BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
B. Hasil Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, responden dibagi sesuai karasteristik responden agar interpretasi terhadap orientasi pasar dan inovasi produk terhadap kinerja pemasaran pada PT Gadai Mas Sulawesi Selatan unit Pekkabata Kabupaten Pinrang.
Data deskripstif disajikan agar dapat dilihat profil dari data penelitian dan hubungan yang ada antara variabel yang digunakan dalam penelitian (Hairet.al,1995 dalam Ferdinan 2006). Data deskriptif yang menggambarkan
CABANG
Finance & Administrasi kantor pusat
Kepala Cabang
Kepala Unit Kasir
Kasir
Penilai/Penaksir
Marketing Officer
Satpam/Security
Penilai/Penaksir
Satpam/Security
UNIT
keadaan atau kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil pelitian. Responden dalam ini adalah seluruh nasabah Gadai Mas Unit Pekkabata dengan populasi dan di ambil sampel sebanyak 30 responden nasabah.
Tabel 4.1 Penyebaran Kuisioner
Gadai Mas Unit Pekkabata Kabupaten Pinrang
No Total Penyebaran Jumlah Total
1 Kuisioner Valid/Lengkap 30
2 Tidak Lengkap -
3 Kosong -
Gadai Mas Unit Pekkabata 2020
Penelitian ini menetapkan karasteristik responden sesuai dengan orientasi responden yaitu karasteristik responden jenis kelamin, dan umur. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini memperoleh gambaran mengenai identitas respnden yang menjadi sampel.
1. Analisis Deskriptif Responden
a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2
Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Responden Banyaknya Frekuensi %
1 Pria 5 16,67%
2 Wanita 25 83,33%
Jumlah Resonden/Sampel 30 100%
Berdasarkan data diatas dapat dideskripsikan bahwa karasteristik responden wanita yang mendominasi dalam pergadaian, hal ini ditunjukan pada tabel yaitu sebanyak 25 nasabah wanita atau sekitar 83,33% sedangkan selebihnya adalah jenis kelamin pria yang hanya berjumlah 5 nasabah atau setara dengan 16,67%.
b. Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.3 Berdasarkan Umur
No Interval Umur Responden Banyaknya Frekuuensi%
1 20-29 tahun 8 26,67%
2 30-39 tahun 12 40%
3 40-49 tahun 6 20%
4 50-59 tahun 4 13.33%
Jumlah Responden/Sampel 30 100%
Berdasarkan uraian tabel diatas maka diperoleh hasil dari responden berdasarkan umur yaitu 20-29 tahun merupakan responden yang berjumlah 8 responden dengan presentasi 26,67%, interval 30-3 tahun sebanyak 12 nasabah dan merupakan interval umur yang paling banyak melakukan transaksi gadai dengan prsentasi 40%, interval 40-49 tahun sebanyak responden dengan presentasi 20% dan interval umur 50-59 tahun hanya sebanyak 4 responden dengan frekuensi 13.33%. sehingga dapat disimpulkan interval umur 30-39 tahun sering melakukan transaksi.
2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Berikut ini akan dijelaskan tentang item-item remunevasi yang terdiri dari variabel orientasi pelanggan (X1), inovasi produk (X2), serta item item kinerja pemasaran (Y1).
a. Orientasi Pelanggan (X1)
Variabel dalam orientasi pelanggan ini diukur dengan adanya 6 butir pernyataan yang menggambarkan tentang indikator-indikator dalam orientasi pelanggan terhadap PT Gadai Mas Sulawesi Selatan Unit Pekkabata Kabupaten Pinrang.
Tabel 4.4
Interpretasi Orientasi Pelanggan No Pernyataan
Alternatif Jawaban
Total Score
Rata- Rata SS
(5) S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1) 1 Produk yang
ditawarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
9 11 7 3 - 111 3.7
2 Hampir semua produk yang ditawarkan disukai diberbagai kalangan konsumen
8 7 15 - - 113 3.76
3 Gadai Mas selalu mengantisipasi kemajuan
pesaingnya dengan menciptakan hal yang baru.
