• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

belajar biologi siswa dan kontribusi motivasi belajar terhadap hasi belajar sebesar 25,9 %.54

29 BAB III

METODE PENELITIAN A.Jenis dan Pendekatan Penilitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif. Sedangkan, pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan korelasi sederhana. Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan atau korelasi motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas VII di MTs Putri NW Narmada Tahun Pelajaran 2017/2018.

Berdasarkan pendekatan peneliti yang digunakan peneliti di atas bahwa peneliti dalam mendapatkan data-data dari variabel motivasi belajar dan hasil belajar siswa menggunakan teknik angket dan dokumentasi. Teknik angket ini digunakan peneliti untuk mendapatkan data tentang motivasi belajar.

Angket tersebut disebar sebanyak satu kali dan hasil dari angket tersebut akan dijadikan sebagai variabel X. Kemudian teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa selama tiga kali ulangan yang kemudian nilai akhir dari hasil belajar siswa tersebut akan dijadikan variabel Y. kemudian dari data-data tersebut diolah dan dianalisis untuk mengetahui ada tidaknya hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VII di MTs Putri NW Narmada Tahun Pelajaran 2017/2018.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian”.59 Populasi juga dapat diartikan sebagai “totalitas obyek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda yang mempunyai kesamaan sifat. Populasi merupakan kelompok besar yang menjadi obyek penelitian”.60 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs Putri NW Narmada yang berjumlah 230 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.61 Sampel juga dapat diartikan “sebagai sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.62 Mengingat jumlah populasi sangat besar dan terbatasnya waktu, tenaga, dan kemampuan peneliti dalam penelitian ini maka peneliti mengambil sampel sebagai wakil populasi yang diteliti, dalam penelitian ini digunakan teknik random sampling dalam pengampilan sampelnya, peneliti “mencampur subjek-subjek di dalam populasi dianggap sama. Dengan demikian maka peneliti memberikan hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih sebagai sampel”.63 Disini peneliti megambil sampel dengan langkah peneliti menentukan jumlah populasi yang dapat

59 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2013), hlm. 173.

60 Musfiqon, Metodologi Penelitian …, hlm. 89.

61 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 118.

62Suharsimi Arikunto, Prosedur…, hlm. 174.

63 Ibid., hlm. 177.

ditemui, mendafar semua anggota dalam populasi, peneliti memasukkan semua nomor anggota populasi kedalam kotak yang telah diberi lubang penarikan, peneliti mengocok nomor tersebut sampai jumlah yang diingikan dapat dicapai, nomor anggota yang keluar adalah mereka yang ditunjuk sebagai sampel penelitian.

Dengan demikian, sampel random salah satu yang diambil peneliti untuk memastikan bahwa unsur tersebut dimasukkan ke dalam sampel.

Dalam menentukan jumlah anggota sampel, norma umum yang dipakai adalah “jika jumlah populasi melebihi 100 orang maka boleh dilakukan pengambilan sampel. Namun, jika jumlah populasi kurang dari 100 orang sebaiknya diteliti semuanya. Pengambilan sampel disesuaikan dengan besarnya populasi, yaitu berkisar antara (10%-15%) atau (20%-30%) dari total populasi”.64

Jadi, karena jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 230 siswa atau lebih dari 100 maka yang menjadi anggota sampel diambil sebesar 10

% dari populasi yaitu =23 orang dari jumlah populasi 230 orang siswa tersebar 8 kelas. Dengan menggunakan pengambilan sampel acak sederhana (Simple Random Sampling).

64 Musfiqon, Metodelogi Penelitian …, hlm. 91.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat dari penelitian ini adalah MTs Putri NW Narmada Lombok Barat pada kelas VII. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018.

