• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORITIK

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang akan dilakukan adalah “ Efektivitas Metode Diskusi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Akidah Ahlak Kelas VIII A di MTs Salafiyah Kota Cirebon. “

Untuk mendukung penlitian ini, berikut ini disajikan hasil penelitian yang eleven dengan yang sudah dilakukan penelitian tersebut adalah:

1. Penelitian ini dirujuk pada skripsi yang dilakukan oleh Siti Nufiqoh.(2013) dalam skripsi yang berjudl” Efektivitas Metode Picture

37Tim Pemgembangan MKPD, Kurikulum dan Pembelajaran (Cet. I; Jakarta: Rajawali Perss 2013), h. 140.

and Picture Terhadap Hasil Belajar Fqih MTs Wathoniyah Japurabakti kecamatan stanajapura Kabupaten Cirebon” kesimpulan dri penelitian ini bahwa hasil penelitian tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa, serta aktif dan berfikir kritis dalam proses pembelajaran menggunakan metode ini.

2. Penelitian ini dirujuk pada skripsi yang dilakukan oleh Sisca Ruzanah (2013) dalam skripsi yang berjudul “ Efektivitas Penerapan Model Pebelajaran Problem Based Learning (PBL) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Keagamaan Pada Mata Pelajran Fiqih di Manu Putri Buntet Pesantren Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon.

Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran problem based learning terbukti efektif dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.

3. Dalam skripsi yang berjudul “Efektivitas Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Mata Pelajaran PAI “ ( eksperimen di SMKN 1 pleret). Disusun oleh Adam trio lakksono. Program fakultas tarbiyah universitas negri Yogyakarta 2016, mengatakan bahwa tedapat perbandingan pembelajaran berbasis aktivitas dengan efektivitas pembelajaran active learning dalam pembelajaran akidah ahlaq.

4. Dalam skripsi yang berjudul “ efektivitas metode diskusi dalam pembelajaran akidah ahlaq pada siswa kelas X“ (eksperimen di madrasah ibtidaiyah al-hikmah kalibata Jakarta selatan). Disusun oleh Mulyanah ( 809011000356) Program fakultas tarbiyah universitas islam negri syarif hidayatullah Jakarta 2014. Mengatakan bahwa tedapat perbandingan pembelajaran berbasis aktivitas dengan efektivitas pembelajaran active learning dalam pembelajaran akidah ahlaq.

D. Kerangka Berpikir

Dalam penelitian yang berjudul: “ Efektifitas metode diskusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VIII A pada mata pelajaran akidah ahlaq “ (studi kasus di MTs Salafiyah Kota Cirebon). Terdapat dua variabel yaitu metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswi dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematika untuk dibahas dan dipecahkan bersama.

Sedangkan pembelajaran pendidikan agama islam adalah proses belajar mengajar dalam pendidikan agama islam yang meliputi aqidah ahlaq, fiqih, al- Quran hadits dan sejarah kebudayaan islam untuk membentuk kepribadian pada anak didik sehingga menjadi pribadi yang berakhlakul karimah sesuai dengan tujuan agama islam meliputi tauhid, fiqh, sejarah islam dan aqidah ahlaq.

Kebanyakan pembelajaran akidah ahlaq hanya berpusat pada guru dan materi yang menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Cenderung

membosankan atau membuat siswa merasa jenuh dan tidak bermotivasi sehingga menyebabkan ketidak atifan siswa dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, untuk melatih keaktifan siswa dalam menanggapi permasalahan yang dibahas, berani menyampaikan pendapatnya, mampu bertukar pikiran dengan teman yang lain dan terjadi hubungan yang erat dan harmonis antara guru dengan siswa/murid.

E.Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul ( Suharsimi Arikunto, 2006 : 71). Berdasarkan rujukan tersebut, penulis merumuskan hipotesisi sebagi berikut :

Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha : Terdapat perbedaan yang positif dan signifikan antara hasil belajar setelah di terapkan metode diskusi pada pembelajaran pokok bahasan Beriman kepada kitab Allah SWT di kelas VIII A MTs Salafiyah Kota Cirebon.

