• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kehadiran Peneliti

Dalam dokumen SKRIPSI FAHRURROZI - etheses UIN Mataram (Halaman 73-86)

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

2. Kehadiran Peneliti

Tujuan utama kehadiran peneliti di lokasi dimana proses penelitian dilakukan untuk melakukan upaya pencarian dan pengumpulan data yang berhubungan dengan dampak penggunaan media sosial terhadap minat belajar siswa kelas XI jurusan IPS di SMAN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016. guna mendapatkan data yang valid dan akurat seperti yang diinginkan atau diharapkan oleh peneliti baik itu data yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti.

Kehadiran peneliti di lapangan sangat diperlukan guna mengumpulkan pelaksanaan triangulasi terhadap data-data tersebut. Kehadiran peneliti di lapangan sangat menentukan, karena kehadiran peneliti disini maksudnya adalah peran serta dalam upaya peneliti memperoleh data terhadap hasil penelitian yang dilakukan, karena kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, sekaligus perencanaan dalam pelaksanaan pengumpulan data yang sama.

Instrumen penelitian yang utama adalah peneliti sendiri67. Kehadiran peneliti di lapangan merupakan suatu keharusan agar informasi yang diperoleh benar-benar sesuai dengan keadaan yang ada di lapangan karena di lapangan peneliti lebih banyak berhubungan dengan informasi sekaligus pengamat partisipasi. Dalam hal ini kehadiran peneliti bukan ditujukan untuk

67 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2005), h. 207.

61

mempengaruhi subjek penelitian, tetapi untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dengan ikut terlibat langsung di lapangan.

3. Sumber Data

Adapun yang dimaksud dengan sumber data yaitu “subjek dari mana data dapat diperoleh.”68 Berdasarkan pandangan di atas diketahui bahwa data yang diperoleh dalam penelitian akan menjadi bahan sebagai kajian dalam analisis data penelitian. Untuk itu peneliti merumuskan beberapa sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini.

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah : a) Kepala Sekolah

b) Guru Bidang Study

c) Seluruh Siswa-Siswi kelas XI B di SMAN 1 Gunungsari, yang berjumlah 31 orang. Karna kelas inilah pengguna facebook dan twitter terbanyak.69 4. Prosedur Pengumpulan Data

Kegiatan penelitian tentunya diperlukan suatu cara atau metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian. Metode-metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu : observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk lebih jelasnya metode- metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:

68 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:Rineka Cipta, 2006), h. 129.

69 Observasi, tanggal 26 agustus 2015, jam 09.30 WITA

62 a. Observasi

Metode observasi adalah dasar ilmu untuk mengetahui kebenaran ilmu.70 Menurut Riyanto, observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian.71

Sedangkan menurut Suharsimi observasi suatu aktiva yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata.72

Berdasarkan pengertian observasi di atas dapat diketahui bahwa observasi adalah pengumpulan data dengan cara mengamati obyek yang diselidiki dan kemudian dicatat secara sistematis dan menyeluruh. Langkah yang ditempuh peneliti melalui observasi ini langsung ke tempat atau obyek penelitian untuk mengamati dan menganalisa keadaan dan situasi yang sedang berlangsung di SMAN 1 Gunungsari Lombok Barat.

Observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap obyek penelitian.73 Observasi adalah teknik penilaian dengan cara mengamati tingkah laku pada situasi tertentu. Ada dua jenis observasi, yaitu obervasi partisipatif dan nonpartisipatif. Observasi partisipatif adalah observasi yang dilakukan dengan menempatkan observasi sebagai bagian dimana observasi itu dilakukan. Misalnya ketika observasi ingin mengumpulkan informasi bagaimana aktifitas siswa dalam

70 Nasution, Metode Research (Penelitian Ilmiah) (Jakarta:Bumi Aksara,2004), h.141.

71 Yatim Riyanto, Metodelogi Penelitian Pendidikan (Surabaya:SIC,2012), h.78.

72 Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta:Rineka Cipta,2006), h.156.

73 Yatim Riyanto, Metode Penelitian ….. h. 79.

63

kegiatan diskusi, maka sambil melakukan pengamatan, observer juga merupakan bagian dari peserta diskusi. Observasi nonpartisipatif adalah observasi yang dilakukan dengan cara observer murni sebagai pengamat.