D.Variabel Penelitian

Variabel adalah “objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.65 Dalam penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas (Independen) dan variabel terikat (Depnden), dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Variabel Motivasi Belajar, yaitu motivasi belajar Kelas VII di MTs Putri NW Narmada. Variabel ini menduduki posisi sebagai variabel independent (bebas) yakni masukan yang memberi pengaruh terhadap hasil, variabel ini disimbolkan dengan huruf (X)

2. Variabel Hasil Belajar Siswa, adalah hasil belajar fiqih kelas VII di MTs Putri NW Narmada. Variabel ini menduduki posisi sebagai variabel dependent (terikat) yakni hasil sebagai pengaruh variabel independen, dan variabel ini disimbolkan dengan huruf (Y)

E. Desain Penelitian

Desain atau rancangan pada dasarnya merupakan “keseluruhan proses pemikiran matang tentang hal-hal yang akan dilakukan. Ia merupakan landasan berpijak, serta dapat pula dijadikan dasar penilaian baik oleh peneliti sendiri maupun orang lain terhadap kegiatan penelitian. Dengan demikian desain atau rancangan penelitian bertujuan untuk memberi pertanggung jawaban semua langkah yang akan diambil”.66

65 Suharsimi Arikunto, Prosedur…, hlm. 159.

66 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm. 100.

Dalam penelitian ini, desain penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment. Untuk itu, penelitian kuantitatif yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah dalam rangka untuk mencapai tujuan dan mampu menyelesaikan permasalahan, sehingga nantinya akan dapat memberikan data yang valid, yang selanjutnya akan dapat memberikan kesimpulan akhir bahwa adanya hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VII di MTs Putri NW Narmada Tahun Pelajaran 2017/2018.

Motivasi belajar sebagai variabel (X) menetukan hasil belajar siswa sebagai variabel (Y) dapat dilakukan perhitungan dengan menggunakan analisis koefisien determinasi yakni dengan cara mengkuadratkan nilai rhitung

(r2). Dalam hal ini diperoleh rhitung sebesar 0.969 sehingga dikuadratkan menjadi 0,9692 dan didapatkan nilai sebesar 0,94. Hal ini menunjukkan bahwa variabel motivasi berkontribusi sebesar 94% menentukan variabel hasil belajar siswa (Y).

F. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya penelitian adalah melakukan suatu pengukuran.

Untuk itu dalam penelitian haruslah ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrument penelitian. Jadi, Instrumen penelitian “adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.67 Instrumen juga diartikan sebagai alat atau

67 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…hlm. 148.

fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Mengingat penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat korelasi maka peneliti dalam instrument penelitannya menggunakan instrumen sebagai berikut:

1. Angket atau Kuesioner

Kuesioner adalah “seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis, dan objektif untuk menerangkan variabel yang diteliti”.68 Suharsimi menyatakan bahwa angket atau kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang siswa ketahui”.69 Kuesioner juga merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa angket merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dalam rangka mengadakan penelitian.

Dalam penelitian ini, jenis angket atau kuesioner yang digunakan untuk memperoleh data tentang hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar fiqih merupakan angket tertutup dimana semua pilihan jawaban sudah tersedia sehingga responden tinggal memilih.

68 Ibid., hlm. 127.

69 Suharsimi Arikunto, Prosedur…, hlm. 194.

Diantara model skala yang umumnya dimanfaatkan antara lain skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagi tolak untuk menyusun item-item intrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah Untuk pemberian skor terhadap setiap item angket dilakukan peneliti dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Pemberian Skor Terhadap Setiap Pertanyaan Angket

Opsi terhadap item Skor

Positif Negatif

1. Selalu 4 1

2. Sering 3 2

3. Kadang-kadang 2 3

4. Tidak pernah 1 4

Maksudnya apabila jawaban responden (khususnya pertanyaan positif) yang mengandung deskripsi hubungan motivasi belajar yang baik adalah selalu maka peneliti memberi skor pada jawaban tersebut angka 4, jika jawaban responden sering diberi skor 3, jika jawaban responden kadang-kadang diberi skor 2, dan jika jawaban responden tidak pernah diberi skor 1. Sedangkan jawaban untuk responden (khususnya pertanyaan negatif) yang mengandung deskripsi hubungan motivasi belajar yang kurang baik skornya berlaku sebaliknya yaitu, apabila jawaban responden selalu maka peneliti memberi skor 1, jika jawaban responden sering diberi skor 2, jika jawaban responden kadang-kadang diberi skor 3, jika jawaban responden tidak pernah diberi skor 4.

