• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

Dalam dokumen SKRIPSI FAHRURROZI - etheses UIN Mataram (Halaman 92-146)

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

B. Hasil Penelitian

3) Dampak positif dan negatif penggunaan media sosial terhadap minat belajar siswa kelas XI jurusan IPS di SMAN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016

a. Penggunaan Media Sosial Di SMAN 1 Gunungsari

Hairudin selaku kepala sekolah mengungkapkan dalam kegiatan wawancara yang dilakukan terkait dengan penggunaan media sosial di SMAN 1 Gunungsari, ia mengatakan bahwa: “Penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran dilakukan sejak 1 tahun terakhir dengan tujuan agar siswa lebih mudah dalam belajar. Oleh karena itu setiap siswa diharuskan membuat akun facebook supaya mudah untuk dikirimkan materi pelajaran yang diajarkan”.89

Selain itu juga bapak Izzudin selaku guru IPS Ekonomi mengatakan bahwa: “Dalam penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran, dilakukan melalui facebook . Setiap siswa harus menyerahkan akun facebooknya. Sebagian besar siswa memiliki perlengkapan berupa tablet, sehingga mempermudah guru untuk mengirimkan materi pelajaran IPS dikirimkan ke alamat akun masing-masing siswa. Bagi siswa yang tidak memiliki tablet dapat melihat materi yang dikirimkan melalui tablet temannya.”.90

89 Hairudin, Wawancara senin tanggal 22 Februari 2016 jam 13.30 WITA.

90 Izzudin, Wawancara selasa tanggal 23 Februari 2016 jam 09.30 WITA.

80

Hal senada juga diungkapkan oleh Husnul Fiqri, salah seorang siswa kelas XI B, yang mengatakan bahwa: “Senang kita belajar IPS Ekonomi, guru IPS ekonomi menyarankan agar membuat akun facebook melalui Yahoo.

Guru senantiasa mengirim semua materi pelajaran ke akun facebook masing- masing siswa. Hampir sudah satu tahun penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran diterapkan oleh guru IPS Ekonomi.”.91

Apa yang disampaikan oleh husnul Fiqri tersebut diperkuat oleh pernyataan Humdarwatun, salah seorang siswa kelas XI B yang menyatakan bahwa: “Sebenarnya saya kurang suka pelajaran menghapal termasuk mata pelajaran IPS, namun karena guru IPS Ekonomi mengajarkan kami dengan cara mengirim materinya ke akun facebook masing-masing siswa sehingga secara perlahan tumbuh minat baca yang pada akhirnya mampu menumbuhkan minat untuk belajar pada mata pelajaran IPS Ekonomi”.92

Pandangan tersebut relevan juga dengan ungkapan yang diutarakan oleh Marlina, salah seorang siswa kelas XI B SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran terutama mata pelajaran IPS Ekonomi mulai diterapkan sejak satu tahun yang lalu. Penerapannya dilakukan dengan cara guru mengirimkan materi pelajaran ke akun facebook para siswa”.93

91 Husnul Fiqri, Wawancara, Selasa tanggal 23 Februari 2016 jam 11.30 WITA.

92 Humdarwatun, Wawancara, Rabu tanggal 24 Februari 2016 jam 10.30 WITA.

93 Marlina, Wawancara, Kamis tanggal 25 Februari 2016 jam 09.30 WITA.

81

Selain itu Iqbal salah seorang siswa kelas XI B mengatakan bahwa:

“Guru menyuruh membuka akun facebook, melalui Yahoo. Guru IPS ekonomi menjelaskan bahwa materi pelajaran akan dikirimkan ke akun facebook masing-masing siswa. Dengan cara ini kami sangat senang mempelajari pelajaran IPS ekonomi.94

Guna membuktikan hasil wawancara di atas, dilakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media sosial pada saat pelajaran IPS Ekonomi yang dilakukan pada hari Rabu dan diperoleh gambaran bahwa betapa interaksi pembelajaran berjalan secara aktif dalam bentuk selain siswa mengkaji materi yang dikirimkan ke akun faceboknya, juga melakukan perbandingan dengan mencari artikel terkait sehingga para siswa saling adu argumentasi terhadap hal-hal yang dikajinya.95

Hasil observasi menunjukkan bahwa penggunaan facebok dalam pembelajaran dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu 1) memberikan penjelasan secara umum. Guru menjelaskan materi sesuai tema yang dipelajari misalnya berkaitan dengan pasar, guru berusaha mengilustrasikan pola transaksi yang terjadi di pasar sampai pada faktor produksi dan minat konsumen untuk membeli suatu barang. 2) membagi siswa menjadi beberapa kelompok, siswa dikelompokkan menjadi 4-5 3) mengirimkan materi pelajaran ke masing-masing akun facebok, 4) para siswa mencari bahan

94 Iqbal, Wawancara, rabu tanggal 24 februari 2016 jam 9.45 WITA.

95Observasi, rabu tanggal 24 Februari 2016 jam 09. 30 WITA.

