• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III Metode Penelitian

G. Metode Analisis

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini dalam menjawab permasalahan sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai sekumpulan data yang diperoleh. Selain itu analisis deskriptif bertujuan agar dapat memberikan gambaranyang jelas mengenai hubungan antara variable orientasi pelanggan terhadap kinerja pemasaran dan hubungan inovasi produk terhadap kinerja pemasaran.

2. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas

Validitas adalah tingkat keandalah dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur.

b. Uji Reliabilitas

Menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument sudah baik. Intrumen yang reliabel artinya instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama, sedang hasil penelitian yang reliable bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Ghozali, 2011). Untuk menguji reliabilitas digunakan metode coefisien cronbach alpha dengan rumus:

rn =

dimana :

rn = Reliabilitas yang dicari

Σri² = Jumlah variansi seluruh butir rt = Varianis total

n = Jumlah butir pertanyaan

Adalah suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60. Menurut Sekaran (2000), nilai alpha antara 0,8- 1,0 dikategorikan reliabilitas baik bila nilai 0,6-0,79 dikategorikan reliabilitas dapat diterima dan alphanya kurang dari 0,6 dikategorikan reliabilitasnya kurang baik

Penelitian yang valid artinya harus terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dan data yang ada dilapangan atau data yang sedang diteliti.

Artinya jika suatu objek berwarna putih, sedangkan data yang ada dilapangan berwarna merah maka dapat dikatan penelitian tersebut tidak valid atau realible. Sedangkan penelitian yang valid menunjukkan apabila data yang terkumpul maka data yang dilapangan juga harus sama.

3. Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak. Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi norma

2) Uji Multikolinearitas .

Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan apakah di dalam sebuah model regresi ada interkorelasi atau kolinearitas antar variabel bebas.

3) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan lain (Ghozali, 2007:105). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dasar analisisnya adalah (1) Jika ada pola tertentu, seperti titik- titik (poin- poin) yang ada membentuk suatu pola tertentu dan teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heteroskedastisitas, (2) Jika tidak ada pola jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

4) Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota dalam data runtun waktu (time series) atau antara space untuk data crossection. Menurut Imam Ghozali (2007:95) uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).

4. Analisis Linear Berganda

Langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis linear berganda dalam penelitian ini variable dependen adalah

kinerja pemasaran, sementara untuk variable independent adalah orientasi pelanggan dan inovasi produk. Jika dimasukkan pada formulasi

regresi linear berganda maka akan diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut.

Keterangan : Y = Kinerja Pemasaran

X1 = Orientasi Pelanggan X2 = Inovasi Produk a = Konstanta = Koefisien regresi

23 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. MAS Agung Sejahtera (MAS) dengan merk dagang atau merk jual

“Gadai MAS” merupakan perusahaan pergadaian swasta berskala nasional yang memiliki sejarah dan pengalaman panjang di bidang pergadaian. Gadai MAS didirikan di Jakarta berdasarkan Akte Notaris Rini Handayani SH. No.

05 tanggal 14 Februari 2014 dan sudah tersebar dibeberapa provinsi di Indonesia dengan jumlah outlet pada akhir 2019 mencapai 111 yang tersebar di 6 provinsi yaitu DKI, Bali, NTB, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur. Gadai MAS telah menjalankan bisnis pergadaian sejak bulan Maret 2014, serta telah terdaftar oleh Badan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nomor S-1857/NB.111/201 sebagai perusahaan pergadaian emas swasta yang resmi dan terpercaya.

Semangat untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi merupakan satu komitmen kami dalam menjalankan setiap kiprahnya. Mempertimbangkan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat. Gadai MAS berinovasi untuk memberikan solusi keuangan yang mudah dan efektif melalui jasa gadai terutama emas.

Seiring dengan berjalannya waktu, Gadai Mas terus melakukan upaya perbaikan baik dari segi layanan program, maupum sumber daya manusia.

Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang sangat cepat. Kami terus bergerak maju dan memperluas jaringan untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan.

Merupakan komitmen kami bahwa Gadai Mas akan terus berkontribusi aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan usaha produktif masyarakat melalui penyediaan produk dan layanan yang inovatif dan didukung oleh sdm yang handal.