HO : Tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan antara hasil belajar sebelum dan sesudah di terapkan metode diskusi pokok bahasan Beriman kepada Allah SWT di kelas VIII A MTs Salafiyah Kota Cirebon.

48 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan desain pretest-posttest control group design, hanya pada dessain ini kelompok sesudah diskusi dan kelompok sebelum diskusi tidak dipilih secara random. Kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok control. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diajar dengan menggunakan metode diskusi dan kelompok sebelum metode diskusi adalah kelompok yang diajar menggunakan metode ceramah. Hasil pretest yang baik bila nilai kelompok eksperiment tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan adalah ( O2 – O1) – (O4 –O3)

Tabel 3.1 : Desain Penelitian

Keterangan:

X : Perlakuan

O1 : Nilai pre test kelompok sebelum penerapan metode diskusi dikelas VIII A

O2 : Nilai post test kelompok setelah penerapan metode diskusi dikelas VIII A

O1 X O2

O3 O4

O3 : Nilai pre test kelompok sebelum metode diskusi tanpa perlakuan dikelas VIII A

O4 : Nilai post test kelompok sesudah metode diskusi tanpa perlakuan dikelas VIII A

B. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada kelas VIII A di MTs Salafiyah kota Cirebon dengan alamat Jalan Evakuasi No. 52 Gg. Langgar desa kalikebat Kota Cirebon. alasan peneliti memilih lokasi ini dikarnakan lokasi tersebut sekolah yang mudah dijangkau oleh peneliti.

2. Waktu penelitian

Lama Penelitian ini sekurang kurangnya 3 bulan a. Jadwal penelitian

Tabel 3.1

Kegiatan penyusunan penelitian

Kegiatan

Waktu Penelitian

September Oktober November Desember

I II III IV I II III IV I II III IV 1 11 Studi pustaka

Observasi

Pembagian Angket Persiapan Penelitian Penelitian lapangan Analisis data

Penyusunan laporan

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.38 penulis memilih kelas VIII A sebagai populasi terjangkau dalam penelitian ini dikarenakan para siswa yang duduk ditingkat ini lebih lama mengenal guru agama mereka yang menjadi objek dalam penelitiaan ini dibandingkan dengan siswa yang berada dikelas seluruh VIII A sebanyak 18 siswa.

38 Sabar. (2007). Pengantar Metedologi Penelitian. …

2. Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian atau mewakili populasi yang diteliti.39. Untuk menyederhanakan proses pengumpulan dan pengolahan data, maka penulis mengambil teknik sampel dengan mengacu kepada pendapat Suharsimi Arikunto, yaitu apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dapat diambil 10-15% atau 20-25%, atau lebih.dalam penelitian ini diambil purpose sampling yaitu kelas VIII A.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan untuk memudahkan pengumpulan data .40 dengan kata lain teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian

Penulis mempergunakan instrument pengumpilan data sebagai berikut : 1. Test

Test sebagai instrument pengumpulan data yang berisi serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur hasil mengukur hasil belajar siswa. Tes ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa VIII A pada pembelajaran aqidah ahlaq di MTs Salafiyah Kota Cirebon.

2. Dokumentasi

39 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997),

Dokumentasi (documentation), dilakukan penulis untuk mendapatkan data melalui beberapa arsip dan dokumen, serta benda-benda tulis yang relevan. dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang di peroleh dari bahan tertulis atau film. Metode ini digunakan untuk memperoleh data dari sumber-sumber yang ada yaitu berupa dokumen-dokumen penting.

Dokumentasi adalah untuk memperoleh data tentang profil sekolah, identitas dari siswa yang menjadi polpulasi penelitian. Dalam hal ini data yang diperoleh adalah daftar nama dan daftar nilai siswa-siswi kelas VIII A di MTs Salafiyah Kota Cirebon semester ganjil tahun ajaran ajaran 2017/2018

E. Teknik Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistic infrensial. Sesuai dengan penjelasan Sugiyono bahwa teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistic deskriptif dan statistik infrensial.

a. Stastistik deskriftif

Analisis statistic deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Aqidah Ahlak yang diperoleh pada kelompok ekseperiment. Guna mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Aqidah, maka dilakukan pengelompokan. Pengelompokan tersebut dilakuakan dalam 5 kategori:

sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Pedoman

pengkategorian hasil belajar peserta didik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan ststistik dekriptif.

