PENDAHULUAN
Latar belakang
Pemilihan limbah botol plastik sebagai bahan pembuatan media edukasi berupa alat bantu pengajaran sistem peredaran darah karena banyaknya limbah botol plastik di lingkungan rumah atau sekolah. Pembuatan alat ajar ini juga bertujuan untuk melatih kreativitas guru dan siswa dalam memanfaatkan limbah botol plastik yang ada di lingkungan. Bahan yang dipilih untuk membuat alat peraga dari sampah plastik adalah sistem peredaran darah manusia.
Fokus masalah
Perumusan penelitian
Tujuan
Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan alat peraga rangkaian manusia pada pembelajaran IPA MT.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pengembangan media pembelajaran khususnya alat pembelajaran dari barang bekas seperti sampah plastik, untuk membantu proses pembelajaran.
Spesifikasi produk
Alat peraga ini diperuntukkan bagi guru mata pelajaran IPA dan biologi sebagai penunjang proses pembelajaran pada materi tentang sistem peredaran darah manusia. Alat peraga sistem peredaran darah manusia ini terbuat dari bahan sederhana seperti botol plastik bekas yang akan dijadikan tiruan empat ruang jantung (bilik kiri, bilik kanan, serambi kiri, dan serambi kanan), serta 3 buah botol lagi akan digunakan sebagai paru-paru, setelah seluruh tubuh dan pompa, jadi jumlah botol yang akan kita gunakan untuk membuat penyangga ini adalah 7. Selain botol plastik, tabung ketinggian air juga akan berfungsi sebagai tiruan pembuluh darah, dan kayu lapis akan digunakan sebagai penopang seluruh organ.
Asumsi pengembangan
Ahli materi : merupakan guru biologi dan fisika, khususnya guru yang mengajarkan tentang sistem peredaran darah manusia. Ahli Media: merupakan seorang pendidik yang fokus pada media pembelajaran, termasuk tampilan produk dan kesesuaiannya untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Uji lapangan terbatas atau uji kelompok kecil akan melibatkan sampel 3-4 siswa kelas IX MTs.
KAJIAN TEORITIK12
Konsep pengembangan model
Peneliti mengikuti langkah-langkah yang telah diterapkan oleh Borg dan Gell, namun peneliti menyesuaikan langkah-langkah yang telah diterapkan oleh Borg dan Gell sesuai dengan kebutuhan penelitian yang peneliti temui di lapangan. Selain mengikuti langkah-langkah pengembangan borg dan gell, peneliti utama akan mengembangkan media pembelajaran berupa alat demonstrasi rangkaian manusia.
Konsep model yang dikembangkan
- Media pembelajaran
- Alat peraga
- Hasil belajar
Media pengajaran yang akan dikembangkan berasal dari sampah plastik, bahan utamanya adalah botol bekas. Tahap desain bertujuan untuk merancang media yang akan digunakan kemudian dilanjutkan dengan tahap desain produk. Pilihan formatnya disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat memudahkan dalam memahami media pengajaran sirkuit manusia.
Tahap uji lapangan bertujuan untuk mengetahui kelayakan media ajar materi siklus air yang akan dikembangkan. Dengan meningkatnya hasil belajar siswa, maka media alat peraga ini dianggap sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan dalam suatu proses pembelajaran. Analisis statistik dilakukan untuk mengetahui efektivitas penggunaan alat peraga sistem peredaran darah manusia dalam pembelajaran IPA di MTs Baiturrahim Kabar.
Selanjutnya dilakukan uji T berpasangan untuk mengetahui efektivitas penggunaan alat latih sistem peredaran darah. Hal ini terbukti dengan hasil belajar siswa yang meningkat setelah diberikan perlakuan berupa alat bantu pembelajaran sistem peredaran darah manusia pada pembelajaran IPA.
Kerangka teoritik
Rancangan
METODE PENELITIAN
Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media berupa alat peraga rangkaian manusia dan mengetahui tingkat validitas alat peraga tersebut serta melihat bagaimana hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan dengan rangkaian. alat peraga yang telah dikembangkan.
