PENDAHULUAN…
Latar Belakang
PT XL Axiata merupakan perusahaan telekomunikasi swasta terbesar di Indonesia yang menyediakan layanan data 4G LTE. Pendapatan XL Axiata pasca peralihan jaringan bisa dikatakan berdampak positif terhadap pertumbuhan pendapatan perseroan. Strategi perseroan dalam penerapan teknologi digital seperti peralihan jaringan 3G ke 4G bisa dikatakan berdampak baik dari sisi pendapatan XL Axiata Tbk.
Analisis kinerja keuangan ditinjau dari profitabilitas sebelum dan sesudah transisi jaringan 3G ke 4G pada PT XL Axiata Tbk.”
Rumusan Masalah
Dalam hal ini, perusahaan XL Axiata dapat mengukur seberapa besar keuntungan yang dihasilkan setelah melakukan investasi atau transisi ke jaringan 4G. Semakin tinggi keuntungan yang diraih maka semakin baik profitabilitas dan manajemen perusahaan.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Teori
- Jaringan Telekomunikasi
- Laporan Keuangan
- Kinerja Keuangan
- Pengukuran Kinerja Keuangan dengan menggunakan Rasio
Menurut Kasmir, laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau dalam jangka waktu tertentu. Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan yang diperoleh dalam jangka waktu atau periode waktu tertentu. Analisis kondisi keuangan suatu perusahaan dan kinerja keuangan perusahaan dapat diukur dengan menganalisis dan mengevaluasi laporan keuangan suatu perusahaan.
Dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dengan menganalisis dan mengevaluasi laporan keuangan.
Kerangka Pikir
Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
- Tempat dan Waktu Penelitian
- Metode pengumpulan data
- Jenis dan sumber data
- Jenis Data
- Sumber Data
- Metode Analisis
- Uji Normalitas Data
- Uji hipotesis menggunakan paired sample t-test
- Defenisi Operasional
Penelitian ini menggunakan metode komparatif yaitu membandingkan data laporan keuangan (laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi) sebelum dan sesudah 4G. Saat menguji hipotesis ini, ide yang ada adalah menguji rasio profitabilitas sebelum dan sesudah peralihan jaringan 3G ke 4G pada perusahaan XL Axiata. Statistik deskriptif pada penelitian ini dilakukan sesuai periode penelitian yaitu 4 tahun sebelum dan 4 tahun setelah peralihan jaringan 3G ke 4G.
Sehingga laba atas investasi pada perusahaan XL Axiata Tbk bisa dikatakan kurang baik jika dilihat dari nilai rata-rata sebelum dan sesudah peralihan jaringan 3G ke 4G yang mengalami penurunan yaitu dari 2,2639 menjadi -0,8090. Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa return on equity mengalami penurunan dari nilai minimum, maksimum dan rata-rata sebelum dan sesudah transisi jaringan 3G ke 4G. Jadi, margin laba bersih pada perusahaan XL Axiata Tbk bisa dikatakan kurang baik dilihat dari nilai rata-rata sebelum dan sesudah perpindahan jaringan yang mengalami penurunan dari 3,6240 menjadi -2,0345.
Berdasarkan hasil uji normalitas di atas, periode sebelum dan sesudah peralihan jaringan 3G ke 4G menunjukkan bahwa return on investment (ROI), return on equity (ROE) dan net profit margin (NPM) memberikan hasil yang signifikan dengan tingkat sig (dua sisi) lebih besar dari 0,05 (sig ≥ 0,05). Metrik yang akan diuji adalah return on investment (ROI), return on equity (ROE) dan net profit margin (NPM) sebelum dan sesudah beralih dari jaringan 3G ke 4G. Kesimpulannya, terdapat penurunan laba atas investasi setelah beralih dari jaringan 3G ke 4G, namun tidak signifikan secara statistik (hasil uji paired sample t-test).
Jadi kesimpulannya, terdapat penurunan return on equity setelah beralih dari jaringan 3G ke 4G, namun penurunan tersebut tidak signifikan secara statistik (hasil uji paired sample t-test). Net Profit Margin (NPM) yang diuji dengan menggunakan uji Paired Sample T-test menyatakan tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah beralih dari jaringan 3G ke 4G namun terdapat penurunan jika dilihat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan XL Axiata Tbk
- Sejarah Perusahaan XL Axiata Tbk
- Visi, misi dan Tujuan Perusahaan
- Struktur Organisasi PT XL Axiata Tbk Makassar
Perusahaan XL Axiata Tbk merupakan operator telekomunikasi seluler swasta pertama dan terkemuka di Indonesia, dengan jangkauan jaringan dan layanan data yang luas. Perusahaan XL Axiata memulai usahanya sebagai perusahaan perdagangan dan jasa umum pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari. Perusahaan XL Axiata memasuki sektor telekomunikasi setelah mendapat izin penyelenggaraan GSM 900 dan resmi meluncurkan layanan GSM (global system for mobile).
