PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Teori
- Manajemen Sumber Daya Manusia
- Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
- Teori Motivasi
- Pengertian Motivasi
- Jenis-Jenis Motivasi
- Tujuan Pemberian Motivasi
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
- Hal-hal Yang Perlu diperhatikan Dalam Pemberian Motivasi
- Indikator Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
- Pengertian Kinerja Karyawan
- Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
- Indikator Kinerja
- Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja karyawan
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bidang manajemen umum yang mencakup aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Karena sumber daya manusia diyakini memegang peranan penting dalam mencapai tujuan bisnis, maka berbagai pengalaman dan temuan penelitian di bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut dengan manajemen sumber daya manusia. Menurut Sedarmayanti, Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kebijakan dan praktik penentuan aspek atau sumber daya “manusia”.
Menurut Desseler (2015:3), manajemen sumber daya manusia adalah proses perekrutan, pelatihan, penilaian dan penghargaan karyawan dan untuk mengelola hubungan kerja, kesehatan dan keselamatan serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan. Afandi, (2018:3) Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni pengelolaan hubungan dan peran tenaga kerja yang efektif dan berhasil untuk mencapai tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Manajemen sumber daya manusia adalah proses penyelesaian berbagai permasalahan dalam diri pegawai, karyawan, pekerja, manajer dan/atau seluruh pekerja yang menunjang seluruh aktivitas suatu organisasi, lembaga atau perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah suatu cara pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sedemikian rupa sehingga mampu mencapai tujuan organisasi secara optimal melalui pengembangan sumber daya manusia itu sendiri. Manajemen Sumber Daya Manusia terdiri dari serangkaian keputusan terpadu tentang hubungan kerja yang mempengaruhi efektivitas karyawan dan organisasi. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan kegiatan yang dilakukan agar sumber daya manusia dalam organisasi dapat digunakan secara efektif untuk mencapai berbagai tujuan.
Fungsi perencanaan manajemen sumber daya manusia adalah upaya sadar untuk mengambil keputusan yang diperhitungkan secara cermat tentang apa yang akan dilakukan perusahaan di masa depan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Seleksi tenaga kerja adalah proses mencari pekerja yang cocok dan cocok di antara kandidat yang tersedia. Salah satu tugas manajer adalah menciptakan kondisi kerja yang mampu mendorong pekerja untuk melaksanakan tugasnya dengan senang hati, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana yang telah ditentukan.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri individu dan berguna dalam situasi kerja fungsional. Jadi dari pengertian para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dicapai pegawai dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan organisasi dalam upaya mencapai visi, misi dan tujuan organisasi. organisasi. Efisiensi Tingkat penggunaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi dimaksimalkan dengan tujuan meningkatkan keuntungan atau mengurangi kerugian setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
Penilaian prestasi kerja pada hakikatnya merupakan salah satu faktor kunci sukses dan efisiennya perkembangan suatu organisasi, karena dengan adanya kebijakan atau program penilaian prestasi kerja berarti organisasi telah memanfaatkan sumber daya manusia yang ada dalam organisasi tersebut dengan baik. Motivasi merupakan suatu kondisi yang menggerakkan tenaga kerja untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).
Kerangka Pikir
Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
- Daerah dan Waktu Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Penelitian Kepustakaan (library Research)
- Penelitian Lapangan (Field Research)
- Jenis Dan Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
- Metode Analisis
- Definisi Operasional
Untuk mendukung penelitian mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makasar, ada beberapa jenis data yang digunakan untuk mendukung penelitian ini sebagai berikut. Analisis deskriptif merupakan analisis untuk menunjukkan pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar 2. Motivasi intrinsik merupakan penggerak yang berasal dari dalam diri seseorang berupa kesadaran akan pentingnya atau manfaat/artinya.
Khususnya pengumpulan data terkait kegiatan pemasaran dan administrasi keanggotaan informal, khususnya penyiapan infrastruktur. Analisis ini merupakan suatu metode yang bertujuan untuk menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan teknik regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. Nilai konstanta sebesar 0,850, apabila motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik konstan maka kinerja pegawai sebesar 0,850 b.
Jika variabel lain dianggap tetap atau konstan maka dapat diketahui juga bahwa Motivasi Intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai yang artinya semakin tinggi motivasi intrinsik maka semakin tinggi pula tingkat kinerja pegawai. Jika variabel lain dianggap konstan maka dapat diketahui juga bahwa Motivasi Ekstrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Melihat tabel diatas, fhitung 107,107 > ftabel 3,22 maka motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Uji t atau parsial untuk mengetahui apakah indikator motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen. Variabel Variabel motivasi intrinsik berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai BPJS Ketenagakerjaan cabang Makassar.