2. Visi dan Misi Perusahaan

Perusahan PT Gadai Mas memiliki visi dan misi yang menjadi tolak ukur dalam menjalankan bisnis gadai sebagai berikut :

a. Visi

Menjadi perusahaan gadai swasta terbaik pilihan masyarakat di Indonesia.

b. Misi

Menyediakan jasa layanan gadai kepada masyarakat serta turut aktif meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat”

3. Tugas dan Tanggung Jawab dalam Struktur Organisasi a. Finance dan Administrasi Kantor Pusat

Tugas dan tanggung jawab yaitu mengurusi semua hal yang berkaitan dengan keuangan dan administrasi tiap unit dan cabang,

b. Kepala Cabang

Bertugas untuk mengkordinir semua unit yang ada dalam naungannya, mulai dari barang jaminan pinjaman dan sebagainya.

c. Kepala Unit

Bertugas untuk mengawasi dan mengontrol unit yang dinaungi.

d. Kasir

Fungsi kasir adalah melakukan tugas penerimaan, penyimpanan dan pembayaran uang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Penaksir

Bertugas untuk menaksir barang jamin yang diserahkan oleh nasabah untuk menentukan karat dan nilai pinjaman.

f. Marketing g. Security

4. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

B. Hasil Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, responden dibagi sesuai karasteristik responden agar interpretasi terhadap orientasi pasar dan inovasi produk terhadap kinerja pemasaran pada PT Gadai Mas Sulawesi Selatan unit Pekkabata Kabupaten Pinrang.

Data deskripstif disajikan agar dapat dilihat profil dari data penelitian dan hubungan yang ada antara variabel yang digunakan dalam penelitian (Hairet.al,1995 dalam Ferdinan 2006). Data deskriptif yang menggambarkan

CABANG

Finance & Administrasi kantor pusat

Kepala Cabang

Kepala Unit Kasir

Kasir

Penilai/Penaksir

Marketing Officer

Satpam/Security

Penilai/Penaksir

Satpam/Security

UNIT

keadaan atau kondisi responden perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil pelitian. Responden dalam ini adalah seluruh nasabah Gadai Mas Unit Pekkabata dengan populasi dan di ambil sampel sebanyak 30 responden nasabah.

Tabel 4.1 Penyebaran Kuisioner

Gadai Mas Unit Pekkabata Kabupaten Pinrang

No Total Penyebaran Jumlah Total

1 Kuisioner Valid/Lengkap 30

2 Tidak Lengkap -

3 Kosong -

Gadai Mas Unit Pekkabata 2020

Penelitian ini menetapkan karasteristik responden sesuai dengan orientasi responden yaitu karasteristik responden jenis kelamin, dan umur. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini memperoleh gambaran mengenai identitas respnden yang menjadi sampel.

1. Analisis Deskriptif Responden

a. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2

Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Responden Banyaknya Frekuensi %

1 Pria 5 16,67%

2 Wanita 25 83,33%

Jumlah Resonden/Sampel 30 100%

Berdasarkan data diatas dapat dideskripsikan bahwa karasteristik responden wanita yang mendominasi dalam pergadaian, hal ini ditunjukan pada tabel yaitu sebanyak 25 nasabah wanita atau sekitar 83,33% sedangkan selebihnya adalah jenis kelamin pria yang hanya berjumlah 5 nasabah atau setara dengan 16,67%.

b. Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.3 Berdasarkan Umur

No Interval Umur Responden Banyaknya Frekuuensi%

1 20-29 tahun 8 26,67%

2 30-39 tahun 12 40%

3 40-49 tahun 6 20%

4 50-59 tahun 4 13.33%

Jumlah Responden/Sampel 30 100%

Berdasarkan uraian tabel diatas maka diperoleh hasil dari responden berdasarkan umur yaitu 20-29 tahun merupakan responden yang berjumlah 8 responden dengan presentasi 26,67%, interval 30-3 tahun sebanyak 12 nasabah dan merupakan interval umur yang paling banyak melakukan transaksi gadai dengan prsentasi 40%, interval 40-49 tahun sebanyak responden dengan presentasi 20% dan interval umur 50-59 tahun hanya sebanyak 4 responden dengan frekuensi 13.33%. sehingga dapat disimpulkan interval umur 30-39 tahun sering melakukan transaksi.