Artinya, observer dalam melakukan pengamatan tidak aktif sebagai bagian dari kegiatan itu, akan tetapi ia berperan semata-mata hanya sebagai pengamat saja. Oleh sebab itu, salah satu kelemahan observasi nonpartisipatif adalah kecendrungan yang diobservasi untuk berprilaku dibuat-buat sangat tinggi.74

Data yang didapat melalui observasi ini yaitu proses penggunaan media sosial terhadap minat belajar siswa kelas XI jurusan IPS di SMAN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016.

b. Wawancara

Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data yang menghendaki komunikasi langsung antara peneliti dan subyek atau responden.75Sedangkan menurut Nasution, wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal untuk memperoleh imformasi dari responden.76

Wawancara merupakan salah satu metode untuk memperoleh data di lokasi penelitian dengan bertanya langsung terhadap orang-orang yang dibutuhkan imformasinya.

74 R. Ibrahim, Wina sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta:Rajawali Pers, 2011), h.

58-59

75 Yatim Riyanto, Metodelogi Penelitian ….. h.67

76 Nasution, Metode Research….. h.142

64

Wawancara yang digunakan adalah wawancara tersusun artinya sebelum melakukan wawancara atau turun ke lapangan pewawancara menyusun pertanyaan yang akan diajukan.

Esterberg dalam bukunya sugiono mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara tersteruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur.77

1) Wawancara terstruktur (structured interview)

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dangan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

2) Wawancara semiterstruktur (semistructured interview)

Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur.Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.

3) Wawancara takterstruktur (unstructured interview)

Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

77Ibid, h. 73-74.

65

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk mengumpulkan datanya.

Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa gari-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara takterstruktur (unstructured interview) dikarenakan ingin menemukan permasalahan yang lebih terbuka dan lebih obyekif dalam pemberian suatu informasi atau sebuah data yang akan diperoleh.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah barang-barang tertulis.78Sedangkan Riyanto, dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data-data yang sudah ada.79

Penelitian ini, dokumen yang diperlukan berupa catatan-catatan keadaan sekolah, kepala sekolah, guru-guru dan siswa, administrasi, sarana dan prasarana dan struktur organisasi.

5. Tekhnik Analisis Data

Bogdan Dan Biklen dalam Moleong, analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja mengorganisasikan data, memilah- milahnya, mencari, menemukan pola dan menemukan apa yang didapat diceritakan kepada orang lain.80

78Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian …..,h. 158.

79 Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian …..h. 84.

80 Lexy J. Moleong, Metododologi….., h.248.

66

Analisis data menurut Patton dalam bukunya Thirin adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan urain dasar. Analisis data pada penelitian kualitatif tidak dimulai ketika pengumpulan data telah selesai, tetapi sesungguhnya berlangsung sepanjang penelitian dikerjakan.81

Dipihak lain, analisis data kualitatif Lexy J. Meleong mengemukakan pendapat Seiddel proses analisis data berjalan sebagai berikut, yaitu : Mencatat, Mengumpulkan, dan Berfikir. 82

a) Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

b) Mengumpulkan, memilih-memilah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya.

c) Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.

Selanjutnya menurut Janice McDrury (Collaborative Group Analysis of Data) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut, yaitu:

Membaca, Mempelajari, dan menuliskan.83

81 Thirin, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan Konseling, (Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2012), h. 142.

82Lexy J. Moleong, Metode Penelitia……, h. 284.

83Ibid.

67

1) Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data.

2) Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data.

3) Menuliskan ‘Model’ yang ditemukan.

Dalam hal analisis data, peneliti menggunakan data kualitatif yaitu kegiatan menganalisa data berupa bahan yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan kemudian membahas dan menguraikannya dari hal- hal yang bersifat khusus kemudian menarik suatu kesimpulan secara umum. Menurut Milles dan Hubberman dalam bukunya Sugiono, ada tiga langkah dalam menganalisis data antara lain : Reduksi Data, Display Data, dan Verifikasi Data.84

a. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan pokoknya.

Dengan demikian, data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Dalam mereduksi data peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama penelitian kualitatif adalah pada temuan-temuan di lapangan. Misalnya dalam temuan diperoleh data dokumentasi dalam bentuk profil sekolah,

84 Sugiono, Metode ….., h. 247.

68

maka hanya akan mengambil hal-hal yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan pada penelitian ini seperti jumlah guru, jumlah siswa serta sarana dan prasarana.

b. Display Data (Display)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya akan dilakukan adalah mendisplay data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan hubungan antara kategori, dan sejenisnya.

Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya dalam melakukan display data peneliti menggunakan teks yang naratif. Data yang telah dipilih tersebut selanjutnya akan ditampilkan atau disajikan dalam paparan data hasil temuan.

c. Verifikasi Data

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang ditemukan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian, kesimpulan

69

dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, mungkin juga tidak karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam rumusan kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan.

6. Kredibilitas Data (Keabsahan)

Kredibilitas data bertujuan untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan. Dan penjelasan yang diberikan tentang dunia kenyataan sesuai dengan sebenarnya yang ada atau terjadi. Untuk memperoleh keabsahan data yang diperlukan tekhnik pemeriksaan, sehingga diperoleh informasi yang absah dapat digunakan teknik-teknik seperti yang dikemukakan oleh Moleong dalam bukunya Sugiono sebagai berikut: a) Perpanjangan pengamatan, b) Pemeriksaan teman sejawat.85

a) Perpanjangan Pengamatan

Kelapangan melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini berarti hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab (tidak ada jarak lagi), semakin terbuka saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Oleh karena itu peneliti menggunakan teknik

85 Sugiono, Memahami Penelitian ……, h. 122.

70

ini agar data yang peneliti maksud mendapatkan data yang lebih valid dan pasti yang sesuai dengan apa yang peneliti maksudkan. Kegiatan memperpanjang keikutsertaan melalui pengamatan dilakukan dalam rangka mengji hasil temuan sebelumnya sehingga tidak ada keraguan terkait hasil yang telah diperoleh.

b) Triangulasi

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.

1) Triangulasi sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Adapun tringulasi sumber disini ialah kepala sekolah, guru mata pelajaran, dan para siswa-siswi.

Teriangulasi sumber ini berusaha membandingkan antara pendapat sumber yang satu dengan yang lain seperti membandingkan pendapat yang diutarakan oleh kepala sekolah dengan guru IPS. Contoh kepala sekolah mengatakan bahwa di SMAN 1 Gunung Sari telah dilengkapi dengan media pembelajaran yang dapat menunjang proses pembelajaran secara aktif dan menyenangkan. Hasil wawancara dengan guru IPS

71

menunjukkan bahwa media pembelaaran memang telah memadai namun jumlah media yang masih bisa diopersionalkan dengan baik hanya beberapa saja.

2) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu di cek dengan observasi, dokumentasi, atau kuesioner. Bila dengan 3 (tiga) teknik pengujian kredibilitas data tersebut, menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandangnya berbeda-beda. Contoh hasil wawancara dengan guru IPS mengatakan bahwa dalam proses pembelajaran senantiasa dilakukan dengan memanfaatkan media internet dengan mengirimkan file pembelajaran ke masing-masing alamt akun siswa, namun dalam hasil observasi yang dilakukan ternyata media tersebut hanya dilakukan pada pelajaran IPS, maka yang akan dibenarkan yaitu hasil observasi.

72 c) Menggunakan Bahan Referensi

Yang dimaksud dengan bahan referensi disini adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.

Sebagai contoh, data hasil wawancara perlu didukung dengana adanya rekaman wawancara. Data tentang interaksi manusia, atau gambaran tentang suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif, seperti kamera, handycam, alat rekam suara sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam laporan penelitian, sebaiknya data- data dikemukakan perlu dilengkapi dengan foto-foto atau dokumen autentik, sehingga menjadi lebih dapat dipercaya. Refrensi ini dimaksudkan untuk menguatkan hasil temuan di anataranya dengan menggunakan buku refrensi yang berkaitan dengan minat belajar termasuk bukunya Sardiman yang mengatakan bahwa minat belajar adalah daya dorong seseorang dalam melakukan suatu aktivitas dalam kegiatan pembelajaran.

