• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Hasil dan Pembahasan

Analisis linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis ini merupakan metode bertujuan untuk menganalisis data yang diperoleh dengan teknik regresi linear bergdanda untuk mengetahui pengaruh pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai.

Tabel 4.4

ANALISIS LINEAR BERGANDA Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .850 1.125 .755 .455

X1 .183 .073 .365 2.510 .016

X2 .254 .064 .577 3.967 .000

Sumber olah data spss versi 20

Y = 0,850 + 0,183X1 + 0,254X2 Dimana :

a = konstanta

Y = Kinerja Karyawan X1 = Motivasi Intrinsik X2 = Motivasi Ekstrinsik

b1-b2 = Koefisien Regresi

a. Nilai constant sebesar 0,850, bahwa motivasi Intrinsik dan motivasi Ekstrinsik nilainya konstan maka kinerja dari pegawai sebesar 0,850 b. Motivasi Intrinsik menunjukkan koefisiennya 0,183 dan mengalami

kenaikan setiap satu satuan, maka kinerja dari pegawai akan meningkat.

Jika variabel lain dianggap tetap atau konstan dapat dilihat juga bahwa Motivasi Intrinsik berpengaruh positf dan signifikan terhadap kinerja pegawai., artinya semakin tinggi Motivasi Intrinsik yang didapatkan maka semakin tinggi pula tingkat kinerja dari pegawai.

c. Motivasi Ekstrinsik menujukkan koefisiennya 0,254 dan jika mengalami kenaikan satu satuan maka kinerja dari pegawai akan meningkat. Jika variabel lain dianggap tetap dapat dilihat juga bahwa Motivasi Ekstrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

Uji F

Uji simultan dimaksud untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama mempengaruhi variabel terikat atau untuk menguji apakah model regresi yang ada signifikan atau sebaliknya. Dengan ketentuan f-hitung

> f-tabel dinyatakan berpengaruh secara bersama-sama dan taraf sidnifikan lebih kecil atau sama dengan 0,000 dinyatakan signifikan.

Tabel 4.5 UJI F (SIMULTAN)

ANOVAa

Model Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 149.235 2 74.617 107.107 .000b

Residual 27.170 39 .697

Total 176.405 41

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2, X1 Sumber olah data spss versi 20

Dengan melihat tabel diatas f-hitung 107,107 > f-tabel 3,22 maka motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik secara bersama-sama mempengaruhi kinerja pegawai.

Uji T

Uji T atau persial untuk mengetahui apakah indikator dari motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik secara persial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.

Tabel 4.6 UJI T (PARSIAL)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .850 1.125 .755 .455

X1 .183 .073 .365 2.510 .016

X2 .254 .064 .577 3.967 .000 a. Dependent Variable: Y

Sumber olah data spss versi 20

Variabel X1 (Motivasi Intrinsik) t-hitung 2,510 > t-tabel 1,681 dan taraf signifikansinya 0,016, disimpulkan bahwa motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada “ Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar”

Variabel X2 ( motivasi Ekstrinsik) t-hitung 3,967 > t-tabel 1,681 dan taraf signifikansinya 0,000 disimpulkan bahwa keterampilan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada “ Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar”

Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel bebas. Dengan ketentuan jika koefisien determinasi mendekati nilai 1 maka dapat dikatakan hubungannya sangat kuat.