2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Berikut ini akan dijelaskan tentang item-item remunevasi yang terdiri dari variabel orientasi pelanggan (X1), inovasi produk (X2), serta item item kinerja pemasaran (Y1).

a. Orientasi Pelanggan (X1)

Variabel dalam orientasi pelanggan ini diukur dengan adanya 6 butir pernyataan yang menggambarkan tentang indikator-indikator dalam orientasi pelanggan terhadap PT Gadai Mas Sulawesi Selatan Unit Pekkabata Kabupaten Pinrang.

Tabel 4.4

Interpretasi Orientasi Pelanggan No Pernyataan

Alternatif Jawaban

Total Score

Rata- Rata SS

(5) S (4)

N (3)

TS (2)

STS (1) 1 Produk yang

ditawarkan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

9 11 7 3 - 111 3.7

2 Hampir semua produk yang ditawarkan disukai diberbagai kalangan konsumen

8 7 15 - - 113 3.76

3 Gadai Mas selalu mengantisipasi kemajuan

pesaingnya dengan menciptakan hal yang baru.

9 11 9 1 - 118 3,93

4 Gadai Mas mampu merespon setiap perubahan harga emas yang dilakukan oleh pesaing dengan menyesuaikan harga

dengan pesaingnya

3 7 13 6 1 95 3.1

5 Gadai Mas mengetahui apa yang diinginkan oleh pasar dengan membuat produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen

8 15 7 - - 121 4.03

6 Produk yang ditawarkan oleh Gadai Mas mengikuti setiap perkembangan yang ada mengingat selera konsumen yang selalu berubah-ubah

4 9 13 3 1 112 3.73

Berdasarkan tabel diatas maka diperoleh jawaban yang mendominasi dari responden adalah netral, dimana pada indikator pertama sebanyak 7 respoden, indikator kedua 15 responden, indikator ketiga 9 responden, indikator keempat 13 responden, indikator kelima 7 responden serta indikator keenam sebanyak 9 responden. Dari hasil interpretasi responden diatas maka dapat disimpulkan bahwa pada variabel orientasi pelanggan didominasi oleh jawaban netral.

b. Inovasi Produk (X2)

Indikator inovasi produk dari variabel inovasi produk, pada dasarnya tentang bagaimana perusahaan menciptkan ide-ide atau gagasan baru kemudian menjalankan dalam prakteknya.

Tabel 4.5

Interpretasi Inovasi Produk No Pernyataan

Alternatif Jawaban

Total Score

Rata- Rata SS

(5) S (4)

N (3)

TS (2)

STS (1)

1 Gadai Mas

memberikan

pelayanan kepada nasabah untuk menjemput barang jaminan tanpa menggunakan tarif tambahan.

9 12 6 2 1 116 3.86

2 Gadai Mas

memberikan jasa simpan terhadap pinjaman yang lebih rendah dibandingkan perusahaan gadai lainnya.

22 4 4 - - 138 4.6

3 Gadai Mas

memberikan

taksiran yang sesuai dengan harga emas per hari transaksi.

8 15 6 1 - 120 4

4 Gadai Mas 7 14 9 - - 118 3.93

memberikan

pelayanan cuci emas secara gratis kepada seluruh nasabah.

5 Gadai Mas selalu mengembangkan proses pelayanan kepada nasabah secara cepat dan efektif.

7 10 10 3 - 111 3.7

6 Gadai menciptakan produk Take Over (pindah emas)

7 10 13 - - 114 3.8

Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa jawaban yang paling mendominasi adalah setuju (s), hal ini dapat dilihat dari tabel indikator 1 sebanyak 12 responden, indikator 2 sebanyak 4 responden, indikator 3 sebanyak 15 responden, indikator 4 sebanyak 14 responden, indikator 5 sebanyak 10 responden, serta indikator 6 sebanyak 10 responden. Maka dapat disimpulkan bahwa pada variabel inovasi produk responden mendominasi menjawab setuju. Hal ini berarti nasabah atau konsumen sangat antusias terhadap berbagai inovasi produk yang dibuat oleh perusahaan.

c. Kinerja Pemasaran (Y)

Kinerja pemasaran adalah kemampuan suatu perusahaan dalam melihat keadaan pasar serta bagaimana mereka memasarkan produknya. Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari bagaimana perusahaan tersebut bertahan dan maju ditengah pesaing-pesaing bisnis lainnya.