Tempat dan waktu penelitian
Karakteristik model yang dikembangkan
Metode Penelitian
Berdasarkan tujuan dasar yang ingin dicapai adalah kesesuaian alat peraga yang digunakan untuk membantu pemahaman materi. Setelah melakukan eksperimen pada kelompok kecil dan media pembelajaran telah direvisi, maka dilanjutkan dengan eksperimen kelompok besar. Langkah ini merupakan validasi untuk mengetahui apakah media pembelajaran yang dikembangkan valid untuk digunakan atau tidak.
8 Seprianty, “Pemanfaatan Alat Ajar IPA Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri 06 Karang Tinggi,” diakses dari https : // ejournal. 11 Cici Nilawati, Warkintin, Avelius D, S “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan alat peraga pendidikan (APE)”, Vox Pendidikan, Vol 7 No.2, November 216,. 12 Ismawati, Penggunaan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 29 Pagaralam tentang sifat-sifat struktur ruang”, JPPM Vol.
Ismawati, Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 29 Pagaralam Mengenai Sifat-Sifat Struktur Tata Ruang,” JPPM Vol.
Teknik pengumpulan data
Langkah – langkah pengembangan model
- Penelitian terdahulu
- Perencanaan pengembangan model
- Validasi evaluasi dan revisi model
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi prototife produk
Tahapan perancangan produk
Media pembelajaran yang dikembangkan berupa alat peraga berbahan dasar sampah plastik botol minuman dan tabung spirit level. Media alat bantu pembelajaran hasil awal ini mempunyai prinsip kerja sistem peredaran darah manusia yaitu penyangganya terbuat dari bahan triplek yang mirip dengan alas pegangan, sehingga seluruh organ yang ada tidak mudah terjatuh atau berubah posisi.
Penyusunan buku panduan media
Validasi ahli media
Berdasarkan hasil angket validasi yang dilakukan, alat peraga yang dikembangkan dinilai sangat valid sehingga dapat digunakan dalam tahap pembelajaran.
Validasi ahli materi
Kesesuaian media pembelajaran oleh ahli media diukur menggunakan angket validasi yang terbagi dalam 5 aspek yaitu aspek relevansi, aspek ketepatan, aspek kelengkapan penyajian, aspek kesesuaian penyajian dengan petunjuk pembelajaran berpusat pada siswa.
Hasil uji lapangan
- Uji lapangan terbatas
- Uji lapangan lebih luas
Uji coba lapangan terbatas dilakukan pada satu kelas dan dipilih empat siswa secara acak untuk dijadikan sampel kelas IX. Uji coba lapangan terbatas dilakukan untuk memperoleh saran dan masukan dari mahasiswa, yang kemudian dievaluasi sehingga menghasilkan produk yang layak digunakan pada uji lapangan yang lebih luas. Berdasarkan data pada Tabel 4.5 hasil uji lapangan terbatas terlihat bahwa kriteria pencapaian indikator berdasarkan bertanya kepada siswa tentang sistem peredaran darah dengan menggunakan alat peraga mengalami peningkatan, sehingga alat peraga sistem peredaran darah dapat dikategorikan sangat valid untuk digunakan. dalam pembelajaran.
Anda kemudian dapat melanjutkan uji lapangan ke tahap uji lapangan yang lebih luas dengan mempertimbangkan saran dan masukan siswa. Baiturrahima Kabarja dapat disimpulkan bahwa dengan penggunaan alat peraga sistem peredaran darah, dari hasil post-test terlihat bahwa hasil belajar siswa meningkat ketika pembelajaran menggunakan alat peraga sistem peredaran darah manusia. Sedangkan untuk konsep kedua yaitu gangguan pada sistem peredaran darah siswa memperoleh peningkatan hasil belajar yang sedang.