Sebelum membuat angket dan agar pernyataan angket dapat terarah dengan baik dan sesuai dengan data yang diinginkan, maka peneliti menyusun rancangan atau kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen tersebut mencerminkan sebuah indikator-indikator dari sebuah variabel yang diteliti yang kemudian menjadi dasar atau tolak ukur dalam menyusun pernyataan atau pertanyaan dalam angket. Indikator yang diukur menggunakan angket berdasarkan variabel penelitian yang sudah ditentukan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tentang Motivasi Belajar Variabel Indikator Pertanyaan Jumlah

Soal Positif Negatif

Motivasi Belajar

Tekun dalam

menghadapi tugas 1, 2, 3 4, 5 5

Ulet dalam

menghadapi kesulitan 6, 7 8, 9 4

Menunjukkan minat

yang besar 10, 11 12, 13 4

Lebih suka bekerja

sendiri 14, 15, 16 17 4

Tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin

18, 19 20, 21 4

Dapat

mempertahankan pendapatnya

22, 23 24, 25 4

Dalam angket penelitian ini, terdapat item-item instrumen angket yang mengandung pertanyaan positif dan negatif.

2. Dokumentasi Hasil Belajar Siswa

Dokumentasi merupakan salah satu instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data tentang nilai siswa atau hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VII di MTs Putri NW Narmada yang diambil dari nilai hasil belajar. Selain itu, dokumentasi digunakan peneliti untuk mendapatkan data mengenai keadaan guru, kedaaan siswa, keadaan sarana dan prasarana, dan Struktur organisasi MTs Putri NW Narmada. Hasil belajar siswa secara menyeluruh dapat dilihat pada (Lampiran 5).

Uji Prasyarat Instrumen

a. Validitas isi (content validity), berkenaan dengan isi dan format dari instrument. Apakah butir-butir pertanyaan telah mewakili aspek-aspek yang akan diukur dan apakah pemilihan format instrument cocok untuk mengukur aspek tersebut. Dengan kata lain sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan dengan cara memerinci materi kurikulum atau materi buku pelajaran.

b. Validitas empiris menggunakan instrument yang dinyatakan valid berdasarkan pengalaman. Maka dari itu, instrument tersebut harus diuji. Terdapat dua macam validitas empiris, yaitu: validitas “ada sekarang” (concurrent validity) instrument yang memiliki validitas ini adalah instrument yang sudah tersedia dan sudah teruji berdasarkan pengalamannya. Validitas prediksi (predicitive validity) kata prediksi memiliki arti ramalan. Dengan begitu hal-hal yang dimaksudkan belum terjadi. Dalam validitas prediksi ini, dapat dikatakan berhasil, apabila beberapa waktu yang akan datang kenyataan sesuai dengan yang pernah diramalkan/prediksikan.

c. Uji Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menguji validitas data dapat digunakan skor aslinya (angka kasar) untuk jenis data tunggal yang jumlah subjeknya (N) kurang dari 30, dengan menggunakan rumus

Product Moment: Dimana rtabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu (0,413) sebagai perbandingan dengan rhitung pada uji validitas.

Berdasarkan uji validitas, diperoleh validitas angket motivasi belajar siswa sebagai berikut:

Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Angket Motivasi Belajar Siswa Butir Soal rhitung rtabel Keterangan

