• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

Dalam dokumen PROSEDUR PENERBITAN SIM (Halaman 53-87)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

Dalam hasil penelitian ini penulis akan memaparkan tentang hal yang berkaitan dengan Pelayanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) pada Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resort (Polres) Enrekang. Dalam mencapai kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pengaduan yang diberikan, maka diperlukan adanya responsivitas atau daya tanggap pelayanan publik Kepolisian Resort (Polres) Enrekang . Responsivitas ini berkaitan dengan kemampuan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan maupun keinginan masyarakatnya, sehingga pelayanan yang diberikan Polres dapat sesuai dengan apa yang diinginkan oleh masyarakat.

Undang-undang Nomor 9 Tahun 2012 tentang surat izin mengemudi (SIM) adalah tanda bukti legitimasi kompetensi, alat control, dan data forensik kepolisian bagi seseorang yang telah lulus uji pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk mengemudikan Ranmor di jalan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan jalan.

Pelayanan SIM yang dilaksanakan pada Kepolisian Resort (Polres) Enrekang sudah tentu memiliki standard dan target yang akan dicapai dalam suatu periode tertentu. Penulis tidak mengkaji kinerja seperti yang dilakukan pada organisasi- organisasi perusahaan, yaitu mengkaji standard dan target yang hendak dicapai,

penulis lebih mengkaji apakah kinerja pelayanan yang diberikan oleh para

petugas kepolisian yang bertugas dalam pemberian pelayanan SIM. Kepada konsumen dalam hal ini anggota masyarakat dan pihak lain misalnya petugas kepolisian sendiri sudah memuaskan atau belum memuaskan. Kajiannya dilakukan demikian karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sehingga tidak mengadakan perhitungan-perhitungan.

Kualitas kinerja petugas dapat dikaji melalui peningkatan tingkat kemampuan petugas menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya serta kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Ini menunjukkan kinerja pelayanan petugas kepolisian dalam tugasnya melakukan pelayanan SIM, apakah yang bersangkutan telah melakukan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada para pemohon.

Adanya pelayanan yang dapat menimbulkan kepuasan kepada pihak yang berkepentingan maka dapat diartikan bahwa kinerja pelayanan yang diberikan setelah dilakukan secara efektif. Sebaliknya bilamana tidak menimbulkan kepuasan kepada pihak yang berkepentingan/berurusan dapat diartikan bahwa kinerja pelayanan belum efektif.

Sistem pelayanan pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Satuan Lalu Lintas (Satlantas ) Kepolisian Resort (Kapolres) Enrekang sendiri telah menetapkan sebuah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang akan digunakan dalam setiap pelayanan pengurusan pembuatan SIM. Standar Operasional Prosedur (SOP) inilah nantinya yang menjadi pedoman petugas Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) Surat Izin

Mengemudi (SIM) Satuan Lalu Lintas (Satlantas ) (Polres) Enrekang dalam melayani masyarakat dalam proses pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM).

Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Bab VIII bagian kedua penerbitan dan pendanaan Surat Izin Mengemudi dalam pasal 87 menyebutkan bahwa :

1. Surat Izin Mengemudi diberikan kepada calon pengemudi yang lulus ujian mengemudi.

2. Surat Izin Mengemudi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diterbitkan oleh Kepolisian Negara RI.

3. Kepolisian Negara RI wajib menyelenggarakan sistem informasi penerbitan Surat Izin Mengemudi.

Berikut Standar Operasional Prosedur (SOP) di Satuan Penyelenggara

Administrasi (Satpas) Surat Izin Mengemudi (SIM) Satuan Lalu Lintas (Satlantas ) Kepolisian Resort (Polres) Enrekang:

1. Persyaratan Pelayanan surat izin mengemudi ( SIM ) a. WNI

1) Kartu Tanda Penduduk

2) Surat Keterangan Kesehatan dari Puskesmas / RSU Pemerintah/POLRI 3) Mengisi Formulir Pendaftaran SIM

