hasil langkah sebelumnya hingga pada akhirnya diperoleh suatu produk alat peraga dalam suatu pembelajaran yang baru.
Alasan lain menggunakan pendekatan peneliatian dan pengembangan ( R N D ) karena dipandang tepat untuk mengembangkan suatu media alat peraga yang tujuannya tidak hanya sekedar memberikan informasi dan sebagai alat tambahan pembelajaran melainkan lebih dari itu seperti meningkatkan kreatifitas dan hasil belajar para peserta didik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan nyata yang dialami disekolah.
Penelitian dan pengembangan juga memiliki keunggulan terutama jika dilihat dari prosedur kerjanya yang sangat memperhatikan kebutuhan dan situasi nyata disekolah dan bersifat sistematik. Pendekatan penelitian dan pengembangan pendidikan pada penelitian ini dimanfaatkan untuk menghasilkan sebuah media
alat peraga untuk membantu peserta didik didalam pembelajaran IPA dan juga untuk membantu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA materi system peredaran darah manusia dengan adanya media alat peraga ini guru diharapkan tidak hanya terpaku pada metode pembelajaran konvensional seperti ceramah atau diskusi.
Media alat peraga yang akan dikembangkan ini berasal dari sampah pelastik dengan material utamanya yaitu botol bekas. Dengan menggunakan botol pelastik ( bahan an organic ) ini diharapkan bisa memotivasi masyarakat yang ada disekolah untuk bisa mendaur ulang atau mendaya gunakan sampah botol plastik ini karena kita tahu bahwa plastik-plastik ini sulit untuk diurai oleh tanah dan butuh waktu lama yaitu sekitar 500-100 tahun, baru sampah plastik bisa terurai sempurna oleh tanah. Selain bisa mendapatkan keuntungan dari memberdayakan sampah-sampah an organic ini, juga dapat menjaga agar lingkungan menjadi nyaman dan bersih.
4. Rancangan model
Suatu model dalam penelitian pengembangan dihadirkan dalam bagian prosedur pengembangan, yang biasanya mengikuti model pengembangan yang dianut oleh peneliti. Model dapat juga memberikan kerangka kerja untuk pengembangan teori dan penelitian. Dengan mengikuti model tertentu yang dianut oleh peneliti, maka akan diperoleh sejumlah masukan (input) guna dilakukan penyempurnaan produk yang dihasilkan, apakah berupa bahan ajar, alat peraga atau produk-produk yang lain.
Berikut model desain pengembangan Borg and Gall . Deskripsi tentang prosedur dan langkah-langkah penelitian pengembangan sudah banyak dikembangkan. Prosedur penelitian pengembangan pada dasarnya terdiri dari dua tujuan utama, yaitu mengembangkan produk dan menguji keefektifan produk dalam mencapai tujuan. Tujuan pertama disebut sebagai fungsi pengembang sedangkan tujuan kedua disebut sebagai validitas.
Dengan demikian, konsep penelitian pengembangan lebih cepat dapat diartikan sebagai upaya pengembangan yang sekaligus disertai dengan upaya validitasnya. Secara konseptual, pendekatan penelitian dan pengembangan mencakup 10 langkah umum, sebagaimana diuraikan Borg & Gall sebagai berikut:
1. Mencari potensi dan masalah 2. Pengumpulan data
3. Desain produk 4. Validitas produk 5. Revisi desain 6. Uji coba produk 7. Revisi produk 8. Uji coba pemakaian 9. Revisi produk 10.Produksi masal.