73 BAB II

PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis SMAN 1 Gunungsari

SMA Negeri 1 Gunungsari merupakan salah satu SMA yang ada di jalan Pariwisata No. 78, Desa Gunungsari Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Kode Pos 83351 dengan NSS dan NDS: 30.1.23.01.09.009, NPSN:

50200386, Surat Izin Operasional: No. 425.11/1730-Dikmen/DPK/2003 Tanggal 27 Oktober 2003, Status Akreditasi: B, Tahun Didirkan: 1994, Tahun Beroperasi : 1994 Status Tanah: Hak Guna Pakai, Luas Tanah: ± 30.000 m2, Luas Banguna:

1.700 m2 dengan Luas Pekarangan Sekolah: ± 10.000 m2. Secara geografis SMAN 1 Gunungsari dengan batas-batas sebagai berikut:

Sebelah Timur : Polsek Gunungsari Sebelah Barat : Persawahan Sebelah Utara : Rumah Penduduk Sebelah Selatan : Jl. Raya Pariwisata 2. Keadaan Sarana dan Prasarana

Guna menunjang proses pembelajaran SMAN 1 Gunungsari dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai, baik ruang belajar perpustakaan maupun perlengkapan lainnya sehingga kondisi pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan yaitu dalam keadaan aman nyaman dan cukup efektif dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

74

Adapun mengenai keadaan sarana dan prasarana SMAN 1 Gunungsari sebagaimana tercantum pada tabel berikut:

Tabel 2.1 Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 1 Gunungsari Tahun Ajaran 2015/2016.86

No Nama Barang/Merk Jumlah

Keadaan

Ket.

Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

1 Komputer 34 unit 10 - 24

2 Laptop 6 unit 4 1 1

3 LCD Proyektor 6 unit 3 - 3

4 Layar LCD 1 unit 1 - -

5 Mesin ketik 4 unit 1 3 -

6 Mesin hitung 4 unit 3 - 1

7 Mesin stensil 2 unit - - 2

8 Mesin Riso 1 unit 1 - -

9 Mesin Printer 6 unit 2 2 2

10 Televisi 2 unit 2 - -

11 AC 5 unit 3 - 2

12 Lemari 14 unit 14 - -

13 Meja guru/TU 45 unit 45 - -

14 Kursi guru/TU 45 unit 45 - -

15 Meja siswa 620 unit 520 - 100

16 Kursi siswa 620 unit 520 - 100

17 File kabinet 3 unit 3 - -

18 Rak Buku 5 unit 5 - -

19 Meja baca kelompok 6 unit 6 - -

20 Lemari buku 2 unit 2 - -

21 Lemari katalog 1 unit 1 - -

22 Rak koran 2 unit 2 - -

23 Brankas 3 unit 3 - -

24 Tape 2 unit 2 - -

25 Megaphone 1 unit 1 - -

26 Mesin Absen Sidik Jari 4 unit 4 - -

86 Dokumentasi, SMAN 1 Gunungsari, Sabtu tanggal 15 Februari 2016. Jam 10.30 WITA

75

Tabel 2.2 Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 1 Gunungsari Tahun Ajaran 2015/2016 dalam bentuk ruangan87

No Nama Jenis Ruangan Jumlah

Keadaan

Ket.

Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

1 Rg. Kepala Sekolah 1 1 - -

2 Rg. Guru 1 1 - -

3 Rg. Tata Usaha 1 1 - -

4 Rg. Belajar Teori 27 27 - -

5 Rg. Lab. Komputer 2 - 1 1

6 Rg. Perpustakaan 1 1 - -

7 Rg. UKS 1 1 - -

8 Rg. WC Kepsek 1 1 - -

9 Rg. WC/Guru &

Pegawai

2 2 - -

10 Rg. WC/ Siswa 7 6 - 1

11 Mushalla 1 1 - -

12 Rg. Lab. Bio/Kimia 1 1 - -

13 Rg. Lab. Fisika 1 1 - -

14 Rg. Lab. Bahasa 1 1 - -

15 Rg. Penjaga Sekolah 1 1 - -

16 Rg. Kopsis 1 1 - -

17 Rg. Gudang 1 1 - -

3. Keadaan Siswa SMAN 1 Gunungsari

Dalam proses belajar mengajar, siswa menduduki peranan yang sangat penting karena siswa yang akan menjadi salah satu tolak ukur berhasil tidaknya proses belajar-mengajar. Oleh karena itu, keberadaan dan peran aktif siswa mutlak diperlukan dalam proses pembelajaran. Adapun jumlah siswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran di SMAN 1 Gunungsari cukup banyak dari kelas X sampai kelas XII secara keseluruhan berjumlah 862 siswa dengan

87 ibid

76

jumlah rombongan belajar 27 rombongan belajar. Data secara keseluruhan dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 2.3 Data Siswa SMAN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/201688 No Jenjang

Kelas

Jurusan Jumlah Rombel

Jumlah Siswa

1 Kelas X - 9 333

2 Kelas XI IPS 4 124

IPA 4 100

Bahasa 1 32

3 Kelas XII IPS 4 139

IPA 4 108

Bahasa 1 26

Jumlah 27 862

Dari paparan data di atas terlihat bahwa jumlah siswa di SMAN 1 Gunungsari sebanyak 862 siswa.