Rata-rata (mean)

𝑥 =∑𝑘𝑖= 1𝑓𝑖𝑋𝑖

𝑘𝑖=1𝑓𝑖 … 9

Prenentase (%) nilai rata-rata 𝑃 = f

N 𝑋 100%

Keterangan:

P : angka prentase

F : Frekuensi yang dicari presentasenya N : Banyaknya sampel responden

Pedoman yang digunakan untuk mengubah skor mentah yang diperoleh peserta didik menjadi skor standar (nilai) untuk mengetahui tingkat daya serap peserta didik mengikuti prosedur yang ditetapkan oleh dekdinas tahun 2003 yaitu:

Tabel 3.2 : Kategori Tingkat Penguasaan Materi Tingkat penguasaan (%) Kategori hasil belajar

0-34 Sangat rendah

35-54 Rendah

55-64 Sedang

65-84 Tinggi

85-100 Sangat tinggi

b. Stastik inferensial Data-data analisis stastik

Untuk keperluan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu pengujian dasar yaitu uji normalitas.

1. Uji normalitas data

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data-data yang digunakan berdistrubusi normal atau tidak. Pengujian ini juga dilakukan untuk mengetahui data yang akan diperoleh akan diuji dengan stastik paramentri atau stastic nonparamentri. Untuk pengujian tersebut digunakan rumus chi-kuadrat yang dirumuskan sebagai berikut:

Keterampilan:

X : Nilai chi-kuadrat hitung O : Frekuensi hasil pengamatan E : Frekuensi harapan

N : Banyaknya kelas

Kriteria pengujian normal bila X hitung lebih kecil

2. Uji homogenitas varians populasi

Pengujian ini dilakukan karena peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitian terhadap populasi penelitian.

Dalam arti bahwa apabila data yang diperoleh homogeny maka kelompok-kelompok smpel berasal dari populasi yang sama.

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui uji t-test komparatif yang akan digunakan. Apakah rumus yang akan digunakan separated varians dan polled varians. Untuk menguji homogen data tes pemahaman konsep digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut:

𝐹 =varians terbesar

varians terkecil … . 13 Kriteria pengujian

Kriteria pengujian adalah jika F hitung Ftabel pada taraf nyata dengan Ftabel Didapat dari distribusi F dengan derajat kebebasan masing-masing sesuai dengan dk pemblang dan dk penyebut pada taraf  = 0,05 atau kriteria pengujian homogenitas dengan hasil olahan SPSS versi 16 jika sign >  maka data homogen dan sign < maka data tidak homogeny.

3. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menjawab hipotesis yang telah diajuka. Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan. Pengajuan hipotesis data tes hasil belajar peserta didik yang dianalisis dengan menggunakan uji t-test dengan rumus sebagai berikut:

𝑡 = 𝑋1− 𝑋2

√(𝑛1− 1)𝑆12+ (𝑛2− 1)𝑆22 𝑛1+ 𝑛2− 2 (1

𝑛1 + 1 𝑛2)

Keterangan:

𝑋1 = Nilai rata-rata sesudah 𝑋2 = Nilai rata-rata sebelum 𝑆12 = Variansi kelompok sesudah 𝑆22 = Variansi kelompok sebelum 𝑛1 = Jumlah sampel kelompok sesudah 𝑛2 = Jumlah sampel kelompok sebelum

Hipotesis penelitian akan diuji dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

a) Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔> 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 ditolak, terdapat perbedaan sebelum dan sesudah penggunaan metode diskusi di MTs Salafiyah Kota Cirebon.

b) Jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 diterima, berarti tidak terdapat perbedaan sebelum dan sesudah penggunaan metode diskusi di MTs Salafiyah Kota Cirebon.