4) Melampirkan Sertifikat Lulus Pendidikan Dan Pelatihan Mengemudi b. WNA

1) Paspor dan Kartu Izin Tinggal Tetap di Indonesia

2) Paspor, Visa Diplomatik dan Kartu Anggota Diplomatik (Staff / Keluarga)

3) Paspor Visa Dinas dan Kartu Izin Tinggal Sementara untuk Pekerja/Pelajar 4) Paspor dan Kartu Izin Kunjungan/Singgah

c. Persyaratan Usia

1) Usia 17 Tahun Untuk SIM A, C Dan B 2) Mekanisme Pelayanan SIM Baru

Berdasarkan prosedur pembuatan SIM terlihat bahwa prosedur pembuatan SIM mulai dari tahap awal, yaitu pemenuhan syarat-syarat administrasi sampai pada tahap akhir penyerahan SIM yang sudah jadi kepada pemohon pembuat SIM. Adapun tahapan-tahapan dari masing-masing dalam pembuatan SIM, yaitu:

PROSEDUR PENERBITAN SIM

PERPOL NO. TH 2021 TENTANG PENERBITAN DAAN PENANDAAN

a. Tahap Persyaratan (Melengkapi persyaratan)

Tahap ini merupakan tahap yang wajib dipenuhi pemohon untuk mengajukan permohonan dalam pembuatan SIM. Dalam permohonan pembuatan SIM, pihak pemohon harus melengkapi dahulu segala persyaratan yang sudah ditentukan untuk memperoleh formulir yang telah disediakan. Persyaratan tersebut terdiri dari :

1) Surat keterangan dokter sehat jasmani dan rohani yang dikeluarkan berdasarkan SK dokter yang merupakan bukti bahwa pemohon dalam kondisi sehat secara jasmani maupun rohani pada saat mengurus pembuatan SIM. Kondisi Jasmani yang sehat akan menghindari terjadinya kecelakaan dalam mengendarai kendaraan. Mengingat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan maka pemohon

PERSYARATAN PERMOHONAN SIM

Pasal 81 UU No. 22 Th 209 1. Permohonan Tertulis

2. Bisa Baca Tulis

3. Memiliki Pengetahuan Peraturan Lalu lintas jalan dan teknik dasar kendaraan bermotor

4. Batas Uisa

17 Tahun untuk SIM Gol : A, C & D

20 Tahun Untuk SIm Gol : B I

21 Tahun Untuk SIm Gol : B II 5. Syarat Administrasi

6. Sehat Jasmani dan Rohani 7. Lulus Uji Teori dan Praktik

8. SIM di lengkapi hasil Uji Simulator PENINGKATAN SIM Pasal 83 UU No 22 Th 2099

SIM A : Telah 12 Bulan untuk SIM BI/SIM A Umum SIM BI/AU : Telah 12 Bulan untuk SIM BII/SIM BI Umum SIM BII/BIU : Telah 12 Bulan untuk SIM BII Umum

diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

2) KTP/Fotokopi KTP merupakan kartu pengenal pemohon yang menunjukkan bahwa pemohon adalah warga Negara RI dan juga menolong petugas untuk mengisi data pribadi pemohon.

3) Mengisi formulir pendaftaran Surat Izin Mengemudi (SIM), dimana pemohon pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) diharuskan mengisi formulir pendaftaran.

4) Melampirkan sertifikat mengemudi, pemohon diharuskan membawa sertifikat lulus mengemudi agar bisa melanjutkan ke tahap berikut nya. Sertifikat mengemudi hanya diharuskan bagi peserta uji Surat Izin Mengemudi (SIM) umum sedangkan untuk Surat Izin Mengemudi (SIM) perorangan tidak diharuskan.

b. Tahap Administrasi

Tahap ini merupakan tahap pembayaran biaya pembuatan SIM kepada bank yang sudah ditunjuk. Untuk pembayaran biaya pembuatan SIM dilakukan melalui loket 1 yang ada di Satlantas Enrekang.