9 11 9 1 - 118 3,93
4 Gadai Mas mampu merespon setiap perubahan harga emas yang dilakukan oleh pesaing dengan menyesuaikan harga
dengan pesaingnya
3 7 13 6 1 95 3.1
5 Gadai Mas mengetahui apa yang diinginkan oleh pasar dengan membuat produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
8 15 7 - - 121 4.03
6 Produk yang ditawarkan oleh Gadai Mas mengikuti setiap perkembangan yang ada mengingat selera konsumen yang selalu berubah-ubah
4 9 13 3 1 112 3.73
Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh jawaban yang mendominasi dari responden adalah netral, dimana pada indikator pertama sebanyak 7 respoden, indikator kedua 15 responden, indikator ketiga 9 responden, indikator keempat 13 responden, indikator kelima 7 responden serta indikator keenam sebanyak 9 responden. Dari hasil interpretasi responden diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada variabel orientasi pelanggan didominasi oleh jawaban netral.
b. Inovasi Produk (X2)
Indikator inovasi produk dari variabel inovasi produk, pada dasarnya tentang bagaimana perusahaan menciptkan ide-ide atau gagasan baru kemudian menjalankan dalam prakteknya.
Tabel 4.5
Interpretasi Inovasi Produk No Pernyataan
Alternatif Jawaban
Total Score
Rata- Rata SS
(5) S (4)
N (3)
TS (2)
STS (1)
1 Gadai Mas
memberikan
pelayanan kepada nasabah untuk menjemput barang jaminan tanpa menggunakan tarif tambahan.
9 12 6 2 1 116 3.86
2 Gadai Mas
memberikan jasa simpan terhadap pinjaman yang lebih rendah dibandingkan perusahaan gadai lainnya.
22 4 4 - - 138 4.6
3 Gadai Mas
memberikan
taksiran yang sesuai dengan harga emas per hari transaksi.
8 15 6 1 - 120 4
4 Gadai Mas 7 14 9 - - 118 3.93
memberikan
pelayanan cuci emas secara gratis kepada seluruh nasabah.
5 Gadai Mas selalu mengembangkan proses pelayanan kepada nasabah secara cepat dan efektif.
7 10 10 3 - 111 3.7
6 Gadai menciptakan produk Take Over (pindah emas)
7 10 13 - - 114 3.8
Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa jawaban yang paling mendominasi adalah setuju (s), hal ini dapat dilihat dari tabel indikator 1 sebanyak 12 responden, indikator 2 sebanyak 4 responden, indikator 3 sebanyak 15 responden, indikator 4 sebanyak 14 responden, indikator 5 sebanyak 10 responden, serta indikator 6 sebanyak 10 responden. Maka dapat disimpulkan bahwa pada variabel inovasi produk responden mendominasi menjawab setuju. Hal ini berarti nasabah atau konsumen sangat antusias terhadap berbagai inovasi produk yang dibuat oleh perusahaan.
c. Kinerja Pemasaran (Y)
Kinerja pemasaran adalah kemampuan suatu perusahaan dalam melihat keadaan pasar serta bagaimana mereka memasarkan produknya. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari bagaimana perusahaan tersebut bertahan dan maju ditengah pesaing-pesaing bisnis lainnya.
Tabel 4.6
Interpretasi Kinerja Pemasaran
No Pernyataan Alternatif Jawaban Total
Score
Rata- Rata
SS S N TS STS
1 Target gadai selalu mengalami
peningkatan setiap bulannya
11 10 9 - - 122 4.06
2 Omset perusahaan dalam kurung waktu kurang dari satu tahun selalu mengalami
peningkatan, setelah melakukan
pengembangan produk.
10 15 5 - - 125 4.16
3 Pertumbuhan
penjualan meningkat secara berkala dengan pelaksanaan pengembangan produk.