Atau dapat juga digambarkan dalam bentuk skema tahapan pengembangan produk model Borg & Gall dalam bentuk pengembangan media alat peraga seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar.1 Instructional Design R and D
Pengadaptasiannya diwujudkan dalam bentuk perencanaan teknis sasaran dan jenis kegiatan yang akan dilakukan dalam tiap tahapannya. Jika kesepuluh langkah penelitian dan pengembangan diikuti dengan benar, maka akan dapat menghasilkan suatu produk pendidikan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Langkah- langkah tersebut bukanlah hal baku yang harus diikuti, langkah yang diambil bisa disesuaikan dengan kebutuhan peneliti pada saat melakukan penelitian dilapangan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan media berupa alat peraga sistem peredaran darah manusia serta mencari tahu tingkat kevalidan alat peraga tersebut dan untuk melihat bagaimana hasil belajar peserta didik setelah diberikan treatmen alat peraga sistem peredaran darah yang sudah dikembangkan.
B. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dimulai pada bulan januari 2021 dan penelitian ini dilakukan di Mts Baiturahim Kabar Lombok Timur.
C. Karakteristik model yang dikembangkan
alat peraga yang dikembangkan terbuat dari sampah botol pelastik dan model pengemabngan dari alat peraga yang dikembangkan mengikuti alur model pengembangan borg and gell. Dengan mengikuti sepuluh langkah- langkah yang sudah diterapkan oleh borg and gell namun bisa disesuaikan dengan kebutuhan peneliti ketika melakukan penelitian dilapangan . Media alat peraga ini terbuat dari sampah botol plastik sebagai material utama dalam pembuatan media alat peraga. Botol plastik material lain yang dibutuhkan dalam pembuatan alat peraga ini yaitu papan triplek, selang waterpass sisa, chat kayu dan lain sebagainya.
Adapun kelebih dari alat peraga ini yaitu dapat meningkatkan kreatifitas dan rasa kepedulian terhadaplingkungan sekitar karena mendaya gunakan sampah pelastik
menjadi sebuah media pembelajaran, alat peraga yang dikembangkan lebih tahan lama karena media ini bisa digunakan hingga beberapa tahun lamanya serta mudah untuk digunakan dan perawatannya juga gampang, dan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian dan Pengembangan ( Research and Development (R N D) yaitu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu. dan menguji tingkat keberhasilan dari penggunaan alat peraga penelitian ini menggunakan uji N- GAIN.
1. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti yaitu : a) Teknik observasi
Secara umum, pengertian observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan ( data), yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomen- fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan ( sudijono,2013,hal.76)
Menurut sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasiadalah suatu proses yang kompleks dimana proses tersebut tersususn dari berbagai proses biologis psikologis. Teknik ini
berkenaan dengan perilaku manusia. Proses kerja , gejala-gejala alam yang diperoleh melalui pengamatan( sugiono,2015,hal 203).
Metode observasi dilakukan dengan mengisi lembar observasi mengamati secara langsung keadaan keaktifan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaranuntuk memperoleh data yang diperlukam dalam penelitian.
b) Teknik angket
Kuisioner (questonair) juga sering dikenal dengan angket.
Kuisioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang diisi oleh orang yang akan diukur (responden) dalam penelitian ini adalah siswa. Dengan adanya angket atau kuisioner ini nantinya dapat diketahui tentang keadaan atau data diri, penglaman,pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain ( arikunto, 2009, hal 27-28).
Angket terdiri dari dua bentuk yaitu anket berstruktur dan angket tak berstruktur. Dalam penelitian ini menggunakan angket berstruktur dimana didalam angket tersebuttelah menyediakan berbagai alternatif jawaban( arifin,2009,hal 166-167).
Angket terbagi menjadi 3 yaitu :
1) Angket terbuka untuk mngetahui kebutuhan media pada siswa.
2) Angket pada saat uji validasi produk oleh tim ahli
3) Angket untuk mengetahui respon siswa terhadap produk yang dikembangkan.
c) Teknik wawancara
Wawancara merupakan proses memproleh keterangan yang dilakukan melalui percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung. Wawancara inidilakukan secara langsung oleh peneliti ( interviewer)dengan guru ( interviewee) tanpa melalui perantara dengan menggunakan instrumen wawancara yang sebelumnya telah disiapkan ( arifin,2009,hal.157-158).