1 0, 607 0, 413 Valid

2 0, 681 0, 413 Valid

3 0, 477 0, 413 Valid

4 0, 644 0, 413 Valid

5 0, 612 0, 413 Valid

6 0, 612 0, 413 Valid

7 0, 644 0, 413 Valid

8 0, 607 0, 413 Valid

9 0, 625 0, 413 Valid

10 0, 388 0, 413 Tidak Valid

11 0, 451 0, 413 Valid

12 0, 571 0, 413 Valid

13 0, 607 0, 413 Valid

14 0, 607 0, 413 Valid

15 0, 477 0, 413 Valid

16 0, 612 0, 413 Valid

17 0, 571 0, 413 Valid

18 0, 383 0, 413 Tidak Valid

19 0, 642 0, 413 Valid

20 0, 642 0, 413 Valid

21 0, 388 0, 413 Tidak Valid

22 0, 625 0, 413 Valid

23 0, 681 0, 413 Valid

24 0, 571 0, 413 Valid

25 0, 383 0, 413 Tidak Valid

Berdasarkan hasil analisis validitas instrumen dengan menggunakan rumus Product Momen Pearson yang dilakukan peneliti terhadap 23 orang siswa dari kelas yang berbeda dari 25 item pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur motivasi belajar terdapat 4 item pertanyaan yang tidak valid yaitu butir soal nomor 10, 18, 21 dan 25.

item pertanyaan yang tidak valid dibuang dan tidak digunakan lagi untuk mengukur motivasi siswa sehingga total item pertanyaan yang digunakan sebanyak 21 item yang sudah memenuhi syarat dan dinyatakan valid tanpa mengurangi indikator motivasi siswa yang telah dibuat.

d. Uji Reliabilitas Setelah dilakukan pengujian validitas instrument, kemudian dilakukan pengujian reliabilitas instrument dengan rumus Alpha Croanbach. Soal-soal yang valid dari item pertanyaan angket juga memiliki reliabilitas yang tinggi yaitu 1,04 untuk itu peneliti dapat simpulkan bahwa instrumen penelitian tersebut reliabel. Dengan diperolehnya koefisien korelasi, yakni r11 = 1,04 jika dibandingkan dengan rtabel sebesar 0,413 Maka rhitung > rtabel oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa soal tersebut reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat “dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara”.70 Dalam penelitian di lapangan setiap permasalahan yang ingin diselesaikan diperlukan adanya suatu metode yang disusun secara sistematis dalam mengatasi permasalahan yang ada. Disamping menggunakan metode yang tepat, dibutuhkan juga teknik dan alat pengumpul data yang relevan. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat

70 Ibid., hlm.193.

memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Angket

Angket adalah “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.71 Angket diberikan kepada siswa kelas VII di MTs Putri NW Narmada untuk mendapatkan data megenai motivasi belajar siswa.

2. Tes

Tes adalah pertanyaan dan latihan serta alat yang digunakan dalam mengukur pengetahuan intelegensi, keterampilan, dan bakat yang dimiliki individu maupun kelompok. Pada saat penelitian peneliti memberikan angket kepada siswa. Tujuannya untuk mengukur motivasi belajar mereka.

3. Dokumentasi

Dokumen adalah “kumpulan fakta dan data yang tersimpan dalam bentuk teks atau artefak”.72 Studi dokumentasi dimaksudkan sebagai cara untuk memperoleh data dengan jalan mengumpulkan catatan tertentu yang nyata. Studi dokumentasi ini digunakan untuk menjawab nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VII di MTs Putri NW Narmada.

Sealain itu, dokumentasi digunakan peneliti untuk mendapatkan data mengenai keadaan guru, keadaan siswa, keadaan sarana prasarana dan struktur organisasi MTs Putri NW Narmada.

71 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, hlm. 199.

72 Musfiqon, Metodologi Penelitian Pendidikan…hlm. 125.

4. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa pada saat pembelajaran berlangsung, serta sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Observasi yang akan digunakan adalah observasi tertutup yang dilakukan oleh peneliti sendiri.

H. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Sebelum melaksanakan uji asumsi dan uji hipotesis, hal yang harus dilakukan pertama kali adalah melakukan analisis deskriptif, yang bertujuan untuk dapat mendeskripsikan hasil penelitian. Analisis deskriptif digunakan untuk menyajikan data. Data yang digunakan merupakan data yang diperoleh melalui pemberian angket. Pemberian angket untuk mengetahui gambaran awal dan akhir kondisi siswa.