c. Tahap Registrasi

Setelah syarat administrasi dilengkapi oleh pemohon maka pemohon berhak memperoleh formulir pemohonan pembuatan SIM yang telah disediakan oleh pemerintah. Pemohon wajib mengisi formulir tersebut dan menyerahkan kembali formulir yang telah diisi kepada petugas yang mengurus SIM.

d. Tahap Ujian Teori

Tahap berikutnya adalah ujian teori, dimana ujian ini bertujuan untuk

menguji sejauh mana pengetahuan pemohon dalam mengenal rambu-rambu lalu lintas dan hal-hal lain yang akan ditemui dilapangan ketika berkendara. Tujuan dari ujian ini adalah agar pemohon mengetahui peraturan-peraturan yang benar dalam berlalu lintas. Di Satlantas Enrekang sudah diterapkan ujian dengan menggunakan komputer sehingga mempercepat proses ujian pembuatan SIM.

e. Tahap Ujian Praktek

Tahap berikutnya adalah ujian praktek, pada dasarnya hal yang diuji adalah terapan dari keseluruhan ujian teori tersebut. Enrekang yang ditempuh bagi pengendara sepeda motor dan mobil adalah jalan berkelok- kelok melalui terusan.

Ujian praktek merupakan uji keterampilan, sejauh mana kemampuan pemohon dalam berkendara ketika berada pada Enrekang yang berkelok-kelok, terusan atau gang sempit, dan juga di lorong-lorong yang sempit.

f. Tahap Pengambilan Foto dan Tanda tangan dan Pengambilan SIM

Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan SIM. Tahap penyerahan SIM kepada pemohon yang lulus ujian sampai pada ujian praktek.

Setelah penyerahan dilakukan petugas akan melakukan pengarsipan data pemohon sehingga jika sewaktu-waktu data dibutuhkan dapat ditemukan dengan mudah.

Bagan dan penjelasan diatas merupakan prosedur pembuatan SIM secara utuh dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Mekanisme Pelayanan SIM Perpanjangan, Hilang/Rusak dan Mutasi Persyaratan:

1) Surat Keterangan Sehat 2) KTP/KITAP/KITAS

3) SIM Lama 4) SIM Rusak

5) Bekas SIM Surat Mutasi 6) Surat Keterangan Hilang 7) Kliping/Hasil Uji SIMulator

Mekanisme Pelayanan SIM Perpanjangan, Hilang/Rusak dan Mutasi yaitu sebagai berikut:

a. Tahap Perpanjangan SIM 1) Tahap Persyaratan

Surat keterangan dokter sehat jasmani dan rohani yang dikeluarkan berdasarkan SK dokter yang merupakan bukti bahwa pemohon dalam kondisi sehat secara jasmani maupun rohani pada saat mengurus pembuatan SIM. Kondisi Jasmani yang sehat akan menghindari terjadinya kecelakaan dalam mengendarai kendaraan. Mengingat akan pentingnya pemeriksaan kesehatan maka pemohon diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. KTP merupakan kartu pengenal pemohon yang menunjukkan bahwa pemohon adalah warga Negara RI dan juga menolong petugas untuk mengisi data pribadi pemohon. Pemohon harus membawa SIM yang sudah habis masa berlakunya sebagai tanda bukti untuk memperpanjang SIM.

2) Tahap Administrasi

Tahap ini merupakan tahap pembayaran biaya perpanjangan SIM kepada bank yang sudah ditunjuk. Untuk pembayaran biaya perpanjangan SIM di Satlantas Enrekang Kota dilakukan melalui loket 1 BRI yang ada di Satlantas

Enrekang Kota.