82

perbandingan dalam bentuk artikel, 5) siswa melakukan diskusi dengan kelompoknya.96

Demikian pula hanya dengan penggunaan twitter, juga dilakukan mekanisme pembelajaran dengan memanfaatkan sistem kelompok. Masing- masing kelompok harus membuat akun twitter. Pembuatan akun twitter dibuat oleh kelompok disebabkan karena tingkat penggunaan akun twitter tersebut tidak sebanyak pengguna akun facebook. Hal ini sesuai dengan pendapat Alfina Dewi salah seorang siswi kelas XI B yang menyatakan bahwa

“kelompok kami disuruh untuk membuat akun twitter dengan nama akun sesuai kelompok. Pola ini didasarkan pada sedikitnya siswa yang memiliki akun twitter. Namun demikian semua anggota kelompok dapat memanfaatkan akun tersebut. Setelah guru IPS ekonomi menyampaikan materi selanjutnya untuk materi penugasan dalam bentuk kelompok akan di bagi ke masing-masing akun twitter kelompok”.97

Pandangan tersebut selaras dengan ungkapan yang diutarakan oleh Samsul Bohari salah seorang siswa kelas XI B yang menyatakan bahwa penggunaan media sosial twitter dapat mewujudkan aktivitas pembelajaran

96 Observasi, rabu tanggal 24 Februari 2016 jam 09. 45 WITA.

97 Alfina Dewi siswi kelas XI B IPS Ekonomi, Wawancara , jum’at tanggal 26 Februari 2016 jam 09.30 WITA

83

yang lebih bervariasi. Hal ini disebabkan tampilan konten yang ada di twitter berbeda dengan yang ada di Facebook 98

Pandangan di atas dibenarkan oleh guru IPS ekonomi yang mengatakan bahwa dikirimkannya materi pelajaran IPS Ekonomi ke akun twitter disebabkan banyak dari kalangan siswa yang tidak pernah menggunakan jejarig sosial twitter sehingga melalui pola ini maka tiap siswa dalam anggota kelompoknya akan berusaha belajar cara membuat akun serta pola dalam mengoperasikan konten materi yang dikirimkan ke masing-masing akun twitter kelompok.99

Untuk memperkuat temuan di atas maka dilakukan kegiatan observasi dan diperoleh hasil bahwa pengiriman materi ke akun twitter hanya dilakukan untuk pemberian tugas kelompok dan akun tersebut dibuat atas nama kelompok masing-masing.100

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan media sosial baik Facebook maupun twitter telah mampu mendorong antusiasme belajar siswa dalm bentuk adanya keinginan membandingkan materi yang dikirimkan ke akunnya dengan materi yang terdapat dalam artikel-artikel yang berkaitan. Melalui penggunaan akun

98 Samsul Bohari siswa kelas XI B IPS Ekonomi, Wawancara , kamis tanggal 25 Februari 2016 jam 10.30 WITA

99 Izzudin Wawancara dengan guru IPS Ekonomi tanggal 26 Februari 2016 jam 10.00 WITA.

100 Obsevasi, tanggal 26 Februari 2016 jam 11.00 WITA.

84

Facebook maupun twitter siswa dapat melakukan diskusi dengan teman kelasnya sekalipun mereka tidak bertemu secara langsung.

b. Dampak positif penggunaan media sosial terhadap minat belajar siswa kelas XI jurusan IPS di SMAN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016