2. Uji Asumsi Prasyarat a. Uji Normalitas

Normalitas sebaran data menjadi suatu asumsi yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik apa yang akan dipakai dalam penganalisaan selanjutnya. Asumsi normalitas senantiasa disertakan dalam penelitian pendidikan karena erat kaitannya dengan sifat dari subjek/objek penelitian. Meskipun demikian, apabila sebaran data suatu penelitian ternyata diketahui tidak normal, hal itu bukan berarti harus berhenti penelitian itu sebab masih ada fasilitas statistik nonparametric apabila data tidak berdistribusi normal.

Perhitungan normalitas setiap variabel untuk mengetahui apakah masing-masing data setiap variabel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan untuk mengukur Motivasi Belajar (X) dan Hasil Belajar (Y).

Kriteria dalam pengujian yang dilakukan dalam mengukur normalitas dari populasi apabila Asymp. Sig > dari nilai alpha (α=0,05), dan tidak normal apabila Asymp. Sig < dari nilai alpha (α=0,05). Uji normalitas yang digunakan adalah Kolmogrov-Siminrov dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows. Nilai signifikansi probabilitasnya (p- value) > dari (α=0,05), serta populasi tidak berdistribusi normal jika (p- value) < dari (α=0,05). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa informasi yang diperoleh pada nilai signifikansi Kolmogrov smirnov pada aspek motivasi belajar dan hasil belajar lebih besar dari 0,05. Hal ini mengidentifikasi bahwa asumsi uji normalitas univariat data terpenuhi.

Asumsi Uji Normalitas

Variabel Kolmogorov Kesimpulan

Z Sig

Motivasi Belajar 0, 745 0, 635 Normal

Hasil Belajar 0, 855 0, 457 Normal

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi > 0,05;

maka dinyatakan bahwa data berdistribusi normal.

Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan “kegiaan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul”.73 Suatu cara yang digunakan dalam pengolahan data-data yang telah didapatkan dalam penelitian sebagai bahan mentah yang harus diolah sesuai dengan tujuan yang dirumuskan, sehingga berdaya guna dan berhasil guna sebagaimana yang diharapkan.

Dalam penelitian ini, data yang diperoleh adalah data kuantitatif, yakni berupa data yang dituangkan dalam bentuk angka-angka. Data- data yang diperoleh dari penelitian masih berupa angka mentah yang selanjutnya memerlukan pengolahan secara lebih lanjut untuk memperoleh kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistik. Teknik analisis statistik tersebut merupakan suatu cara untuk mengolah data yang masih mentah dengan menggunakan angka-angka untuk menguji ada tidaknya hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas VII di MTs Putri NW Narmada Tahun Pelajaran 2017/2018.

Untuk menganalisis data-data yang telah terkumpul tersebut peneliti menggunakan rumus korelasi product moment untuk melihat ada tidaknya hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih kelas VII di MTs Putri NW Narmada.

Adapun rumus Korelasi Product Moment yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

73 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…hlm. 207.

rxy =

  

    

N

x2N

xyx2

Nx

y2y

y 2

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi antara x dan y

xy : Product dari x dan y

N : Banyaknya responden (sampel)

x : Variabel x

y : Variabel y

x2 : Kuadrat dari x

y2 : Kuadrat dari y74

Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan antar variabel yang diteliti, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.3

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199

0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

74 Suharsimi Arikunto, Metodologi…, hlm. 162.

46 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Letak Dan Keadaan Geografis MTs Putri NW Narmada75

Madrasah Tsanawiyah Putri NW Narmada yang bernaung dibawah naungan Pondok Pesantren Nurul Haramain Putri NW Narmada berada di ditengah-tengah kota Narmada. Posisi madrasah ini juga dikatakan sangat strategis dikarenakan dekat dengan akses umum, seperti Pasar Umum Narmada, Bank NTB, Kantor KUA, Kantor Desa, Taman Narmada dan pertokoan besar lainnya.

