PENGEMBANGAN ALAT PERAGA SANDPAPER
Jenis Penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan ( Research and Development). Penelitian ini menggunakan tujuh tahap yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk akhir. Validasi dilakukan oleh dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori. Subjek uji coba penelitian terdiri atas siswi kelas I SDN Percobaan 2 Yogyakarta. Data yang dikumpulkan melalui kegiatan wawancara, observasi, dan hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa. Data yang dihasilkan berupa hasil tulisan siswa sebelum menggunakan alat peraga Sandpaper Letters dan setelah menggunakan alat peraga Sandpaper Letters.Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga Sandpaper Letters berbasis metode Montessori memiliki lima ciri yaitu (1) menarik, (2) bergradasi, (3) dapat digunakan secara mandiri, (4) memiliki pengendali kesalahan, (5) kontekstual. Kualitas alat peraga ditunjukkan dari hasil validasi oleh ahli bahasa Indonesia dan ahli Montessori dan memperoleh skor 3,20 termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal ini menunjukkan bahwa alat peraga Sandpaper Letters layak digunakan dan dapat diuji coba pada ruang lingkup yang lebih luas.
THE DEVELOPMENTOF SANDPAPER LETTERS
PROPERTY UPRIGHT SENTENCES CONCATENATED
WRITTING BASED MONTESSORI METHODS
Sabrina Winda Agustin NIM : 111134275 Sanata Dharma University
This researched aims to develop the ability to write sentences upright continued first-class students of SDN Experiment 2 Yogyakarta. This research type is research and development (Research and Development). This research uses seven steps: 1) research and data collection, (2) planning, (3) the development of the format of the initial product, (4) the initial trials, (5) product revision, (6) the field trials, (7) revision of the final product. Validation is done by the Indonesian lecturers and expert lecturers Montessori. Subject research trial consisted of first grade students of SDN Experiment 2 Yogyakarta. Data were collected through interviews, observations, and results of questionnaire analysis of the needs of teachers and students. Data generated in the form of students' writing before using property Sandpaper Letters and after using props Sandpaper Letters.
The results showed that props Sandpaper Letters based on the Montessori method has five characteristics: (1) interesting, (2) graded, (3) can be used independently, (4) have the error handler, (5) contextual. Quality props shown from the results of validation by Indonesian experts and experts Montessori and obtain a score of 3.20 is included in the category of "very good". This indicates that the Sandpaper Letters property fit for use and can be tested on a wider scope.
242
MATERI MENULIS KALIMAT TEGAK BERSAMBUNG
BERBASIS METODE MONTESSORI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Sabrina Winda Agustin NIM: 111134275
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iii
iv
Dengan penuh rasa syukur skripsi ini saya persembahkan kepada:
Kedua orang tua Ibu Fransiska Wiwi Sarwati dan Bapak Yusuf Sumarja yang
telah membimbing dan memberikan kasih sayang yang tulus.
Kakek dan nenek/orang tua dari Ibuku, Alm. Mbah Wiryo dan Mbah Ali yang
tulus memberikan bimbingan serta nasehat.
Kakakku Yohana Astri Wardani dan kakak iparku Sasongko Dwi Hartaji yang
selalu memberikan semangat, motivasi dan bimbingan.
Yang tercinta Nathania Grace Ariane dan ade Naila Aisyah Putri.
Tante Marwati dan Om Budi Suprayogi yang selalu membantu dan
memberikan nasehat yang berguna.
Bude Endang dan Pakde Pujo Waluyo yang selalu memberikan motivasi. Suster Rena, Suster Tres, Suster Yohana yang selalu mendoakanku. Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakanku.
Mas Abdiel Yosi Dwi Prasetya yang tercinta, Ibu Lidya, Tante Martini dan Om
Agus yang slalu memotivasi dan memberikan semangat.
Mbak Atun dan Mbak Mala.
Sahabat-sahabat OMK Katedral Kristus Raja Purwokerto.
Sahabat-sahabatku kelas D angkatan 2011 terimakasih atas kebersamaan dan
keceriaannya.
Sahabat dari prodi IPPAK, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Matematika,
Pendidikan Sejarah, Pendidikan Bahasa Inggris, dan semua teman-teman dari
USD dan Universitas Atma Jaya.
v
MOTTO
“Hidup adalah sebuah perjuangan, maka dari itu berjuanglah untuk hidupmu”.
(Sabrina Winda)
Life is like riding a bicycle, To keep your balance, you must keep moving.
(Albert Einstein)
Live as if your were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Sabrina Winda Agustin
Nomor Mahasiswa : 111134275
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Pengembangan Alat Peraga Sandpaper Letters Materi Menulis Kalimat Tegak Bersambung Berbasis Metode Montessori
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 22 Juni 2016 Yang menyatakan,
viii adalah penelitian dan pengembangan ( Research and Development). Penelitian ini menggunakan tujuh tahap yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan format produk awal, (4) uji coba awal, (5) revisi produk, (6) uji coba lapangan, (7) revisi produk akhir. Validasi dilakukan oleh dosen bahasa Indonesia dan dosen ahli Montessori. Subjek uji coba penelitian terdiri atas siswi kelas I SDN Percobaan 2 Yogyakarta. Data yang dikumpulkan melalui kegiatan wawancara, observasi, dan hasil pengisian kuesioner analisis kebutuhan guru dan siswa. Data yang dihasilkan berupa hasil tulisan siswa sebelum menggunakan alat peraga Sandpaper Letters dan setelah menggunakan alat peraga Sandpaper Letters.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat peraga Sandpaper Letters berbasis metode Montessori memiliki lima ciri yaitu (1) menarik, (2) bergradasi, (3) dapat digunakan secara mandiri, (4) memiliki pengendali kesalahan, (5) kontekstual. Kualitas alat peraga ditunjukkan dari hasil validasi oleh ahli bahasa Indonesia dan ahli Montessori dan memperoleh skor 3,20 termasuk dalam kategori “sangat baik”. Hal ini menunjukkan bahwa alat peraga Sandpaper Letters layak digunakan dan dapat diuji coba pada ruang lingkup yang lebih luas.
ix
ABSTRACT
THE DEVELOPMENTOF SANDPAPER LETTERS PROPERTY
UPRIGHT SENTENCES CONCATENATED WRITTING BASED
MONTESSORI METHODS
Sabrina Winda Agustin NIM : 111134275 Sanata Dharma University
This researched aims to develop the ability to write sentences upright continued first-class students of SDN Experiment 2 Yogyakarta. This research type is research and development (Research and Development). This research uses seven steps: 1) research and data collection, (2) planning, (3) the development of the format of the initial product, (4) the initial trials, (5) product revision, (6) the field trials, (7) revision of the final product. Validation is done by the Indonesian lecturers and expert lecturers Montessori. Subject research trial consisted of first grade students of SDN Experiment 2 Yogyakarta. Data were collected through interviews, observations, and results of questionnaire analysis of the needs of teachers and students. Data generated in the form of students' writing bef ore using property Sandpaper Letters and after using props Sandpaper Letters.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan, atas segala rahmat, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga Sandpaper Letters Materi Menulis Kalimat Tegak Bersambung Berbasis Metode Montessori” sebagai Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dalam program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD Universitas
Sanata Dharma dan dosen pembimbing II yang selalu memberikan
bimbingan kepada penulis.
3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD,
Universitas Sanata Dharma
4. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan arahan, meluangkan waktu, dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Kepala SD Negeri Percobaan II, Drs. Jumari, M.Pd. yang telah
memberikan ijin penelitian, dan Ibu Ketti W, S.Pd. selaku wali kelas I
yang bersedia meluangkan waktu dan memberikan masukan selama
penelitian serta seluruh guru, karyawan dan murid-murid tercinta SD
Negeri Percobaan II.