3) Tahap Registrasi

Setelah syarat administrasi dilengkapi oleh pemohon maka pemohon berhak memperoleh formulir pemohonan perpanjangan SIM yang telah disediakan oleh pemerintah. Pemohon wajib mengisi formulir tersebut dan menyerahkan kembali formulir yang telah diisi kepada petugas yang mengurus SIM

3) Tahap Pengambilan Foto dan Tanda tangan dan Pengambilan SIM Tahap ini adalah tahap akhir dalam perpanjangan SIM yang mana pemohon melakukan sidik jari sebagai tanda identitas pemilik SIM, setelah itu pemohon menandatangani SIM dan melakukan pengambilan foto sebagai bukti kepemilikan SIM tersebut dan melakukan pengambilan SIM.

b. Tahap Penggantian SIM Hilang 1) Tahap persyaratan SIM hilang

Pemohon melampirkan surat keterangan hilang dari Kepolisian Resort (Polres) Enrekang kepada petugas Satlantas sebagai tanda bukti kehilangan SIM, pemohon melampirkan foto copy KTP dan foto copy SIM yang hilang (jika ada) serta melampirkan surat keterangan sehat

2) Melakuakan pembayaran ke loket 1 BRI

Setelah pemohon melampirkan semua persyaratan untuk penggantian SIM hilang, pemohon membayarkan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) ke loket 1 BRI 3. Tahap Penyerahan SIM. Dalam tahap ini, SIM yang hilang telah digantikan dengan SIM yang baru sesuai dengan data-data yang diberikan oleh

pemohon. Sebelum SIM yang baru diberikan, pemohon harap menunggu kurang lebih 15 menit sampai 30 menit.

Adapun Standar Waktu Penerbitan SIM, sebagai berikut:

1. Baru dan Pengalihan Golongan SIM A = 120 menit SIM A Umum = 180 menit SIM A BI = 120 menit SIM BII Umum = 180 menit SIM BII = 180 menit SIM BII Umum =180 menit SIM C = 120 menit SIM D = 120 menit 2. Perpanjangan, Hilang, Rusak, dan Pindah Masuk (Mutasi): SIM A = 30

menit SIM A Umum = 130 menit SIM BI = 70 menit SIM BI Umum = 130 menit SIM BII = 130 menit SIM BII Umum = 130 menit SIM C = 30 menit SIM D = 30 menit

Adanya pelayanan yang dapat menimbulkan kepuasan kepada pihak yang berkepentingan maka dapat diartikan bahwa kinerja pelayanan yang diberikan setelah dilakukan secara efektif. Sebaliknya bilamana tidak menimbulkan kepuasan kepada pihak yang berkepentingan/berurusan dapat diartikan bahwa kinerja pelayanan belum efektif.

Dari hasil penelitian dan wawancara penulis dengan Pihak Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resort (Polres) Enrekang , teori ini akan memudahkan peneliti dalam mengetahui bagaimana proses Pelayanan yang baik dengan indikator menurut Nuriyanto

1. Tangible (Berwujud)

Tangible (berwujud) merupakan penampilan fasilitas fisik, peralatan, personal, dan media komunikasi dalam pelayanan. Jika ini dirasakan oleh masyarakat sebagai pengguna layanan sudah baik maka masyarakat akan menilai

baik dan merasakan kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan Kepolisian Resort (Polres) Enrekang namun sebaliknya jika ini dirasakan oleh masyarakat buruk, maka masyarakat akan menilai buruk dan tidak akan merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan Kepolisian Resort (Polres) Enrekang . Untuk mengukur Tangible maka peneliti akan mencari tau dengan mewawancarai beberapa Kepolisian Resort (Polres) Enrekang untuk mendapatkan kepastian secara langsung tentang tangible :

Adapun pendapat yang diungkapkan salah satu informan selaku kapolres tentang fasilitas yang digunakan Kepolisian Resort (Polres) Enrekang dalam pengurusan SIM mengatakan :

Dari segi peralatan yang digunakan saya rasa sudah lengkap karena hal ini adalah pelayanan kepada masyarakat yang paling aktif maka dari itu diutamakan perlengkapan peralatan dalam pengurusan SIM dan juga mengingat kondisi sekarang yang dimana hampir semua orang bisa mengendarai motor maka dari itu tidak heran jika masyarakat dalam melakukan pengurusan SIM meningkat secara drastis selain untuk menjaga nama baik tentang pelayanan yang dilakukan oleh kepolisian kami berusaha sebisa mungkin menyiapkan dibutuhkan dan memberikan pelayanan yang dapat membuat masyarakat merasa nyaman saat melakukan pengurusan (wawancara : Kompol Drs. Ismail H. Purwanto. 26/1/2022)

