PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembiayaan konsumen merupakan salah satu model pembiayaan yang dilakukan oleh perusahaan keuangan, selain kegiatan seperti leasing, anjak piutang dan kartu kredit. Salah satu lembaga pembiayaan konsumen Bosowa Corporation adalah PT Bosowa Multi Finance, segmen usaha ini bergerak di bidang pembiayaan mobil penumpang, kendaraan niaga, dan mobil bekas. Lembaga pembiayaan konsumen yang mampu menjaga kelangsungan operasionalnya dalam jangka panjang mempunyai prospek yang baik di masa depan.
Dalam penelitian ini hanya berfokus pada penggunaan rasio ROA saja, karena penulis ingin melihat sejauh mana kemampuan perusahaan pembiayaan konsumen dalam menghasilkan keuntungan dari aset yang sebagian besar dananya berasal dari dana tabungan masyarakat. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang perlu segera diatasi oleh lembaga pembiayaan konsumen. Salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah risiko kredit. Risiko kredit dapat diperoleh dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen lembaga pembiayaan konsumen dalam mengelola kredit bermasalah yang dikeluarkan oleh dunia usaha.
Rumusan Masalah
Semakin tinggi proporsi kredit bermasalah (NPL) maka semakin buruk pula kualitas kredit pembiayaan konsumen yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin meningkat dan menimbulkan kerugian, sebaliknya semakin rendah rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL). pinjaman (NPL), maka keuntungan atau return on Consumer Financing (ROA) akan meningkat. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas Pada PT Bosowa Multi Finance”.
Tujuan Penelitian
Pinjaman ini merupakan pinjaman yang diajukan oleh debitur kepada kreditur untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Prinsip ini digunakan untuk menjamin keamanan finansial konsumen dalam membayar kembali pinjaman (pembiayaan) yang telah diberikan oleh Perusahaan Pembiayaan Konsumen. Dari total pencairan pinjaman yang terjadi selama 5 tahun terakhir, banyaknya pinjaman bermasalah yang diterima PT.
Hasil analisis risiko kredit yang diproksi NPL masih dibawah 5%, maka dapat dikatakan PT. Dapat dikatakan bahwa risiko kredit yang terjadi akan berakibat pada tercapainya tingkat pengembalian bagi PT. Bosowa Muti Finance untuk lebih meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan risiko kredit melalui pengawasan pemberian kredit kepada pelanggan dalam hal ini.
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Kerangka Teori
- Manajemen Keuangan
- Pengertian Pembiayaan Konsumen
- Hubungan Hukum Dalam Pembiayaan Konsumen . 15
- Jenis-Jenis Kredit
- Unsur-Unsur Kebijakan Kredit
- Prinsip Pemberian Kredit
- Resiko Kredit
- Profitabilitas
Lebih lanjut, pengertian lain dari pembiayaan konsumen kasmir adalah pinjaman atau kredit yang diberikan suatu perusahaan kepada debitur untuk membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi langsung oleh konsumen dan bukan untuk keperluan produksi atau distribusi. Entitas adalah pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam hubungan hukum pembiayaan konsumen, yaitu perusahaan pembiayaan konsumen (kreditur), konsumen (debitur), dan penyedia barang (pemasok). Dalam pembiayaan konsumen, kepemilikan barang/benda pembiayaan berada pada tangan konsumen, yang selanjutnya diserahkan kepada perusahaan pembiayaan konsumen.
Tujuan utama kredit dalam pemberian kredit adalah untuk menyediakan modal sebagai sarana untuk menjalankan kegiatan usahanya agar pinjaman (dana bank) yang diberikan tidak lebih dari produksi utama. Perbedaan tersebut membuat masyarakat menentukan pinjaman mana yang akan dipilih sesuai dengan kebutuhan berupa kebutuhan yang akan digunakan. Pinjaman investasi adalah pinjaman yang diajukan oleh debitur kepada kreditur dengan tujuan digunakan untuk membeli barang modal.
Pinjaman yang dijamin ini adalah pinjaman yang kepemilikan dananya berasal dari bank dan debitur berupaya menjamin risiko yang akan timbul di kemudian hari. Tujuannya agar pemberi pinjaman yakin bahwa kredit yang diberikan kemungkinan besar akan dilunasi oleh debitur tepat waktu. Oleh karena itu, kreditur akan sangat menilai tindakan yang diberikan debitur dalam usahanya atau kinerjanya dalam pengelolaan kredit tersebut.