Jika signifikansi (sig.) kurang dari 0,05 maka Hi diterima, Ho ditolak yang berarti nilai residu tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas Colmogorov Smirnov menunjukkan nilai sebesar 0,149 lebih besar dari 0,05 yang berarti pretest dan posttest pada penelitian ini berdistribusi normal. Dasar penentuan hasil uji T berpasangan adalah: jika nilai sig (2-tailed) kurang dari 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest.
Jika nilai sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka tidak terdapat nilai signifikan antara pretest dan posttest. 2-tailed) 0,000 kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest pada penggunaan alat peredaran darah manusia.
Pembahasan
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Pindo Hutauruk dan Detail Simbolon (2018)9 yang berjudul “Peningkatan hasil belajar siswa dengan alat peraga pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN nomor 14 Simbolon Purba” menyatakan bahwa alat peraga mempunyai dampak yang besar. Ada pula penelitian yang dilakukan oleh Marliyah (2014)10 dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Menggunakan Alat Peraga Beton Bagi Siswa Kelas IA di SDN Darung 01 Tanggul Kabupaten Jember” yang menyatakan bahwa perbaikan meningkatkan hasil belajar siswa. 9 Simbolon Purba, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Alat Bantu Pembelajaran Pada Materi Pelajaran IPA Kelas IV SDN Nomor 14 Simbolon Purba”, Sesi (Surat Kabar Pendidikan Sekolah) Jilid 8. No. 2 Juni 2018, dapat diakses dari jurnal Unimed.ac.id pada 24 Maret 2021.
10 Marliyah,”Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Penggunaan Alat Peraga Beton Bagi Siswa Kelas IA SDN Darung 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember”, Jilid 3 No.4 Darungan, diakses dari http://jurnal.unej.ac .id/index. php/pancaran/besar/articel/vie/997 pada tanggal 15 Maret 2021. Penelitian yang dilakukan oleh Ismawati dengan judul “Penggunaan Alat Peraga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 29 Pagaralam Pada Sifat-Sifat Struktur Tata Ruang” dari temuan beliau penelitian dapat disimpulkan bahwa alat peraga sederhana mampu meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan hasil belajar dan respon siswa terhadap alat peraga tersebut. Dari seluruh penelitian di atas diketahui bahwa penelitian alat peraga mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembelajaran dan pemahaman siswa, sehingga jika siswa memahami materi yang diajarkan maka otomatis siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan sangat baik.
Tujuan pengembangan yang mengikuti metode pengembangan Borg dan Gell adalah mampu menghasilkan bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya pada bidang materi sistem peredaran darah manusia. Kualitas sumber belajar yang dikembangkan ditentukan oleh hasil validasi sumber belajar yang dilakukan oleh 2 orang guru dan 2 orang guru mata pelajaran IPA, dan revisi dilakukan sesuai dengan saran yang diberikan serta masukan dan komentar validator. Peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran tersebut mencapai angka yang signifikan yaitu 0,8 pada perhitungan N-Gain, yang ditinjau dari kategorisasi menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa. untuk meningkatkan ke tingkat yang tinggi. tingkat.
Simbolon, Purba. 2 Juni 2018, dapat diakses dari jurnal Unimed.ac.id pada 24 Maret 2021.
PENUTUP
Kesimpulan
Cara mengembangkan barang bekas menjadi media alat peraga dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam sistem peredaran darah manusia adalah dengan terlebih dahulu melakukan observasi di sekolah, kemudian meminta pendapat guru biologi tentang permasalahan yang kita temui dan mencari solusi dari permasalahan yang kita hadapi. Untuk mengetahui tingkat validitas alat peraga pembelajaran IPA pada materi sistem peredaran darah manusia, validasi dilakukan melalui angket oleh dua orang guru dan dua orang dosen dari masing-masing universitas yang berbeda dan dari sekolah yang berbeda. Dengan menggunakan media pembelajaran sistem peredaran darah manusia terlihat adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan menggunakan alat peraga. Hal ini kita ketahui melalui hasil pretest dan posttest yang diberikan peneliti.
Saran