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan salah satu informan yang selaku kapolres di kabupaten Enrekang mengungkapkan bahwa telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyiapkan kebutuhan dalam pengurusan SIM karena mengingat kondisi sekarang yang terjadi dimana hampir setiap kepala keluarga memiliki kendaraan maka dari itu tidak heran jika dalam pengurusan saat ini sangat meningkat

Pendapat lain juga di ungkapkan sala informan selaku Kasat Lantas dimana informan ini sering tejun langsung berhadapan dengan masyarakat yang

melakukan dalam pengurusan SIM mengatakan :

Peralatan yang digunakan dalam pengurusan SIM saat ini sudah lengkap sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan tapi terkadang ada beberapa masalah yang terjadi seperti kerusakan pencetak kartu SIM dan kehabisan blanko persoalan kehabisan blanko biasanya ini terjadi keterlambatan pengiriman blanko dari pusat dan persoalan kerusakan itu biasa terjadi karena di Kepolisian Resort (Polres) Enrekang itu masih kekurangan orang ITU sehingga kami tidak memiliki antisipasi pada saat terjadi kerusakan yaitu satu satunya jalan ya menunggu konfirmasi dari atasan peralatan yang digunakan tapi kami tetap berusaha semaksimal mungkin dalam mengatasi saat ada masalah seperti saat masyarakat mengurus SIM kami memberikan SIM sementara dalam bentuk kertas hingga SIM bisa di cetak kembali (wawancara : Iptu Althop Z S Tk, S.I.K, M.H. 26/1/2022)

Pendapat yang diungkapkan salah informan selaku Kasat Lantas mengungkapkan bahwa fasilitas yang digunakan dalam pengurusan SIM saat ini sudah memadai Cuma biasa terjadi beberapa kendala yang tapi hal tersebut tidak menurunkan kualitas kinerja yang dilakukan oleh Kepolisian Resort (Polres) Enrekang karena pada saat terjadi malaha yang tidak inginkan seperti kerusakan peralatan para petugas Kepolisian Resort (Polres) Enrekang sudah menyiapkan solusi dalam pengurusan SIM agar masyarakat tidak merasa kecewa saat melakukan pengurusan hal ini telah menunjukan dalam pengurusan SIM tentang tangible atau kualitas yang berwujud sudah baik karena bila terjadi suatu masalah maka sudah disiapkan antisipasi

Selain pendapat pihak masyarakat juga mengungkapkan kualitas pelayanan SIM Kepolisian Resort (Polres) Enrekang selaku masyarakat yang pernah terlibat langsung dalam pengurusan SIM mengungkapkan :

Kualitas dari perlengkapan di Kepolisian Resort (Polres) Enrekang saya rasa sangat baik karena semuanya disiapkan di lingkup Kepolisian Resort (Polres) Enrekang seperti pengurusan tes kesehatan dan tepat tes semua ada dis sekitar Kepolisian Resort (Polres) Enrekang kita tidak perlu mencari lagi tempat untuk tes kesehatan semuanya telah disiapkan selain itu tempat

antrian juga luas yang bisa menampung hingga puluhan orang sedang dalam pengurusan SIM sehingga persyaratan yang yang dibawa saat melakukan pengurusan SIM tinggal foto Copy KTP saja karena yang lain sudah disiapkan saat melakukan pengurusan SIM (wawancara : wardiman, 27/1/2022)