57 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Hasil penelitian ini adalah jawaban atu rumusan masalah yang penulis tetapkan sebelumnya, diman terdapat 3 item rumusan masalah. Hasil penelitian ini terdiri atas 3 bagian sesuai dengan jumlah rumusan masalah. Hasil penelitian ini terdiri atas 3 bagian sesuai dengan jumlah rumusan masalah. Pada rumusan masalah 1 dan 2 akan dijawab dengan menggunakan analisis statistic deskriptif sedangkan untuk menjawab rumusan masalah 3 akan dijawab dengan menggunakan analisis statistic inferensial sekaligus menjawab hipotesis yang telah ditetapkan. Pada bab ini membahas tentang hasil penelitian yang menunjukkan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Ahlak yang menggunakan metode diskusi dan yang tidak menggunakan metode diskusi (menggunakan metode ceramah) pada peserta didik di kelas VIII A MTs Salafiyah Kota Cirebon.

Data hasil penelitian ini adalah data yang diperoleh dari tes kemampuan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Ahlak peserta didik sebelum dan sesudah digunakannya metode diskusi.

1. Hasil Analisis Deskriptif

a. Deskripsi Hasil Belajar Mata Pelajaran Akidah Ahlaq yang Diajar Menggunakan Metode Ceramah pada Peserta Didik di Kelas VIII A MTs Salafiyah Kota Cirebon.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap peserta didik kelas VIII A MTs Salafiyah yang berjumlah 18 peserta didik, maka peneliti dapat mengumpulkan data hasil belajar peserta didik melalui tes tertulis. Berikut adalah hasil belajar pretes dan posttest peserta didik yang diajar menggunakan metode diskusi.

Tabel 4.1

Data Hasil Belajar Peserta Didik Sebelum Metode Diskusi

No Nama

Skor Pretest Postest

1 Achmad Chusni 40 60

2 Aep saefullah 45 55

3 Dani firmansyah 65 65

4 Dika hermawan 30 60

5 Euis lutpiaturrohmah 30 75

6 Hasan abdul karim 35 60

7 Irent safhira 60 50

8 M. Apri Maulana 50 70

9 Meilani Triyasanti 55 75

10 Mela Maulidina 35 70

11 Nabila Nur Zahra 40 65

12 Nadilah Nuraini Kusuma 55 80

13 Renanda Alya Syahbi 35 80

14 Rasya Ovilina 40 55

15 Siti Melita 45 50

16 Vikri Romadon 55 80

17 Ulfa Turrohimah 50 75

18 Zaki Mubarok 60 70

Dari hasil pengumpulan data di atas, maka untuk mengetahui daya serap peserta didik dapat dilihat sebagi berikut:

1) Pretest Sebelum Metode Diskusi

Hasil analisis statistik deskriptif untuk hasil belajar mata pelajaran Akidah Ahlaq peserta didik pada setelah dilakukan pretest adalah sebagai berikut:

a) Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi digunakan langkah- langkah sebagai berikut :

(1) Menentukan banyak kelas interval K = 1 + (3,3 log n)

= 1 + (3,3 log 18 ) = 1 + (3,3 x 1,255) = 5,142 dibulatkan 5 (2) Menentukan rentang kelas

R = Data terbesar – Data terkecil R = 65-30

R = 35

(3) Menghitung panjang kelas P = 35

5

P = 7

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Pretest Sebelum Metode Diskusi

Interval Frekuensi (Fi)

30-36 5

37-43 3

44-50 4

51-57 3

58-65 3

jumlah 18

b) Menhitung Nilai Rata-Rata

Tabel 4.3

Distribusi Tabel Penolong Untuk Menghitung Nilai Rata-rata pretest Sebelum Metode Diskusi

Interval Frekuensi (Fi) Titik Tengah (Xi) Fi , Xi

30-36 5 33 165

37-43 3 40 120

44-50 4 47 188

51-57 3 54 162

58-65 3 61,5 184,5

Jumlah 18 235,5 819,5

Berdasarkan tabel di atas maka nilai rata-rata pretest sebelum metode diskusi adalah:

𝑥 =∑𝑘𝑖=1𝑓 𝑖𝑋𝑖

𝑘𝑖=1𝑓 𝑖

𝑋 =819,5 18

𝑋 = 45,528

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar mata pelajaran Akidah Ahlaq peserta didik kelas VIII A di MTs Salafiyah Kota Cirebon adalah 45,528.