Tabel 4.7

UJI R SQUARE (KOEFISIEN DETERMINASI) Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .920a .846 .838 .835

a. Predictors: (Constant), X2, X1 Sumber data spss versi 20

Dari tabel diatas koefisien determinasi sebesar 0,846 variabel X berpengaruh secara simultan mempengaruhi variabel Y sedangkan lebihnya dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel dalam penelitian.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

a. Variabel motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar.

b. Variabel motivasi ekstrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar.

c. Diantara variabel motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik yang lebih dominan berpengaruh adalah motivasi ekstrinsik terhadap kinerja pegawai pada Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar.

d. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik secara bersama-sama mempengaruhi kinerja pegawai pada Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar

5.2 Saran

a. Diharapkan pihak yang bersangkutan pada Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar untuk lebih memperhatikan motivasi pegawai yang akan meningkatkan motivasi terkhusus motivasi instrinsik.

b. Diharapkan pihak yang bersangkutan pada Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar untuk lebih memperhatikan motivasi pegawai yang akan meningkatkan motivasi terkhusus motivasi ekstrinsik.

c. Dari hasil penelitian diketahui bahwa motivasi ekstrinsik lebih dominan berpengaruh dari pada motivasi intrinsik. Sebab motivasi ekstrinsik yang

ada dalam instansi lebih mendorong pegawai bekerja dengan baik serta komunikasi dan hubungan antar pegawai yang berjalan seperti keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Pandi. 2018. Manajemen Sumberdaya Manusia Teori Konsep dan Indikator. Pekanbaru: Zanafa Publishing.

Alfian,AF. 2018. Evaluasi Motivasi Intrinsik Individu Pada Perusahaan Bissama.

Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis. Volume 3, (4) : 543. Diakses Pada Tanggal 5 Juni 2020

Amirullah. 2015. Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media

Darojat, Tubagus Achmad. 2015. Manajemen Personalia Masa Kini. Bandung:

PT. Refika Aditama.

Dessler, G. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat Ghozali, Imam. (2014). Structural Equation Modeling Teori, Konsep dan Aplikasi

Dengan Program Partial Least Square. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Marlina. R. (2015). Psikologi Industri dan Organisasi. Bandung: CV Pustaka Setia.

Malayu S.P. Hasibuan. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Mangkunegara, AA. Anwar Prabu. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia.

Bandung: Rosda

Priansa, Donni, Juni, 2014, Perencanaan dan Pengembangan SDM, Alfabeta, Bandung.

Sedarmayanti, 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Cetakan ketujuh, Refika Aditama, Bandung.

Sutrisno, Edy. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. edisi pertama, cetakan keenam, Penerbit : Kencana Prenada Media Group, Yogyakarta.

Torang, S. (2013). Organisasi dan manajemen. Bandung: Alfabeta.

Winardi. 2016. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

http://repository.unpas.ac.id/38623/6/BAB%20II.pdf (di Akses pada tanggal 05 Juni 2020.

https://id.wikipedia.org/wiki/BPJS_Ketenagakerjaan (di akses pada tanggal 05 Juni 2020)

https://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/ (diakses pada tanggal 1 september 202

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian berdasarkan teori

Lampiran 2. Angket penelitian

\

Lampiran 3. Surat Balasan

Lampiran 4. Uji Instrumen Uji Validitas

X1

r hitung r tabel Keterangan

X1.1

Pearson Correlation .393* .297 valid

Sig. (2-tailed) .010

N 42

X1.2

Pearson Correlation .830** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X1.3

Pearson Correlation .744** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X1.4

Pearson Correlation .764** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X1.5

Pearson Correlation .663** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X1.6

Pearson Correlation .760** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X1.7

Pearson Correlation .737** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X1.8

Pearson Correlation .749** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X1.9

Pearson Correlation .685** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X2

r hitung r tabel keterangan

X2.1

Pearson Correlation .630** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X2.2

Pearson Correlation .686** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X2.3

Pearson Correlation .525** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X2.4

Pearson Correlation .684** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X2.5

Pearson Correlation .707** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X2.6

Pearson Correlation .621** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X2.7

Pearson Correlation .603** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X2.8

Pearson Correlation .659** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X2.9

Pearson Correlation .672** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X2.10

Pearson Correlation .578** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X2.11

Pearson Correlation .671** .297 valid

Sig. (2-tailed) .000

N 42

X2.12 Pearson Correlation .728** .297 valid

Dokumen terkait