6. Seluruh dosen dan staf karyawan Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma,
yang telah mendidik dan membimbing selama penulis belajar di kampus
xi
Astri Wardani,Sasongko Dwi Hartaji dan mas Abdiel Yosi Dwi Prasetya.
8. Tante Marwati, Om Budi, Tante Victoria, Om Sigit, Mas Petrus, Suster
Rena terimakasih untuk dukungan dan doanya selama ini.
9. Keluarga besarku yang selalu mendukung dan mendoakan saya dalam
melaksanakan penulisan skripsi.
10.Teman-teman kelompok payung montessori (Elena Mahanani Wicaksono,
Stefi Peni Leton, Bona) terima kasih atas kerjasama, kebersamaan, dan
bantuan selama kita mengerjakan skripsi ini.
11.Teman-teman angkatan 2011 PGSD terlebih kelas D terima kasih atas
kerja sama, kekeluargaan, dan keceriaan yang selalu tercipta setiap hari
selama perkuliahan.
12.Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada saya
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak keterbatasan dan kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini.Oleh karena itu, penulis membutuhkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya, semoga penulisan tugas akhir ini bermanfaat untuk memajukan pendidikan di masa yang akan datang.
xii
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR TABEL ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah... 9
C.Tujuan Penelitian ... 10
D.Manfaat Penelitan ... 11
E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 12
xiii
A.Kajian Pustaka ... 19
1. Pengertian Menulis ... 19
2. Pengertian Kemampuan Menulis ... 20
3. Menulis Tegak Bersambung ... 22
4. Manfaat Menulis Huruf Tegak Bersambung ... 24
5. Tahap-tahap Menulis Huruf Tegak Bersambung ... 25
6. Langkah-langkah Menulis Huruf Tegak Bersambung ... 27
7. Penilaian Menulis Huruf Tegak Bersambung ... 31
8. Prinsip Pembelajaran Menulis di Sekolah Dasar ... 32
9. Menulis Kalimat Sederhana ... 33
10. Metode Montessori ... 35
11. Kemampuan Motorik Halus ... 36
12. Perkembangan Anak ... 37
13. Alat Peraga Montessori ... 42
a. Pengertian Alat Peraga ... 42
b. Fungsi Alat Peraga ... 52
c. Kriteria Alat Peraga... 55
d. Alat Peraga Berbasis Metode Montessori... 56
14.Prinsip Pendidikan dengan Metode Montessori ... 60
15.Deskripsi Kemampuan Siswa……… 62
B. Penelitian yang Relevan ... 63
C.Kerangka Berpikir ... 67
xiv
B. Setting Penelitian ... 71
1. Objek Penelitian ... 71
2. Subyek Penelitian ... 71
3. Tempat Penelitian ... 71
4. Waktu Penelitian ... 72
C.Rancangan Penelitian ... 72
D.Prosedur Pengembangan ... 76
E. Teknik Pengumpulan Data ... 81
F. Instrumen Pengumpulan Data ... 89
G.Teknik Analisis Data... 100
H.BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 107
A.Hasil Penelitian 107
1. Pengumpulan Data ... 107
B. Pembahasan ... 166
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN ... 122
A.Kesimpulan ... 122
B. Keterbatasan Penelitan ... 123
C.Saran ... 123
DAFTAR REFERENSI ... 125
xv
Halaman
Lampiran 1.1Hasil Validasi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah ... 183
Lampiran 1.2 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru Kelas I ... 186
Lampiran 1.3 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Siswa Kelas I ... 189
Lampiran 2.1 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Analisis ... 190
Lampiran 2.2 Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Siswa ... 194
Lampiran 2.3 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru ………….. . ….. 201
Lampiran 2.4 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ……..………….. 205
Lampiran 3.1 Hasil Validasi Kelayakan Produk oleh Ahli ……….... 211
Lampiran 4.1 Hasil Produk Siswa ………. …… 229
Lampiran 5. Dokumentasi ……… 241
Lampiran 6. Album Alat Peraga ………..…….. 242
Lampiran 7. Surat Ijin Melakukan Penelitian... 266
Lampiran 8. Surat Ijin Telah Melaksanakan Penelitian... 267
xvi
Halaman
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara Kepala Sekolah ... 89
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Guru Kelas IA... 90
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Siswa Kelas IA... 91
Tabel 3.4 Klasifikasi Penilaian Instrumen Produk Alat Peraga... 92
Tabel 3.5 Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Bahasa Indonesia... 43
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru... 94
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa... .96
Tabel 3.8 Kisi-kisi Kuesioner Validasi Produk... 97
Tabel 3.9 Rating Scale Kemampuan Menulis Siswa... 99
Tabel 3.10 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif... 102
Tabel 3.11 Aspek yang dinilai dari Tulisan Siswa ... 103
Tabel 3.12 Rubrik Penilaian Produk Tulisan Siswa... 104
Tabel 4.1 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah... 108
Tabel 4.2 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara... 109
Tabel 4.3 Hasil Keputusan Perbaikan Instrumen Wawancara... 109
Tabel 4.4 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru Kelas I... 111
Tabel 4.5 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara Guru... 112
Tabel 4.6 Hasil Keputusan Perbaikan Wawancara Guru... 112
Tabel 4.7 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Siswa... 114
Tabel 4.8 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara... 115
Tabel 4.9 Hasil Keputusan Perbaikan Instrumen Wawancara... 115
xvii
Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru... 133
Tabel 4.13 Skor Validasi Kuesioner Analisis oleh Ahli... 138
Tabel 4.14 Rekapitulasi Komentar Validasi Kuesioner Analisis... 139
Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa... 140
Tabel 4.16 Validasi Kuesioner Produk untuk Siswa... 145
Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kuesioner untuk Siswa... 146
Tabel 4.18 Validasi Album Alat Peraga... 158
Tabel 4.19 Nilai Tulisan Siswa... 159
Tabel 4.20 Nilai Tulisan Siswa Setelah Menggunakan Alat Peraga... 164
Tabel 4.21 Analisis Ciri Alat Peraga yang dikembangkan... 169
xviii DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerucut Pengalaman Menurut E. Dale... 53
Bagan 2.2 Literature Map... 65
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian R & D... 71
Bagan 3.2 Tahap-tahap Penelitian... 75
Bagan 3.3 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data... 86
Bagan 3.4 Triangulasi Sumber Data Analisis Kebutuhan ... 87
xix
DAFTAR GRAFIK
xx
xxi
Halaman Gambar 1.1 Tulisan Salah Satu Siswa Kelas I ... 8 Gambar 1.2 Alat Peraga Sandpaper Letters huruf c,m,n dan ... 15 Gambar 1.3 Alat Peraga Sandpaper Letters huruf b,c, f, g... 15 Gambar 1.4 Alat Peraga Sanpaper Letters huruf a,i,u,e dan o. ... 16 Gambar 1.5 Alat Peraga Sandpaper Letters huruf s,v,w,x dan z ... 17 Gambar 1.6 Alat Peraga Sandpaper Letters huruf h,j,k dan l ... 18 Gambar 1.7 Alat Peraga Sandpaper Letters huruf p, q, t dan y ... 19 Gambar 2.1 Baris Buku pada buku tulis halus siswa . ... 32 Gambar 2.2 Aturan Menulis Huruf Tegak Bersambung . ... 33 Gambar 4.1 Sandpaper yang sudah direvisi huruf vokal... 71
Gambar 4.2 Sandpaper Letters huruf h,j,k,l... 72
Gambar 4.3 Sandpaper Letters huruf b,d,f dan g... 72
Gambar 4.4 Sandpaper Letters huruf p,q,t dan y... 73
Gambar 4.5 Sandpaper Letters huruf s,v,w,x dan z ... 73
1 BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan (A) Latar Belakang Penelitian, (B) Rumusan Masalah,
(C) Tujuan penelitian, (D) Manfaat penelitian, (E) Spesifikasi produk yang
dikembangkan, dan (F) Definisi operasional.