c) Menghitung Standar Deviasi

Tabel 4.4

Standar Deviasi pretest Sebelum Metode Diskusi

Interval Fi Xi xi𝒙̅ (xi𝒙̅ )2 fi (xi - 𝒙̅ )2

30-36 5 33 -12,528 156,95 784,75

37-43 3 40 -5,528 30,55 91,65

44-50 4 47 1,472 2,16 8,64

51-57 3 54 8,472 71,77 215,31

58-60 3 61,5 15,972 255,10 765,3

Jumlah 18 223 7,86 516,53 1865,65

SD = √∑ 𝑓𝑖 ( 𝑋𝑖− 𝑋)2 𝑛−1

= √1865,65

17

= √109,74

= 10,475 2) Posttest Sebelum Metode Diskusi

Hasil analisis statistic deskriptif untuk hasil belajar peserta didik pada kelompok control setelah dilakukan post-test adalah sebagai berikut:

a) Membuat tabel distribusi frekuensi

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi digunakan langkah- langkah sebagai berikut:

(1) Menentukan banyak kelas interval K = 1 + ( 3,3 log n)

= 1 + (3,3 log 18) = 1+ (3,3 x 1,255) = 5,142 dibulatkan 5 (2) Menentukan rentang kelas

R = Data terbesar – Data terkecil R = 80-50

R = 30

(3) Menghitung panjang kelas P = 𝑅

𝐾

P = 30

5

P = 5

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi posttest Sebelum Metode Diskusi

Interval Frekuensi (Fi)

50-55 4

56-61 3

62-67 2

68-73 3

74-80 6

jumlah 18

Dari tabel distribusi frekuensi hasil belajar di atas, menunjukan bahwa distribusi frekuensi tertinggi hasil belajar peserta didik berada pada interval 74 - 80 dengan frejuensi 6 sedangkan frekuensi terendah pada interval 62 - 72 yaitu 1

b) Menghitung Nilai Rata-Rata

Tabel 4.6

Distribusi Tabel Penolong Untuk Menhitung Nilai Rata-Rata Posstest Sebelum Metode Diskusi

Interval Frekuensi (Fi)

Titik Tengah (Xi)

Fi . Xi

50-55 4 52,5 210

56-61 3 58,5 175,5

62-67 2 64,5 129

68-73 3 70,5 211,5

74-80 6 77 462

jumlah 18 323 1.188

Berdasarkan tabel di atas, maka nilai rata – rata posttest sebelum metode diskusi adalah :

𝑥 =∑𝑘𝑖=1𝑓 𝑖𝑋𝑖

𝑘𝑖=1𝑓 𝑖

= 1.188

18

= 66

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak peserta didik kelas VIII A di MTS Salafiyah Kota Cirebon adalah 66.

c) Menghitung Standart Deviasi

Tabel 4.7

Standart Deviasi Posttest Sebelum Metode Diskusi Interval Fi Xi Xi – X (Xi – X)2 fi (Xi – X)2

50-55 4 52,5 -13,5 182,25 729

56-61 3 58,5 -7,5 56,25 168,75

62-67 2 64,5 -1,5 2,25 5,06

68-73 3 70,5 4,5 20,25 60,75

74-80 6 77 11 121 726

Jumlah 18 32 18,65 382 1.789,56

𝑺𝑫 = √∑ 𝑓𝑖 (𝒙̅𝒊 − 𝒙̅)𝟐 n − 1

=𝟏𝟕𝟖𝟗,𝟓𝟔

𝟏𝟕

= √𝟏𝟎𝟓, 𝟐𝟔

= 10,259 Tabel 4.8

Nilai statistic deskriptif hasil pretest dan posttest Kelas VIII A

Stastistik Nilai Statistik

Pretest Posttest

Nilai terendah 30 50

Nilai tertinggi 65 80

Nilai rata-rat ( 45,52 66

Standar Deviasi (SD) 10,47 10,25

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa:

(1) Pretest Sebelum Metode Diskusi

Nilai terendah yang diperoleh pada pretest sebelum metode diskusi adalah 30 dan nilai tertinggi adalah 65. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 54,52 dengan standar deviasinya adalah 10,47.