Dalam konteks penelitian ini media sosial yang dijadikan sebagai media pembelajaran adalah media sosial facebook dan twitter. Alasan pihak guru SMAN 1 Gunungsari terutama guru IPS menjadikan dua media sosial ini sebagai media pembelajaran disebabkan oleh media sosial tersebut merupakan media sosial yang paling banyak digunakan oleh para remaja untuk melakukan interaksi komunikasi dengan temannya. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan bapak Izzudin guru IPS ekonomi, yang mengatakan bahwa: “media sosial itu sangat cocok untuk dijadikan sebagai media pembelajaran. Oleh karena itu para guru yang ada di SMAN 1 Gunungsari berusaha menggunakan media tersebut dalam mengajar terutama guru IPS ekonomi. Dampak yang muncul dengan penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran adalah dapat meningkatkan motivasi belajar bagi siswa, dalam bentuk adanya kesenangan dari siswa mencari bahan pembanding materi yang telah dikirimkan baik berupa artikel maupun blog”.101

101 Izzudin Wawancara, guru IPS Ekonomi , jum’at tanggal 26 Februari 2016 jam 09.00 WITA.

85

Pandangan tersebut relevan dengan pandangan yang diutarakan oleh waka Kurikulum SMAN 1 Gunungsari Isep Taufik Rachman yang mengatakan bahwa “Dampak positif dari penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran yaitu dapat miningkatkan minat belajar siswa, yang terlihat dari peningkatan kemamapuan siswa dalam melakukan diskusi maupun tanya jawab dengan guru. Hal ini disebabkan karena siswa dapat membuka materi pelajaran dengan membukan akun facebooknya”.102

Selain pandangan tersebut, Habiburrahman, salah seorang siswa kelas XI B IPS ekonomi di SMAN 1 Gunungsari mengatakan bahwa“Perubahan antusiasme belajar lahir ketika guru mengajarkan dengan menggunakan media sosial. Antusiasme dalam bentuk keinginan untuk membuka materi pelajaran, ini lahir dari adanya kemudahan dalam belajar, selain dapat bermain facebook dengan teman juga dapat membuka pelajaran yang ada dan bisa melakukan tukar pikiran dengan teman”.103

Ungkapan tersebut juga selaras dengan pandangan yang diutarakan oleh Dian Rahmawati salah seorang siswi kelas XI B IPS Ekonomi di SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa “terjadi perubahan dalam kegiatan belajar di rumah, di mana saat ini muncul rasa optimisme yang tinggi untuk dapat menguasai materi pelajaran. Hal ini disebabkan karena selain diajarkan melalui penjelasan yang rinci, juga dapat melihat materi dalam akun facebook.

102 Isep Taufik Rachman Waka Kurikulum di SMAN 1 Gunung Sari, wawancara, Sabtu tanggal 27, Februari 2016 jam 09.00 WITA.

103 Habiburrahman, wawancara, Sabtu tanggal 27 Februari 2016 jam 10.30 WITA.

86

Selain itu juga dapat melakukan diskusi dengan teman sendiri serta bisa mencari artikel yang sama”.104

Untuk membuktikan hal tersebut, maka dilakukan kegiatan observasi di lapangan dan diperoleh gambaran bahwa para siswa aktif melakukan diskusi dengan temannya serta saling menguji kemampuan yang dimilikinya dengan mengambil materi dari artikel lain yang ada di internet.105

c. Dampak negatif penggunaan media sosial terhadap minat belajar siswa kelas XI jurusan IPS di SMAN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016

Selain dampak positif di atas, tidak dapat dipungkiri bahwa penggunaan media sosial sebagai sarana atau media pembelajaran juga memiliki dampak negatif yang tidak dapat dihindari. Salah satu dampak negatif dari pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran adalah adanya sikap ketergantungan terhadap teknologi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Izzudin guru IPS ekonomi siswa kelas XI Jurusan IPS ekonomi di SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Para siswa akan menjadi tergantung pada teknologi baik dalam bentuk HP maupun komputer serta laptop, sehingga terkadang ketika ada materi pelajaran yang tidak bisa dikuasai padahal sudah dikirimkan pada akunnya, banyak yang

104 Dian Rahmawati siswi kelas XI B, wawancara, Sabtu tanggal 27 februari 2016, jam 11.00 WITA.

105 Observasi, Sabtu tanggal 27 Februari 2016, jam 11.30 WITA

87

beralasan bahwa di rumahnya mati lampu dan tidak dapat menggunakan HP, komputer atau leptop untuk belajar.106

Hal ini sejalah dengan ungkapan yang diutarakan oleh Hadri Ilahiya salah seorang siswa kelas XI Jurusan IPS ekonomi di SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Ketergantungan pada teknologi. Hal ini terutama sekali terlihat manakala akan belajar sementara cas HP maupun Laptop habis, sedangkan kondisi sedang mati lampu maka proses belajar tidak dapat dilakukan. 107

Demikian pula ungkapan yang diutarakan oleh Mashur salah seorang siswa kelas XI Jurusan IPS ekonomi di SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa:”Ketergantungan terhadap teknologi, terutama bagi kami yang tidak memiliki HP jenis android, akan sangat kesulitan untuk belajar.