A. Latar Belakang Penelitian
Pembelajaran bahasa Indonesia di SD pada hakikatnya diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Adapun beberapa tujuan dari pembelajaran
bahasa Indonesia memiliki tujuan yang ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Tujuan
pembelajaran bahasa Indonesia sesuai dengan lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi adalah sebagai
berikut: a) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku,baik secara lisan maupun tertulis, b) memahami bahasa Indonesia dan
menggunakannya dengan tepat dan kreatif, c) menggunakan bahasa Indonesia
untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan
sosial. Bahasa Indonesia memiliki peran sentral dan penting dalam perkembangan
intelektual,sosial, dan emosional peserta didik dan menjadi salah satu penunjang
keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi.
Senada dengan pendapat di atas, menurut Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) juga menjelaskan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia pada
jenjang SD/MI harus mencakup komponen kemampuan berbahasa yang meliputi
4 aspek. Keempat aspek tersebut adalah: (1) mendengarkan, (2) berbicara, (3)
membaca, dan (4) menulis.
Mata pelajaran bahasa Indonesia di ruang lingkup SD diharapkan dapat
membantu siswa untuk menguasai, memahami, dan dapat mengimplementasikan
keterampilan berbahasa, seperti halnya kemampuan membaca, menyimak,
menulis dan berbicara. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik dan
benar. Hal tersebut dilakukan baik secara lisan maupun tertulis serta
menumbuhkan apreasi terhadap hasil karya kesastraan. Pembelajaran bahasa
Indonesia di SD dilaksanakan secara terpadu. Isi dan tujuan dari standar
kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia bersumber pada hakikat
pembelajaran bahasa yaitu belajar berkomunikasi dan belajar sastra. Oleh karena
itu, pembelajaran bahasa Indonesia yang tepat dan benar seharusnya
mengupayakan peningkatan kemampuan siswa untuk berkomunikasi secara lisan
dan tertulis serta menghargai karya cipta bangsa Indonesia (Hartati, 2003:12).
Pentingya menulis huruf tegak bersambung di kelas I SD perlu ditekankan
kepada siswa, supaya siswa dapat menulis permulaan dengan tulisan yang benar,
sehingga tulisan huruf tegak bersambung dapat dibaca dengan mudah. Pelajaran
menulis mekanik. Siswa dilatih untuk menuliskan lambang-lambang tulis jika
dirangkaikan ke dalam sebuah kata, maka lambang-lambang tersebut menjadi
kalimat yang bermakna.Keterampilan menulis huruf tegak bersambung dipelajari
dikelas I dan II kemudian dilanjutkan dikelas III. Kegiatan menulis huruf tegak
bersambung diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir dan mengasah
motorik halus siswa. Hal ini sependapat dengan Sella (2010:13) bahwa
kemampuan motorik halus siswa akan semakin terasah ketika siswa berlatih
menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan pensil. Kegiatan menulis
huruf tegak bersambung akan merangsang kerja otak,terutama otak kanan siswa
yang merupakan tempat mengatur berbagai macam seni dan estetika.
Kemampuan otak manusia khususnya siswa usia 6-7 tahun (kelas 1 SD)
sedang mengalami perkembangan kognitif yang pesat. Pembelajaran menulis
huruf tegak bersambung secara tidak langsung juga mengajarkan ketelitian,
kerapian dan kreatif kepada siswa. Fungsi lain dari menulis huruf tegak
bersambung adalah siswa dapat menulis lebih rapi sehingga mudah dibaca oleh
orang lain. (Sella,2012:33). Hal ini disebabkan dengan adanya kegiatan menulis
huruf tegak bersambung, siswa berusaha menulis pada posisi baris yang terdapat
di buku halus menulis huruf tegak bersambung. Di dalam buku halus terdapat
enam baris yang digunakan sebagai tempat merangkai huruf. Dengan adanya baris
tersebut dapat membantu siswa untuk menulis huruf tegak bersambung sesuai
dengan benar.
Senada dengan Sella, menurut pendapat Pratanti (2012:54)
atau pulpen adalah salah satu kegiatan kompleks yang melibatkan integrasi
sensori (visual, sentuhan, dan motorik halus). Siswa kelas I SD pada umumnya
diberikan latihan menulis dengan menggunakan pensil. Jika terjadi kesalahan
dalam menulis huruf tegak bersambung, maka siswa dapat menghapusnya. Oleh
karena itu, dalam penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh peneliti
menyarankan supaya siswa menggunakan pensil. Menurut pendapat Pratanti
(2012: 22) menjelaskan bahwa dengan menulis huruf tegak bersambung dengan
menggunakan pensil akan membantu siswa dalam mengkoordinasikan seluruh
sensori motorik antara tangan, alat tulis dan tulisan yang akan ditulis sehingga
merangsang kerja otak kanan mereka.
Kesulitan siswa dalam melakukan integrasi sensori pada siswa akan
berpengaruh terhadap kemampuan berkonsentrasi, kendali emosi. Berdasarkan
hasil observasi terhadap siswa kelas IA di SDN Percobaan 2 Yogyakarta pada
tanggal 10 Oktober -15 Oktober 2015 diperoleh data diantaranya sebagian besar
siswa masih merasa kesulitan menulis huruf konsonan seperti huruf p,q,z,t,w,z
dan siswa masih mengalami kesulitan dalam merangkaikan huruf menjadi sebuah
kata dan kalimat.
Disamping itu, guru masih belum dapat menciptakan media yang mampu
melatih siswa supaya dapat menulis huruf tegak bersambung dengan benar. Media
yang tersedia di ruang kelas I pada umumnya hanya poster contoh huruf tegak
bersambung. Proses pembelajaran menulis huruf tegak bersambung selama
pelajaran bahasa Indonesia belum melibatkan keaktifan siswa untuk latihan
dibaca. Oleh karena itu, guru harus mencari alternatif alat peraga pembelajaran
yang dapat membantu siswa dalam latihan menulis huruf tegak bersambung.
Ketidakmampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung khususnya
siswa laki-laki akan berakibat pada rendahnya prestasi belajar siswa, sebab siswa
tidak jelas membaca tulisan yang ditulisnya. Dari hasil pengamatan, peneliti juga
melihat hasil belajar siswa yang belum maksimal dan masih banyak huruf yang
belum jelas. Penggunaan buku tulis halus dan alat peraga Sandpaper letters yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti untuk latihan menulis huruf tegak bersambung.
Adapun alasan tertentu siswa diberi pelajaran menulis huruf tegak
bersambung adalah (1) tulisan sambung memudahkan siswa untuk mengenal
kata-kata sebagai satu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan, (2) menulis huruf tegak
bersambung tidak memungkinkan menulis dengan posisi huruf terbalik, (3)
menulis huruf tegak bersambung lebih cepat karena tidak ada gerakan berhenti
disetiap huruf (Abdurrahman, 1999:21). Adapun kelebihan buku tulis halus
dibandingkan dengan buku tulis biasa yaitu untuk melatih siswa menulis huruf
tegak bersambung adalah sebagai berikut: (1) mempermudah siswa dalam
menyamakan besarnya huruf. Hal ini disebabkan besarnya huruf yang ditulis oleh
siswa dipandu oleh dua garis atas dan dua garis bawah serta satu garis tengah
yang memiliki spasi pendek, sehingga tulisan siswa akan tepat pada garis tidak
lebih dan tidak kurang dari jangkauan garis.
