Judul : Dampak Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Konsumen Pada UMKM Minuman Yotta Makassar Nama Mahasiswa : Ni Wayan Muriati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa experiential marketing mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel independen yaitu experiential feeling (X1), experiential feeling (X2), experiential thought (X3), experiential action (X4), dan experientialrelated (X5). . pada variabel dependen yaitu kepuasan konsumen (Y). Dampak Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Konsumen pada UMKM Minuman Yotta Makassar yang dibimbing oleh Dr.
Skripsi ini merupakan tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Bosowa Makassar dengan judul “PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN UMKM MINUMAN YOTTA DI MAKASSAR”.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Variabel manakah (feel, feeling, think, act, connect) yang paling penting/dominan terhadap kepuasan konsumen pada UMKM Minuman Yotta Makassar.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis variabel mana (feel, feeling, think, act, connect) yang paling dominan terhadap kepuasan konsumen pada UMKM Minuman Yotta Makassar.
Manfaat Penelitian
- Pengertian Pemasaran
- Proses Pemasaran
- Konsep pemasaran
- Pengertian Manajemen Produksi
- Kepuasan Konsumen
Experiential marketing adalah suatu pendekatan untuk memberikan informasi yang lebih dari sekedar informasi tentang suatu produk atau layanan. Experiential marketing merupakan suatu konsep pemasaran yang bertujuan untuk membentuk pelanggan setia dengan cara menyentuh emosinya dan memberikan perasaan positif terhadap produk dan jasa (Kartajaya dalam Handal, 2010: 6). Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa experiential marketing mengacu pada pengalaman nyata yang dimiliki pelanggan terhadap merek.
Fokus utama dari experiential marketing adalah pada respon sensorik, dampak, tindakan dan hubungan. Fokus utama dari experiential marketing adalah mengutamakan respon terhadap panca indera, afek, pengalaman kognitif, tindakan dan hubungan. Schmitt dalam Kustini (2007:47) menunjukkan beberapa manfaat yang dapat diperoleh dan dirasakan jika badan usaha menerapkan experiential marketing.
![Gambar 2.1 Model Sederhana Pemasaran](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11370782.0/20.892.69.847.210.1089/gambar-2-1-model-sederhana-pemasaran.webp)
Kerangka Pikir
Hipotesis
Lokasi Dan Waktu Penelitian
Jenis Dan Sumber Data
- Jenis data
- Sumber data
- Penentuan sampel
Pengertian data primer menurut Sugiyono (2015) adalah sumber data yang memberikan data secara langsung kepada pengumpul data. Data primer diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen Yotta Drinks yang bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner. Data sekunder ini merupakan data yang menunjang kebutuhan data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan-bacaan yang berhubungan dan mendukung penelitian ini.
Dalam penelitian ini sumber datanya adalah dari kuisioner yang diberikan kepada 57 responden, setelah itu dianalisis hasil pernyataannya. Populasi adalah suatu wilayah umum yang terdiri dari obyek-obyek atau subyek-subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:115). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen di Kota Makassar yang melakukan pembelian produk Yotta Drink.
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian konsumen yang tinggal di wilayah Kecamatan Tamalate kota Makassar yang membeli minuman merek Yotta dan menurut data Badan Pusat Statistik yang mencantumkan jumlah penduduk berdasarkan umur. Dibulatkan menjadi 57 orang, maka jumlah sampel yang diperoleh dari perhitungan di atas dianggap memadai menurut perhitungan Slovenia, sehingga akan disebarkan sebanyak 57 kuesioner. Teknik pengambilan sampel secara acak adalah Ne2 mengambil sampel secara acak sehingga siapapun yang kebetulan menjumpainya.
Metode Pengumpulan Data
Metode Analisis
Dan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan SPSS (product and service statistic solution) versi 26 untuk mengolah dan menganalisis data. Statistik deskriptif merupakan analisis yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, merangkum, dan menyajikan data guna memperoleh informasi yang lebih mudah dipahami. Informasi yang dapat diperoleh dengan statistik deskriptif meliputi konsentrasi data (mean, median, modus), distribusi data (rentang, mean deviasi, varians, dan deviasi standar), kecenderungan suatu kumpulan data, ukuran lokasi (kuartil). , desil dan persentase).