2. Teknik analisis data
Teknik analisis data merupakan satu langkah setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data dimana data tersebut diolah (analysis) (arikunto,2013.hal.278). proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber setelah melakukan penelitian dengan observasi, interview, angket, wawancara dan dokumentasi.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini merupakan analisis yang mampu mendukung tercapainjya tujuan dari kegiatan penelitian dan pengembangan.
Berdasarkan tujuan dasar yang ingin dicapai adalah kelayakan media alat peraga yang diterapkan untuk membantu pemahaman materi.
a. Analisis wawancara dan angket
Teknik analisis data yang digunakan dalam analisis wawancara dan angket adalahteknik analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif
bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis.
Penelitian ini menggunakan analisis deskriftif presentase yang didapatkan dari angket yang telah diisi dan hasil wawancara yang telah dilakukan. Data yang diperoleh berasal dari guru dan siswa sebagai responden. Hasil penilaian angket pada produk dihitung dengan rumus perentase.
b. Analisis validitas
Analisis validitas terhadap media ala peraga dapat dilakukan dengan dua macam cara. Pertama, analisis validasi yang dilakukan oleh ahli media pembelajaran yang merupakan dosen IPA atau biologiyang fokus pada tampilan produk dan kelayakan untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Kedua, analisis validasi oleh ahli materi merupakan guru yang memahami IPA atau biologi terutama pada materi sistem peredaran darah manusia.
Angket validasi pada ahli media dan ahli materi menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikkap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang suatu kejadian.
Dalam penelitian ini indikator-indikator pada setiap aspek terdapat rubrik pada setiap indikator yang dihungakan dengan dengan kata-kata sebagai tabel. 3 berikut:
Tabel . 3 skala likert pernyataan positif
Pernyataan Keterangan
Sangat baik (SB ) 5
Baik (B ) 4
Cukup baik (CB) 3
Kurang baik (KB) 2
Sangat kurang (SK ) 1
( Ridwan, 2012.hal 20-21)
Hasil validasi ahli media dan ahli materi dapat dihitung tingkat pencapainnya. Rumus yang digunakan untuk menghitung presentase sebagai berikut :
Presentase = Σ ( jawaban x bobot tiap pilihan) x 100%
n x bobot tertinggi keterangan :
Σ = jumlah
n = jumlah seluruh item angket
sebagai ketentuan dalam memberikan makna dan pengambilan keputusan, maka digunakan ketetapan dijelaskan pada tabel 3.2 berikut
Tabel. 4 konversi tingkat pencapaian dengan skala5 Tingkat pencapaian Kategori Keterangan
81% - 100%
Sangat valid
Dapat digun akan tanpa revisi 61% - 80 %
Valid
Dapat digunakan namun revisi 41 % - 60%
Kurang valid
Disarankan tidak dipergunakan karena perlu revisi besar 21 % - 40%
Tidak valid
Tidak boleh digunakan 0 % - 20 %
Sangat tidak valid
Sangat tidak boleh dipergunakan ( akbar, 2013, hal.42 ).
d) Tes
Dalam penelitian ini, tes diberikan pada saat pretest dan postest pada kelas eksperimen. Tes awal ( pretest) yang diambil adalah untuk mengetahui kemampuan dasar siswa dalam pembelajaran IPA. Nilai pretest ini diambil sebelum dilakukannya treatmen kepada siswa kelas VIII , sedangkan tes akhir ( Posttest) untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA setelah mereka diberikan perlakuan(
treatment) dan untuk mengetahui apakah ada peningkatan yang terjadi
setelah siswa diberikan treatmen berupa penggunaan alat peraga pada saat mempelajari materi sistem peredaran darah.