16 10 4 - - 132 4.4
4 Memperluas pasar dalam upaya meningkatkan
kelangsungan usaha.
16 9 5 - - 131 4.36
5 Melakukan pengembangan produk untuk
meningkatkan daerah pemasaran.
9 18 2 1 - 125 4.16
6 Pertumbuhan nasabah meningkat setelah adanya penambahan daerah pemasaran.
3 17 10 - - 113 3.76
Berdasarkan dari tabel diatas yang paling mendominasi adalah setuju, dimana dapat dilihat dalam tabel responden yang memilih setuju sebanyak 79 orang pada indikator 1 sebanyak 10 nasabah, indikator 2 sebanyak 15 responden, indikator 3 sebanyak 10 responden, indikator 4 sebanyak 9 responden, indikator 5 sebanyak 18 responden dan yang terakhir indikator 6 sebanyak 17 responden.
3. Uji Instrumen Penelitian
Suatu penelitian dikatakan absah apabila semua regulasi dalam penelitian itu saling berkonferensif, serta memenuhi standar uji reabilitas dan validitas serta memiliki data yang valid.
c. Uji Validitas
Uji validitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah valid atau benar adanya. Berikut ini adalah hasil dari uji validitas.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas
No Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan
1.
Orientasi Pelanggan (X1)
P1 P2 P3 P4 P5 P6
0,399841 0,401598 0,545544 0,581533 0,367977 0,694409
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2 Inovasi Produk (X2) P1
P2 P3 P4 P5 P6
0,480151 0,403641 0,427985 0,452051 0,517825 0,617777
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid 3 Kinerja Pemasaran
(Y1)
P1 P2 P3 P4 P5 P6
0,439143 0,618719 0,494488 0,552483 0,383762 0,407445
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Dari tabel 4.7 diatas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator pernyataan memiliki Coorect item-total correlating (r-hitung) > r-tabel yaitu 0,361. Hal ini menunjukkan semua indikator dalam variabel tersebut valid atau benar adanya.
d. Uji Realibilitas
Uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha dan bisa juga menggunakan rumus. Dimana realibilitas suatu variabel dikatakan baik jika memenuhi nilai cronbach alpha >
0,60. Realibilitas dalam penelitian ini disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.8
Hasil Uji Realibilitas
No Variabel Jumlah
variansi
Total Variansi
Nilai
Alpha Keterangan 1 Orientasi Pelanggan 5,353 11,857 0,956 Diterima 2 Inovasi Produk 5,043 12,392 1,000 Diterima 3 Kinerja Pemasaran 4,089 10,489 1,000 Diterima Berdasarkan tabel diatas dan setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan soft ware SPSS versi 23.00 dan rumus yang ada diperoleh hasil nilai alpha masing-masing variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,60 maka kuesioner dinyatakan reliabel atau handal dan selanjutnya dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data penelitian atau sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya terutama mengenai variabel orientasi pelanggan, inovasi produk dan kinerja pemasaran.
5. Uji Asumsi Klasik a. Uji multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang sempurna antar variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Varian Inflation Factor (VIF). Jika nilai toleranre > 0.10 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan apabila nilai VIP < 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 4.9
Hasil Uji Multikolinearitas
No Variabel Tolerance VIP Keterangan
1 Orientasi Pelanggan 0,837 1,195 Tidak terjadi multikolinearitas 2 Inovasi Produk 0,837 1,195 Tidak terjadi
multikolinearitas 3 Kinerja Pemasaran 0,837 1,195 Tidak terjadi
multikolinearitas Sumber : Data primer diolah, 2020
Berdasarkan data pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa, masing- masing variabel mempunyai nilai tolerance 0,837 > 0,10 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas, begitu pula dengan nilai VIP 1,195 < 10,00 hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya masalah multikolinearitas dalam model regresi, sehingga memenuhi syarat analisis regresi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians residual satu ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan variabel indepanden (bebas) dengan nilai nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi (Sig) anntara variabel independen dengan absolut residual lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.10
Hasil Uji Heteroskedastisitas
No Variabel t Sig Keterangan
1 Orientasi
Pelanggan -0,270 0,789 Tidak terjadi heteroskedastisitas 2 Inovasi Produk 0,105 0,917 Tidak terjadi
heteroskedastisitas
3 Kinerja
Pemasaran 1,372 0,181 Tidak terjadi heteroskedastisitas
Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa masing- masing variabel mempunyai nilai signifikasi > 0,05 setiap variabel tidak mengandung masalah heteroskedastisitas, serta memenuhi persyaratan dalam analisis regresi.