Tabel 4.6

Interpretasi Kinerja Pemasaran

No Pernyataan Alternatif Jawaban Total

Score

Rata- Rata

SS S N TS STS

1 Target gadai selalu mengalami

peningkatan setiap bulannya

11 10 9 - - 122 4.06

2 Omset perusahaan dalam kurung waktu kurang dari satu tahun selalu mengalami

peningkatan, setelah melakukan

pengembangan produk.

10 15 5 - - 125 4.16

3 Pertumbuhan

penjualan meningkat secara berkala dengan pelaksanaan pengembangan produk.

16 10 4 - - 132 4.4

4 Memperluas pasar dalam upaya meningkatkan

kelangsungan usaha.

16 9 5 - - 131 4.36

5 Melakukan pengembangan produk untuk

meningkatkan daerah pemasaran.

9 18 2 1 - 125 4.16

6 Pertumbuhan nasabah meningkat setelah adanya penambahan daerah pemasaran.

3 17 10 - - 113 3.76

Berdasarkan dari tabel diatas yang paling mendominasi adalah setuju, dimana dapat dilihat dalam tabel responden yang memilih setuju sebanyak 79 orang pada indikator 1 sebanyak 10 nasabah, indikator 2 sebanyak 15 responden, indikator 3 sebanyak 10 responden, indikator 4 sebanyak 9 responden, indikator 5 sebanyak 18 responden dan yang terakhir indikator 6 sebanyak 17 responden.

3. Uji Instrumen Penelitian

Suatu penelitian dikatakan absah apabila semua regulasi dalam penelitian itu saling berkonferensif, serta memenuhi standar uji reabilitas dan validitas serta memiliki data yang valid.

c. Uji Validitas

Uji validitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah valid atau benar adanya. Berikut ini adalah hasil dari uji validitas.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas

No Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan

1.

Orientasi Pelanggan (X1)

P1 P2 P3 P4 P5 P6

0,399841 0,401598 0,545544 0,581533 0,367977 0,694409

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid 2 Inovasi Produk (X2) P1

P2 P3 P4 P5 P6

0,480151 0,403641 0,427985 0,452051 0,517825 0,617777

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid 3 Kinerja Pemasaran

(Y1)

P1 P2 P3 P4 P5 P6

0,439143 0,618719 0,494488 0,552483 0,383762 0,407445

0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Dari tabel 4.7 diatas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh indikator pernyataan memiliki Coorect item-total correlating (r-hitung) > r-tabel yaitu 0,361. Hal ini menunjukkan semua indikator dalam variabel tersebut valid atau benar adanya.

d. Uji Realibilitas

Uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha dan bisa juga menggunakan rumus. Dimana realibilitas suatu variabel dikatakan baik jika memenuhi nilai cronbach alpha >

0,60. Realibilitas dalam penelitian ini disajikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 4.8

Hasil Uji Realibilitas

No Variabel Jumlah

variansi

Total Variansi

Nilai

Alpha Keterangan 1 Orientasi Pelanggan 5,353 11,857 0,956 Diterima 2 Inovasi Produk 5,043 12,392 1,000 Diterima 3 Kinerja Pemasaran 4,089 10,489 1,000 Diterima Berdasarkan tabel diatas dan setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan soft ware SPSS versi 23.00 dan rumus yang ada diperoleh hasil nilai alpha masing-masing variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,60 maka kuesioner dinyatakan reliabel atau handal dan selanjutnya dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data penelitian atau sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya terutama mengenai variabel orientasi pelanggan, inovasi produk dan kinerja pemasaran.

5. Uji Asumsi Klasik a. Uji multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang sempurna antar variabel bebas dalam model regresi. Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Varian Inflation Factor (VIF). Jika nilai toleranre > 0.10 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan apabila nilai VIP < 10,00 maka artinya tidak terjadi multikolinearitas. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolinearitas

No Variabel Tolerance VIP Keterangan

1 Orientasi Pelanggan 0,837 1,195 Tidak terjadi multikolinearitas 2 Inovasi Produk 0,837 1,195 Tidak terjadi

multikolinearitas 3 Kinerja Pemasaran 0,837 1,195 Tidak terjadi

multikolinearitas Sumber : Data primer diolah, 2020

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa, masing- masing variabel mempunyai nilai tolerance 0,837 > 0,10 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas, begitu pula dengan nilai VIP 1,195 < 10,00 hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya masalah multikolinearitas dalam model regresi, sehingga memenuhi syarat analisis regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians residual satu ke pengamatan yang lain. Dalam penelitian ini pengujian heteroskedastisitas menggunakan uji Glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan variabel indepanden (bebas) dengan nilai nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi (Sig) anntara variabel independen dengan absolut residual lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10