Dari hasil wawancara yang diungkapkan salah informan dari pihak masyarakat dimana mengatakan bahwa fasilitas dimiliki oleh Kepolisian Resort (Polres) Enrekang sudah sangat memadai dalam pengurusan SIM dan hal tersebut semuanya berada satu lingkup atau satu tempat sehingga masyarakat yang melakukan pengurusan SIM di Kepolisian Resort (Polres) Enrekang tidak kebingungan lagi dan satu satunya yang dibawa tingga fotocopy sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dan persyaratan lainya bisa diurus secara langsung di Kepolisian Resort (Polres) Enrekang

Pendapat lain juga diungkapkan dari salah satu pihak masyarakat yang bernama Alvin tentang Kepolisian Resort (Polres) Enrekang mengatakan :

Saya rasa semua sudah memiliki fasilitas yang dibutuhkan dalam pengurusan SIM mulai dari tahap tes, kesehatan hingga test drive bila dibutuhkan dan juga peralatan dalam menetak selain itu para petugas juga selalu siap saat dalam pengurusan SIM mereka selalu bergantian saat yang satunya kelelahan maka dari itu saat masyarakat mengurus SIM bisa selalu standby sampai batas jam pelayanan (wawancara : Alvin, 27/1/2022)

Dari hasil wawancara yang didapatkan dari salah satu pihak masyarakat dimana masyarakat tersebut berpendapat bahwa fasilitas yang dimiliki oleh Kepolisian Resort (Polres) Enrekang sudah sangat memadai dalam melakukan pengurusan SIM mulai dari perlengkapan lapangan hingga fisik maupun peralatan digunakan saat melakukan pencetakan SIM hal ini dapat membuat masyarakat lebih mudah tidak mengalami kebingungan saat melakukan pengurusan karena semua fasilitas sudah disiapkan di lingkup atau wilayah saat melakukan

pengurusan SIM

Kualitas Pelayanan Di Kantor Urusan SIM Kepolisian Resort (Polres) Enrekang dengan Tangible (berwujud) telah diterapkan dengan baik dimana hal tersebut didapatkan dari beberapa narasumber dalam bentuk wawancara kemudian diperkuat beberapa pendapat masyarakat yang membuktikan bahwa kualitas Di Kantor Urusan SIM Kepolisian Resort (Polres) Enrekang benar benar sudah sangat baik dalam hal pengurusan SIM karena semua fasilitas di lengkapi di Di Kantor Urusan SIM Kepolisian Resort (Polres) Enrekang mulai tempat tes kesehatan hingga lapangan uji berkendara bagi masyarakat yang ingin mengurus SIM dan sangat mempermudah masyarakat dalam pengurusan

Dilain sisi peneliti juga melakukan penelitian terkait dengan sara dan prasarana yang ada di kantor Kepolisian Resort (Polres) Enrekang dimana terdapat beberapa daftar yang telah disiapkan kepada masyarakat dalam melakukan pengurusan SIM :

Tabel 4.1 SARANA

No Sarana Unit

1 Komputer 2

2 Kamera Pro 2

3 Alat Cetak (Printer) 4

4 Alat cetak (Printer Card) 2

5 Scan Sensor 1

6 Peralatan Tes Driver (Motor) 2

7 Modem 1

8 Alat pengeras Suara 5

Tabel 4.2 PRASARANA

No Sarana Unit

1 Ruangan Pengurusan SIM 2

2 Lapangan Tes Driver 1

3 Poliklinik Urkes Kepolisian Resort (Polres) Enrekang

1

4 Ruang Tunggu 1

Sumber : Polres Kab Enrekang 2021 2. Reliability (Kehandalan)

Reliability (Kehandalan) merupakan kemampuan unit pelayanan dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan.

Reliability ini juga merupakan kemampuan penyedia layanan untuk memberikan pelayanan secara tepat waktu dan konsisten. Kehandalan dapat diartikan mengerjakan dengan benar sesuai dengan prosedur kerja, standar pelayanan telah ditetapkan maka dari itu Kehandalan ini penting mengingat peningkatan status pelayanan pada SIM di suatu daerah terkait dengan pemahaman masyarakat mengenai program dan mekanisme pelayanan. Kehandalan yang dimaksud disini adalah kecermatan petugas dalam melayani pelanggan, memiliki standar pelayanan yang jelas, kemampuan petugas/ aparatur dalam menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan dan keahlian petugas dalam menggunakan alat bantu dalam proses pelayanan.