Menurut Latumaerissa (2011), prinsip 5C merupakan salah satu prinsip kredit yang sehat yang sering digunakan oleh perusahaan pemberi kredit kepada masyarakat dalam aktivitasnya. Merupakan ukuran bagaimana nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil, atau dari sumber mana dana tersebut berasal untuk mengembalikan kredit. Ketidakmampuan nasabah untuk memenuhi perjanjian kredit yang disepakati kedua belah pihak, secara teknis keadaan ini merupakan wanprestasi (Rivai, 2013:92).
Pinjaman yang tidak terjadi penundaan angsuran pokok dan/atau bunga paling banyak tiga kali angsuran dan kreditnya belum jatuh tempo. Kredit dengan keterlambatan pembayaran pokok dan/atau bunga lebih dari tiga kali angsuran, tetapi tidak lebih dari enam kali angsuran; kreditnya tidak jatuh tempo lebih dari satu bulan. Kredit yang terjadi keterlambatan angsuran pokok dan/atau bunga yang jumlahnya lebih dari enam kali angsuran, tetapi tidak lebih dari 12 kali angsuran; pinjaman telah jatuh tempo lebih dari satu bulan tetapi tidak lebih dari dua bulan.
Kerangka Pikir
Hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN
- Daerah dan Waktu Penelitian
- Metode Pengumpulan Data
- Jenis dan Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
- Metode Analisis
- Defenisi Operasional
Pemimpin Cabang Makassar (Cabang Kelas A) yang juga membawahi lokasi cabang terpencil sebagai berikut: Bulukumba, Ambon & Tual khusus untuk area pasar Tual yang sedang aktif. Pemimpin Cabang Kendari (Cabang Kelas A) yang juga membawahi lokasi cabang terpencil berikut: Kolaka dan Bau-bau. Pemimpin Cabang Jayapura (Cabang Kelas A) yang juga membawahi lokasi cabang terpencil berikut: Merauke, Nabire dan Wamena.
Pemimpin Cabang Pare-Pare (Cabang Kelas B), yang juga membawahi lokasi cabang terpencil sebagai berikut: Bone, Sengkang, Soppeng, Polman dan Mamuju. Pemimpin Cabang Manado (Cabang Kelas B), yang juga membawahi lokasi cabang terpencil sebagai berikut: Kotamubagu & Limboto. Pemimpin Cabang Palu (Cabang Kelas B), yang juga membawahi lokasi cabang terpencil sebagai berikut: Luwuk Banggai, Poso.
Pemimpin Cabang Kupang (Cabang Kelas B) yang juga membawahi lokasi cabang terpencil sebagai berikut: Ende dan Ruteng. Pemimpin Cabang Sorong (Cabang Kelas B) yang juga membawahi lokasi cabang terpencil sebagai berikut: Biak & Manokwari. Dari hasil perhitungan diatas dapat dikatakan bahwa kredit macet untuk tahun 2012 khususnya pada PT.
Dari hasil perhitungan di atas, besarnya imbal hasil aset tahun 2012 adalah sebesar 2,88%. Dari hasil perhitungan diatas, besarnya imbal hasil aset tahun 2013 adalah sebesar 2,94%. Dari hasil perhitungan di atas, besarnya imbal hasil aset tahun 2014 adalah sebesar 2,89%.
Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa return on assets tahun 2015 adalah sebesar 3,43%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Perusahaan
- Latar Belakang Berdirinya Perusahaan
- Visi dan Misi Perusahaan
- Struktur Organisasi dan Jaringan Distribusi
Staco Bosowa Finance telah resmi memperoleh izin usaha sebagai perusahaan keuangan dari Menteri Keuangan sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kehadiran PT Bosowa Berlian Motor juga sangat didukung dengan munculnya lembaga keuangan Mitsubishi yaitu Bosowa Finance yang menggunakan prinsip “satu rantai nilai Bosowa” yang menargetkan 50% penjualan kredit PT Bosowa Berlian Motor dibiayai oleh Bosowa. . Keuangan. Bosowa Finance merupakan gabungan dari Bosowa Multi Finance dan Sadira Finance yang resmi bergabung pada bulan April 2014, namun hingga saat ini kedua perusahaan tersebut tetap mengelola keuangannya masing-masing, dan masing-masing perusahaan tersebut juga melapor ke klien eksternal.
Perusahaan sebagai suatu organisasi merupakan fungsi manajemen untuk mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya yang ada pada perusahaan. Dengan kemampuan seorang CFO pada perusahaan ini maka keuangan yang ada dapat dikelola dengan lebih maksimal guna menjawab pertanyaan-pertanyaan akuntansi yang ada pada perusahaan. Direktur keuangan ini juga harus menjadi contoh dalam penerapan keuangan di perusahaan, sehingga berbagai bagian karyawan perusahaan juga turut serta dalam pengelolaan keuangan yang ada.