Pemanfaatan alat peraga atau benda-benda konkret, salah satunya dapat
membantu siswa memahami materi pembelajaran khususnya dalam hal menulis
Piaget (2011:36) menyatakan siswa kelas I SD masih berada pada tahap
operasional konkret (7-11 tahun). Pada tahap ini, siswa mampu berpikir secara
logis dan dapat membangun konsep pengetahuan dengan cara memanfaatkan
benda-benda konkret disekitar lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan hasil
penelitian tentang penggunaan alat peraga Sandpaper letters untuk mengatasi permasalahan terkait dengan melatih dan merangsang motorik halus anak pada
saat menulis huruf tegak bersambung. Penggunaan alat peraga dapat membantu
melatih motorik halus anak sehingga anak mampu memahami cara menulis huruf
tegak bersambung dengan benar.
Kesulitan masing-masing siswa dalam menulis dapat menimbulkan berbagai
akibat tidak terbacanya tulisan siswa dengan jelas. Hal ini yang dirasakan oleh
guru kelas I SDN Percobaan mengatakan masih ada beberapa siswa yang belum
lancar dalam menulis huruf tegak bersambung, sehingga saat ada tugas untuk
menulis, siswa tersebut lambat dalam menyelesaikan tugasnya. Tulisan antara
satu siswa dengan siswa lainnya pasti berbeda bentuknya. Peneliti mengambil
salah satu gambar tulisan siswa pada saat kegiatan observasi di kelas IA dan
peneliti menemukan adanya permasalahan dikelas IA untuk materi menulis
kalimat menggunakan huruf tegak bersambung.
Sebagai contoh tulisan siswa adalah sebagai berikut:
Berdasarkan dokumentasi gambar tulisan salah satu siswa diatas, peneliti
menemukan permasalahan yaitu kesulitan menulis huruf tegak bersambung. Salah
satu metode yang dapat digunakan untuk melatih sensori motorik halus anak
adalah dengan menggunakan metode Montessori karena metode ini menekankan
fungsi dari penggunaan alat peraga. Melalui metodenya, Montessori mampu
mengasah motorik halus anak dengan cara meraba huruf yang terdapat pada alat
sandpaper letters.setelah anak meraba huruf kemudian anak diberi penjelasan tentang cara menulis huruf dan diberikan latihan secara terus-menerus sehingga
pada usia SD, anak sudah lancar menulis huruf.
Selain penelitian yang dilakukan oleh Montessori, penelitian serupa
dilakukan oleh Liliard dan El-Quest (2006:12) yang menunjukkan bahwa anak
yang diberi kebebasan dan kemandirian dalam belajar menggunakan alat peraga
khususnya dari sekolah montessori memiliki kecepatan belajar yang lebih fokus
dalam memahami konsep abstrak dibandingkan dengan anak dari sekolah
tradisional. Penelitian lain terkait dengan adanya pengaruh penggunaan media
pembelajaran sandpaper letters terhadap kemampuan meniru huruf kelas 1 SD Ar-Rahman, Jombang. Kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan metode Montessori dalam pembelajaran dapat berpengaruh terhadap
hasil prestasi siswa khususnya dalam menulis huruf.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru kelas I dan siswa kelas I terdapat
beberapa informasi bahwa guru belum menggunakan alat peraga bahasa Indonesia
secara maksimal dan hanya terbatas pada papan tulis saja. Selain itu, peneliti juga
bahwa sekitar 70% siswa kelas 1Amembutuhkan alat peraga yang menarik dan
mampu membantu siswa dalam memahami cara menulis huruf tegak bersambung.
Guru kelas 1A juga membutuhkan alat peraga yang mampu membantu siswa
dalam latihan menulis huruf tegak bersambung.
Berdasarkan informasi dari hasil analisis tersebut, maka peneliti terdorong
untuk melakukan penelitian dan pengembangan (research and development)
tentang alat peraga pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis huruf tegak
bersambung. Alat peraga yang dikembangkan adalah alat peraga berbasis
Montessori “Sandpaper Letters”. Alat peraga ini merupakan salah satu alat peraga
Montessori yang digunakan untuk melatih anak supaya mengetahui cara menulis
huruf tegak bersambung dan mengasah motorik halus anak dengan meraba
(tracing) huruf yang ada pada papan Sandpaper letters.
Dalam penggandaan alat peraga berbasis Montessori ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, diantaranya tentang fungsi dan tingkat keamanan pada saat
siswa menggunakan alat peraga tersebut secara mandiri. Maria Montessori telah
menjelaskan tentang tata cara dalam menggandakan alat peraganya yang disajikan
dalam Metode Montessori. Montessori (dalam Gutek, 2013:240) menyataka
bahwa pembelajaran bahasa Indonesia degan alat peraga sebaiknya mengandung
unsur dan nilai keindahan serta estetik (seni) termasuk dalam kategori menarik,
unsur gradasi (dilihat dari tekstur,warna,bentuk,ukuran,fungsi), nilai pengendali
kesalahan (auto-correction), dan nilai kontekstual. Alat peraga yang dirancang sebaiknya memenuhi kelima nilai dan karakter tersebut, sehingga alat peraga yang
Peneliti mengembangkan alat peraga bahasa Indonesia “Sandpaper letters”
untuk alat peraga menulis huruf tegak bersambung. Tujuan dalam
mengembangkan alat peraga bahasa Indonesia berbasis Montessori ini adalah
untuk melatih siswa dalam menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak
bersambung.
Peneliti mengembangkan alat peraga Montessori selama proses penelitian
berlangsung. Penelitian dilakukan di SDN Percobaan II Yogyakarta dengan
jumlah 10 siswa yang terdiri dari 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Peneliti
melakukan penelitian di SD tersebut karena kebutuhan alat peraga masih terbatas
untuk kelas I. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran
2015/2016 pada mata pelajaran bahasa Indonesia.Salah satu kemampuan yang
akan dikembangkan peneliti adalah kemampuan menulis, khususnya menulis
kalimat menggunakan huruf tegak bersambung. Dalam menulis yang dibutuhkan
bukan hanya kemampuan siswa dalam menyusun dan menuliskan simbol-simbol
tertulis saja melainkan juga kemampuan siswa dalam mengungkapkan pikiran,
perasaan serta pendapat ke dalam bentuk tulisan. Menurut Solchan (2008:117)
berpendapat bahwa dalam pembelajaran menulis di kelas rendah (menulis
permulaan) yang perlu di ajarkan kepada siswa adalah: (1) penguasaan tulisan
(huruf), (2) penulisan kata, (3) penulisan kalimat sederhana, (4) kaidah tata tulis.
Produk yang dihasilkan berupa prototipe alat peraga Sandpaper Letters yang diujicobakan secara terbatas kepada subjek siswa kelas I SDN Percobaan II.
1. Bagaimana alat peraga Sandpaper Letters berbasis Montessori yang dikembangkan untuk materi menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak
bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2 Yogyakarta?
2. Bagaimana cara penggunaan alat peraga Sandpaper Letters berbasis Montessori yang dikembangkan tentang materi menulis kalimat menggunakan
huruf tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2 Yogyakarta?
3. Bagaimana kualitas alat peraga Sandpaper Letters berbasis Montessori yang dikembangkan tentang materi menulis kalimat dengan menggunakan huruf
tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2 Yogyakarta?
4. Bagaimana deskripsi kemampuan siswadalam menulis kalimat dengan
menggunakan huruf tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2
Yogyakarta?