Bahkan hanya untuk membaca materi pelajaran yang sudah dikirim melalui akun facebook. kami harus pergi ke Warnet pada saat sepulang sekolah ”.108

Dampak lain dari pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran adalah munculnya sifat konsumerisme. Hal ini memiliki arti bahwa para siswa akan semakin bersaing untuk memiliki fasilitas berupa HP, laptop bahkan yang model terbaru agar dapat diperlihatkan kepada temannya yang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Izzudin,

106 Izzudin, Wawancara dengan guru IPS Ekonomi , Senin tanggal 7 Maret 2016 jam 09.30 WITA

107 Hadri Ilahiya, Wawancara , Senin tanggal 7 Maret 2016 jam 10.30 WITA

108 Mashur, Wawancara , Senin tanggal 7 Maret 2016 jam 09.30 WITA

88

seorang guru IPS ekonomi kelas XI di SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Perubahan gaya hidup siswa sangat terasa sekali ketika kami memanfaatkan media sosial sebagai media pembelajaran. Para siswa akan berusaha untuk memiliki HP dan laptop model terbaru. Sehingga pada saat pembelajaran dilakukan saling menjatuhkan ketika melihat perangkat atau HP yang dimiliki temannya lebih rendah dari yang dimilikinya”.109

Pandangan tersebut seirama dengan ungkapan yang diutarakan oleh Suryadi, salah seorang siswa kelas XI B Jurusan IPS Ekonomi di SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Kesulitan yang dirasakan dari pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran adalah munculnya sikap saling bersaing dalam bentuk adanya keharusan untuk memiliki perangkat berupa HP yang canggih dan Laptop maupun tablet. Namun untuk memilikinya diperlukan biaya yang cukup besar bagi kami yang berasal dari golongan kurang mampu. Ketergantungan terhadap teknologi juga lahir pada siswa yang dibuktikan dengan malasnya siswa belajar manakala HP dan Laptopnya sedang tidak berfungsi”.110

Wujud lain dari penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran adalah terjadinya kesenjangan sosial di kalangan siswa. Para siswa akan berusaha tampil beda dengan temannya. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Mawardi salah seorang guru Sosiologi kelas XI

109 Izzudin, Wawancara, Sabtu tanggal 12 Maret 2016 jam 10.30 WITA

110 Suryadi,Siswa kelas XI B IPS Ekonomi. Wawancara, Sabtu tanggal 12 Maret 2016 jam 10.30 WITA

89

di SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Pemanfaatan media sosial sebagai media pembelajaran, telah mengakibatkan adanya kondisi kesenjangan sosial di kalangan para siswa. Siswa yang memiliki keluarga orang yang mampu senantiasa menunjukkan kemampuannya dengan memperlihatkan fasilitas berupa HP dan Laptop terbaru. Sedangkan bagi siswa yang kurang mampu hanya menggunakan HP model lama yang bahkan tidak memiliki kamera”.111

Pandangan serupa juga diutarakan oleh Junaidi salah seorang siswa kelas XI B di SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Terlihat perbedaan secara mencolok antara siswa yang berasal dari keluarga mampu dan tidak. Suasana sebelum dimulainya kegiatan pembelajaran, lebih dijadikan sebagai ajang saling pamer di kalangan siswa”.112

Pandangan serupa juga diutarakan oleh Marianah salah seorang siswi kelas XI B di SMAN 1 Gunung Sari, ia mengatakan bahwa: “Di sisi lain akan berdampak buruk dari penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran, yaitu perubahan sifat siswa yang sebelumnya hanya menampilkan kemampuan intelektual berubah menjadi lebih agresif dalam hal-hal yang berkaitan dengan fasilitas belajar yang dapat dibelikan oleh pihak orang tua