c. Uji Normalitas
Untuk menguji normalitas data dapat juga menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov (KS). Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui nilai residual berdistribusi normal atau tidak. Dimana model regresi yang baik adalah nilai residual yang berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka nilai residual berdistribusi normal, sedangkan apabila nilai signifikansi <
0,05, maka nilai residual tidak berdistribusi normal.
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas
Variabel p value Keterangan
Unstandardized Residual 0,200 Data terdistribusi normal Sumber : Data primer diolah, 2020
Dari hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,200 > 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas atau dapat dikatakan data penelitian terdistribusi secara normal.
5. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dua variabel bebas (independent variabel) atau lebih terhadap variabel terikat (Y). Uji t bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh parsial atau tersendiri yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimana nilai signifikansi < 0.05 maka terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y begitu pula sebaliknya apabila nilai signifikansi >
0,05 ma tidak terdapat pengaruh terhadap variabel X dan Y. Uji f bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada pengaruh simultan bersama-sama yang diberikan variabel bebas terhadap bariabel terikat. Jika nilai sig < 0,05 atau F hitung > F tabel maka terdapat variabel X secara simultan terhadap variabel Y.
Sebaliknya jika nilai sig > 0,05 ata F hitung < F tabel tidak terdapat pengaruh terhadap variabel X dan Y.
Tabel 4.12
Hasil Perhitungan Uji Regresi Linear Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17,389 7,413 2,346 ,027
Orientasi
Pelanggan ,141 ,194 ,150 ,727 ,474
Inovasi Pelanggan ,195 ,189 ,212 1,031 ,312 Maka untuk mencari t tabel dan F tabel sebagai berikut :
T tabel = t (a/2 ; n-k-1) = t (0,025 ; 27) = 2,051 F tabel = F (k ; n-k) = F (2 ; 28 ) = 3,34
Berdasarkan tabel diatas maka dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Y = 17,389 + 0,141X1 + 0,195X2 + e
Berdasarkan hasil persamaan regresi linear diatas maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
a. Nilai konstanta bernilai positif sebesar 17,389 hal ini menunjukkan apabila variabel orientasi pasar dan inovasi produk konstan, maka kinerja pemasaran mengalami peningkatan sebesar 17,389.
b. Koefisien regresi variabel orientasi pasar X1 bernilai positif sebesar 0,141 hal ini menunjukkan bahwa variabel orientasi pasar berpengaruh positif
terhadap kinerja pemasaran. Artinya semakin tinggi orientasi pasar tersebut, maka semakin tinggi kinerja pemasaran.
c. Koefisien regresi variabel inovasi produk positif sebesar 0,195 hal ini menunjukkan bahwa variabel inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Artinya semakin tinggi inovasi produk tersebut, maka semakin tinggi kinerja pemasaran.
6. Uji Hipotesis a. Uji Determinasi
Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi menggunakan Adjusted R Square.