C.Tujuan Penelitian
1. Mengembangkan alat peraga Sandpaper Letters berbasis Montessori yang sesuai digunakan untuk melatih anak menulis kalimat dengan menggunakan
huruf tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2 Yogyakarta.
2. Mengetahui penggunaan alat peraga Sandpaper Letters berbasis Montessori yang dikembangkan tentang materi menulis kalimat dengan menggunakan
huruf tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2 Yogyakarta.
3. Mengetahui kualitas alat peraga Sandpaper Letters berbasis Montessori yang dikembangkan tentang materi menulis kalimat dengan menggunakan huruf
4. Mengetahui deskripsi kemampuan siswa dalam menulis kalimat dengan
menggunakan huruf tegak bersambung pada siswa kelas I di SDN Percobaan 2
Yogyakarta.
D.Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Alat peraga yang dikembangkan akan memberikan ilmu baru bagi siswa
kelas I tentang bentuk huruf tegak bersambung dan wawasan tentang alat
peraga montessori yaitu Sandpaper letters. Melalui alat peraga Sandpaper letters, siswa dapat belajar sambil bermain dengan alat peraga. Siswa juga merasakan adanya tekstur kasar dari permukaan huruf, sehingga ada nilai
keindahan dan gradasi dari alat peraga Sandpaper letters.
2. Manfaat Praktis
a.)Bagi Peneliti
Penelitian ini membuka pengetahuan dan wawasan baru bagi peneliti dalam
merancang, membuat, serta mengembangkan penggunaan alat peraga bahasa
Indonesia berbasis Montessori tentang menulis kalimat huruf tegak
bersambung untuk siswa dikelas IA serta melibatkan keaktifan siswa selama
proses penelitian berlangsung.
b.) Bagi Guru
Guru dapat mengembangkan alat peraga yang sudah dimiliki sesuai dengan
prinsip-prinsip alat peraga berbasis Montessori. Setelah itu guru dapat
c.) Bagi Siswa
Penelitian ini dapat membantu siswa dalam memahami konsep dasar menulis
huruf tegak bersambung dan menambah ketertarikan siswa dalam belajar
menulis huruf tegak bersambung dan memberikan pengetahuan tentang alat
peraga Sandpaper Letters.
d.) Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi sekolah tentang
penggunaan alat peraga untuk mengatasi permasalahan siswa khususnya kelas
I dalam hal menulis huruf tegak bersambung, sehingga pihak sekolah dapat
memiliki inovasi untuk memperbaiki dan menata kembali proses pendidikan
melalui pemanfaatan dan penggandaan alat peraga yang digunakan.
E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Produk yang dikembangkan dan dihasilkan dalam penelitian ini adalah alat
peraga yang berupa Sandpaper Letters berbasis pada Metode Montessori, beserta album cara penggunaannya. Adapun beberapa list produk yang akan
dikembangkan yaitu papan huruf vokal dan papan huruf konsonan yang sudah
didesain oleh peneliti dan sudah divalidasi oleh ahli bahasa Indonesia dan ahli
Montessori serta album penggunaan. Adapun fungsi dari alat peraga Sandpaper letters yaitu membantu siswa dalam memahami cara menulis huruf tegak bersambung dan mengetahui bentuk huruf tegak bersambung. Produk alat
peraga yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah papan yang terdiri dari
Berikut ini adalah desain alat peraga Sandpaper Letter yang telah dirancang oleh peneliti.
Gambar 1.2 Alat peraga Sandpaper Letters
Pada papan huruf c,m,n, dan r memiliki panjang papan 50 cm dan lebar papan
9,6 cm. Papan sandpaper letters ini didesain dengan menggunakan bahan kayu pinus dan untuk huruf nya, peneliti menggunakan pasir pantai yang teksturnya
tidak terlalu kasar, sehingga aman digunakan untuk tracing bagi anak kelas I SD. Panjang tangkai c adalah 5 cm, panjang tangkai m,n dan r sama yaitu 5
cm. Hal ini disesuaikan dengan lebar papan huruf bagian tengah adalah 5 cm.
Gambar 1.3 Alat peraga Sandpaper Letter untuk huruf b,c,f dan g.
Pada papan huruf b,d,f,g memiliki panjang papan 50 cm dan lebar papan
20,6 cm. Papan sandpaper letters ini didesain dengan menggunakan bahan kayu pinus dan untuk hurufnya, peneliti menggunakan pasir pantai yang
anak kelas I SD. Panjang tangkai b adalah 6cm dan tinggi tangkai adalah 6
cm.sedangkan untuk huruf d memiliki tinggi tangkai 4,4 cm,ekor tangkai
kurang lebih 6 cm dan bagian depan memiliki panjang 3,6 cm serta diameter
tengah adalah 2,4 cm. Pada huruf f, memiliki tinggi tangkai 6,6cm dan panjang
tangkai 4,7cm. Pada huruf g memiliki panjang tangkai 6 cm kearah bawah dan
bagian depan 3,7 cm serta diameter begian tengah didalam huruf g adalah 1,5
cm.
Pengelompokan huruf b,d,f dan g karena dilihat dari panjang tangkai dan
besarnya huruf yang dibuat, sehingga peneliti mengelompokkan huruf b,d,f dan
g dalam satu papan. Untuk huruf konsonan, peneliti memberikan gradasi warna
biru tua dan biru muda, supaya anak kelas I merasa tertarik dengan adanya
gradasi warna serta gradasi tekstur.
Gambar 1.4 Alat peraga Sandpaper Letter untuk huruf a,i,u,e,o
Pada papan huruf a,i,u,e dan o memiliki panjang 50 cm dan lebar papan 9,6
cm. Papan sandpaper letters ini didesain dengan menggunakan bahan dari kayu pinus,sama dengan papan huruf lainnya. Hanya saja pada huruf vokal, peneliti
memberikan gradasi warna merah tua dan warna biru. Hal ini disesuaikan dengan
dimaksud menarik, dapat dilihat dari komposisi dan pemilihan warna, sedangkan
untuk bergradasi dapat dilihar dari tekstur permukaan huruf vokal.
Peneliti mengelompokkan huruf a,i,u,e dan o menjadi satu papan karena
memudahkan peneliti untuk mengajarkan kepada siswa tentang macam-macam
huruf vokal dan berbagai bentuk huruf vokal apabila didesain dengan tegak
bersambung. Selain itu, peneliti juga mendesain huruf a,i,u,e dan o menjadi satu
papan karena tinggi masing-masing tangkai dan panjang tangkai sama besarnya,
sehingga sekaligus mengajarkan kepada siswa tentang kesesuaian tinggi dan
besarnya huruf vokal a,i,u,e dan o.
Gambar 1.5 Alat Sandpaper Letter untuk huruf konsonan s,v,w,x dan z Pada papan huruf s,v,w,x dan z memiliki panjang papan 50 cm dan lebar papan
9,6 cm.Papan sandpaper letters ini didesain dengan menggunakan bahan kayu pinus dan untuk hurufnya, peneliti menggunakan pasir pantai yang teksturnya
tidak terlalu kasar, sehingga aman digunakan untuk tracing bagi anak kelas I SD. Panjang tangkai s adalah 5 cm dan tinggi tangkai adalah 5 cm. sedangkan untuk
huruf v memiliki tinggi tangkai 5 cm,ekor tangkai kurang lebih 5 cm dan bagian
tangkai 5 cm dan panjang tangkai 5 cm. Pada huruf x memiliki panjang tangkai 5
cm kearah bawah dan bagian depan 5 cm.