Hasil Uji Heteroskedastisitas

No Variabel t Sig Keterangan

1 Orientasi

Pelanggan -0,270 0,789 Tidak terjadi heteroskedastisitas 2 Inovasi Produk 0,105 0,917 Tidak terjadi

heteroskedastisitas

3 Kinerja

Pemasaran 1,372 0,181 Tidak terjadi heteroskedastisitas

Berdasarkan data pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa masing- masing variabel mempunyai nilai signifikasi > 0,05 setiap variabel tidak mengandung masalah heteroskedastisitas, serta memenuhi persyaratan dalam analisis regresi.

c. Uji Normalitas

Untuk menguji normalitas data dapat juga menggunakan uji statistik Kolmogorov Smirnov (KS). Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui nilai residual berdistribusi normal atau tidak. Dimana model regresi yang baik adalah nilai residual yang berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka nilai residual berdistribusi normal, sedangkan apabila nilai signifikansi <

0,05, maka nilai residual tidak berdistribusi normal.

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas

Variabel p value Keterangan

Unstandardized Residual 0,200 Data terdistribusi normal Sumber : Data primer diolah, 2020

Dari hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,200 > 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas atau dapat dikatakan data penelitian terdistribusi secara normal.

5. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi berganda bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dua variabel bebas (independent variabel) atau lebih terhadap variabel terikat (Y). Uji t bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh parsial atau tersendiri yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Dimana nilai signifikansi < 0.05 maka terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y begitu pula sebaliknya apabila nilai signifikansi >

0,05 ma tidak terdapat pengaruh terhadap variabel X dan Y. Uji f bertujuan untuk untuk mengetahui apakah ada pengaruh simultan bersama-sama yang diberikan variabel bebas terhadap bariabel terikat. Jika nilai sig < 0,05 atau F hitung > F tabel maka terdapat variabel X secara simultan terhadap variabel Y.

Sebaliknya jika nilai sig > 0,05 ata F hitung < F tabel tidak terdapat pengaruh terhadap variabel X dan Y.

Tabel 4.12

Hasil Perhitungan Uji Regresi Linear Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 17,389 7,413 2,346 ,027

Orientasi

Pelanggan ,141 ,194 ,150 ,727 ,474

Inovasi Pelanggan ,195 ,189 ,212 1,031 ,312 Maka untuk mencari t tabel dan F tabel sebagai berikut :

T tabel = t (a/2 ; n-k-1) = t (0,025 ; 27) = 2,051 F tabel = F (k ; n-k) = F (2 ; 28 ) = 3,34

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = 17,389 + 0,141X1 + 0,195X2 + e

Berdasarkan hasil persamaan regresi linear diatas maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

a. Nilai konstanta bernilai positif sebesar 17,389 hal ini menunjukkan apabila variabel orientasi pasar dan inovasi produk konstan, maka kinerja pemasaran mengalami peningkatan sebesar 17,389.

b. Koefisien regresi variabel orientasi pasar X1 bernilai positif sebesar 0,141 hal ini menunjukkan bahwa variabel orientasi pasar berpengaruh positif

terhadap kinerja pemasaran. Artinya semakin tinggi orientasi pasar tersebut, maka semakin tinggi kinerja pemasaran.

c. Koefisien regresi variabel inovasi produk positif sebesar 0,195 hal ini menunjukkan bahwa variabel inovasi produk berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran. Artinya semakin tinggi inovasi produk tersebut, maka semakin tinggi kinerja pemasaran.

6. Uji Hipotesis a. Uji Determinasi

Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai koefisien determinasi menggunakan Adjusted R Square.