2. Profil MTs Putri NW Narmada

Tabel 4.1

Profil MTs Putri NW Narmada76 Data Umum Madrasah

1. Nama Madrasah MTs Putri NW Narmada

2. Nomor Stastistik Madrasah 121252010043 3. Nomor Pokok Sekolah Nasional 50222778

4. Status Madrasah SWASTA

5. Waktu Belajar Kombinasi (Pagi dan Siang) 6. Nomor Pokok Wajib Pajak 00.589.826.7-915.000 Lokasi Madrasah

1. Provinsi Nusa Tenggara Barat

2. Kabupaten Lombok Barat

3. Kecamatan Narmada

4. Desa Lembuak

5. Jalan Jl. Hamzanwadi No. 05, Lembuak

Mekar Indah

6. Kode Pos 83371

Kontak Madrasah

1. Nomor Telepon 0370-672279

75 Observasi, Tentang Letak Dan Keadaan Geografis MTs Putri NW Narmada.

76 Dokumentasi, Dikutip Tanggal 4 November 2018.

2. Alamat Email Madrasah mtsputrinwnarmada@gmail.com Dokumen Perijinan dan Sertifikat

1. No. SK Pendirian Wx.88.242 Ts/I/90 2. Tanggal SK Pendirian 15 September 1990

3. No. SK Ijin Oprasional Kd. 19.01/4/PP.00/112.A/2010 4. Tanggal Ijin Oprasional 15 Juli 2010

Akreditasi Madrasah Terakhir

1. Status Akreditasi A (Amat Baik) 2. No. SK Akreditasi 94/BPSM/KP/X/2012 3. TMT SK Akreditasi 5 Oktober 2012

4. Nilai Akreditasi 95.00

Identitas Penyelenggara Madrasah

1. Penyelenggara Madrasah Yayasan Perguruan Pondok Pesantren

2. Organisasi Keagamaan/Yayasan Nahdlatul Wathan

3. Nomor Akta Pendirian Yayasan Akta Perubahan N0. 28, Tanggal 23 Maret 2011

4. No.Pengesahan

KEMHUMHUM AHU-203.AH.01.04.Tahun 2011,

Tanggal 7 April 2011

5. Ketua Yayasan TGH. Hasanain Juaini, Lc., MH 6. Nauangan Pondok Pesantren Pondok Pesantren Nurul

Haramain NW Narmada 7. No Statistik Pondok Pesantren 510052010005

Kepala Madrasah

1. Nama Kepala Madrasah Suriani, S.Pd 2. Status Kepegawian Non PNS/GYT 3. Nomor Telepon/HP 081915955988 Data Bantuan Oprasional Sekolah

1. Nama Bendahara BOS Sri Mariyani, S.Pd 2. Nomor Rekening BOS 1610002654551

3. Pemilik Rekening BOS MTs Putri NW Narmada

4. Nama BANK Mandiri Cabang Mataram

3. Sejarah Berdiri Dan Berkembangnya MTs Putri NW Narmada77 Pada tahun lima puluhan, masyarakat Narmada bermaksud melakukan perubahan dalam kehidupan mereka, terutama dalam bidang kehidupan beragama. Ketika itu mereka memang sudah mengenal dan mengamalkan ajaran agama, akan tetapi masih banyak kekurangan dan kelemahan. Apa yang mereka lakukan dan amalkan atas nama agama, ternyata banyak yang bukan merupakan ajaran agama. Tidak sedikit dari yang mereka yakini ataupun amalkan adalah merupakan paham leluhur dan animisme yang mereka anggap sebagai ajaran agama. Sehingga, dalam kehidupan beragama mereka banyak terjadi penyimpangan dari ajaran agama yang benar, karenanya mereka disebut sebagai Islam WAKTU TELU.

Berangkat dari itu, tokoh–tokoh masyarakat Narmada di bawah pimpinan Lalu Alwi ( Alm ) yang waktu itu menjabat sebagai camat Narmada, bersepakat untuk memperbaiki keadaan dan mereka menyadari betapa penting serta berhajatnya masyarakat Narmada akan adanya sebuah lembaga yang dapat dimanfaatkan untuk meluruskan pemahaman serta pengamalan agama mereka. Akhirnya, mereka pun mufakat dan dalam mufakat itu mereka sepakat bulat untuk mendirikan sebuah lembaga dengan nama "Djama'ah Islam Narmada "" yang disingkat ( DIN ).

77 Dokumentasi, Dikutip Tanggal 4 November 2018.

Dokumen terkait