Pengelompokan huruf s,v,w,x dan z karena dilihat dari panjang tangkai dan
besarnya huruf yang dibuat, sehingga peneliti mengelompokkan huruf s,v,w,x dan
z dalam satu papan. Untuk huruf konsonan, peneliti memberikan gradasi warna
biru tua dan biru muda, supaya anak kelas I merasa tertarik dengan adanya gradasi
warna serta gradasi tekstur.
Gambar 1.6 Alat Sandpaper Letter untuk huruf konsonan h,j,k dan l. Pada papan huruf h,j,k dan l memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Tinggi tangkai h
adalah 13.4 cm dan ekortangkai adalah 6 cm, sedangkan untuk huruf j mmiliki
tinggi tangkai 6,9 cm,ekor tangkai kurang lebih 6 cm dan bagian depan memiliki
panjang 4 cm.Ciri pada hurufk yaitu memiliki tinggi tangkai 6cm dan panjang
tangkai dari depan adalah 8,3 cm. Pada huruf l memiliki panjang tangkai 6 cm
kearah atas dan bagian dari depan adalah 6 cm.Pengelompokan huruf h,j,k dan l
dalam satu papan karena peneliti melihat dari kesesuaian besar dan tingginya
tangkai huruf h,j,k dan l. dalam pengelompokkan ini, peneliti juga mengajarkan
kepada siswa tentang bentuk huruf h,j,k dan l yang ada di papan sandpaper letters
muda, supaya anak kelas I merasa tertarik dengan adanya gradasi warna serta
gradasi tekstur.
Gambar 1.7 Alat peraga Sandpaper Letters untuk huruf p,q,t dan y.
Pada papan huruf p,q,t dan y memiliki panjang papan 50 cm dan lebar papan
20,6 cm. Papan sandpaper letters ini didesain dengan menggunakan bahan kayu pinus dan untuk huruf nya, peneliti menggunakan pasir pantai yang teksturnya
tidak terlalu kasar, sehingga aman digunakan untuk tracing bagi anak kelas I SD. Panjang tangkai p adalah 7 cm cm dan tinggi tangkai adalah 6 cm.sedangkan
untuk huruf q memiliki tinggi tangkai 13 cm,ekor tangkai yang menjulur ke
samping bawah adalah 5 cm dan bagian depan memiliki panjang 4 cm serta
diameter tengah adalah 2,2 cm.
Pada huruf t, memiliki tinggi tangkai 8,6 cm dan panjang tangkai 4,5 cm.
Pada huruf y memiliki panjang tangkai 8 cm kearah bawah dan bagian depan 3,7
cm serta diameter begian tengah didalam huruf g adalah 3 cm. Pengelompokan
huruf p,q,t dan y karena dilihat dari panjang tangkai dan besarnya huruf yang
dibuat, sehingga peneliti mengelompokkan huruf p,q,t dan y dalam satu papan.
muda, supaya anak kelas I merasa tertarik dengan adanya gradasi warna serta
gradasi tekstur.
F. Definisi Operasional
1. Kemampuan menulis huruf tegak bersambung/ menulis halus adalah
kemampuan yang harus dikuasai siswa sekolah dasar kelas I. Menulis huruf
tegak bersambung merupakan keterampilan yang diajarkan disekolah dasar
kelas rendah sebagai pembelajaran menulis permulaan pada tingkat dasar.
2. Alat Peraga Sandpaper Letters adalah salah satu alat peraga berbasis metode Montessori yang digunakan untuk membantu siswa dalam memahami materi
mengenai cara menulis huruf tegak bersambung.
3. Perkembangan anak adalah proses pematangan dan perubahan hasil belajar
sebagai hasil dari pertumbuhan yang dialami anak.
4. Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan
keterampilan fisik yang melibatkan otot-otot kecil dan koordinasi mata dan
tangan.
5. Metode montessori adalah suatu metode pendidikan untuk anak-anak yang
dicetuskan oleh Maria Montessori berdasarkan pengalamannya menangani
secara langsung anak-anak berkebutuhan khusus di Casa dei Bambini,Itali. 6. Deskripsi kemampuan siswa adalah deskripsi/gambaran mengenai kemampuan
siswa dalam hal menulis huruf tegak bersambung yang dinyatakan dengan
BAB II
LANDASAN TEORI
Uraian dalam bab ini terdiri dari (A) Kajian Pustaka, (B) Penelitian yang
relevan dan (C) Kerangka berpikir.
A.Kajian Pustaka
Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian.
Adapun beberapa hal yang menjadi pembahasan peneliti adalah kemampuan
menulis huruf tegak bersambung, metode Montessori, kemampuan motorik
halus dan perkembangan anak, serta alat peraga sandpaper letter Montessori dan pembelajaran menulis huruf tegak bersambung di kelas satu sekolah dasar.
1. Pengertian Menulis
Menulis merupakan kegiatan komunikasi verbal yang berisi penyampaian
pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Pesan yang
dimaksud dapat berupa rangkaian sebuah huruf yang bermakna dengan segala
kelengkapan lambang tulisan seperti ejaan dan pungtuasi. Dengan demikian,
menulis merupakan salah satu bentuk pengunaan bahasa yang melibatkan
empat unsur, yakni penulis sebagai penyampai pesan, pesan yang ditulis,
media tulisan seperti buku, dan pembaca sebagai penerima pesan ( Yunus,
2002:13).
Menulis permulaan (beginning writing) adalah cara merealisasikan simbol-simbol bunyi menjadi huruf-huruf yang dapat dikenali secara konkret sesuai
satu tahapan proses belajar menulis, khususnya menulis huruf tegak
bersambung bagi siswa sekolah dasar kelas I.
2. Pengertian Kemampuan Menulis
Kemampuan menulis terdiri dari dua kata yaitu kemampuan dan menulis.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI (2003:742) menjelaskan
arti dari kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, dan kekuatan,
sedangkan menurut pendapat Enny (2013:37) menyatakan bahwa
kemampuan adalah kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam menguasai
suatu keahlian yang merupakan bawaan sejak lahir dan dari hasil
latihan/praktek untuk mengerjakan sesuatu yang ditunjukkan melalui
tindakan.
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan kemampuan menulis adalah
kemampuan menulis permulaan untuk siswa kelas I SD. Pada kelas rendah,
khususnya kelas 1 SD, pembelajaran menulis lebih diorientasikan pada
kemampuan yang bersifat mekanik. Anak-anak dilatih untuk dapat menulis
lambang-lambang tulis seperti huruf yang akan dirangkaikan ke dalam
sebuah kata dan akan menjadi kalimat yang bermakna, apabila susunan kata
tersebut sudah benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Persiapan
menulis menyangkut kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk mempersiapkan
motorik halus anak, terutama pada bagin 3 jari yaitu, ibu jari, jari telunjuk
dan jari tengah.
Dalam kegiatan menulis huruf tegak bersambung, diperlukan sebuah
bersambung dan cara menulis yang benar, sehingga dapat dibaca dengan
baik. Selain contoh media yang konkret dan menarik, dalam latihan menulis
huruf tegak bersambung, siswa harus memiliki keterampilan motorik halus.
Persiapan menulis yang benar perlu dilakukan agar anak-anak supaya
lebih terlatih dalam kegiatan menulis permulaan. Persiapan menulis sendiri
dapat dilakukan dengan melatih anak melakukan hands-on learning, yaitu kegiatan menggunakan syaraf taktil dan berolahraga.Kegiatan hands-on learning adalah sebuah kegiatan anak menyentuh benda-benda konkret dan media nyata. Misalnya menyentuh pasir,menyentuh media yang mampu
merangsang motorik halus dan kasar seperti media Sandpaper letter Montessori.
Adapun manfaat dari bermain pasir dalam pengembangan keterampilan
menulis di usia SD kelas 1 yaitu dari segi psikomotorik dimana anak-anak
bermain pasir menggunakan jari tangan berguna melatih koordinasi mata dan
mengasah motorik halus anak.