(2) Posttest sebelum metode diskusi

Nilai terendah yang diperoleh pada kelas control adalah.. dan nilai tertinggi adalah 65. nilai rata-rata yang diperoleh adalah 45,52 dengan standar deviasinya adalah 10,47. Jika hsil belajar peserta didik dikelompokkan dalam kategori sangat rendah, sedang, tertinggi , sangat tertinggi akan diperoleh frekuensi dan presentase setelah dilakukan pretttest dan posttest maka didapatkan hasil seperti dibawah ini.

Tabel 4.9

Distribusi Frekuensi Dan Presentase Tingkat penguasaan materi ppserta Didik Sebelum Metode Diskusi

Tingkat Penguasa

an

Kategori

Pretest Posttest Frekuensi Persentas

e (%)

Frekuen si

Persentas e (%)

0 – 39 Sangat Rendah 5 27,78 0 0

40 – 54 Rendah 7 38,89 2 11,11

55 – 74 Sedang 6 33,33 10 55,56

75 – 89 Tinggi 0 0 6 33,33

90 – 100 Sangat Tinggi 0 0 0 0

Jumlah 18 100 18 100

Berdasarkan pada tabel di atas maka dapat diketahui bahwa tingkat penguasaan materi peserta didik pada pretest dan posttest sebagai berikut:

(a) Pada pretest terdapat .. peserta didik (27,78%) berada pada kategori sangat rendah, 7 peserta didik (38,89%) berada pada kategori rendah, 6 peserta didik (33,33%) berada pada kategori sedang (0%) berada pada kategori tinggi, dan sangat tinggi.

(b) Pada posstest terdapat 0 peserta didik (0%) berada pada kategori sangat rendah, 2 peserta didik (11,11%) berada pada kategori rendah, 10 peserta didik (55,56%) berada pada kategori sedang, 6 peserta didik (33,33%) berada pada kategori tinggi, dan 0 peserta didik (0%) yang berada pada kategori sangat tinggi.

Selanjutnya, penulis menyajikan presentase nilai rata-rata kenaikan hasil belajar mata pelajaran akidah ahlak peserta didik kelas VIII A di MTs Salafiyah Kota Cirebon yang dilihat dari hasil pretest dan posttest untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik sebagai berikut:

Tabel 4.10

Nilai Rata-rata pada Pretest dan Posttest Sebelum Metode Diskusi

Stastistik

Nilai statistik

Pretest Posttest

Nilai rata-rata (𝑥) 45,52 66

P = 𝑷 =𝟔𝟔−𝟒𝟓,𝟓𝟐

𝟒𝟓,𝟓𝟐 𝒙̅ 𝟏𝟎𝟎% = 𝟐𝟎,𝟒𝟖

𝟒𝟓,𝟓𝟐 𝒙̅ 𝟏𝟎𝟎% = 𝟒𝟒, 𝟗𝟗%

Jadi, selisih rat-rat kenaikan hasil belajar peserta didik adalah 20,48.dengan presentase 44,99%.

Dari tabel atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mata pelajaran akidah ahlaq yang diajar menggunakan metode diskusi meningkat dengan presentase rata-rata kenaikan hasil belajar yaitu 44,99%

b. Deskripsi hasil belajar mata pelajaran akidah ahlaq yang diajar menggunakan metode diskusi pada peserta didik kelas VIII A MTs Salafiyah

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap peserta didik kelas VIII A yang berjumlah 17 pesera didik, maka peneliti dapat mengumpulkan data hasil belajar peserta didik melalui tes tertulis. Berikut adalah hasil belajar pretest dan post test peserta didik yang diajar dengan menerapkan metode diskusi.