Perusahaan XL Axiata menggandeng grup Rajawali dan tiga investor asing (NYNEX, AIF dan Mitsui). XL Axiata fokus menerapkan strategi 3R (Revamp, rise and reinvent) dengan fase ascent yang meningkatkan nilai brand XL dengan tujuan menarik pelanggan. XL Axiata telah meluncurkan jaringan 4G LTE, layanan berkecepatan tinggi hingga 100 mbps yang didukung oleh Huwai dan Ericsson.
XL Axiata terus memperluas jaringan layanan telekomunikasi dan data di seluruh Indonesia dengan total pembangunan 101.000 menara BTS. XL Axiata mengoperasikan jaringan telekomunikasi USO (universal service obligat) yang tersebar di 40 lokasi (4 provinsi), sehingga masyarakat di sekitar lokasi jaringan baru dapat menggunakan layanan telekomunikasi. XL Axiata telah melakukan uji coba layanan berbasis 5G bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Pemda DKI Jakarta.
XL Axiata bersama Vocus Group dan Alcatel Submarine Networks berhasil menyelesaikan pengembangan sistem komunikasi kabel Australia-Indonesia-Singapura (SKKL). Perusahaan XL Axiata menyadari akses digital belum merata di Indonesia, terutama di wilayah terpencil dan perbatasan.
Deskripsi Data
Return on investment (ROI) merupakan perbandingan antara saldo laba bersih setelah pajak dengan total aset perusahaan secara keseluruhan. Berdasarkan tabel diatas diketahui rata-rata return on investment (ROI) sebelum beralih dari jaringan 3G ke 4G mengalami penurunan dari 2,264 menjadi -0,809, sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan ROI sebelum dan sesudah beralih dari jaringan 3G ke 4G. 3G. pada jaringan 4G. Hasil perhitungan ROI sebelum dan sesudah 4G mengalami penurunan setiap tahunnya kecuali tahun 2019 mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2018 dimana perusahaan mengalami penurunan drastis.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan XL Axiata kurang baik dalam mengolah asetnya untuk menghasilkan laba yang optimal atau kurang baik dalam memberikan imbal hasil laba sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan tabel diatas diketahui rata-rata Return on Equity (ROE) sebelum dan sesudah peralihan jaringan 3G ke 4G mengalami penurunan dari 4,709 menjadi -2,685 sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah 3G. ke peralihan jaringan 4G. Dilihat dari tabel di atas, ROE sebelum dan sesudah 4G mengalami penurunan secara year-on-year kecuali pada tahun 2019.
Pada tahun 2012 sebelum 4G nilai ROE sangat tinggi, namun menurun drastis dari tahun 2013 ke tahun 2015, sedangkan pada tahun-tahun setelah 4G cenderung berfluktuasi dari tahun ke tahun, pada tahun 2019 nilai ROE mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2018 dimana ROE mengalami penurunan yang sangat drastis sehingga perusahaan mengalami kerugian. Net profit margin (NPM) atau margin laba bersih adalah rasio yang membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan. Berdasarkan tabel diatas diketahui rata-rata net profit margin (NPM) sebelum dan sesudah peralihan jaringan 3G ke 4G mengalami penurunan dari 3,624 menjadi -2,034 sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah 3G. ke 4G. saklar jaringan.
Dilihat dari tabel di atas, NPM sebelum 4G mengalami penurunan year-on-year seperti pada tahun 2012 yang mempunyai nilai tinggi, namun pada tahun berikutnya terus mengalami penurunan yang cukup drastis. Sedangkan setelah 4G cenderung berfluktuasi dimana pada tahun 2016 ke tahun 2018 NPM mengalami penurunan, namun pada tahun 2019 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2018 yang mengalami penurunan drastis, hal ini menunjukkan bahwa perusahaan XL Axiata belum mengalami penurunan. penurunan.