4. Keadaan Guru Negeri SMAN 1 Gunungsari

Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan proses belajar mengajar. Guru berkewajiban menyajikan dan menjelaskan materi pembelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah dicanangkan. Dalam hal ini dibutuhkan kemampuan dan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya.

Tabel 2.4 Jumlah Guru SMAN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016

NO NAMA NIP Jabatan

1 Hairuddin, S.Pd, M.Pd 197006201994121002 Kepala Sekolah

2 Drs. Made Sutamba 195512311980031273 B. Indonesia

3 Dra. Anita Rahman 195509141987032001 BK

4 Drs. Daiful Kamal, MM 195701151988031007 BK

5 Drs. Izzudin, MM 196011291988031007 Ekonomi

88 Ibid.

77

6 Drs. Muhaimin, MM 196212311992021007 B.Inggris/Wk.Humas

7 Drs. Rahmat Mulyadi 196510231992031013 PPKN

8 Dra. Masita 196411091993032006 B.Indonesia

9 Suhirdi, S.Pd 196706271991011003 Kimia

10 Drs. Joko Susanto 196607081993031003 Seni Budaya

11 Sukri, BA 195912311987031193 BK

12 Isep Taufik Rachman, S.Pd 196812231992011001 Fisika/Wk.Kur

13 Drs. Dondi Yustianto 196512271992031007 Penjas

14 Drs. Nurhadi 196704141993031017 Matematika

15 I Made Sujaya Putra, S.Pd 197007111994031008 Biologi

16 Kaharudin, S.Pd 196812311994121048 Seni Budaya

17 I Made Narta Widianta, S.Pd 196907091994121002 Fisika

18 Izzuddin, S.Ag, M. Pdi 197201311997021002 PAI

19 Intan Datu Hilwah, S.Pd 196710051991012002 Kimia

20 Drs. Hilman 196607051998021004 BK/Wk.Kesiswaan

21 Ahmad Subayin, S.Pd 197612312001121008 Biologi

22 Dra. Ni Nengah Surtiani 196709242001122001 PAH

23 Abdul Sahid, S.Pd 197011061998021005 B.Inggris

24 Ahmad Hanafi, S.Sos 197404012007011017 Sejarah

25 Ni Ketut Sudarni, S.Pd 197704052003122016 B.Indonesia

26 Nining Karyani, S.Pd 197204252007012014 PPKN

27 Titi Zuraidah Aziroh, S.Pd 197111242005012008 Matematika

28 Nana Suryana.SP 197011142006042008 Matematika

29 Dra. Muazah 196608132007012008 PAI

30 Sulhiyah, S.Pd 198209102006042021 Biologi

31 Hameri, S.Sos 197110152007012011 Ekonomi

32 Rina Kus Andriani, S.Pd 197009232007012021 B.Inggris

33 Siti Maawiyah, S.Pd 196812312007012224 PPKN

34 Sri Akhyani, S.Pd 197801012008012045 Geografi

35 Pebrina Hirniawati, S.Pd 1984021420099012004 Kimia

36 Wasti Dwi Hariyani, ST 197810232009012005 Fisika

37 Sri Ulan Ningsih, S.Pd 198010152009012004 BK

38 Henny Sri Wahyuni, SE. 197911162009012005 Ekonomi

39 Fina Nuzulur Rahmatyani, S.Pd 198502182009012006 Matematika

40 Mutia Wardani, S,Pd 107010062007012012 B.Inggris

41 Sri Ratnaningsih, S. Pd B.Jerman

42 Muhamad Jaki, S. Pd B.Inggris

43 Pamungkas, SE Mulok

44 Ulfa Diniati, S.Pd B.Jerman

45 A. Toyyiburrahman, S. Pd Penjas

46 Khalilurrahman, S.Pd TIK

47 Ikhsan, A.Md Mulok

48 Husain Idrus, S.Pd TIK

49 Supartini, S.Pd Geografi

78

50 Hendra Gunawan, S.Pd Sejarah

51 Rina Setyorini, S.Pd, M.Pd Sejarah

52 Siti Marji'ah, S.Pd TIK

5. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 gunungsari

Sebagai suatu lembaga pendidikan maka SMAN 1 Gunungsari harus memiliki struktur organisasi sebagai gambaran terorganisasinya pembagian tugas dalam lembaga atau organisasi tersebut. Hal itu mutlak dibutuhkan demi efektifitas dan efisiensi kerja untuk tercapainya tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.