Tabel 4.11

Data hasil belajar pesera didik

No Nama Pretest Posttest

1 Abdul ghofur 50 80

2 Rafi Fadlurohman 30 65

3 Moch. Murgoni Anis 55 85

4 M. Luthfi Habibi 30 60

5 Moh. Rizki Hidayatullah 40 75

6 Tellani 35 80

7 Siti Khumairoh Azizah 40 85

8 Leni Febiayanti 35 65

9 Ahmad Mahasusu 35 85

10 Siti Laela 25 80

11 M. Nabil Al mubarok 60 85

12 Teti Nurkhomsah 40 70

13 M.Bachtiar 30 75

14 Siti Neng Marhamah 35 85

15 Ali Hidayah 40 80

16 Ameliani Rotua 60 80

17 Ferdi Ka yandri 55 75

Dari hasil pengumpulan data di atas, maka untuk mengetahui daya serap peserta didik dapat dilihat sebagai berikut:

1) Pretest

Hasil analisis statistic deskriptif untuk hasil belajar Akidah Ahlaq peserta didik setelah dilakukan pretest adalah sebagai berikut:

a) Membuat tabel distribusi frekuensi

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi digunakan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Menentukan banyak kelas interval

K = 1 + (3,3 log n)

= 1 = (3,3 log 17) = 1 + (3,3 x 1,230) = 1+ 4,050

= 5, 059 dibulatkan 5 (2) Menentukan rentang kelas

R = Data terbesar – Data terkecil R = 60-25

R = 35

(3) Menghitung panjang kelas P = 𝑅

𝐾

P = 35

5 P =7

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik Sebelum Penerapan Metode Diskusi

Interval Frekuensi (Fi)

25-31 4

32-38 3

39-45 3

46-52 2

53-60 5

Jumlah 17

a) Menghitung Nilai Rata-Rata Tabel 4.13

Distribusi Tabel Penolong Untuk Menghitung Nilai Rata-rata Sebelum Penerapan Metode Diskusi

interval Frekuensi (Fi)

Titik tengan (Xi)

Fi . Xi

23-31 4 28 112

32-38 3 35 105

39-45 3 42 126

46-52 2 49 98

53-60 5 56.5 282,5

Jumlah 17 210,5 723,5

Berdasarkan tabel di atas, maka nilai rata-rata pretest adalah : 𝑋 = 𝑓 𝑖 𝑋𝑖

𝑘 𝑖−1

𝑘𝑖−1𝑓 𝑖

= 723,5

17

= 42,558

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai rata-rata hasil belajar Akidah Ahlaq kelas VIII A di MTs Salafiyah sebelum penerapan metode diskusi adalah 42,558.

b) Menghitung Standar Deviasi

Tabel 4.14 Standar Deviasi Pretest

Interval Fi Xi 𝑋1 − x (xi𝒙̅̅)2 fi(xi - 𝒙̅̅)2

25-31 4 28 -14,558 211,93 847,72

32-38 3 35 -7,558 57,12 171,36

39-45 3 42 -0,558 0,31 0,93

46-52 2 49 6,442 41,49 82.98

53-60 5 56,5 13,944 194,43 972,15

jumlah 17 210,5 -2,288 505,28 2075,14

𝑆𝐷 = √∑ 𝑓𝑖 (xi − x )2 𝑛 − 1 = √2075,14

16

= √129,69

= 11,388

2. Postesst Sesudah Metode Diskusi

Hasil analisis statistik deskriptif untuk hasil belajar Akidah Ahlak peserta didik setelah dilakukan post-test adalah sebagai berikut:

a) Membuat Tabel Distribusi Frekuensi

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi digunakan langkah-langkah sebagai berikut:

(1) Menentukan banyak kelas interval K = 1 + (3,3 log n)

= 1 + (3,3 log 17) = 1 + (3,3 x 1,230) = 1 + 4,059

= 5,059 dibulatkan 5 (2) Menentukan rentang kelas

R = Data terbesar – Data terkecil R = 85-60 = 25

(3) Menghitung panjang kelas P = 𝑅

𝐾

P = 25

5

P = 5

Tabel 4.15

Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Peserta Didik Setelah Penerapan Metode Diskusi

Interval Frekuensi

60-64 1

65-69 2

70-74 1

75-79 3

80-85 10

Jumlah 17

b) Menghitung Nilai Rata-Rata

Tabel 4.16

Distibusi Tabel Penolong Untuk Menghitung Nilai Rata-Rata Setelah Penerapan Metode Diskusi