Analisis Data
- Statistik Deskriptif
- Uji Normalitas Data
- Pengujian Hipotesis
- Pengujian H 1
- Pengujian H 2
- Pengujian H 3
Dari tabel hasil statistik deskriptif di atas terlihat bahwa nilai minimum, nilai maksimum, mean (rata-rata) dan standar deviasi mengalami penurunan sebelum dan sesudah peralihan jaringan. Jadi dapat dikatakan return on equity perusahaan XL Axiata Tbk kurang baik dilihat dari nilai rata-rata sebelum dan sesudah perpindahan jaringan yang mengalami penurunan yaitu dari 4,7090 menjadi -2,6853. Dilihat dari tabel di atas terlihat bahwa net profit margin mengalami penurunan baik nilai minimum, maksimum maupun rata-rata sebelum dan sesudah perpindahan jaringan.
Jadi H0 diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan ROI yang signifikan sebelum dan sesudah peralihan jaringan 3G ke 4G, sehingga hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis penelitian. Jadi H0 diterima dan H2 ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan return on equity yang signifikan antara sebelum dan sesudah transisi jaringan 3G ke 4G sehingga hasil penelitian tidak mendukung hipotesis tersebut. Jadi H0 diterima dan H3 ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan net profit margin yang signifikan sebelum dan sesudah peralihan jaringan 3G ke 4G, sehingga hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis penelitian.
Terakhir, terdapat penurunan margin laba bersih setelah beralih dari jaringan 3G ke 4G, namun penurunan tersebut tidak signifikan secara statistik (uji berpasangan sampel t). Variabel Return on Investment (ROI) yang diuji dengan menggunakan peered sample t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah peralihan jaringan 3G ke 4G, namun terdapat penurunan yang terlihat dari rata-rata hasil analisis. data untuk tahun setelah peralihan jaringan, meskipun tidak signifikan. Pada variabel Return on Equity (ROE) yang diuji dengan menggunakan peered sample t-test menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah peralihan jaringan 3G ke 4G, namun terdapat penurunan yang terlihat dari hasil rata-rata. data untuk tahun setelah perubahan jaringan meskipun tidak signifikan.
Hal ini menunjukkan XL Axiata belum optimal menekan biaya operasional (masih dalam tahap pengembangan jaringan 4G yang membutuhkan biaya besar), sehingga berdampak pada keuntungan perusahaan pasca transisi jaringan 3G ke 4G. Rata-rata hasil ROI, ROE dan NPM mengalami penurunan setelah adanya pergantian jaringan karena peralihan jaringan 3G ke 4G membutuhkan biaya yang tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan XL Axiata belum mengelola asetnya dengan baik untuk memberikan return yang diharapkan. Biaya yang dikeluarkan perusahaan digunakan untuk membiayai kegiatan perluasan jaringan (infrastruktur menara) dan pemeliharaan fasilitas jaringan. Jika dilihat dari sisi penjualan, penjualan setelah penerapan jaringan 4G setiap tahunnya mengalami peningkatan dibandingkan sebelum 4G cenderung berfluktuasi, namun rata-rata persentase keuntungan yang dihasilkan sebelum peralihan jaringan dapat dikatakan lebih baik dibandingkan dengan rata-rata persentase keuntungan yang dihasilkan sebelum beralih jaringan. keuntungan setelah 4G yang menurun.
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah peralihan jaringan 3G ke 4G, yang diuji menggunakan uji berpasangan sampel t-test karena masih dalam tahap pengembangan infrastruktur menara dan perluasan jaringan, alhasil tidak semua masyarakat Indonesia dapat merasakannya. Layanan jaringan 4G (tidak semua wilayah tercakup dalam jaringan 4G) dan tidak semua pengguna seluler memiliki jaringan 4G (pengguna seluler masih banyak. Selain itu, waktu peralihan jaringan masih belum cukup lama (4 tahun) dan modal yang dikeluarkan cukup besar dan masih banyak biaya operasional yang dikeluarkan dalam switching jaringan sehingga modal perusahaan belum sepenuhnya kembali (masih membutuhkan waktu).
Saran
Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Metode Rasio Keuangan dan Metode Eva (Economic Value Added) (Studi pada PT Kalbe Farma Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011). Analisis rasio profitabilitas sebagai alat untuk mengevaluasi kinerja keuangan pada PT Jayawi Solusi Abadi Medan. Riswan dan Kesuma, Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio Profitabilitas Pt XL Axiata, Tbk dan PT Indosat Ooredoo, Tbk Periode 2011-2016 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Menganalisis kinerja keuangan perusahaan dalam kaitannya dengan harga saham perusahaan ritel dan grosir yang terdaftar di BEI: [Skripsi]: Yogyakarta (ID): Universitas PGRI.