Tabel 4.13 Hasil Uji Determinasi
Berdasarkan hasil output diatas diketahui nilai R Square sebesar 0,42 hal ini mengandung arti bahwa variabel X1 dan X2 secara bersama terhadap variabel Y adalah sebesar 42%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
b. Uji t
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
pengujian hipotesis asosiatif dilakukan dengan uji T dan uji koefisien determinasi.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,204a ,42 -,029 3,28554
Tabel 4.14 Hasil Uji F ANOVAa Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 12,708 2 6,354 ,589 ,562b
Residual 291,459 27 10,795
Total 304,167 29
a. Dependent Variable: Kinerja Pemasaran
b. Predictors: (Constant), Inovasi Pelanggan, Orientasi Pelanggan
Dari uji ANOVA atau F test diperoleh Fhitung sebesar 0,589 < Ftabel sebesar 3,34 dengan probabilitas sebesar 0,562. Karena nilai probabilitas < 0,05, maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi kinerja.
Tabel 4.15 Hasil Uji t Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardize d Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 17,389 7,413 2,346 ,027
Orientasi
Pelanggan ,141 ,194 ,150 ,727 ,474
Inovasi
Pelanggan ,195 ,189 ,212 2,231 ,312
Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa diketahui nilai Sig untuk X1 terhadap Y adalah sebesar 0,474 > 0,05 dan nilai t hitung 0,727 < 2,051 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh. Dan diketahui nilai Sig untuk X2 terhadap Y adalah sebesar 0,312
> 0,05 dan nilai t hitung 2,231 > 2,051 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh X2 terhadap variabel Y.
C. Pembahasan Hasil Analisi Data
1. Pengaruh Variabel Orientasi Pelanggan Terhadap Kinerja Pemasaran.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel orientasi pelanggan memiliki nilai t hitung sebesar 0,727 < t tabel 2,051 dengan nilai probabilitas sebesar 0,474 berarti lebih besar dari 0,05 maka H1 ditolak, yang berarti tidak terdapat pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y. Hal ini berarti semakin tinggi pemasaran yang diberikan perusahaan, maka akan mempengaruhi bagi konsumen dalam kepuasan pembelian begitu pula sebaliknya.
Dengan hasil penelitian tersebut, menyatakan bahwa seberapa kuat orientasi pelanggan dapat menentukan seberapa besar pengaruhnya terhadap kinerja pemasaran PT Gadai Mas Unit Pekkabata ,orientasi pelanggan diindikasikan dapat digunakan sebagai proses pengenalan perusahaan dengan konsumen yang akan mempengaruhi minat gadai terhadap produk yang ada. Hal ini dapat ditunjukkan dengan bagaimana perusahaan tersebut berusaha untuk mengenalkan perusahaan serta menarik daya gadai nasabah.
Orientasi pelanggan memiliki prospek yang baik untuk lebih ditingkatkan dan dikembangkan sebagai pilihan strategi yang berhubungan dengan penciptaan dan pemuasan pelangan dengan cara terus menilai kebutuhan dan keingginan pelanggan. Penerapan orientasi pelanggan akan membawa pada peningkatan kinerja pemasaran pada perusahaan tersebut.
2. Pengaruh Variabel Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung 2,231 > t tabel 2,051 dengan nilai sig 0,312 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima yang berarti terdapat pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y.
Nilai koefisien regresi positif disini dapat diartikan bahwa semakin tinggi inovasi produk yang dihasilkan oleh PT Gadai Mas Unit Pekkabata maka semakin meningkatkan kinerja pemasaran itu sendiri, begitu pula sebaliknya semakin rendah inovasi produk yang dihasilkan maka semakin menurun kinerja pemasaran. Hal ini dikarenakan inovasi produk merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses meningkatkan kinerja pemasaran suatu produk. Inovasi menjadi semakin penting sebagai sarana bertahan, bukan hanya pertumbuhan menghadapi ketidakpastian lingkungan dan kondisi persaingan bisnis yang semakin meningkat.