Interval Frekuensi (Fi)

Titik Tengah (Xi)

Fi . Xi

60-64 1 62 62

65-69 2 67 134

70-74 1 72 72

75-79 3 77 231

80-85 10 82,5 825

Jumlah 17 360,5 1,324

Berdasarkan tabel di atas, maka rata-rata posttes adalah : 𝑋 = ∑𝑘𝑖−1𝑓 𝑖 𝑋𝑖

𝑘𝑖−1𝑓 𝑖

= 1.324

17

= 77,88

Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai rata-rata belajar peserta didik kelas VIII A MTs Salafiyah Kota Cirebon setelah menggunakan metode diskusi adalah 77,88.

Tabel 4.17

Standar Deviasi Posttest

Interval Fi Xi xi𝒙̅̅ (xi𝒙̅̅)2 fi(xi - 𝒙̅̅)2

60-64 1 62 -15,88 252,17 252,17

65-69 2 67 -10,88 118,37 236,74

70-74 1 72 -5,88 34,57 34,57

75-79 3 77 -0,88 0,77 2,32

80-85 10 82,5 4,62 21,34 213,44

jumlah 17 360,5 -38,14 263,98 739,24

𝑆𝐷 = √∑ 𝑓𝑖 (xi − x )2 𝑛 − 1

= √739,24 16

= √𝟒𝟔, 𝟐𝟎

= 7,817

Tabel 4.18

Nilai Stastistik Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest Stastistik

Nilai Statisti

Pretest Posttest

Nilai terendah 25 60

Nilai tertinggi 60 85

Nilai rat-rat ( x) 42,55 77,88

Standar Deviasi (SD) 11,38 7,81

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui bahwa:

(1) Pretest

Nilai terendah yang diperoleh pretest adalah 25 dan nilai tertinggi adalah 60. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 42,55 dengan standar deviasinya adalah 11,38.

(2) Posttest

Nilai terendah yang diperoleh posttest adalah 60 dan nilai tertinggi adalah 85. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 77,88 dengan standar deviasinya adalah 7,81.

Berdasarkan hasil pretest dan posttest diperoleh nilai rata-rata hasil belajar Akidah Ahlaq meningkat, yakni nilai rata-rata pretest adalah 42,55 sedangkan niali rata-rata posttest adalah 77,88 dengan selisih sebanyak 35,33.

Jika hasil belajar peserta didik dikelompokkan dalam kategori sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, sangat tinggi akan diperoleh frekuensi dan presentase setelah dilakukan pretest dan posttest maka didapatkanlah hasil seperti di bawah ini.

Tabel 4.19

Distribusi Frekuensi dan Presentase Tingkat Penguasaan Materi Peserta Didik

Penguas

aan Kategori

Pretest Kelas Eksperimen

Posttest Kelas Eksperimen Frekuen

si

Persentase

(%) Frekuensi Persentase (%)

0-39 Sangat rendah 7 41,18 0 0

40-54 Rendah 5 29,41 0 0

55-74 Sedang 5 29,41 4 23,52

75-89 Tinggi 0 0 13 76,48

90-100 Sangat tinggi 0 0 0

Jumlah 17 100 17 100

Berdasarkan pada tabel di atas maka, dapat diketahui bahwa tingkat penguasaan materi siswa pada pretest dan posttest sebagai berikut :

(a) Pada pretest terdapat 7 peserta didik (41,18%) berada pada kategori sangat rendah, 5 peserta didik (29,41%) berada pada kategori rendah, 5 peserta didik (29,41%) berada pada kategori sedang, 0 peserta didik (%) berada pada kategori tinggi dan 0% berada pada kategori sangat tinggi.

(b) Pada posttest terdapat 0% peserta didik berada pada kategori sangat rendah, 0% peserta didik berada kategori rendah, 4 peserta didik (23,52%) berada pada kategori sedang, 13 peserta didik (76,48%) berada pada kategori tinggi, dan peserta didik (0%) berada pada kategori sangat tinggi.

Selanjutnya, penulis menyajikan presentase nilai rata-rata kenaikan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Akidah Ahlak

Dokumen terkait