E. Langkah-langkah pengembangan model 1. Penelitian pendahuluan
Penelitian terdahulu ini dilakukan oleh Laila Sari Amalia, penelitiannya berjudul pengembangan alat peraga limbah plastik materi biokimia sub materi siklus air kelas X. dilakukan di salah satu SMA disemarang pada tahun ajaran 2018/2019. Penelitian yang dilakukan yaitu mengembangkan barang-barang pelastik sebagai media alat peraga pada materi siklus air sedangkan yang akan peneliti lakukan berbeda karena peneliti akan mengembangkan media alat peraga pada meteri system peredaran darah manusia. hanya saja penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu sama-sama mengebangkan media alat peraga dari limbah pelastik karena peneliti sebagian besar nantinya akan menggunakan limbah plastik pada penelitian yang akan peneliti lakukan.
Penelitian lain yaitu dilakukan oleh Retno wulandari dengan judul pnelitian penggunaan alat peraga torso sebagai upaya meningkatkan pemahaman rangka manusia dan fungsinya pada siswa kelas IV SD Negeri 2 jatipuro, trucuk klaten . penelitian ini dilakukan pada tahun 2013. Penelitian ini berbeda dengan penelitian yang akan peneliti lakukan dapat dilihat dari material – material yang akan peneliti gunakan serta materi yang akan di ajarkan juga berbeda namun ada kesamaan yang peneliti lakukan yaitu
meneliti sebuah media alat peraga dan melihat bagaimana perubahan hasil belajar dari siswa setelah melakukan uji coba dari media yang peneliti kembangkan.
Penelitian selanjutnya yaitu dilakukan oleh emylia novita fitriana dengan judul pengembangan simulator sistem kerja jantung untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas V di MIN Darul Ulum Rejoso Jombang. Peneltian dilakukan pada tahun 2014. Penelitian ini berbeda dengan yang peneliti lakukan jika dilihat dari material yang digunakan dalam pengembangan media alat peraga namun beberapa hal yang sama yaitu menyangkut materi yang dikembangkan yaitu mengenai jantung serta model pengembangan yang dilakukan yaitu mengikuti model pengembangan Borg And Gell.
Tabel. 5 pengembangan terdahulu
N o
Nama peneliti
Judul
Fokus penelitian
Kesimpulan
Persamaan dan perbedaan
1
Laila sari amalia
pengembangan alat peraga limbah plastik materi
biokimia sub
Mengembangk an sebuah media alat peraga
menggunakan
Dari penelitian yang dilakukan peneliti
terdahulu peneliti ini
Persamaan : Penelitian yang dilakukan sama-sama mengembangk
materi siklus air kelas X
limbah plastik dengan materi biokimia sub materi siklus air kelas x
berharap bisa mengembangka n sebuah media alat peraga yang terbuat dari limbah plastik dengan
mengutamakan materi biokimia sub materi siklus air.
an sebuah media alat peraga dengan menggunakan material limbah plastik dalam
pembuatan alat peraga.
Perbedaan : Peneliti sebelumnya mengamati tentang materi biokimia sub materi siklus air kelas x sedangkan yang peneliti akan teliti mengenai
materi sistem peredaran darah manusia.
2
Retno wulandari
pnelitian penggunaan alat peraga torso sebagai upaya
meningkatkan pemahaman rangka manusia dan fungsinya pada siswa kelas IV SD Negeri 2 jatipuro, trucuk klaten
Meneliti tentang bagaimana meningkatkan pemahaman siswa mengenai rangka manusia dan fungsinya dengan menggunakan alat peraga berupa torso.
Dari penelitian yang dilakukan peneliti
terdahulu.
Peneliti bisa meningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan alat peraga berupa torso.
Persamaan : Persamaan yang peneliti lakukan
dengan peneliti sebelumnya ini yaitu
melakukan penelitian mengenai media alat peraga dan melihat peningkatan pemahaman berupa hasil belajaran siswa setelah
melakukan uji coba media alat peraga.
3
emylia novita fitriana
pengembangan simulator sistem kerja jantung untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas V di MIN Darul Ulum Rejoso Jombang
Fokus masalah pada
pengembangan ini yaitu
mengembangka n simulator kerja jantung.