Variabel motivasi eksternal berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai BPJS Ketenagakerjaan cabang Makassar. Diantara variabel motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, motivasi ekstrinsik mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kinerja pegawai di kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai di kantor BPJS Ketenagakerjaan cabang Makassar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
- Sejarah Perusahaan
- Visi Misi
- Struktur Organisasi
- Urainan Tugas
33/194jo UU No. 2 Tahun 1951 tentang Kecelakaan Kerja, Keputusan Menteri Tenaga Kerja (PMP) No. 48/1952jo PMP no. 5 Tahun 1964 tentang Pendirian Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), berlakunya UU No. 33 Tahun 1977 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (ASTEK) yang mewajibkan setiap pengusaha/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Dikeluarkan oleh PP no. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimum pekerja dan keluarganya dengan menyediakan
Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang ini terkait dengan amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2 yang kini berbunyi “Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat lemah dan tidak mampu sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.” Kiprah perusahaan PT Jamsostek (Persero) yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif pekerja di Indonesia dengan memberikan perlindungan terhadap 4 program yang meliputi Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) . dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh pekerja dan keluarganya, hal ini akan terus berlanjut hingga berlakunya Undang-undang No. 24 Tahun 2011.
Sesuai amanat undang-undang, pada tanggal 11 Januari 2014 PT Jamsostek akan berubah menjadi badan hukum publik. PT Jamsostek (Persero) yang bertransformasi menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan, tetap dipercaya menyelenggarakan program jaminan sosial ketenagakerjaan yang meliputi JKK, JKM, JHT dengan tambahan jaminan pensiun mulai 1 Juli 2015. Visi : Menjadi bangsa yang membanggakan penyelenggaraan jaminan sosial yang kredibel, terkelola dengan baik, dan unggul dalam penyelenggaraan dan pelayanan.
Menyusun dan memantau pelaksanaan rencana kerja dan anggaran tahunan cabang kelas 1, guna menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya. Mengelola kegiatan pengembangan keanggotaan formal dan informal sesuai dengan kebijakan daerah, untuk memastikan target pemasaran terpenuhi. Mengarahkan pengelolaan program PKP sesuai dengan kebijakan daerah untuk memastikan program PKP mendukung efektivitas kegiatan pemasaran.
Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan lapangan untuk menjaga efisiensi kerja dan efektivitas biaya di lapangan. Melaksanakan kegiatan pemasaran untuk mengembangkan keanggotaan dan memberikan bimbingan kepada peserta di sektor informal dan membangun pelayanan, memberikan pelayanan dan menangani keluhan peserta secara cepat dan tepat untuk memastikan target keanggotaan dan biaya informal yang dikenakan terpenuhi dan kepuasan peserta tetap terjaga. Mengumpulkan dan mengelola data terkait kegiatan pemasaran dan administrasi kepesertaan, melakukan pelayanan administrasi dokumen serta menghitung besaran biaya dan denda (jika ada) untuk menjamin keakuratan data dan kelengkapan dokumen guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan pemasaran.
Deskripsi Responden
- Deskripsi Responden
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 23 orang atau 54,76% dan responden perempuan berjumlah 19 orang atau 35,24% Dari jumlah tersebut terlihat bahwa sebagian besar pegawai BPJS Ketenagakerjaan adalah laki-laki, hal ini kita artikan dari Jumlah sampel yang kami peroleh adalah 42 responden.
Hasil dan Pembahasan
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan responden meliputi 25 responden (59,52%), 9 responden (21,43%), 9 responden (21,43%), 8 responden dari sekolah menengah, 8 responden (19,05%). ). . Motivasi ekstrinsik menunjukkan koefisien sebesar 0,254 dan jika meningkat satu satuan maka kinerja pegawai akan meningkat. Uji simultan bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen atau menguji apakah model regresi yang ada signifikan atau sebaliknya.
Variabel Dari tabel diatas diperoleh koefisien determinasi sebesar 0,846, variabel X secara simultan mempengaruhi variabel Y, sedangkan lebih banyak dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel penelitian. Diharapkan kepada para pemangku kepentingan di Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar untuk lebih memperhatikan motivasi pegawai sehingga akan meningkatkan motivasi khususnya motivasi intrinsik.
Kami berharap kepada pihak-pihak terkait di Kantor Rekrutmen BPJS Cabang Makassar untuk lebih memperhatikan motivasi pegawai sehingga akan meningkatkan motivasi khususnya motivasi ekstrinsik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Sedarmayanti, 2014, Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Kepegawaian, Edisi Ketujuh, Refika Aditama, Bandung.