Hal yang dikemukakan oleh pihak kepolisian bagian staff administrasi yang ditemui di polres

Di Kepolisian Resort (Polres) Enrekang dalam hal ini bagian pelayanan

SIM sampai saat ini sudah memenuhi pelayanan yang diinginkan oleh masyarakat maupun polisi itu sendiri (wawancara : Bripka Hamka Muslimin, 26/1/2022)

Menurut penjelasan diatas dapat diSIMpulkan bahwa kecermatan petugas dalam melayani masyarakat dan standar pelayananan yg jelas sudah dilaksanakan oleh pihak polres khususnya dalam pelayan SIM Seperti juga yang dikemukakan oleh bapak pihak kepolisian mengatakan

Kami sebagai polisi sudah memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan prosedur ketentuan yang dimiliki oleh kepolisian, dalam melayani masyarakat kami juga sudah tidak melayani secara manual melainkan dengan di bantu oleh alat berupa komputer (wawancara : Kompol Bustamin, 26/1/2022)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diSIMpulkan bahwa prosedur pelayanan dapat dilakukan untuk menjalin interaksi sosial. Selain itu kesatuan bisa dilakukan sehingga tidak memerlukan adanya jadwal yang ditentukan sehingga tidak memerlukan adanya pengertian prosedur yang harus disepakati sebelumnya dan tidak ada batasan batasan baik itu pangkat, jabatan dan masyarakat biasa. Selain itu hal diatas juga dijelaskan dengan salah satu tokoh masyarakat mengatakan bahwa :

Para anggota disini dalam melakukan pelayanan mereka sangat mengutamakan kecermatan agar dalam pengurusan tidak ada yang salah dan sesuai dengan ketentuan yang ada di dalam pelayanan SIM . (wawancara : Budiman, 27/1/2022)

Sesuai dengan hasil wawancara diatas membuktikan bahwa informasi merupakan suatu yang paling sering digunakan dalam kehidupan bermasyarakat baik itu secara formal maupun informal dengan pelayanan yang baik dilakukan oleh aparat kepolisian maka masyarakat senang dan dapat menciptakan hubungan antara penyedia jasa (aparat kepolisian) dengan yang menerima pelayanan

(masyarakat). Hal ini sejalan dengan penjelasan yang diberikan salah satu masyarakat bahwa :

Kami sebagai masyarakat sangat merasa khususnya saya sangat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan oleh kepolisian kepada kami karena mereka sudah memenuhi standar pelayanan yang dibutuhkan dengan standar keputusan. (wawancara : Alvin, 27/1/2022)

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepolisian dan masyarakat diatas maka dapat diSIMpulkan bahwa pelayanan SIM di Kepolisian Resort (Polres) Enrekang sudah memadai dan karna tindakan yang dilakukan telah sesuai standar pelayanan yang dapat membuat masyarakat merasa nyaman saat melakukan pelayanan

karena dalam pelayanan sudah memadai dan dalam pelayanan para kepolisian sudah melakukan pelayanan dengan menggunakan alat bantu dan tidak dengan manual lagi. Polri sebagai penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sebagai salah satu tujuan dari bangsa dan negara.Sebagai alat negara, Polri harus mampu mewujudkan kondisi dan rasa aman serta kondisi tertib dalam kehidupan masyarakat baik sosial maupun ekonomi dan politik.

Adapun tahapan dalam pengurusan SIM yang menjadi kehandalan dari polres dalam melakukan pengurusan yang sudah ditetapkan sebelumnya dimana hal tersebut adalah hal yang wajib dilakukan dan diawasi oleh beberapa pengawasan dan penilaian dan Administrasi dalam pengurusan SIM

Dalam dokumen PROSEDUR PENERBITAN SIM (Halaman 53-87)

Dokumen terkait