Varians adalah nilai yang diperoleh dengan membagi jumlah kuadrat dengan ukuran data (n). Minimum adalah nilai terendah atau terkecil di antara seluruh anggota dalam suatu kumpulan data. Menurut Sugiyono (2014:21) metode analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang bersifat umum atau generalisasi.
Statistik deskriptif membahas tentang cara mengumpulkan, merangkum, menyajikan data sehingga diperoleh informasi yang lebih mudah dipahami. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk derajat kebebasan (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel.
Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliabel apabila setiap pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak dapat acak karena setiap pertanyaan bertujuan untuk mengukur hal yang sama. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 (Nunnally dalam Ghozali, 2007:44).
Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian Hipotesis
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa besar pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel independen (Ghozali, 2005). Jika thitung>ttabel dan tingkat signifikansi <α (0,05), maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika thitung
Definisi Operasional
Strategi dan implementasi untuk memastikan dampak merek terhadap konsumen minuman Yotta (iklan), produk (kemasan), identitas produk (co-branding), lingkungan, situs web dan orang yang menawarkan produk, diukur dengan indikator. Mendorong konsumen untuk berpikir kreatif sehingga dapat mengevaluasi kembali minuman Yotta yang diukur dengan indikator. Pengalaman konsumen tercipta melalui hubungan dengan tubuh fisik, pola perilaku dan gaya hidup jangka panjang, serta pengalaman yang muncul dari interaksi dengan orang lain, yang diukur dengan indikator.
Keterhubungan konsumen dengan budaya dan lingkungan sosial yang tercermin dari Yotta Drinks diukur menggunakan indikator.
Deskripsi Data
- Gambaran umum perusahaan
Karakteristik Responden
Pada penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa konsumen minuman Yotta yang paling banyak adalah wanita dengan jumlah 39 (68,4%).
![Tabel 4.4 Jenis Kelamin Frequency Valid](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11370782.0/56.892.71.812.145.1171/tabel-4-4-jenis-kelamin-frequency-valid.webp)
Analisis data
- Hasil Uji Statistik Deskriptif
- Uji asumsi klasik a. Uji Normalitas
- Uji Hipotesis
Perhatikan (X3) untuk 57 sampel, nilai minimumnya adalah 9, maksimumnya adalah 15, meannya adalah 12,19 dan standar deviasinya adalah 1,885 yang dapat diartikan sebagai pilihan jawaban yang memuaskan sehingga terjadi penyimpangan data. Tindakan (X4) dari 57 sampel, nilai minimumnya adalah 9, maksimumnya adalah 15, meannya adalah 12,05 dan standar deviasinya adalah 1,663 yang dapat diartikan sebagai pilihan jawaban yang memuaskan sehingga terjadi deviasi data. Pada penjelasan tabel statistik diatas, jumlah data setiap variabel yang valid adalah 57, dari sampel kepuasan pelanggan (Y) nilai minimumnya adalah 9, maksimumnya adalah 15, diketahui meannya adalah 12,95 dan simpangan bakunya sebesar 1,663 yang berarti nilai mean lebih besar dari nilai bakunya, sehingga simpangan datanya rendah sehingga nilainya merata.
Nilai asymp.sig (2-tailed) sebesar 0,135 diketahui lebih besar dari 0,05 sehingga tidak terdapat gejala autokorelasi pada penelitian ini. Berdasarkan persamaan regresi linier diketahui nilai konstanta sebesar 4,823 dan dianggap konstan (0), sehingga besarnya kepuasan konsumen sebesar 4,823. Variabel sense (X1) pada model regresi di atas mempunyai koefisien sebesar -0,058 yang berarti nilai sense meningkat sebesar satu poin, sehingga dapat disimpulkan nilai kepuasan konsumen sebesar -0,058.
Variabel feeling (X2) pada model regresi di atas mempunyai koefisien sebesar 0,418 yang berarti nilai feeling meningkat sebesar satu poin, sehingga dapat disimpulkan nilai kepuasan pelanggan sebesar 0,418. Variabel opini (X3) pada model regresi di atas mempunyai koefisien sebesar 0,089. Nilai opini mengalami peningkatan sebesar satu poin sehingga dapat disimpulkan nilai kepuasan pelanggan sebesar 0,089. Variabel tindakan (X4) model regresi diatas mempunyai koefisien sebesar -0,186 nilai tindakan meningkat sebesar satu poin sehingga dapat disimpulkan nilai kepuasan pelanggan sebesar -0,186.