Kegiatan pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih diprioritaskan dibandingkan proses kegiatan pemasaran, penjualan dan perencanaan dalam perusahaan. Ketika direktur keuangan dapat menjalankan banyak tugasnya dengan lancar, maka upaya generalisasi perusahaan ini baik bagi perusahaan. Direktur keuangan merupakan pimpinan di bagian keuangan yang mengatur cukup atau tidaknya pendanaan dana dalam suatu perusahaan.
Dengan pengelolaan bagian keuangan yang baik maka proses pengelolaan keuangan ini dapat mencapai terlaksananya pengelolaan keuangan yang baik dan standarisasi keuangan yang tepat. Bisnis yang dijalankan pada perusahaan ini hendaknya dapat dijadikan sebagai proses pertumbuhan keuangan pada perusahaan. Membawahi: Kepala Koordinator Manajemen Resiko, Kepala Akuntansi Keuangan dan Pajak, Kepala Tata Usaha, Kepala Pengendalian Intern, Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum.
Membawahi: Head of Product Development & Marketing Business Officers (Inc Card Used), Branch Head - Grade A (3 Branches Makassar, Jayapura, Kendari), Sub Branch Head (Coordinating Branch Head Grade B & Grade C).
Deskripsi Data
Pihak ketiga Penjualan afiliasi Biaya dibayar dimuka Hutang pajak Kewajiban lancar lainnya Mata uang jatuh tempo hutang jangka panjang bank & sewa. Sebelum menghitung Non-Performing Loan (NPL), disajikan terlebih dahulu total pencairan pinjamannya, khusus pada PT. Berdasarkan tabel 4.3 yaitu pertumbuhan kredit selama 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa jumlah kredit yang disalurkan kepada konsumen meningkat secara signifikan terutama pada tahun 2014 dan 2015. Hal ini disebabkan oleh banyaknya konsumen yang tertarik untuk berkredit dengan PT.
Bosowa Multi Finance di Makassar pada tahun 2012-2016 yang menunjukkan bahwa kredit bermasalah setiap tahunnya mengalami peningkatan terutama pada tahun 2012-2014, hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah kredit yang disalurkan dan kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh PT.
Analisis Data
- Analisis Resiko Kredit
- Analisis Profitabilitas
- Analisis Pengaruh Resiko Kredit Terhadap
Dari hasil perhitungan diatas dapat dikatakan bahwa NPL tahun 2013 khususnya pada PT. Dari hasil perhitungan diatas dapat dikatakan bahwa kredit macet untuk tahun 2014 khususnya pada PT. Dari hasil perhitungan diatas dapat dikatakan bahwa NPL tahun 2015 khususnya pada PT.
Dari hasil perhitungan diatas dapat dikatakan bahwa NPL tahun 2016 khususnya pada PT. Berdasarkan tabel 4.5 yaitu hasil perhitungan kredit bermasalah (NPL) yang menunjukkan bahwa untuk tahun 2012 kredit bermasalah (NPL) sebesar 0,09%. Hasil perhitungan di atas menunjukkan bahwa return on assets tahun 2016 sebesar 3,27%.
Berdasarkan Tabel 4.6 yaitu hasil perhitungan return on assets (ROA) periode 2012-2016, terlihat bahwa ROA periode 2012-2016 mengalami peningkatan, hal tersebut disebabkan karena jumlah akhir yang menurun, untuk periode 2012-2016 terjadi peningkatan. tahun 2015 dan profitabilitas meningkat. Untuk itu dapat dilakukan dengan menggunakan analisis regresi yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh risiko kredit terhadap profitabilitas. Dilihat dari hasil (uji t) diperoleh sig = 0,049 < 0,05 yang dapat diartikan bahwa semakin tinggi risiko kredit (NPL) maka akan berdampak signifikan terhadap profitabilitas (ROA).
Artinya variabel independen yaitu risiko kredit (X) dalam penelitian ini memberikan kontribusi sebesar 69,9% terhadap variabel dependen (Y) yaitu profitabilitas. Bosowa Multi Finance telah mampu mengendalikan NPL secara efektif selama 5 tahun terakhir, terbukti dengan NPL yang menurun selama 3 tahun terakhir. Hasil uji regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa risiko kredit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Bosowa Multi Finance mengalami penurunan, sebaliknya jika risiko kredit menurun maka akan terjadi peningkatan rasio profitabilitas pada PT.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Bagi peneliti selanjutnya, kami berharap dengan adanya penelitian ini, peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut terkait profitabilitas perusahaan.