Dilihat dari segi kognitif dengan bermain pasir menambah pengetahuan
anak mengenai berbagai bentuk,ukuran, perubahan wujud sehingga mampu
meningkatkan kecerdasan anak. Kemudian apabila dilihat dari segi sensoris,
bermain pasir dapat merangsang anak supaya mengasah kemampuan sensoris
melalui sentuhan kulitnya.Meskipun terlihat sederhana, bermain pasir
terbukti bermanfaat untuk melatih syaraf taktil anak. Selain itu, pasir halus
juga dapat dimanfaatkan oleh anak untuk mengenalkan hururf dengan cara
Menulis dipasir dengan jari telunjuk dan jari tengah dapat menjadi alat
bantu belajar menulis anak. Kegiatan menulis dengan diatas pasir dapat
memberikan sensasi motorik kepada siswa. Sebelum siswa menulis, guru
dapat memberi contoh cara menulis huruf diatas pasir terlebih dahulu
dengan menggunakan jari telunjuk. Alasan peneliti memilih kemampuan
menulis diharapkan melalui latihan menulis huruf tegak bersambung dibantu
dengan menggunakan media sandpaper letters Montessori secara terus menerus dan rutin, diharapkan membuat siswa sanggup menulis dengan baik
dan benar.
3. Menulis Tegak Bersambung
Menulis tegak bersambung merupakan bagian dari handwritting atau kemampuan menulis tangan. Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
No. 094/C/Kep/I.83 tanggal 7 Juni 1983 tentang bentuk tulisan yang baku
yang telah dikemukakan oleh Murniati (2012:2). Senada dengan pendapat
menurut Muba dalam Rufaida (2010), menulis huruf tegak bersambung
merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan tulisan dengan huruf yang
saling bersambung satu sama lain yang dilakukan tanpa mengangkat alat
tulis.
Dengan adanya kegiatan menulis huruf tegak bersambung memiliki
manfaat yang besar bagi perkembangan otak siswa usia 6-7 tahun ( SD kelas
rendah),sedangkan menurut Ellis,dkk (1989:243) menyatakan bahwa
yang saling bersambung dan sudut yang membulat. Sependapat dengan
Ellis, dkk (Tompkins, 1995:480) menyatakan bahwa “Cursive handwrittig
are joined together the letters to form a word with continous movement”,
artinya bahwa menulis tegak bersambung berarti kegiatan untuk
menggabungkan huruf secara bersamaan untuk membentuk kata dengan
gerakan tangan yang terus-menerus dan saling memiliki kesinambungan.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa menulis
tegak bersambung merupakan kegiatan merangkaikan huruf demi huruf
dengan memperhatikan bentuk huruf tegak bersambung. Kegiatan tersebut
dilakukan tanpa mengangkat alat tulis agar hasil tulisannya tidak
terputus-putus.
Menulis tegak berrsambung memiliki berbagai macam tujuan. Tujuan
menulis tegak bersambung, salah satunya adalah membantu siswa dalam
mengembangkan bentuk komunikasi tertulis yang dilakukan melalui
kegiatan menulis permulaan . Dua hal penting dalam kegiatan menulis tegak
bersambung yaitu keterbacaan dan kelancaran. Keterbacaan berkaitan
dengan tulisan tersebut dapat dengan mudah ditulis dan mudah
dibaca,sedangkan kelancaran berkaitan dengan kecepatan dan ketepatan
dalam menulis huruf tegak bersambung (Tompkins,1991:477). Senada
dengan pendapat Tompkins, menurut Zuhdi (1999:87) menyatakan bahwa
tujuan menulis huruf tegak bersambung adalah agar siswa dapat menulis
Berdasarkan pendapat di atas, menulis kalimat dengan huruf tegak
bersambung bertujuan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan
menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung dengan rapi sehingga
mudah dibaca oleh orang lain. Penulisan dan cara merangkai yang tepat akan
menghasilkan tulisan yang rapi dan indah.
4. Manfaat Menulis Huruf Tegak Bersambung
Kegiatan menulis tegak bersambung merupakan suatu kegiatan yang
membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Hal ini bermanfaat terhadap
perkembangan otak siswa, khususnya siswa kelas rendah (kelas 1 SD).
Menulis tegak bersambung memiliki beberapa manfaat bagi perkembangan
siswa. Berikut beberapa manfaat dari kegiatan menulis tegak bersambung.
Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan menulis tegak bersambung
menurut Muba (dalam Rufaida, 2010) adalah: (1) merangsang kerja otak
untuk menjadi lebih kreatif, (2) menulis lebih cepat, (3) menghasilkan tulisan
yang lebih indah dan rapi, dan (4) mengasah daya seni yang dimiliki siswa.
Sependapat dengan Muba, menurut Dwi (2010: 17) menyebutkan tiga
manfaat dari menulis tegak bersambung diantaranya: (1) merangsang
perkembangan motorik siswa, (2) menulis lebih cepat dan (3) menghasilkan
tulisan yang lebih indah dan rapi.
Pernyataan tersebut diperjelas dengan pendapat Usmiwati (2011:13) yang
menyebutkan empat manfaat menulis tegak bersambung, yaitu: (1)
otak dalam berkreativitas, (3) menghasilkan tulisan yang lebih indah dan rapi,
dan (4) mengasah daya seni siswa.
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa menulis tegak
bersambung memiliki manfaat yang penting bagi siswa. Manfaat menulis
tegak bersambung tersebut, diantaranya adalah: (1) mengasah kemampuan
otak, khususnya dalam hal seni dan kreativitas siswa, (2) merangsang
perkembangan motorik siswa dan (3) tulisan menjadi lebih rapi sehingga
mudah dibaca oleh orang lain.
5. Tahap-tahap Menulis Tegak Bersambung
Mengajarkan menulis tegak bersambung memang tidak mudah,
dibutuhkan kesabaran dan ketelatenan dalam mengajari siswa. Menurut
Tompkins (1995: 480-487) menulis tegak bersambung dapat diajarkan
melalui tiga tahap, diantaranya adalah: (a) menulis tangan sebelum kelas awal
(handwriting before first grade), (b) menulis tangan di kelas awal (handwriting in the primary grade), dan (c)menulis tangan di kelas lanjut (handwriting in the middle and upper grades). Ketiga tahap dalam menulis tegak bersambung tersebut dapat diuraikan di bawah ini.
a. Menulis tangan sebelum kelas awal (handwriting before first grade) Tulisan siswa berkembang dari kegiatan menggambar yang dilakukan
mereka. Kemampuan motorik halus siswa dilatih melalui kegiatan
menggambar di atas pasir, finger painting atau melukis dengan jari, dan juga membentuk pola huruf dengan menggunakan plastisin.
Pembelajaran menulis di kelas awal dimulai dari siswa mempelajari bagaimana
cara menulis huruf lepas atau balok. Kemudian siswa belajar menulis kata
dengan menggunakan huruf lepas atau balok. Kemudian siswa belajar menulis
kata engan menggunakan huruf tegak bersambung.
c. Menulis tangan di kelas lanjut (handwriting in the middle and upper grades) Siswa sudah mulai dikenalkan dengan bentuk huruf tegak bersambung. Siswa
belajar untuk merangkaikan huruf tegak bersambung menjadi kata maupun
kalimat. Sependapat dengan pernyataan dari Tompkins, menurut Ratih
(2010:17) juga menjelaskan pada prinsipnya tahapan menulis tegak
bersambung diajarkan dari tingkat yang paling sederhana sampai ke tingkat
yang lebih kompleks. Tahap menulis tegak bersambung tersebut, antara lain:
(a) siswa diajarkan bagaimana cara menulis bentuk huruf tegak bersambung,
(b) siswa diajarkan cara menulis kata dengan menggunakan huruf tegak
bersambung, dan (c) siswa dilatih untuk menulis kalimat dengan menggunakan
huruf tegak bersambung.