Variabel relatif (X5) pada model regresi di atas mempunyai koefisien sebesar 0,410, nilai relatifnya meningkat sebesar satu poin, sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai kepuasan konsumen adalah sebesar 0,410. Feeling (X1) mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,633>0,05 maka dapat disimpulkan bahwa (X1) tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
![Tabel 4.8 Sense Experiential](https://thumb-ap.123doks.com/thumbv2/123dok/11370782.0/59.892.71.814.209.833/tabel-4-8-sense-experiential.webp)
Pembahasan Hasil Penelitian
Dengan demikian, indikator kedua variabel di atas dinilai lebih penting untuk membuat konsumen merasa puas dan dapat diwujudkan pada UMKM Minuman Yotta Makassar. Yang membuat konsumen merasa nyaman, hal ini dicapai melalui desain ruangan dan kemasan yang menarik, dari segi cita rasa, inovasi produk, iklan baik di media sosial maupun media massa serta kualitas pelayanan. Melalui pemikiran, interaksi baik antara karyawan dan konsumen, tetapi juga melalui penggunaan media elektronik, media massa.
Saran
2012), Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan di The Plaza Semanggi (Skripsi), Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Unika, AtmaJaya, Jakarta. Pengaruh experiential marketing terhadap pemanfaatan kembali jasa wisata arung jeram dengan kepuasan pelanggan sebagai variabel intervening pada PT Citra Elo River Indo Magelang. 2013), Pengaruh Pengalaman Pemasaran Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan The Light Cup Di Surabaya Town Square, (Online), Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol.1, No.
Juni 2015), Analisis Pengaruh Nilai Pelanggan, Experiential Marketing dan Rasa Percaya Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Hotel Pondok Tingal Magelang) (Online), Jurnal Kajian Manajemen Organisasi 12, 10-20. Irma Yanti Febrini, Retno Widowati PA, M. Pengaruh experiential marketing terhadap kepuasan konsumen dan niat beli ulang di Klotok Cafe, Kaliurang, Yogyakarta. Dampak Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan Survei Pelanggan KFC Warga JL Jendral Basuki Rachmad RW.02.1-6.
2013), Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Konsumen Melalui Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Di Tator Cafe Surabaya Town Square, (Online), Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 2017), Analisis Konsep Experiential Marketing Sizzling Steak Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Pada Restoran Pepper Lunch Tunjungan Plaza Surabaya, (Online), Jurnal Manajemen Perhotelan dan Pelayanan Vol.5 No. 2017, Manajemen Hotel, Universitas Petra Surabaya. 2014), Dampak Experiential Marketing Terhadap Pembelian Berulang Dengan Kepuasan Pelanggan Sebagai Variabel Intervening Breadtalk Surabaya Town Square, (Online), Jurnal Strategi Pemasaran Petra Vol.
Dampak Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Konsumen Pengguna Samsung Galaxy Tab. 2009), Kajian Repurchase Intention pada Experiential Marketing dan Kajian Empiris pada Restoran Waralaba, (Online). Untuk memenuhi penelitian tugas akhir saya, saya sangat berharap bapak/ibu meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner terkait tugas akhir saya yang berjudul “Dampak Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan pada UMKM Minuman Yotta Makassar”.
INDENTITAS RESPONDEN 1. Nama
PETUNJUK PENGISIAN
PERTANYAAN
- HASIL PERHITUNGAN KOESIONER Sense Experiential (X1)
- HASIL UJI DESKRITIF
- HASIL UJI VALIDASI
- HASIL UJI REALIBILITAS
- HASIL UJI HIPOTESIS
- UJI F
- UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Jawaban responden tentang kepuasan pelanggan (Y) Pilihlah jawaban yang menurut Anda paling tepat, beri tanda centang (√) pada kolom tersebut. 10. Variabel pemikiran (X3) model regresi di atas mempunyai koefisien sebesar 0,089 Nilai pemikiran meningkat sebesar satu poin, sehingga dapat disimpulkan nilai kepuasan konsumen sebesar 0,089. 11. Variabel tindakan (X4) model regresi di atas mempunyai koefisien sebesar -0,186 nilai tindakan bertambah satu poin sehingga dapat disimpulkan nilai kepuasan konsumen sebesar -0,186.
Berdasarkan uji f diatas menunjukkan nilai signifikansi lebih kecil (0,000<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel (feel, feeling, think, act, connect) secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen ( konsumen) kepuasan).