Dari penelitian yang dilakukan peneliti
sebelumnya ini dapat
disimpulkan bahwa
pengembangan simulator sistem kerja jantung yang
dikembangkan sangat valid dilihat dari angket validasinya.
Namun pada penelitian yang
Persamaan : Persamaan yang peneliti akan lakukan yaitu sama- sama
mengembangk an sistem kerja jantung.
Perbedaan:
Pada penelitian yang peneliti akan lakukan berbeda baik dilihat dari material yang akan peneliti gunakan dalam
dilakukan hanya dilakukan pada validasi ahli materi saja dan tidak dilanjutkan pada diserminat.
mengembangk an media alat peraga sistem peredaran darah manusia.
2. Perencanaan pengembangan model
Tahap Perencanaan dari pengembangan model ini yaitu :
Gambar. 2 tahapan perencanaan Melakukan observasi ke
MTS.Baiturrahim kabar
Mengumpulkan data dengan cara melakukan wawancara terhadap guru
dan murid
Mendesain rancangan alat peraga
Pembuatan alat peraga
Melakukan validasi Kepada 2 orang ahli media
dan 2 orang ahli materi
Melakukan uji coba kelompok kecil pada 2-4
orang siswa
Melakukan revisi produk dan perbaikan media alat
peraga
Melakukan percobaan pada kelompok besar yang
terdiri atas 28 orang Menyebarkan media
alat peraga kebeberapa sekolah
3. Validasi evaluasi dan revisi model a. Telaah pakar
Telaah pakar akan dilakukan oleh 2 orang dosen dan dua orang guru. Pada telaah pakar ini akan digunakan angket validasi .Untuk validitas alat peraga, instrumen yang digunakan berupa angket validasi.
Data yang diperoleh berupa isian angket mengenai alat peraga peredaran darah yang diperoleh dari 2 ahli, yaitu ahli media dan ahli materi. Ahli media menilai pada aspek bahan, tampilan, pengoperasian, dan kinerja alat peraga. Ahli materi menilai pada aspek kurikulum, nilai pendididikan , konten biologi, visualisasi materi, serta keterpaduan antara media alat peraga dan materi.
b. Uji coba kelompok kecil
Ujicoba produk yang sudah dikembangkan akan diuji kepada siswa kelompok kecil yang isinya hanya 2-4 orang siswa.uji coba kelompok kecil ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi berbagai permasalahan seperti kelemahan, kekurangan, ataupun keefektifan produk saat digunakan oleh siswa.
Data yang diperoleh dari uji coba ini digunakan bersama-sama dengan data masukan ahli media dan ahli konsep sistem peredaran darah manusia. Uji coba kelompok kecil ini dijadikan sebagai pertimbangan
untuk melakukan revisi produk sebelum digunakan pada uji coba kelompok besar. Uji coba kelompok kecil ini dilakukan pada peserta didik kelas VIII di MTs. Baiturrahim Kabar.
c. Uji coba kelompok besar
Setelah melakukan uji coba pada kelompok kecil dan media alat peraga sudah direvisi maka akan dilanjutkan dengan uji coba kelompok besar. Ujicoba produk yang sudah revisi akan diuji kembali kepada siswa kelompok besar yang isinya hanya 27-28 0rang didalam satu kelas tersebut. uji coba kelompok besar ini dilakukan dengan tujuan melihat tingkat keefektifitasan dari media yang sudah dikembangkan dan akan dilakukan perbanyak alat peraga.
a) Implementasi model
Pengembangan barang bekas dari limbah plastik yang dijadikan sebagai media alat peraga ini akan diimplementasikan disekolah MTs.Baiturrahim Kabar, Lombok Timur.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi prototipe produk
penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa alat peraga dari barang bekas ( berupa limbah plastik ) yang dapat digunakan sebagai media alat peraga dalam pembelajaran IPA untuk peserta didik di MTS. Baiturrahim Kabar. Pengembangan produk yang dilakukan oleh peneliti mengikuti alur pengembangan dari Borg and gell.