Berdasarkan pernyataan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tahapan
menulis tegak bersambung dimulai dari sebelum kelas awal yang berlanjut
sampai kelas I, II, dan III sekolah dasar. Sebelum siswa dilatih menulis huruf
lepas, siswa terlebih dahulu diasah kemampuan motorik halusnya melalui
kegiatan menggambar atau membentuk huruf dengan menggunakan plastisin.
Selanjutnya di kelas awal siswa belajar menulis huruf lepas terlebih dahulu
kemudian dilanjutkan dengan bagaimana menulis huruf tegak bersambung dan
6. Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung
Pembelajaran menulis permulaan, khususnya pembelajaran menulis tegak
bersambung dimulai pada kelas awal (kelas I, II, dan dilanjutkan di kelas III).
Depdiknas (2009: 37-40) menyebutkan langkah-langkah dalam pembelajaran
menulis tegak bersambung, antara lain di bawah ini.
a.) Siswa memegang pensil dengan benar. Pensil dipegang dengan tegak dan tidak
miring ke kanan atau ke kiri.
b.) Siswa menuliskan huruf dengan benar. Huruf yang dituliskan sesuai dengan
bentuk huruf tegak bersambung
c.) Ukuran setiap hurufnya (ke atas dan ke bawah garis) ditulis dengan tepat.
Misalnya huruf yang mempunyai kaki seperti huruf f, g, j, dan y ditulis sampai
menyentuh garis bawah. Huruf yang mempunyai leher seperti huruf b, h, k, l
ditulis sampai menyentuh garis atas dan siswa menuliskan huruf dengan tegak
lurus (tidak miring ke kanan atau ke kiri). Penulisan huruf tegak bersambung
yang benar adalah tidak miring ke kanan atau ke kiri. Senada dengan
Depdiknas (2013: 10) juga menjelaskan cara dan langkah-langkah dalam
pembelajaran menulis tegak bersambung seperti berikut:
a.)Siswa belajar merangkai bentuk huruf tegak bersambung
b.)Siswa belajar menulis huruf tegak bersambung dengan cara menjiplak huruf
demi huruf
c.)Siswa belajar menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan buku
Di bawah ini merupakan langkah-langkah menulis tegak bersambung dengan
menggunakan buku halus (Kurniawan, 2013:90) yaitu:
1.) Siswa diperkenalkan bentuk baris-baris serta cara menulis yang dimulai dari
tepi bawah baris ketiga.
Gambar 2.1 Baris pada buku tulis halus siswa
2.) Sebelum menulis siswa harus bisa membedakan huruf mana yang memiliki
jambul atau ekor atau tidak memiliki keduanya atau memiliki
kedua-duanya.
a.) Huruf berjambul ada dua yaitu jambul yang penuh dan setengah jambul.
Contoh huruf yang menggunakan jambul penuh seperti b, h, k, dan l,
sedangkan untuk jambul setengah adalah d dan t.
b.) Huruf berekor ada 2 yaitu ekor yang penuh dan setengah ekor penuh seperti
huruf g, j, y dan ekor setengah seperti p dan q.
c.) Huruf yang tidak memiliki jambul dan ekor seperti huruf
a,c,e,i,m,n,o,r,s,u,v,w,x,dan z.
d.) Huruf yang memiliki ekor dan jambul seperti huruf f.
3.) Siswa dilatih bagaimana menulis huruf tegak bersambung
a.) Siswa dilatih menulis kata dan kalimat dengan menggunakan huruf tegak
Gambar 2.2 Aturan menulis huruf tegak bersambung
Adapun menurut ahli bahasa Indonesia yaitu Sampurno (2008:29) menyatakan
dalam menulis tegak bersambung perlu memperhatikan beberapa hal yaitu sebagai
berikut:
a. Memposisikan diri dalam menulis seperti cara memegang pensil yang benar
dan posisi kertas.
b. Membuat pola huruf seperti pola melingkar, lurus, dan berputar dengan
pensil pada kertas.
c. Memperhatikan huruf b, d, h, k, l dan t sementara saat menyambung huruf
yang harus diperhitungkan adalah huruf g, j, y dan f.
d. Memonitor dan mengobservasi serta menganalisis contoh tulisan tegak
bersambung yang di buat siswa.
Menurut pendapat Tompkins (1995:488-489) juga menyatakan bahwa
ketika guru memperkenalkan kemampuan menulis tegak bersambung dan
siswa mempraktikan cara menulis tegak bersambung. Tompkins
menyebutkan lima strategi dalam pembelajaran menulis tegak bersambung,
yaitu:
a. Memulai (initiating)
Guru memberikan contoh menulis huruf tegak bersambung di papan tulis.
b. Menstruktur dan mengonsep (structuring and conceptualizing)
Siswa menggambarkan bagaimana menulis huruf-huruf tersebut di papan
tulis. Guru membantu siswa dengan memberikan beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan menulis tegak bersambung. Siswa akan cepat belajar
istilah ketepatan, seperti garis dasar, kanan-kiri, kemiringan untuk
menggambarkan bagaimana huruf tersebut terbentuk.
c. Meringkas (summarizing)
Siswa menulis huruf tegak bersambung di papan tulis.
d. Menggeneralisasi (generalizing)
Guru mengajak siswa menulis tegak bersambung di papan tulis dan di
kertas Melalui kegiatan tersebut siswa dapat menggambarkan proses
penulisan bentuk huruf .
e Mengaplikasikan (applying)
Siswa diajarkan cara merangkaikan huruf tegak bersambung ke dalam kata
maupun kalimat setelah mereka mempraktikkan bagaimana menulis huruf
tegak bersambung. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pembelajaran
sampai pada kegiatan yang lebih kompleks. Siswa dilatih bagaimana cara
menulis huruf tegak bersambung dengan bimbingan guru. Selanjutnya
siswa dilatih bagaimana cara merangkai huruf tegak bersambung.
Kemudian dilanjutkan dengan siswa dilatih menulis kata dan kalimat
menggunakan huruf tegak bersambung.
7. Penilaian Pembelajaran Menulis Tegak Bersambung
Pembelajaran menulis tegak bersambung dinilai dengan menggunakan
pedoman penilaian menulis permulaan. Penilaian tersebut didasarkan pada
aspek-aspek kemampuan menulis yang harus dikuasai siswa. Aspek
kemampuan menulis permulaan siswa menurut Subarjo (2007: 90), yaitu: (1)
kerapihan, (2) ketepatan menulis, (3) penguasaan teknik, dan (4) kreativitas.
Sependapat dengan Depdiknas (2009: 127) menyebutkan bahwa penilaian
menulis tegak bersambung meliputi: (1) kerapian, (2) kesesuaian ukuran
tulisan, (3) penggunaan huruf kapital, (4) penggunaan tanda baca, dan (5)
kelengkapan huruf.
Menurut pendapat Zuchdi (1999: 81) menyatakan penilaian menulis tegak
bersambung dapat dilakukan secara holistik dan per aspek. Penilaian holistik
tersebut berarti penilaian dilakukan secara utuh berdasarkan kesan penilai.
Sedangkan penilaian per aspek dilakukan dengan cara menilai aspek penulisan,
seperti bentuk huruf, ukuran huruf, tebal tipisnya penulisan huruf, dan
kerapihan tulisan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penilaian menulis tegakbersambung