Untuk lebih jelasnya tentang struktur organisasi SMAN 1 Gunungsari dapat dilihat di lampiran 1.

79 B. Hasil Penelitian

3) Dampak positif dan negatif penggunaan media sosial terhadap minat belajar siswa kelas XI jurusan IPS di SMAN 1 Gunungsari Tahun Pelajaran 2015/2016

a. Penggunaan Media Sosial Di SMAN 1 Gunungsari

Hairudin selaku kepala sekolah mengungkapkan dalam kegiatan wawancara yang dilakukan terkait dengan penggunaan media sosial di SMAN 1 Gunungsari, ia mengatakan bahwa: “Penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran dilakukan sejak 1 tahun terakhir dengan tujuan agar siswa lebih mudah dalam belajar. Oleh karena itu setiap siswa diharuskan membuat akun facebook supaya mudah untuk dikirimkan materi pelajaran yang diajarkan”.89

Selain itu juga bapak Izzudin selaku guru IPS Ekonomi mengatakan bahwa: “Dalam penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran, dilakukan melalui facebook . Setiap siswa harus menyerahkan akun facebooknya. Sebagian besar siswa memiliki perlengkapan berupa tablet, sehingga mempermudah guru untuk mengirimkan materi pelajaran IPS dikirimkan ke alamat akun masing-masing siswa. Bagi siswa yang tidak memiliki tablet dapat melihat materi yang dikirimkan melalui tablet temannya.”.90

89 Hairudin, Wawancara senin tanggal 22 Februari 2016 jam 13.30 WITA.

90 Izzudin, Wawancara selasa tanggal 23 Februari 2016 jam 09.30 WITA.

80

Hal senada juga diungkapkan oleh Husnul Fiqri, salah seorang siswa kelas XI B, yang mengatakan bahwa: “Senang kita belajar IPS Ekonomi, guru IPS ekonomi menyarankan agar membuat akun facebook melalui Yahoo.

Guru senantiasa mengirim semua materi pelajaran ke akun facebook masing- masing siswa. Hampir sudah satu tahun penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran diterapkan oleh guru IPS Ekonomi.”.91

Apa yang disampaikan oleh husnul Fiqri tersebut diperkuat oleh pernyataan Humdarwatun, salah seorang siswa kelas XI B yang menyatakan bahwa: “Sebenarnya saya kurang suka pelajaran menghapal termasuk mata pelajaran IPS, namun karena guru IPS Ekonomi mengajarkan kami dengan cara mengirim materinya ke akun facebook masing-masing siswa sehingga secara perlahan tumbuh minat baca yang pada akhirnya mampu menumbuhkan minat untuk belajar pada mata pelajaran IPS Ekonomi”.92

Pandangan tersebut relevan juga dengan ungkapan yang diutarakan oleh Marlina, salah seorang siswa kelas XI B SMAN 1 Gunungsari yang mengatakan bahwa: “Penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran terutama mata pelajaran IPS Ekonomi mulai diterapkan sejak satu tahun yang lalu. Penerapannya dilakukan dengan cara guru mengirimkan materi pelajaran ke akun facebook para siswa”.93

91 Husnul Fiqri, Wawancara, Selasa tanggal 23 Februari 2016 jam 11.30 WITA.

92 Humdarwatun, Wawancara, Rabu tanggal 24 Februari 2016 jam 10.30 WITA.

93 Marlina, Wawancara, Kamis tanggal 25 Februari 2016 jam 09.30 WITA.

Dalam dokumen SKRIPSI FAHRURROZI - etheses UIN Mataram (Halaman 73-86)

Dokumen terkait