111 Mawardi, guru sosiologi SMAN 1 Gunungsari. Wawancara ,Senin tanggal 14 Maret 2016 jam 10.30 WITA

112 Junaidi. Siswa kelas XI B IPS Ekonomi. Wawancara , Senin tanggal 14 Maret 2016 jam 10.45 WITA

90

yang berakibat pada adanya sikap saling meremehkan antara yang satu dengan yang lainnya”. 113

Hal di atas dibuktikan dengan hasil observasi yang menunjukkan bahwa selain siswa yang aktif dalam melakukan kegiatan diskusi juga terdapat beberapa orang siswa yang terlihat kurang memperhatikan materi yang dikirimkan lewat akun facebooknya.114

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran telah mendorong perubahan sikap serta tingkah laku siswa menjadi lebih senang pamer yang pada gilirannya melahirkan kesenjangan sosial di kalangan siswa.

d. Solusi dari dampak negatif penggunaan media sosial terhadap minat belajar siswa kelas XI jurusan IPS di SMAN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016

Upaya yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan dalam rangka mencari jalan keluar dari permasalahan yang ditimbulkan oleh penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran. Hal ini penting untuk dilakukan agar tidak menjadikan sekolah sebagai ajang persaingan dalam bidang ekonomi. Jalan keluar tersebut harus bersifat selektif dan kreatif sehingga mentalitas dari para siswa dapat diarahkan menjadi lebih baik namun tetap terwujud kondisi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

113 Marianah. Siswi kelas XI B. Wawancara, Senin tanggal 14 Maret 2016 jam 10.30 WITA

114 Observasi, Rabu tanggal 16 Maret 2016 jam 08.30- 09.30 WITA.

91

Guna menghindari dampak negatif dari penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran maka penggunaannya dibatasi hanya pada mata pelajaran tertentu saja. Adapun mata pelajaran yang selaras dengan media sosial sebagai media pembelajarannya adalah pada mata pelajaran IPS Ekonomi, Sosiologi, dan Antropologi. Hal ini selaras dengan pendapat yang diutarakan oleh bapak Izzudin salah seorang guru IPS Ekonomi kelas XI B SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Mata pelajaran yang diajarkan dengan menggunakan media sosial hanya terbatas pada mata pelajaran yaitu IPS Ekonomi, Sosiologi dan Antropologi. Cocoknya penggunaan media sosial pada mata pelajaran tersebut disebabkan karena materi yang dibahas adalah materi pelajaran yang bersifat sosial”.115

Pandangan tersebut juga selaras dengan ungkapan yang diutarakan oleh Jaka Santoni salah seorang siswa kelas XI di SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Materi pelajaran yang masih menggunakan media sosial sebagai media pembelajaran adalah materi pelajaran IPS Ekonomi, Sosiologi, dan Antropologi. Hal ini disebabkan karena tidak semua siswa memiliki jenis Hp yang dapat tersambung dengan internet. Kondisi ini tentu menjadikan kegaduhan serta dijadikan sebagai ajang pamer. Untuk mengatasi hal tersebut maka siswa dibuat dalam bentuk kelompok yang mana masing-masing kelompok harus mampu menjelaskan materi yang diberikan. Hal ini

115 Izzudin, Wawancara, Rabu tanggal 16 Maret 2016 jam 11.00 WITA

92

mendorong setiap siswa fokus pada penyelesaian masalah bukan pada alatnya”.116

Pandangan di atas juga sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Asmuni salah seorang siswa kelas XI B di SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran di SMAN 1 Gunungsari hanya dilakukan pada mata pelajaran tertentu saja. Hal ini disebabkan karena ketika semua mata pelajaran menggunakan media sosial sebagai media pembelajaran telah mengakibatkan persaingan di kalangan siswa”.117

Pandangan tersebut juga selaras dengan pendapat yang diutarakan oleh Isep Taufikr rachman Waka Kurikulum di SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Perubahan kebijakan dari yang sebelumnya semua materi pelajaran dengan tujuan untuk menjadikan kondisi kelas lebih selaras dengan tujuan pendidikan yaitu sebagai tempat untuk menuntut ilmu”.118

Selain strategi di atas, agar para siswa tidak membawa tergantung pada HP, maka pada saat pembelajaran mata pelajaran IPS Ekonomi, Sosiologi dan Antropologi senantiasa memanfaatkan laboraturium komputer sekolah yang berjumlah 34 unit. Hal ini relevan dengan pandangan yang diutarakan oleh Izzudin seorang guru IPS yang mengatakan bahwa: Solusi