Tabel 4.13 Hasil Uji Determinasi

Berdasarkan hasil output diatas diketahui nilai R Square sebesar 0,42 hal ini mengandung arti bahwa variabel X1 dan X2 secara bersama terhadap variabel Y adalah sebesar 42%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.

b. Uji t

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

pengujian hipotesis asosiatif dilakukan dengan uji T dan uji koefisien determinasi.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,204a ,42 -,029 3,28554

Tabel 4.14 Hasil Uji F ANOVAa Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regressio

n 12,708 2 6,354 ,589 ,562b

Residual 291,459 27 10,795

Total 304,167 29

a. Dependent Variable: Kinerja Pemasaran

b. Predictors: (Constant), Inovasi Pelanggan, Orientasi Pelanggan

Dari uji ANOVA atau F test diperoleh Fhitung sebesar 0,589 < Ftabel sebesar 3,34 dengan probabilitas sebesar 0,562. Karena nilai probabilitas < 0,05, maka model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi kinerja.

Tabel 4.15 Hasil Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardize d Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 17,389 7,413 2,346 ,027

Orientasi

Pelanggan ,141 ,194 ,150 ,727 ,474

Inovasi

Pelanggan ,195 ,189 ,212 2,231 ,312

Berdasarkan hasil analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa diketahui nilai Sig untuk X1 terhadap Y adalah sebesar 0,474 > 0,05 dan nilai t hitung 0,727 < 2,051 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh. Dan diketahui nilai Sig untuk X2 terhadap Y adalah sebesar 0,312

> 0,05 dan nilai t hitung 2,231 > 2,051 sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh X2 terhadap variabel Y.

C. Pembahasan Hasil Analisi Data

1. Pengaruh Variabel Orientasi Pelanggan Terhadap Kinerja Pemasaran.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel orientasi pelanggan memiliki nilai t hitung sebesar 0,727 < t tabel 2,051 dengan nilai probabilitas sebesar 0,474 berarti lebih besar dari 0,05 maka H1 ditolak, yang berarti tidak terdapat pengaruh variabel X1 terhadap variabel Y. Hal ini berarti semakin tinggi pemasaran yang diberikan perusahaan, maka akan mempengaruhi bagi konsumen dalam kepuasan pembelian begitu pula sebaliknya.

Dengan hasil penelitian tersebut, menyatakan bahwa seberapa kuat orientasi pelanggan dapat menentukan seberapa besar pengaruhnya terhadap kinerja pemasaran PT Gadai Mas Unit Pekkabata ,orientasi pelanggan diindikasikan dapat digunakan sebagai proses pengenalan perusahaan dengan konsumen yang akan mempengaruhi minat gadai terhadap produk yang ada. Hal ini dapat ditunjukkan dengan bagaimana perusahaan tersebut berusaha untuk mengenalkan perusahaan serta menarik daya gadai nasabah.

Orientasi pelanggan memiliki prospek yang baik untuk lebih ditingkatkan dan dikembangkan sebagai pilihan strategi yang berhubungan dengan penciptaan dan pemuasan pelangan dengan cara terus menilai kebutuhan dan keingginan pelanggan. Penerapan orientasi pelanggan akan membawa pada peningkatan kinerja pemasaran pada perusahaan tersebut.

2. Pengaruh Variabel Inovasi Produk Terhadap Kinerja Pemasaran.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung 2,231 > t tabel 2,051 dengan nilai sig 0,312 > 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa H2 diterima yang berarti terdapat pengaruh variabel X2 terhadap variabel Y.

Nilai koefisien regresi positif disini dapat diartikan bahwa semakin tinggi inovasi produk yang dihasilkan oleh PT Gadai Mas Unit Pekkabata maka semakin meningkatkan kinerja pemasaran itu sendiri, begitu pula sebaliknya semakin rendah inovasi produk yang dihasilkan maka semakin menurun kinerja pemasaran. Hal ini dikarenakan inovasi produk merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam proses meningkatkan kinerja pemasaran suatu produk. Inovasi menjadi semakin penting sebagai sarana bertahan, bukan hanya pertumbuhan menghadapi ketidakpastian lingkungan dan kondisi persaingan bisnis yang semakin meningkat.

Apabila PT Gadai Mas Unit Pekkabata ingin meningkatkan kinerja pemasaran maka harus melakukan inovasi produk yang terus menerus disesuaikan dengan keinginan dari pelanggan dan fungsi internal serta perlu memperhatikan apa yang sudah dan akan dilakukan oleh pesaing. Perlu adanya inovasi, agar dapat menciptakan kesempatan dalam menawarkan kepada pelanggan nilai produk atau layanan yang lebih tinggi, selain itu mampu menciptakan pasar baru atau melayani dengan efektif.

Dokumen terkait