Sesuai dengan prosedur pengembangan menurut Borg and Gell yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Potensi dan masalah.
Langkah pertama ini meliputi analisis kebutuhan dari peserta didik, untuk mengetahui potensi dan masalah yang terjadi di sekolah tersebut peneliti melakukan wawancara terlebih dahulu terhadap guru dan peserta didik sehingga diketahui bahwa permasalahan yang ditemui oleh peserta didik disekolah tersebut yaitu rendahnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh gurunya.
2. Pengumpulan data
Sebelum mendesain produk peneliti akan mencari tahu atau mengumpulkan data terlebih dahulu sebelum Menyusun rencana penelitian, yaitu dengan cara melakukan wawancara secara langsung dan secara tertulis.
3. Desain produk
Langkah ini meliputi penentuan desain produk yang akan dikembangkan, penentuan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan selama proses penelitian dan pengembangan, penentuan tahap-tahap pelaksanaan uji desain di lapangan, dan penentuan deskripsi tugas pihak- pihak yang terlibat dalam penelitian. Termasuk di dalamnya antara lain pengembangan bahan pembelajaran, pengembangan media alat peraga, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi.
2. Validitas desain
Langkah ini merupakan validasi yang akan menentukan apakah media alat peraga yang sudah dikembangkan itu valid untuk digunakan atau tidak.
3. Revisi desain
Langkah ini dilakukan untuk merevisi produk yang sudah dikembangkan dan melakukan perbaikan atas saran dari validator ahli dan validator materi.
4. Uji coba produk kelompok kecil
Langkah ini dilakukan untuk menguji coba produk yang sudah dikembangkan dan sudah divalidasi oleh validator ahli dan validator materi serta sudah di revisi.
5. Uji coba kelompok besar
Setelah revisi dari uji coba kelompok kecil maka akan dilanjutkan ke uji coba kelompok besar untuk melihat bagaimana tingkat ke efektifitasan dari media alat peraga tersebut.
6. Revisi produk
Ini dilakukan untuk revisi terakhir sebelum dilakukan penyebar luasan media agar media yang dikembangkan benar-benar valid dan bisa digunakan untuk waktu yang tidak terbatas.
7. Produksi masal
Produk yang sudah validasi, diuji coba dan di revisi siap untuk disebarkan karena sudah melalui banyak tahapan kelayakan untuk bisa digunakan sebagai media pembelajaran. Namun disini peneliti hanya menyebarkan disatu sekolah dikarenakan waktu, biaya,dan tenaga yang tidak memadai.
B. Tahapan perancangan produk
Tahap perancangan (design) memiliki tujuan untuk merancang media alat peraga yang akan digunakan kemudian dilanjutkan dengan tahapan desain produk. Pada tahap ini terdiri dari beberapa langkah yaitu
1. Pemilihan media pembelajaran
Media pembelajaran yang dikembangkan berupa media alat peraga yang dibuat dengan memanfaatkan sampah plastik dari botol minuman dan selang waterpass. Sebelum pembuatan media alat peraga terlebih dahulu peneliti merancang ( design) alat peraga menggunakan word. Perancangan
yang dibuat menampilkan tampilan dasar dari alat peraga yang akan dibuat.
Tampilan dasar dari perancangan alat peraga yang akan dibuat seperti dibawah ini :
Paru-paru
Bilik kiri Bilik kanan
Seluruh tubuh Serambi
kanan
Serambi kiri Selang waterpas sebagai
pembuluh nadi
Selang waterpas sebagai pembuluh nadi
Botol sebagai bilik kanan
Botol sebagai bilik kiri
Botol sebagai serambi kanan
Botol sebagai serambi kiri
Selang waterpas sebagai pembuluh nadi Selang waterpas sebagai
pembuluh nadi
Botol dijadikan sbg organ seluruh tubuh