116 Jaka Santoni, Wawancara, Kamis tanggal 17 Maret 2016 jam 10.30 WITA

117 Asmuni, Wawancara, Kamis tanggal 17 Maret 2016 jam 09.30 WITA

118 Isep Taufikrrachman Waka Kurikulum, Wawancara , Selasa tanggal 15 Maret 2016 jam 11.30 WITA

93

dalam bentuk memanfaatkan laboraturium sekolah pada saat jam pelajaran IPS ekonomi, Antropologi dan Sosiologi. Hal ini juga bertujuan untuk mengatasi kendala dalam bentuk terdapatnya siswa yang tidak memiliki jenis Hp yang dapat digunakan untuk internetan, sehingga tidak ada lagi alasan bahwa ia tidak memahami materi pelajaran yang telah dikirimkan ke akun facbooknya tidak bisa dibuka atau tidak memiliki sarana untuk membukanya.119

Pandangan tersebut juga seirama dengan pendapat yang diutarakan oleh Suryani salah seorang siswi kelas XI B di SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Pemanfaatan laboraturium komputer sekolah sebagai sarana untuk belajar pada saat guru menggunakan media sosial sebagai media pembelajaran telah menjadikan setiap siswa dapat mengakses materi yang dikirimkan ke akun facebook siswa”.120

Pendapat tersebut juga sesuai dengan pendapat yang diutarakan oleh Hamzan Wadi, salah seorang siswa kelas XI B SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Suasana pembelajaran terasa lebih nyaman dan penuh dengan aktivitas persaingan yang sehat dalam hal seberapa besar kemampuan dapat memahami materi yang telah dibaca dalam akun facebook yang telah dikirimkan oleh guru”.121

119 Izzudin, guru IPS Ekonomi. Wawancara ,Rabu tanggal 16 Maret 2016 jam 10.30 WITA

120 Suryani. Siswi kelas XI B. Wawancara , Rabu tanggal 16 Maret 2016 jam 10.30 WITA

121 Hamzan Wadi. Siswa kelas XI B. Wawancara , Rabu tanggal 16 Maret 2016 jam 11.30 WITA

94

Hasil observasi menunjukkan bahwa para siswa melakukan interaksi aktif dalam kegiatan pembelajaran IPS Ekonomi. Suasana kelas juga nampak lebih aktif dalam belajar. Selain itu juga guru hanya memberikan penjelasan kunci saja. Sedangkan selebihnya dapat dibaca pada materi yang dikirimkan lewat akun facebooknya.122

122 Observasi, Rabu tanggal 16 Maret, 2016

95 BAB III PEMBAHASAN

A. Penggunaan media sosial dikalangan siswa kelas XI jurusan IPS di SMAN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016.

Penggunaan media sosial dikalangan siswa kelas XI jurusan IPS di SMAN 1 Gunungsari dilakukan dengan memanfaatkan Yahoo, setiap siswa harus menyerahkan akun facebooknya. Dalam penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran, dilakukan melalui yahoo. Setiap siswa harus menyerahkan akun facebooknya. Materi pelajaran IPS Ekonomi dikirimkan ke alamat akun masing- masing siswa.

Pola pengiriman materi melalui akun facebook dan twitter ini dapat menyebabkan lahirnya minat belajar siswa. Hasil temuan ini dapat dilihat dari beberapa aspek yang ditemukan dalam penelitian yang memperlihatkan bahwa antusiasme siswa cukup tinggi. Perubahan karakter tersebut disebabkan oleh adanya interaksi di kalangan siswa dengan membandingkan antara materi yang dikirimkan dengan materi yang terdapat dalam artikel-artikel yang ada.

Proses tersebut di atas akan melahirkan dampak pada terwujudnya kondisi pembelajaran yang aktif dan menyenangkan. Selain itu siswa menjadi lebih kreatif dalam mencari bahan baru yang selaras doengan materi yang dikirimkan ke akun facebook dan twitter. Kreativitas tersebut terbangun seiring dengan proses pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada masing-masing siswa untuk memperkaya materi pelajaran yang telah dikirimkan lewat akun facebook dan twitter.

Dalam dokumen SKRIPSI FAHRURROZI - etheses UIN Mataram (Halaman 92-146)

Dokumen terkait