Apabila PT Gadai Mas Unit Pekkabata ingin meningkatkan kinerja pemasaran maka harus melakukan inovasi produk yang terus menerus disesuaikan dengan keinginan dari pelanggan dan fungsi internal serta perlu memperhatikan apa yang sudah dan akan dilakukan oleh pesaing. Perlu adanya inovasi, agar dapat menciptakan kesempatan dalam menawarkan kepada pelanggan nilai produk atau layanan yang lebih tinggi, selain itu mampu menciptakan pasar baru atau melayani dengan efektif.
41 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dengan judul “Pengaruh Orientasi Pelanggan dan Inovasi Produk terhadap Kinerja Pemasaran pada PT Gadai Mas Unit Pekkabata” maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pengaruh variabel orientasi pelanggan terhadap kinerja pemasaran PT Gadai Mas Unit Pekkabata, berdasarkan hasil analisis uji t untuk variabel orientasi pelanggan diperoleh nilai t hitung sebesar 0,727 < t tabel 2,051 dan nilai t tabel pada alpha 5% sebesar 0,474 berarti lebih besar dari 0,05 maka Ho ditolak, H1 diterima yang berarti variabel orientasi pasar berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pemasaran.
2. Inovasi produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinera pemasaran pada PT Gadai Mas Unit Pekkabata, hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung 2,231 > t tabel 2,051 dengan nilai sig 0,312 > 0,05.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan diatas maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :
1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengembangkan variabel- variabel penelitian diluar model penelitian.
2. Bagi perusahaan agar mampu untuk lebih meningkatkan orientasi pelanggan dan inovasi produk yang berbeda lagi, sehingga kinerja pemasaran dapat terus meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Cyntia Vanessa Djodjobo, Hendra N. Tawas, Pengaruh Orientasi Kewirausahaan, Inovasi Produk dan Keunggulan Bersaing terhadap KinerjaPemasaran.2014
Ferdinand, A.T. 2002. “Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen, BP-Undip. Semarang.
Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: BPFE Undip.
Han, Jin K. Narnwoon Kim, and Rajenbdra K Srivastava. 1998. “Market Orientation an Organization Performance: Is Innovation Missing Link?”
Journal of Marketing. P. 42-54
J.Supranto. 1998. Teknik Sampling untuk Survey dan Eksperimen. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kotler p.2007. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Kotler Philp, Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Edisi keduabelas. Indeks: Jakarta
Liliyani, Ragil. 2015. “Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk terhadap Keunggulan Kompetitif UKM Batik pada Koperasi Budi Tresna Trusmi Kulon Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Skirpsi. Cirebon: Universitas Cirebon
Nerver, j.C dan Slater, S.F. 1990. “The Effect of Market of Orientation on Business
Profitability”. Journal of Marketing Salmawati. 2015. Pengaruh Orientasi Pelanggan dan Inovasi Produk terhadap Kinerja Pemasaran pada Grapari Telkomsel Makassar. Skripsi. Makassar: STIEM Bongaya
Slater, S. F. And Narver, J.C. 1995. Market Orientation and The Learning Organization. Journal of marketing. Vol. 59 P. 6-74
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono. 2004 Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta
Sukarno, Gendut. 2008. “Peran Mass Customization dan Basic Market Orientation dalam Meningkatkan Kinerja Pemasaran”. Jurnal National Conference UKWMS, Hal : 1-17
Swasta, Basu dan T. Hani Handoko. 2000. Manajemen pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Jakarta: Salemba Empat
Tjiptono, Fandi. 2008. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi Offset
Triton PB. 2008. Marketing Strategi Meningkatkan Pangsa Pasar dan Daya Saing. Yogyakarta: Tugu Publisher
Usmara, Usi. 2008. Pemikiran Kreatif Pemasaran. Yogyakarta: Amara Books Wahyono. 2002. Orientasi Pasar dan Inovasi: Pengaruhnya terhadap Kinerja
Pemasaran. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia.
Widiarti, Dyah Tri. 2011. Pengaruh Orientasi pasar dan inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi Kasus Pada Sentra Industri Pembuatan Tahu Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen). Yogyakarta:
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta